Kalorimeter

  • Uploaded by: Dika Virga Saputra
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kalorimeter as PDF for free.

More details

  • Words: 3,708
  • Pages: 19
Loading documents preview...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I KALORIMETER DAN KAPASITAS KALOR JENIS

Nama

: Komang Ayu Tri Lestari

NIM

: 1308105022

Dosen

: Drs. Ida Bagus Alit Paramarta, M.Si

Asisten Dosen : Ni Wayan Sariasih Putu Ika Paramitha Putri

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2014

I.

TUJUAN 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan harga air kalorimeter 3. Menentukan kalor lebur es 4. Menentukan kalor jenis logam

II.

DASAR TEORI Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi, maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit. 1. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah Pada sebuah benda yang mempunyai suhu yang tidak sama untuk seluruh bagianbagiannya akan terjadi perpindahan kalor dari bagian yang bersuhu lebih tinggi ke bagian benda yang bersuhu lebih rendah. Demikian juga bila benda bersuhu lebih tinggi dari suhu lingkungannya. Benda tersebut akan memancarkan energi sampai suhu benda sama dengan suhu lingkungannya. Bila suhu sudah sama akan terjadi keseimbangan atau tidak ada lagi perpindahan kalor atau energi. 2. Kalor jenis Suatu zat yang menerima kalor, selain mengalami pemuaian atau perubahan wujud, pada zat tersebut juga terjadi kenaikan suhu. Ketika kita memanaskan air di dalam ketel, makin besar nyala api berarti makin besar kalor yang diberikan pada air, dan menghasilkan kenaikan suhu air yang lebih besar daripada kenaikan suhu air sebelumnya. Jika kalor yang saa diberikan pada ketel yang berisi lebih sedikit air, kenaikan suhu air sebelumnya. Akibatnya, untuk selang waktu pemanasan yang sama akan dicapai suhu air yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Besarnya kenaikan suhu dari zat tersebut dapat dituliskan dalam persamamaan berikut: Q = m . c . ∆t Dengan : c = kalor jenis (kal/gºC) atau (J/Kg.K) Q = kalor ( kalor atau Joule) m = massa benda ( gram atau kg) ∆t = perubahan suhu (ºC/K)

3. Kapasitas kalor Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu benda untuk menaikkan suhu benda 1ºC. Kapasitas kalor dapat dituliskan dalam persamaan berikut :

Apabila kapasitas kalor (H) yang dihubungkan dengan kalor jenis (c) maka akan di dapat persamaan sebagai berikut : H = mc Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor atau energi panas. Pertukaran energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama kalorimetri, yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor. Kalorimetri adalah pengukuran kalor yang menggunakan alat kalorimeter. Kalorimeter bekerja berdasarkan asas Black, yang secara garis besar menyatakan bahwa “Kalor yang dilepaskan atau diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima atau diserap oleh benda yang bersuhu rendah”. Banyaknya kalor yang dlepaskan oleh suatu benda dengan massa m1 dan kapasitas kalor jenis zat c1 adalah : Q1  m1  c1  T1  Ts 

………………..(1)

sebanding dengan banyaknya kalor yang diserap oleh air dengan dengan massa m2 Q2  m2  c 2  Ts  T2 

………………(2)

Ts adalah suhu setimbang setelah terjadinya pencampuran. Bila kapasita kalor jenis air c2 diketahu, suhu T1 sama dengan suhu uap, kapasitas kalor jenis c1 dapat dihitung dengan mengukur besaran T2, Ts, dan m2 : c1  c 2 

m 2  Ts  T2  m1  T1  Ts 

……………… (3)

Tabung kalorimeter juga menyerap panas yang dilepaskan oleh zat yang bersuhu tinggi. Untuk itu, kapasitas kalor kalorimeter : ck = c2 . NA ……………………………(4) NA adalah nilai air kalorimeter sehingga kuantitas kalor yang diserap dari persamaan (2) dapat ditulis sebagai : Q2  m2  N A  c 2 Ts  T2  ………..(5)

dan persamaan (3) menjadi : c1  c K 

m

 N A  Ts  T2 

m1  T1  Ts 

…………(6)

Gambar 1 Pelepasan Kalor oleh Butiran Logam dan Penerimaan Panas oleh Air

Kalor lebur suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat padat untuk mengubah wujudnya menjadi zat cair pada titik leburnya. Kalorimeter ada dua jenis yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana. 1. Kalorimeter Bom  Merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran.  Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom ( tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas.  Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom.  Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka : qreaksi = – (qair + qbom )  Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus : qair = m x c x ∆T dengan : m = massa air dalam kalorimeter ( g ) c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K ) ∆T = perubahan suhu ( oC atau K )  Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus : qbom = Cbom x ∆T dengan : Cbom = kapasitas kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K ) ∆T = perubahan suhu ( oC atau K )

 Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada volume tetap ( ∆V = nol ). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem = perubahan energi dalamnya. ∆E = q + w dimana w = - P. ∆V ( jika ∆V = nol maka w = nol ) Maka : ∆E = qv 2. Kalorimeter Sederhana  Pengukuran kalor reaksi; selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam.  Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan ( misalnya reaksi netralisasi asam – basa / netralisasi, pelarutan dan pengendapan ).  Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap / dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan; diabaikan. qreaksi = – (qlarutan + qkalorimeter ) qkalorimeter = Ckalorimeter x ∆T dengan : Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K ) ∆T = perubahan suhu ( oC atau K ) 

Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil; maka dapat diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter. qreaksi = – qlarutan qlarutan = m x c x ∆T dengan : m = massa larutan dalam kalorimeter ( g ) c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K ) ∆T = perubahan suhu ( oC atau K )



Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (∆P = nol ) sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem = perubahan entalpinya. ∆H = qp

III. ALAT DAN BAHAN 1. 1 kalorimeter 2. Butiran tembaga 3. 2 termometer -100-1000C 4. 1 stem generator 5. 1 pemanas 6. 1 beaker glass 7. 1 statif 8. 1 timbangan

Gambar 2 susunan peralatan untuk menentukan : a. Kalor lebur es dan b.Kapasitas jenis panas logam IV.

PROSEDUR KERJA A. Pengukuran Harga Air Kalorimeter 1. Kalorimeter kosong dan pengaduknya ditimbang 2. Massa air dicatat setelah kalorimeter diisi ½ bagian 3. Kalorimeter yang berisi dimasukkan ke dalam selubung luarnya 4. Ditambahkan air mendidih sampai kira-kira ¾ bagian dan dicatat suhu air yang mendidih 5. Suhu kesetimbangan dicatat 6. Kalorimeter ditimbang kembali B. Pengukuran Kalor Lebur Es 1. Kalorimeter kosong dan pengaduknya ditimbang 2. Kalorimeter diisi dengan air ½ bagian, kemudian ditimbang lagi 3. Kalorimeter dimasukkan ke dalam selubung luarnya,dan

dicatat suhu

mula-mula kalorimeter 4. Potongan es dimasukkan ke dalam kalorimeter kemudian ditutup dan diaduk 5. Suhu kesetimbangan dicatat 6. Kalorimeter tersebut ditimbang kembali

V.

DATA PERCOBAAN A. Tabel Pengukuran Harga Air Kalorimeter Suhu (ºC)

Massa (gr) Kalorimeter Percobaan

Kalorimeter

Kalorimeter + 1/2 air

+ pengaduk + selubung + air

Air

Air

mula - mula mendidih

Setimbang

mendidih I

242

366,8

431,7

26

90

40

II

242

366,8

431,5

26

90

40

III

242

366,8

431,5

26

90

40

IV

242

366,8

431,3

26

90

40

V

242

366,8

431,5

26

90

40

B. Tabel Pengukuran Kalor Lebur Es Massa (gr)

Percobaan

Kalorimeter + Pengaduk + selubung

Suhu (ºC)

Kalorimeter

Kalorimeter

+ Pengaduk

+ pengaduk

Air

+ selubung

+1/2 air +

mula-mula

+ 1/2 air

es

Setimbang

I

281

437,5

506,9

26

5

II

281

437,5

507

26

5

III

280,6

438,1

507,4

26

5

IV

280,8

438,1

507,6

26

5

V

280,5

438,9

507,6

26

5

VI. ANALISA 6.1 Ralat  Percobaan Pengukuran Harga Air  Massa kalorimeter + pengaduk

m = √

(

m  ̅ (gr) 0 0 0 0 0

̅ (gr) 242 242 242 242 242

m (gr) 242 242 242 242 242

 ̅) (

)

Ralat Nisbi =

̅

=√

(

)

=√

(m  ̅ )2 (gr) 0 0 0 0 0 (m  ̅ )2 = 0

= 0gr

 100%  100% = 0%

=

Kebenaran = 100% - 0% = 0% 

Massa kalorimeter + pengaduk + ½ air ̅ (gr) 366,8 366,8 366,8 366,8 366,8

m (gr) 366,8 366,8 366,8 366,8 366,8

m = √

(

 ̅) (

)

Ralat Nisbi =

̅

=√

(

)

=√

m  ̅ (gr) 0 0 0 0 0

(m  ̅ )2 (gr) 0 0 0 0 0 (m  ̅ )2 = 0

= 0 gr

 100%

=

 100% = 0%

Kebenaran = 100% - 0% = 100 %  Massa kalorimeter + pengaduk + selubung + air mendidih m (gr) 431,7 431,5 431,5 431,3 431,5

̅ (gr) 431,5 431,5 431,5 431,5 431,5

m  ̅ (gr) 0,2 0 0 -0,2 0

(m  ̅ )2 (gr) 0,04 0 0 0,04 0 (m  ̅ )2 = 0,08

m = √

(

 ̅) (

Ralat Nisbi =

) ̅

=√

(

)

=√

= 0,06 gr

 100%  100% = 0,014%

=

Kebenaran = 100% - 0,014% = 99,986%  Suhu air mula-mula ̅ (ºC) 26 26 26 26 26

T (ºC) 26 26 26 26 26 T = √

(  ̅ ) (

)

Ralat Nisbi =

̅

=√

(

T  ̅ (ºC) 0 0 0 0 0

)

=√

(T  ̅ )2 (ºC) 0 0 0 0 0 2 ̅ (T  ) = 0

= 0ºC

 100%  100% = 0%

=

Kebenaran = 100% - 0% = 0%  Suhu air mendidih ̅ (ºC) T (ºC) 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 T = √

(  ̅ ) (

)

Ralat Nisbi = =

̅

=√

(

T  ̅ (ºC) 0 0 0 0 0

)

=√

 100%  100% = 0%

Kebenaran = 100% - 0% = 0%

= 0ºC

(T  ̅ )2 (ºC) 0 0 0 0 0 2 ̅ (T  ) = 0

 Suhu setimbang ̅ (ºC) 40 40 40 40 40

T (ºC) 40 40 40 40 40 T = √

(  ̅ ) (

)

Ralat Nisbi =

̅

=√

(

)

T  ̅ (ºC) 0 0 0 0 0

=√

(T  ̅ )2 (ºC) 0 0 0 0 0 2 ̅ (T  ) = 0

= 0ºC

 100%  100% = 0%

=

Kebenaran = 100% - 0% = 0% 

Percobaan Pengukuran Kalor Lebur Es  Massa kalorimeter + pengaduk + selubung ̅ (gr) 280,8 280,8 280,8 280,8 280,8 (m  ̅ )2 =

m (gr) 281 281 280,6 280,8 280,5

m = √

(

 ̅) (

)

Ralat Nisbi = =

̅

=√

(

)

m  ̅ (gr) 0,2 0,2 - 0,2 0 -0,3

=√

(m  ̅ )2 (gr) 0,04 0,04 0,04 0 0,09 0,21

= 0,1 gr

 100%  100% = 0,04%

Kebenaran = 100% - 0,04% = 99,96 %  Massa kalorimeter + pengaduk + ½ air m (gr) 437,5 437,5 438,1 438,1 438,9

̅ (gr) 438,02 438,02 438,02 438,02 438,02

m  ̅ (gr) -0,52 -0,52 0,08 0,08 0,88

(m  ̅ )2 (gr) 0,2704 0,2704 0,0064 0,0064 0,7744 (m  ̅ )2=1,3216

m = √

(

 ̅) (

=√

)

Ralat Nisbi =

(

)

=√

= 0,26 gr

 100%

̅

 100% = 0,06%

=

Kebenaran = 100% - 0,06% = 99,94%  Massa kalorimeter + pengaduk + selubung + es

m = √

m  ̅ (gr) -0,4 -0,3 0,1 0,03 0,03

̅ (gr) 507,3 507,3 507,3 507,3 507,3

m (gr) 506,9 507 507,4 507,6 507,6

(

 ̅) (

=√

)

Ralat Nisbi =

̅

(

)

=√

(m  ̅ )2 (gr) 0,16 0,09 0,01 0,09 0,09 (m  ̅ )2= 0,44

= 0,15 gr

 100%  100% = 0,03%

=

Kebenaran = 100% - 0,003% = 99,97%  Suhu air mula-mula T (ºC)

̅ (ºC)

T  ̅ (ºC)

26 26 26 26 26

26 26 26 26 26

0 0 0 0 0

T = √

(  ̅ ) (

Ralat Nisbi =

) ̅

=

=√

(

)

=√

 100%  100% = 0%

Kebenaran = 100% - 0% = 0%

= 0ºC

(T  ̅ )2 (ºC) 0 0 0 0 0 2 ̅ (T  ) = 0

 Suhu setimbang T (ºC)

̅ (ºC)

T  ̅ (ºC)

5 5 5 5 5

5 5 5 5 5

0 0 0 0 0

 T = √

(  ̅ ) (

)

 Ralat Nisbi = 

̅

=√

(

)

=√

(T  ̅ )2 (ºC) 0 0 0 0 0 2 ̅ (T  ) = 0

= 0ºC

 100%

=  100% = 0%

 Kebenaran = 100% - 0% = 0% 6.2 Perhitungan A. Perhitungan Pengukuran Harga Air Kalorimeter 1.

Massa rata-rata kalorimeter kosong + pengaduk (̅̅̅̅ ) : =

2.

= 242 gram = 0,242 kg

Massa rata-rata kalorimeter + pengaduk + ½ air (̅̅̅̅ + ̅̅̅̅): =

3.

= 366,8 gram = 0,3668 kg

Massa air mula-mula (̅̅̅̅) : (̅̅̅̅ + ̅̅̅̅)

4.

(̅̅̅̅ ) = 366,8 – 242 = 124,8 gram = 0,1248 kg

Massa kalorimeter + pengaduk + ½ air + air mendidih (̅̅̅̅) : = 507,3 gram = 0,5073 kg

= 5.

Massa air mendidih (̅̅̅̅) : (̅̅̅̅) - (̅̅̅̅ + ̅̅̅̅) = 507,3 – 366,8 = 140,5 gram = 0,1405 kg

6.

7.

Temperatur : (

a.

Suhu air

=

b.

Suhu air mendidih

=

c.

Suhu kesetimbangan =

(

(

Kalor Jenis Kalorimeter : 1

=

)

2

Qair  Qk  Q air mendidih m1  c1  t1  m k  c k  t1  m 2  c 2  t 2

=

) )

= =

124,8.1. (40 – 26) +242. ck . (40 – 26) = 140,5.1.(90 – 26) 1747,2 + 3388 . ck = 8992 3,388 . ck = 7,2448 ck 8.

=

=



2,14

Harga air kalorimeter : NA

= ck . mk = 2,14 . 0,242 = 0,519

B.



Perhitungan Pengukuran Kalor Lebur Es 1.

Massa rata-rata kalorimeter kosong + pengaduk + selubung (̅̅̅̅) =

2.

= 280,8 gram = 0,2808 kg

Massa rata-rata kalorimeter + pengaduk + ½ air (̅̅̅̅ + ̅̅̅̅) : =

3.

:

= 437,9 gram = 0,4379 kg

Massa air mula-mula (̅̅̅̅) : (̅̅̅̅ + ̅̅̅̅) - (̅̅̅̅ ) = 0,4379 – 0,2808 = 0,1571 kg

4.

Massa rata-rata kalorimeter + pengaduk + ½ air + es batu (̅̅̅̅) : kg = 507,3 gram = 0,5073 kg

= 5.

Massa es batu (̅̅̅̅) : = (̅̅̅̅) - (̅̅̅̅ + ̅̅̅̅) = 0,5073 – 0,4379 = 0,0694 kg

6.

Temperatur : a. Suhu air

=

b. Suhu kesetimbangan = 7.

(

)

(

)

Harga kalor lebur es : Diket :

ces = 0,5 kal/groC

Qes

= m . c . ∆t = 0,0694 . 0,5 . (26 – 5) = 0,0347 . 21 = 0,7287 kal

Qes

= mes

Les

= =

.Les

Q es m es

= 10,5



=5

=

6.3 Grafik F

(∆ ) ̅ (mm)

10 2020 3018 16 40 14 5012

Grafik antara5F-(∆ ) 3,8 ̅

3,9 6,5 8,9 12,3 19

10 15 20

8,7 15,8 17,8

30

40

10 8 6 4 2 0 0

10

20

50

60

F (N)

6.4 Tugas 1.

Berikan pembahasan tentang Asas Black sehingga mendapatkan rumus yang dipergunakan pada percobaan ini ! Jawaban : Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan (suhu kedua benda sama). Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan diperoleh :

Q lepas = Q terima m1.c1.(t1 – tc) = m2.c2.(tc-t2) 2.

Apa syarat bagi sebuah kalorimeter ideal ? Jawaban : Kalorimeter yang ideal adalah kalorimeter yang mempunyai ketelitian yang cukup tinggi dan dapat mencegah hilangnya kalor karena konveksi dan konduksi. Syarat bagi sebuah kalorimeter ideal ialah jika kalorimeter tersebut mampu menyerap, menyimpan, dan melepaskan kalor. Karena jika kalor jenis suatu zat diketahui, maka kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung.

3.

Apakah

perbedaan

antara

Asas

Black

dengan

Hukum

ke-nol

Termodinamika ? Jawaban : Asas Black : 

Jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama/setimbang



Jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda panas

Hukum ke-nol Termodinamika 

Apabila 2 benda mempunyai kesamaan suhu dengan benda ke-3, maka kedua benda itu satu dengan yang lain juga mempunyai kesamaan suhu.



Jika dua benda berada dalam keseimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada dalam keseimbangan termal satu sama lain.

4.

Apa perbedaan dan persamaan dari kapasitas kalor jenis, kapasitas kalor, dan kalor lebur ? Jawaban : Perbedaannya :  Kapasitas kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan benda untuk menaikkan suhunya sebesar satu derajat celcius.  Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat satu Kelvin (atau satu derajat celcius).  Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan pada saat terjadinya perubahan fase padat menjadi cair atau sebaliknya. Persamaannya :  Kapasitas kalor jenis, kapasitas kalor, dan kalor lebur sama – sama memerlukan kalor untuk menaikkan suhu suatu zat.

5.

Apa yang dimaksud dengan keadaan kesetimbangan termal ? Jawaban : Keseimbangan termal adalah suatu proses dimana terjadinya kesetimbangan temperatur disebabkan oleh kandungan energi yang telah mencapai saturasi.

Sebagai contoh, sebuah gelas yang berisi air bertemperatur 350 K dan gelas yang berisi kopi dengan temperatur 290 K akan mencapai temperatur akhir yang sama karena adanya pertukaran kalor sehingga keduanya mencapai saturasi. Proses ini terjadi jika pengaruh dari luar kita abaikan. Kesetimbangan termal ini tercapai apabila energi yang keluar dan energi yang masuk ke sistem sama jumlahnya, dalam saat yang bersamaan, dan jika suhu sistem dan lingkungan juga sama. VII.

PEMBAHASAN Dalam percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan harga air kalorimete dan menentukan kalor lebur es. Kalorimeter bekerja berdasarkan asas Black, dengan rumus : Q lepas = Q terima m1.c1.(t1 – tc) = m2.c2.(tc-t2). Harga air kalorimeter dapat dicari dengan terlebih dahulu menentukan kalor jenis kalorimeter dengan menggunakan prisip asas Black yaitu apabila dua sistem atau lebih dipertemukan dimana sistem-sistem

tersebut memiliki perbedaan

temperatur, maka jumlah kalor yang dilepaskan oleh sistem yang satu akan sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh sistem yang lainnya. Dalam hal ini kalor yang diterima oleh air dan kalorimeter sama dengan kalor yang dilepaskan oleh air yang telah didihkan. Harga kalor jenis yang didapatkan dalam percobaan kali ini adalah 2,14 0,519



, dan harga air kalorimeter yang didapatkan adalah

⁄ . Untuk menentukan kalor lebur es terlebih dahulu kita mencari kalor es,

setelah itu dapat ditentukan dengan membagi kalor yang diterima oleh es dengan massa es. Dengan begitu, kalor es yang dedapatkan adalah 0,7287 kal dan kalor lebur es didapatkan sebesar 10,5



. Kalor lebur merupakan kalor yang

diperlukan untuk mengubah 1 kg zat padat menjadi zat cair. Pada setiap pengukuran, semuanya dilakukan 5 kali. Ini dilakukan agar nilai yang didapat mendekati nilai kebenaran yang cukup mendekati. Selain itu digunakan metode ralat keraguan agar dapat diperkirakan kisaran nilai pengukuran dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Dalam percobaan kali ini, nilai-nilai data yang didapat melalui perhitungan berbeda dari literatur yang ada. Setelah diteliti ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain :



Ketidaktelitian dalam pengambilan data pengamatan.



Kesalahan dalam menggunakan alat pengukuran.



Kerusakan pada alat pengukuran yang disebabkan usianya yang sudah cukup lama sehingga ketelitiannya menjadi berkurang.



Praktikan yang kurang mengerti tentang materi percobaan yang dilakukan



Faktor dari lingkungan disekitar tempat percobaan seperti angin dan lainlain.

VIII. KESIMPULAN Dari percobaan yang dilakukan kali ini dapat disimpulkan bahwa : 

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor atau energi panas.



Percobaan kali ini menggunakan prinsip Asas Black yang berarti kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepaskan.



Yang ditentukan dalam percobaan kali ini adalah harga air kalorimeter, kalor lebur es, dan kapasitas kalor jenis logam.



Dalam menentukan harga kalor suatu zat tergantung pada beberapa faktor yaitu:



-

Hubungan antara kalor dengan massa zat (m)

-

Hubungan antara kalor dengan kalor jenis zat (c)

-

Hubungan antara kalor dengan kenaikan suhu (△t)

Untuk menentukan harga air kalorimeter terlebih dahulu kita tentukan kalor jenis kalorimeter dengan menggunakan prisip asas Black.



Dalam percobaan kali ini diperoleh harga air kalorimeter sebesar 130,5 ⁄ .



Untuk menentukan kalor lebur es terlebih dahulu kita mencari kalor es.



Dalam percobaan kali ini diperoleh kalor lebur es sebesar 9,5



Untuk menentukan harga kalor jenis logam juga menggunakan prinsip yang



sama yaitu terlebih dahulu kita tentukan kalor jenis kalorimeter dengan menggunakan prisip asas Black. 

Dalam percobaan kali ini diperoleh kalor jenis logam sebesar 5,3 ⁄

.

DAFTAR PUSTAKA

Alit Paramarta, Ida Bagus. 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I. Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana. Giancolli, Douglas C. 2001. Fisika. Jakarta : Erlangga. Wirohadikusumo, Sartono. 1990. Fisika I . Jakarta: Erlangga.

Jimbaran:

LAMPIRAN

Related Documents

Kalorimeter
January 2021 1
1. Kalorimeter
January 2021 0

More Documents from "widhyapratiwirachman"

Kalorimeter
January 2021 1
Isi Makalah.docx
March 2021 0
Ngawi, 21 Desember 2018
February 2021 1
Bahan Bakar.pdf
January 2021 0
Lamaran Dikariani.pdf
January 2021 1