Kasus Fix

  • Uploaded by: firdha
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus Fix as PDF for free.

More details

  • Words: 1,762
  • Pages: 10
Loading documents preview...
Paper Sistem Pengendalian Manajemen (Memahami strategi dan pengendalian pusat laba PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia) Diajukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan Dosen Pengampu : Dosen Gia Kardina Prima Amrania, S.E., M.Acc., Ak.

Disusun oleh : Maharanny Yulyan

(120110160035)

Ana Nur Faizah

(120110160057)

Sherindila

(120110160058)

Firdha Annisa Syafitri

(120110160094)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2019

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa berkat segala rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, paper mengenai “Stratengi dan pengendalian pusat laba PT Toyota Motor” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak lupa, penulis juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang berkontribusi serta kepada Ibu Gia Kardina Prima Amrania, S.E., M.Acc., Ak. selaku dosen yang membimbing penulis dalam mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Penulis sangat berharap dengan adanya paper ini dapat memberikan manfaat dan edukasi mengenai sistem pengendalian manajemen bagi siapapun yang membacanya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan paper ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah ini dapat penulis perbaiki dan menjadi lebih baik lagi. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga paper ini dapat bermanfaat. Penulis juga yakin bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna dan sangat membutuhkan kritik serta saran yang membangun dari setiap pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih baik ke depannya.

Jatinangor, 17 Maret 2018

Tim Penulis

DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 5 1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6 BAB III ................................................................................................................................................... 9 KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 9 STUDI KASUS ..................................................................................................................................... 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya kian meningkat di tiap tahun, Indonesia memiliki banyak sekali perusahaan dengan beragam industri. Salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah Industri Otomtotif Indonesia. Kini Industri otomotif Indonesia telah menjadi sebuah pilar penting dalam sektor manufaktur negara ini karena banyak perusahaan mobil yang terkenal di dunia membuka kembali pabrik-pabrik manufaktur mobil atau meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Kini selain menjadi tempat produksi mobil untuk di ekspor ke luar negeri (khususnya kawasan Asia tenggara) Indonesia telah bertransisi menjadi pasar penjualan (domestic) mobil yang besar karena meningkatnya produk domestic bruto per kapita. Saat ini Indonesia memiliki industri manufaktur mobil terbesar kedua di Asia Tenggara dan di wilayah ASEAN. Saat ini Indonesia sangat tergantung pada investasi asing langsung, terutama dari Jepang, untuk pendirikan fasilitas manufaktur mobil. Indonesia juga perlu mengembangkan industri komponen mobil yang bisa mendukung industri manufaktur mobil. Saat ini, kapasitas total produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit per tahun. Kerjasama perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan salah satu negara contohnya Jepang adalah untuk memasok mesin yang masih belum bisa di produksi oleh perusahaan yang ada di Indonesia. Salah satu perusahaannya adalah PT Astra International Tbk yang bekerja sama dengan PT Toyota Motor. PT Toyota-Astra Motor atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) Mobil Toyota dan Lexusdi Indonesia.

TAM

merupakan

perusahaan joint

venture antara PT. Astra International Tbk dengan persentase saham 50% dan Toyota Motor Corporation, Jepang dengan persentase saham 50%. PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota Motor telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesiaserta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik

produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk

meningkatkan

kualitas

produk

dan

kemampuan

produksi,

pada

tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia. Selain TAM, terdapat pula Toyota Motor Manufcturing Indonesia sebagai perusahaan manufaktur kendaraan dan komponen kendaraan serta eksportir kendaraan utuh, setengah jadi, komponen kendaraan termasu k mesin serta alat bantu produksi.

1.2 Rumusan Masalah PT Toyota Motor Corporate membagi basis unit produksinya dari kelas biasa menengah samapai kelas mobil mewah. Dimana system manajemennya dibagi per unit bisnis sehingga bisa disebut pusat laba karena para manager unit bisnis bertanggung jawab terhadap unit bisnisnya pada regional masing-masing. Hal tersebut dapat memberi keuntungan seperti murah dalam hal produksi, murah dalam mencari bahan baku produksi dan mempermudah dalam hal pemasaran. Bagaimana strategy manajer dalam pengendalian pusat laba di setiap bisnis unit ?

1.3 Tujuan Untuk mengetahui kinerja manajer dalam pengendalian pusat laba di setiap bisnis unit. Dan keputusan apa yang diambil, seperti : 1. Kapan Pusat Laba dibuat 2. Untuk unit fungsional apakah di pemasaran atau manufaktur

BAB II PEMBAHASAN

Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah perusahaan mobil di Jepang, yang berpusat di Toyota, Aichi, memberikan pelayanan finansial, dan juga berpartisipasi dalam bidang bisnis lainnya. Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini. TMC merupakan anggota dari Grup Toyota dan memproduksi mobil dengan merek Toyota Lexus dan Scion. Lexus

adalah

Corporation di Amerika

sebuah

merek

Utara, Timur

yang

digunakan

Tengah, Eropa, Australia,

oleh Toyota Asia

Motor

(dipasarkan

di Jepang pada 2005) dan Selandia Baru untuk divisi mobil mewahnya. Lexus pertama kali diperkenalkan pada 1989 di Amerika Serikat. Pada tahun 2006, Lexus dijual di 68 negara di seluruh dunia. Kantor Pusat Lexus berada di Aichi, Jepang. Project Lexus dimulai pada tahun 1983, sebuah tim besar terdiri dari engineer terbaik dari Toyota Motor Corporation, berusaha untuk membuat sedan yang bisa mengalahkan sedan terbaik dunia. Hasilnya adalah Lexus LS 400 yang diperkenalkan pada North America International Motorshow 1989. Lexus merupakan salah satu produk Toyota yang di desain untuk kelas menengah ke atas dan masuk ke Indonesia pada tahun 2007. Lexus terinspirasi dari suksesnya Toyota Supra dan Toyota Cressida. Keduanya merupakan mobil berpenggerak roda belakang dengan mesin M berperforma tinggi. Sedangkan Scion adalah merk yang diproduksi oleh Toyota Motor Corporation untuk menarik perhatian konsumen golongan Y (Millenial Generation). Model pertama Scion adalah Scion xA hatchback dan Scion xB wagon, diperkenalkan di California tahun 2003. Kemudian diluncurkan juga Scion tC, sebuah mobil sport-coupe tahun 2004 di AS. Mengingat banyaknya jenis mobil yang di desain untuk beberapa golongan, Toyota meciptakan bisnis unit yang berfokus sebagai pusat laba. Dimana manajer tentunya akan bertanggung jawab terhadap setiap laba yang didapatkan dari regionnya masing-masing. Ex : region Toyota di Indonesia, di Jepang, di Amerika, dsb. Berdasarkan pengaruh laba pada PT Toyota, diciptakan lah sub unit bisnis untuk pusat laba. Yaitu melalui unit-unit fungsional :

1. Pemasaran Manajer Toyota telah melakukan pusat laba dengan menciptakan 3 bisnis unit dimana setiap manajer bertanggung jawab terhadap laba tiap unit. Manajer harus meciptakan pusat laba pada saat ada konsisi yang berbeda di wilayah geografis yang berbeda-beda pula. Misalnya, aktivitas pemasaran luar negeri. Dalam aktivitas semacam ini, sangat sulit untuk mengendalikan secara terpusat keputusan-keputusan seperti bagaimana memasarkan suatu produk, bagaimana menentukan harga, kapan dan berapa be sar biaya yang akan dihabiskan untuk promosi penjualan, dan pada media mana saja, bagaimana melatih orang-orang bagian penjualan atau dealer, dimana dan kapan dapat menciptakan dealer baru 2. Manufaktur Suatu perusahaan multibisnis biasanya juga jarang menggunakan manufaktur sebagai pusat laba, karena di dalam manufaktur terdapat pusat beban. Namun dikarenakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memproduksi produk kendaraan utuh, setengah utuh, dan peralatan mesin untuk di ekspor, menjadikan divisi manufaktur memberikan laba yang cukup signifikan bagi perusahaan. Syarat dari unit manufaktur bisa dijadikan sebagai pusat laba adalah jika unit tersebut menjual sejumlah besar hasil produksinya konsumen luar, mereka menganggap bahwa unit yang prioritasnya adalah menjual ke unit bisnis lain. Dengan laba yang signifikan berasal dari manufaktur, manajer harus senantiasa bertanggung jawab akan pendapatan dan biaya dalam unit ini. Visi Menjadi perusahaan otomotif yang paling sukses dan dihormati di kawasan Asia Tenggara dengan memberikan pengalaman terbaik dalam kepemilikan kendaraan Misi 1. Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang terbaik 2. Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan 3. Memperkuat kolaborasi dengan produsen, dealer utama dan dealer-dealer melalui komunikasi dan kerjasama yang lebih baik

4. Untuk mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek, misalnya pemenuhan peraturan, lingkungan dan lain-lain.

BAB III KESIMPULAN Dari sejarah diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Toyota membagi basis unit produksinya dari kelas biasa samapai kelas mobil mewah yang dimana system manajemennya dibagi per unit bisnis sehingga bisa disebut pusat laba karena para manager unit bisnis bertanggung jawab terhadap unit bisnisnya pada regional masing-masing dimana kita dapat keuntungan seperti murah dalam hal produksi, murah dalam mencari bahan baku produksi dan mempermudah dalam hal pemasaran. Akan tetapi dibalik semua keuntungan itu masih ada kekurangannya yaitu tidak semua perangkat mobil diproduksi di setiap unit produksi sehingga masih harus mendatangkan dari Negara lain seperti halnya perusahaan Toyota yang berbasis di Indonesia dimana masih belum bisa membuat mesin Toyota di Negara Indonesia sehingga masih harus import dari jepang atau Thailand.

STUDI KASUS Apple Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino, California dan bergerak dalam bidang perancangan, pengembangan, dan penjualan barang-barang yang meliputi elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, serta komputer pribadi. Apple Inc didirikan pada tanggal 1 April, 1976 dan diinconporasikan menjadi Apple Computer, Inc. pada tanggal 3 Januari 1977. Pada 9 Januari 2007 kata Computer dihapus untuk mencerminkan fokus Apple terhadap bidang elektronik konsumen pasca peluncuran iPhone. Apple dikenal akan jajaran produk perangkat lunak diantaranya sistem operasi OS X dan iOS, pemutar musik iTunes, serta peramban web Safari, dan perangkat keras diantaranya komputer meja iMac, komputer jinjing MacBook Pro, pemutar lagu iPod, serta telepon genggam iPhone. Para pegawai di Apple terkenal sangat mumpuni dalam bidangnya dan tidak pernah terekspos oleh hal lain diluar keahliannya. Spesialisasi seperti ini sangat terasa dalam organisasi Apple. Jennifer Bailey, VP Online Store, tidak punya wewenang terhadap fotofoto yang terpampang di website Apple. Foto-foto itu ditangani secara khusus oleh sebuah tim untuk grafis. Ron Johnson yang jabatannya Senior VP untuk urusan ritel tidak punya wewenang untuk mengurusi masalah inventory di toko ritel. Semua Inventory adalah tanggung jawab Tim Cook, sang COO, yang membawahi supply-chain management. Menurut Jobs, dengan spesialisasi seperti inilah dia bisa mendapatkan orang-orang kelas dunia untuk setiap posisi di Apple. Jobs tidak percaya dengan struktur General Manajer yang banyak dipakai oleh hampir seluruh perusahaan di dunia. Seorang pegawai yang cemerlang di Apple bisa saja diundang untuk menghadiri sebuah rapat para eksekutif hanya agar dia bisa belajar tentang proses pengambilan sebuah keputusan. Berdasarkan studi kasus diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Apple merupakan perusahaan yang menerapkan organisasi fungsional dimana masing-masing fungsi utama perusahaan (produksi dan pemasaran) dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah.

Related Documents

Kasus Fix
February 2021 1
Laporan Kasus Gtsl Fix
February 2021 1
Kasus
February 2021 4

More Documents from "Shabrina si'Bulan'"

Kasus Fix
February 2021 1
Belajar Android - Coding
January 2021 1
Flowgorithm
March 2021 0