Kb 2 Kampuh.docx

  • Uploaded by: aulia
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kb 2 Kampuh.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,640
  • Pages: 21
Loading documents preview...
23

KAMPUH Kampuh adalah jahitan untuk menghubungkan dua bagian dari suatu kain, misalnya jahitan yang menyatukan bagian depan dan belakang pakaian. Jenis kampuh yang digunakan untuk penyelesaian busana, yaitu kampuh tutup dan kampuh buka. 1. Kampuh Tutup Terdapat beberapa jenis kampuh tutup, yaitu a. Kampuh Balik Kampuh balik adalah kampuh yang dijahit dua kali. Tambahan kampuh yang diperlukan 1 cm dan hasilnya paling besar 0,5 cm. Kampuh balik banyak digunakan untuk menjahit kebaya dan pakaian anak-anak karena kuat dan rapi. Teknik menjahit kampuh balik dengan cara menjahit dua kali. Tepi kampuh balik tidak perlu diselesaikan karena sudah dijahit 2 kali. Teknik menjahit kampuh balik dikerjakan dari bagian baik atau bagian buruk menghadap bagian buruk lalu jahit dari tepi kain 0,5 cm, tiras ditipiskan kemudian dibalik, dijahit dari bagian buruk dengan hasil kampuh 0,5 cm.

Gambar 2. 1. Kampuh Balik

b. Kampuh Balik Semu Kampuh balik semu adalah tiruan dari kampuh balik, hampir sama dengan kampuh balik biasa, namun kampuh balik semu diselesaikan dengan jahitan mesin satu kali. Pertama bagian buruk berhadapan dengan bagian buruk, kemudian dibalik dan bagian baik menghadap bagian baik, namun kampuh balik semu hanya dengan satu jahitan saja, yaitu bagian baik menghadap bagian baik dengan kampuh 1 cm, lalu tiras kampuh diselesaikan dengan di sum dengan cara menyelipkan bagian kampuh yang bertiras ke dalam, dengan hasil jadi 0,5 cm 24

Gambar 2.2. Kampuh Balik Semu

c. Kampuh Pipih Kampuh pipih banyak digunakan pada busana pria (kemeja, jaket), dan busana bayi. Ciri kampuh pipih yaitu terdapat 2 jahitan mesin. Menjahit kampuh pipih dengan cara menjahit 2 lembar potongan kain tepat pada garis pola, lalu lipatkan tepi kampuh selebar 0.5 cm, lalu setik/jahit tepi kampuh. Pada kampuh pipih bagian dalam mempunyai dua garis setikan dan pada bagian luar kain hanya satu setikan

Gambar 2.3. Kampuh Pipih

d. Kampuh Perancis Kampuh peramcis dipakai untuk menjahit bahan jenis tipis. Hasil dari kampuh perancis hanya terdiri dari satu jahitan. Cara menjahit kampuh perancis yaitu dengan menyatukan dua lembar kain. Kain bagian baik saling berhadapan namun lebar kampuh tidak sama lebar, bagian atas lebih kecil dibanding bagian bawah. Lipat tepi kampuh bagian bawah lalu letakkan tepat pada garis pola/jahitan pinggir kain yang satu (kain yang lebih kecil), lalu jahit tepat pada garis pola dengan hasil jadi 0,5 cm atau lebih kecil

25

Gambar 2.4. Kampuh Perancis

e. Kampuh Sarung Kampuh sarung adalah kampuh yang digunakan untuk menjahit sarung. Mengapa menjahit sarung selalu menggunakan kampuh sarung? Motif bahan sarung biasanya berbentuk kotak-kotak, bergaris dan polos. Motif kotak-kotak ini bila disatukan harus bertemu satu dan lainnya. Dengan menerapkan kampuh sarung maka cara menjahit akan lebih tepat. Kampuh sarung mempunyai dua garis setikah pada bagian dalam dan luar kain.

Gambar 2.5. Kampuh Sarung

2. Kampuh Buka Kampuh buka atau terbuka banyak digunakan pada bagian-bagian yang perlu kerapian, kampuh tidak tebal, pada bagian luar tidak kelihatan setikan. Terdapat beberapa jenis kampuh buka, yaitu kampuh buka jahit kecil, kampuh buka diobras, kampuh buka tiras digunting zigzag, dan kampuh buka tiras dibalut. Lebar kampuh yang dibutuhkan untuk kampuh bisa 2cm dan hasil jadinya 1,5 cm atau lebih sedikit a. Kampuh Buka Jahit Kecil Kampuh buka jahit kecil adalah kampuh dengan hasil akhir jahitan dapat dilihat dengan bagian sambungannya terbuka/dibuka. Lalu kampuh dipipihkan kemudian tepi kain diselesaikan dengan setikan mesin yaitu dengan cara melipat kecil pinggiran kain 26

lalu disetik dengan mesin sepanjang lipatan tersebut. Jenis setikan yang digunakan yaitu setikan lurus. Kampuh jenis ini banyak diterapkan pada bahan-bahan katun. Lebar kampuh yang dibutuhkan

Gambar 2.6. Kampuh buka jahit kecil b. Kampuh Buka dengan Obras

Kampuh buka dengan obras adalah kampuh dengan hasil akhir jaitan dapat dilihat dengan bagian sambungannya terbuka/dibuka. Lalu kampuh dipipihkan kemudian tepi kain diselesaikan dengan diobras.

Gambar 2.7. Kampuh buka dengan obras c. Kampuh Buka dengan Zigzag

Kampuh buka dengan zigzag adalah kampuh dengan hasil akhir jaitan dapat dilihat dengan bagian sambungannya terbuka/dibuka. Lalu kampuh dipipihkan kemudian tepi kain diselesaikan dengan setikan mesin yaitu dengan cara melipat kecil pinggiran kain lalu disetik dengan mesin sepanjang lipatan tersebut. Jenis setikan yang digunakan adalah setikan zigzag.

27

Gambar 2.8. Kampuh buka dengan Zigzag d. Kampuh Buka dengan Rompok Kampuh buka dengan rompok adalah tepi kain yang diselesaikan dengan rompok(dijahit dengan kain serong). Penyelesaian ini hanya dipakai untuk busana yang dibuat dari bahan/kain tebal. Kegunaanya untuk menyambungkan (menjahit) bagianbagian sisi rok, sisi jas, sisi mantel, sisi celana, dan belakang celana.

Gambar 2.9. Kampuh buka dengan rompok e. Kampuh Buka dengan Gulung

Kampuh buka dengan gulung adalah tepi kain yang diselesaikan dengan cara di wolsum kemudian di gulung dan di sum sembunyi. Kampuh buka dengan gulung ini digunakan pada bahan tembus terang dan melangsai

Gambar 10. Kampuh buka dengan gulung 28

Penyelesaian Tepi Pakaian Teknik penyelesaian tepi pakaian merupakan salah satu unsur dalam terwujudnya suatu keindahan busana. Tujuan penyelesaian tepi pakaian adalah untuk menghasilkan produk busana yang berkualitas, rapi, indah, dan dipakai. Penyelesaian tepi pakaian yang terdapat pada garis leher, kerung lengan, tepi kelim (bawah rok, blus, ujung lengan) dan sebagainya. Penyelesaian ini dapat berupa depun, serip, rompok, kelim dan lain-lain. 1. Jenis-Jenis Penyelesaian Tepi Pakaian: a. Depun Depunyaitulapisan yang dibuat menurutbentuk yang letaknya didalam (buruk busana) dengan menggunakan kumai serong atau lapisan menurut bentuk bagian yang di depun. Depun bertujuan untuk melapisi tepi pakaian agar tidak bertiras dan lebih rapi. Depun digunakan untuk menyelesaikan tepi-tepi pakaian misalnya garis leher dan kerung lengan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan depun harus sama dengan bahan busananya. Lebar depun biasanya 3-4 cm atau sesuai keinginan, akantetapi harus diseimbangkan dengan busana yang didepun.

Gambar 2.11. Contoh Penerapan Depun pada Pakaian Sumber : http://daniyanti.com

b. Serip Serip yaitu penyelesaian tepi pakaian kebalikan dari depun, lapisan serip menghadap ke luar. Selain bertujuan sebagai penyelesaian pinggiran busana, serip juga sebagai hiasan atau variasi bagian busana. Serip sering dipakai pada garis leher, kerung lengan, ujung lengan, ataupun pinggir/bawah rok. Warna kain yang digunakan untuk serip, bisa kombinasi atau kain yang warnanya sepadan (serasi). 29

Gambar 2.12. Contoh Penerapan Serip pada Pakaian Sumber : http://modernbajumodelbatik.com c. Rompok Rompok adalah penyelesaian pinggir pakaian dengan menggunakan kumai serong atau bisban. Rompok sering digunakan untuk menyelesaikan lingkar kerung lengan, garis leher dan sebagainya. Rompok bertujuan sebagai penyelesaian dan sebagai hiasan. Besarnya hasil rompok untuk lingkar kerung lengan adalah 0,5 sampai dengan 0,7 cm yang tampak dari bagian baik dan bagian buruk. Kumai serong didapat dengan menggunting bahan (kain) dengan arah serong (diagonal) dengan cara melipat bahan/kain dengan sudut 45̊ dengan lebar lebih kurang 2,5 cm. Sedangkan bisban dapat dibeli di pasaran. Bisban tersedia dengan bermacammacam warna.

Gambar 2.13. Contoh Penerapan Rompok pada Pakaian Sumber : http://daniyanti.com

30

Penyelesaian Tepi Pakaian Penyelesaian Tepi Pakaian dengan Depun

Soekarno, 2012:72 (dalam Rusminingsih 2015)

1) Letakkan pola badan depan dan belakang diatas kain sesuai dengan arah serat kain. Pola badan depan pada lipatan kain. 2) Beri tanda kampuh pada bagian sisi dan bahu (2cm), kerung lengan dan kerung leher (1,5cm), tengah belakang dan kelim bawah

TM

TB

(3cm). Kemudian gunting mengikuti tanda kampuh. 3) Letakkan pola depun diatas kain sesuai arah serat kain. 4) Beri tanda kampuh pada sekeliling depun kemudian gunting depun mengikuti tanda kampuh.

5) Gunting bahan pelapis dalam (interfacing) misalnya kain kapas (vliselin) sesuai bentuk pola depun tanpa menambahkan kampuh. 6) Letakkan vliselin diatas depun dengan posisi bagian buruk depun berhadapan dengan perekat vliselin. Kemudian press menggunakan setrika dengan suhu ≤ 110 ̊ C. Cara menyetrika depun adalah dengan menekan setrika pada depun, jangan dilakukan dengan menggosok sebab akan merusak struktur vliselin.

31

7) Menyambung bahu. Letakkan bagian baik badan depan berhadapan dengan bagian baik badan belakang, lalu sambung bagian bahu dengan kampuh buka kemudian dipress.

TM

8) Sambung bahu depun depan dan belakang dengan kampuh buka kemudian dipress. 9) Lipat kampuh TB busana ke arah baik busana kemudian letakkan depun diatas busana dengan posisi bagian baik depun berhadapan dengan baik busana. 10) Jahit tepat di garis pola (garis kuning pada kerung leher) dengan bantuan jarum pentul atau jelujuran. 11) Gunting kampuh pada kerung leher dengan bentuk segitiga-segitiga kecil agar mudah dibalik dan hasil jahitan rapi. Jangan sampai batas jahitan tergunting.

32

TB

Catatan: cara melakukan pressing yang benar pada busana adalah dengan meletakkan kain lembab diatas busana yang akan dipressing, kemudiandisetrika dengan menggunakan suhu yang tepat untuk setiap masing-masing jenis kain. Hal ini dilakukan agar hasil pressing rapi, tidak mengkerut, dan tidak mengkilat . 11) Balik depun kebagian buruk busana lalu press agar lebih rapi. Selesaikan pinggiran depun dengan cara diobras atau lipat kedalam tepi depun kemudian sum tepi tersebut dengan menggunakan sehelai benang.

33

12) Hasil jadi pembuatan depun bagian baik dan bagian buruk

Catatan: penyelesaian pinggiran depun di sum dengan menggunakan sum sembunyi sekeliling depun atau hanya pada bagian bahu.

34

Penyelesaian Tepi Pakaian dengan Serip

Soekarno, 2012:167 (dalam Rusminingsih 2015)

Teknik menjahit serip hampir sama dengan menjahit depun. Perbedaannya terdapat pada teknik meletakan bahan serip di atas busana yaitu bagian baik serip berhadapan dengan bagian buruk busana. Langkah kerjanya adalah sebagai berikut: 1. 2.

Lipat TB busana ke arah bagian buruk. Letakkan serip diatas busana dengan posisi bagian baik serip berhadapan dengan bagian buruk busana. Kemudian jahit tepat pada garis pola.

3.

Rapikan tiras kampuh kerung leher dan gunting segitiga-segitiga kecil dengan menggunakan ujung gunting agar serip mudah dibalik dan rapi.

4.

Balik serip kearah bagian baik busana. Kemudian press serip dengan dilapisi kain lembab agar rapi.

5.

Lipat kampuh bawah serip ke arah bagian buruk (kedalam).

6.

Selesaikan tepi serip dengan di jahit kecil atau di sum sekeliling serip 35

7.

Hasil jadi pembuatan serip bagian baik da bagian buruk

Teknik Menjahit Rompok

Soekarno, 2012:49 (dalam Rusminingsih, 2015)

1. Letakkan pola badan depan dan belakang diatas kain sesuai dengan arah serat kain. Pola badan depan pada lipatan kain. 2. Beri tanda kampuh pada bagian sisi dan bahu (2cm), kerung lengan dan kerung

TB TM

leher (1,5cm), tengah belakang dan kelim bawah (3cm). Kemudian

gunting

mengikuti tanda kampuh. 36

3. Menyiapkan kumai serong. Berikut langkah-langkah memotong kumai seong: a. Lipat kain secara diagonal (menyerong) atau sudut 45̊ sehingga benang lungsin bertumpuk searah dengan benang pakan (gambar 1). b. Ukur kumai serong selebar 3 cm (sesuai yang dikehendaki) dari tepi lipatan kain. Kemudian gunting kumai serong (gambar 2)

Di gunting

1

2

4. Menyambung kumai serong. Letakkan kumai serong dengan memperhatikan arah serat kain (lungsin). Kemudian jahit kumai serong.

Setelah mendapatkan kumai serong sesuai dengan yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah memasang kumai serong pada bahan yang akan dirompok. Berikut ini teknik penyelesaian rompok : 5. Letakkan bagian baik kumai serong berhadapan dengan bagian baik busana yang akan diselesaikan. Kemudian Lipat ujung (TB) kumai serong ke bagian baik busana. 6. Jahit sekeliling rompok ½ cm dari tepi busana.

37

7. Lipat kumai serong dengan ukuran 0,5 cm. Kemudian balik kumai serong kearah bagian buruk busana. 8. Rompok dapat diselesaikan dengan cara disum ataupun dijahit kecil pada bagian buruk busana 9. Untuk hasil yang lebih rapi dan halus sebaiknya rompok disum 10. Hasil jadi pembuatan rompok bagian baik 11. Hasil jadi pembuatan rompok bagian buruk

Catatan untuk : penyelesaian tepi pakaian menggunakan rompok maka tepi pakaian tidak perlu diberi kampuh atau kelebihan jahitan.

KELIM Kelim adalah penyelesaian ujung bagian busana yang dilipat sesuai tanda pola dan besanya kelim. Kelim biasa digunakan pada bawah rok, blus, kebaya, kemeja, lengan dan sebagainya. 38

Lebar kelim bervariasi sesuai dengan kebutuhan pembuatan busana itu sendiri. Untuk bagian bawah busana lebar kelim berkisar 1-5cm. Pembuatan kelim dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan mesin jahit. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan kelim: 1. Kelim terdiri dari 3 bagian yaitu lipat dalam, lebar kelim dan tempat kelim. 2. Kelim lipat dalam pada umumnya ½ cm, akan tetapi bila bahan tembus terang maka lipat dalam sama dengan lebar kelim. 3. Lebar kelim menyesuaikan model yang diinginkan, misalnya: kelim rok suai 4 – 5cm dan kelim rok lingkar 1 – 2 cm. 4. Untuk bahan tebal, kelim dibuat dari bahan tambahan yang sewarna yang bertujuan agar kelim tidak terlalu tebal. 5. Untuk kelim pada bagian melengkung, berilah setikan atau jelujur renggang terlebih dahulu agar pada lipatan kelim tidak terjadi kerutan.

MACAM-MACAM KELIM 1. Kelim Sum Cara membuat kelim sum yaitu liatkan pinggir rok sesuai lebar yang diinginkan, lalu tirasnya dilipatkan ke dalam ± 1cm dan dibantu dengan tusuk jelujur, kemudian di sum dengan jarum tangan. Menusukkan benang pada bahan maksimal 3 helai agar tidak terlihat bekas tusukannya. Agar sum tidak mudah lepas maka setiap 5 tusukan dimatikan. 2. Kelim Sumsang Kelim sumsang dilakukan dengan cara yang sama seperti pada kelim sum biasa. Namun pada saat memasukkan benang dilakukan sebanyak dua kali pada lubang yang sama, sehingga kualitas kelim lebih kuat dan tidak mudah lepas. 3. Kelim Tusuk Flanel Kelim flanel adalah kelim yang dilakukan pada tiras yang telah di obras. Cara membuatnya yaitu dengan melipat 3-5cm kemudian disum dengan tusuk flanel.

39

4. Kelim Rompok Kelim rompok adalah kelim yang tiras pada pinggir dirompok menggunakan bahan furing atau bahan yang lebih tipis kemudian diselesaikan dengan disum. Kelim rompok diterapkan pada bahan utama yang tebal 5. Kelim Palsu Kelim palsu adalah kelim yang dibuat dengan cara menyabungkan bahan utama dengan bahan lain untuk dibuat kelim. Kelim palsu biasanya diterapkan pada bahan yang pas atau tidak ada tambahan untuk kelim. Bisa juga diterapkan pada bahan yang sangat tebal. Teknik mengerjakan kelim palsu ini bisa dengan dijahit atau disum berdasar pada bahan pokok 6. Kelim sum mesin Kelim sum mesin adalah kelim yang jahitan di bagian baik seperti sum tangan tetapi dengan menggunakan mesin, caranyapinggir kain dikelim dengan jelujur sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian dijahit pada sisa keliman dengan cara sepatu mesin sedikit diangkat, kemudian turunkan sepatu mesin dan jahit terus berulang-ulang sampai selesai. 7. Kelim tindas Kelim tindas yaitu kelim yang dijahit dengan mesin. Lebar kain menyesuaikan kebutuhan. Lipat 1cm ke dalam keliman kemudian dijahit tindas pada bagian ujung lipatan kelim ± 1mm dari tepi. 8. Kelim konfeksi Kelim konfeksi yaitu kelim yang biasa digunakan untuk menjahit pakaian produksi konfeksi. Kelim konfeksi biasa digunakan pada rok, blus, kemeja ataupum kelim celana. Caranya sama dengan kelim tindas tetapi perbedaannya terletak pada tusukannya. Kelim konfeksi terdiri dari 2 baris yaitu atas dan bawah (double) dan lebarnya 0,5 cm – 1 cm.

40

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(8)

(7) Gambar 2.14. Macam-macam Kelim Sumber: Rizky Wulandari, 2014

Rangkuman Kampuh adalah jahitan untuk menghubungkan dua bagian dari suatu kain, misalnya jahitan yang menyatukan bagian depan dan belakang pakaian. Jenis kampuh yang digunakan untuk penyelesaian busana, yaitu kampuh tutup dan kampuh buka. Macam-macam kampuh adalah: 1. Kampuh tutup: kampuh balik, kampuh pipih, kampuh perancis, kampuh sarung 2. Kampuh terbuka: kampuh buka jahit kecil, kampuh buka diobras, kampuh buka dengan zigzag, kampuh buka dengan rompok dan sebagainya

Teknik penyelesaian tepi pakaian merupakan salah satu unsur dalam terwujudnya suatu keindahan busana. Tujuan penyelesaian tepi pakaian adalah untuk menghasilkan produk busana yang berkualitas, rapi, indah, dan dipakai. Penyelesaian tepi pakaian yang terdapat pada garis leher, kerung lengan, tepi kelim (bawah rok, blus, ujung lengan) dan sebagainya. Penyelesaian ini dapat berupa depun, serip, rompok, kelim dan lain-lain 41

Kelim adalah penyelesaian bawah bagian busana yang dilipat sesuai tanda pola dan besanya kelim. Kelim biasa dikerjakankan pada bawah rok, blus, kebaya, kemeja, lengan dan sebagainya. Penyelesaian kelim bisa menggunakan tangan dengan disum atau ditindas memakai mesin. Teknik penyelesaian ini disesuaikan dengan jenis busana custom made atai industri. Pada busana custom made banyak menggunakan tangan. Namun untuk busana industri teknik penyelesaian kelim dengan attachment mesin agar mudah dan cepat

DAFTAR

PUSTAKA

Dwijanti. 2013. Dasar Teknologi Menjahit II. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Emy Budiastuti. 2015. Dasar Teknologi Busana. Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Rambe, Armaini. 2017. Dasar Teknologi Menjahit. Jakarta ; Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Rizky Wulandari. 2014. Penerapan Hasil Belajar Krusus Menjahit Level1 Pada Pelaksanaan Operator Jahit Di Konfeksi. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia Rusminingsih. 2010. Penyelesaian Tepi Pakaian dan Macam-Macam Saku. Modul. Universitas Negeri Yogyakarta Porrie Muliawan. 2010. Dasar-dasar Teknik jahit-menjahit. Jakarta: Libri http://daniyanti.com

42

43

Related Documents

Kb 2 Kampuh.docx
February 2021 0
Leaflet Kb
January 2021 1
Kb-cayendo
February 2021 1
Sap Kb Iud
January 2021 0

More Documents from "Ino Da Conceicao"

Dops Ekg
March 2021 0
Teknik Merancang Bahan
February 2021 1
Kb 2 Kampuh.docx
February 2021 0
Dops Perawatan Diri Mandi
February 2021 1
Soal Tropmed
January 2021 0