Kebutuhan Cairan

  • Uploaded by: Edwin Darmawan
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kebutuhan Cairan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,032
  • Pages: 24
Loading documents preview...
Kebutuhan cairan (Holiday-Segar) • BB <10 kg

= 100 ml/kgBB/24 jam

• BB 10-20 kg = 1000 ml + (50ml/kgBB/24 jam x (BB-10)) • BB > 20 kg = 1500 ml + (25ml/kgBB/24 jam x (BB-20))

cara menghitung kebutuhan cairan basal (rutin, rumatan) : • 4 ml/kgBB/jam untuk berat badan 10 kg pertama • 2 ml/kgBB/jam tambahkan untuk berat badan 10 kg kedua • 1 ml/kgBB/jam tambahkan untuk sisa berat badan

Pada pasien ini, berat badannya adalah 5 kg, sehingga kebutuhan cairannya adalah: • 100 x 5 = 500 ml/24 jam = 20,83 ml/jam atau • 4x5 = 20 ml/jam

• Lokasi pemasangan infus pada bayi – vena di kepala ( dengan wing needle ), – vena di punggung tangan, – di punggung kaki – vena cubiti.

PENATALAKSAAN ANESTESI 1. Masa pra-anestesi – minimal 24 jam sebelum tindakan anestesi. – Perkenalan dengan orang tua penderita penjelasan mengenai masalah pembedahan dan anestesi yang akan dilakukan. – penilaian keadaan umum, fisik dan mental penderita

2. Puasa Usia

Stop makanan padat / susu

Minum cairan

Neonatus

4 jam

2 jam

1 – 6 bulan

4 jam

2 jam

½ - 3 tahun

6 jam

6 jam

> 3 tahun

8 jam

8 jam

3. Premedikasi – Atropine

• Hampir selalu diberikan terutama pada penggunaan suksinil kolin, halotan, prostigmin atau ether. • Dosis atropine : 0,01-0,02 mg/kgBB. Minimal 0,1 mg, maksimal 0,5 mg, intravena. • mencegah bradikardi dan hipersalivasi akibat obat-obat anestesi.

4. Masa anestesi • Induksi inhalasi – Dikerjakan pada bayi dan anak yang sulit dicari venanya atau pada yang takut disuntik. – halotan dengan oksigen atau campuran N2O dalam oksigen 50%. – Sungkup muka mula-mula jaraknya beberapa sentimeter dari mulut dan hidung, bila sudah tidur baru dirapatkan ke muka penderita.

Angka MAC untuk pasien pediatrik Zat

Neonatus

Infan

Anak

Dewasa

Halothane

0,87

1,1-1,2

0,87

0,75

Sevoflurane

3,2

3,2

2,5

2,0

Isoflurane

1,6

1,8-1,9

1,3-1,6

1,2

Desflurane

8-9

9-10

7-8

6,0

• Pada pasien ini digunakan isoflurane, dengan rata-rata 1,5-2 MAC. Digunakan isoflurane karena banyak digunakan untuk bedah otak

5. Induksi intra vena • Dikerjakan pada anak yang tidak takut disuntik atau pada yang sudah terpasang infus. • biasanya thiopenton (pentotal) 2-4 mg/kgBB pada neonatus dan 4-7 mg/kgBB pada anak. • Pada pasien ini tidak dilakukan karena sudah dengan anestesi inhalasi.

6. Intubasi • tidak membutuhkan bantal kepalaocciputnya masih menonjol. • laringoskop bilah lurus pada bayi. • keadaan sadar keadaan gawat atau diperkirakan akan menemui kesulitan • intubasi sadar pada neonatus usia kurang dari 10-14 hari. • Lebih digemari intubasi sesudah tidur dengan atau tanpa muscle relaxant, • bayi ditidurkan sampai dalam kemudian diberi analgesik topikal. • Muscle relaxant – suksinil kolin 2 mg/kgBB IV setelah bayi atau anak tidur. Tube tembus pandang. Penggunaan cuff pada bayi/anak kecil  - trauma selaput lendir trakea - harus menggunakan ukuran pipa trakea yang diameternya lebih kecil membuat resiko tahanan nafas lebih besar. - Untuk anak diatas 5-6 tahun boleh dengan cuff pada kasus-kasus laparotomi atau jika ditakutkan akan terjadi aspirasi.

Pipa Trakea dan Peruntukannya Usia

Diameter (mm)

Skala French

Jarak sampai bibir

Prematur

2,0-2,5

10

10 cm

Neonatus

2,5-3,5

12

11 cm

1-6 bulan

3,0-4,0

14

11 cm

½-1 tahun

3,5-4,5

16

12 cm

1-4 tahun

4,0-5,0

18

13 cm

4-6 tahun

4,5-5,5

20

14 cm

6-8 tahun

5,0-5,5*

22

15-16 cm

8-10 tahun

5,5-6,0*

24

16-17 cm

10-12 tahun

6,0-6,5*

26

17-18 cm

12-14 tahun

6,5-7,0

28-30

18-22 cm

Dewasa wanita

6,5-8,5

28-30

20-24 cm

Dewasa pria

7,5-10,0

32-34

20-24 cm

Cara memilih pipa trakea untuk bayi dan anak kecil: • Diameter dalam pipa trakea (mm) (tahun) • Panjang pipa orotrakeal (cm) (tahun)

= 4,0 + ¼ umur

= 12 + ½ umur

• Panjang pipa nasotrakeal (cm) = 12 + ½ umur (tahun)

7. Infus • Banyaknya cairan yang harus diberikan perinfus disesuaikan dengan banyaknya cairan yang hilang. • Cairan yang seharusnya masuk karena puasa harus diganti, misalnya puasa 6 jam harus diganti 25%(6/24 x 100%) dari kebutuhan dasar 24 jam yaitu sebagai berikut : • Pada jam I diberikan 50% nya • Pada jam II di berikan 25% nya • Pada jam III diberikan 25% nya

pembedahan: • 6-8 ml/kgBB untuk bedah besar • 4-6 ml/kgBB untuk bedah sedang • 2-4 ml/kgBB untuk bedah kecil

8. Transfusi • Banyaknya perdarahan dapat diperkirakan dengan : • mengukur darah dalam – botol penyedot, – kain kassa (sebelum dan sesudah kena darah dengan bantuan kolorimeter). Jumlahkan keduanya, kemudian tambahkan 25% untuk darah yang sulit dihitung misalnya yang menempel di tangan pembedah, yang lengket di kain penutup, dll.

• Mengukur hematokrit secara serial. • Perdarahan melebihi 10 % volume darah pada neonatus harus diganti dengan darah.

VOLUME DARAH

• Volume darah bayi-anak : 80 ml/kgBB • Volume darah dewasa pria : 75 ml/kgBB • Volume darah dewasa wanita : 65 ml/kgBB

• tidak selalu perlu tranfusi, • untuk perdarahan < 20% dari volume darah total (dewasa)  cairan infus yang komposisi elektrolitnya kira-kira sama dengan komposisi elektrolit serum (ringer laktat atau ringer asetat). • Untuk bayi dan anak, perdarahan > 10% volume darah  tranfusi.

• Pada pasien ini, dilakukan bedah sedang, sehingga cairan yang pindah ke ruang ketiga adalah sekitar 20-30 ml. Volume perdarahan saat pembedahan sekitar 30 ml (tiga potong kasa kecil), sehingga tidak perlu ditransfusi.

9. Peralatan anestesi • bersifat khusus. – Tahanan terhadap aliran gas harus serendah mungkin, – ruang rugi sekecil mungkin, – anti obstruksi, ringan dan mudah dipindahkan. Untuk anaestesia yang lama gas anestesi sebaiknya dihangatkan dan dilembabkan

9) Pengakhiran Anestesi • Setelah pembedahan selesa  obat anestesi dihentikan O2 murni (5-15 menit) • Rongga hidung dan mulut dibersihkan bila ada lendir. • Bila menggunakan muscle relaxant  netralkan (prostigmin 0,04 mg/kgBB dan atropin 0,02 mg/kgBB). Depresi nafas oleh narkotik-analgetik dinetralkan dengan naloksin 0,2-0,4 mg secara titrasi.

EKSTUBASI • Ekstubasi dikerjakan bila bayi sudah sadar benar, adanya gerakan anggota tubuh, mata terbuka, nafas spontan adekuat. • Ekstubasi dalam keadaan anestesi ringan akan menyebabkan batuk-batuk, spasme larynx atau bronkus. Ekstubasi dalam keadaan anestesi dalam digemari karena kurang traumatis

10) Perawatan di ruang pemulihan • Setelah selesai anestesi dan keadaan umum baik dipindahkan ke ruang pemulihan • diawasi seperti di kamar bedah walaupun kurang intensif. • Syarat memindahkan penderita ke ruangan menggunakan skor Lockhart.

Related Documents


More Documents from "Septian Raha"

Kebutuhan Cairan
February 2021 1
January 2021 0
Caso Emporio Partes
January 2021 1
January 2021 0