DR. dr. Julitasari Sundoro, MSc-PH • Pendidikan – Dokter Umum – FK.Maranata 1979 – Medical Doctor , NB-CMS FK-UI (National Board – Consortium Medical Science – FKUI 1980 – Master of Science, Public Health – FKM.UI 1992 – Doktor – FKM.UI 2003
• Organisasi – – – – –
Seketaris Komite ITAGI Seketaris Komnas PP-KIPI Anggota Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI Konsultan New Vaccine Support (NVS) – GAVI Indonesia, Kemenkes RI Anggota Scientific Advisory Committee – Programme Appropriate Technology in Health (SAC – PATH)
Komite Nasional PP-KIPI Surveilans KIPI dan Komunikasi Resiko
Daftar Isi
01
Latar Belakang
02
Keamanan Vaksin
03
Surveilans KIPI
04
Klasifikasi KIPI
05
Komunikasi Resiko
06
Kesimpulan
Latar Belakang
Pandemi COVID-19 Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
UPAYA PENGENDALIAN • LACAK, UJI, OBATI Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Upaya Pengendalian Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
7
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Upaya Pengendalian Tambahan Menambah sambil memperkuat upaya yang telah dilakukan
Vaksin COVID-19
munisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Upaya pengendalian tidak dapat hanya bertumpu pada vaksinasi saja
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Keamanan Vaksin
Kematangan Program Imunisasi
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Dr. Edward Jenner, Penemu Vaksin Cacar (1790)
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Clinical trial vaksin sebelum registrasi/lisensi dan pemasaran • RISET PREKLINIKAL • Menetapkan kandidat vaksin, konsistensi Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
• STUDI HEWAN • Menilai respons imun dan daya lindung • Keamanan • FASE I • <100 relawan, menilai keamanan • FASE II • Ratusan relawan berbagai, keamanan, efikasi • FASE III • Ribuan relawan, keamanan, konsistensi • Dipasarkan • FASE IV Post Marketing Surveillance (PMS) • Untuk mendeteksi KIPI yang jarang • Menilai daya lindung jangka panjang Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Perbedaan Vaksin dan Obat VAKSIN
OBAT LAIN Siapa yang mendapatkan?
Orang sehat termasuk anak-anak. Biasanya masyarakat banyak, kohort kelahiran, atau kelompok yang berisiko tinggi terhadap penyakit atau komplikasi.
Orang sakit.
Mengapa? Untuk mencegah penyakit. Untuk mengobati penyakit. Bagaimana mereka mendapatkannya? Vaksin biasanya diberikan melaui program kesehatan masyarakat. Di beberapa negara, vaksinasi dijadikan pra syarat seorang anak untuk masuk sekolah.
Biasanya diberikan oleh dokter atau petugas farmasi.
Berapa macam? 8–15 macam vaksin bagi anak-anak yang Ribuan jenis. direkomendasikan secara global. www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Perbedaan Vaksin dan Obat VAKSIN
OBAT LAIN Kapan mereka mendapatkannya?
Kebanyakan vaksin untuk anak diberikan pada umur tertentu atau pada situasi tertentu seperti keadaan KLB atau sebagai syarat bepergian ke daerah terentu.
Biasanya sewaktu sakit.
Umur untuk diberikannya vaksinasi bisa jadi berbarengan dengan munculnya penyakit tertentu yang berkaitan dengan umur (misalnya gangguan perkembangan saraf). Bagaimana tentang efek samping? Risiko sulit diterima. Walaupun jarang, investigasi intensif perlu dilakukan untuk KIPI yang berat. KIPI ringan juga harus dimonitor dengan hati-hati karena berpotensi menjadi masalah yang lebih besar atau berdampak terhadap penerimaan imunisasi secara umum. www.vaccine-safety-training.org
Penerimaan efek samping sering tergantung pada beratnya penyakit yang sedang diobati dan ada tidaknya pilihan pengobatan alternatif.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Vaksin itu aman Reaksi samping biasanya ringan dan sementara, seperti pembengkakan di tempat suntikan atau demam ringan. Meski jarang gejala serius jarang terjadi.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Kejadian Ikutan & Reaksi Simpang
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Sistem Respon Cepat
Komponen untuk Menjamin Keamanan Vaksin Investigasi KIPI
Keamanan Vaksin
Sistem Surveilans KIPI
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
National Vaccine Injury Compensation Program
Farmakovigilans Farmakovigilans: mendeteksi, menilai, memahami, merespon dan mencegah reaksi samping obat, termasuk reaksi vaksin bagian integral dari regulasi obat dan kemanan vaksin.
Sistem surveilans ini di tingkat nasional dan internasional untuk menjamin monitoring yang efektif dan respon yang cepat terhadap KIPI.
Surveilans adalah rangkaian pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyebaran data kesehatan yang sistematik yang dilakukan terus menerus, untuk mendapatkan pengetahuan tentang pola suatu kejadian dan potensi penyakit di masyarakat, agar dapat dilakukan penanggulangan dan pencegahan penyakit tersebut di masyarakat. www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Hubungan antara Keamanan Vaksin dan BPOM BPOM biasanya merupakan satu-satunya badan dengan tanggung jawab untuk menjamin keamanan, efektivitas dan kualitas dari vaksin. Walaupun surveilans KIPI merupakan fungsi utama dari BPOM, monitoring keamanan vaksin memerlukan keterlibatan baik program imunisasi nasional maupun BPOM Kerjasama yang baik ditunjang dengan peran dan tanggung jawab yang jelas.
Sistem surveilans KIPI yang kuat yang diintegrasikan dengan baik dengan sistem pelayanan imunisasi.
www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
The Global Vaccine Safety Initiative (GVSI) 2011 WHO and a group of partners developed a strategic document on vaccine safety called the Global Vaccine Safety Blueprint. This document sets out indicators that aim to ensure that all countries have at least a minimal capacity to ensure vaccine safety.
The Blueprint proposes a strategic plan for strengthening vaccine safety activities globally. It focuses on building national capacity for vaccine safety in the world’s poorest countries through the coordinated efforts of major stakeholders.
The Blueprint was developed through a worldwide consultation of experts who defined its mission, vision and goals. The Global Vaccine Safety Initiative, or GVSI, was set up to implement the Blueprint strategy. This comprises a framework of eight strategic objectives aimed at enhancing global vaccine safety activities. The strategic objectives focus on building and supporting a systemic approach to vaccine pharmacovigilance in all low- and middle-income countries.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Global Advisory Committee on Vaccine Safety You can Resize without losing quality You can Change Fill Color & Line Color
FREE PPT TEMPLATES www.allppt.com
FREE PPT TEMPLATES
FREE PPT TEMPLATES
Surveilans KIPI
Peraturan Menteri Kesehatan No 12/2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
D
i s i n i ef
I P I K
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi
Dasar Pemantauan & Penaggulangan KIPI (PMK 12/2017)
PMK 12/2017
Pasal 45
Setiap fasyankes yang menyelenggarakan imunisasi, wajib melakukan pencatatan dan pelaporan KIPI.
Pasal 31
Keamanan, mutu, khasiat vaksin dan safety injection untuk mencegah KIPI
Pasal 32
Melakukan KIE, serta skrining (sehat dan kontraindikasi)
Pasal 40
Pasal 42
Pembentukan Komite Independen (Komnas, Komda, Pokja PP KIPI) Pemantauan dan Penanggulangan melalui: • Surveilans KIPI dan laman (website) keamanan vaksin, • Pengobatan dan perawatan • Penelitian dan pengembangan Laporan dugaan KIPI bisa dilaporkan masyarakat/petugas kesehatan, ditindaklanjuti dengan pengobatan/perawatan, investigasi oleh program dan kajian oleh komite independen. Pembiayaan pengobatan dan perawatan sesuai peraturan yang berlaku. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Definisi Surveilans KIPI "Ilmu pengetahuan dan kegiatan yang berkaitan dengan: deteksi
penilaian
Pemaha-man
Komuni-kasi
dari KIPI dan masalah lain yang berkaitan dengan vaksin dan atau imunisasi, serta upaya pencegahan efek yang tidak diinginkan dari vaksin dan imunisasi." TUJUAN
mendeteksi kejadian ikutan secara dini agar bisa dilakukan kajian risiko dengan seksama dan melakukan respon yang memadai (tatalaksana risiko) terhadap masalahnya meminimalisasi dampak negatif terhadap individu. www.vaccine-safety-training.org
memperkecil potensi dampak negatif dari program imunisasi. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Tujuan Sistem Surveilans KIPI Mendeteksi, mengoreksi dan Mengidentifikasi masalah mencegah Mencegah tuduhan yang prosedur keliru akibat dalam lotkesalahan atau merek vaksin imunisasi KIPI koinsiden yangyang disebabkan penyebabnya kesalahan tidak yang reaksi vaksin dalammenimbulkan berhubungan penyiapan, dengan penanganan, imunisasi baik akibat komponen vaksin penyimpanan diketahui ataupun atautidak pemberian diketahui, tersebut, imunisasi,
Menu runka n inside nsi KIPI akibat kece masa n karen a takut disun tik atau nyeri yang diseb abkan oleh imuni sasi, denga n mem berika n penyu luhan dan meya kinka n pener ima imuni sasi, orang tua/w ali dan masy arakat tenta ng keam anan vaksin .
www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Tujuan Sistem Surveilans KIPI
www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Komponen Surveilans KIPI Penilaian sebab-akibat Penilaian KIPI risiko-manfaat
Deteksi dan pelaporanInvestigasi
www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Penyebab KIPI:
Komponen Vaksin
Antigen ● Stabilizer ● Ajuvan ● Antibiotik ● Preservasi ●
Cara Pemberian
Oral ● Intradermal ● Subkutan ● Intramuskular ●
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Menentukan Penyebab KIPI Kesulitan dalam menentukan penyebab merupakan tantangan terutama dalam masalah vaksin karena: Informasi tentang "dechallenge dan rechallenge” biasanya tidak ada Vaksin diberikan kepada suatu kohort kelahiran di suatu negara pada umur di mana besar kemungkinan terjadi penyakit yang bersamaan (koinsiden) Beberapa vaksin mungkin diberikan pada kunjungan imunisasi yang sama Penyimpanan, penanganan, transport dan pemberian vaksin harus mengikuti kondisi yang spesifik. Bila salah satunya tidak dilakukan dengan benar, bisa menimbulkan efek samping. Karenanya, setiap kemungkinan kesalahan imunisasi harus diselidiki. www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Diperlukan Kajian Independen Untuk mengkaji efek simpang, diperlukan kajian independen, yang terpisah dari program imunisasi. Penilaian sebab akibat (atau hubungan penyebab) memerlukan suatu tim investigator, termasuk seorang ahli imunologi atau pakar lain, tergantung pada sifat kejadian ikutan tersebut. Tim ini biasanya tidak termasuk pejabat dari program imunisasi nasional, karena mereka dikhawatirkan mempunyai konflik kepentingan bila harus menyelidiki kejadian ikutan yang berkaitan dengan vaksin.
www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Komite Pencegahan Pengendalian KIPI Komite Nasional PP-KIPI
Komite Daerah PP-KIPI
• Komnas PP-KIPI: komite independen yang melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPI di tingkat nasional
• Komda PP-KIPI komite independen yang melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPI di tingkat daerah provinsi
• SK dari MenKes RI
• SK dari Gubernur/Pimpinan Provinsi Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Your Picture Here
Secretariat Balitbangkes, Ditjen P2P, Gedung C Lt.3 Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta Pusat 10560 E-mail:
[email protected] Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
Your Picture Here
SK Komnas PP-KIPI 2017 - 2021
Komda PP-KIPI Provinsi NO 1 2
PROVINSI NAD SUMUT
3 4 5 6 7 8 9 10 11
SUMBAR SUMSEL LAMPUNG RIAU JAMBI BENGKULU BABEL KEPRI BANTEN
12 13 14 15
DKI JAKARTA JABAR JATENG DI YOGYAKARTA
JABATAN Ketua Anggota Ketua Anggota
NAMA T.M. Thaib, dr., Sp.A Herlina, dr, SpA H. Munar Lubis, dr., Sp.A(K) Lily Rahmawati, dr, SpA,IBCLC
Anggota
Ayodhia Pitaloka Pasaribu, dr,Mked(Ped),SpA 0812 6024 392
[email protected]
Ketua Anggota Ketua Anggota Anggota Ketua Anggota Ketua Anggota Ketua Ketua Anggota Ketua Ketua Ketua
H. Iskandar Syarif, dr., Sp.A(K) Rinang, dr, SpA Yusmala Helmi, dr., Sp.A Dr. Yulia Iriani, dr, SpA(K) Rismarini, dr., SpA(K) Fedriansyah, dr., Sp.A, MKes Yuni Farida, dr, SpA Riza Iriani Nasution, dr., Sp.A Devi Gusmaiyanto, dr, SpA Sabar Hutabarat, dr., Sp.A Jumnalis, dr., Sp.A
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
Anggota
Dr. Tubagus Rachmat Sentika, dr, SpA,MARS 0811 831 838
[email protected]
Anggota Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Ketua Anggota Anggota Anggota Ketua Anggota Anggota Ketua Anggota
Arief Budiman, dr, SpA Ellen Sianipar, dr, Sp.A Anna Tjandrajani, dr, SpA Pratiwi Andayani, dr, SpA Dyani Kusumowardhani, dr, SpA Huiny Tjokrohusada, dr, SpA Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., Sp.A(K) Eddy Fadlyana, dr, SpA(K) Meita Damayanti, dr, SpA(K) Rodman Tarigan, dr, SpA Wistiani, dr, SpA(K) Asri Purwanti, dr., Sp.A.(K) MP Fitri Hertantro, dr, SpA(K) Dr. Mei Neni Sitaresmi, PhD., Sp.A(K)
0817 0871 080 0816 955 794 0812 911 4513 0818 150 440 0813 9917 3781 0812 1039 889 0811 232 774 0812 202 2002 0811 233 919 0815 4087 3777 0811 2882 710 0818 240 991 0812 284 1691 0812 2961 115
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
Braghmandita, dr, SpA
0815 7878 7855
[email protected]
Sri Utami Fajariyah, dr, Sp.A., MKes Helfiani, dr., Sp.A Gama AF Isnaeni, dr., Sp.A M. Arif Nasution, dr., Sp.A(K)
HP 0812 630 9403 0815 3403 2120 0811 631 504 0813 5618 5367 0813 6347 9390 0852 7494 2605 0819 7866 262 0811 713 162 0812 7840 339 0813 6926 2412 0852 6992 8250 0812 7533 933 0813 6356 6688 0812 7851 613 0813 7354 5418 0822 1304 9687 0812 7176 368 0812 2769 6576 0816 950 886
EMAIL
[email protected] [email protected] [email protected]
NO PROVINSI 16 JATIM
JABATAN NAMA Ketua Anang Endaryanto, dr., Sp.A(K)
EMAIL
[email protected]
Anggota
Dominicus Husada, dr, SpA(K)
0812 3226 6377
[email protected]
Anggota
Prof Dr. Ismoedijanto, dr, SpA(K)
0812 323 8854
[email protected]
Ketua
Bagus Ngurah Putu Arhana, dr., Sp.A(K)
08113 806 899
[email protected]
Anggota
I Made Gede Dwi Lingga Utama, dr, SpA(K)
0813 5300 2002
[email protected]
Anggota
0813 4943 6444
[email protected]
0818 367 868 0878 5260 6171 0813 3940 6030
[email protected] [email protected]
17 BALI
HP
18 NTB 19 NTT
Ketua Anggota Ketua
I Gusti Agung Ngurah Sugitha Adnyana, dr, SpA(K) IGG. Djelantik, dr., Sp.A(K) Yudhi Kurniawan, dr, SpA Taolin Fransiskus, dr., Sp.A
20 KALBAR
Ketua
James L. Alvin Sinaga, dr., SpA
0813 4599 6199
[email protected]
21 22
Anggota Ketua Anggota Ketua Anggota Anggota
Nevita, dr, SpA, MSc Made Yullari dr., Sp.A Endang Narang, dr., SpA William Stephenson Tjeng, dr., SpA Diane Meyta Supit, dr, SpA
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
23 KALSEL
Ketua
Dr. Edi Hartoyo, dr., Sp.A(K)
24 25 26 27
Ketua Ketua Anggota Ketua Anggota Ketua
Franky Sientoro, dr, Sp.A Dr. Hesti Lestari, dr., SpA(K) Dr. Suryadi Tartura, dr, SpA(K) Amsyar Praja, dr., Sp.A Suldiah, dr, SpA Musyawarah, dr., Sp.A
0815 938 2931 0811 528 877 0852 4906 1029 0852 5037 4288 0812 5805 0659 0812 517 2973 / 0857 5397 4046 0811 531 125 0811 438 120 0822 9196 6705 0813 4101 9497 0811 454 904 0813 4174 0002
Ketua
Prof. dr. Andi Fachruddin, dr., Sp.PD(K)
0811 440 252
[email protected]
Anggota
Dr. Martira Maddeppungeng, dr, SpA(K)
0813 4290 3666
[email protected]
Ketua Ketua Anggota Ketua Ketua Ketua
Suhendra, dr, SpA, M.Kes Ufi Trisnawaty, dr., Sp.A Isman Jusuf, dr, SpA
Ketua
Rio Widiharso, dr., Sp.A
Anggota
Nurmawati, dr
KALTENG KALTIM KALTARA SULUT SULTENG SULTRA
28 SULSEL 29 30 31 32 33
SULBAR GORONTALO MALUKU MALUT PAPUA
34 PAPBAR
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
0813 5530 5292 0813 4233 5950
[email protected] 0853 4031 1449
[email protected] melalui Focal Point KIPI Dinkes Prov Nani Harmaeni, dr., Sp.A 0813 1504 4443
[email protected] Dr. Immaculata Purwaningsih, SpA 0812 3445 5673
[email protected] 0812 2715 1514 / 0813 4443 3387
[email protected]
0813 4416 5110
[email protected] Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Focal Point KIPI Dinkes Provinsi
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Pemantauan KIPI Infographic Styleyang efektif melibatkan: Masyarakat atau petugas kesehatan di lapangan Bertugas melaporkan kepada petugas kesehatan Puskesmas setempat bila ditemukan KIPI
BPOM Bertanggung jawab terhadap keamanan vaksin (Farmakovigilans)
Supervisor tingkat Puskesmas dan Dinkes Kab/Kota Petugas kesehatan/Kepala Puskesmas dan Kabupaten/Kota bertugas melengkapi laporan kronologis KIPI;
Tim KIPI Kab/Kota (Pokja KIPI)
Komda & Komnas PP-KIPI Melakukan kajian klasifikasi kausalitas dan melaporkan hasil kajian kepada Menkes melalui Dirjen P2P
Bertugas menilai dan investigasi KIPI apakah memenuhi kriteria klasifikasi penyebab spesifik & melaporkan kesimpulan investigasi ke Komda PPKIPI Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Deteksi dan Pelaporan KIPI • Orang tua yang diimunisasi, petugas kesehatan di fasilitas imunisasi, dan staf dari unit gawat darurat rumah sakit adalah pihak yang paling depan dalam mengenali atau mendeteksi terjadinya KIPI. • Petugas kesehatan bertanggung jawab untuk:
mendeteksi KIPI
melaporkan KIPI
menangani atau merujuk penderita untuk penanganan lanjut.
• Semua staf imunisasi mampu mengenali KIPI. • Deteksi yang baik membutuhkan pelatihan dan pendidikan staf yang efektif untuk menjamin laporan KIPI yang akurat berdasarkan definisi kasus yang jelas, yang dicantumkan dalam format pelaporan KIPI dan pedoman KIPI nasional. www.vaccine-safety-training.org
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Jenis KIPI Serius
01
KIPI serius adalah setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilaporkan segera setiap kejadian secara berjenjang yang selanjutnya diinvestigasi oleh petugas kesehatan yang menyelenggarakan imunisasi untuk dilakukan kajian serta rekomendasi oleh Komda dan atau Komnas PP KIPI, yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan profesi.
Non Serius
02
KIPI non serius adalah kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima. Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Your Picture Here
FOR M KIPI
Formulir KIPI, KIPI Serius & Investigasi dapat diunduh di : https://bit.ly/formkipi atau di: www.keamananvaksin.kemkes.go.id
Form KIPI Non Serius
Form KIPI Serius
Form Investigasi
Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat dilakukan melalui:
Tatacara pelaporan melalui web keamanan vaksin dapat dilihat pada Buku Pedoman: https://bit.ly/jukniswebkipi
E-mail:
[email protected]
Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Pelaporan KIPI Non Serius
Saat kunjungan imunisasi bulan berikutnya: Ditanyakan apakah ada gejala yang timbul setelah imunisasi sebelumnya? Bila ada, petugas puskesmas mengisi formulir KIPI nonserius.
Orangtua/ masyarakat memberi informasi kepada petugas kesehatan.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Alur Pelaporan KIPI Non-serius
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Penemuan Laporan 24 jam
Informasi dari Masyarakat Petugas Kesehatan
1.Pengobatan/Perawatan Jika diperlukan 2.Pelaporan, P elacakan/Investigasi Konfirmasi
: Positif atau negatif
Identifikasi
: Kasus Vaksin Petugas Tata laksana Sikap Masyarakat
Petugas P uskesmas, Kabupaten/Kota, Provinsi
Tunggal/berkelompok Apakah ada kasus lain yang serupa
Analisis Sementara P enyebab dan Klasifikasi KIPI melengkapi investigasi
Pokja KIP I Kabupaten/Kota
Tindak Lanjut Pengobatan Komunikasi
Puskesmas
RS
Perbaikan Mutu Pelayanan
Dinas Kes Kab.
Website Keamanan Vaksin Kajian Laporan Etiologi
KomDa PP KIPI
KomNas PP-KIPI
Lapangan
Kausalitas Subdit Imunisasi , BPOM
Alur Pelaporan dan Investigasi KIPI
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Mekanisme Pelaporan dan Pelacakan Kasus KIPI 2. Penerima vaksin yang menagalami KIPI dapat menghubungi narahubung fasyankes tempat mendapatkan imunisasi.
3. Selanjutnya fasyankes akan melaporkan ke Puskesmas, sementara Puskesmas dan rumah sakit akan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Lampiran Formulir Pemantauan KIPI Serius)
01 Setiap Fasyankes harus menerapkan narahubung yang dapat dihubungi apabila ada keluhan dari penerima vaksin
4. Untuk kasus diduga KIPI serius, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota akan melakukan konfirmasi kebenaran kasus diduga KIPI serius tersebut berkoordinasi dengan Pokja KIPI/Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau dengan Komda PP-KIPI/Dinas Kesehatan Provinsi
5. Kemudian bila perlu dilakukan investigasi (Lampiran Formulir Investigasi KIPI), maka Dinas Kesehatan Provinsi akan berkoordinasi dengan Komda PP-KIPI dan Balai Besar POM Provinsi serta melaporkan ke dalam laman web keamanan vaksin
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Langkah-langkah dalam Investigasi KIPI Serius Tanggung Jawab Program Imunisasi
1. Lacak dan kumpulkan data tentang:
Pasien
Kejadian
• Riwayat Imunisasi • Riwayat medis sebelumnya, termasuk riwayat dengan reaksi yg sama atau reaksi alergi yg lain • Riwayat keluarga dg kejadian yg sama
• Riwayat • Deskripsi Klinis • Semua hasil laboratorium yg relevan dengan KIPI • Diagnosis dari kejadian • Tindakan apakah dirawat dan hasilnya
Orang Lain
Vaksin • Keadaan bagaimana vaksin dikirim • Kondisi penyimpanan • Keadaan vaccine vial monitor & catatan suhu pd lemari es • Penyimpanan vaksin sebelum tiba di Fasilitas Kesehatan • Kartu Suhu
• Apakah ada org lain yg mendapat imunisasi dari vaksin yg sama & menimbulkan penyakit • Apakah ada org lain yg mempunyai penyakit yg sama • Investigasi Pelayanan Imunisasi
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
2. Menilai Pelayanan dg menanyakan tentang:
Langkah-langkah dalam Investigasi KIPI Serius
• Penyimpanan vaksin (termasuk vial/ampul vaksin yg telah dibuka, distribusi & pembuangan limbah • Penyimpanan pelarut & distribusi • Pelarutan vaksin (proses & waktu / jam dilakukan) • Penggunaan & sterilisasi dari syringe dan jarum • Penjelasan tentang pelatihan praktik imunisasi, supervisi & pelaksana imunisasi
3. Mengamati Pelayanan: • • • • • Tanggung Jawab Program Imunisasi
Apakah melayani imunisasi dalam jumlah yang lebih banyak daripada biasa? Lemari pendingin: Apa saja yang disimpan (catat jika ada kotak penyimpanan yang serupa dekat dengan dengan vial vaksin yang dapat menimbulkan kebingungan); vaksin/pelarut apa saja yang disimpan dengan obat lain, apakah ada vial yang kehilangan labelnya. Prosedur imunisasi (pelarutan, Menyusun vaksin, Teknik penyuntikan, keamanan jarum suntik dan syringe; pembuangan vial-vial yang sudah terbuka) Apakah ada vial-vial yang sudah terbuka tampak terkontaminasi? Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Langkah-langkah dalam Investigasi KIPI Serius . Rumuskan suatu hipotesis kerja: •
Kemungkinan besar / kemungkinan penyebab dari kejadian tersebut
5. Menguji hipotesis kerja: • •
Apakah distribusi kasus cocok dengan hipotesa kerja? Kadang-kadang diperlukan uji laboratorium
6. Menyimpulkan pelacakan: • • •
Buat kesimpulan penyebab KIPI Lengkapi formulir investigasi KIPI Lakukan tindakan koreksi dan rekomendasikan tindakan lebih lanjut
Tanggung Jawab Komda-Komnas PP-KIPI
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Place Your Picture Here And Send To Back
Formulir Investigasi KIPI Setiap KIPI serius perlu dilakukan investigasi oleh petugas imunisasi di fasyankes dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Dinas Kesehatan Provinsi. Investigasi diperlukan untuk melengkapi data-data seperti identitas pasien, kronologis kejadian, keluhan atau gejala klinis yang dialami, tatalaksana atau tindakan medis yang didapatkan, kondisi rantai dingin vaksin, data vaksin, dan sebagainya
Form Investigasi dapat diunduh di: https://bit.ly/formkipi atau di: www.keamananvaksin.kemkes.go.id Buku Pedoman: https://bit.ly/jukniswebkip i
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
Tindak Lanjut KIPI 1. Pengobatan Dengan adanya data KIPI dokter Puskesmas dapat memberikan pengobatan segera. Apabila KIPI tergolong serius harus segera dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pemberian pengobatan segera. Tabel berikut menunjukkan gejala KIPI dan tindakan yang harus dilakukan.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
2. Komunikasi • Kepercayaan merupakan kunci utama komunikasi pada setiap tingkat, terlalu cepat menyimpulkan penyebab kejadian KIPI dapat merusak kepercayaan masyarakat. • Mengakui ketidakpastian, investigasi menyeluruh, dan tetap beri informasi ke masyarakat. • Hindari membuat pernyataan yang terlalu dini tentang penyebab dari kejadian sebelum pelacakan lengkap. • Jika penyebab diidentifikasi sebagai kekeliruan prosedur imunisasi, penting untuk tidak berbohong tentang kesalahan seseorang pada siapapun, tetapi tetap fokus pada masalah yang berhubungan dengan sistim yang menyebabkan kekeliruan prosedur imunisasi dan langkah– langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. • Dalam berkomunikasi dengan masyarakat, akan bermanfaat apabila membangun jaringan dengan tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan di daerah, jadi informasi tersebut bisa dengan cepat disebarkan.
3. Perbaikan Mutu Pelayanan
Setelah didapatkan kesimpulan penyebab dari hasil investigasi KIPI maka dilakukan tindak lanjut perbaikan seperti pada tabel berikut:
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Your Picture Here
Peran Balai POM & Balai Besar POM dalam KIPI Pengujian Sampel Vaksin Uji Sterilitas dan Toksisitas
Kesimpulan: Toksisitas khas pertusis contoh tersebut di atas memenuhi syarat
Uji Laboratorium Sampel Vaksin Diperlukan untuk dapat memastikan atau menyingkirkan dugaan penyebab seperti: • Vaksin untuk uji sterilitas dan toksisitas; • Pelarut untuk uji sterilitas; • Jarum suntik dan syringe untuk uji sterilitas.
Pemeriksaan yang diperlukan (uji laboratorium) adalah untuk menjelaskan kecurigaan dan bukan sebagai prosedur rutin.
Jenis KIPI yang perlu dilakukan pengujian sampel adalah KIPI yang dicurigai berhubungan dengan reaksi vaksin berat dan KIPI berkelompok (cluster).
Pemeriksaan (uji laboratorium) dilakukan oleh Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN), Badan POM.
Uji Laboratorium Sampel Vaksin Penugasan BPOM ke BBPOM
Identifikasi Lot / Batch
Badan POM menugaskan Balai Besar POM (BBPOM) untuk melakukan pengambilan sampel, jika diperlukan.
Pengambilan sampel dilakukan oleh BBPOM/BPOM setelah berkoordinasi dengan Komnas & Komda PP-KIPI dan Dinas Kesehatan setempat untuk identifikasi lot/batch.
Jika diperlukan Uji Sample
Koordinasi
Pengambilan & Pengiriman Sample
Sampling Jumlah sampel vaksin yang diambil sesuai kebutuhan. Jika sampel di lapangan tidak mencukupi kebutuhan pengujian, maka pengambilan sampel dapat dilakukan di Puskesmas/Dinkes Kecamatan/Kabupaten. Apabila masih tidak mencukupi/habis maka pengambilan sampel dilakukan pada Dinkes Provinsi dg nomor batch yang sama. Pemenuhan Sample Vaksin
Proses pengambilan dan pengiriman sampel harus dilakukan sesuai ketentuan dan persyaratan pengiriman vaksin dan dilengkapi dengan Berita Acara.
Berita Acara
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Sistematika Pengambilan dan Pengiriman Sampel
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Pengiriman Sample: Pengiriman sampel vaksin dilakukan oleh BBPOM/BPOM yang ditujukan kepada: Kepala Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) d.a Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat, 10560 dengan tembusan kepada: Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat. 10560
Pengiriman Sample Vaksin
Jumlah Sampel Vaksin untuk Pemeriksaan Sterilitas & Toksisitas Vaksin No
Antigen
Volume sampel (ml atau dosis)
Total Sampel
1
Measles/MR
5
22 + diluent
2
DPT-HB-Hib
5
29
3
DT
5
29
4
Td
5
29
5
Polio
10 dosis
40
6
Polio
20 dosis
40
7
IPV
5
29
8
Hepatitis B Uniject
0,5
56
9
BCG
1
50
10
Covid-19
5 ml, 10 dosis
29 Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Formulir Berita Acara Pengambilan Sampel Vaksin
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Kipi Berkelompok KIPI berkelompok adalah: Dua atau lebih KIPI yang serupa yang terjadi pada saat yang bersamaan, di tempat yang sama.
• KIPI berkelompok kemungkinan besar meningkat akibat kekeliruan prosedur imunisasi. • Jika kejadian serupa juga terjadi pada orang lain yang tidak diimunisasi, kemungkinan penyebabnya adalah karena kebetulan/koinsiden dan bukan KIPI. Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Kipi Berkelompok Pada investigasi KIPI berkelompok yang harus dilakukan adalah :
01
Menetapkan definisi untuk KIPI tersebut.
04
Tentukan persamaan paparan di antara kasus-kasus tersebut.
02
Lacak orang lain di daerah tersebut yang mempunyai gejala penyakit yang serupa dengan definisi KIPI tersebut.
05
Laporkan bila ada beberapa orang yang pada saat bersamaan mendapatkan vaksin yang sama, namun tidak ditemukan gejala KIPI
03
Dapatkan riwayat imunisasi (kapan, dimana, jenis dan nomor batch vaksin yang diberikan).
Alur Identifikasi KIPI berkelompok
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Klasifikasi KIPI
Klasifikasi Penyebab Spesifik 1
2
Reaksi yang berkaitan Reaksi yang berkaitan dengan defek dengan produk vaksin kualitas vaksin
CONTOH
Trombositope nia pasca pemberian vaksin campak
CONTOH Kegagalan pabrik vaksin untuk menginaktivasi secara komplit suatu lot vaksin IPV yang menyebabkan polio paralitik
3
5
Reaksi yang berkaitan dengan kekeliruan prosedur pemberian imunisasi
CONTOH Transmisi infeksi melalui vial multidosis yang terkontaminasi
Kejadian Koinsiden (Coincidental event)
CONTOH Vasovagal syncope pada seorang dewasa muda setelah imunisasi.
CONTOH Demam setelah imunisasi (hubungan sementara) dan parasit malaria yang diisolasi dari darah.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Klasifikasi Kausalitas Klasifikasi Konsisten: Bersifat temporal karena bukti tidak cukup untuk menentukan hubungan kausalitas. Data rinci KIPI harus disimpan di arsip data dasar tingkat nasional. Bantu dan identifikasi petanda yang mengisyaratkan adanya aspek baru yang berpotensi untuk terjadinya KIPI yang mempuyai hubungan kausal imunisasi.
Klasifikasi Inderteminate: berbasis bukti yang ada dan dapat diarahkan pada beberapa kategori definitif. Klarifikasi informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat membantu finalisasi penetapan kausal dan harus mencari informasi dan pengalaman dari nara sumber baik nasional, maupun internasional.
Konsisten
Indeterminate
Klasifikasi Inkonsisten: suatu kondisi utama atau kondisi yang disebabkan paparan terhadap sesuatu selain vaksin Klasifikasi Unclassifiable: kejadian klinis dengan informasi yang tidak cukup untuk memungkinkan dilakukan penilaian dan identifikasi penyebab.
Inkonsisten
Unclassifiable
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
LEMBAR
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
KERJA KLASIFIKASI KIPI
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Kontra Indikasi dan Bukan Indikasi Pada Imunisasi Program Catatan : Yang dimaksud dengan perhatian khusus adalah pemberian imunisasi diberikan di fasilitas kesehatan yang lengkap
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Your Picture Here And Send To Back
KIPI dengan Perhatian Khusus (AESI) • KIPI COVID-19 adalah KIPI dengan perhatian khusus (Adverse Event Special Interest/AESI) • Deteksi dan pelaporan kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 Content Content yang tepat waktu adalah langkah pertama dalam memastikan keamanan vaksin. • Sistem pengawasan perlu disiapkan untuk mengidentifikasi dan merespons KIPI dengan perhatian khusus serta kejadian terkait keselamatan lain yang dapat menimbulkan kekhawatiran publik. Pemantauan KIPI COVID-19
Simple Portfolio KIPI COVID-19 Presentation
• Deteksi KIPI Covid dilakukan melalui surveilans pasif. Hal ini melibatkan penerima vaksin, penyedia layanan kesehatan dan staf di fasilitas perawatan kesehatan atau imunisasi yang mendeteksi KIPI dan melaporkannya secara berjenjang sesuai SOP di PMK 12/2017 • Dapat juga dideteksi pada studi klinis fase IV yaitu surveilans aktif (post marketing surveillance)
Pencatatan & Pelaporan Sistem pencatatan dan pelaporan KIPI vaksin COVID19 tetap mengacu pada sistem yg ada di PMK No. 12/2017; seperti pada imunisasi dengan vaksin-vaksin lain secara umum Investigasi & Audit KIPI Perlu dilakukan investigasi lebih lanjut bila ada laporan KIPI serius agar dapat dilakukan causality assessment oleh Komnas dan Komda PP-KIPI.
Reaksi yang mungkin terjadi setelah imunisasi COVID-19 hampir sama dengan vaksin yang lain, yaitu Reaksi Lokal: • Nyeri atau bengkak pada tempat suntikan, • Kemerahan, • Abses pada tempat suntikan, • Limfadenitis, • Reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis Reaksi Sistemik: • Demam, • Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), • Badan Lemah, • Pusing, • Nafsu Makan • Diare
Reaksi Lain: • Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, oedem, reaksi anafilaksis, • Syok Anafilaksis, • Sindrom Syok Toksik, • Atralgia, • Syncope (pingsan)
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Pengenalan Syok Anafilaktik Reaksi anafilaktik adalah reaksi hipersensitifitas generalisata atau sistemik yang terjadi dengan cepat (umumnya 5-30 menit sesudah suntikan) serius dan mengancam jiwa.
Mengenali Tanda & Gejala Anafilaktik Petugas sebaiknya dapat mengenali tanda dan gejala anafilaktik. Pada dasarnya makin cepat reaksi timbul, makin berat keadaan penderita.
Tanda Awal Tanda awal anafilaktik adalah kemerahan (eritema) menyeluruh dan gatal (urtikaria) dengan obstruksi jalan nafas atas dan/atau bawah. Pada kasus berat dapat terjadi keadaan lemas, pucat, hilang kesadaran dan hipotensi.
Biasanya melibatkan beberapa sistem tubuh, tetapi ada juga gejala-gejala yang terbatas hanya pada satu sistem tubuh (contoh: gatal pada kulit).
Penurunan Kesadaran & Denyut Nadi Penurunan kesadaran jarang sebagai manifestasi tunggal anafilaktik, ini hanya terjadi sebagai suatu kejadian lambat pada kasus berat. Denyut nadi sentral yang kuat (contoh: karotis) tetap ada pada keadaan pingsan, tetapi tidak pada keadaan anafilaktik.
Reaksi anafilaktik adalah KIPI paling serius yang juga menjadi risiko pada setiap pemberian obat atau vaksin. Jika reaksi tersebut cukup hebat dapat menimbulkan syok yang disebut sebagai syok anafilaktik. Syok anafilaktik membutuhkan pertolongan cepat dan tepat & setiap petugas pelaksana vaksinasi harus sudah kompeten dalam menangani reaksi anafilaktik.
Gejala Klinik Gejala klinik suatu reaksi anafilaktik berbeda-beda sesuai dengan berat-ringannya reaksi antigen-antibodi atau tingkat sensitivitas seseorang, namun pada tingkat yang berat berupa syok anafilaktik gejala yang menonjol adalah gangguan sirkulasi dan gangguan respirasi.
Tatalaksana Tatalaksananya harus cepat dan tepat mulai dari penegakkan diagnosis sampai pada terapinya di tempat kejadian, dan setelah stabil baru dipertimbangkan untuk dirujuk ke RS terdekat.
Tanda Dan Gejala Anafilaktik
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Penanganan Syok Anafilaktik 11. Catat tanda-tanda vital (kesadaran, frekuensi denyut jantung, frekuensi pernafasan, denyut nadi) setiap waktu dan catat dosis setiap pengobatan yang diberikan. Yakinkan catatan detail tersebut juga dibawa bersama pasien ketika dirujuk. 12. Tandai catatan/kartu vaksinasi dengan jelas, sehingga pasien tersebut tidak boleh lagi mendapatkan jenis vaksin tersebut.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Tindak Lanjut Penanganan yang cepat dan tepat • Sekali diagnosis ditegakkan, maka harus diingat bahwa pasien berpotensi untuk menjadi fatal tanpa menghiraukan berat ringannya gejala yang muncul. • Mulai tangani pasien dengan cepat dan pada saat yang sama buat rencana untuk merujuk pasien ke rumah sakit dengan cepat. • Pemberian epinefrin (adrenalin) akan merangsang jantung dan melonggarkan spasme pada saluran nafas serta mengurangi edema dan urtikaria. Tetapi adrenalin dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur, gagal jantung (heart failure), hipertensi berat dan nekrosis jaringan jika dosis yang dipergunakan tidak tepat.
Rencana Tindak Lanjut: a.
Mencatat penyebab reaksi anafilaktik di rekam medis serta memberitahukan kepada pasien dan keluarga.
b.
Jangan memberikan vaksin yang sama pada Vaksinasi berikutnya
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Kit Anafilaktik
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Komunikasi Resiko
Vaccine Safety Communication – GVSB 2,0 • Komunikasi risiko tentang keamanan vaksin merupakan komponen esensial dalam rangkaian interaksi antara petugas kesehatan, orang tua, influencer publik, media dan masyarakat • Isu2 keamanan vaksin biasanya berhubungan dengan keraguan, tingkat penerimaan dan minat masyarakat akan imunisasi Tujuan komunikasi keamanan vaksin adalah untuk membangun kepercayaan dan melindungi program imunisasi
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Vaccine Safety Communication – GVSB 2,0 Isu halal dan haram terkait di dalamnya
Komunikasi risiko tentang keamanan vaksin meliputi kegiatan untuk mendiseminasikan informasi tentang KIPI dan mengatasi isu2 tentang: • bahan2 kandungan vaksin dan kemurniannya • proses pembuatan vaksin • hasil studi keamanan vaksin • regulasi dan kebijakan keamanan vaksin Hal2 ini akan mempengaruhi tingkat penerimaan masyarakat terhadap imunisasi Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Situasi Komunikasi Saat Ini Meningkatnya hak pasien untuk memilih Meningkatnya tuntutan transparansi Meluasnya media komunikasi memudahkan HOAX Imajinasi dalam komunikasi Menimbulkan krisis.................... KOMUNIKASI PERLU KETRAMPILAN DALAM BERKOMUNIKASI DAN BERSAHABAT DENGAN MEDIA Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Berbagai bahan bacaan beredar di masyarakat Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Jenis-jenis Kekeliruan Informasi
Beberapa tipe informasi yang salah: • Disinformasi Sengaja berdusta untuk menyesatkan • Misinformasi Kesalahan namun jujur • Hoax Sengaja merancang dusta sehingga samar dan menjadi kebenaran
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Place Your Picture Here
Cara Menangkal Disinformasi Immunizing the public against misinformation
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Cara Menangkal "infodemic"Disinformasi
Informasi berlebihan dan menyebar dengan cepat serta menyesatkan atau direkayasa dalam bentuk berita, gambar dan video Seperti virus, sifatnya sangat menular dan berkembang dengan cepat dan tumbuh secara bermakna, merupakan komplikasi upaya respons pandemic cpvid-19
WHO Director-General Tedros Adhanom Ghebreyesus. Kita bukan hanya memerangi virus namun kita juga memerangi teori konspirasi yang rumit yang menciptakan misinformasi dan merusak respons klb.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Cara Menangkal Disinformasi Pertimbangan sebelum share:
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Siapa yang membuat ? Sumber berita? Dari mana? Apa perlu dishare? Kapan mulai dipublikasi?
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Bahaya misinformasi
• Menyebar, global, cepat, tanpa disadari, potensi mematikan, dapat dihentikan dengan menghentikan penyebaran Add a footer
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Misinformasi dapat berkembang biak
Memborong makanan dan minuman Iran: minum alkohol di Iran dapat Mencegah COVID-19
USA: minum pembersih akuarium dapat mencegah COVID-19
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Bagaimana cara menandai postingan Bagaimana cara menandai postingan Facebook sebagai berita palsu? Facebook sebagai berita palsu?
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Bagaimana melaporkan misinformasi online ?
Untuk menandai postingan sebagai berita palsu: 1. Klik di samping postingan yang ingin ditandai sebagai
• Bagaimana palsu.
2.
melaporkan misinformasi online ? postingan. Klik Cari dukungan atau laporkan
3. Klik Berita Palsu, lalu klik Berikutnya. 4. Klik Selesai. Pelajari selengkapnya tentang alasan Anda mungkin diminta memberi masukan tentang sesuatu di Facebook.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Cara Menangkal Disinformasi LAPORKAN
CEK SEBELUM FORWARD
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Add a footer
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Komunikasi Media Latar Belakang Bagaimana cara menghadapi kasus diduga KIPI dilapangan, terutama kasus yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat (mendapat perhatian yg berlebihan). Apabila tidak segera diatasi akan berdampak negatif terhadap program imunisasi.
Your Picture Here And Send To Back
Contoh Berita SOCIAL MEDIA KIPI di Media
JUDUL DAN ISI BERITA TIDAK PROPORSIONAL ‘Usai imunisasi, kulit bocah SD gosong’
Pemberitaan berlawanan
Seringkali porsinya sangat kecil!!
PRESS RELEASE
Anatomi Press Release 01 02 03
JUDUL Fokus, informatif, menetralisir HOAX yang sedang memviral.
ISI BERITA Gunakan keterangan where, when, what, why, how
CONTACT PERSON Narasumber yang bertanggung jawab
Pendahuluan Penjelasan JUDUL dengan memberikan informasi COUNTER NEWS terhadap HOAX yang sedang memviral secara SISTEMATIK, SINGKAT DAN JELAS WHY, informasi pathogenesis/patofisiologi WHERE, keterangan tempat masalah yg menjadi polemik berdasarkan kejadian WHEN, keterangan waktu kejadian data akurat, berbasis bukti ilmiah HOW, eksekusi dan tatalaksana yg akan WHAT, batasan masalah yang dan sedang dilaksanakan menjadi polemik
Penjelasan: • Nama individu • Nama institusi tempat bertugas
• Alamat • Media yang disediakan untuk berkomunikasi lanjut atas tatalaksana masalah yg menjadi polemik atau HOAX yang memviral • Tanggal informasi diberikan
Contoh Press Release KIPI Serius
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170907/3022887/kejadianikutan-pasca-imunisasi-bukan-akibat-imunisasi-mr/
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Jumpa Pers
• Jumpa pers akan menimbulkan banyak pertanyaan yang dapat merembet ke kasus lain. • Kalau terpaksa, harus disiapkan key person yang independen • Tekankan benefit pada awal jumpa pers
Tips Q & A dengan Media / Orangtua
Sikap Menghadapi Media • Sikap tubuh terbuka (postur tegak namun rileks, tersenyum dan kontak mata dengan penanya). • Tetap pada area kapabilitas dokter spesialis anak, yaitu pengetahuan dasar mengenai imunisasi, reaksi simpang, dampak apabila cakupan rendah atau anak tidak mendapat imunisasi, jadwal catch-up imunisasi.
Pesan Utama • Tetap pada pesan utama – jangan keluar dari pesan utama yang disampaikan. • Pastikan pesan utama pembicaraan tersampaikan dan utarakan hal tersebut terlebih dahulu. • Ulangi pesan utama beberapa kali, yaitu di awal pembicaraan, tengah dan akhir • Pesan utama dalam hal ini masyarakat tidak perlu gelisah dan lanjutkan imunisasi sesuai jadwal.
Tips Q & A dengan Media / Orangtua Sikap Menghadapi Media • Apabila ada pertanyaan yang sulit untuk dijawab, katakan bahwa pertanyaan tersebut akan disampaikan kepada institusi yang berkompeten untuk menjawab. • Tanyakan maksud pertanyaan kepada penanya jika tidak mengerti pertanyaan yang diajukan. • Beri jeda dan berikan waktu kepada penanya untuk menulis informasi yang Anda berikan, sebelum memulai poin pembicaraan berikutnya.
Yang sebaiknya dihindari • Berspekulasi • Menggunakan ungkapan “no comment”. • Menggunakan istilah yang terlalu teknis dan jargon. Istilah atau singkatan yang umum digunakan di kalangan medis (KIPI, Vial, Catchup, dll) perlu dijelaskan saat digunakan dalam pembicaraan. • Berbicara mewakili pihak lain maupun industri lainnya
Kesimpulan Perkuat sistem surveilans pelaporan KIPI secara pasif sebagai upaya tatalaksana terhadap kemungkinan keadaan meningkatnya laporan KIPI baik ringan, sedang maupun berat.
Keamanan vaksin merupakan hal penting dalam menjamin kelangsungan program imunisasi
Tenaga medis harus memberikan vaksinasi yang aman dan dapat memberikan penanganan jika terjadi KIPI
[email protected]
1-2m
in.vaccine-safety-training.org
Kejadian ikutan pasca imunisasi dapat terjadi pada semua vaksin dan harus dilaporkan
keamananvaksin.kemkes.go.id
TERIMA KASIH