Klasifikasi Parasit

  • Uploaded by: regit
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Klasifikasi Parasit as PDF for free.

More details

  • Words: 2,732
  • Pages: 20
Loading documents preview...
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang semua mahluk hidup (organisme) yang hidupnya menumpang (bergantung) pada mahluk hidup lainnya baik dipermukaan atau didalam tubuhnya dengan maksud mengmbil sebagian atau seluruh fasilitas hidup dari organisme lain untuk kelngsungan hidupnya hingga organisme lain tersebut dirugikan. Organisme yang menumpang itu disebut parasit. Sedangkan organisme yang ditumpangi biasanya lebih besar daripada parasit itu sendiri, disebut host atau hospes atau tuan rumah yang memberi

makanan

dan

perlindungan

secara

fisik

kepada

parasit.

Biasanya dalam parasitologi dikenal dengan istilah parasitologi kedokteran yaitu ilmu yanag mempelajari hewan yang hidup parasitis pada manusia.Dikenal pula istilah endoparasit dan ektoprasit. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya di dalam darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp. Sedangkan ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang-kadagmasuk kedalam jaringan dibawah kulit, misalnya, Sarcoceptes scaebei. Parasit memiliki berbagai jenis (spesies) yang dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya masing-masing.Parasit masuk kedalam tiga kelompok bagian yairu kelompok protozologi, entomologi dan helmintologi.Dari ketiga kelompok tersebut banyak yang dapat menimbulkan masalah ataupun gangguan pada tubuh manusia. Hubungan parasit dengan host dan menimbulkan gejala penyakit disebut infestasi yang ada pada mikrobiologi disebut infeksi. Kemudian penyakit yang disebabkan oleh parasit disebut parasitosis.Untuk mengetahui seperti apa bentuk dan susunan daripada berbagai macam parasit itu sendiri maka praktikum ini dilakukan guna memahami berbagai macam spesies parasit yang dapat membahayakan tubuh.

1

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi parasit? 2. Apa saja klasifikasi terhadap parasit? 1.3 Tujuan Makalah Agar mahasiswa dapat mengetahu seluk beluk yang berhubungan dengan klasifikasi parasit maupun penyakit yang disebabkannya.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Parasit adalah hewan renik yang bisa menurunkan produktivitas hewan yang ditumpanginya. Parasitologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jasad hidup untuk sementara atau menetapdi dalam jasad hidup lain dengan maksud mengambil sebagian atau seluruh makanan dari jasad tersebut. Parasit bisa menye rang manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid ialah parasi t yang memakai jaringan organisme lainnya untuk keperluan nutrisi mereka hingg a inang/hospes yang ditumpangi meninggal karena kehilangan nutrisi atau jaringan yang dibutuhkan. Hospes adalah makhluk hidup sebagai tempat hidup parasit. 2.2 Klasifikasi Parasit Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu “protos” yang artinya pertama, dan “zoon” yang artinya binatang. Protozoa adalah binatang pertama yang hidup dipermukaan bumi sebelum makhluk hidup yang lain. Protozoa diperkirakan telah hidup sejak berjuta-juta tahun yan lalu.Dan sampai saat ini protozoa masih menjadi objek kajian bagi para ilmuan. Berikut ini adalah ciri-ciri protozoa . 1. Merupakan organisme uniseluler(bersel satu) 2. Merupakan organisme eukariotik (memiliki membran nukleus). 3. Hidup soliter (sendiri) atau koloni (kelompok). Protozoa kebanyakan hidup sendiri pada kondisi tertentu, namun sebagian spesies dari protozoa ditemukan berkelompok. 4. Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof). 5. Hidup bebas sebagai saprofit atau parasit. Sebagian besar Protoza bersifat merugikan bagi makhluk hidup lainnya. Seperti protozoa yang ditemukan pada air yang dikonsumsi manusia. 6. Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup. 7. Bergerak dengan, silia, flagela, maupun Pseudopodia.

3

8. Termasuk organisme mikrospkopis. Protozoa memiliki ukuran yang sangat kecil yaitu sekitar 100-300 mikron 9. Protozoa termasuk makluk hidup Heterotrof (umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri) 10. Protozoa tidak memiliki dinding sel. 11. Protozoa mampu hidup pada lingkungan apapun. Mereka dapat hidup pada lingkungan yang basah dan lembab, bahkan dapat hidup pada lingkungan yang basah sekalipun. 12. Protoza dapat menyebabkan penyakit. Beberapa diantaranya dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. 13. Protozoa dapat menandakan keberadaan minyak bumi. Seperti Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, mineral, dan gas. 14. Mampu bermetagenesis dalam tubuh manusia, seperti plasmodium. 15. Beberapa diantaranya dapat menalami vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual).

Protozoa yang berperan sebagai parasit pada manusia dalam dunia kedokteran dibagi dalam 4 kelas, yaitu : a) Kelas Rhizopoda b) Kelas Ciliata c) Kelas Mastigophora (Flageliata) d) Kelas Sporozoa 1.2.1 Kelas Rhizopoda Dari kelas Rhizopoda ini dapat dibagi menjadi 4 genus berdasarkan morfologi dari intinya, yaitu :

4

1. Genus entamoeba dengan inti Entamoeba Inti entamoeba, yaitu kariosom kecil terletak dibagian tengah inti (eksentris atau sentris), disekeliling membran inti terdapat banyak granula kromatin. Yang termasuk dalam genus ini ada beberapa spesies, yaitu : a. Entamoeba histolytica Entamoeba histolytica adalah protozoa parasit anaerob, bagian genus Entamoeba. b. Entamoeba coli Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. c. Entamoeba hartmanni Entamoeba

Hartmanni

adalah

protozoa

non-patogen,

dapat

ditemukan dengan pemeriksaan tinja dan morfologinya hampir sama seperti E. Histolitica. d. Entamoeba gingivalis Entamoeba gingivalis adalah protozoa non-patogen dan diketahui sebagai amoeba pertama dalam manusia yang dideskripsikan. Entamoebagingivalis merupakan parasit pada gusi dan gigi manusia. 2. Genus Endolimax dengan inti Endolima Inti endolimax, kariosomnya besar dibagian tengah inti, bentuk tidak beraturan dan dihubungkan dengan membran inti oleh serabut akromatik,

5

tidak mempunyai kariosom perifer. Yang termasuk genus ini adalah spesies Endolimax nana 3. Genus Iodamoeba dengan inti Iodamoeba Inti iodamoeba, kariosomnya besar terletak di bagian tengah inti dikelilingi butir-butir akromatik, kromatin perifer tidak ada. Yang termasuk genus ini adalah spesies Iodamoeba butschili. 4. Genus Dientamoeba Parasit kecil, hanya terdapat stadium trofozoit yang mempunyai 2 inti dientamoeba, kariosomnya di bagian tengah inti terdiri dari beberapa granula kromatin dan membentuk lingkaran yang dihubungkan dengan membran inti oleh serabut akromatik. Yang termasuk genus ini adalah spesies Dientamoeba fragilis. 1.2.2 Kelas Ciliata Kelas ciliata adalah golongan protozoa yang mempunyai badan yang diliputi oleh silia, terdiri dari benang yang berasal dari ektoplasma yang pendek dan halus dan sama panjang. Silia ini merupakan bulu getar yang dapat bergerak. Dari kelas ini hanya satu genus dan satu spesies yang penting dalam ilmu kedokteran, yaitu Balantidium coli.

a. Balantidium Coli Balantidium coli merupakan satu satunya protozoa usus manusia yang terbesar yang bersifat parasit dari golongan cilliata yang menimbulakan penyakit Ciliata Desentri atau Balantidiasis pada manusia.

6

1.2.3 Kelas Mastigophora (Flagellata) Parasit dari kelas ini merupakan protozoa yang mempunyai satu atau lebih flagel yang mempunyai kekuatan untuk bergerak. Parasite ini dibagi menjadi dua golongan berdasarkan habitatnya, yaitu :

a. Flagellata intestinalis, oral, dan genital yang menginfeksi saluran pencernaan, rongga mulut, dan trctus urogenital. Dari golongan ini yang patogen hanya ada dua spesies, yaitu : 1. Giardia lamblia Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia. Protozoa ini ditemukan pertama kali oleh Leuwenhoek tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis. Selain menyerang saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba. 2. Trichomonas vaginalis Trichomonas Vaginalis adalah protozoa parasit anaerobik berflagela dan agen penyebab Trikomoniasis. Hal itu adalah infeksi protzoa patogenik paling umum pada manusia di negara industri. b. Flagellata

darah dan jaringan,

yang

menginfeksi

sistem

vaskular

danbermacam jaringan tubuh. Dari golongan ini yang patogen terdapat dua genus, yaitu : 1. Genus Leishmania yang terdiri dari spesies L. donovani, L. tropica, dan L. brasiliensis.

7

2. Genus Trypanosoma, yang terdiri dari spesies T. rhodesiense, T. gambiense, dan T. cruzi. 1.2.4 Kelas Sporozoa Parasit yang termasuk kelas sporozoa ini berkembangbiak bergantian secara seksual dan aseksual. Kelas sporozoa terdiri dari :

a. Plasmodium Falciparum P. Falciparum adalah protozoa parasit, salah satu spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria Tropikana pada manusia. Yang disebabkan oleh nyamuk betina Anopheles. b. Plasmodium Vivax P. Vivax merupakan spesies parasit yang menyebabkan penyakit malaria Tertiana yang menyerang manusia. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Anopheles. c. Plasmodium Malariae P. Malariae adalah penyebab malaria malariae atau malaria kuartana, karena serangan demam berulang pada hari keempat. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Anopheles Sp. Betina. d. Plasmodium Ovale P. Ovale adalah parasit yang menyebabkan penyakit malaria ovale.

8

1.3 Klasifikasi Helminthes / Entomologi 1.3.1 Helminthes Helmintes merupakan suatu organisme multiseluler, bilateral simetris, dan mempunyai 3 lapisan germinal. Berdasarkan taksonomi, helmin debagi menjadi: a. Nematoda Usus 1. Ascaris Lumricoides Cacing dewasa hidup pada usus halus manusia dengan panjang 20-40 cm, dan diameter 0,5 cm. Telur cacing yang keluar bersama feses akan masuk ke saluran pencernaan. manusia melalui makanan yang tidak higienis. Selanjutnya, telur berkembang menjadi larva yang menembus dinding usus dan mengikuti peredaran darah manusia

sampai

ke

paru-paru, trakea

(tenggorokan), faring

(kerongkongan, dan kembali ke usus hingga dewasa, kemudian menetas telur 200.000 / hari cacing betina berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan. Dalam keadaan hidup, tubuhnya berwarna putih susu dengan kutikula bergaris-garis.

2. Necator Americanus (cacing tambang pada manusia) Cacing tambang parasit dalam usus manusia. Panjang tubuhnya 1-1,5 cm. Saat menggigit dinding usus penderita, cacing ini mengeluarkan zat antipembekuan darah (zat antikoagulasi) dan darah terus-menerus diisapnya sehingga penderita dapat mengalami anemia.Telur yang keluar bersama feses akan menetas di tempat becek membentuk larva rabditiform (filariform).

9

Gambar 2.5.2 Necator Americanus (cacing tambang pada manusia)

3. Ancylostoma Duodenale Cacing dewasa hidup di rongga usus halus manusia, dengan mulut yang melekat pada mukosa dinding usus. Ancylostoma duodenale ukurannya lebih besar dari Necator americanus. Yang betina ukurannya 10-13 mm x 0,6 mm, yang jantan 8-11 x 0,5 mm, bentuknya menyerupai huruf C, Necator americanus berbentuk huruf S,A.duodenale betina dalam satu hari dapat bertelur 10.000 butir, Seekor cacing tambang dapat menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,2

ml setiap harinya. Seekor cacing tambang dewasa

dapat bertelur antara 10.000-30.000 telur per 24 jam.

4. Trichuris Trichiura Cacing Cambuk. Dalam bahasa latin cacing cambuk disebut Trichuris trichiura. Nama penyakit yang ditimbulkannya disebut trikuriasis. Trichuris trichiura (cacing cambuk) adalah salah satu cacing

penyebab

penyakit

cacingan

pada

manusia.Cacingan

merupakan penyakit yang endemik dan kronik. Tidak mematikan, tetapi mengganggu kesehatan tubuh manusia dan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

10

5. Strongloides Stercoralis Cacing Strongyloides stercoralis merupakan salah satu cacing jenis STH (cacing perut). Cacing ini dapat menyerang dinding alat-alat pencernaan, manusia merupakan hospes utama cacing ini. cacing ini dapat menyebabkan penyakit Strongilodiasis.cacing ini terdapat didaerah tropik dan subtropik,jarang sekali ditemui didaerah yang beriklim dingin. Cacing ini berbentuk filform. Halus, idak berwarna, panjangnya sekitar 2 mm, cara berkembang biaknya dengan bertelur kemudian menetas menjadi larva.

6. Trichinella Spiralis Trichinella spiralis atau disebut juga cacing otot adalah hewan dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum nematode. Cacing ini menyebabkan penyakit trikinosis pada manusia,babi,atau tikus. Bentuk dewasanya halus seperti rambut, yang betina panjangnya 3-4mm, sedangkan yang jantan kira-kira 1,5 mm. unjug depannya halus sedangkan pada cacing betina ekornya membundar, sedangkan pada cacing jantan ekornya melengkung.

11

b. Nematoda Jaringan 1. Wucheria Bancrofti Wucheria Bancrofti (cacing vilaria) menyebabkan penyakit filariasis

(penyakit

elepheantiasis

kaki

adalah

gajah)

penyakit

atau

juga

dikenal

dengan

menular dan menahun

yang

disebabkan oleh infeksi cacing filarial yg ditularkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk.

2. Brugia malayi Cacing dewasa jantan dan betina hidup di saluran dan pembulu limfe. Bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih susu. Brugia

malayi

adalah

salah

satu

agen

penyebab

filariasis

limfatik.penyakit yang disebabkan oleh brugia malayi disebut filariasis malayi.

12

3. Brugia Timori Peyakit yang disebabkan oleh brugia timori disebut sebagai fliariasis brugia.

4. Loa-loa Loa-loa adalah salah satu nematode jaringan yang bisa menyebabkan penyakit loiasis. Loiasis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan proses inflamasi dan pembengkakkan subkutan yang cepat terbentuk dan bersifat sementara yang disebut dengan calabar swelling.

5. Oncohocerca Volvulus Oncohoerca volvulus adalah salah satu nematoda jaringan yang dapat menimbulkan penyakit Onchocerciasis. parasit ini disebut dengan filarial volvus. hospes definitive dari parasite ini adalah manusia sedagkan hospes perantaranya adalah lalat.

13

1.3.2 Plathyhelminthes a. Trematoda Hati 1. Fasciola Hepatica Fasiolosis adlah penyakit yang umumnya dijumpai pada ternak herbivore yang disebabkan oleh fasciola hepatica. Cacing ini hidup pada habitat air tawar dan tempattempat yang lembab dan basah. Cacing memang memerlukan kondisi lingkungan

yang

basah,

artinya

cacing tersebut bisa tumbuh dan berkembang biak dengan baik bila tempat hidupnya berada pada kondisi yang basa dan lembab. 2. Clonorchis Sinesis Cara penularan dan Manusia terinfeksi karena memakan ikan airtawar contoh makanan yang mentah atau kurang matang yang mengandung

terlibat

dalam

KLB

larva

berbentuk

kista

(metaserkaria). Penyait yang disebabkan oleeh clonorchis sinesis adalah Clonorchiasis.

Gambar 2.5.12 Clonorchis Sinesis

3. Opistorschis SP Opisthorchis felineus adalah salah satu trematoda hati yang bersifat

hermaprodit

yang

dapat

menimbulkan

penyakit

opisthorchiasis. Patologi dan gejala klinis cacing Opistorchis felineus yaitu cacing Opistorchis felineus umumnya tidak mengalami

14

gejala,

tetapi

dapat

juga

menimbulkan

pembesaran

hati,

pembengkakan saluran dan kandung empedu. Pada infeksi kronis kadang-kadang menyebabkan karsinoma saluran empedu dan pangkreas. b. Trematoda Paru 1. Parogenimus Westermani Paragonimus westermani adalah salah satu trematoda paru-paru yang bersifat hermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit paragonimiasis. Paragonimus westermani merupakan cacing paru yang berasal dari kelas Trematoda, dimana bagian tubuh yang paling utama diserang adalah bagian paru.

c. Trematoda Usus 1. Fasciolopsi Buski Fasciolopsis buski adalah salah satu trematoda usus yang bersifat hermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit fasciolopsiasis.

2. Eschinostomatidae Cacing trematoda fasciolopsis buski adalah suatu trematoda yang di dapatkan pada manusia atu hewan.trematoda tersebut mempunyai

15

ukuran terbesar di antara treramatoda lain yang di temukan pada manusia.

d. Trematoda Darah 1. Schistosoma Japonicum Schistosoma japonicum adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat anhermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit Schistosomiasis japonicum. Schistosoma japonicum jantan panjang nya ± 1,5 cm, tubuhnya lebih besar atau gemuk,, memiliki 6-8 buah testis, memiliki batil isap kepala dan batil isap perut, intergumen halus,

kanalis

ginekoforus. Schistosoma

japonicum

betina

panjangnya ± 1,9 cm.

2. Schistosoma Haematobium Schistosoma haematobium adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat anhermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit Schistosomiasis haematobium. 3. Schistosoma mansoni Schistosoma mansoni adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat anhermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit Schistosomiasis mansoni.

16

e. Cestoda usus 1. Diphyllobatrium Latum Diphyllobothrium Latumd isebut juga dengan Infeksi Cacing Pita Ikan (Difilobatriasis )merupaka ninfeksi usus karena cacing pita dewasa Diphyllobothriumlatum. Infeksi ini banyak ditemukan di Eropa (terutamaSkandinavia), Jepang, Afrika, Amerika Selatan, KanadadanAmerika (terutama Alaska dandaerah Great Lake).Infeksi sering terjadi akibat memakanikan air tawar mentah atau dimasak belum sampai matang.

2. Taenia Saginata Taenia saginata merupakan parasit yang termasuk dalam kelas cestoda yang hidup dalam usus manusia dan dapat menyebabkan penyakit Taeniasis saginata. 3. Taenia Solium Taenia solium merupakan parasit yang termasuk dalam kelas cestoda yang hidup dalam usus manusia dan dapat menyebabkan penyakit Taeniasis solium dan larvanya menyebabkan penyakit cysticercosis cellulosae.

4. Hymonolepis Nana Hymenolepis nana adalah cestoda yang tersebar di seluruh dunia baik (kosmopolit) di daerah beriklim tropis maupun sedang. Seperti

17

Mesir, Sudan, Thailand, India, Jepang, Amerika Selatan, Eropa Selatan, dan juga ditemukan di Indonesia. Infeksi dari Hymenolepis nanaditemukan banyak terdapat pada orang-orang dengan sanitasi yang buruk dan padat.

1.3.2 Entomologi 1. Nyamuk 

Tribe Anophelini : Genus Anopheles



Tribus Culicini : Genus Culex, Genus Mansonia, Genus Aedes

2. Lalat 

Famili Psychodidae : Phlebotomus sp. (sandfly)



Famili Ceratopogonidae (biting midge) : Culicoides sp.



Famili Muscidae: Musca domestica (housefly)



Famili

Calliphoridae

(langau):

Chrysomyia

megalochephala

(blowfly), Lucilia sp. (smaller blowfly) 

Famili Sarcophagidae : Sarcophaga sp. (fleshfly) Berdasarkan tingkat kepentingan, ordo yang kurang penting adalah

Orthoptera,

Choleoptera,

Hymenoptera,

dan

Lepidoptera.Sisanya

termasuk ke dalaam ordo yang penting, yaitu Anoplura, Diptera, Siphonaptera, dan Hemiptera.

18

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan

istilah,

parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut. Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satu yang hidup sebagai parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalah hewan bersel satu yang dapat hidup secara mandiri atau berkelompok. Helmintologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang hidup pada manusia yang berupa cacing. Berdasrkan taksonomi, parasit cacing yang hidup pada manusia dibagi menjadi dua yaitu nemathelmintes dan Platyhelminthes. Entomologi berasal dari dua kata Latin yaitu entomonbermakna serangga dan logos bermakna ilmu pengetahuan.Jadi, entomologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang serangga dan hewan yang termasuk filum Arthropoda yang mempunyai hubungan dengan ilmu kedokteran serta bagaimana cara pemberantasannya. 3.2 Saran Terhadap akibat dari gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Maka dari itu, sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya.

19

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, H. 2015 http://www.gurupendidikan.co.id/nemathelminthes-pengertian-ciristruktur-tubuh-dan-klasifikasi-beserta-peranannya-lengkap/ (Diakses pada tanggal 25 maret 2018) Adam, Syamsunir. 1992. Dasar-dasar mikrobiologi parasitologi untuk perawat. Jakarta: EGC Adi, I Ketut.2008 Mengenal Phylum Platyhelmintes http://gurungeblog.com/. Diakses pada 25 maret 2018 Anonim, 2013.Klasifikasi Platyhelmintes. http://wikipedia.com/. Diakses

pada25

maret 2018 Anonim,

2014.Klasifikasi

Nemathelminthes

(Nematoda)

http://www.galeri

pustaka.com/. Diakses pada 25 maret 2018 Anonim, 2016. Pengertian Tumbuhan Parasit dan Contohnya. (www.definisimenurut paraahli.com/pengertian-tumbuhan-parasit-dan-contohnya/). Diakses pada 25 maret 2018 Anonym, 2015. Pengertian dan Macam macam Parasit. (http://www.kuliah.info/201 5/11/pengertian-macam-macam-parasit.html). Diakses pada 25 maret 2018 Firanuudianhusada.blogspot.com/p/parasitologi-a.html (Diakses pada tanggal 25 maret 2018) Iswadi Y, 2014. Pembagian parasit. (http://iswadiyusuf.blogspot.co.id/2008/09/pemb agian-parasit.html). Diakses pada 25 maret 2018 Sari I.P, 2014. Parasit pada Manusia. (http://medicalsains.blogspot.co.id/2014/07/par asit-pada-manusia.html). Diakses pada 25 maret 2018

20

Related Documents

Klasifikasi Parasit
February 2021 1
Klasifikasi Bandotan
January 2021 2
Infeksi Parasit Pada Kulit
February 2021 1
Cara Penularan Parasit 1
February 2021 0
Klasifikasi Negara
January 2021 4
Klasifikasi Ellis
January 2021 2

More Documents from "AriPratiwi"

Klasifikasi Parasit
February 2021 1
Tlc Mexico - Japon
January 2021 0