Konsep Dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan Dan Keperawatan Diri.docx

  • Uploaded by: Agus Juanda
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsep Dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan Dan Keperawatan Diri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,416
  • Pages: 25
Loading documents preview...
KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN KEPERAWATAN DIRI D I S U S U N OLEH: NAMA : PEBRIANTRIS SITORUS NIM : 160204030

DOSEN PENGAJAR : Ns. ADVENTY GULO M.KEP

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT, berkat dan rahmatnya hingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “GANGGUAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI ”dengan terselesaikannya makalah ini, berkat dan dukungan dari dosen pembimbing dan teman-teman Kelompok sekalian. Kami telah banyak mengalami kesulitan dalam membuat makalah ini, tetapi semuanya dapat terselesaikan dengan baik dan dengan kerja sama yang baik juga. Demikian kami buat makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Jika ada kesalahan dalam membuat makalah ini kelompok mohon maaf sebesar-besarnya.

Daftar isi Cover Kata Pengantar................................................................................................. ii Daftar Isi............................................................................................................ iii BAB I

:

PENDAHULUAN A. Latar belakang........................................................................ 1 B. Tujuan..................................................................................... 1

BAB II :

MATERI PEMBAHASAN A. Defenisi Konsep dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri........................................................................ 2 B. Konsep Kebersihan Perorangan dan Perawatan Diri.............. 2 1. Jenis-jenis Personal Hygiene.............................................. 2 2. Tujuan................................................................................ 5 3. Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene.................. 5 4. Dampak yang Timbul pada Masalah Personal Hygiene..... 6 C. Pengkajian Data...................................................................... 7 D. Diagnosa Keperawatan Diri.................................................... 8

BAB III :

E.

Penyusunan Rencana Keperawatan........................................ 11

F.

Pelaksanaan Keperawatan...................................................... 13

PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................. 15 B. Kritik dan Saran...................................................................... 15

Daftar Pustaka..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar dari pada kebutuhan lainnya. Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan, air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukakn tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuhan pasien. (Potter & Perry, 2005). Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentingdan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, ocial,keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan,serta perkembanga (Tarwoto&Wartonah2006).

B. Rumusan masalah Adapun tujuan pembahasan yang terkait di dalam isi makalah ini yaitu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Menjelasakan konsep kebersihan perorangan dan perawatan diri. Menyusun pengkajian keperawatan. Merumuskan diagnosa keperawatan. Menyusun rencana keperawatan. Bagaimanakah konsep personal Hygiene Apa faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene Apa macam-macam personal hygiene Apa jenis-jenis personal hygiene ? Apa tujuan personal hygiene ?

1.2.6 1.2.7 1.2.8 1.2.9 1.2.10

Apa dampak yang sering muncul ? Bagaimana pengkajian personal hygiene ? Bagaimana peengkajian status personal hygiene ? Bagaimana Intervensi personal hygiene ? Bagaimana Evaluasi personal hygiene

C. Tujuan Umum

BAB II PEMBAHASAN A. Definis Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri 1. Konsep Personal Hygiene Perawatan diri (Personal Hygiene) dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Perawatan diri atau kebersihan diri (Personal Hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun piskologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Menurut beberapa ahli : a. Sjarifuddin Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan. Sjarifudin. 1979 (dalam Basyar.2005) b. Efendy Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihanakan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihanitu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan.Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006) c. Depkes Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). d. Nurjannah Defisit perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias,makan, toileting) e. Poter. Perry Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatutindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah

kondisidimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006 ) Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supayapersonal hygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dankerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang disenangidan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat.

2. Faktor yang mempengaruhi personal hygiene a.

Citra tubuh

Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene. b.

Praktik social.

Kelompok-kelompok social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan. c.

Status sosio-ekonomi

sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien. d.

Pengetahuan

Pengtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu. e.

kebudayaan

Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia

kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu. f.

Pilihan pribadi

Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi. g.

kondisi fisik.

Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.

3. Tipe personal hygiene a. Kesehatan Gigi dan Mulut Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan. Mulut berupa suatu rongga yangdibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang berhubungandengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidahterdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunakdan ujung-ujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan kerasyang terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapidalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33). Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai pencampur makanan,penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik dan berperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilan wajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas danterang (Soenarko, 1984: 28). Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur dan seyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhangigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaikuntuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalu panas (Depdikbud, 1986: 30). Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. b. Kesehatan Rambut dan kulit rambut Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makin kecil dan ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna. Warna rambut setiap orang tidak sama tergantung zat warna yang ada didalamnya. Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut(Depdikbud, 1986:23). Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat perlindungan lain seperti topi, kain kerudung dan

masih banyak lagi yang lain. Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yangdalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik. Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,sehingga perlu perawatan yang baik. Untuk perawatan rambutdapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian carayang dilakukan adalah cara pencucian rambut. Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karenaitu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian makapencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambutdengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kalidalam seminggu (Depdikbud, 1986:12). Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah,tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombedan berkutu. Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai berikut: 1.

Pola kebersihan diri klien normal

2.

Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat

3.

Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri

4.

Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri

5.

Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.

c. Kesehatan kulit Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986:16). Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dari luar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melalui kulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-amps berupa zat yang tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat pori-pori(Soenarko, 1984:4). Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23). Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel).

d. Kesehatan Telinga Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian paling luar, bagian tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga bagiantengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulangpendengaran. Ditelinga bagian dalam terdapat alatkeseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah siput(Depdikbud, 1986 : 30).Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagaimacam bunyi- bunyi suara dapat didengar. Disamping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alatkeseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih,untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih. 2.1.2.5 Kesehatan Kuku Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yangpipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21).Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alatkecantikan, senjata , pengais dan pemegang (Depdikbud ,1986:22). Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harusrelatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam halkebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadisarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain. 2.1.2.6 Kesehatan Mata Perawatan Mata Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan diatas bola mata karena dapat meyebabkan cedera serius. Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai dokter. Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat meyebabkan cedera kornea. 2.1.2.7 Kesehatan Hidung Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan.

Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak.

2.1.3 Jenis personal hygiene Berdasarkan waktu pelaksanaannya Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannyadibagi menjadi empat yaitu: a. Perawatan dini hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktubangun tidur, untuk melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan bedpan atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi, mempersiap kanpasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut, b. Perawatan pagi hari merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap. c.

Perawatan siang hari

Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelahmelakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siangdimana pasien yang dirawat di rumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau prosedur di pagi hari. Berbagai tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkanmulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungankesehatan pasien. d. Perawatan menjelang tidur Merupakan personal hygiene yang dilakukanpada saat menjelang tidur agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengantenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhaneliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, danmemijat daerah punggung. 2.1.4 Tujuan Personal Hygiene 1. Tujuan perawatan personal hygiene adalah a.

Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri

b.

Menghilangkan bau badan yang berlebihan

c.

Memelihara integritas permukaan kulit

d.

Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah

e.

Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien

f.

Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.

g.

Meningkatkan percaya diri seseorang

h.

Menciptakan keindahan

i.

Meningkatkan derajat kesehatan sesorang

2.1.5 Dampak yang sering ditimbulkan 1. Dampak Fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yangsering terjadi adalah:Gangguan intergritas kulit,gangguan membranemukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga,dan gangguan fisik padakuku. 2.Dampak Psikososial Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan interaksisosial.

D. Diagnosa keperawatan diri Menurut Potter & Perry, 2005) diagnosa keperawatan pada ganguan kebutuhan personal hygiene harus actual dan petensial berdasarkan pengumpulan data yang selama pengkajian dimana perawat menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya atau ngangguan kebutuhan personal hygiene.

No

Masalah Keperawatan

Batasan Karakteristik

1.

Defisit Perawatan diri : Ketidakmampuan Mandi/Hygiene tugastugas berikut:

untuk

melakukan

a) Mengakses kamar mandi. b) Mengeringkan badan. c) Mengambil perlengkapan mandi. d) Mendapatkan sumber air. e) Mengatur suhu atau aliran air mandi. f) Membersihkan badan.Data DS:

tubuh

atau

anggota

- Klien mengatakan malas mandi. - Klien mengatakan sering gatal-gatal pada kulitnya, malas untuk gosok gigi dan gunting kuku. - Klien mengatakan perlengkapan mandi seperti sabun,shampoo,handuk, di kamar mandi ruangan klien tidak ada sehingga klien malas mandi - Klien mengatakan tidak ada pakaian ganti setelah mandi. Data DO : - Rambut klien kotor, acak- acakan, pakaian kotor. - Mulut dan gigi bau,Kulit kusam dan kotor,Kuku panjang dan tidak terawat. - Setelah mandi klien masih tampak kotor,klien tidak membersihkan anggota badan klien,dan tidak pakai handuk,akibat dari keterbatasan tersedianya respon keluarga dan pihak rumah sakit untuk membenahi kebutuhan pemenuhan kebersihan diri klien.

2

Defisit Perawatan Diri : Hambatan kemampuan untuk : Berpakaian/Berhias a) Mengancingkan pakaian. b) Mengambil pakaian. Mengenakan atau melepas bagian-bagian pakaian yang penting.Ketidakmampuanuntuk : a) Memilih pakaian. b) Mempertahankan penampilan tingkat yang memuaskan.

pada

c) Mengambil pakaian. d) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian bawah. e) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian atas. f) Mengenakan sepatu. g) Mengenakan kaus kaki. h) Melepaskan pakaian. i) Menggunakan alat bantu. j) Menggunakan resleting. 3.

Defisit Perawatan Diri : Ketidakmampuan untuk : Makan a) Menyuap makanan dari piring ke mulut. b) Mengunyah makanan. c) Menyelesaikan makanan. d) Meletakkan makanan ke piring. e) Memegang alat makan. f) Mengingesti makanan dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat.

g) Mengingesti makanan secara aman. h) Mengingesti makanan yang cukup. i) Memanipulasi makanan di mulut. j) Membuka wadah makanan. k) Mengambil cangkir atau gelas. l) Menyiapkan makanan untuk diingesti. m) Menelan makanan. n) Menggunakan alat bantu. 4.

Defisit Perawatan Diri : a) Ketidakmampuan melakukan hygiene Eliminasi eliminasi yang tepat. b) Ketidakmampuan menyiram kloset atau kursi buang air. c) Ketidakmampuan mencapai kloset atau kursi buang air. d) Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi. e) Ketidakmampuan untuk duduk atau bangun dari kloset atau kursi buang air.

E. Menyusun Rencana Keperawatan

Hari/tanggal

No.Dx

Rabu, 01 1. Maret 2017

Perencanaan Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil : 1.Menunjukkan kemampuan perawatan diri atau aktivitas sehari-hari secara mandiri dan klien terbebas dari bau badan. 2. Mampu menunjukkan dalam kebersihan pribadi terutama mandi dan berpakaian,dandan,toilet dan

makan. 3.Mampu menyediakan peralatan mandi pribadi yang diinginkan. 4.Klien menunjukkan indikator keberhasilan dengan skala 4 sering menunjukkan keberhasilan. Rencana Tindakan

Rasional

1. Bina hubungan saling 1.Mendekatkan diri percaya dengan pasien. pada pasien. Rasa saling percaya adalah fasilitas 2. Pantau kebersihan diri untuk ekspresi klien dan perawatan diri. pikiran/perasaan secara terbuka. 3. Fasilitasi klien untuk mandi secara mandiri. 2.Data dasar dalam intervensi. 4. Bantu klien dalam 3.Memudahkan klien kebersihan untuk melakukan badan,mulut,rambut,dan aktivitas. kuku. 4.Mengarahkan klien 5. Tingkatkan motivasi dalam kebersihan diri. kliendalam kebersihan 5.Meningkatkan kemauan pasien badan,mulut,rambut,dan beraktivitas. kuku. 6Meningkatkan dan 6. Lakukan pendidikan pengetahuan kesehatan mengenai membuat klien lebih pentingnya kebersihan kooperatif. diri,pola kebersihan dan cara kebersihan diri Sabtu, 04 2. Maret 2017

Tujuan dan Kriteria hasil : 1.Menunjukkan keterlibatan sosial,mampu mengidentifikasi dan menerima karakteristik atau perilaku pribadi yang berpengaruh pada isolasi sosial.

2.Mampu mengungkapkan penurunan perasaan atau pengalaman diasingkan 3.Mampu membina hubungan satu sama lain

3.Mampu berpartisipasi dalam kegiatan 4.Mampu berpartisipasi dalam aktivitas pengalihan dengan orang lain 5.Mulai membina hubungan dengan orang lain 6.Mampu mengembangkan keterampilan sosial yang dapat mengurangi isolasi sosial. Rencana Tindakan

Rasional

1.Bina hubungan saling percaya dengan klien. 2.Bantu klien mengembangkan dan meningkatkan keterampilan sosial interpersonal. 3.Bantu klien membina hubungan terapeutik dengan klien yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain

1.Mendekatkan diri pada klien.

2.Mengarahkan klien dalam bersosialisasi. 3.Memotivasi klien agar dapat berinteraksi. 4.Memudahkan klien untuk melakukan aktivitas dan berinteraksi. 5.Meningkatkan rasa 4.Fasilitasi kemampuan percaya diri pada klien. individu untuk berinteraksi 6.Agar Klien termotivasi dengan orang lain untuk berinteraksi. 5.Buat jadwal kegiatan pada klien agar berinteraksi dengan orang lain. 6.Jelaskan makna manfaat berhubungan dengan orang lain dan kerugian menarik diri F. PELAKSANAAN KEPERAWATAN Pelaksanaan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah di buat : Hari/Tanggal

No.Dx

Rabu, 01 1. Maret 2017

Pukul

Implementasi Keperawatan

Evaluasi (SOAP)

09.00 - 1. Membina hubungan S : Klien 10.00 saling percaya dengan mengatakan

WIB

klien. 2. Memantau kebersihan diri klien dan perawatan diri. 3. Memfasilitasi dan mengarahkan klien untuk melakukan aktivitas kebersihan diri : mandi, secara mandiri.

09.1011.00 WIB

merasa tenang dan akan berusaha untuk melakukan perawatan diri : mandi.Klien juga mengatakan setelah mandi badan terasa segar.

O :a) Klien 4. Membantu klien dalam tampak tenang kebersihan b) Klien ada badan,mulut,rambut, dan keinginan untuk melakukan kuku perawatan diri : 5. Meningkatkan mandi. c) Klien motivasi klien dalam mulai kooperatif kebersihan badan,mulut,rambut dan A : Pengkajian dilanjutkan, kuku. klien sudah 6. Melakukan pendidikan bersedia untuk tapi kesehatan mengenai mandi, pentingnya kebersihan masih dengankeinginan diri, pola kebersihan. untuk dibantu. P: Intervensi Dilanjutkan Pantau kebersihan klien setiap hari

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembahasan materi kali ini kita banyak mengetahui bahwa di dalam konsep dan prinsip kebutuhan kebersihan dan perawatan diri banyaklah yang harus kita perhatikan dan harus kita mampu dalam melaksanakannya sebagai perawat. B. Kritik dan Saran Demikianlah hasil makalah kami ini jika ada kesalahan dan kekurangan dalam bentuk penulisan maupun tutur bahasa kami dalam pembuatan makalah ini kami minta maaf sedalam-dalamnya. Jikalau ada kritik dan saran dari teman-teman pembaca yang sifatnya membangun kami sangat mengharapkan untuk perbaikan makalah kami di masa yang akan datang, Terima kasih.

Daftar putaka Iqbal, Wahit Mubarak, dll.2015.Ilmu Keperawatan Dasar buku 1. Jakarta selatan : Salema Medika. Perry, potter. 2006. Fundamental keprawatan: konsep,proses, dan praktik.

Jakarta: EGC.

Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keprawatan klinis: ed 5. Jakarta: EGC.

BAB III TINJAUAN KASUSASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. BDENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN PERSONALHYGIENEDI RUANG FAMILI BEDAHRSUD R. SYAMSUDIN, SHA. PengkajianTanggal Pengkajian : Senin, 23 Mei 2016 Jam Pengkajian : 12. 30Pengkaji : Alifya1.

Data Demografi a. Data Klien Nama : Tn. B Umur : 57 TahunJenis Kelamin : Laki laki Agama : Islam Suku/Bangsa : Sunda/ Indonesia Pekerjaan : pedagang Alamat : Kp.**, Cidahu No. RM : A47** Diagnosa Medik : Post Op Vp ShuntTanggal MRS : 17 Mei 2016 b. Data Penanggung Jawab Nama : Tn. HUmur : 30 TahunJenis Kelamin : LakilakiAgama : IslamSuku/Bangsa : Sunda/ IndonesiaPekerjaan : PedagangAlamat : Kp. ** Cid ahuHubungan Dengan Klien : Anak 2. Anamnesa Riwayat Kesehatan 1) Alasan Masuk Rumah Sakit Klien di bawa oleh keluarga ke RSUD R S** dalamkeadaan sudah mengalami penurunan kesadaran danterkadang terdengar suara snoring (mendengkur).

2) Keluhan Utama.Badan tampak kotor3) Riwayat Kesehatan SekarangSeluruh badan terlihat kotor dan lengket karenamengalami penurunan tingkat kesadaran dengan glasgowcoma scale (GCS) 1 sehingga pemenuhan perawatan dirinyatidak terpenuhi4) Riwayat Kesehatan Masa LaluSebulan sebelum masuk rumah sakit klien mengeluhnyeri pada bagian mata dan sering mengeluh pusing kliensempat menjalani pengobatan alternatif5) Riwayat Kesehatan KeluargaKeluarga klien mengatakan bahwa di keluarga tidakmempunyai riwayat penyakit menular. 3. Pemeriksaan Fisik 1. Penampilan Umum : klien tampak lemah, terpasangoksigen 3 lpm, terpasang infus 20 tpm, terpasang NGT danKateter Urin. 2. Tingkat kesadaranGCS E : 0 ; M: 1 ; V: 0 = Coma3.

TTVTD: 90/70 mmHg N : 98x/MenitS : 37 o CR : 26x/menit4. Pemeriksaan Fisik Head to Toea. Kepala : ada benjolan, ada luka jahit operasi, kulitkepala tampak kotor b. Wajah : tampak pucat, kusam dan berminyakc. Mata : konjungtiva anemisd. Hidung : tampak kotor,terpasang oksigen nasal kanul(3Lpm) dan terpasang NGTe. Mulut : mukosa bibir kering, bibir pecah-pecahf. Telinga : kotorg. Dada :tampak kotorh. Ekstermitas atas: kulit tangan tampak kering dan kotorterpasang Infus, kuku tangan terlihat panjang dan kotori. Ekstermitas Bawah: kulit kaki tampak kering dan kusam,kuku kaki terlihat panjang dan kotor j. Genetalia : Terpasang popok

Data Biologis PolaAktivitas Sebelum Masuk RS 1.Nutrisi a. Makanan: Frekuensi Porsi Jenis3 x 1 hari1 porsi habis Nasi+ lauk pauk Setelah Masuk RS Keluhan & Kemandirian 2 x 1 hari 1 gelas Sonde Menggunakan NGT

b. Minuman: FrekuensiJenis8 gelasAir MineralTidak tentuAir Mineral2 liminasia. BAK FrekuensiWarna5 x 1 hariKuning jernih700cc/ hariKuning jernihTerpasang popok b. BAB FrekuensiKonsentrasi1 x 1 hariLembek1 x 1 hariCairTerpasang popok 3 Pola istirahat dan tidur LamanyaKualitas8 jam NyenyakKomaKlienmengalami penurunantingkatkesadaran

4 Personal Hygine MandiKeramasSikat gigiGunting kuku 2x1 hari4x seminggu3x 1 hariJika tampakkotor dan panjangSudah dilakukan di bantu keluarga dan perawatKlienmengalami penurunantingkatkesadaransehingga tidak bias memenuhi perawatandinya sendiri 5Aktivitas MandiriDibantu total olehkeluarga dan perawat-

5.Keadaan Psikososial 1)Konsep diria. Gambaran diri : klien sedang mengalami penurunankesadaran dan badan kotor mengeluarkan bau yang tidaksedap. b. Peran : keluarga mengatakan peran klien sebagaikepala keluarga.2) Sociala. Daya konsentrasi : klien tidak dapat menjawab pertanyaan karena mengalami penurunan ting katkesadaran b. Sosialisasi : tidak bersosialisasi karenamengalami penurunan tingkat kesadaran 6. Data Spiritual Klien beragama islam, klien tidak melaksanakan ibadah,dengan alasan klien mengalami penurunan tingkat kesadaran. 7. Manajemen Medik1.

Farmakologi Tanggal : 23 Mei 2016 No Nama Obat Rute Dosis 1CeftriaxoneIV 1x2 gr2KetorolacIV 3x30 mg3RanitidineIV 2X50 mg4ManitoleIV 4x150 cc 5Phenytoin capsul NGT 3x100 mg6Infus RL (500 ml)IV 20 Tpm

2.Data Laboratorium Tanggal : 23 Mei 2016 No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan 1 Hemoglobin12.0 p. 12-14L. 14-16g/dl2 Leukosit8500 . 4000 - 11.0003 Trombosit381.000 150 - 400.0004 Hematokrit35 40 - 45 %5 Eritrosit4.1 3.8 - 5.2 Juta/ B. Diagnosa Keperawatana. Analisa Data No Data Etiologi Masalah1 Ds : keluarga klienmengatakan belummandi selama 2 hariDo :Badan klientampak kotorLengketPenurunantingkatkesadaranTTV : N : 98x/menitRR :26x/menitTD :90/70 mmHgPenurunan TingkatkesadaranKeterbatasan untukmenggerakan tubuhKelemahan sendi dan ototGangguan pemenuhan perawatan diriGangguan pemenuhan perawatandiri

S :37 o C b. Diagnosa Keperawatan Gangguan pemenuhan perawatan diri b.d penurunan tingkatkesadaran ditandai dengan tidak mampunya melakukan perawatandiri. C. Intervensi KeperawatanNoDxTujuan Intervensi Rasional 1 Tupan: Dalam masa perawatan 2 x 24 jamkebutuhan perawatan diriklien dapat terpenuhi.Tupen : Dalam masa perawatan 1 x 24 jamkebutuhan perawatan diriklien dapat terpenuhidengan kriteria:Klien tampak bersih-

Kulit tidak lengketRambut, kuku dangigi bersih1. Observasi TTV2. Kaji kebersihanklien3. Bantu klien untukmelakukan perawatan diri:mandi, perawatanrambut, gigi danmulut, guntingkuku4. Berikan penkestentang personalhygine kepadakeluarga5. Jaga kebersihanlingkungan,tempat tidur danselimbut1. Untuk mengetahuikeadaan umumklien2. Untuk mengetahuitingkat kebersihanklien secara umumdan menentukantindakan yangharus diberikan3. Memberikan rasasegar danmencegah berkembangnyamikroorganisme4. Memberikan pengetahuantentang pentingnya perawatan diri5. Untuk memberikanrasa nyaman padaklien

Related Documents


More Documents from "rfmwddh 13"