Kromatografi Kertas

  • Uploaded by: Muhammad Iqbal
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kromatografi Kertas as PDF for free.

More details

  • Words: 1,203
  • Pages: 11
Loading documents preview...
LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN PERCOBAAN IX KROMTOGRAFI KERTAS

OLEH : NAMA

: MUHAMAD IQBAL

STAMBUK

: F1C1 13 043

KELOMPOK

: I (SATU)

ASISTEN

: NUR ATIYAH HAFID

LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Metode pemisahan kimia terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah kromatografi. Kromatografi adalah metode fisika untuk pemisahan dalam komponen-komponen yang akan diditribusikan antara dua fase, salah satunya merupakan lapisan stasioner dengan permukaan yang luas dengan fase yang lain berupa zat alir (fluida) yang mengalir lambat (perkolasi) menembus atau sepanjang lapisan stasioner. Salah satu bentuk kromatografi yaitu kromatografi kertas. Secara fisik kromatografi kertas memilki teknik-teknik yang sama dengan kromatografi lapisan tipis, tetapi sebenarnya merupakan tipe khusus kromatografi cair-cair yang fase diamnya hanya berupa air yang diadsorpsikan pada kertas. Teknik sangat sederhana dengan menggunakan lembaran selulosa yang mengandung kelembaban tertentu. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan percobaan kromatografi kertas terutama untuk menentukan nilai Rf cuplikan tertentu dengan kromatografi kertas. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana cara menentukan nilai Rf cuplikan tertentu dengan kromatografi kertas

C. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai pada percobaan ini adalah untuk menentukan nilai Rf cuplikan tertentu dengan kromatografi kertas.

II. TINJAUAN PUSTAKA Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran. Langkah untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran, harus dilakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Metode pemisahan kromatografi didasarkan pada perbedaan distribusi molekulmolekul komponen di antara dua fase (fase gerak dan fase diam) yang kepolarannya berbeda. Apabila molekul-molekul komponen berinteraksi secara lemah dengan fase diam maka komponen tersebut akan bergerak lebih cepat meninggalkan fase diam. Keberhasilan pemisahan kromatografi bergantung pada daya interaksi komponen-komponen campuran dengan fase diam dan fase gerak. Apabila dua atau lebih komponen memiliki daya interaksi dengan fase diam atau fase gerak yang hampir sama maka komponen-komponen tersebut sulit dipisahkan (Hendayana, 1994). Kromatografi adalah teknik pemisahan diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase gerak (cair atau gas). Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran Kromatografi Lapis (Mamoto, 2013). Komponen utama kromatografi adalah fase diam dan fase gerak. Kromatografi dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada jenis fase gerak, fase diam, dan mekanisme pemisahannya. Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino.Karena pemisahan asam amino merupakan

masalah yang cukup sulit, maka penemuan kromatografi kertas merupakan kabar baik bagi para ilmuan (Ardianingsih, 2010). Keuntungan utama kromatografi kertas ialah dari proses kemudahannya dan kesederhanaannya dalam pelaksanaan pemisahan yaitu hanya pada lembaran kertas saring yang berlaku sebagai medium pemisahan dan juga sebagai penyangga. Selain itu keuntungan menggunakan kromatografi kertas ialah keterulangan bilangan Rf yang besar pada kertas sehingga pengukuran Rf dapat menjadi parameter yang berharga dalam memaparkan senyawa tumbuhan baru (Svehla, 1985). Nikel (Ni) digolongkan sebagai unsur logam beracun. Ni2+ dapat larut dalam lemak dan me-lakukan penetrasi pada membran sel sehingga terakumu-lasi. Ni2+ lebih bersifat toksik daripada As2+, Cr2+, Sn2+ dan Zn2+. Efek keracunan Ni antara lain serangan asma, bronkitis kronis, sakit kepala, nyeri dada, kejang bahkan kematian. Dengan adanya efek racun dari cuplikan yang mengandung Ni maka diperlukan informasi konsen-trasi Ni yang benar pada cuplikan secara kuantitatif (Yuliasaridkk., 2013).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Percobaan kromatografi kertas dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2015 pukul 13.00 – 15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam, Universitas Halu Oleo, Kendari. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah chamber, kertas saring whatman, pipa kapiler, pipet skala 5 mL dan 10 mL, pipet tetes, filler, chamber, pensil, mistar dan gunting. 2. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Cuplikan yang mengandung ion Ni, , pelarut yang terdiri campura air 15 %, etilasetoasetat 10%, n-butanol 75 %, dan asam asetat glasial.

C. Prosedur Kerja Siapkankertaswhatman 7 cm. Pada jarak 1 cm dari sisinya dibuat garis (dengan pensil) dan diberi tanda titik yang akan ditetesi larutan cuplikan Ni. Silinder kertas ini dimasukkan kedalam silinder kaca yang berisi pelarut, dengan sisi kertas yang mengandung tetesan zat pada bagian bawah.Silinder kaca tersebut ditutup.Kemudian

didiamkan

sampai

pelarut

meresap

hingga

±

¾

bagian.Keluarkan kertas dari silinder kaca, lalu dikeringkan.Tandai noda yang terbentuk. Hitung nilai Rf larutan standar dan cuplikan.

Kertas saring Whatman -

Digunting ukuran 7x2 cm Dibuat garis pada jarak 1 cm dari disinya, kemudian digaris ditandai dengan titik yang akan ditetesi cuplikan

Kertas saring whatman ukuran 7x2 cm cmcm cm - Diberikan tetesan larutan cuplikan Ni pada bagian kertas yang telah diberi tanda - Dimasukkan ke dalam kaca silinder yang berisi pelarut - Ditutup - Didiamkan sampai pelarut meresap hingga ± ¾ bagian tinggi kertas - Dikeluarkan dari kaca silinder Kertas whatman + larutan cuplikan + serapan pelarut -

Dikeringkan Diberi tanda pada noda yang terbentuk Dihitung nilai Rf larutan standar dan cuplikan

NilaiRf = 0,5

IV. A. Hasil Pengamatan 1. Gambar

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Analisis Data Diketahui: Jarak pelarut (y)

= 5 cm

Jarak zat terlarut (x) = 3 cm Ditanyakan : Rf ? Penyelesaian: Rf

=

jarak zat terlarut jarak pelarut

=

x y

=

3 , 3 cm 5 cm

= 0,5

B. Pembahasan Kromatografi adalah metode fisika untuk pemisahan dalam komponenkomponen yang akan diditribusikan antara dua fase, salah satunya merupakan lapisan stasioner dengan permukaan yang luas dengan fase yang lain berupa zat alir (fluida) yang mengalir lambat (perkolasi) menembus atau sepanjang lapisan

stasioner. Metode kromatografi yang digunakan dalam percobaan ini yaitu kromatografi kertas. Prinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu senyawa antara dua cairan yang saling tidak bercampur. Dalam kromatografi kertas digunakan kertas sebagai fasa diam. Percobaan ini dilkukan untuk menentukan nilai Rf cuplikan yang mengandung nikel denggunakan menggunakan kromatografi kertas. Adapun fasa diam yang digunakan yaitu kertas saring whatman. Dalam percobaan ini cuplikan yang mengandung nikel ditotolkan pada kertas saring whatman. Kertika kertas saring whatman dicelupkan ke dalam pelarut, maka pelarut akan meresap ke dalam kertas. Hal ini disebabkan karena adanya gaya kapilarits. Ketika palarut mencapai cuplikan, maka cuplikan tersebut akan terbawa naik bersama pelarut. Namun, pelarut akan meresap lebih cepat. Hal ini disebabkan karena perbedaan kecepatan migrasi antara pelarut dan cuplikan. Perbedaan jarak tempuh antara pelarut dan cuplikan akan digunakan untuk menentukan nili Rf dari larutan cuplikan. Dalam percobaan ini jarak tempuh pelarut yaitu 5 cm. sedangkan jarak tempuh cuplikan sejauh 3,3 cm. berdasarkan jarak tempuh tersebut dapat diketahui bahwa nilai Rf yaitu 0,5.

V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kromatografi kertas merupakan jenis kromatografi cair-cair, dimana fase diamnya adalah lapisan tipis air yang terserap oleh kertas. Kromatografi terbagi atas 3 tahap yaitu tahap penotolan, pengembangan dan identifikasi. Dan nilai Rf yang diperolehadalah sebesar 0,5.

DAFTAR PUSTAKA Ardianingsih, R. 2010. Penggunaan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dalam Proses Analisa Deteksi Ion. Berita Dirgantara. Vol. 10(4). Hendayana. 1994. Metode-metode Pemisahan Kimia. Akademia Permata. Jakarta. Mamoto, L.V., Fatimawali G.C. 2013. Analisis Rhodamin pada Lipstik yang Beredar di Pasar Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT. Vol. 2(02). Svehla. 1985. Kimia Analitik II. USU Press. Medan. Yuliasari, N., Widia P., Frisca Y.S. 2013. Studi Interferensi Besi dan Krom terhadap Analisis Nikel secara Spektrofotometer Atom dan Aplikasinya pada Limbah Elektroplating Seng. Jurnal Penelitian Sains. Vol. 16(1).

Related Documents


More Documents from "dittarestiany"