Laporan Coleoptera.docx

  • Uploaded by: Yuslinda Annisa
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Coleoptera.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,870
  • Pages: 19
Loading documents preview...
A. TOPIK Ordo Colepotera dan Ordo Hymenoptera B. TUJUAN 1. Untuk mengetahui ciri-ciri morfologi serangga ordo Coleoptera 2. Untuk mengetahui ciri-ciri morfologi serangga anggota ordo Hymenoptera 3. Untuk mengetahui perbedaan ciri-ciri morfologi serangga anggota subordo Symphyta dan subordo Apocrita C. DASAR TEORI 1. Ordo Coleoptera Coleoptera adalah salah satu ordo serangga yang lazim dikenal dengan nama kumbang. Kata "coleoptera" berasal dari bahasa Yunani , koleos dan pteron yang jika keduanya disatukan berarti "sayap berlapis", karena sebagian besar kumbang memiliki dua pasang sayap. Pasangan sayap yang berada di depan disebut "elytra". Pasangan sayap ini mengeras dan menebal yang dapat melindungi pasangan sayap di belakangnya dan juga melindungi bagian belakang tubuh kumbang. Adanya elytra ini menyebabkan beberapa pihak yang kurang memahami konsistensi morfologi kumbang berpendapat bahwa pengelompokan Coleoptera bersifat monofiletik, tetapi bukti yang berkembang menunjukkan bahwa pendapat ini tidak dapat dibenarkan (Erniwati, 2001). Ordo Coleoptera memiliki spesies lebih banyak daripada ordo manapun, meliputi hampir 25% dari seluruh jenis bentuk kehidupan hewan yang diketahui. Sekitar empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 400.000 spesies) dan spesies baru masih sering ditemukan. Diperkirakan jumlah total spesies mencapai 100 juta, tetapi angka satu juta lebih diterima secara umum. Penyebaran kumbang sangat luas. Kumbang dapat ditemukan di semua habitat besar, kecuali di lautan dan wilayah kutub. Mereka berinteraksi dengan ekosistemnya dalam berbagai cara. Beberapa spesies kumbang adalah penghasil detritus, dengan menghancurkan jaringan hewan dan tumbuhan yang mati, memakan bangkai jenis-jenis tertentu, dan memakan sampah. Beberapa spesies memakan jamur. Beberapa spesies adalah pemakan bunga dan buah. Ada juga spesies yang merupakan parasit atau parasitoid. Beberapa spesies lainnya adalah pemangsa atau predator bagi invertebrata lain. Banyak spesies kumbang predator ini yang penting sebagai pengendali hama pertanian. Contohnya, kumbang dalam famili Coccinellidae yang memangsa aphid,

serangga sisik, thrips, dan serangga pengisap tanaman lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan hasil tanaman. Sebaliknya, beberapa spesies kumbang adalah mangsa bagi berbagai hewan invertebrata dan vertebrata, termasuk serangga, ikan, reptil, burung, dan mamalia. Kumbang umumnya bukan hama yang serius, tapi mereka termasuk hama pertanian dan industri, seperti kumbang kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata, kumbang kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang kacang tunggak Callosobruchus maculatus. Termasuk juga kumbang death-watch, larvanya dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dengan cara menggerogoti kayu. Kumbang adalah salah satu binatang yang memiliki penampilan seperti kebanyakan spesies serangga. Ordo Coleoptera, diambil dari kata coeleos yang berarti seludang dan pteron yang berarti sayap, maka dapat disimpulkan Coleoptera adalah serangga yang memiliki seludang pada sayapnya. Empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000 spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Perkiraan memperkirkan total jumlah spesies, yang diuraikan dan tidak diuraikan, antara 5 dan 8 juta (Borror, 2005). Kumbang memiliki sayap depan yang keras, tebal dan merupakan penutup bagi sayap belakang dan tubuhnya. Sayap depan disebut elitron. Ketika terbang sayap depan kumbang tidak berfungsi hanya sayap belakang yang digunakan untuk terbang. Sayap belakang berupa selaputdan pada waktu istirahat dilipat dibawah elitra. Tipe alat mulut kumbang yaitu tipe penggigit dan pengunyah, kumbang juga memiliki kepala yang bebas dan kadang memanjang ke depan atau ke bawah sehingga berubah menjadi moncong. Kumbang memiliki mata majemuk (facet) besar, tanpa mata tunggal (ocellus). Abdomen memiliki 10 ruas dan pada daerah sternum ruas-ruas ersebut tidak semua terlihat. Pada kumbang jantan, protoraks dan mandibula kerapkali membesar dan digunakan unuk berkelahi(Borror, 2005).. Kumbang dapat ditemukan hampir di semua habitat, namun tidak diketahui terjadi di lautan atau di daerah kutub. Interaksi mereka dengan ekosistem mereka dilakukan dengan berbagai cara. Mereka sering makan

tumbuhan dan jamur, merusak pertahanan binatang dan tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain. Beberapa spesies dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Jenis tertentu merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean atau cowpea Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol penting hama agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae ("ladybirds" atau "kumbang tutul") yang mengkonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman. 2. Ordo Hymenoptera

Hymenoptera dalah ordo klasifikasi dari kelas insecta yang didasarkan atas sayapnya. Ordo Hymenoptera bangsa tawon,semut yang mempunyai ciri antara kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk. Sayap terdiri dari dua pasang

dan

membranus.

Hymenoptera

termasuk

Endopterygota

dan

mempunyai dua pasang sayap yang tidak sama , sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil dari pada sayap depan. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Bagian posterior abdomen hewan betina dilengkapi dengan ovipositor atau dengan sangat yang merupakan modifikasi dan ovipositor. Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya. Serangga ini hidup berkoloni dan mempunyai seekor ratu (Erniwati, 2001).

Beberapa Hymenoptera dapat berkomunikasi diantara sesamanya, mempunyai alat indera yang lebih berkembang daripada serangga, sehingga kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai penyerbuk/polinatur. Beberapa hymenoptera mempunyai ligula (lidah) panjang dan lentur atau memiliki tipe mulut menggigit dan menjilat, rambut-rambut pada ligula berfungsi sebagai peraba, perasa maupun pengumpul nektar. Serangga ini mengalami metamorfosis yang sempurna yang melalui stadia telur larva kepompong dewasa. Perkembangan metamorfosenya melalui stadia : telur- larva– kepompong



dewasa.

Anggota

famili

Braconidae,

Chalcididae,

Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman (Borror, 2005).. Contoh:      

Apis indica (lebah madu) Oechophylla smaragdina (semut rangrang) Delichoderus bituberculatus (semut hitam) Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona). Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi). Apis indica (lebah madu) Ada yang hidup menyendiri dan ada yang hidup berkelompok serta

susunan masyakat lebah , yaitu: 

Lebah pekerja yang bertugas membuat sarang, mengumpulkan madu, serat

  

mengurus telur dan larva. Lebah tentara Lebah jantan Lebah ratu

D. ALAT DAN BAHAN Alat: 1. Mikroskop stereo 2. Jarum kasur 3. Silet 4. Jarum pentul Bahan: 1. Kumbang kelapa

2. Kumbang air 3. Kepik emas 4. Jenis-jenis kumbang lainnya 5. Lebah madu 6. Tawon penyengat 7. Jenis-jenis lebah lainnya 8. Kantong plastik 9. Kapas 10. Ether E. PROSEDUR KERJA 1. Pengamatan morfologi ordo Coleoptera Menangkap serangga-serangga sebagai bahan, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik yang telah diisi kapas (telah ditetesi either). Mengamati ciri-ciri morfologi secara umum yang dimiliki oleh seranggaserangga yang termasuk dalam ordo Coleptera. Mengamati dan menggambar: a. Antena: tipe antena b. Mata: mata majemuk dan mata tunggal c. Mulut: tipe mulut d. Thorax bagian dorsal: pronotum, scutellum e. Thorax bagian ventral: prostenum, mesosternum, metasternum f. Abdomen: spiracle, abdoinal tergum, abdominal sternum g. Sayap: struktur sayap depan dan sayap belakang, elytra, sifat elytra h. Kaki: tipe kaki, bagian-bagian kaki. 2. Pengamatan morfologi ordo Hymenoptera Menangkap serangga-serangga sebagai bahan, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik yang telah diisi kapas (telah ditetesi either). Mengamati ciri-ciri morfologi secara umum yang dimiliki oleh seranggaserangga yang termasuk dalam ordo Hymenoptera. Mengambil masing-masing serangga bahan, lalu menentukan serangga yang termasuk dalam subordo Symphtya dan termasuk dalam subordo Apocrita. Subordo Symphyta ditandai dengan tidak adanya petiole (bagian abdomen yang menyempit) dan tidak adanya ciri-ciri parasitik. Suboro Apocrita ditandai dengan adanya petiole dan adanya ciri-ciri parasitik.

Mengamati dan menggambar: a. Antena: tipe antena b. Mata: mata majemuk dan mata tunggal c. Mulut: tipe mulut d. Thorax: segmen-segmennya e. Kaki: bagian-bagiannya, serta ciri-ciri khususnya (jika ada) f. Sayap: struktur sayap, perbedaan ukuran antara sayap depan dan sayap belakang g. Abdomen: propodeum, petiole (jika ada), jumlah segmen.

F. DATA DAN ANALISIS DATA 1. Ordo Coleoptera a. Kepik Kura-kura Emas 1 2 3 4 5 6 7

Keterangan:

1. Antenna 2. Mata 3. mulut 4. thorax protonum 5. thorax scutellum 6. abdomen 7. kaki

Analisis data : Pada kepik kura kura emas ini memiliki bentuk tubuh yang sangat menarik dengan perpaduan warna emas dan warna putih tembus pandang. Kepik kurakura emas ini memiliki antenna tipe trichodesma. Matanya adalah tipe majemuk tampa ada oceli. Tipe mulut adalah tipe pengunyah ,. Thorax terdiri dari 2 bagian yaitu protonum dan scutellum. Abdomen memiliki 6 segmen. Elytra dari kumbang kura-kura emas dibandingkan dengan kumbang lain lebih tipis dan juga transparan . bagian kaki dibagi menjad tiga bagian yaitu femur, tibia dan tarsus. b. Kumbang kelapa 1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan : 1. antenna 2. mata 3. mulut 4. thorax bagian dorsal 5. thorax bagian ventral 6. abdomen 7. sayap 8. kaki Analisis data: Pada kumbang kelapa ini memiliki panampakan tubuh lonjong dengan warna hitam mengkilap. Tipe antenna dari kumbang kelapa ini trichodesma. atanya adalah tipe majemuk dan memiliki mata tunggal namun lama kelamaan akan mereduksi. Tipe mulut adalah pengunyah. Abdomennya memiliki 5 segmen dan tiap segmen memiliki sepasang spriracle dan tergum pada segmen atas. Sayapnya sangat keras pada bagian luar atau biasa disebut caliptra, kaki dari kumbang kelapa ini sangat kuat saat menempel pada suatu tempat, kumbang kelapa memiliki 3 pasang kaki tipe kakinya adalah kaki jalan. c. Kumbang Warna Api 1

2 3 4 5 6 7 8

Keterangan

:

1. antenna 2. mata 3. mulut 4. thorax bagian dorsal 5. thorax bagian ventral 6. abdomen 7. sayap 8. kaki Analisis data: Pada kumbang warna api ini memiliki penampakan tubuh yang khas terutama pada bagian antena , antenna dari kumbang warn api ini adalah tipe Pectinate yang seperti sisir. Untuk matanya adalah tipe majemuk memiliki mata tunggal juga yang berada pada tepi namun mereduksi. Lalu mulut pada kumbang warna api ini adalah tipe pengunyah. Thoraxnya terdiri dari dorsal dan ventral pada bagian dorsal memiliki pronotum (pelindung protorax ) sedangkan pada bagian ventral memiliki metascutelum. Abdoennya sendiri memiliki 5 segmen dan tiap segmen memiliki sepasang spriracle , tergum pada segmen bagian atas. Sayapnya sendiri keras pada bagian depan atau

biasa disebut celiptra terakhir kaki dari kumbang warna api ini adalah tipe kaki jalan (clasping) kakinya ini d. Tawon Penyegat 1 2 3 4 5 6 7

Keterangan : 1. Antena 2. Mata 3. Mulut 4. Thorax 5. Kaki 6. Sayap 7. abdomen Analisis data : Pada Tawon penyengat memiliki antenna tipe seraceous yang memiliki 11 segmen, matanya adalah mata majemuk dengan terdapat oceli. Mulut dari tawon penyengat ini adalah tipe pengunyah dan penghisap. Thoraxnya memiliki 3 bagian atau tiga segmen. Kakinya ada tiga pasang, terdiri dari trochanter, femur, dan tibia. Tarsus terdiri dari 5 segmen pada setiap tarsus ini meiliki cakar pada setiap ujungnya. Sayap dari tawon penyengat ini ada dua pasang, struktur dari sayapnya adalah mengertas satu pasang sayap yang

ada didepan memiliki ukuran yang lebih besar dari pada satu pasang sayap yang ada dibelakang. Abdomennya mmiliki 6 segmen juga mempunyai pttole atau bagian abdomen yang memyenpit pada segmen kedua. e. Lebah Madu

1 2 3 4 5 6 7 Keterangan : 1. antenna 2. Mata 3. Mulut 4. Thorax 5. Kaki 6. sayap 8. abdomen Analisis data : Pada lebah madu ini memiliki antenna dengan tipe filiformis, matanya adalah tipe majemuk dengan memiliki oceli tipe mulut adalah tipe penghisap thoraxnya memiliki tiga bagian kakinya ada tiga pasang dengan setiap pasang memiliki cakar diujungnya. Sayap dari lebah madu ada dua pasang, pada satu pasang yang depan memiliki ukuran lebih besar dari pada satu pasang yang ada pada bagian belakang. Abdomen dari memiliki jumlah 6 segmen dan memiliki warna hitam dan kuning.

lebah ini

G. PEMBAHASAN 1. Ordo Coleoptera Pada saat praktikum, kami mengamati kumbang warna api, kumbang kelapa dan kepik kura-kura emas. Bagian kepala Coleoptera mempunyai kutikula yang tebal. Antena pada kumbang kelapa dan kepik kura-kura emas bertipe trichodesma, sedangkan pada kumbang warna api bertipe pectinate seperti sisir. Antena pada Coleoptera berkembang dengan baik, biasanya 10-14 segmen (Rross, 1965). Pada saat pengamatan kumbang warna api, kumbang kelapa maupun kepik kura-kura emas, mata majemuknya terlihat jelas, namun oselinya tereduksi atau tidak ada. Hal ini sesuai dengan Ross (1965) bahwa mata majemuk Coleoptera terlihat dengan jelas, akan tetapi osellinya hampir selalu tidak ada atau tereduksi (Cannings & Cooke, 1983). Pada ketiga hewan yang diamati, semua memiliki tipe mulut pengunyah. Hal ini sesuai dengan Ross (1965) bahwa Coleoptera memiliki tipe mulut pengunyah, sesuai dengan makanannya berupa jaringan tumbuhan, jamur atau insekta lain. Pada saat mengamati thorax bagian dorsal dari kumbang warna api, kumbang kelapa dan kepik kura-kura emas, terdapat bagian pronotum dan scutellum. Pronotum merupakan perisai yang melindungi segmen thorax pertama atau prothorax. Scutellum merupakan perisai yang melindungi mesothorax yang terlihat seperti segitiga yang terletak di dasar antara belahan tengah elytra (Resh & Carde, 2003). Pada bagian ventral thorax terdapat prosternum, mesosternum dan metasternum. Sternum merupakan pelindung bagian ventral pada tiap segmen thorax, prosternum melindungi bagian ventral prothorax, mesosternum melindungi bagian ventral mesothorax dan metasternum melindungi bagian ventral metathorax (Meyer, 2006). Kumbang warna api dan kumbang kelapa memiliki abdomen berjumlah lima dan tiap segmen memiliki spirakel, sedangkan kepik kurakura emas memiliki abdomen berjumlah enam. Menurut Borror (2005), abdomen kumbang memiliki 10 ruas dan pada daerah sternum ruas-ruas tersebut tidak semua terlihat. Pada bagian abdomen terdapat abdominal

tergum, abdominal sternum dan spirakel. Abdominal tergum lunak dan bisa melebar dan dilindungi oleh elytra, kecuali pada saat terbang sehingga rawan dimangsa oleh predator. Abdominal tergum dan abdominal sternum dihubungkan oleh membran. Membran ini bisa merentang

dan posisi

tergum berada pada dorsal dari sisi lateral sternum sehingga bisa meningkatkan volume abdomen. Spirakel terletak pada abdominal sternum yang berhubungan dengan rongga subelytra, biasanya terdapat 8 pasang. Kumbang bisa mengatur respirasi dengan mengatur posisi relatif abdomen terhadap elytra (Resh & Carde, 2003). Kumbang warna api, kumbang kelapa dan kepik kura-kura emas yang kami amati pada saat praktikum mempunyai dua pasang sayap, sayap keras menutupi sayap bermembran. Hal ini sesuai dengan Ross (1965), hewan dewasa mempunyai dua pasang sayap. Pasangan sayap pertama tidak mempunyai venasi, keras, seperti tempurung dan terlipat bersamaan sehingga membentuk penutup sayap yang kuat atau elytra. Pasangan sayap kedua digunakan untuk terbang, bermembran, mempunyai venasi, dalam keadaan istirahat, pasangan sayap kedua akan terlipat di bawah elytra. Pada kepik kura-kura emas, elytranya lebih tipis dan transparan dibandingkan pada kumbang warna api dan kumbang kelapa. Kumbang kelapa, kepik kura-kura emas dan kumbang warna api memiliki tiga segmen kaki yang bertipe kaki jalan. Bagian utama kaki dibagi menjadi tiga, yaitu femur, tibia dan tarsus. Kaki terletak pada permukaan ventral tubuh. Dasar kaki (coxae) tertanam dalam ceruk yang terbentuk dari sclerite thorax yang mengalami sklerotisasi (Resh & Carde, 2003). 2. Ordo Hymenoptera Pada saat praktikum, kami mengamati lebah madu dan tawon penyengat. Lebah madu memiliki antenna bertipe filiformis, sedangkan tawon penyengat memiliki antenna bertipe setaceus dengan 11 segmen. Hal ini sesuai dengan Ross (1965) yang menyatakan bahwa antena Hymenoptera berjumlah sekitar 3-60 segmen dan terdapat dalam berbagai bentuk. Lebah

madu dan tawon penyengat memiliki mata majemuk dan ocelli (Erniwati, 2001). Lebah madu dan tawon penyengat memiliki tipe mulut pengunyah yang dimodifikasi menjadi penghisap. Hal ini sesuai dengan Ross (1965) yang menyatakan bahwa mulut Hymenoptera bertipe pengunyah, beberapa diadaptasikan untuk menghisap. Tipe mulutnya sesuai dengan jenis makanannya yaitu jaringan tanaman atau nektar. Tipe mulut penggigit atau penggigit-pengisap dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya (Erniwati, 2001). Lebah madu dan tawon penyengat memiliki tiga segmen thorax. Lebah madu dan tawon penyengat memiliki enam segmen abdomen yang berwarna hitam dan kuning. Bagian abdomen ada yang dimodifikasikan untuk menyengat (Ramel, 2006). Lebah madu dan tawon penyengat memiliki tiga pasang kaki yang terdiri dari trochanter, femur dan tibia. Tarsus terdiri dari 5 segmen dan meiliki cakar pada setiap ujungnya (Ross, 1965). Lebah madu dan tawon penyengat memiliki dua pasang sayap. Sepasang sayap depan ukurannya lebih besar daripada sayap belakang dan struktur sayapnya mengertas. Hal ini sesuai dengan Erniwati (2001) yang menyatakan bahwa Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama, sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil dari pada sayap depan. Ross (1965) menyatakan bahwa sayap Hymenoptera berkembang dengan baik, tereduksi atau hilang. Jika berkembang dengan baik, maka sayapnya transparan, kedua pasang sayap strukturnya mirip dan tidak bersisik. Ordo Hymenoptera dibedakan menjadi Subordo Apocryta dan Symphyta. Pada Apocryta, segmen pertama abdomen berfusi dengan thorax sehingga abdomennya terlihat seperti tidak mempunyai segmen anterior. Fusi ini disebut dengan propodeum. Sedangkan petiole merupakan konstriksi yang sangat sempit antara propodeum dengan segmen abdomen kedua. H. PERTANYAAN Ordo Coleoptera 1. Ciri-ciri morfologi secara umum apa sajakah yang dimiliki oleh seranggaserangga yang termasuk dalam ordo Coleoptera?

-

Ordo Coleoptera memiliki cirri-ciri yaitu : 1) Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput. 2.) Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. 3) Mengalami metamorfosis

sempurna.

4)

Metamorfose

bertipe

sempurna

(holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong (pupa) —> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera. 5)Tipe mulut menggigit. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala. 6) Bagian kaki antara lain terdiri atas coxa, trokhanter, femur, tibia, tarsus. 2. Sebutkan beberapa tipe kaki serangga anggota ordo Coleoptera dan ciri khusus yang dimiliknya! - Kaki kumbang yang beruas banyak biasanya berujung pada dua atau lima ruas kecil yang disebut tarsi. Sperti banyak ordo serangga lainnya, kumbang memiliki cakar, biasanya sepasang, di ujung ruas tarsal terakhir dari setiap kaki. Sementara sebagian besar kumbang menggunakan kaki mereka untuk berjalan, bagi beberapa kumbang lainnya kaki dimodifikasi dan disesuaikan untuk beragam kegunaan lain. Pada famili air – Dytiscidae, Haliplidae, banyak spesies Hydrophilidae dan lainnya- kaki, terutama pasangan terakhir, telah disesuaikan untuk berenang dan sering memiliki banyak rambut panjang untuk membantu tujuan ini. Kumbang lainnya memiliki kaki fossorial yang melebar dan sering berputar untuk menggali. Spesies dengan adaptasi tersebut ditemukan di antara scarab, kumbang tanah, dan famili Histeridae. Kaki belakang beberapa kumbang, seperti

kumbang kutu (dalam Chrysomelidae dan Curculionidae), membesar -

dan dirancang untuk melompat. Untuk ciri khusus yang dimiliki ordo Coleoptera yaitu ada pada

bagian sayap yang memiliki elytra. 3. Amatilah beberapa contoh serangga hama yang termasuk anggota ordo Coleoptera, tumbuhan apakah yang diserangnya, bagaimana caranya masuk jaringan tanaman tersebut! - Ordo Coleoptera adalah kelompok serangga yang paling banyak anggotanya dan hampir semua relung ekologis dalam penyimpanan dapat dimanfaatkan olehnya.

Famili bruchidae, bostrichidae dan

curculionidae berperan sebagai hama primer, sedangkan hama sekunder banyak yang merupakan anggota famili cucujidae, silvanidae dan tenebrionidae. dermestidae

Beberapa famili misalnya cleridae dan

menyerang

bahan

simpan

hewani.

Famili

cryptophagidae, mycetophagidae dan ptinidae adalah pemakan cendawan atau scavenger, sedangkan famili staphylinidae, carabidae dan histeridae menjadi predator di penyimpanan.

Ada juga yang

menyerang bangunan penyimpanan yang terbuat dari kayu, yaitu famili bostrichidae, lyctidae dan scolytidae. Famili trogossitidae dan dermestidae berpupa pada tempat-tempat yang tersembunyi. Tercatat 40 famili ditemukan di tempat penyimpanan. Dari jumlah tersebut, mungkin kurang dari 100 spesies yang secara reguler berkembang biak pada bahan simpan (sebagai hama). Hampir semua hama pascapanen yang penting hanya berasal dari tujuh famili yaitu bostrichidae,

bruchidae,

cucujidae,

curculionidae,

dermestidae,

silvanidae, dan tenebrionidae. Tumbuhan yang diserang bisa bermacam-macam terlebih tumbuhan panen. Seperti jagung, padi, dan gandum. Cara hama tersebut masuk merusak jaringan tumbuhan tersebut ialah dengan meletakkan telur-telur mereka didalam bakal biji tumbuhan

yang

mereka

rusak

lalu

dengan

berkembangnya

pertumbuhan telur maka jaringan di mana telur hama ordo Coleoptera diletakkan akan merusak tumbuhan tersebut. Ordo Hymenoptera

1. Ciri-ciri morfologi secara umum apa sajakah yang dimiliki oleh seranggaserangga yang termasuk dalam ordo Hymenoptera? - Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus.

Termasuk

Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap yang tidak sama , sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil dari pada sayap depan. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Bagian posterior abdomen hewan betina dilengkapi dengan ovipositor. Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya. Serangga ini hidup berkoloni dan mempunyai seekor ratu. Beberapa Hymenoptera dapat berkomunikasi diantara sesamanya. Mempunyai alat indera yang lebih berkembang daripada serangga, sehingga kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai penyerbuk/polinatur. Beberapa hymenoptera mempunyai ligula (lidah) panjang dan lentur atau memiliki tipe mulut menggigit dan menjilat, rambut-rambut pada ligula berfungsi sebagai peraba, perasa maupun pengumpul nektar. Serangga ini mengalami metamorfosis yang sempurna yang melalui stadia telur larva kepompong dewasa. Anggota

famili

Braconidae,

Chalcididae,

Ichnemonidae,

Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman. 2. Pada serangga-serangga anggota subordo Apocrita terdapat ciri-ciri parasitik. Bagian manakah itu? Apa fungsinya? - Tawon, lebah, dan semut membentuk subordo Apocrita, dicirikan dengan penyempitan antara segmen abdomen pertama dan kedua yang disebut pinggang tawon (petiola), juga melibatkan bersatunya segmen abdomen pertama pada thorax. Larva-larva semua Apocrita juga tak berkaki, berkaki depan, maupun ocelli. Umumnya, parasitik adalah istilah yang digunakan untuk empat superfamilies dari AprocritaIchneumonoidea, Chalcidoidea, Cynipoidea, dan Proctotrupoideasementara superfamilies sisanya disebut Aculeata. Parasitik cenderung parasit pada serangga lain. Hymenoptera parasitik ini bertelur pada hewan (serangga, laba-laba). 3. Adakah hubungan antara ada dan tidak adanya ciri-ciri parasitik dengan cara hidup serangga-serangga ini? Jelaskan!

-

Ada, karena hewan parastik pada hymenoptera ini bertelur pada hewan yang lain yang akan dijadikan tempat untuk berparasit. Sehingga, cara hidup dari serangga ini juga harus menyesuaikan dengan kondisi hewan yang diparasit.

I. KESIMPULAN 1. Ciri ciri morfologi serangga anggota ordo Coleoptera, antara lain memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput. 2.) Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengahtengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. 3) Mengalami metamorfosis sempurna. Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera. 5)Tipe mulut menggigit. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala. 6) Bagian kaki antara lain terdiri atas coxa, trokhanter, femur, tibia, tarsus. 2. Ciri-ciri morfologi serangga anggota ordo Hymenoptera antara lain, Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Termasuk Endopterygota Mempunyai dua pasang sayap yang tidak sama , sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil dari pada sayap depan. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Bagian posterior abdomen hewan betina dilengkapi dengan ovipositor. Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya. Serangga ini hidup berkoloni dan mempunyai seekor ratu. Beberapa

Hymenoptera dapat berkomunikasi diantara sesamanya. Mempunyai alat indera yang lebih berkembang daripada serangga, sehingga kebanyakan dari

anggotanya bertindak sebagai penyerbuk/polinatur. Beberapa

hymenoptera mempunyai ligula (lidah) panjang dan lentur atau memiliki tipe mulut menggigit dan menjilat, rambut-rambut pada ligula berfungsi sebagai peraba, perasa maupun pengumpul nektar. 3. Perbedaan ciri morfologi serangga anggota subordo Symptha dan subordo Apocrita terdapat pada abdomennya. Pada subordo Symphyta ditandai dengan adanya petiole (bagian abdomen yang menyempit), dan pada subordo Apocrita ditandai dengan tidak adanya petiole. DAFTAR RUJUKAN Borrorr , J. D., Triplehorn, A.C. & Johson, F. N. 2005. An Introduction to the Study of Insect. Yogyakarta : UGM Press Cannings, R. A. & Cooke, M. B. 1983. Order Coleoptera (Beetles). (Online). http://www.zoology.ubc.ca/bcbeetles/Text%20files/coleoptera%20order %20description.htm. Diakses tanggal 5 Oktober, 2014. Erniwati, 2001. Keanekaragaman Serangga di Lahan Pertanian Bekas Penambangan Emas. Laporan Teknik 2001: Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan Sumberdaya Hayati. Bogor: PUSLIT-LIPI. Meyer, J. R. 2006. General Entomology – External Anatomy The Thorax. (Online).

http://www.cals.ncsu.edu/course/ent425/tutorial/thorax.html.

Diakses tanggal 5 Oktober, 2014. Ramel, G. 2006. Ants, Bees, Wasps and their Allies (The Hymenoptera). (Online). http://www.earthlife.net/insects/hymenop.html. Diakses tanggal 5 Oktober, 2014. Resh, V. H. & Carde, R. T. 2003. Encyclopedia of Insects. Florida: Academic Press. Ross, H. H. 1965. Fundamental of Entomology. Illinois : John Wiley & Sons, Inc.

Related Documents

Laporan Ointment
January 2021 1
Laporan Antipiretik
January 2021 1
Laporan Coleoptera.docx
January 2021 1
Laporan Jelly
January 2021 4
Laporan Surimi
February 2021 1
Laporan Magang
February 2021 1

More Documents from "afrazahira"