Loading documents preview...
Laporan Kasus OS Central Serous Chorioretinopathy
Pembimbing: dr. Hayati, Sp. M Disusun oleh: Aryananda Haris Wardoyo/ 406171027
Identitas pasien Nama Pasien
Tn. B
Umur
32 tahun
Alamat
Semarang
Jenis Kelamin
Laki laki
Pekerjaan
Pemadam kebakaran
Agama
Islam
Pendidikan
S1
Status Pernikahan
Menikah
No. RM
1710148544
Diagnosis
OS Central Serous Chorioretinopathy
• ANAMNESIS (Autoanamnesa dari pasien pada jumat, 6 Oktober 2017, pukul 13.00 WIB di Poli Mata RS Bhayangkara Semarang) Keluhan Utama Keluhan Tambahan
Mata kiri terasa seperti melihat “gerhana matahari” Mata kiri terasa ada bayangan keluar warna hitam dan juga dirasakan silau. Mata merah juga dirasakan hilang timbul di kedua mata Pasien datang ke poli mata RS Bhayangkara dengan keluhan utama di
mata kiri terasa seperti melihat gerhana matahari. Keluhan ini sudah dirasakan dalam 2 minggu terakhir ini. Selain itu keluhan tambahan Riwayat Penyakit
dirasakan di mata kiri terasa ada bayangan yang keluar warna hitam yang
Sekarang
dialami 2 minggu terakhir ini juga. Pasien juga mengatakan di mata kiri terkadang silau bersamaan dengan timbulnya “gerhana matahari”. Selama 1 tahun terakhir ini pasien juga mengeluhkan mata merah yang kerap hilang timbul pada kedua mata.
Riwayat menggunakan kacamata disangkal.
Riwayat trauma disangkal.
Riwayat Penyakit
Riwayat diabetes melitus disangkal.
Dahulu
Riwayat hipertensi disangkal.
Riwayat alergi obat disangkal.
Riwayat penggunaan obat-obatan tertentu secara rutin disangkal.
Riwayat Penyakit
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa seperti pasien.
Keluarga
Riwayat hipertensi pada ayah.
Pasien sehari hari bekerja sebagai pemadam kebakaran dan sering terkena asap.
Kebiasaan / Lingkungan
Pasien juga kurang tidur malam dikarenakan jadwal piket malam pekerjaannya.
Pasien sehari hari makan 2x sehari dengan menu nasi dan lauk pauk yang bervariasi. Pasien sering makan pisang, papaya dan tomat sehari-harinya.
Pasien merokok sejak umur 15 tahun sebanyak < 1 pak/ hari
Konsumsi alcohol / NAPZA disangkal
Anamnesis Sistem
1.
Cerebrospinal
Dalam batas normal
1.
Cor
Dalam batas normal
1.
Respirasi / Pulmo
Dalam batas normal
1.
Abdomen
Dalam batas normal
1.
Urogenital
Dalam batas normal
1.
Extremitas / Musculoskeletal
Dalam batas normal
Kesimpulan Anamnesis
Telah diperiksa pasien laki laki, berusia 32 tahun, dari anamnesis didapatkan:
Pasien mengeluh mata kiri seperti melihat “gerhana matahari” sejak 2 minggu yang lalu. Mata kiri terasa ada bayangan keluar warna hitam dan juga dirasakan silau sejak 2 minggu yang lalu. Mata merah juga dirasakan di kedua mata hilang timbul sejak 1 tahun terakhir ini.
Pasien sehari hari bekerja sebagai pemadam kebakaran dan sering terkena asap.
Pasien juga kurang tidur malam dikarenakan jadwal piket malam pekerjaannya.
Pasien merokok sejak umur 15 tahun sebanyak < 1 pak/ hari.
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF (Dilakukan pada pada jumat, 6 Oktober 2017, pukul 13.30 WIB) Tekanan Darah : 130/90 mmHg Frekuensi Nadi : 89 kali/menit, regular, isi cukup Frekuensi Napas : 18 kali/menit, reguler Suhu : 36,70 C GDS : 74 mg/dl
Pemeriksaan
OD
OS
Penilaian Dikerjakan
Visus Jauh
6/6
6/15 PH -
Tidak
√
Refraksi √ -
-
Koreksi
√ -
-
Visus Dekat
-
-
√
Proyeksi sinar
-
-
√
-
-
√
Persepsi Warna
(Merah, Hijau)
PEMERIKSAAN OBYEKTIF (Dilakukan pada pada jumat, 6 Oktober 2017, pukul 13.45 WIB)
Resume:
Telah diperiksa seorang laki laki umur 32 tahun dengan keluhan utama mata kiri terasa seperti melihat “gerhana matahari” dan keluhan tambahan mata kiri terasa ada bayangan keluar warna hitam dan juga dirasakan silau. Mata merah juga dirasakan hilang timbul di kedua mata. Pasien memiliki pekerjaan pemadam kebakaran dan sering terpapar asap dan memiliki jadwal piket malam, pasien merokok sejak umur 15 tahun. Dari pemeriksaan subjektif : • Tekanan Darah: 130/90 mmHg • VOD 6/6 , VOS 6/15 PH – Dari pemeriksaan objektif : • OD: Emetrop • OS: macula lutea (edema (+))
Diagnosis kerja: • OS Central Serous Chorioretinopathy Diagnosis banding: • OS Hypertensive Choroidopathy Terapi: Farmakologi: • Noncort ED 5 dd gtt 1 OS • Glaucon tab 1 dd 1 • Natrium diclofenac 2 dd 1 • Aspar K tab 1 dd 1 Edukasi: • Edukasi tentang penyakit CSCR ke pasien bahwa penyakit yang diderita dapat sembuh spontan dalam waktu 4-10 minggu. • Kurangin stress atau beban pikiran di pekerjaan ataupun di rumah. • Istirahat yang cukup terutama tidur 6-8 jam pada malam hari. • Kurangi merokok. • Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
Prognosis: Ad visam Ad vitam Ad sanationam Ad fungtionam Ad kosmetikam
: dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : ad bonam
Tinjauan Pustaka
Central Serous Chorioretinopathy Central serous chorioretinopathy ( CSCR ) atau lebih dikenal dengan nama korioretinopati serosa sentral adalah suatu kelainan pada retina, tepatnya pada makula lutea, penyakit ini jarang ditemukan, bersifat unilateral, self limited desease.
Patofisiologi Kebocoran (leakage) pada lapisan epitel pigmen diduga disebabkan oleh kelainan hormonal dan infeksi oleh virus. Lubang kebocoran ini merupakan suatu pintu masuk untuk mengalirnya cairan dari bawah lapisan epitel pigmen ke ruangan dibawah retina sehingga terjadi pengumpulan cairan dibawah retina. Pengumpulan cairan dibawah retina didaerah makula retina ini menyebabkan penglihatan penderita sangat terganggu.
Gejala Klinis • mengeluh mata kabur untuk membaca dan melihat jauh, terutama jika melihat benda tampak lebih kecil atau lebih besar dari mata yang sehat, dan penderita akan melihat suatu bayangan gelap berbentuk bulat atau lonjong ditengah lapang pandangan (bercak hitam) . Tidak ada rasa sakit pada mata dan mata tidak merah serta tidak mengeluarkan air mata.
Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan: 1. Visus: Penglihatan kabur, turun menjadi 6/9 sampai 6/12, dengan koreksi lensa positif akan lebih terang atau mendekati normal (hipermetrop) 2. Pemeriksaan eksternal: Konjungtiva, kornea, iris, lensa tampak normal. 3. Tekanan bola mata: Normal 4. Indirect ophthalmoscopy: tampak ada penonjolan retina didaerah makula retina yang berbentuk bulat lonjong dengan batas yang jelas.
5. Slitlamp biomicroscopy: Adanya pelepasan serosa retina sensorik tanpa peradangan mata, neovaskularisasi mata, suatu lubang kecil optik, atau tumor koroid.
6. Fundus Flourescein Angiografi ( FFA ): Akan tampak dua konfigurasi yang khas yaitu : • Konfigurasi Cerobong Asap • zat flouresens berbentuk seperti jamur atau payung
OCT
FFA
7. Optical Coherence Tomography (OCT): OCT merupakan pemeriksan yang sangat akurat untuk mendiagnosa CSCR, terutama bila pemisahan lapisan retina yang dangkal. Bahkan pada beberapa kasus dapat memperlihatkan titik kebocoran.
Terapi Medikamentosa • self limited desease, maka tanpa pengobatan pun akan sembuh sendiri. • Penatalaksanaan CSCR yang banyak dianut saat ini adalah observasi selama 3-4 bulan sambil menunggu resolusi spontan. • Asetazolamid sebagai terapi pertama kali dikemukakan oleh Pikkel pada tahun 2002. percobaan ini didasarkan pada fakta bahwa asetazolamid terbukti efektif untuk mengurangi edema makula yang disebabkan oleh tindakan operasi
Non medikamentosa Jika penderita belum sembuh, maka dilakukan pengobatan dengan koagulasi sinar laser yang bertujuan untuk menutup lobang kebocoran dilapisan epitel pigmen. Keuntungan melakukan koagulasi ini adalah memperpendek perjalanan penyakit dan mengurangi kemungkinan kekambuhan tetapi tidak berpengaruh terhadap tajam penglihatan akhir.
Fotokagulasi laser Indikasi fotokoagulasi laser adalah: • CSCR yang berulang • CSCR sesudah 12 minggu belum membaik • visus penderita semakin terganggu dan penderita tidak bisa bekerja untuk melakukan pekerjaan yang penting. • timbulnya deficit visual permanent pada mata disebelahnya • munculnya tanda-tanda kronik seperti perubahan kistik pada retina sensorik atau abnormalitas RPE ( retina eigment epithelium ) yang luas.
Tempat dilakukan laser yang berjarak > 500 µm
Prognosis • 80 % mata dengan CSCR mengalami resorpsi spontan cairan subretina dan pemulihan penglihatan normal. • Walau ketajaman penglihatan normal, banyak pasien mengalami defek penglihatan permanent,misalnya penurunan ketajaman kepekaan terhadap warna, mikropsia, dan skotoma relative.