Laporan Kp Revisi 2

  • Uploaded by: Muzakir Al Zakir
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Kp Revisi 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 16,238
  • Pages: 84
Loading documents preview...
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknik kimia merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan proses dan perancangan pada pabrik industri, baik industri proses pembuatan barang setengah jadi maupun barang jadi.

Cabang ilmu ini memiliki cakupan yang sangat luas

meliputi bahan baku, proses, dan produk beserta alat-alat proses, maintenance, utilitasnya, tata letak pabrik, hingga pemasaran produk. Teknik Kimia sangat dekat dengan pabrik, dengan segala dinamisasi penerapan teknologinya. Seiring dengan berkembangnya dunia industri maka semakin kompleks permasalahan yang timbul dan semakin besar perubahan - perubahan yang terjadi didalamnya. Oleh karena itu, tidak cukup mempelajari ilmu tanpa terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya di industri. Dengan alasan inilah, Program Studi Teknik Kimia UNPAM memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk melaksanakannya dengan menyelesaikan Kerja Praktek (KP) di industri, dengan maksud untuk melatih keterampilan mahasiswa menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan sesuai dengan ilmu pengetahuannya. Semuanya ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa untuk persiapan masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya. Kerja praktek merupakan salah satu sarana latihan untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu dengan adanya kerja praktek dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai masalah, khususnya masalah pengaturan sistem di tempat kerja praktek tersebut. Untuk mencapai hasil yang

optimal dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan kerjasama dan jalur komunikasi yang baik antara perguruan tinggi, industri, instansi pemerintah dan swasta. Kerja sama ini dapat dilaksanakan dengan saling bertukar informasi antara

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry

PT. International 1

2

masing - masing pihak tentang korelasi antara ilmu di perguruan tinggi dan penggunaan di dunia industri. Kegiatan kerja praktek dapat dilaksanakan pada pabrik-pabrik yang berlatar belakang pada proses produksinya yang menggunakan bahan-bahan kimia tertentu untuk menunjang proses produksinya, salah satu pabrik yang dapat dijadikan tempat pelaksanaan kerja praktek (KP) adalah pabrik pembuatan batu baterai. Adapun yang melatar belakangi dalam penyusunan laporan akhir Kerja Praktek ini adalah: 1. Perkembangan ilmu teknologi yang sangat pesat dewasa ini membuat bertambah luas dan kompleks pula persaingan dalam dunia kerja yang akan membutuhkan calon-calon tenaga kerja yang terampil, berpendidikan dan siap pakai. 2. Kegiatan pembangunan yang semakin kompleks dan meningkat, khususnya pembangunan dibidang SDM berkualitas yang di ikuti dengan majunya teknologi yang semakin canggih. 3. Pertumbuhan kesempatan kerja yang tidak sebanding dengan persediaan tenaga kerja saat ini. 1.2 Tujuan Kerja Praktek 1.1.2.2.1. Tujuan Umum 1. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan praktis

serta pengalaman di

bidang proses produksi dalam suatu industri kimia. 2. Memperluas wawasan tentang aplikasi keteknik-kimiaan dalam bidang industri, sehingga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan interpersonal skill. 3. Turut berperan serta dalam memberikan konstribusi pada sistem pendidikan nasional. 4. Mengenalkan budaya kerja pada masyarakat dan menumbuhkan pola pikir konstrukstif yang berwawasan bagi mahasiswa dan dunia kerja di industri. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

3

1.1.1.2.2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui sejarah dan perkembangan perusahaan serta uraian proses produksi pada PT. International Chemical Industry. 2. Mengetahui bahan baku, bahan penunjang yang digunakan dalam proses produksi pada PT. International Chemical Industry. 3. Mengetahui flow diagram proses produksi pada PT. International Chemical Industry. 4. Mengetahui spesifikasi peralatan dan unit utilitas yang digunakan di PT. International Chemical Industry. 5. Mengetahui struktur organisasi perusahaan dan tugas-tugasnya pada PT. International Chemichal Industry.

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

4

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1

Sejarah PT. International Chemichal Industry PT.International Chemical Industry (INTERCALLIN) merupakan perusahaan penghasil batu baterai dengan merek dagang “ABC”.Bermula sebagai perusahaan keluarga, PT. International Chemical Industry menjelma menjadi perusahaan bertaraf internasional dengan 3 pabrik modern. Pabrik pertama berdiri di Medan dengan nama PT. EVERBRIGHT pada tahun 1959, kemudian pada 1968 didirikan pula pabrik di Jakarta dengan nama PT. International Chemical Industry dengan luas sebesar 4,30 hektar. Seiring meningkatnya permintaan produk, PT. International Chemical Industry mendirikan pabrik di Surabaya pada tahun 1982 dengan nama PT. Hari Terang Industry. Produk pertama yang dihasilkan adalah jenis Carbon Zinc dengan teknologi Paste Type dengan menggunakan Natural Manganese Dioxide (NMD) sebagai bahanbaku utama pada 1959. Seiring perkembangan teknologi, PT. International Chemical Industry menggunakan teknologi Paper Line Type dengan Electrolytic Manganese Dioxide (EMD) sebagai bahan baku utama yang lebih baik daripada NMD. Perusahaan ini pun tidak saja menghasilkan batu baterai, perusahaan ini juga sudah mampu mengembangkan teknologi dalam pembuatan sebagian besar mesin pemroduksi batu baterai sendiri. Dengan meningkatnya kebutuhan alat elektronik yang menggunakan baterai AA size yang mempunyai Ampere (power) yang tinggi, maka pada tahun 1980-an PT. International Chemical Industry mengantisipasi permintaan pasar tersebut dengan mengimpor baterai jenis Alkaline. Melihat peluang ini, pada tahun 1990 PT. International Chemical Industry bekerja sama dengan FDK-Japan mendirikan pabrik Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

5

baterai Alkaline yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan memproduksi baterai jenis Alkaline ukuran AA (LR6) dan AAA (LR03). Kebutuhan baterai jenis Alkaline di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat sangat pesat, sehingga di tahun 1996 PT. International Chemical Industry memutuskan untuk membuat sendiri baterai jenis Alkaline yang mutunya lebih baik dari sebelumnya. PT. International Chemical Industry sangat memperhatikan pada mutu produk yang dihasilkannya, tak hanya itu PT. International Chemical Industry juga sangat memperhatikan lingkungan kerja perusahaan.Ini diwujudkan oleh manajemen PT. International Chemical Industry dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Pesan dari para successor ABC Baterai tetap di ingat oleh para Board of Director. Penjualan tidak hanya difokuskan pada penjualan domestic saja tetapi juga untuk permintaan Internasional. Perusahaan ini meyakini bahwa “Good fortune does not come all of a sudden”. Masa depan yang baik berasal dari kombinasi semangat untuk memulai sesuatu yang baru, kesempatan membuka bisnis yang tepat, keinginan untuk meningkatkan kualitas produk agar kebutuhan konsumen tercapai. Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga perusahaan ini telah memiliki perlengkapan, laboraturium, ruang testing, dan workshop berteknologi tinggi. Sebagian produk yang sering digunakan oleh konsumen yang mengandung unsur dan bahan kimia yang melalui reaksi electrochemical, perusahaan sangat memperhatikan produk yang dihasilkan, berdasarkan kualitas, harga yang bersaing dan merek yang dikenal orang. Berdasarkan pada aspek - aspek di atas, perusahaan memiliki philosophy dan prinsip operasional bisnis yaitu: a. Memproduksi produk yan berkualitas tinggi. b. Menerapkan prinsip “legal business” dengan

mengimplementasikan

peraturan pemerintah dan hokum yang ada secara menyeluruh. c. Menjaga karyawan sebagai asset perusahaan. d. Menyediakan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan. e. Terus menerus melakukan peningkatan untuk memenuhi kepuasan konsumen. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

6

Berdasarkan philosophy ini, perusahaan dapat berkembang dari waktu ke waktu dan menghadapi persaingan-persaingan yang ada. Untuk menerapkan peraturan pemerintah akan kebersihan lingkungan, airmaupun udara di sekitar pabrik, PT. International Chemical Industry memiliki system pengolahan limbah yang sangat baik untuk mengolah air sisa hasil produksi agar tidak mencemari lingkungan. 2.2 Visi, Misi, Nilai dan Strategi Perusahaan Adapun visi dan misiperusahaan adalah sebagai berikut:  Visi Menjadi produsen baterai kering berstandar mutu Internasional dengan proses yang aman, sehat dan ramah lingkungan agar kepercayaan semua pihak terkait terpelihara, sehingga mampu meningkatkan pangsa pasar ditingkat nasional dan daya saing dipasar global.  Misi 1. Melaksanakan sistem pengaturan berkualitas agar sesuai dengan ISO 9001:2000, bidang kesehatan dan sistem pengaturan keamanan sesuai dengan ketetapan lembaga yang berwenang. 2. Mengikuti Undang-undang yang berlaku dan ketentuan lainnya. 3. Meningkatkan kinerja proses dengan menetapkan standar mutu dan sistem pengaturan kualitas, lingkungan dan keamanan. 4. Mencegah kerusakan, efek samping dan polusi lingkungan dari kegiatan, produk dan pelayanan. 5. Melampaui harapan pelanggan dan simpatisan lainnya, dalam hal kualitas, harga, distribusi, dan pelayanan untuk mempertahankan kesetiaan pelanggan. 6. Memanfaatkan sumber daya secara efisien dalam hal perekonomian, tenaga kerja, listrik, air dan bahan bakar. 7. Mendorong proses yang aman dan menciptakan keadaan yang aman. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

7

 Nilai 1. Kejujuran : bekerja dengan jujur dan bertanggung jawab dengan menyampaikan data sebenar-benarnya dan tidak menerima keuntungan materi untuk tujuan pribadi. 2. Kerja keras : bekerja keras untuk sepenuh hati dan pikiran. 3. Keharmonisan : bekerja dengan harmonis, saling menghargai, tenggang rasa, saling meningkatkan dan tetap memegang prinsip profesionalisme. 4. Kerjasama : sumber daya yang handal untuk bekerja sama dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap hambatan serta tantangan secara efektif dan efisien. 5. Kebersihan dan kerapian : bekerja dengan menerapkan prinsip – prinsip 5P (Pemilihan, Penataan, Pembersihan, Pemantapan, Pembiasaan) dalam setiap aktivitas di lingkungan kerja.  Strategi 1. Melakukan evaluasi efektivitas dan efisiensi penerapan sistem manajemen terintegrasi secara berkesinambungan. 2. Konsisten dalam menghasilkan produk yang berkualitas untuk memenuhi kepuasan pelanggan. 3. Menciptakan sasaran mutu dan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan untuk menunjang penghematan di segala bidang. 4. Memonitor dan menjaga stabilitas harga pasar sehingga pedagang dapat memperoleh keuntungan yang wajar. 5. Melakukan promosi dan menciptakan iklan yang dapat mendidik pihak terkait sehingga konsumen merasa bangga terhadap produk dalam negeri. 6. Mengadakan penelitian dan pengembangan produk untuk mencari formulasi yang lebih baik sehingga mutu dan harga bisa bersaing. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

8

 Kebijakan Mutu, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) PT. International Chemical Industry adalah perusahaan yang memproduksi baterai kering merek ABC dan merek-merek terkenal lainnya sesuai dengan standar kebutuhan pelanggan, berkomitmen : 1. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Standar ISO 9001:2001, Sistem Manajemen Lingkungan sesuai standar ISO 14001:2004, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan Menteri TenagaKerja No.05 tahun 1996 secara efektif dan efisien. 2. Mematuhi perundangan dan persyaratan lain yang relevan dengan kegiatan perusahaan. 3. Melakukan peningkatan secara terus menerus melalui sasaran mutu dan program lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang terukur di setiap departemen. 4. Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta pencemaran lingkungan dari aspek kegiatan, produk atau jasa yang berhubungan dengan perusahaan. 5. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dan pihak terkait lainnya baik dari segi mutu, harga, pengiriman, dan pelayanan agar pelanggan semakin setia. 6. Mengupayakan penghematan sumber daya yang meliputi keuangan, tenaga kerja, listrik, air dan bahan bakar minyak. 7. Menciptakan kondisi dan tindakan kerja yang aman. 2.3

Struktur Organisasi Perusahaan Dalam suatu perusahaan, struktur organisasi sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran dan mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi merupakan gabungna dari sekelompok orang dimana terdapat hubungan kerja sama yang harmonis antara sekelompok orang tersebut dan terdapat pembagian kerja untuk Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

9

masing-masing orang demii tercapainya tujuan bersama yang ingin di capai oleh sekelompok orang tersebut. Di dalam organisasi ini, sekelompok orang-orang tersebut harus mempunyai tujuan yang sama demi membentuk suatu perusahaan yang baik. Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. International Chemical Industry ini merupakan struktur organisasi fungsional dimana orang-orang yang memiliki aktivitas yang sama dikelompokkan dalam satu divisi dan juga disusun menurut fungsi, antara lain menyatukan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas fungsional berkaitan ke dalam satu kelompok, misalnya pemasaran, produksi, keuangan. Pengawasan utama akan divisi-divisi ini akan dilakukkan oleh Direktur Utama sedangkan pelangsanaannya akan dijalankan oleh masing-masing Direktur dari tiap divisi. Setiap divisi ini memiliki manager atau kepala bagian yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola divisinya agar seproduktif mungkin demi mencapai visi perusahaan. Setiap kepala bagian atau manager memiliki bawahan (staff) yang akan membantu mereka dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. 2.3.1.

Tanggung Jawab

Untuk menjalankan kegiatan oprasional perusahaan PT. International Chemical Industry melakukan pembagian tanggung jawab dan wewenang dalam beberapa jabatan atau divisi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengontrolan jalannya perusahaan sehingga pada masing-masing bidang pekerjaan akan lebih jelas lagi tanggung jawabnya. Berikut ini adalah tanggung jawab dan wewenang dari setiap jabatan yang terdapat pada PT.International Chemical Industry. 1. Ka. Departemen Human Resource General Affair (HRGA) Bagian Ka. Departemen Human Resource General Affair (HRGA) mempunyai tugas – tugas sebagai berikut :  Saling berhubungan dengan departemen-departemen yang lain.  Melakukan pengawasan terhadap bawahan. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

10

2. Bagian Waka. Departemen Human Resource General Affair (HRGA) Bagian Waka. Departemen Human Resource General Affair (HRGA) mempunyai tugas - tugas sebagai berikut :  Menunggu perintah langsung dari Ka. depart. HRGA.  Mengawasi bagian bawahannya. 3. Staff Departemen Human Resource General Affair (HRGA) Staff Departemen Human Resource General Affair (HRGA) mempunyai tugas- tugas sebagai berikut :  Bertanggung jawab terhadap Ka dan Waka depart HRGA  Melakukan pengawasan terhadap para bawahannya. 4. Supervis Operatic Supervis Operatic bertugas menterjemahkan terhadap visi dan misi yang ada dalam perusahaan untuk menjelaskan pekerjaan karyawan. 5. General Affair (GA) General Affair (GA) bertugas dalam hal melakukan pengecekan dan perawatan terhadap harta bergerak perusahaan, seperti contoh mobil,mesin - mesin, alat – alat kantor, dan lain sebagainya 6. Payroll Payroll bertugas dalam hal melakukan pengecekan apakah ada karyawan yang melakukan pinjaman pada perusahaan, dan juga sebagai tempat para karyawan mengambil upah mereka setiap bulannya. 7. Personalia dan Recrutmen Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

11

Personalia dan Recrutmen bertugas dalam hal melakukan perekrutan karyawan

baru, yang nantinya akan diseleksi dan hasil seleksi tersebut akan

dimasukkan ke bagian divisi yang memang membutuhkan karyawan dengan ciri ciri yang memenuhi syarat dari divisi tersebut. 8. Industrial Relationship Industrial Relationship bertugas dalam hal menjaga relationship (hubungan) antara perusahaan dengan pihak pemerintah yang terkait didalamnya (seperti contoh dengan pemerintah, departemen SDM, departemen tenaga kerja), juga memberikan laporan secara berkala tentang kondisi karyawan yang ada di PT. Intercalin, untuk dicek data - data personality-nya. 9. Receptionist Receptionist bertugas dalam hal melakukan penerimaan tamu baik tamu dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan yang nantinya akan membantu tamu tersebut untuk bertemu dengan orang perusahaan yang dimaksud. 10. Supervis Training & Develop Supervis Training & Develop bertugas dalam hal melakukan pengembangan terhadap kinerja karyawannya supaya lebih terarah dan sesuai dengan apa yang sudah ditargetkan oleh perusahaan. 11. Organization Development Organization Development bertugas dalam hal membantu tugas Supervis Training & Develop dalam hal pengembangan, seperti contoh menyusun job deskription, kompetensi perusahaan, dan peformance manajemen yang bedasarkan konsep 5P. 12. Training Section

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

12

Training Section bertugas dalam hal meningkatkan kompentensi karyawan dengan mengadakan pelatihan / training bagi karyawan supaya terbebtuk karyawan yang dapat dihandalkan. 13. Managing Director a. Membuat rencana sasaran mutu dan mengkoordinis kegiatan atau proses untuk mencapai sasaran mutu secara efektif dan efisien b. Merencanakan, Mengkoordinir dan Mengontrol pelaksanaan peningkatan terus menerus agar proses yang menjadi tanggung jawabnya berjalan secara lebig efektif dan efisien. c. Mengkoordinir dan mengontrol kegiatan bagian. d. Ikut merencanakan dan mendisain pelistrikan, diesel pada proyek-proyek baru. e. Menciptakan kerjasama yang produktif dan harmonis dengan bawahan, atasan, sesama dan bagian-bagian lainnya. f. Memberikan pembinaan dan pengarahan pada bawahan, menilai kondisi dan g. h. i. j.

mengusulkan promosi. Memelihara arsip-arsip dokumen dan gambar instalasi pelistrikan. Memikirkan pengembangan bagian. Menguasai pelaksanaan K3. Menerapkan system manajemen lingkungan.

14. Direktur Manufaktur a. Menjalankan dan mengembangkan tugas-tugas yang digariskan oleh Board of Director. b. Bersama-sama dengan kepala Human Resources dan kepala departemen lainnya berupaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam pabrik. c. Bertindak sebagai coordinator dalam hubungan kerja departemen produksi, Mechanical Engineering, Quality Assurance, Electrical Engineering dan Human Resources.

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

13

d. Berusaha mengembangkan teknologi, system manajemen mutu dan system manajemen lingkungan untuk mengantisipasi tuntutan dan kebutuhan konsumen yang semakin peka terhadap mutu produk. e. Bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi, mutu produk, efektif dan efisien kerja, biaya produksi dan kerusakan hasil produksi. f. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan pekerja lainnya. 15. Kepala Pabrik a. Menjalankan dan mengembangkan tugas-tugas yang digariskan oleh direktur manufaktur dan Board of Director. b. Melaksanaka tugas-tugas lain yang diberikan bagian manufaktur. c. Berusaha mengembangkan teknologi, system manajemen mutu dari system manajemen lingkungan untuk mengantisipasi tuntutan kebutuhan konsumen yang semakin peka terhadap mutu produk. d. Bertanggung jawabterhadap kelancaran produksi, mutu produk, efektif dan efisien kerja, biaya produksi dan kerusakan hasil produksi. e. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pekerja lainnya. 16. Wakil Kepala Pabrik a. Membuat rencana sasaran mutu dan mengkoordinir pelaksanaan produksi untuk mencapai sasaran mutu secara efektif dan efisien. b. Bekerja sama dengan kepala produksi dalam melaksanakan jadwal produksi dan pengontrolan pelaksanaan produksi dalam hal kesesuaian jumlah, jenis mutu dan waktu pengiriman. c. Melakukan pemeriksaan stock

dan kebutuhan baterai, komponen serta

pembungkus. d. Bekerja sama dengan depatemen QA dalam menangani complain maupun klaim baterai export dan import. e. Menghubungi bagian ekspor

mengenai

masalah

perubahan

rencana

pengiriman. f. Memikirkan tindakan koreksi, preventif dan pengembangan proses produksi. g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan bagian manufaktur atau kepala pabrik. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

14

17. Staff Produksi a. Merencanakan, Mengkoordinir, mengontrol terhadap kegiatan atau proses produksi sesuai jumlah, mutu, waktu dan tenaga kerja yang tepat. b. Menciptakan dan memelihara kerja sama yang produktif dan harmonis. c. Memberikan pembinaan dan pengarahan kepada bawahan serta menilai kondisi dan mengusulkan promosi. d. Memikirkan pengembangan proses produksi yang lebih produktif e. Bekerjasama dengan bagian persediaan lokal dan import untuk menjamin tersedianya barang yang dibutuhkan untuk proses produksi. f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala produksi. g. Memberikan laporan kepada kepala produksi bila ada masalah yang belum selesai untuk dibahas bersama. h. Mengawasi pelaksanaan K3. 18. Sekretaris Produksi a. Mengatur pencatatan surat-surat masuk dan keluar dari produksi dengan mengarsipkan manual maupun computer. b. Membuat laporan-laporan, mendata laporan-laporan yang masuk dari bagianbagian produksi, pengetikan surat-surat. c. Memberi informasi dan tugas pada bagian yang sesuai instruksi dari produksi. d. Mencatat hasil produksi seluruh bagian dan membuat laporan per bulan dan per tahun. e. Memelihara kebersihan, kerapian lingkungan dan peralatan kerja. f. Menjalankan program lingkungan yang berkaitan dengan sumber daya lingkungan serta melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan departemen. 19. Pembantu Administrasi Produksi a. Membantu pencatatan surat-surat masuk dan keluar dari bagian produksi dengan pengarsipannya. b. Membantu pembuatan laporan-laporan, pendataan laporan-laporan yang masuk dari bagian-bagian ke produksi, pengetikan surat-surat.

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

15

c. Membantu menyampaikan informasi dan tugas ke bagian lain sesuai instruksi dari bagian produksi. d. Membantu menyampaikan informasi dan administrasi ke bagian pembukuan / accounting. e. Memelihara kebersihan, kerapian lingkungan dan peralatan kerja. 20. Supervisor a. Bertanggung jawab penuh pada seluruh kegiatan bagian gudang baterai. b. Mengkoordinir dan mengontrol kegiatan personil di bagian gudang baterai. c. Mengontrol proses penerimaan, penempatan, pengemasan dan pengiriman baterai local maupun ekspor. d. Meniali dan memantau semua kegiatan di lapangan pda waktu pengiriman barang-barang ekspor maupun local. e. Menerima laporan dari staff tentang sisa stock card setiap selesai pengiriman. 21. Staff Supervisor a. Mengatur dan mengawasi karyawan saat menyusun baterai eksport di pallet sesuai dengan jenis dan kemasan. b. Mengawasi dan mengatur karyawan saat bongkar maupun muat baterai local dan eksport, sekaligus menandatangani urat jalan sesuaidengan jenisnya. c. Mengontrol dan mengecek laporan stock card yang dibuat oleh pembantu administrasi mengenai keluar masuk baterai maupun jenis lainnya. d. Menangani penerimaan baterai dari distributor sampai proses pengiriman ke bagian QA untuk diperiksa. e. Menghitung/mengecek baterai setiap sore untuk dicocokan dengan stock card yang dibuat oleh pembantu administrasi agar sesuai dengan fisiknya yang ada didalam gudang. 22. Koordinator Gudang a. Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan bagian Gudang Bahan Baku dan Gudang Baterai. b. Mengkoodinir dan mengontrol kegiatan personil dibagian Gudang Bahan Baku dan Gudang Baterai. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

16

c. Mengontrol proses penerimaan, penempatan, pengiriman Baterai Zinc Carbon dan Baterai Alkaline. d. Bertanggung jawab terhadap proses penangan, penyimpanan, pengiriman Baterai Zinc Carbon dan Baterai Alkaline agar mutunya tetap baik. e. Menjalankan peraturan atasan dengan penuh rasa tanggung jawab. f. Menciptakan dan memelihara kerja sama yang produktif dan harmonis dengan atasan dan bawahan. 23. Kepala Bagian Iklan a. Merencanakan kegiatan promosi dan iklan produk Baterai ABC Zinc Carbon dan ABC Alkaline. b. Mengkoordinasi, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan promosi dan iklan produk Baterai ABC Zinc Carbon dan ABC Alkaline. c. Memantau pelaksanaan promosi dan iklan produk Baterai ABC Zinc Carbon dan ABC Alkaline.

24. Teknik listrik permesinan a. b. a. b. c.

Bertangung jawab atas kelancaran tugas dari atasan. Melaksanakan perawatan mesin. Membatu memperbaiki kerusakan. Meningkatkan pengetahuan teknik. Pelaksanaan K3.

25. Teknik listrik AC/kompresor a. b. c. d.

Bertanggung jawab atas kelancaraan tugas dari atasan. Melaksanakan maintenance, modifikasi, dan pengembangan teknik. Membuat laporan kepada atasan. Merencanakan dan membuat jadwal service bersama atasan

serta

pengontrolan pelaksanaannya. e. Bekerjasama dengan bagian – bagian yang berhubungan langsung dengan tugas – tugasnya. f. Menjaga kesehatan, kerapihan, dan keamanan. g. Melaksanakan K3. h. Melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

17

26. Supervisor listrik AC/kompresor a. Bertanggung jawab atas kelancaran kerja dibagiannya. b. Pengaturan dan perencanaan pekerjaan. c. Membuat laporan kepada kepala departemen listrik mengenai kegiatan dan masalah yang timbul dibagiannya baik yang bersifat rutin maupun insidential. d. Menciptakan dan memelihara kerjasama yang produktif dengan atasan, bawahan, sesama dan unit – unit produksi lainnya. e. Memberi pembinaan dan pengarahan kepada bawahan serta menilai kondisi dan mengusulkan promosi yang berprestasi. f. Membantu memikirkan pengembangan di bagiannya di bidang teknik dan personil serta system kerjanya. g. Mengawasi pelaksanaan K3. 27. Operator listrik AC/Kompresor a. Bertangung jawab atas kelancaran tugas dari atasan. b. Melaksanakan perawatan rutin. c. Bekerjasama dengan bagian – bagian yang berhubungan langsung dengan tugas – tugasnya. d. Menjaga kesehatan, kerapihan, dan keamanan. e. Melaksanakan K3. f. Melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan. 28. Sekretaris Mechanical Engineering a. Mengatur pencatatan surat – surat masuk dan keluar dari Mechanical Engineering dengan mengarsipkan manual maupun komputer. b. Membuat laporan – laporan, mendata laporan yang masuk dari bagian – c. d. e. f.

bagian ke Mechanical Engineering, penggantian surat – surat. Memberi pembinaan dan pengarahan kepada bawahan. Mengatur tugas insidentil dan bawahan. Memelihara kebersihan, kerapihan, dan peralatan perusahaan. Melaksanakan pengendalian aspek dan dampak lingkungan.

29. Administrasi Mechanical Engineering

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

18

a. Mencatat surat – surat masuk atau keluar serta mengarsipkannya dengan b. c. d. e.

komputer/manual. Pengetikan surat – surat departemen Mechanical Engineering. Mengerjakan tugas insidentil maupun rutin. Memperhatikan K3. Pelaksanaan pengendalian aspek dan dampak lingkungan.

30. Staff Mechanical Engineering a. Mangkoordinir dan mengontrol terhadap kegiatan perawatan mesin – mesin produksi dibagiannya. b. Mengawasi kelancaran dalam perawatan/perbaikan mesin produksi serta pengadaan dan pemakaian suku cadang. c. Memberi laporan kepada Departemen Mechanical Engineering mengenai masalah dari bagian – bagian yang menjadi tanggung jawabnya. d. Menciptakan dan memelihara kerjasama yang produktif dan harmonis dengan atasan, bawahan, dan atar bagian. e. Memberikan pembinaan dan pengarahan kepada bawahan serta menilai kondisi dan mengusulkan promosi. f. Membantu memikirkan pengembangan di bagiannya di bidang teknik dan personil serta system kerjanya. g. Mengawasi pelaksanaan K3. h. Berwenang untuk mengindentifikasi dan melaporkan ketidaksesuaian produk, proses, dan system mutu. i. Berwenang untuk memulai,

merekomendasikan,

dan

memutuskan

penyelesaian masalah yang menyangkut mesin bersama dengan Kepala Departemen Mechanical Engineering. j. Melaksanakan sistem manajemen lingkungan. 31. Koordinator Bidang K3 Bidang I : Pengawasan penanggulangan bencana banjir dan pengendalian konstruksi.

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

19

a. Mengadakan pembinaan dan pengarahan kepada bagian – bagian mengenai masalah K3 dalam usaha menanamkan kesadaran dan penerapan cara kerja yang aman dan produktif. b. Melakukan pembinaan dan

pengkajian

standar

K3

sesuai

dengan

perkembangan internasional serta melakukan koordinasi fungsional kepada instansi. c. Melakukan usaha – usaha pencegahan dan penanggulangan bahaya kebanjiran d. Melakukan usaha – usaha pencegahan dan penanggulangan bahaya kerja di ketinggian. Bidang II : Pegawasan permesinan, pengendalian dan utilitas a. Membuat program perencanaan pengendalian pencemaran dalam 1 periode kepengurusan. b. Melakukan pemantauan limbah industry yang ada di perusahaan secara berkala. c. Melakukan pengawasan limbah yang ada dari perusahaan yang di evaluasi. d. Melakukan peningkatan pengendalian pencemaran sesuai peraturan yang berlaku. e. Melakukan pengawasan penyimpanan penggunaan bahan kimia yang ada di perusahaan. Bidang III : Pengawasan permesinan, pengendalian, dan utilitas. a. Membuat program perencanaan keselamatan kerja untuk 1 periode kepengurusan. b. Melakukan pemeriksaan kelayakan penggunaan pesawat produksi, perkakas, angkat dan angkut, boiler dan bejana tekan. c. Melakukan pengendalian pesawat produksi, perkakas, angkat dan angkut, boiler dan bejana tekan yang dievaluasi secara terus menerus. d. Memeriksa pemenuhan dan kesesuaian pesawat produksi, perkakas, angkat dan angkut, boiler dan bejana tekan berdasarkan perundang – undangan dan persyaratan lain. Bidang IV : Pengawasan kesehatan, kebersihan dan lingkungan kerja. a. Membuat perencanaan dan pemrograman pengelolaan kebersihan dan penataan lingkungan untuk 1 periode kepengurusan. b. Melakukan penyuluhan – penyuluhan secara berkala dalam rangka meningkatkan kesehatan pekerja. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

20

c. Menjalankan program pengabdian masyarakat dalam rangka mewujudkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. d. Melakukan evaluasi dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan kerja dan pengelolaan kebersihan dan penataan lingkungan untuk menilai efektif dan efisien. Bidang V : Pengawasan pelistrikan dan penangkal petir a. Membuat program perencanaan keamanan dan keselamatan kerja perlistrikan untuk 1 periode kepengurusan. b. Melakukan pemeriksaan kelayakan pengunaan instalasi listrik dan penangkal petir secara berkala. c. Melakukan pengendalian

instalasi

listrik

dengan

evaluasi

secara

berkesinambungan. .3.2. Jam Kerja Dalam hal waktu kerja, PT. International Chemical Industry memiliki jam kerja yang berbeda Antara kantor dengan bagian pabrik (bagian produksi). Berikut adalah pembagian jam kerja untuk bagian produksi maupun bagian kantor yaitu : 1. Pada tenaga kerja bagian produksi dibagi menjadi 3 shift, yaitu sebagai berikut : a. Shift 1 Senin – Jum’at

: 07:00 – 15:00 ; jam istirahat 12:00 – 13:00

Sabtu

: 07:00 – 12:00

b. Shift 2 Senin – Jum’at

: 15:00 – 22:00 ; jam istirahat 18:00 – 18:30

Sabtu

: jam kerja disesuaikan

c. Shift 3 Senin – Jum’at

: 22:00 – 07:00 ; jam istirahat 00:00 – 01:00

Sabtu

: jam kerja disesuaikan

2. Jam Kerja untuk karyawan kantor jam operasi kerja adalah sebagai berikut : Senin – Jum’at

: 07:00 – 17:00

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

21

Jam Istirahat

: 12:00 – 13:00

Sabtu

: 07:00 – 15:00

.3.3. Sistem Pengupahan PT. International Chemical Industry melakukan pembayaran gaji bergantung pada hasil dan waktu kerja dari karyawan dan buruhnya. Pada dasarnya gaji yang diterima Antara satu dan yang lainnya berbeda – beda, selain dipengaruhi oleh jam kerja pekerja, jabatan dari para karyawan juga mempengaruhi gaji yang diterima. Semakin tinggi jabatan karyawan, gaji yang diterima umumnya semakin bersar. Sistem pengupahan yang dilakukan oleh PT. International Chermical Industry didasarkan pada : 1. Waktu Pembayaran Gaji a. Pertengahan bulan pada umumnya diberikan kepada buruh produksi setiap pertengahan bulan (tanggal 15), yang terdiri dari uang makan dan uang transportasi per hari, berserta gaji pokok. b. Bulanan pada umumnya diberikan kepada karyawan kantor sesuai jumlah yang diperhitungkan. 2. Sistem Penggajian a. Sistem gaji tetap pada umumnya diberikan kepada pegawai tetap. b. Sistem bonus dan lembur pada umumnya diberikan kepada karyawan lembur atau bonus atas prestasi yang telah dicapai, yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan atau manager. 3. Penilaian Gaji Karyawan Penentuan gaji karyawan berdasarkan prestasi, kehadiran, kedisiplinan dan jenjang karier yang dicapai. 4. Pembayaran upah pada akhir bulan untuk pekerja diterima setelah diperhitungkan dengan potongan atas: a. Pajak Penghasilan (PPh pasal 21). Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

22

b. Iuran BPJS. c. Iuran anggota serikat pekerja. d. Potongan lainnya yang telah disetujui oleh pekerja atau atas permintaan dari perusahaan. 5. Pelaksanaan pembayaran upah atau lembur dilakukan melalui bank yang ditunjuk oleh pihak perusahaan. Tunjangan yang terdapat pada PT. International Chemical Industry didasarkan pada: Tunjangan variable didasarkan atas kebijakan dan kemampuan perusahaan dan tunjangan variable ini diberikan setelah dilakukan penilaian terhadap prestasi dan kinerja seorang pekerja. Tunjangan variable bersifat tidak tetap, artinya dapat ditingkatkan atau diturunkan atau dapat pula dihapuskan dan perhitungannya ditentukan oleh kehadiran pekerja serta tidak termasuk di dalam komponen 1. perhitungan lembur. Kenaikan atau penurunan tunjangan variable diajukan oleh atasan langsung serta disetujui atau diketahui department terkait dan ditunjukan kepada departemen Human Resources untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahannya. Penghapusan tunjangan variable dilakukan bila perusahaan mengalami gangguan dalam operasi bisnis maupun menurunnya pangsa pasar yang menyebabkan kerugian ekonomi perusahaan secara serius. Tunjangan variable yang ada antara lain: a. Tunjangan transportasi PT.International Chemical Industry memberikan tunjangan transportasi kepada karyawan – karyawannya baik untuk karyawan produksi maupun untuk karyawan kantor. b. Tunjangan variable khusus yang tergantumg pada kebijakan dan kemampuan perusahaan dan perhitungannya ditentukan oleh kehadiran pekerja serta tidak termasuk dalam komponen perhitungan lembur. c. Tunjangan Hari Raya

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

23

PT. International Chemical Industry memberikan tunjangan hari raya kepada karyawan – karyawannya sesuai dengan aturan pemerintah. Umumnya tunjangan hari raya ini diberikan satu kali dalam 1 tahun, memiliki nominal sebesar satu bulan gaji pokok dan diberikan satu minggu sebelum hari raya yang bersangkutan, kecuali ada ketentuan lebih lanjut. 2. Tunjangan jabatan diberikan untuk operator atau non operator. 3. BPJS yang terdiri dari : a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) b. Jaminan Kematian (JK). c. Jaminan Hari Tua (JHT). d. Khusus untuk Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) tidak ada karena sudah ada pelayanan kesehatan pada poliklinik perusahaan. Keluarga dapat memanfaatkan pemeriksaan kesehatan kalau sudah menjadi pekerja tetap. Pekerja tetap ditetapkan setelah melakukan uji coba kerja selama 3 bulan. 4. Tunjangan yang diberikan untuk pekerja yang sakit : a. 4 bulan pertama

 100% dari upah 1 bulan.

b. 4 bulan kedua

 75% dari upah 1 bulan.

c. 4 bulan ketiga

 50% dari upah 1 bulan.

d. Bulan selanjutnya sampai pemutusan hubungan kerja  25% dari upah 1 bulan. Ketentuan masa pensiun untuk para pekerja adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Masa Pensiun Untuk Para Pekerja

Pensiun Pensiun Dini

Jenis Kelamin Pria Wanita Pria

Umur 55 tahun 52 tahun 50 tahun

Wanita

48 tahun

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

24

(Sumber: PT. International Chemical Industry)

Kebijakan yang diberikan oleh perusahaan mengenai waktu cuti dan izin kerja adalah sebagi berikut : Tabel 2.2. Kebijakan Cuti

Masa Kerja (tahun) 1 - 14 15 - 19 20 – 24 25 – 29 >30

Lama Cuti (hari) 12 14 15 16 17

(Sumber: PT. International Chemical Industry)

Penghargaan yang diberikan kepada karyawan lama adalah sebagai berikut : a. Bekerja 15 tahun  liontin 3 gram emas. b. Bekerja 25 tahun  liontin 15 gram emas. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan pada tanggal 17 Agustus. 1.

Sistem Informasi dan Manajemen Sistem informasi dan manajemen sangat dibutuhkan di perusahaan, hal ini dilakukan agar data – data yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat tersimpan dengan baik, begitu pula dengan input data yang ada pada bagian – bagian tertentu pada setiap harinya. PT. Internationlah Chemical Industry ini telah menggunakan system informasi yang terkomputerisasi dan menggunakan teknologi berbasis Informstion Technology, dimana program – program yang digunakan dalam melakukan proses informasi, maupun input dan output data dirancang oleh bagian technology perusahaan (bagian IT), sehingga system informasi berjalan dengan baik, serta dilakukan backup data secara rutin yang bertujuan untuk menghindari kehilangan data. Sistem informasi dapat digunakan, misalnya untuk melakukan order pembelian, menentukan jadwal produksi, menentukan jam kerja dan accounting. PT. International Chemical Industry benar – benar mengelola pemesanan yang ada dengan baik, karena mereka sangan menghargai kepuasan konsumen, dimana Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

25

semaksimal mungkin mereka tidak menginginkan keterlambatan dalam pengantaran barang yang dipesan dengan alasan apapun juga. Sistem informasi dan manajemen ini sangantlah membantu perusahaan untuk menentukan jadwal pemesanan dan pengantaran yang baik. 2.4

KESELAMATAN KERJA KARYAWAN (K3) 2.4.1. Manajemen Keselamatan Kerja Karyawan Pengelolaan keselamatan kerja karyawan (K3) di PT. International Chemical Industry telah dilaksanakan dengan cukup baik. Perancangan dari setiap proses produksi, tata letak pabrik dan berbagai hal lainnya telah mengacu pada pedoman keselamatan kerja yang berlaku di Indonesia. Penerapannya dapat dilihat dari perancangan lantai produksi yang mengatur lebar gang yang memungkinkan setiap orang dapat melalui gang tersebut dengan aman, ditandai dengan adanya penanda berupa garis maya pada lantai produksi maupun pada jalan yang dilalui oleh kendaraan didalam lingkungan pabrik dan perusahaan untuk menjaga keamanan dari seluruh orang yang ada di lingkungan perusahaan mengingat bahwa gedung produksi perusahaan terletak pada lahan yang sama. PT. International Chemical Industry juga memiliki divisi K3 yang dipimpin langsung oleh kepala divisi produksi untuk menyusun pedoman keselamatan kerja karyawan (K3) di PT. International Chemical Industry. Pedoman ini tidak hanya meliputi cara kerja yang mendukung keselamatan kerja karyawan namun juga cara menangani kejadian – kejadian yang bersifat kecelakaan ataupun bencana seperti kecelakaan yang berhubungan dengan mesin produksi ataupun penanganan bencana seperti banjir dan kebakaran. Pada lantai produksi terdapat beberapa alat yang diinstruksikan oleh pimpinan produksi untuk digunakan guna menjaga keselamatan para pekerja seperti sarung tangan, masker, dan topi. Sarung tangan ini berguna untuk mengurangan kontaminasi dari bahan kimia baterai yang terkontaminasi pada bagian luar baterai. Hal ini untuk mengurangi resiko masuknya cairan kimia tersebut ke dalam tubuh pekerja melalui Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

26

mulut (karena misalnya memegang mulut dengan tangan yang terkontaminasi cairan kimia), hidung, dan bagian tubuh lainnya. Penggunaan masker ditujukan untuk menghindari masuknya debu dari pengisian black mix yang mungkin terkandung di udara di sekitar mesin black mix injection. Penggunaan topi ditujukan untuk seluruh karyawan guna menghindari masuknya rambut yang mungkin masuk ke dalam produk dalam proses assembly, dan juga untuk menghindari para pekerja dengan rambut panjang dari kecelakaan yang disebabkan tersangkutnya rambut pada mesin yang sedang berjalan. .4.2. Alat Pelindung Diri Petunjuk penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan jalur aman (K3 dalam bekerja) terdiri dari beberapa jenis,yaitu :  Ear Plug; melindungi pendengaran dari bahaya kebisingan.  Masker respirator; mencegah masuknya debu black mix ke dalam saluran pernafasan.  Kacamata las Bengkel; melindungi mata dari bahaya sinar pengelasan.  Jas Laboratorium; melindung badan ddari kontak langsung dengan bahan kimia di bagian lab.  Sarung tangan drill; melindungi tangan dari panas saat bersentuhan dengan benda panas.  Sarung tangan katun; melindungi tangan dari luka tergores.  Sarung tangan plastic; melindungi tangan dari kontak langsung dengan bahan kimia di laboratorium. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

27

 Masker kain; mencegah masuknya debu/partikel halus ke dalam saluran pernafasan.  Baju tahan api; melindungi badan dari kontaminasi panas.  Baju hardness; mencegah bahaya jatuh saat kerja diketinggian.  Helm pelindung; melindungi kepala dari benturan dengan benda lain.  Sepatu Kerja; melindungi kaki dari benturan dengan benda kerja maupun benda keraas lainnya.  Kaca mata khusus; melindungi mata dari percikkan bahan kimia.  Sarung tangan karet; melindungi tangan dari kontak langsung dengan bahan kimia.  Jalur aman pejalan kaki; mencegah pejalan kaki tertabrak forklift maupun kendaraan lain di dalam area pabrik.  Jalur pemisah antara pejalan kaki dengan kendaraan bermotor berfungsi untuk mencegah kecelakaan lalu lintas ketika masuk dan keluar gerbang perusahaan. 2.5

Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. International Chemical Industry bergerak dalam bidang produk baterai yang banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Selain itu produk lain yang dihasilkan adalah minyak angin. Jenis – jenis baterai yang dihasilkan yaitu : 2.5.1

Jenis baterai yang Dihasilkan :

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

28

 Baterai alkaline adalah jenis baterai yang hamper sama dipasaran, namun memiliki kandungan energy yang paling besar dibandingkan dengan baterai biasa, dengan umur yang lebih lama.

Gambar 2.1. Baterai Alkaline

 Baterai super extra heavy duty adalah baterai yang memiliki kandungan energy yang paling besar dan memiliki masa pakai yang paling lama. Kandungan dalam baterai super extra heavy duty memungkinkan untuk menghasilkan energy yang lebih besar dan lebih lama.

Gambar 2.2 Baterai super extra heavy duty

 Baterai heavy duty adalah baterai yang memiliki kandungan energy lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan dari baterai super extra heavy duty. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

29

Gambar 2.3 Baterai heavy duty

 Baterai economy adalah baterai yang memiliki kandungan energy terkecil dengan masa pakai yang paling singkat.

Gambar 2.4 Baterai economy

.5.2. Lokasi Perusahaan PT. International Chemical Industry ini mempunyai alamat lengkap yaitu, Jln. Daan Mogot Km 11,Cengkareng Jakarta 11710 – Indonesia. Total area yang dimiliki oleh PT. International Chemical Industry berkisar 4.30 hektar. Peta lokasi PT. International Chemical Industry dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

30

Gambar 2.5 Lokasi PT. International Chemical Industry

2.6 Tata Letak Pabrik 2.6.1.

Susunan Mesin Dan Peralatan

Susunan mesin yang terdapat di PT. International Chemical Industry termasuk ke dalam tata letak proses, karena letak mesinnya yang berkelompok dan memproduksi lebih dari satu buah jenis produk, selain itu tata letak pabrik untuk lini produksi memiliki alur dimana mesinnya disusun berdasarkan proses pengerjaan dari produk itu. Susunan mesin dan peralatan serta aliran bahan dari produksi baterai dapat dilihat pada lampiran D. 2.6.2.

Penentuan Daerah Kerja

Penentuan daerah kerja di lantai produksi baterai terletak pada 2 gedung yang berbeda. Gedung pertama adalah tempat untuk mesin punch yang jumlahnya banyak sekali. Mesin punching ini diletakkan dalam sebuah gedung khusus karena mesin punching ini mengerjakan proses punching untuk bebagai jenis ukuran baterai yang Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

31

diproduksi di pabrik tersebut. Gedung berikutnya adalah gedung yang berisi mesinmesin untuk proses berikutnya yaitu dari mesin bobbin inserting hingga proses akhir. Gedung lainnya yang berhubungan dengan produksi baterai adalah gudang bahan baku, gudang bahan jadi dimana baterai disimpan selama 2 hari sebelum ditransportasikan pada distributor, dan juga gedung divisi produksi dimana kepala produksi beserta jajarannya bekerja sehari-hari. .6.3. Jumlah Mesin Dan Peralatan Jumlah mesin dan peralatan yang digunakan PT. International Chemical Industry dalam memproduksi baterai dapat dilihat pada table 2.3 dan 2.4 berikut ini. Table 2.3. Jumlah Mesin pada PT. International Chemical Industry

N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4

Jenis Mesin

Jumla

Mesin Pelebur Zinc Slug Mesin Casting MesinRolling Mesin Drawing Mesin Cutting Mesin Punch Mesin Upper Punch Mesin Can Cutting Mesin Pengaduk

h 2 2 2 2 2 6 24 13 2

Mesin Separator

4

Mesin Paper ring

2

Mesin Top Washer

3

Mesin pemotong PVC dan PET Mesin Carbon

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

2 2 PT. International

32

1 5 1 6 1 7 1 8 1 9

Mesin Crimping

2

Mesin Separator

2

Mesin Curling

2

Mesin Tamping

2

Mesin Caping

2

( Sumber : PT. International Chemical Industry) Tabel 7.2 Jumlah Peralatan pada PT. International Chemical Industry

No 1 2 3 4 5 6

Jenis Peralatan Hoist Handpallet Forklift Lorry Trolly Conveyor

Jumlah 3 3 2 3 3 2

( Sumber : PT. International Chemical Industry)

.6.4. Penentuan Luas Lantai PT. International Chemical Industry yang berlokasi di Daan Mogot memiliki luas tanah dan bangunan yang digunakan untuk produksi sekitar 4,30 hektar. .6.5. Penggambaran Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik yang dilampirkan pada lampiran D adalah penggambaran dari keseluruhan tata letak pabrik, mulai dari yang berhubungan langsung dengan produksi seperti lantai produksi hingga yang berhubungan tidak langsung dengan produksi seperti kantin dan ruang olahraga. Lantai produksi yan dapat dilihat pada Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

33

lampiran D ini juga memiliki layout dari baterai R6 dan R20. Letak dari gedung bahan baku dan gedung penyimpanan bahan jadi juga dapat dilihat pada lampiran tersebut. Selain itu juga dapat dilihat tata letak dari system parkir di pabrik ini, letak dari Musholla, dan juga letak dari divisi-divisi PT . International Chemical Industry seperti divisi produksi, divisi HRD, dan divisi-divisi lainnya yang menunjang kegiatan produksi secara keseluruhan. 2.7

Pemasaran 2.7.1.

Daerah Pemasaran

Target pemasaran yang dilakukan oleh PT. International Chemical Industry dipioritaskan untuk konsumen yang memesan dalam jumlah yang besar, dimana mengalami jumlah kenaikan pencapaian target setiap bulannya. Hal sangat menguntungakan perusahaan. Target lain yang dituju oleh PT. International Chemical Industry selain konsumen yang memesan dalam jumlah besar, perusahaan ini menfokuskan beberapa tempat untuk mencapai target mereka. Target – target pemasaran PT.International Chemical Industry dibagi menjadi 2 bagaian, yaitu : a. Independent (group) Contoh ; Carrefour, Giant, Hypermart, Toko Buku, Toko Elektronik, Toko Olahraga, Toko Musik, dan lain – lain. b. Non Independent (non – group) Contoh ; Toko Kelontong (tradisional) tanpa merk yang memiliki badan hukum yang sah. Berdasarkan target pemasaran yang telah dijelaskan sebelumnya, pangsa pasar PT. International Chemical Industry adalah perusahaan – perusahaan manufaktur yang bergerak dan berhubungan dengan bidang elektronik. Selain itu pangsa pasar dari perusahaan ini juga meliputi TNI, MPR, dan DPR. Untuk perusahaan manufaktur yang menjadi pelanggan PT. International Chemical Industry berada di dalam dan luar negeri. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

34

Dalam suatu bidang uasaha apapun pesaing pasti ada untuk menandingi produk yang dihasilkan. Pesaing baterai PT. International Chemical Industry adalah Panasonic dan Energizer. Namun dipasaran, baterai ABC memiliki pasar sebesar 90% atau dapat dikatakan merupakan market leader, sehingga pihak perusahaan tidak perlu takut dengan pesaing – pesaing yang ada di pasaran. Daerah pemasaran PT. International Chemical Industry mencakup daerah Nasional dan Internasional. Adapun daerah pemasaran yang ada adalah : a. Domestic Market

Gambar 2.6 Peta Domestic Market dari PT. International Chemical Industry

b. International Market

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

35

Gambar 2.7 Peta International Market dari PT. International Chemical Industry

Daerah pemasaran tersebut dapat dilihat selengkapnya pada tabel dibawah ini : Tabel 2.5 Domestic Market dari PT. International Chemical Industr Sulawesi Sumatera

Jawa dan Bali

Kalimantan

Papua

dan Maluku

Banda Aceh Medan Padang Jambi Pangkal Pinang Tanjung Pandan Palembang Pekanbaru

Serang Bogor Cikampek Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Cirebon Tegal Pekalongan Purwokerto Semarang Magelang

Yogyakar ta Blora

Solo Kudus Surabaya Madiun Kediri Tulung Agung Tuban Bojonegoro Malang Probolinggo Jember Bondowoso Genteng Bangkalan

Tarakan Balikpapan Banjarmasin Samarinda Kotabaru Berau Pemangkat Pangkalan Bun Pontianak

Makasar Pare - Pare Manado Palu Gorontalo Bau - Bau Kendari Toli - Toli Ambon Luwuk

dan

NTB/NTT Jayapura Sorong Manokwari Merauke Biak Lombok Bima Ruteng Maumere Waingapu Kupang

Denpasar Singaraja

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

36

Tabel 2.6 International market dari PT. International Chemical Industry AUSTRALIA AMERICA USA Chile Colombia Panama Dominican Rep. Haiti Jamaica

EUROPE Canary Island Finland France Georgia Germany Greece Lithuania Netherlands Norway Poland Romania Spain Sweden Turkey U.K. Cyprus

ASIA & MIDDLE

PACIFIC

EAST Japan Taiwan Hong Kong Singapore Philippines Malaysia Brunei Darussalam Thailand Vietnam North Korea Eqypt Jordan Dubai Yemen Sri Lanka Pakistan

ISLAND Australia Cook Islands Fiji New Caledonia New Zealand Samoa PNG Solomon Islands Tahiti Tonga Vanuatu Timor Leste

/ AFRICA Cameroon Eritrea Guinea Conakry Equatorial Guinea Kenya Tanzania Mauritania Mauritius Sudan Zimbabwe Seychelles Ethiopia Djibouti Uganda Nigeria Comoros Island

Israel

.7.2. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang terdapat di PT. Intenational Chemical Industry dapat terlihat pada penjelasan 4P (Product, Price, Promotion, dan Place) dibawah ini : a. Product Seperti yang kita ketauhi bahwa PT. International Chemical Industry ini memproduksi baterai yang merupakan produk yang cukup sering digunakan untuk kebutuhan sehari – hari, sehingga perusahaan harus benar – benar memperhitungkan jumlah produk yang akan dihasilkan per harinya karena apabila produk yang dihasilkan tidak mencukupi sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka konsumen akan kecewa dan merk “ABC” baterai bisa kalah dipasar oleh merk baterai lain, begitu juga sebaliknya apabila produk Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

37

yang dihasilkan terlalu berlebihan

tiap harinya maka akan merugikan

perusahaan. Berdasarkan produk ABC baterai yang telah dikenal oleh masyarakat luas, perusahaan harus benar – benar menjaga kualitas produk yang dihasilkan. b. Price Harga ABC baterai yang didistribusikan kepada konsumen, ditentukan oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan harus memperhitungkan beberapa persentase keuntungan yang akan diperoleh untuk 1 buah produknya. Harga produk baterai akan mempengaruhi pembelian konsumen terhadap produk tersebut, karena apabila terlalu mahal, konsumen dapat menggunakan produk baterai merk lain. c. Promotion Dalam mempromosikan suatu produk perusahaan, banyak cara – cara yang dapat dilakukan. PT. International Chemical Industry sendiri mempunyai cara khusus untuk mempromosikan produknya, antara lain: 1. Melalui media cetak,seperti majalah dan surat kabar (Koran). 2. Melalui media elektronik, seperti iklan dan pemasangan billboard. 3. Melakukan promosi dengan hal – hal unik, seperti :  Mengadakan sunatan masal.  Memberikan beasiswa kepada anak – anak yang tidak mampu.  Pertunjukan wayang kulit.  Bowling marathon.  Pesta Laut  Lomba “Tamiya” (pada lomba ini dibuktikan bahwa mobil tamiya yang menggunakan baterai ABC lebih unggul dibandingkan baterai merk lainnya). Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

38

 Seminar Indonesia Luar Biasa. d. Place Lokasi yang tidak terletak dikawasan industri, tidak menyulitkan perusahaan untuk terus mengembangkan usahanya. Sistem pengolahan limbah yang sudah sangat canggih tidak membahayakan masyarakat, ditunjang pula dengan jalan yang cukup lebar sebagai jalur keluar masuknya kendaraan truk dan container. Berikut ini adalah analisa Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) untuk PT. International Chemical Industry untuk produk baterai. 1. Strength: merupakan perusahaan yang pertama kali menguasai pangsa pasar. 2. Weakness: distribusi belum berjalan dengan baik. 3. Opportunity:

 Adanya kemungkinan untuk mengembangkan usaha ini (melakukan pembaharuan) yang dapat meningkatkan jumlah produksi.

 Market share sudah cukup besar (bargain power cukup kuat). 4. Threat: pergerakan competitor yang menguasai produk.

BAB III Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

39

PROSES PRODUKSI 3.1

Bahan Baku Dan Bahan Penolong 3.1.1.

Bahan Baku

Batu baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Kombinasi dalam batu baterai memungkinkan benda tersebut untuk menghasilkan energy yang akan mengalir melalui kutub-kutubnya. (solarcellspanel.com). Baterai tidak seratus persen efisien, beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama charging dan discharging. Charging adalah saat energy listrik diberikan kepada baterai, discharging adalah pada saat energy listrik diambil dari baterai. Satu cycle adalah charging dan discharging. Dalam system solar cell, satu hari dapat merupakan contoh satu cycle baterai (sepanjang hari charging, malam digunakan / discharging). Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam satu proses produksi, di mana bahan baku ini akan ditunjang dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi baterai ABC di PT.International Chemical Industry adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Zing slug Separator paper Bottom paper Black mix Electrolyte solution powder Paper washer Carbon rod Sealing compound

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

P.E. seal Roll Paper PVC Tube Tin Plate One piece top Metal jacket PVC Insulating

Bahan baku yang diproduksi sendiri oleh PT.International Chemical Industry adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Komponen yang Diproduksi oleh PT International Chemical Industry

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

40

No. Komponen

Jenis

1.

Zinc Slug

R6, R14, R20

2.

Can

R6, R14, R20

3.

Top Washer

R6, R14, R20

4.

Paper ring

R6, R14, R20

5.

Top plate

R20, TP1, R20 OPT, R14

6.

Bottom plate

R20, R14, R6, R6-S

7.

Jacket

R20 TPT, R20 OPT, R14, R6

8.

Cincin

R20, TP4, R14

9.

Mangkok hanger/blister

R20, R14, R6, LR6, LR 03

(Sumber : PT International Chemical Industry)

Komponen yang digunakan dalam proses pembuatan baterai ABC dan diproses kembali adalah sebagai berikut: 1. Roll untuk bottom washer 2. Pemotong PVC Tube (R14, R20H) 3. Pemotongan PVC/PET Shirink (R6, R14, R20, LR6) Bahan baku yang digunakan untuk membuat Electrolyte Solution dan Black Mix adalah sebagai berikut: 1. Electrolyte Solution a. Air bebas ion (demineralisasi) b. Larutan seng klorida 39,5% - 40,5% (ZnCl2) c. Amonium Klorida (NH4Cl) d. Potongan Can 2. Black Mix: a. Electrolyte manganese dioxide b. Natural manganese dioxide Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

41

c. Acetylene black d. Zinc oxide e. Electrolyte solution Bahan-bahan lain yang tidak diproduksi oleh PT International Chemical Industry dipesan kepada supplier baik dalam maupun luar negeri. Jenis-jenis baterai yang diproduksi di PT International Chemical Industry adalah alkaline, super extra heavy duty, heavy duty/standard, dan economy. Berikut adalah penjelasan mengenai kelima jenis batu baterai tersebut. Baterai alkaline adalah jenis batu baterai yang hampir sama di pasaran, namun memiliki kandungan energy yang lebih besar dibandingkan dengan baterai biasa, dengan umur baterai yang lebih lama. Baterai super extra heavy duty adalah baterai yang memiliki kandungan energy yang paling besar dan memiliki masa pakai yang paling lama. Kandungan dalam baterai super extra heavy duty memungkinkan untuk menghasilkan energy yang lebih besar dan lebih lama. Baterai heavy duty adalah baterai yang memiliki kandungan energi lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan dari super extra heavy duty dan dengan standar energy yang berlaku secara pasaran, sednagkan baterai economy adalah baterai yang memiliki kandungan energy terkecil dengan masa pakai yang paling singkat. Gambar dari jenis-jenis baterai tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 hingga gambar 3.5 berikut ini.

Gambar 3.1 Batu Baterai Alkaline Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

42

(Sumber : abc-battery.com)

Gambar 3.2 Batu baterai Super Extra Heavy Duty (Sumber : abc-battery.com)

Gambar 3.3 Batu Baterai Extra Heavy Duty (Sumber : abc-battery.com)

Gambar 3.4 Batu Baterai Heavy Duty (Sumber : abc-battery.com) Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

43

Gambar 3.5 Batu Baterai Economy (Sumber : abc-battery.com)

3.1.1.2.

Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan sebagai penunjang bahan baki, bahan penolong bisa berupa bahan maupun komponen. Bahan penolong yang digunakan PT. International Chemical Industry antara lain : a. b. c. d.

Karton box Label merk/sticker Plastik PVC Barcode Bahan penolong yang digunakan pada dasarnya adalah bahan-bahan yang

digunakan untuk membungkus baterai untuk siap dipasarkan, seperti plastik yang digunakan untuk membungkus baterai sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang telah ditentukan, yang kemudian dimasukkan ke dalam karton box, lalu diberi label merk dan barcode yang dicetak sesuai kebijakan perusahaan. Suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi suatu produk, tentu saja memiliki struktur produk dan Bill of Material (BOM) mengenai produk dihasilkannya, begitu pula dengan PT. International Chemical Industry yang memproduksi baterai dengan uraian yang dapat dilihat di bawah ini. 1. Struktur Produk Struktur produk adalah alat untuk memberikan informasi mengenai bahan baku, bahan pembantu dan komponen atas produk yang akan diproduksi. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

44

Stuktur produk dan Bill of Material (BOM) sering kali merupakan suatu kesatuan. Pembuatan struktur produk dan Bill of Material (BOM) lebih sering bersamaan karena informasi yang diberikan dari kedua sumber ini memang saling melengkapi. Adapun gambar struktur produk untuk pembuatan baterai dapat di lihat pada lampiran D. 2. Bill of Material (BOM) Bill of Material (BOM) akan memperlengkapi informasi yang diberikan oleh struktur produk sehingga kita akan dapat mengetahui berapa banyak bahanbahan yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Pada Bill of Material (BOM) juga terdapat kode-kode penomoran yang mewakili masing-masing bahan yang digunakan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan pencarian bahan-bahan tersebut jika kita mencarinya dengan menggunakan kode-kode alphabet. Bill of Material untuk pembuatan baterai dapat dilihat pada Lampiran C. Fungsi dari komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada table 3.2 berikut ini: Tabel 3.2. Fungsi Komponen Penyusun Baterai

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Komponen Zinc Slug Can Top Washer Paper ring Top plate Bottom plate Jacket Carbon Rod Black Mix Electrolyte Solution Cincin Mangkok hanger/blister Karton box

Fungsi Wadah dalam baterai Wadah luar baterai Penutup black mix bagian atas Penutup aliran udara Plate penutup bagian atas Plate penutup bagian bawah Cover luar baterai Penghantar listrik Bubuk sumber listrik Cairan sumber listrik Insulator Wadah bagian bawah black mix Pembungkus massal baterai

14

Label merk/sticker

Penanda merk baterai

15

Plastik PVC

Pembungkus satuan baterai

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

45

16

Barcode

Penanda produksi baterai

(Sumber : abc-battery.com)

3.2

Kapasitas Produksi Pimpinan departemen atau bagian produksi merencanakan produksi komponen dan baterai semi komponen berdasarkan order-order fixed/non fixed yang masuk yang telah dimasukkan dalam rencana produksi dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Jika jumlah fixed order ≤ 70% dari kapasitas terpasang, maka perencanaan produksi baterai semi komponen dibuat untuk memenuhi target stock, yaitu : LR6 = 1.200.000 – 1.800.000 pcs/hari LR03 = 700.000 – 1.600.000 pcs/hari 2. Bila jumlah fixed order ≥ 70% dari kapasitas terpasang, maka perencanan produksi baterai semi komponen dibuat untuk memenuhi target stock, yaitu : LR6 = 1.800.000 – 2.400.000 pcs/hari LR03 = 1.200.000 – 1.800.000 pcs/hari 3. Kapasitas Terpasang LR6 = 13.500.000 LR03 = 8.000.000 Pimpinan departemen atau bagian produksi menhitung target produksi dan jam produksi untuk baterai semi komponen per minggunya.

3.3

Uraian Proses Produksi Uraian proses produksi di PT. International Chemical Industry dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Dapur Peleburan Zinc Slug a. Proses peleburan Zinc slug Proses peleburan zinc slug merupakan proses pertama kali yang dilakukan untuk memproduksi baterai, dimana bahan baku berupa zinc slug di lebur bersama timbal (Tb) dengan komposisi 75 gr. Zinc slug diimport dari Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

46

Amerika dan terkadang dari kanada. 1 ikat zinc slug memiliki berat 1 tondan berisi 40 batang. Zinc slug dimasukkan per ton tiap jamnya. Zinc slug dan timbal dimasukkan ke dalam mesin pelebur dengan menggunakan conveyor per jamnya dengan berat 1 ton. Di dalam mesin pelebur terdapat zinc slug cair, sehingga ketika zinc slug batangan dimasukkan, zinc slug batangan langsung mencair. Mesin pelebur bisa memuat zinc slug seberat 12 ton. Temperatur panas mesin bekisar ± 1000°C - 1200°C, sedangkan temperature dari zinc slug yang telah melebur itu sendiri adalah ± 470°C - 520°C. b. Proses casting dan rolling Setelah zinc slug dilebur dalam mesin pelebur, hasil peleburan tersebut akan dicetak menjadi lempengan. Panas lempengan adalah ± 250°C. Setelah melalui proses casting, selanjutnya lempengan akan masuk ke mesin rolling, di mana lempengan akan pertipis sesuai dengan kebutuhan, biasanya 4-5 mm. c. Proses drawing dan cutting Proses drawing dikerjakan dengan mesin drawing yang berfungsi sebagai penarik lempengan ke mesin cutting, di mesin cutting inilah lempengan akan dipotong sekitar 130 cm. Panas dari lempengan di mesin cutting adalah ± 150°C. setelah lempengan dipotong, akan digulung dan akan dibawa dengan hoist. Proses peleburan zinc slug ini dilakukan selama 24 jam tanpa berhenti, karena apabila dimatikan, memerlukan waktu yang cukup lama untuk memanaskan kembali. Pada lempengan diberikan berupa kode, tanggal, dan bulan. d. Proses poil aging Proses ini merupakan prosesn penyimpanan (aging) sebelum dilanjukan ke proses selanjutnya. Proses aging ini dilakukan bekisar 4+-5 jam. e. Proses punch Proses punch dilakukan terhadap lempengan untuk membuat dies set. Jenis dies set yang dibuat sesuai dengan ukuran baterai, missal untuk R6,

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

47

tebal dies set adalah 4.75 mm dengan bentuk bulat, yang bias dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini.

Gambar 3.6.Dies Set Untuk R6

Hasil dari punch lempengan ini akan menimbulkan waste karena bentuknya yang bulat, waste ini akan dilebur pada proses peleburan zinc slug. Setelah terbentuk dies set untuk masing-masing ukuran baterai, dies dimasukkan dalam tong, dimana 1 tong memuat 700 kg. f. Proses lubricrating Proses ini adalah proses pelumasan dies dengan campuran grafit dan borix acid. Satu kali proses lubricrating memuat dies sebanyak 1 ton. Setelah dilubrikasi, dies akan dikirim ke stasiun berikutnya dengan menggunakan handpallet atau forklift. 2. Proses pembuatan Can Setelah dies dilubrikasi, akan dibuat can untuk masing-masing ukuran baterai yaitu R6, R14, R20. Dies tersebut dimasukkan ke dalam hopper melalui jalur yang dipanasi ± 100°C - 150°C untuk R20 ± 90°C - 120°C untuk R6 dan R14. Pada proses pembuatan can ini, dies yang telah dikerjakan sebelumnya akan dipunch sehingga menjadi kaleng. Kekuatan tiap punch untuk masing masing dies berbeda, sesuai dengan spesifikasi. Hasil punch yang telah berbentuk kaleng dipisahkan dengan menggunakan 2 conveyor, di mana kaleng yang baik dikumpulkan di tempat yang telah disediakan dan satu tempat lagi digunakan sebagai wadah untuk menampung potongan kaleng yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dan hasil potongan akan dilebur kembali dalam dapur peleburan zinc slug. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk kaleng adalah ± ½ detik. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

48

3. Proses pembuatan Black Mix Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan black mix adalah electrolyte managanese dioxide, natural manganese dioxide, acetylene black, zinc oxide. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam kapsul (hopper), dinaikkan dan dituang ke dalam mixer. Proses penaikkan hopper dilakukkan dengan menggunakan hoist. Kapsul bisa memuat bahan baku seberat 2 ton. Prroses pengadukan dibagi menjadi 2 macam, yaitu pengadukan kering dan pengadukan basah. Pada pengadukan basah, black mix dicampur dengan electrolyte solution. Setelah bahan baku selesai dikerjakan, black mix dimasukkan ke dalam container dan di-aging minimal 20 jam, dan maksimal 96 jam. Standard aging untuk black mix adalah 22 jam. 4. Proses pembuatan Electrolyte solution Pada proses pembuatan electrolyte solution, bahan baku yang dibutuhkan adalah air bebas ion (demineralisasi), larutan seng klorida 39,5% - 40,5% (ZnCl2), ammonium Klorida (NH4Cl), potongan can. Electrolyte solution dibagi menjadi 2 yaitu electrolyte solution 27% dan electrolyte solution 34%. Bahan baku berupa air bebas ion, zinc chloride dan air bebas ion dicampur dan diaging selama 24 jam di dalam tong electrolyte solution. Pada saat proses aging ini, dimasukkan potongan kaleng untuk menghindari adanya logamlogam lain. Logam yang tidak terpakai ini akan menempel pada potongan kaleng zinc slug tersebut. Hasil electrolyte solution yang telah di-aging ini akan diuji oleh laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui dengan sebutan OPC (Operation Process Chart) merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk memberikan informasi. Tetapi informasi yang diberikan OPC lebih mendetail dibandingkan dengan BOM ataupun struktur produk. Dari OPC kita akan dapat mengetahui berapa banyak suatu proses dilakukan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu proses. OPC Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

49

(Operation Process Chart) dari produk baterai ABC dapat dilihat pada lampiran E. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) dapat dilihat pada Lampiran G.

BAB IV ALAT PROSES DAN INSTRUMENTASI 4.1 Mesin Dan Peralatan Yang Digunakan PT. Internasional Chemical Industry memiliki fasilitas untuk membantu berjalannya suatu produksi. Fasilitas yang ada antara lain mesin – mesin dan material handling. Fasilitas ini memiliki jumlah dan fungsi tersendiri yang akan dijelaskan selanjutnya. Mesin – mesin ini dalam suatu pabrik merupakan hal yang signifikan karena mempengaruhi jalannya lini produksi yang merupakan asset penting dalam suatu pabrik. Mesin-mesin ini digunakan untuk menghasilkan baterai secara bertahap, adapun mesin-mesin yang digunakan di PT. Internasional Chemical Industry beserta fungsinya dapat dilihat pada uraian di bawah ini: 1. Mesin Pelebur Zinc Slug Mesin ini berjumlah 2 buah di mana berfungsi untuk mencairkan Zinc Slug yang dicampurkan dengan timbal. Sekali proses pengerjaan yang dilakukan bisa memuat 12 ton zinc slug dan timbal. Temperatur panas yang terdapat pada mesin ini adalah ± 1000°C-1200°C, sebelum masuk ke dalam mesin Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

50

pelebur ini, zinc slug dan timbal dibawa dengan menggunakan conveyor, Setelah proses peleburan, hasil peleburan akan keluar dan langsung masuk ke dalam mesin casting. Zinc Furnace terdapat 2 buah, yaitu zinc furnace 1 dan zinc furnace 2 serta terdapat peleburan timbale, adapun spesifikasi alat ialah sebagai berikut: a. Zinc Furnace 1  Jumlah bahan : 390,878 m³ /tahun  Waktu operasi : 5,080 jam/tahun b. Zinc Furnace 2  Jumlah bahan : 2,594 m³ /tahun

 Waktu operasi : 88 jam/tahun c. Peleburan Timbal  Jumlah bahan : 1,512 m³ /tahun  Waktu operasi : 378 jam/tahun 2. Mesin Cetak (Casting Machine) zinc slug Mesin ini berjumlah 2 buah dimana berhubungan dengan mesin pelebur zinc slug. Mesin casting berguna untuk mencetak hasil peleburan zinc slug dan timbal menjadi lempengan panjang. Pada saat berada dalam mesin casting, temperature panas lempengan besi adalah ± 250°C. Selanjutnya lempengan panajang akan masuk ke mesin rolling. 3. Mesin Rolling Mesin rolling berjumlah 2 buah, dimana berhubungan dengan mesin casting yang berfungsi untuk mempertipis lempengan sesuai keinginan, biasanya bekisar antara 4-5 mm. Dari mesin rolling dilanjutkan ke mesin cutting melalui mesin drawing. 4. Mesin Drawing Mesin drawing berhubungan dengan mesin rolling, yang berfungsi untuk menarik lempengan dari mesin rolling ke mesin cutting. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

51

5. Mesin Potong (Cutting Machine) zinc slug Mesin ini berjumlah 2 buah dimana berhubungan dengan mesin cutting berfungsi untuk memotong lempengan menjadi 130 cm, panas lempengan pada saat berada di mesin cutting adalah ± 150°C. 6. Mesin Punch Mesin punch digunakan untuk mencetak lempengan yang telah dibuat sebelumnya menjadi dies set (bagian dalam baterai). Kebisingan mesin ini adalah 95-99 dB, sehingga operator yang menggunakan harus memakai ear plug. 7. Mesin Upper Punch Mesin ini berjumlah 13 mesin untuk baterai ukuran R20 dengan 7 operator, 2 mesin untuk produksi baterai ukuran R14 dengan 1 operator, 11 mesin untuk produksi baterai ukuran R6 dengan 5 operator. Mesin ini berfungsi untuk membuat can (kaleng) dari baterai tersebut. Setelah terbentuk can dari lempengan yang telah dibentuk di mesin punch tadi akan dimasukkan ke dalam mesin can cutting. 8. Mesin can cutting Mesin can cutting sama jumlahnya dengan mesin upper punch, di mana peletakkannya dekat dengan mesin upper punch. Mesin ini berfungsi untuk memotong pinggiran can yang tidak sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan agar menjadi rata. Mesin untuk jenis baterai R14 dan R20 berasal dari Taiwan. Adapun ketentuan dari spesifikasi can dapat dilihat pada table di bawah ini. Tabel 4.1.Standar untuk Can Baterai jenis R20

Tinggi Tebal dinding Tebal dasar Berat Diameter Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

Minimum 53,5 mm 0,33 mm 0,3 mm 14,9 gr 31,15 mm

Maximum 53,7 mm 0,37 mm 0,4 mm 15,5 gr 31,25 mm PT. International

52

(Sumber: PT. International Chemical Industry) Tabel 4.2.Standar untuk Can Baterai Jenis R14

Tinggi Tebal dinding Tebal dasar Berat Diameter

Minimum 42,7 mm 0,35 mm 0,37 mm 9,4 gr 23,65 mm

Maximum 42,9 mm 0,39 mm 0,412 mm 9,18 gr 23,75 mm

(Sumber: PT. International Chemical Industry) Tabel 4.3. Standar untuk Can Baterai jenis R6

Tinggi Tebal dinding Tebal dasar Berat Diameter

Minimum 43,9 mm 0,27 mm 0,37 mm 3,67 gr 13,28 mm

Maximum 44,1 mm 0,3 mm 0,42 mm 0,42 mm 0,42 gr 13,25 mm

(Sumber: PT. International Chemical Industry)

9. Mesin pengaduk Mesin pengaduk ini berbentuk seperti kapsul yang berjumlah 2 buah, di mana berguna untuk mengaduk bahan baku untuk membuat black mix. Maksimal bahan baku yang diaduk untuk sekali pengadukan adalah 1 ton. Setelah black mix selesai diaduk diletakkan pada tempat yang telah disediakan. Untuk menentukan ukuran black mix yang tepat digunakan mesin tamping. 10. Mesin separator Mesin ini berfungsi untuk memberikan bottom washer pada bagian bawah can (kaleng) yang telah diproduksi sebelumnya. Mesin ini berjumlah 2 buah untuk masing-masing ukuran baterai R6 dan R20. Untuk R14 jumlah mesin hanya 1 buah dan masih menggunakan system manual. 11. Mesin paper ring

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

53

Mesin ini berfungsi untuk mencetak paper ring yang digunakan pada bagian bawah can (kaleng) yang telah diproduksi sebelumnya. Mesin ini berjumlah 2 buah.

12. Mesin Top Washer Mesin ini berjumlah 1 buah untuk R20 dan berjumlah 2 buah masih-masing untuk R6 dan R14. Mesin ini berfungsi untuk memberikan top washer pada bagian atas can (kaleng) yang telah diproduksi sebelumnya. 13. Mesin potong PVC dan PET Mesin ini berfungsi untuk memotong lembaran PVC dan PET yang telah dibeli dari supplier menjadi potongan-potongan yang telah ditentukan ukurannya sebelumnya. 14. Mesin Carbon Mesin ini berfungsi untuk memasukkan black mix yang telah di-aging minimum 22 jam. Black mix yang dimasukkan ke dalam kaleng dipadatkan menjadi bobbin (batangan karbon) 15. Mesin Crimping Fungsi mesin ini adalah untuk membentuk lengkunaga pada sisi kiri dan kanan kaleng baterai dengan lengkungan yang telah diatur sebelumnya. Proses pelengkungan ini disebut proses banding. Ukuran kelengkungan bekisar 5 mm. 16. Mesin Curling Mesin ini berfungsi untuk memberikan lengkungan pada bibir atas baterai, dan diberikan aspal pada bibir baterai. 17. Mesin Tamping

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

54

Mesin ini berfungsi untuk menekan ini baterai agar menjadi padat dan memberikan cairan electrolyte solution pada kaleng yang telah diisi dengan batangan karbor. 18. Mesin Caping Mesin ini berfungsi untuk memberikan virgin cap (warna merah) pada bagian atas baterai.

Material handling yang terdapat di PT. International Chemical Industry adalah: 1. Hoist Hoist biasa digunakan di dalam dapur peleburan zinc slug yang digunakan untuk mengangkut lempengan besi ke stasiun kerja yang lain. Hoist biasa memiliki alur jalan dari arah kanan dan kiri dan biasanya tertempel di langitlangit dan memiliki penjepit. 2. Handpallet Handpallet digunakan untuk bahan baku, pembantu maupun komponan yang akan dipindahkan dari satu departemen ke departemen lainnya. Handpallet biasa digunakan untuk mengangkut barang dengan jumlah yang tidak terlalu banyak dan lebih ringan. 3. Forklift Forklift hampir sama kegunaannya dengan handpallet, perbedaannya adalah forklift lebih sering digunakan untuk mengangkut bahan baku, penolong dan komponen yang lebih berat dan dalam jumlah yang banyak. 4. Lorry Lorry biasanya digunakan untuk mengangkut dari mesin ke mesin lain dengan kuantitas pengangkutan yang tidak terlalu banyak. 5. Trolly Trolly digunakan untuk mengangkut barang sub-assembly dari satu departemen ke departemen lain dengan kuantitas pengankutan yang tidak terlalu banyak. 6. Conveyor

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

55

Alat material handling ini merupakan alat yang biasanya melekat dari sati mesin ke mesin lainnya, dapat dikatakan sebagai area berjalan produk. Kegiatan dalam perawatan mesin dan peralatan meliputi: a. b. c. d. e. f. g.

Pembersihan Pelumasan Penggantian part Pengukuran Penyetelan Penggantian Pelumasan Pengecekan fungsi sensor

Petawatan mesin dan peralatan dibagi menjadi 3 bagian yaitu: 1. Perawatan harian a. Perawatan harian di semua bagian dilakukan setiap hari produksi saat awal start /selama produksi/menjelang selesai produksi/selesai produksi b. Perawatan harian dilakukkan sesuai table perawatan harian masing-masing di sub bagian yang terlampir dalam instruksi kerja. c. Perawatan harian dilakukkan secara kontinu setiap harinya oleh operator/karyawan/karyawati sesuai pembagian tugas di masing-masing bagian yang dikoordinir oleh mekanik. d. Pembersihan harian tidak menggunakan formulir hanya menggunakan table poin-poin yang dibersihkan di bagian masing-masing bagian sebagai acuan. e. Pelumasan harian dilakukkan berdasarkan table pelumasan masing-masing bagian sebagai acuan. f. Pengecekan fungsi sensor dilakukkan sesuai dengan formulir pengecekan sensor. 2. Perawatan diperkiran (Predictive Maintenance) a. Perawatan predictive dilakukan karena:  Adanya penggantian consumable part atau dari penurunan kualitas dari bahaya penunjangan mesin tertentu.  Mengikuti perawatan bagian yang

melakukan

perawatan

berdasarkan comsumable part tertentu tersebut. b. Bagian dilakukanya perawatan predictive adalah:  Consolidated can dan assembling berdasarkan umur pakai dies. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

56

 Cathode mix berdasarkan umur pakai compactor roll.  Washing berdasarkan umur pakai actrell dan mesin washing.  Electrolyte solution berdasarkan nilai conductivity air pada unit delozined water machine. c. Sebelum menjelang pelaksanaan

perawatan,

mekanik

harus

mengkoordinasikan waktu perawatan mesin dengan supervisor/assistant supervisor mekanik. d. Pelaksanaan predictive dilakukan oleh operator, karyawan/karyawati sesuai pembagian tugas yang dikoordinir oleh mekanik. e. Pelaksanaan perwawatan predictive dilakukan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam formulir target CPM, rencana yang realisasi perawatan. Pelaksanaan perawatan yang sesungguhnya ditulis dalam kolom realisasi dalam formulir tersebut. f. Laporan ini diserahkan paling lambat satu hari setelah pelaksanaan perawatan kepada supervisor/assistant supervisor mekanik. g. Untuk service berikutnya, mulai disiapkan/direncanakan 1 hari sesudah perawatan sampai tanggal perkiraan perawatan berikutnya. 3. Perawatan periodic (Periodic Maintenance) a. Perawatan periodic dilakukan karena umur spare part tidak bisa dipastikan atau tidak terbatas, sehingga ditetapkan peraturan perawatan dipastikan atau tidak terbatas, sehingga ditetapkan peraturan perawatan dalam selang watu tertentu dalam hari produksi yang sudah ditetapkan. b. Mekanik dengan persetujuan supervisor/assistant supervisor mekanik mengatur pembagian tugas pelaksanaan dan lama waktu perawatan kepada operator, karyawan/karyawati yang ditulis dalam formulir target CPM rencana dan realisasi service. c. Pelaksanaan perawatan periodic dilakukan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam formulir target CPM, rencana dan realisasi perawatan. Pelaksanaan perawatan yang sesungguhnya ditulis dalam kolom realisasi dalam formulir tersebut. d. Laporan ini diserahkan paling lambat 1 hari setelah pelaksanaan perawatan kepada supervisor/assistant supervisor mekanik. Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

57

Untuk perawatan berikutnya, mulai disiapkan atau direncanakan 1 hari sesudah perawatan sampai dengan tanggal perkiraan produksi. 4.2

Spesifikasi Alat Instrumentasi Limbah Produksi Setiap produksi berskala nesar maupun kecil selalu menghasilkan produk

samping yang mungkin dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan sekitar pabrik. PT. International Chemical Industry memiliki kepedulian yang tinggi akan produk samping atau limbah yang mana limbah tersebut berasal dari limbah domestic dan limbah produksi. Dalam melakukan pengolahan limbah, terdapat alat bantu yang disebut alat instrumentasi sebagai salah satu factor penentu kualitas limbah yang dihasilkan. 4.2.1 Alat Instrumentasi Pengolahan Limbah Produksi Alat instrumentasi yang terdapat dalam Pengolahan Limbah Produksi ialah sebagai berikut: 1. Doozing Pump Doozing Pump merupakan alat yang digunakan untuk memompa limbah hasil produksi dari hasil olahan limbah NaOH tank di pompa menuju Polymer Tank kemudian diproses kembali ke dalam PAC Tank. Adapun spesifikasi alat ini ialah sebagai berikut: a. Type : HM24-120PP.VER3 b. Laju Air : 75 L/jam c. Tekanan : 4.5 Bar

2. Speed Reducer Speed Reducer merupakan alat yang digunakan untuk merubah (menaikkan atau menurunkan) kecepatan putaran. Alat ini berada pada agitator yang digunakan dalam NaOH Tank, Polymer Tank dan PAC Tank dan Flockulation Tank. Adapunspesifikasi speed reducer dalam NaOH Tank, Polymer Tank dan PAC Tank ialah sebagai berikut: a. Type : P012 b. Ratio : 1:10 dan 1:15 Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

58

3. Grundfos Pump Grundfos Pump merupakan alat yang berfungsi untuk memompa air limbah produksi dari Equalization Tank ke dalam NaOH Tank. Alat ini terdapat 2 buah dan memiliki spesifikasi sebagai berikut: a. Type : NF 4-23 b. Laju Air : 1.8-6 m³/jam 4. Agitator Agitator merupakan alat yang digunakan untuk mengaduk campuran yang terdiri dari cairan dan padatan atau cairan dengan cairan. Dengan pengolahan limbah produksi PT. Internasional Chemical Industry, agitator digunakan dalam NaOH tank, Polymer Tank, PAC Tank, Floculation Tank dan Clear Water Tank. Spesifikasi Agitator yang digunakan dalam NaOH Tank, Polymer Tank dan PAC Tank ialah sebagai berikut: a. Kecepatan : 140 rpm b. Motor : 0.5 hp Spesifikasi agitator yang digunakan dalam Floculation Tank dan Clear Water Tank ialah sebagai berikut: a. Kecepatan b. Motor

: 95 rpm : 1 hp / 0,75 kW

5. Ebara Pump for Backwash Ebara Pump for Backwash ialah alat yang digunakan untuk memompa air untuk melakukan backwash atau pencucian alat sedimentasi. Adapun spesifikasi alat ini ialah sebagai berikut: a. Laju Alir : 1400L/menit b. Total Head : 15.5 m c. Motor : 7.5 hp/5.5 kW d. Kecepatan : 1750 rpm 6. Flowmeter Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu fluida yang mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. Adapun spesifikasi alat ini ialah sebagai berikut: a. Jenis : Wafel meter Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

59

b. Kapasitas 4.2.2

: LXL.50 as 250 N

Alat Instrumentasi Pengolahan Limbah Domestik Alat Instrimentasi yang terdapat dalam Pengolahan Limbah Domestik

ialah sebagai berikut: 1. Blower Udara Blower Udara merupakan alat yang digunakan untuk memasok udara, dimana udara tersebut dibutuhkan untuk perkembangan bakteri aerob dalam pengolahan limbah domestic. Adapun spesifikasi alat ini ialah sebagai berikut: a.Jenis b. Kapasitas c.Head d. Listrik e.Jumlah

: Ring Blower HRB 332 : 3.4 m³/menit : 1700 mm Aq : 2200 Watt : 3 buah

2. Pompa Air Limbah Pompa air limbah merupakan alat yang digunakan untuk memompa air limbah dari bak ekualisasi menuju bak pengendapan awal dan dari bak pengendapan akhir menuju bak pengendapan awal, hal ini terjadi jika kualitas air hasil pengolahan limbah bak pengendapan akhir tidak memenuhi standar yang telah ditentukan oleh PT. International Chemical Industry maka dikembalikan ke bak pengendapan awal. Aadapun spesifikasi dari pompa air limbah ialah sebagai berikut: a. Jenis : ZVxm 1 A b. Kapasitas : 0.2 m³/menit c. Head :2–7m d. Listrik : 600 Watt e. Jumlah : 2 buah 3. Pompa Bak Pengumpul Pompa bak pengumpul merupakan alat instrumentasi yang digunakan untuk memompa air limbah dari sumber awal yang berada dalam bak pengumpul. Adapun spesifikasi dari pompa bak pengumpul ialah sebagai berikut: a. Jenis

: HCP BF21-UF, 21P, 05 UF

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

60

b. Kapasitas : 0.25 m³/menit c. Head : 5 – 15 m d. Listrik : 250 - 700 Watt e. Jumlah : 17 buah 4. Flowmeter Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu fluida yang mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. Adapun spesifikasi alat ini adalah sebagai berikut: a. Type : Magnetic b. Diameter : 2 inch c. Pengukuran : Analog d. Jumlah :2 5. Media Tumbuh Bakteri Media Tumbuh Mikroba merupakan suatu alat yang terbuat dari plastic, dimana berfungsi sebagai media pertumbuhan mikroba yang berbeda dalam bak kontraktor anaerob. Adapun spesifikasi alat ini ialah sebagai berikut: a. Type : Sarang Tawon b. Material : PVC Sheet c. Volume Rongga : 0.98 d. Luas Permukaan : 225 m²/m³ 6. Bak Pengumpul Air Limbah Bak pengumpul air limbah merupakan wadah yang berasal dari beberapa sumber limbah yang dikumpulkan berdasarkan tempat asal limbah. Adapun spesifikasi alat ini ialah sebagai berikut: a. Beton : Beton praktis b. Tebal : 10 – 15 cm c. Pembesian : Besi 10mm, jarak 17.5 cm, 1 lapis d. Ukuran : P 1.5 m x L 1.2 m x T 1.5 m e. Kelengkapan : Pompa submersible : Elbow penghubung antar ruang f. Manhole : Plat Beton 10 mm, 40 x 80 7. Perpipaan Air Limbah Dalam proses industry dibutuhkan alat transportasi untuk membawa benda dari satu tempat ke tempat lain. Dalam pengolahan air limbah domestic pun diperlukan alat transportasi fluida berupa pipa. Adapun

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

61

spesifikasi pipa yang digunakan dalam pengolahan air limbah ialah sebagai berikut: a. Type b. Diameter c. Tekanan 4.3

: PVC AW : 1 ¼ inch

: 10 bar

Perangkat Penguji Kualitas Bahan Laboratorium Dalam melakukan produksi diperlukan alat instrumentasi untuk menguji

kualitas bahan baku maupun produk yang dihasilkan. PT. International Chemical Industry pun melakukan pengujian baik bahan baku, produk hilir, hingga produk jadi. Alat instrumentasi menguji kualitas bahan baku maupun produk PT. International Chemical Industry sebagai berikut: 1. Densometer Garley’s Densometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur permeabilitas pori-pori separator. Adapun spesifikasi alat ini adalah: a. Luas Silider : 82.5 mm b. Tinggi Silinder : 254 mm c. Diameter Luar : 76.2 mm d. Volume Udara : 25-300 cc 2. Torque Gauge Torque Gauge merupakan alatyang digunakan untuk mengukur torsi, jika daya rekat atau kepadatan black mix dalam batu baterai bagus maka semakin bagus nilai amperemeter. Adapun spesifikasi dari alat ini ialah sebagai berikut: a. Kapasitas : 36 cN.m b. Resolusi : 0.5 cN.m c. Dimensi : 64 x 130 mm d. Akurasi :±3% e. Berat : 0.5 kg 3. TGA (Thermogravimetri Analysis) TGA umumnya digunakan dalam penelitian dan pengujian untuk menentukan karakteristik bahan seperti polimer, untuk menetukan suhu degradasi, bahan menyerap kadar air tingkat komponen organic dan anorganik, dekomposisi poin bahan peledak, dan residu pelarut. ALat ini juga digunakan untuk menghitung kandungan air atau moisture bahan Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

62

baku yaitu EMD (Electrolyte Manganese Dioxide), NMD (Natural Manganese Dioxide) serta Black Mix. 4. ASS (Spectropotometer) Alat ASS biasanya digunakan untuk menentukan kadar suatu unsure dalam senyawa berdasarkan serapan atomnya. Alat ini digunakan untuk analisis senyawa anorganik, atau logam (golongan alkali tanah dan golongan

unsure

transisi).

PT.

International

Chemical

Industry

menggunakan alat ini di dalam laboratorium ialah untuk mendeteksi kadar zat limbah baik limbah domestic maupun limbah produksi serta menguji kandungan logam bahan baku dan bahan setelah diolah saat menjadi batu baterai. Adapun logam dan kadar baku mutu air limbah sebelum diolah dan setelah diolah ialah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kandungan Logam berdasarkan Baku Mutu PT. International Chemical Industry Parameter Limbah pH KMnO4 (ppm) NH4 total (ppm) TSS (ppm) Zn (ppm) Mn (ppm) Suhu (°C) Ammonia (ppm)

Inlet & Outlet Produksi 7,5 - 9 40 5 25 0,8 0,6 38 5

Domestik 6-9 85 50

30 10

(Sumber : PT. International Chemical Industry)

Adapun panjang gelombang dari setiap logam yang terdeteksi, ialah sebagai berikut: Tabel 3.5 Logam dan Panjang Gelombang

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

63

Nama Logam Fe Cu Pb Mg Indium Bismuth Nikel Zinc Mn Merkuri Cr Co Cd

Panjang Logam (nm) 248,3 324,7 283,3 285,2 303,9 223,1 232,0 213,9 279,5 253,7 357,9 246,7 228,8

(Sumber : PT. International Chemical Industry)

5. Oven Oven ialah alat cadangan yang digunakan untuk menghilangankan kadar air (moisture) dengan metode manual. Alat ini digunakan saat TGA (Themogravimetri Analysis) tidak berfungsi karena kesalahan teknis. 6. Waterbath Waterbath digunakan untuk melarutkan bahan baku seperti EMD (Electrolyte Manganese Dioxide) dan NMD (Natural Manganese Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

64

Dioxide) dengan menggunakan pelarut yang menghasilkan produk black mix. 7. Muffle Furnace Muffle furnace merupakan alat pembakar yang digunakan untuk membakar bahan baku yang masihm menjadi abu (powder). Alat ini memiliki suhu maksimal 1200°C. Bahan baku yang dibakar biasanya Carbon Rod, Asetilen Black. 8. Distilasi Kjeldahl Distilasi Kjeldahl merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi kandungan ammonia dalam air limbah sebelum diolah maupun sesudah diolah dengan cara manual. 9. Electrical Resistance Electrical Resistance merupakan alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik suatu bahan, seoerti Asitilen Black. 10. Shieve Shaker Shieve shaker merupakan alat yang digunakan untuk menyaring powder alkaline sesuai mesh yang diinginkan. 11. Universal testing Machine Universal Testing Machine ialah alat yang digunakan untuk menguji kelenturan atau elastisitas suatu bahan, seperti plastic. Plastik yang diuji biasanya untuk menggabungkan beberapa baterai hasil produksi menjadi satu sebelum dimasukkan ke dalam box. 12. Profil Projector Profil Projector ialah alat yang digunakan untuk mengukur dimensi penutup penyangga karbon yang berbahan plastic serta mengukur sudut dari setiap sisi penutup penyangga karbon, alat ini membaca dengan koordinat x dan y dan memiliki ketelitian 0.001 mm. 13. Thicknessmeter Thicknessmeter merupakan alat yangdigunakan untuk mengukur ketebalan bahan paperline, PVC tube, metal sheet, film roll PET untuk

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

65

shrinking pack. Alat ini memiliki ketelitian 0.01 mm dan range sebesar 010 mm. 14. Hydrometer Hydrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur spesifik gravity dari seng klorida dimana alat ini memiliki range 1.400-1.500 g/ml dengan pembagian skala 0.002. 15. Mikrometer Dial Mikrometer Dial merupakan alat yang digunakan untuk mengukur lebar dan tebal paperline. Alat ini memiliki ketelitian 0.001 mm. 16. Voltmeter Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tegangan dari batu baterai alkaline. Alat ii memiliki skala 0.1 MV dan kemampuan pengukuran sampai dengan 1 MV. 17. Alat Test Discharge Continue Alat Test Discharge Continue merupakan alat yang digunakan untuk menguci dischare capacity dengan tahanan 3.9 Ω. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur Electrolyte Manganese Dioxide (EMD) dan Natural Manganese Dioxide (NMD). 18. Mullen Tester MullenTester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur bursting strength untuk paperline dan kraft liner dengan spesifikasi minimal 2 kg/cm₂. 19. Jangka Sorong Jangka sorong merupakan alat yang digunakanuntuk mengukur tinggi, tebal dasar, diameter, tebal dinding karet dan jaket. Alat ini memiliki ketelitian 0.02 mm. 20. Pin Gauge Pin Gauge merupakan alat yang digunakan untuk mengukur diameter didalam can. Alat ini memiliki ketelitian sebesar 0.001 mm. alat ini juga digunakan untuk memeriksa plastic top baterai dengan range diameter sebesar 1.41-1.49 mm. BAB V Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

66

UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH 5.1

Utilitas Unit Utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu

pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir. Berikut ini adalah unit utilitas waste water treatment (wwt) atau pengolahan limbah cair yang ada di PT. International Chemical Industry: 5.1.1 Tangki Ekualisasi Tangki ekualisasi yaitu tangki yang digunakan untuk meredam variasi debit air limbah. Melihat tujuannya sebagai peredam variasi debit, tangki ekualisasi ditempatkan di awal rangkaian pengolahan air limbah. Spesifikasi alat ini ialah sebagai berikut: a. b. c. d. e.

Volume Panjang Lebar Tinggi Waktu Tinggal

: 5.6 m³ : 0.8 m :2m : 3.5 m : 24 jam

 Sistem Distribusi Steam Semua limbah dari tempat pencucian tangan karyawan selepas bekerja akan masuk melalui saluran pembuangan dan ditampung di tangki ekualisasi proses produksi. 5.1.2 Tangki Koagulasi Bak koagulasi merupakan tangki berpengaduk yang berfungsi untuk mereaksikan air limbah dengan bahan kimia koagulan. Dalam PT. International Chemical Industry digunakan tiga penambahan zat kimia yaitu : a. NaOH b. Polimer c. PAC (poly Aluminium Chloride) Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

67

Pada bak koagulasi ini dilengkapi dengan pengaduk berkecepatan 140 rpm dan speed reducer BELLPONY type PO12 ratio 1:10. Volume dari tangki ini masing-masing yaitu 500 liter. 5.1.3 Tangki Flokulasi Tangki Flokulasi merupakan tangki berpengaduk yang berfungsi untuk mereaksikan air limbah dengan bahan kimi flokulan. Pada tangki flokulasi ini dilengkapi dengan pengaduk berkecepatan 95 rpm dan speed reducer BELLPONY ratio 1:15. Spesifikasi alat ini sebagai berikut: a. b. c. d.

Volume Panjang Diameter Waktu Tinggal

: 4.3 m³ : 2.7 m : 1.43 m : 24 jam

5.1.4 Bak Sedimentasi Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan cairan menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel tersuspensi yang terdapat dalam cairan proses flokulasi. Spesifikasi alat ini sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.

Volume Panjang Lebar Tinggi Waktu Tinggal

: 26.68 m³ : 5.2 m : 1.9 m : 2.7 m : 24 jam

5.1.5 Clear Water Tank Bak penampungan air yang berfungsi untuk menampung air bersih hasil proses pengolahan limbah. 5.1.6 HCl Tank

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

68

Tangki berpengaduk yang digunakan untuk menambah HCl untuk menetralkan air limbah hasil pengolahan limbah sehingga pH nya cocok digunakan untuk penggunaan air olahan. Tangki ini dilengkapi dengan pengaduk berkecepatan 95 rpm dan speed reducer BELLPONY ratio1:15. 5.1.7 Sludge Tank Tangki yang digunakan untuk menampung padatan berupa lumpur limbah hasil sedimentasi. 5.1.8 Final Clear Water Tank Tangki ini berguna untuk menampung air hasil olahan hasil pengolahan IPAL produksi sebelum didistribusikan untuk penggunaan MCK dan pencucian mobil. 5.2

Pengolahan Limbah Adapun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terdapat dalam PT.

International Chemical Industry terdapat dua pengolahan limbah yakni IPAL Domestik dan IPAL Produksi. Masing-masing dari IPAL tersebut diuji dengan dua kali tahapan yaitu pengujian kadar pengolahan air limbah yang di lakukan secara mandiri oleh PT. International Chemical Industry yang disebut dengan Swa Pantau dan pengujian kadar pengolahan limbah air yang dilakukan oleh BPLHD (Badan Pengolaha Lingkungan Hidup Daerah), adapun data dari hasil pengujian tersebut yaitu sebagai berikut : Tabel 5.1 Swa Pantau IPAL Produksi No.

Parameter

Satuan

Hasil Ukur

Baku Mutu

1

Zat Organik

mg/L

57.5

Max 85

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

69

2

Amonia

Total

(NH³

bebas

3

TSS

4

pH

5

Suhu

mg/L

8.92

Max 10

mg/L

4.97

Max 50

7.6

6-9

30

38

°C

(Sumber : PT. International Chemical Industry) Tabel 5.2 Uji BPLHD (Badan Pengolah Lingkungan Hidup Daerah) IPAL Produksi No.

Parameter

Satuan

Inlet

Outlet

Baku Mutu

1

COD (Dichromate)

mg/L

150.67

26.77

50

2

TSS

mg/L

67

5

25

3

Amonia

mg/L

8.92

0.54

5

4

Minyak dan Lemak

mg/L

3.18

<1.13

3-Jan

5

Seng (Zn)

mg/L

7.43

0.1

0.8

6

Air Raksa (Hg)

mg/L

<0.001

<0.001

0.015

7

Mangan (Mn)

mg/L

2.02

0.14

0.6

8

Chromium(Cr)

mg/L

<0.006

<0.006

0.1

9

pH

8.8

7.9

6-9

10

Organik KMnO4

95.79

11.75

40

mg/L

(Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta)

Tabel 5.3 Swa Pantau IPAL Domestik No.

Parameter

Satuan

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

Hasil Ukur

Baku Mutu

PT. International

70

1 2

Zat Organik Amonia

Total

(NH³

bebas

3

TSS

4

pH

5

Suhu

mg/L

40.4

Max 85

mg/L

3.5

Max 10

mg/L

5

Max 50

8

6-9

30

38

°C

(Sumber : PT. International Chemical Industry) Tabel 5.4 Uji BPLHD (Badan Pengolah Lingkungan Hidup Daerah) IPAL Domestik Baku

No.

Parameter

Satuan Outlet

1

COD (Dichromate)

mg/L

< 40

80

2

TSS

mg/L

7

50

3

Amonia

mg/L

3.26

10

4

Minyak dan Lemak

mg/L

< 1.13

10-Jan

mg/L

41.77

85

mg/L

0.11

2

mg/L

38.7

50

7.3

6-9

Zat

5

Organik

(KMnO4) Senyawa

6

Aktif

Biru

Metilen

7

BOD (20°C, 5 hari)

8

pH

Mutu

(Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta)

Block Diagram

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

71

Gambar 5.1 Block Diagram IPAL Domestik

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

72

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

73

Gambar 5.2 Block Diagram IPAL Produksi Limbah cair yang berasal dari domestic karyawan, dapur, septic tank, kamar mandi, wastafel, dan lain-lain mengalir ke saluran pembuangan, lalu di tamping di tangki penampungan, dari tangki penampungan limbah cair tersebut masuk kedalam tangki pemisahan lemak setelah limbah cair di pisahkan dari lemaknya, limbah cair lalu dialirkan ke tangki ekualisasi, tangki ekualisasi ini berguna untuk emngontrol variasi debit air limbah sebelum di lakukanya proses pengolahan air limbah domestic, air limbah lalu dihisap oleh pompa dan dialirkan menuju tangki pengendapan awal, tangki pengendapan awal bertujuan untuk mengendapkan padatan yang terkandung dalam limbah cair, setelah itu limbah cair yang sudah diendapkan dialirkan ke tangki biofilter anaerob, di tangki ini limbah cair disaring secara biologis oleh bakteri anaerob dan media penyaring berbentuk sarang tawon,

selanjutnya air limbah masuk kedalam tangki aerasi biofilter aerob, tangka ini dilengkapi dengan aerator dan blower untuk mengalirkan udara, dan didalam tangka aerasi biofilter aerob ini air limbah disaring secara biologis oleh bakteri aerob dan media penyaring berbentuk sarang tawon, hasil dari tangki biofilter aerob ini akan masuk kedalam kolam pengendapan kolam yang berfungsi untuk mengendapkan sisa impuritis yang masih terdapat dalam air limbah yang telah diolah oleh IPAL Domestik, tangki pengendapan akhir juga dilengkapi dengan pompa sirkulasi yang berfungsi mengembalikan air limbah kembali ketangki pengendapan awal dan diolah kembali sehingga mendapatkan air olahan yang lebih jernih, air olahan yang telah melewati proses pengendapan di tangki pengendapan akhir akan dialirkan menuju bak bio control yang akan membagi air olahan menjadi dua aliran , sebagian untuk dibuang dan menyiram tanaman, sebagian lagi untuk dicampur dengan air PAM (Perusahaan Air Minum) dan air tanah yang selanjutnya di manfaatkan untuk penyediaan air di MCK (Mandi Cuci Kakus). Limbah proses produksi berasal dari hasil pencucian tangan pekerja dan pengendapan lantai gedung proses produksi, air limbah ini akan dialirkan menuju tangki ekualisasi yang berfungsi untuk mengontrol variasi debit air limbah, di tangka Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

74

inibiasaditambahkankaporituntukmencegahberkembangnyanyamuk, air limbah C (Poly Aluminium Chloride) yaitu garam khusus yang memberikan gaya koagulasi dan flokulasi untuk menguraikan larutan yang keruh dan menggumpalkan partikel padatan yang terkandung dalam air limbah, ketiga tangka penambahan zat kimia ini di lengkapi dengan agitator (pengaduk) untuk menghomogenkan campuran limbah dan bahan kimia yang ditambahkan, agitator di tiga tangka ini pun di lengkapi dengan speed reducer untuk mengatur kecepatan pengadukan kekecepatan yang optimum. Setelah proses penambahan zat kimia, air limbah lalu masuk ketahap flokulasi, ditahap ini air limbah masuk ke tangka flokulasi lalu mengalami pengadukan agar terbentuk flok-flok impurities dari air limbah tersebut, selanjutnya air limbah dilirkan ke bak pengendapan (sedimentasi) bak ini bertujuan untuk memisahkan air limbah dari pengotornya dengan prinsip perbedaan massa jenis, sehingga pengotor yang mempunyai massa jenis lebih besar dari pada air yang sudah diendapkan di saring menggunakan campuran antar pasir, karbon aktif dan ijuk penyaringan ini dimaksudkan untuk menyaring pengotor yang mungkin masih terkandung dalam air, air hasil penyaringan dialirkan menuju ke tangka air bersih (clear water tank) didalam tangka ini air bersih hasil penyaringan pasir diatur pH-nya pengatur pH ini dengan cara menambahkan HCl kedalam air untuk menetralkan air dari NaOH berlebih yang tidak ikut bereaksi dengan air saat dilakukan proses penambahan zat kimia, tangka ini di lengkapi dengan pengaduk (agitator) dan speed reducer. Selain itu, untuk dapat mengetahui pH dari air bersih tersebut tangka ini juga dilengkapi dengan alat yang disebut Dulcometer, setelah pH air yang diinginkan tercapai, maka air bersih di alirkan menuju ke bak penampungan untuk nantinya dibagi menjadi dua aliran, sebagian untuk menyiram tanaman dan pencucian mobil, sebagian lagi dicampur dengan air PAM (Perusahaan Air Minum) dan air tanah untuk selanjutnya dimanfaatkan untuk penyediaan air di MCK (Mandi Cuci Kakus). Selain air yang didapat, lumpur hasil pengendapan pun diolah dengan mengalirkannya pada bak pengumpul lumpur lalu lumpur dikurangi kadar airnya dengan alat filter press setelah Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

75

itu limbah padatan yang tergolong B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) ini dikeringkan dengan memanfaatkan panas setelah penggunaan incinerator, setelah kering limbah padat disimpan di gudang penyimpanan limbah B3 yang sudah memenuhi standarisasi sebelum nantinya diambi loleh pihak pengolah limbah B3

BAB VI TUGAS KHUSUS PENGUJIAN LIMBAH CAIR PRODUKSI BATERAI Tugas khusus yang diberikan adalah proses pengujian penjernihan air limbah hasil produksi baterai di PT International Chemical Industry. Dimana data hasil pengujian sampel yang dilakukan selama kerja praktek di PT. International Chemical Industry dilakukan pengujian dengan analisa yang berbeda, analisa pertama yaitu menganalisa tingkat kejernihan air dan pengukuran pH setelah variasi penambahan tiga zat kimia yakni NaOH, Polymer, dan PAC dengan menggunakan lima sampel air baku (inlet) IPAL proses produksi, sedangkan analisa yang kedua yaitu dengan melihat parameter inlet dan outlet pada limbah cair proses produksi untuk menghitung efisiensi. Berikut ini data – data dari kedua pengujian tersebut : Tabel 6.1. Data analisa kejernihan air dan pH Sampel 1 2 3 4 5

Volume Sampel (ml) 200

NaOH (gr)

Polimer (gr)

PAC (gr)

pH

20

0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

1 2 3 4 5

14 14 14 14 14

Tabel 6.2. Data Analisa parameter inlet dan outlet Parameter

23/09/2

24/09/20

25/09/20

Efisiensi

015

15

15

Rata-Rata

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

76

KMNO4

NH4

TSS

Zn

Mn

Inlet (ppm) Outlet

97,83 8,40

89,15 10,51

85,40 10,23

(ppm) Efisiensi Inlet (ppm) Outlet

91,41% 5,81 1,05

88,21% 5,99 2,33

88,02% 5,10 2,35

(ppm) Efisiensi Inlet (ppm) Outlet

81,93% 17,80 1,95

61,1% 16,92 1,96

53,92 29,80 2,98

(ppm) Efisiensi Inlet (ppm) Outlet

89,04% 4,85 0,17

88,42% 3,64 0,64

90% 4,30 0,04

(ppm) Efisiensi Inlet (ppm) Outlet

96,49% 7,62 0,08

82,42% 8,49 0,10

99,07% 7,25 0,11

(ppm) Efisiensi

98,95%

98,82%

98,48%

89,21 %

65,65%

89,15%

92,66%

98,75%

Hasil dari analisa yang dilakukan terhadap sampel air, diperoleh data berupa efisiensi pengolahan limbah. Dalam pengolahan limbah tersebut, dillakukan variasi berupa komposisi polimer dan PAC. Pada table 1, dapat diketahui bahwa pH untuk semua sampel bernilai sama yaitu 14 dengan kata lain bersuasana basa. Hal ini dipengaruhi oleh treatment yang dilakukan pada tahap 1 yaitu mencampurkan air limbah dengan NaOH. Sehingga banyak ion OH- yang terlarut dalam air hasil uji coba. Selain itu diduga, treatment pada tahap II dan III tidak mempengaruhi nilai pH sampel air.

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

77

Dalam

parameter

lain,

hasil

pengujian

untuk

efisiensi

dalam

pengurangan kadar senyawa kimia berbahaya yang terkandung dalam limbah cair dapat dilihat dari grafik berikut.

KMNO4 Inlet

Outlet

120 100

97.83 89.15

85.4

80 massa (ppm)

60 40 20

10.51

8.4

10.23

0 9 /2 2/2 0 1 5 9 /2 3/2 0 1 5 9 /2 4 /20 1 5 9 /2 5 /20 1 5 9 /2 6 /20 1 5 tanggal pengambilan sampel

Gambar 6.1. Grafik nilai senyawa KMnO4 yang terkandung dalam limbah cair

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

78

NH4 7 5.81

6

5.99 5.1

5 4

nilai kandungan ( ppm)

3

2.33

2

2.35

1.05

1 0 9/22/20159/23/20159/24/20159/25/20159/26/2015

tanggal pengambilan sampel Inlet

Outlet

Gambar 6.2. Grafik nilai senyawa NH4 yang terkandung dalam limbah cair

TSS 35 29.8

30 25 20

niali kandungan (ppm)

17.8

16.92

1.95

1.96

15 10 5

2.98

0 9/22/2015 9/23/2015 9/24/2015 9/25/2015 9/26/2015

tanggal pengambilan sampel Inlet

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

Outlet

PT. International

79

Gambar 6.3 Grafik nilai TSS yang terkandung dalam limbah cair

Zn 6

4.85

5

4.3 3.64

4 3

nilia kandungan (ppm)

2 1

0.64

0.17

0.04

0

9/23/2015 9/25/2015 9/22/2015 9/24/2015 9/26/2015

tanggal pengambilan sampel Inlet

Outlet

Gambar 6.4 Grafik nilai senyawa Zn yang terkandung dalam limbah cair

MN 8.49

9 7.62

8

7.25

7 6 5

Jumlah ppm

4

Inlet

Outlet

3 2 1 0 9/22/2015

0.08

0.1

0.11

9/23/2015

9/24/2015

9/25/2015

9/26/2015

Tanggal pengambilan sampel

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

80

Gambar 6.5 Grafik nilai senyawa Mn yang terkandung dalam limbah cair Dari grafik dan table 6.2 dapat dilihat bahwa kandaungan senyawa di tiap pengambilan sampel selama 3 hari memiliki nilai kandungan berbeda – beda pada saat inlet (masuk) ke pengolahan limbah cair. Hal ini disebabkan pada 3 hari tersebut produksi baterai di PT. International Chemical Industry terjadi perbedaaan jumlah produksi disetiap produk. Hasil pengujian limbah cair tersebut didapati bahwa nilai TSS mengalami penurunan kadar, dengan efisien rata – rata sebesar 89,15%. TSS atau total suspended solid dapat menjelaskan keberadaan padatan tersuspensi di dalam suatu sampel. Sampel air hasil pengolahan limbah TSS-nya mengalami penurunan karena terjadinya sedimentasi . Sedimentasi ini terjadi akibat ion – ion logan seperti Mn dan Zn muatannya terstabilkan oleh polimer Aquaklir PA 240 atau dengan nama lain polimer akrilamida (CH2CHCONH2)r. Mn dan Zn yang memiliki massa jenis lebih berat dari air akan mengendap di dasar. Dalam analisa mengenai efisiensi parameter inlet dan outlet IPAL Proses Produksi dapat dilihat pada table 6.2, yang menunjukan rata – rata nilai efisiensi dari kesuluruhan paratmeter, dari data tersebut dapat dilihat bahwa nilai efisiensi rata – rata KMNO4 sebesar 89,21 %, NH4 total sebesar 65,65%, TSS sebesar 89,15%, Zn sebesar 92,66%, dan Mn sebesar 98,75% dari nilai efisiensi tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai persentase efisiensinya maka penghilangan zat tersebut dalam air limbah proses produksi semakin baik, dapat diketahui bahwa nilai efisiensi terbesar dimiliki oleh Mn, dan nilai efisiensi terkecil dimiliki oleh NH 4 total. Hal ini menyatakan bahwa pemisahan zat Mn pada air limbah proses produksi dinilai sangat baik seddangkan pemisahan zat NH4 total pada air limbah proses produksi dinilai kurang baik.

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

81

Nilai efisiensi Mn adalah nilai persentasi tersebut dari semua parameter yang diukur dalam proses pengolahan limbah proses produksi, hal tersebut dikarenakan logam Mn yang didapat dari senyawa MnO 2 pada limbah proses produksi adalah senyawa yang memiliki massa jenis paling besar disbanding senyawa lain yang terkandung dalam air limbah, yaitu sebesar 5,03 gr/cm3 oleh sebab itu proses pengendapan (sedimentasi) berlangsung cepat, karena salah satu faktor yang mempengaruhi proses sedimentasi adalah massa jenis, selain itu dilakukan perlakuan terhadap endapan hasil sedimentasi berupa pemisahan lumpur endapan yang dilakukan menuju bak khusus pengolahan lumpur dan adanya proses pengambilan limbah padatan dari lumpur tersebut yang mengandung banyak Mn dengan menggunakan alat Filter Press, dengan proses tersebut maka jelaslah mengapa persentase parameter Mn memilki nilai persentase efisiensi terbesar.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1

Kesimpulan

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

82

Setelah melakukan kerja praktek di PT. International Chemical Industry selama 1 bulan periode 1 September 2015 s/d 1 Oktober 2015, maka dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Proses pengolahan air limbah di PT. Intertanional Chemical Industry terdiri berdasarkan 2 sumber yaitu IPAL Produksi dan IPAL Domestik. b. IPAL produksi menggunakanproses pengolahan kimia

fisika

dengan

menambahkan zat-zat kimia seperti NaOH, Polimer, dan PAC (Poly Aluminium Chloride) untuk mengikat kandungan-kandungan yang ada dalam air limbah membentuk flok-flok besar sehingga dapat di endapkan. c. Proses pengolahan IPAL Domestik menggunakan proses pengolahan biologis dengan bantuan mikroorganisme (bakteri) untuk menguraikan kandungankandungan yang ada dalam air limbah. d. Dalam proses pengolahannya air limbah akan melalui beberapa tahapan seperti pencampuran, pengendapan, netralisasi, penguraian, (baik secara aerobic maupun aerobic), dan filtrasi. e. Analisa sampel air limbah meliputi COD, zat padat tersuspensi, pH, suhu, BOD, zat organic, minyak dan lemak, TSS, ammonia total, seng, air raksa, mangan, krommin, TDS, MBAS. f. Air limbah yang telah diolah sesuai baku mutu yang telah ditetapkan PT. International Chemical Industry dan pemerintah sebagian digunakan kembali untuk menyiram tanaman serta MCK dan sebagian yang lain layak dibuang kea lama. 7.2

Saran PT. International Chemical Industry sebagai industry elektronik berperan

penting dalam hal menghasilkan berbagai macam produk guna memenuhi kebutuhan manusia. Namun dalam setiap produksi selalu menghasilkan limbah, sehingga PT. International Chemical Industry hendaknya perlu: a. Sebaiknya menambahkan penggunakan alat safety seperti masker bagi para pekerja lapangan agar tidak mengganggu kesehatan karena bau bahan kimia yang berbahaya. b. Adanya tempat training yang memadai untuk para pendatang baru seperti ruang Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

83

Perpustakan dan kesempatan keselamatan kerja (K3). c. Terus meningkatkan teknologi pengolahan limbah yang dipakai serta menciptakan inovasi-inovasi untuk menghasilkan air hasil olahan limbah yang jauh lebih baik sehingga dapat digunakan dapat digunakan kembali semua hasil olahan limbah dan tidak perlu dibuang. d. Menambahkan literature-literatur tentang keteknik kimiaan di perpustakaan karena selain sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan juga membantu mahasiswa yang sedangan kerja praktek di PT. International Chemical Industry.

\

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

84

1. Bppt.2006. Petunjuk pengoprasian Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik PT. International Chemical Industry. Jakarta: BPPT 2. BAPEDAL. 1995. Keputusan Kepala BAPEDAL, Kep-01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tatacara dan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Bahan Berbahaya dan Beracun. Jakarta: BAPEDAL 3. Chandra, Andreas. 2012. Penerapan Seven Tools Sebagai Pengendali Mutu Untuk Produk Battery Standard R6 di PT. International Chemical Industry. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 4. Ir. Omang Komaruding, 2015. Big Book Kimia SMA Kelas 1,2,& 3 Metode terbaik mendapat nilai ujian 9 atau bahkan 10. Jakarta: Cmedia 5. Murthado, D dan Sa’id, E,G. 1997. Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Padat. Jakarta: PT. Mediyatama sarana perkasa 6. Novia, Mercyana. 2011. Perencanaan Produksi dan Pengadaan Bahan Baku Battery Zinc Carbon PT. International Chemical Industry. Jakarta: Universitas Bina Nusantara 7. PT. Intercallin.2009. Buku Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Jakarta: PT. International Chemical Industry 8. PT.Intercallin. 2015. Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan RPL/RKL Periode: Januari s/d Juni 2015. Jakarta: PT. International Chemical Industry 9. PT. Intercallin.1999. Studi Up-Dating Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Industri Pembuatan Baterai Kering Jenis Zinc Carbon dan Alkaline. Jakarta: PT. International Chemical Industry 10. Sugiharto, 1987. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah Cetakan Pertama. Jakarta: UI Press 11. Winarno,F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia

Laporan Kerja Praktek Chemical Industry Jurusan Teknik Kimia Universitas Pamulang

PT. International

Related Documents


More Documents from "Angga"