Loading documents preview...
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Minyak angin adalah salah satu jenis obat turun temurun yang dipakai oleh banyak orang hingga saat ini. Minyak angin kerap menemani perjalanan sebagian orang. Manfaat minyak angin biasanya untuk meringankan sakit kepala, masuk angin, meredakan perut kembung, mabuk perjalanan, meringankan gejala flu. Juga berfungsi untuk melegakan hidung yang tersumbat. Seiring berkembangnya teknologi
dalam bidang kesehatan,
inovasi
pembuatan minyak angin semakin beragam. Contohnya adalah penambahan aromatherapy pada minyak angin. Aromaterapi merupakan suatu metode penggunaan minyak atsiri untuk meningkatkan kesehatan fisik dan juga mempengaruhi kesehatan emosi seseorang. Minyak atsiri merupakan minyak alami yang diambil dari tanaman aromatik. Minyak jenis ini dapat digunakan sebagai minyak pijat (massage), inhalasi, produk untuk mandi, dan parfum (Anonim, 2011). Minyak atsiri adalah bahan berbau yang dihasilkan bahan alam. Kebanyakan bahan alam yang menghasilkan senyawa yang beraroma adalah tanaman. Aromaterapi digolongkan dalam terapi herbal, yaitu terapi yang menggunakan tanaman atau bahan tanaman sebagai sarana pengobatan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan bahan tanaman adalah minyak yang terkandung dalam tanaman tersebut (Koensoemardiyah, 2009). 1.2
Tujuan Percobaan 1.
Untuk mengetahui pH dari minyak angin aromatherapy.
2.
Untuk mengetahui massa dari minyak angin aromatherapy.
3.
Untuk mengetahui kehangatan dari minyak angin aromatherapy.
4.
Untuk mengetahui kejernihan dari minyak angin aromatherapy.
5.
Untuk mengetahui wangi dari minyak angin aromatherapy.
6.
Untuk mengetahui tekstur dari minyak angin aromatherapy.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Minyak Angin Aromatherapy Aromatherapy adalah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktek pengobatan alternatif. Aromaterapi dibentuk dari berbagai jenis ekstrak tanaman seperti bunga, daun, kayu, akar tanaman, kulit kayu, dan bagian-bagian lain dari tanaman dengan cara pembuatan yang berbeda-beda dengan cara penggunaan dan fungsinya masing-masing. Ada banyak jenis aromaterapi, seperti minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Jenis tanaman yang digunakan sebagai esktrak juga sangat banyak, yaitu rosemary, sandalwood, jasmine, orange, basil, ginger, lemon, tea tree, ylang-ylang, dan masih banyak lagi. Ada berbagai jenis aromatherapy yang ada, yaitu basil, lavender, jasmine, sandalwood, peppermint, ginger, lemon, orange, geranium, dan masih banyak lagi dan setiap aromatherapytersebut memiliki kelebihan positif yang bermacammacam. Misalnya, aroma lavender dipercaya dapat mengurangi rasa stres dan mengurangi kesulitan tidur (insomnia). Sedangkan aroma sandalwood dapat mengurangi stress saat menstruasi dan sebagai penunjang untuk berkonsentrasi. Aroma jasmine dapat meningkatkan gairah seksual, kesuburan wanita, dan anti depresi. Terdapat banyak cara penggunaan aromaterapi yang memiliki manfaatnya masing-masing.
Aromaterapi
inhalasi
merupakan minyak esensial
yang
dihirupkan sampai pada paru, dimana memberikan manfaat baik secara psikologis dan fisik. Tidak hanya aroma dari minyak esensial yang merangsang otak untuk memicu suatu reaksi, bahan-bahan alami yang terdapat dalam minyak esensial pada saat terhirup juga memberikan beberapa efek menenangkan. Ada juga penggunaan minyak esensial yang dioleskan pada kulit. Minyak esensial yang diaplikasikan pada kulit dapat terabsorbsi sampai pada aliran darah. Salah satu 2
manfaat penggunaan aplikasi topikal yaitu efek yang bekerja langsung di bagian tubuh yang diinginkan. Pijat merupakan cara terbaik untuk mendapatkan manfaat aromaterapi topikal dimana terdapat juga efek menenangkan. Namun, penggunaan yang berlebihan juga memberikan beberapa kekhawatiran efek samping, karena konsentrasi minyak esensial yang sangat tinggi, terkadang dapat memicu iritasi terhadap kulit terlebih pada bahan murni minyak esensial (CYP, Dewi, 2016). 2.2
Menthol Crystal Menthol Crystal merupakan komponen utama dari minyak peppermin yang membuat sensasi bau, rasa dan "sensasi dingin" ke kulit. Menthol diperoleh dengan membekukan minyak hasil sulingan peppermint hingga suhu -220C. Pada kondisi
suhu
rendah,
minyak
yang
tidak
beku
dituang
sehingga
mentol yang mengkristal. Kristal mentol disimpan di tempat yang sejuk dan dalam wadah yang tertutup. Menthol sebagai komponen solid minyak peppermin mempunyai bau yang khas, dulunya dikenal sebagai kamper peppermin. Menthol crystal biasanya diterapkan untuk kosmetik, salep dan balsem yang dibuat untuk membantu dalam batuk, masalah pernapasan bagian atas, dan flu. Kristal mentol juga sebagai inhalansia dan mudah digabungkan menjadi resep. 2.3
Camfer Crystal Kamfer adalah keton yang diperoleh dari Cinnamomumcamphora. Kamper (kapur barus) berbentuk seperti lilin padat putih yang diperoleh dari kayu pohon kamper. Kulit dan kayu kamper atau Cinnamomum camphora disuling untuk mengekstrak kristal kamper yang memiliki sifat aromatik (Amazine.co, 2015). Kamper mudah diserap melalui kulit dan menghasilkan perasaan pendinginan mirip dengan menthol, dan bertindak sebagai zat anestesi dan antimikroba. Ada anti-gatal gel dan gel pendingin dengan kapur barus sebagai bahan aktif.
2.4
Minyak Gandapura Gandapura (dengan nama Latin Gaultheria punctata) adalah salah satu jenis tumbuhan perdu yang daunnya dipakai sebagai campuran obat/minyak gosok. Tumbuhan ini biasanya hidup di dataran tinggi antara 1500 meter hingga 2700 meter di atas permukaan laut. Daun ini kemudian digunakan sebagai obat-obatan, paling sering dijadikan sebagai minyak gosok. Minyak gosok ini menjadi obat 3
penting untuk
menghilangkan nyeri sendi, kejang otot, terkilir,
rematik,
peradangan, dan penyembuhan luka. Gandapura merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak gandapura dihasilkan dari daun dan gagang tanaman gandapura (Gaultheria sp) melalui proses penyulingan. Minyak gandapura (wintergreen oil) merupakan salah satu minyak atsiri yang penggunaannya cukup luas dalam industri farmasi, parfum dan kosmetika serta pengolahan makanan dan minuman. Komponen utama dalam minyak gandapura adalah senyawa metil salisilat yang kandungannya dapat mencapai 98%. Metil salisilat dapat juga dibuat secara sintesis melalui reaksi esterifikasi antara metanol dan asam salisilat dengan bantuan katalis H2SO4 pekat (Chua et all 1999). Komponen utama minyak gandapura adalah senyawa metil salisilat yang banyak digunakan dalam industri obat-obatan, bahan pewangi, serta industri makanan dan minuman. 2.5
Minyak Pepermin Minyak peppermint adalah minyak aromatik serba guna banyak digunakan untuk berbagai penyakit, termasuk gangguan pencernaan, sakit kepala, dan nyeri otot. Minyak peppermint biasanya ditemukan dalam permen, obat kumur, balsam dan banyak produk lainnya. Minyak peppermint adalah pembersih kuat yang berasal dari tanaman yang berasal dari Eropa dan telah populer selama berabadabad sebelum digunakan seperti saat ini oleh komunitas ilmiah dan medis. Minyak peppermint mengandung vitamin A dan C, asam lemak, dan mineral, tetapi komponen utama adalah mentol, yang memberikan aroma mint terkenal dan sensasi pendinginan. Minyak peppermint organik adalah manfaat khusus untuk pembersihan sistem paru-paru dan pernapasan atas dan orang-orang yang menderita penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan (Erin, 2013).
2.6
Essential Oil Minyak atsiri merupakan minyak dari tanaman yang komponennya secara umum mudah menguap sehingga banyak yang menyebut minyak terbang. Minyak atsiri disebut juga essential oil atau minyak eteris karena bersifat seperti eter, dalam bahasa internasional biasa disebut essential oil (minyak essen) karena bersifat khas sebagai pemberi aroma/bau. Minyak atsiri dalam keadaan segar dan murni umumnya tidak berwarna, namun pada penyimpanan yang lama warnanya 4
berubah menjadi lebih gelap. Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Minyak atsiri sebagian besar termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil).
5
BAB III METODE PERCOBAAN 3.1
Alur (Skema) Percobaan
Menimbang bahan
Mencampur menthol crystal
Mencampur minyak peppermin
dengan camfer crystal, diaduk
dengan minyak gandapura,
sampai mencair
diaduk sampai homogen
Larutan 1
Larutan 2
Mencampur Larutan 1 dan 2 sampai homogen
Menambahkan essential oil, diaduk sampai homogen
Analisa pH
Memasukkan dalam kemasan Gambar 3.1 Proses Pembuatan Minyak Angin Aromatherapy
6
3.2
Alat dan Bahan Percobaan 3.2.1. Alat : 1.
Beaker Glass 500 ml
2 buah
2.
Spatula
1 buah
3.
Gelas Ukur 100 ml
1 buah
4.
Gelas Ukur 25 ml
1 buah
5.
Sendok Plastik
1 buah
6.
Timbangan Analitik
1 buah
7.
Timbangan Kasar
1 buah
3.2.2. Bahan :
3.3
1.
Menthol Crystal
10 gram
2.
Camfer Crystal
5 gram
3.
Minyak Gandapura
4.
Minyak Pepermin
5 ml
5.
Essential Oil
3 ml
150 ml
Gambar Alat
Gambar 3.2Beaker Glass 500 ml
Gambar 3.3 Spatula
7
Gambar 3.4 Gelas Ukur 100 ml
Gambar 3.5 Gelas Ukur 25 ml
Gambar 3.6 Sendok Plastik
Gambar 3.7 Timbangan Analitik
Gambar 3.8Timbangan Kasar 8
BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Data Hasil Percobaan Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan NO.
ANALISA
HASIL
KETERANGAN Kandungan minyak gandapura yang berlebih. Sehingga harus
1.
pH
5
menyesuaikan komposisi minyak gandapura agar pH minyak aromaterapi bisa diantara 6-7. Dikarenakan minyak angin
2.
Massa
196 gram, dengan
aromatherapy mempunyai massa
volume 176 ml
jenis yang lebih ringan dibanding massa jenis air normal. Penambahan minyak gandapura terlalu banyak serta kandungan
3.
Kehangatan
Panas
minyak gandapura adalah methyl salisilat yang dapat memberikan rasa hangat Karena adanya bahan pengotor
4.
Kejernihan
Tidak jernih
yang berasal dari menthol dan kamfer
5.
Wangi
Wangi
Penambahan essential oil yang
aromatherapy tidak
digunakan dalam formula ini
terlalu meyengat
kurang
Licin saat dioles, 6.
Tekstur
mudah meresap dan kesat setelah dipakai
9
Tekstur yang diperoleh telah memenuhi standar dalam pembuatan minyak angin.
4.2
Data Hasil Perhitungan Tabel 4.2 Data HasilPerhitungan
4.3
NO.
PERHITUNGAN
HASIL
1.
DensitasMinyak
1,11 gram/ml
2.
% Rendemen
98,71%
Pembahasan 4.3.1
Yety Setyo Ningrum Dari percobaan ini diperoleh minyak angin aromatherapy dengan massa 196 gram dan volume 176 ml. Jika dilihat dari volume yang diperoleh terjadi kenaikan volume, sebab mentholcrystal dan camfer crystalbila dicampur akan mencair. Hal ini terjadi karena kedua bahan ini jika dicampur akan menurunkan titik lebur (titik eutentik) dari masingmasing bahan. Selain itu, pada pencampuran antara mentholcrystal dan camfer crystal terjadi reaksi endoterm yaitu reaksi yang menyerap kalor, dimana kalor diserap dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Untuk massa yang diperoleh, beratnya berbeda dengan volume karena berat jenis minyak lebih ringan daripada berat jenis air normal dan semua bahan
yang digunakan dalam pembuatan minyak angin
aromatherapy ini hampir semuanya adalah minyak. Hasil analisa pH yang dihasilkan adalah 5. pH yang dihasilkan belum memenuhi standar (SNI 06-3782-1995) adalah
netral. Hal ini
disebabkan kandungan minyak gandapura yang berlebih. Solusinya kita harus menyesuaikan komposisi minyak gandapura agar pH minyak aromaterapi bisa diantara 6-7. Menurut saya kehangatan yang dihasilkan dari minyak angin aromatherapy ini adalah terlalu panas pada umumnya. Setiap individu kehangatan yang dirasakan berbeda tergantung kulit masing-masing. Rasa panas sendiri disebabkan oleh bahan utama dari minyak angin aromatherapy ini yaitu minyak gandapura, yang mengandung methyl salisilat yang memberikan rasa hangat. Semakin banyak penggunaan 10
minyak gandapura maka minyak angin yang dihasilkan akan semakin panas. Namun, kondisi kulit manusia berbeda untuk menerima tingkat kepanasan dari produk minyak angin aromatherapy ini. Untuk menghindari terjadinya reaksi iritasi pada kulit maka ditambahkan kamfer sebagai anti iritan. Kamfer juga berfungsi sebagai pelega pernafasan. Sedangkan rasa dingin diperoleh dari menthol crystal dan minyak pepperminyang dapat memberikan rasa dingin. Wangi yang dihasilkan dari minyak angin aromatherapy adalah cukup, wangi yang dihasilkan tergantung penambahan essential oil yang dapat memberikan wangi aromatherapy yang diinginkan. Penambahan essential oil yang digunakan dalam formula ini berfungsi sebagai aromatherapy yang dapat memberikan efek menenangkan pada pikiran. Tekstur minyak angin aromatherapy yang dihasilkan pada percobaan ini adalah licin saat dioles, mudah meresap dan kesat setelah dipakai. Tekstur yang licin memudahkan pada proses pemijatan atau pengolesan pada bagian tertentu tubuh. Minyak angin aromatherapy yang mudah meresap akan memudahkan dalam penggunaannya dan mempercepat kinerja minyak angin tersebut. Kejernihan yang dihasilkan dari minyak angin aromatherapy adalah tidak jernih. Karena adanya bahan pengotor yang berasal dari menthol dan kamfer. Jika minyak aromatherapy yang diinginkan jernih maka lakukan pengendapan selama minimal 1 hari dan disaring dengan kertas saring. 4.3.2 Ade Julrohiniar Pada percobaan pembuatan minyak angin aromatherapy ini telah diperolehvolume 176 ml dan massa 196 gram. Perbandingan volume dan massa yang sedikit berbeda ini dikarenakan massa jenis dari aromatherapy sedikit berbeda dengan air, dimana air normalnya mempunyai volume dan massa yang berbanding sama. Hal tersebut dipengaruhi komposisi dalam pembuatan aromatherapy yang membentuk massa jenis yang lebih ringan dibanding massa jenis air normal. Dan pada saat pencampuran menthol crystal dan camfer crystal, kedua bahan tersebut saling mencair. Hal ini terjadi karena kedua bahan ini jika dicampur akan menurunkan titik lebur 11
dari masing-masing bahan. Selain itu, pencampuran antara mentholcrystal dan camfer crystal terjadi reaksi endoterm yaitu reaksi yang menyerap kalor (terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem) dimana kalor harus disalurkan ke sistem oleh lingkungan sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Dan bahan yang digunakan dalam pembuatan minyak angin ini hampir semuanya adalah minyak. Pencampuran mentholcrystal dan camfer crystal membuat campuran menjadi homogen. Campuran homogenyaitu suatu campuran yang terdiri dari dua bahan atau lebih dalam fase yang sama. Pembuatan aromatherapy menggunakan berbagai jenis bahan yang mempunyai fungsi masing-masing. Diantaranya kamfer berfungsi sebagai pewangi, platisier dan juga anti iritan, lalu terdapat menthol sebagai korigen (zat tambahan untuk memperbaiki warna, rasa, dan bau) serta sebagai pewangi yang juga merupakan peran minyak peppermin, sebagai bahan utama yaitu minyak gandapura yang berfungsi sebagai obat untuk nyeri sendi maupun pegal-pegal. Dari hasil analisa dihasilkan pH 5.pH yang dihasilkan belum memenuhi standar (SNI 06-3782-1995) adalah netral. Hal ini disebabkan kandungan
minyak
gandapura
yang
berlebih.
Sehingga
harus
menyesuaikan komposisi minyak gandapura agar pH minyak aromaterapi bisa diantara 6-7. Tingkat kepanasan / kehangatan dari minyak angin aromatherapy ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Dari hasil percobaan tingkat
kehangatan
yang
dihasilkan
tidak
sesuai
yaitu
terlalu
panaspadaumumnya. Tingkat kepanasan dari minyak angin aromatherapy ini dapat disesuaikan dengan penambahan minyak gandapura, semakin banyak penggunaan minyak gandapura maka minyak angin yang dihasilkan akan semakin panas. Minyak gandapura mengandung methyl salicylate yang menimbulkan rasa hangat yang membantu memperlancar peredaran darah dan meringankan gejala nyeri pada otot dan persendian. Namun, kondisi kulit manusia berbeda untuk menerima tingkat kepanasan dari produk minyak angin aromatherapy ini. Untuk menghindari 12
terjadinya reaksi iritasi pada kulit maka ditambahkan kamfer sebagai anti iritan. Wangi yang dihasilkan minyak aromatherapy memiliki wangi yang kurang. Wangi aromatherapy ini akan tercium hanya saat dioles saja. Penambahan essential oil yang digunakan dalam formula ini kurang sehingga sedikit mengurangi fungsinya sebagai aromatherapy yang dapat memberikan efek menenangkan pada pikiran. Kejernihan yang dihasilkan dari minyak angin aromatherapy adalah tidak jernih. Karena adanya bahan pengotor yang berasal dari menthol dan kamfer. Jika minyak aromatherapy yang diinginkan jernih maka lakukan pengendapan selama minimal 1 hari dan disaring dengan kertas saring. Tekstur minyak angin aromatherapy yang dihasilkan pada percobaan ini adalah licin saat dioles, mudah meresap dan kesat setelah dipakai. Tekstur yang licin memudahkan pada proses pemijatan atau pengolesan pada bagian tertentu tubuh. Minyak angin aromatherapy yang mudah
meresap
akan
memudahkan
dalam
penggunaannya
dan
mempercepat kinerja minyak angin tersebut. 4.3.3 Hawin Aufi Pradana Pada pencampuran antara mentho lcrystal dan camfer crystalt erjadi reaksi endoterm yaitu reaksi yang menyerap kalor (terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem) dimana kalor harus disalurkan ke sistem oleh lingkungan. Pada reaksi ini, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Untuk massa minyak angin yang diperoleh, beratnya sedikit berbeda dengan volumenya karena berat jenis minyak lebih rendah dari pada air dan semua bahan yang digunakan dalam pembuatan minyak angin ini hampir semuanya adalah minyak. Pencampuran menthol crystal dan camfer crystalakan membuat campuan homogen. Campuran homogen adalah campuran dua senyawa atau lebih yang membentuk satu fasa (satu wujud). Selain itu terdapat bahan utama dalam pembuatan minyak aromatherapy, yaitu minyak gandapura. Minyak gandapura memiliki sifat panas di kulit. Selain itu 13
minyak gandapura juga berpengaruh pada pH minyak aromatherapy, karena minyak gandapura memiliki kandungan metil salisilat, minyak atsiri, etil asetat, dan heksan. Hasil analisa pHyang dihasilkan adalah 5.pH yang dihasilkan belum memenuhi standar (SNI 06-3782-1995) adalah netral.Hal ini disebabkan kandungan minyak gandapura yang berlebih. Solusinya kita harus menyesuaikan
komposisi
minyak
gandapura
agar
pH
minyak
aromatherapy bisa diantara 6-7. Hasil minyak aromatherapy yang dihasilkan tidak jernih. Karena adanya bahan pengotor yang berasal dari menthol dan kamfer. Jika minyak aromatherapy yang diinginkan jernih maka lakukan pengendapan selama minimal 1 hari dan disaring dengan kertas saring. Tingkat kepanasan / kehangatan dari minyak angin aromatherapy ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Dari hasil percobaan, tingkat kepanasan yang dihasilkan tidak sesuai yaitu terlalu panas pada umunya. Tingkat kepanasan dari minyak angin aromatherapy ini dapat disesuaikan dengan penambahan minyak gandapura, semakin banyak penggunaan minyak gandapura maka minyak angin yang dihasilkan akan semakin panas. Namun, kondisi kulit manusia berbeda untuk menerima tingkat kepanasan dari produk minyak angin aromatherapy ini. Untuk menghindari terjadinya reaksi iritasi pada kulit maka ditambahkan kamfer sebagai anti iritan. Aromatherapy dari minyak angin yang kami hasilkan memiliki wangi yang kurang. Wangi aromatherapy ini akan tercium hanya saat dioles saja. Penambahan essential oil yang digunakan dalam formula ini kurang sehingga sedikit mengurangi fungsinya sebagai aromatherapy yang dapat memberikan efek menenangkan pada pikiran. Essential oil disamping sebagai pewangi juga berfungsi dalam membuat sensasi panas dikulit. Selain itu juga essential oil cepat menguap diudara. Tekstur minyak angin aromatherapy yang dihasilkan pada percobaan ini adalah licin saat dioles, mudah meresap dan kesat setelah dipakai. Dari tekstur yang diperoleh maka minyak angin kami telah memenuhi standar 14
dalam pembuatan minyak angin. Tekstur yang licin memudahkan pada proses pemijatan atau pengolesan pada bagian tertentu tubuh. Minyak angin aromatherapy yang mudah meresap akan memudahkan dalam penggunaannya dan mempercepat kinerja minyak angin tersebut.
15
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Dari praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1.
pH minyak yang dihasilkan adalah 5.
2.
Dari volume 176 ml dapat diperoleh 196 gram.
3.
Tingkat kepanasan/kehangatan dari minyak angin aromatherapy tidak sesuai yaitu terlalu panas.
4.
Kejernihan yang dihasilkan dari minyak angin aromatherapy adalah tidak jernih.
5.
Aromatherapy dari minyak angin yang dihasilkan memiliki wangi yang kurang. Wangi aromatherapyini akan tercium hanya saat dioles saja.
6.
Tekstur minyak angin aromatherapy yang dihasilkan pada percobaan ini adalah licin saat dioles, mudah meresap dan kesat setelah dipakai.
5.2
Saran 1.
Untuk memperoleh tingkat kepanasan pada minyak angin aromatherapy, penambahan minyak gandapura dapat disesuaikan .
2.
Jumlah aromatherapy harus diperhitungkan untuk mendapatkan wangi yang sesuai dengan kebutuhaan.
3.
Setelah minyak angin aromatherapy telah dihasilkan hendaknya dicoba terlebih dahulu agar dapat mengetahui tingkat panas yang dihasilkan dari produk yang telah dibuat.
16
DAFTAR PUSTAKA Amazine.co. 2015. 6 Khasiat dan Manfaat Kesehatan Kamper (Kapur Barus). http://www.amazine.co./39246/6-khasiat-manfaat-kesehatan-kamper-kapur-barus/ (diakses pada 4 Desember 2017) Anonim. 2011. Latar Belakang Masalah Aromaterapi file:///C:/Users/user/Downloads/S1-2012-257618-chapter1.pdf Chua, et all.1999. Bab II Tinjauan Pustaka Minyak Gosok Gandapura http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/H3513039_bab1.pdf (diakses 2 desember 2017) CYP, Dewi. 2016. Definisi Aromatherapy http://eprints.undip.ac.id/50400/3/Ciwi_Yoshiko_PD_22010112130098_Lap.KTI _Bab2.pdf (diakses pada 4 desember 2017) Erin. 2013. Legakan Pernapasan dengan Minyak Peppermint. http://sharingdisana.com/2013/02/04/legakan-pernapasan-dengan-minyakpeppermint (diakses pada 4 Desember 2017) Koensoenmaediyah. 2009. Latar belakang masalah aromaterapi. file:///C:/Users/Hp/Downloads/S1-2012-257618-chapter1.pdf (diakses 2 desember 2017)
17
APPENDIKS massa
Densitas Minyak :𝜌 = 𝜌=
volume
196 gram 176 ml
𝜌 = 1,11 gram/ml
Massa Bahan Baku 1. Menthol Crystal
15,25 ml
2. Camfer Crystal
5,05 ml
3. Minyak Gandapura
150 ml
4. Minyak Pepermin
5 ml
5. Essential Oil
3 ml
Total massa % Rendemen=
178,3 ml
Massa Minyak Massa bahan baku
=
+
x 100%
176 ml x 100% 178,3 ml
= 98,71 %
18