Loading documents preview...
MAC 202 : Metodologi Penelitian Laporan PBL 2
Kelompok PBL 1 Maria Stefani (12016001440)
Graceila (12016001442)
Jonathan Ryan Gondokusumo (12016001445)
Fanny Budiman (12016001448)
Michael Wijaya (12016001449)
Ignatius Ivan (12016001450)
Aylenia Lysandra (12016001451)
Gabriella (12016001452)
Desiria Tanita (12016001454)
Natalia Susanto (12016001456)
Farren Oktavia (12016001457)
R. Honggo P. S. S (12016001462)
Petra Belinda (1201601463) Dosen Pembimbing: dr. Florentina Mariane Rahardja, M. Gizi, SpGK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA 2018
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................................ i Kata Pengantar....................................................................................................................... ii I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1 1.2 Skenario PBL............................................................................................................ 1 II. Isi 2.1 Klarifikasi Istilah.......................................................................................................3 2.2 Identifikasi Masalah..................................................................................................3 2.3 Brainstorming........................................................................................................... 3 2.4 Penyusunan Penjelasan dalam Langkah Mencari Solusi.......................................... 5 2.5 Learning Objectives.................................................................................................. 6 2.6 Belajar Mandiri......................................................................................................... 6 2.7 Penyampaian Hasil Belajar Mandiri......................................................................... 6 III. Penutup 3.1 Kesimpulan.................................................................................................................13 3.2 Saran...........................................................................................................................13 Daftar Pustaka…....................................................................................................................15
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya laporan pelaksanaan Problem Based Learning (PBL) yang kedua pada blok Metodologi Penelitian dapat kami selesaikan. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan hasil diskusi mengenai kasus yang diberikan pada pelaksanaan PBL yang kedua. Selama menyelesaikan laporan ini, kami telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu, kepada Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, dan dr. Florentina Mariane Rahardja, M. Gizi, SpGK, selaku dosen pembimbing kegiatan PBL yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Kami sadar bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan laporan-laporan kami selanjutnya. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, 20 Januari 2018
Kelompok PBL 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada PBL kedua blok Metodologi Penelitian, diperlukan pemahaman mendasar tentang
perbedaan jenis-jenis desain studi observasional. Dua desain studi observasional analitik yang sering digunakan adalah studi kohort dan studi kasus kelola. Hal-hal ini dijabarkan sedemikian rupa dalam kasus yang menggiring kami sebagai mahasiswa FK untuk mencari tahu komponen-komponen yang ada. Hal ini diperlukan agar kami dapat memiliki kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang dokter, untuk merancang sebuah penelitian.
1.2
Skenario PBL Skenario IIA Penelitian COMMIT di Amerika Serikat dilakukan untuk mengetahui pengaruh keberadaan perokok lain di dalam rumah tangga terhadap keinginan berhenti merokok pada kelompok perokok. Sebanyak 13415 perokok mengikuti studi ini selama 5 tahun, follow up dilakukan setiap 6 bulan melalui survei langsung. Menurut hasil penelitian, sebanyak 6403 perokok berhasil berhenti merokok. Pada kelompok tanpa ada perokok lain dalam rumah tangga, 4394 orang di dalamnya berhasil berhenti merokok, sedangkan pada kelompok dengan adanya perokok lain di rumah tangga, hanya 2009 perokok yang berhasil berhenti. Keterangan: Studi COMMIT (The Community Intervention Trial for Smoking Cessation) adalah sebuah studi komunitas berskala besar di Amerika Serikat yang dilaksanakan pada tahun 1980, merupakan studi terbesar dari institusi kanker nasional Amerika untuk membantu masyarakat berhenti merokok.
Skenario II B Sebuah tim peneliti di Minnesota hendak mengetahui faktor risiko dari pembedahan terhadap angka kejadian thrombosis dan emboli vena. Dalam penelitian tersebut, 625 pasien dengan thrombosis dan emboli vena direkrut sebagai kelompok studi, dan 625 orang lainnya direkrut sebagai kontrol dengan kriteria tidak menderita penyakit tersebut. Dari hasil penelitian, sebesar 72% penderita thrombosis dan emboli vena pernah melakukan pembedahan, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 33.6%.
BAB II ISI 2.1.
Klarifikasi Istilah
Tidak ada istilah yang diklarifikasi. 2.2.
Identifikasi Masalah 1. Jenis penelitian (berdasarkan waktu, tujuan, dll) 2. Desain studi apa yang terdapat dalam penelitian tersebut? 3. Bagan serta kelebihan dan kekurangan desain penelitian tersebut? 4. Variable penelitian 5. Tujuan penelitian 6. Berapa risk ratio / odd ratio adanya perokok lain dalam rumah tangga terhadap keberhasilan berhenti merokok? Serta tabulasi datanya.
2.3. No
Brainstorming Soal
Kasus IIA
Kasus IIB
-
-
1
Jenis penelitian
a
Berdasarkan tujuan
b
Berdasarkan waktu
longitudinal
Cross sectional
c
Berdasarkan tempat
Di lapangan
Di lapangan
d
Berdasarkan waktu peristiwa
prospektif
retrospektif
e
Berdasarkan design
Observasional analitik
Observational analitik
2
Design Study
Kohort Prospektif
Case Control
a
Kelebihan
-
b
Kekurangan
Validitas tinggi mejelaskan hubungan causal lebih mendalam
Lebih lama, potensi DO
-
Mudah dan murah Untuk penyakit yang jarang Lebih etis
tinggi c
Bagan
FR positif → efek positif → efek negatif FR negatif → efek positif → efek negatif
Efek positif → FR positif → FR negatif Efek negatif → FR positif → FR negatif
3
Variabel Penelitian
a
Variabel bebas
Keberadaan perokok lain dalam rumah tangga
Pernah bedah
b
Variabel terikat
Keberhasilan berhenti merokok
Trombosis emboli vena
4
Tujuan Penelitian
-
Melihat perkembangan penyakit Melihat faktor resiko perjalanan penyakit
-
melihat kasus baru Melihat penyebab
5. Tabulasi IIA Positif
Negatif
Positif
2009
4689
Negatif
4394
2323
RR =
Insiden pada kelompok terpapar Insiden pada kelompok tidak tepapar
RR =
a a+b
RR =
÷
2009 4394
c c+d
= 0.457
Interpretasi: Orang yang terkena faktor resiko keberadaan perokok lain dalam rumah tangga memiliki kesempatan 0,457 kali berhasil berhenti merokok
IIB Positif
Negatif
Positif
72%
28%
Negatif
33,6%
66,4
OR =
a. d b. c
OR =
450 x 415 210 x 175
= 5.08
Interpretasi: Orang yang melakukan pembedahan memiliki resiko relatif 5,08 kali terkena trombosis dan emboli vena
2.4.
Penyusunan Penjelasan dalam Langkah Mencari Solusi
2.5 Learning Objectives 1. Apa saja jenis penelitian epidemiologis/penelitian sebab-akibat berdasarkan desain masing-masing? 2. Berdasarkan skenario, manakah kelompok kontrol dan kelompok studi? 3. Kapan waktu terjadinya outcome? 4. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis penelitian yang berkaitan dengan skenario PBL ini? 5. Bagaimana setting dari penelitian menurut skenario? 6. Apa analisis hasil penelitian berdasarkan skenario di atas? - Relative Risk (RR) - Odds Ratio (OR)
2.6
Belajar Mandiri
Melalui tiga hari belajar mandiri oleh masing-masing anggota kelompok PBL, kami mencari informasi melalui buku referensi dan sumber jurnal dari internet yang sahih.
2.7
Penyampaian Hasil Belajar Mandiri 1. Penelitian epidemiologis atau bisa kita sebut juga sebagai penelitian sebab-akibat berdasarkan desainnya dapat kita bagi menjadi dua, yakni: a. Penelitian observational Penelitian observational merupakan penelitian yang dilakukan tanpa adanya intervensi apapun terhadap penyakit atau kejadian yang diteliti. Penelitian observational berdasarkan tujuannya kembali dibagi menjadi dua, yakni: ●
Observational deskriptif Penelitian observational deskriptif bertujuan untuk menggambarkan distribusi kejadian dan karateristik populasi dalam proporsi, presentase, rasio, dll.
●
Observational analitik
Penelitian observational analitik bertujuan untuk mencari hubungan antara s faktor-faktor penyebab dan kejadian di populasi, penelitian ini dapat dilakukan secara longitudinal maupun dalam waktu satu saat saja (cross-sectional study) b. Penelitian eksperimental Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan intervensi atau perlakuan pada populasi yang akan diteliti yang bertujuan untuk mencari hubungan antara berbagai faktor penyebab/faktor penyembuh dengan kejadian di populasi. Penelitian eksperimental berdasarkan settingnya dapat dibagi menjadi laboratory trial, clinical trial, dan community trial. Masing-masing setting dilakukannya penelitian eksperimental memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sebagai contoh penelitian-penelitian di laboratorium dan klinik memiliki kelebihan biaya penelitian lebih murah akan tetapi memiliki kekurangan banyak faktor-faktor 1yang dapat mempengaruhi relevansi datanya. Berbeda dengan penelitian yang dilaksanakan di masyarakat, penelitian yang dilakukan di masyarakat cenderung lebih mahal akan tetapi data yang didapatkan akan lebih relevan dan lebih beragam.
2. Kelompok kontrol dan studi berdasarkan skenario. a. Cohort study: 1. Kelompok studi: responden yang tidak menderita penyakit, tapi terpapar oleh paparan yang diduga menyebabkan penyakit. 2. Kelompok kontrol: responden yang tidak menderita penyakit dan tidak terpapar oleh faktor penyebab penyakit. b. Case-control study: 1. Kelompok studi: responden yang menderita penyakit 2. Kelompok kontrol: responden yang tidak menderita penyakit
c. P enelitian eksperimental: 1. Kelompok studi: kelompok yang diberikan obat yang akan dipelajari 2. Kelompok kontrol: kelompok yang tidak diberikan placebo atau obat standard. c.
Kriteria kelompok studi dan kelompok kontrol:
1. Kelompok studi dan kelompok kontrol diambil dari kelompok penduduk yang sama, dimana penyakit atau kasus ditemukan. 2. Kedua kelompok harus sebanding, atau faktor-faktor lain selain faktor penyebab utama yang ingin diteliti harus dihilangkan. Dalam skenario ini, berikut tabel berisi kelompok studi dan kelompok kontrol.
Skenario IIA
Kelompok studi Perokok keberadaan
IIB
dengan perokok
Kelompok kontrol Perokok keberadaan
dengan perokok
lain di dalam rumah
lain di dalam rumah
tangga
tangga
Penderita
thrombosis
dan emboli vena
Bukan
penderita
thrombosis dan emboli vena
3. Waktu terjadinya outcome a. Retrospektif : seluruh paparan dan hasil dari paparan sudah dilakukan di masa lampau, dalam skenario yaitu 1980. Peneliti mengambil hasil dari data yang telah selesai di masa lampau.
b. Prospektif : penelitian baru hendak dilakukan dan belum ada hasilnya. Dalam skenario, peneliti mengambil data dan menyimpulkannya setelah data dikumpulkan. Dalam skenario ini, waktu terjadinya outcome untuk skenario IIA adalah prospektif (prospective cohort study), sedangkan waktu terjadinya outcome untuk skenario IIB adalah retrospektif (case control study).
4. Berikut ini merupakan tabel yang memuat kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis penelitian yang berkaitan dengan skenario di atas. (Skenario IIA : cohort study, skenario IIB : case-control study) Penelitian Observational Cohort Study Kelebihan (+)
Penelitian Experimental Case Control Study
● Riwayat
penyakit
bisa dideskripsikan
● Cocok
yang langka/laten ● Lebih
lengkap ● Kriteria
dan
untuk penyakit ● Dapat dengan bertahap
sedikit
dibandingkan
prosedur penelitian
cohort
sudah
cross-sectional
ditentukan,
menguraikan sampel
permasalahan hubungan
dengan
kasual yang kompleks
study
dan ● Faktor-faktor dinilai
sebagai
mengurangi bias
● Biaya lebih murah
penyebab
● Dapat mempelajari
● Waktu lebih cepat
pilih
hubungan
etiologi
dengan penyakit lain (outcome lebih dari satu)
yang
dapat
kita
● Tidak ada resiko bagi ● Dapat dengan berbagai subyek
cara
● Tidak efisien jika paparan
menghilangkan
pengaruh variabel ektra
jarang ● Dapat
memanfaatkan
sumber data yang ada Kekurangan
● Tidak efisien untuk
● Tidak
mendapatkan ● Terkadang
penelitian
(-)
penyakit jarang dan masa
tunas
yang
panjang
sequence of event ● Hanya
tidak
berdasarkan
ingatan
masa
lampau,
● Relatif mahal
bisa terjadi recall bias
● Relatif lama
● Validasi informasi sulit
● Drop out rate dari responden tinggi
cukup
atau
bahkan
memungkinkan;
mis. menyangkut etis, terbatas sumber daya, dan di luar jangkauan
tidak
mungkin
kapasitas
eksperimen
(drop out juga tidak dapat dihindari)
● Hanya satu outcome yang ● Relatif mahal ● Bisa memakan waktu
dipelajari ● Pemilihan kontrol populasi,
kasus dari
dan
beberapa
bisa
sampling (kemungkinan
lebih lama dari cohort study
terjadi bias terjadi
bias cukup besar) ● Survivor bias ● Pengendalian
variabel
ekstra tidak sepenuhnya sempurna
5. Setting a. Masyarakat : data diambil dari masyarakat langsung dan tidak berhubungan dengan rumah sakit ataupun laboratorium. Biasanya dilakukan survey dan wawancara kepada masyarakat. b. Laboratorium : penelitian yang berada di laboratorium antara lain berhubungan dengan uji obat. Peneliti tidak berhubungan dengan masyarakat langsung.
c. Rumah sakit : penelitian yang berada di rumah sakit mengikutsertakan pasien dan lingkungan rumah sakit. Peneliti dapat berinteraksi langsung dengan pasien maupun lingkungan rumah sakit. Dalam skenario ini, setting untuk skenario IIA adalah di masyarakat, sedangkan setting untuk skenario IIB adalah di rumah sakit.
6. Analisis hasil penelitian berdasarkan skenario ● Analisis cohort study (skenario IIA) Pada studi kohort, perkiraan besarnya pengaruh faktor pemaparan terhadap risiko suatu penyakit dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan membandingkan besaran angka penyakit dari kelompok terpapar dan tidak terpapar dengan faktor penyebab tersebut. Rasio tersebut dikenal dengan Relative Risk (RR). RR =
Insiden pada kelompok terpapar Insiden pada kelompok tidak tepapar
RR =
a a+b
÷
c c+d
Berhenti merokok
Tidak berhenti merokok
Exposed
2009
4689
Unexposed
4394
2323
Total kasus
6403
7012
RR =
2009 4394
= 0.457 ~ 0.5 =
1 2
Pada kelompok perokok tanpa adanya perokok lain di rumah cenderung dua kali lebih besar kemungkinan untuk berhenti merokok dibandingkan dengan kelompok
perokok dengan adanya perokok lain di rumahnya. Selain itu, terdapat pula resiko atribut (RA) untuk menghitung selisih antara 2 insiden. ● Analisis case control study (skenario IIB) Pada studi kasus kelola, besarnya pengaruh faktor pemaparan terhadap risiko suatu penyakit dapat diukur dengan parameter yang dikenal sebagai Odds Ratio (OR). OR =
a. d b. c
Trombosis
Tidak trombosis
Pembedahan
450
210
Tidak pembedahan
175
415
OR =
450 x 415 210 x 175
= 5.08 ~ 5.1
Pada pasien yang pernah melakukan pembedahan mempunyai risiko terkena trombosis 5,1X lebih besar dibandingkan pasien yang tidak pernah melakukan pembedahan sebelumnya.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Penelitian pada skenario IIA merupakan penelitian observasional kohort prospektif. Variable dependen pada skenario IIA adalah keberhasilan berhenti merokok (berhenti merokok atau tidak). Variabel independen pada skenario IIA adalah keberadaan perokok lain di dalam rumah tangga. Kelompok studi adalah perokok dengan keberadaan perokok lain di dalam rumah tangga, sedangkan kelompok kontrol adalah perokok tanpa keberadaan perokok lain di dalam rumah tangga. Setting penelitian adalah di masyarakat. Dilakukan penghitungan nilai RR dan didapatkan RR = 0,5. Dengan nilai RR sebagai berikut, dapat disimpulkan bahwa pada kelompok perokok tanpa adanya perokok lain di rumah cenderung dua kali lebih besar kemungkinan untuk berhenti merokok dibandingkan dengan kelompok perokok dengan adanya perokok lain di rumahnya. Penelitian pada skenario IIB merupakan penelitian observasional kasus kelola (case control). Variable dependen pada skenario IIA adalah kejadian trombosis vena dan emboli vena. Variabel independen pada skenario IIA adalah kejadian pembedahan (pernah mengalami pembedahan atau tidak).
Kelompok studi adalah penderita thrombosis dan emboli vena,
sedangkan kelompok kontrol adalah orang yang bukan penderita thrombosis dan emboli vena. Setting penelitian adalah di rumah sakit. Dilakukan penghitungan nilai OR dan didapatkan OR = 5,1. Dengan nilai OR sebagai berikut, dapat disimpulkan bahwa orang yang melakukan pembedahan memiliki resiko relatif 5,08 kali terkena trombosis dan emboli vena
3.2 Saran Perlu adanya kerja sama dalam pembuatan laporan PBL sehingga laporan dapat diselesaikan dengan baik.
1. Setiap anggota PBL perlu melakukan pembelajaran dari referensi yang ada secara lebih mendalam sehingga menghasilkan jawaban atas LO yang lebih baik dan mendalam. 2. Dalam mencari data PBL, perlu diverifikasi terlebih dahulu kebenaran dari referensi yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Hulley S, Cummings S, Browner W, Grady D, Newman T. Designing clinical research.
2.
Rothman K. Epidemiology. New York, NY: Oxford University Press; 2012.
3.
Dahlan M. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan (ed.3). 3rd ed. Jakarta: SALEMBA MEDIKA; 2013.
4. Daniel W, Cross C. Biostatistics. Hoboken, NJ: Wiley; 2014.