Laporan Praktikum Pekerjaan Sondir

  • Uploaded by: Aziz Septian
  • 0
  • 0
  • August 2022
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Pekerjaan Sondir as PDF for free.

More details

  • Words: 1,119
  • Pages: 8
Loading documents preview...
Laboratorium Sipil Universitas Musi Rawas

PENGUJIAN SONDIR A. JADWAL PELAKSANAAN Hari

: Minggu

Tanggal

: 16 Desember 2012

Tempat

: Lapangan Fakultas Teknik

B. TUJUAN a. Tujuan Umum 1. Agar mahasiswa dapat menentukan kedalaman tanah keras 2. Agar mahasiswa dapat menentukan perlawanan konus dan hambatan lekat pada setiap kedalaman. Menentukan letak / kedalaman tanah keras serta untuk menentukan daya dukunng tanah secara tidak langsung. b. Tujuan Khusus 1. Agar

mahasiswa

dapat

memahami

prosedur

pelaksanaan

pengujian sondir 2. Agar mahasiswa dapat mengenal dan menggunakan peralatan untuk pengujian sondir dengan baik dan benar. 3. Agar mahasiswa dapat menganalisa data setelah melakukan pengujian. 4. Agar mahasiswa dapat menyimpulkan dimana letak / posisi tanah keras tersebut. C. REFERENSI Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal 229 - 230. Erlangga. 1985. D. DASAR TEORI Uji penetrasi konus yang secara umum dikenal sebagai pengujian sondir merupakan uji penetrasi static dengan memasukkan konus melalui penekanan dengan kecepatan tertentu. Perlawanan konus adalah suatu perlawanan tanah terhadap ujung kerucut yang dinyatakan dalam gaya per-satuan luas. Sedangkan Hambatan lekat adalah perlawana geser suatu tanah terhadap selimut bikonus yang dinyatakan dalam gaya per-satuan panjang. Penetrometer dapat dikelompokan menjadi 2 jenis: 1. Penetrometer Statis Ujung ditekan ke tanah dengan kecepatan tertentu dan gaya perlawanan konusnya dapat diukur

Laboratorium Sipil Universitas Musi Rawas

2. Penetrometer Dinamis Ujung dimasukkan kedalam tanah dengan pukulan yang dilakukan dengan menjatuhkan beban pada ketinggian tertentu dan jumlah pukulan

yang

diperlukan

untuk

mendorong

ujung

tersebut

menembus jarak tertentu. Macam – Macam jenis ujung Penetrometer yang bisa dipakai dalam pengujian di lapangan adalah : 1. Standar type (Bikonus) Yaitu

ujungnya

sendiri

berupa

konus

(Kerucut)

dengan

luas

penampang 10 cm dan untuk kedua macam ujung ditekan kebawah dengan suatu rangkaian stang crassing luar. Gaya yang dibutuhkan untuk menekan kerucut tersebut diukur dengan suatu alat ukur (Gaude) yang ditempatkan pada suatu kerangka dongkrak di permukaan tanah dan untuk pengukuran selanjutnya dilakukan dengan hanya menekan crassing luarnya saja. 2. Fruction Sleeve Nilai konus dan hambatan lekat kedua - duanya diukur. Jadi nilai hambatan lekat didapat kemudian dengan mengurangi besarnya nilai konus dari jumlah nilai keseluruhan, keseluruhan konus akan ditekan kebawah, friction dan stang dengan hanya menekan crassing saja sampai kedalaman dimana dilakukan pembacaan berikutnya. Perbedaan antara konus biasa (standar type) dengan Fricion Sleeve, adalah : 

Pada stardar type yang diukur hanya perlawanan ujung konus.



Pada friction sleeve yang dihitung nilai konus dan nilai hambatan lekat.

Alat yang biasa digunakan sondir mekanis type begemen sleve-cone

dengan bikonus yang kapasitas maximumnya adalah

luas bidang gesernya

250

100 cm2 dan proyeksi ujung konus

kg cm2

10 cm 2 .

Pemberian gaya dengan dengan system hidrolik dengan luas 10 Pembacaan

gaya

dilakukan

dengan

interval

20

dimana

cm

cm 2 . dengan

Laboratorium Sipil Universitas Musi Rawas

menggunakan 2 buah manometer yang bersekala 0 – 6

250

kg 2 cm

dan 0 –

kg cm2

Pengujian sondir ini dapat dilakukan pada semua jenis tanah, berbutir halus maupun kasar, namun tidak dapat dilaksanakan jika lapisan tanah tersebut terdapat kerikil. Sebelum alat sondir digunakan sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pengontrolan pemasangan alat – alat yang dipakai yaitu kedudukan sondir harus tegak lurus terhadap pemukaan tanah. Hasil pengujian sondir biasanya dinyatakan secara grafis dalam bentuk a) Perlawanan penetrasi konus (PK) pada tiap kedalaman dinyatakan

dalam

kg 2 cm

b) Jumlah hambatan lekat (JHL) pada tiap kedalaman dinyatakan

dalam

kg cm

Beberapa keuntungan dari alat sondir : 

Cepat menentukan letak lapisan tanah keras



Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah keras.



Dengan menggunakan persamaan, hasilnya dapat digunakan untuk menentukan daya dukung tanah.

Kelemahan dari alat sondir adalah : 

Tidak dapat mengetahui jenis tanah secara langsung



Jika alat ini tidak lurus dank onus tidak bekerja dengan baik maka hasil yang didapat bisa meragukan



Jika terdapat batu lapi, penyondiran tidak dapat dilanjutkan karena bisa memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah.

E. PERALATAN DAN BAHAN a. Peralatan  Alat sondir

Laboratorium Sipil Universitas Musi Rawas

 Satu set batang stang sondir lengkap dengan stang dalam yang panjangnya masing – masing 1 m.  Manometer 

Kapasitas 0 – 6



Kapasitas 0 – 250

kg cm2 kg cm2

 Biknus  Kunci Pipa  Satu set angker  Kunci Manometer  Water Pas b. Bahan  Oli F. PROSEDUR PELAKSANAAN 1. Tentukan hasil tempat dilakukan penyondiran 2. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan selama pengujian 3. Pasang sondir tegak lurus di tempat yang akan diselidiki yang diperkuat dengan angker yang ditanam di dalam tanah 4. Rantai konus dan bikonus dengan stang luar dan stang dalam serta kepala stang 5. Letakan rangkaian tersebut tepat dibawah pompa hidrolis dengan keadaan vertical serta dengan pengguna hidrolis dalam keadaan tertutup 6. Lakukan pengecekan terhadap manometer 7. Beri tanda pada batang stang untuk menunjukan penurunan sedalam

20 cm 8. Putar engkol sehingga stang luar terdorong kedalam tanah sedalam 20 cm kemudian buka pengunci pompa hidrolis dan tempatkan stang pada piston pompa hidrolis 9. Manometer akan menunjukkan 2 nilai yaitu nilai utama adalah nilai perlawanan konus (PK) ditandai dengan adanya bunyi sentakan atau dapat dilihat dengan gerakan jarum pada manometer. Sedangkan nilai kedua adalah nilai jumlah perlawanan (IP) dengan tanda – tanda yang sama 10.Ulangi langkah diatas dan lanjutkan untuk setiap penurunan 20 cm

Laboratorium Sipil Universitas Musi Rawas

11.Pengujian dihentikan apabila a. Jika bacaan pada manometer tiap kali berturut – turut

menunjukan nilai > 150 b. Jika

alat

sondir

kg cm2

terangkat

keatas

sedangkan

bacaan

manometer belum menunjukan angka maksimal. G. DATA PEMERIKSAAN DAN HITUNG Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan di lapangan maka diperoleh data – data pengujian sondir sebagai berikut :

Hambatan Lekat ( HL ) =(JP−PK )

A B

1

JHL=∑ HL 0

Rasio gesekan( FR)=

HL PK

x 100%

Dimana : HL

= Hambatan Lekat

JP

= Jumlah Perlawanan

PK

= Perlawanan Konus.

GAMBAR PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN SONDIR

Persiapan peralatan

Tentukan lokasi pengujian

Ratakan permukaan tanah sebelum melakukan pengujian

Laboratorium Sipil Universitas Musi Rawas

Lakukan pemutaran engkol sampai di temukanya tanah keras

Pengolahan data

Engkol pemutar hingga patent konus atau bikonus masuk ke dalam tanah,setelah mencapai 20 cm

Laboratorium Sipil Universitas Musi Rawas

Persiapan

SKEMA PROSEDUR PELAKSANA SONDIR (CONE PENETRATION TEST)

Satu set peralatan sondir

Tentukan lokasi pengujian

Pengujian

Ratakan permukaan tanah sebelum melakukan pengujian

Pasang mesin sondir tegak lurus muka tanah dan perkuat dengan angker Rangkai konus dan bikonus dengan stang luar dan stang dalam Letakan stang pompa hidrolis dan kunci

Cek kedua manometer

Putar engkol sehingga bikonus masuk ke dalam tanah,catat nilai yang yang terdapat pada kedua manometer

Perhitungan dan pelaporan

C : beri tanda pada batang stang untuk menunjukan penurunan setiap 20 cm Lanjutkan sampai di temukan tanah keras atau nilai pada manometer 3 x berturut-turut > 150 kg/cm² Pengolahan data

Pelaporan hasil pengujian

Dokumentasi Kegiatan

Laboratorium Sipil Universitas Musi Rawas

Related Documents


More Documents from "ulfa afifah"