Laporan Tutorial Modul 2 Nyeri Kepala

  • Uploaded by: Rachma Tya Anwar
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Tutorial Modul 2 Nyeri Kepala as PDF for free.

More details

  • Words: 878
  • Pages: 8
Loading documents preview...
Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Laporan Tutorial Palu, 20 November 2014

SISTEM NEUROPSIKIATRI MODUL 2 NYERI KEPALA

Disusun Oleh: Nama

: Faraihun Bachmid

Stambuk

: 12 777 059

Kelompok

: VI (Enam)

Pembimbing

: dr. Alfrida, Sp.S dr. Intje Norma

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Skenario 2B Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke RS dengan keluhan utama sakit kepala kronis yang dialami sejak 6 bulan sebelumnya. Nyeri kepala terasa diseluruh kepala semakin lama semakin memberat. Sakit kepala terutama timbul pagi hari, terkadang disertai muntah tanpa mual. Sakit kepala dirasakan memberat saat pasien mengedan, buang air besar dan batuk.

B. Kata kunci 1. Perempuan, 40 tahun 2. Sakit kepala kronis sejak 6 bulan 3. Nyeri kepala diseluruh kepala 4. Semakin lama semakin memberat 5. Terutama timbul pagi hari 6. Disertai muntah tanpa mual 7. Memberat saat pasien mengedan, buang air besar dan batuk.

BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Nyeri Menurut IASP (internasional Association for the study of pain) nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emossional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau stimulus yang potensial menimbulkan kerusakan jaringan.1

2. Definisi nyeri kepala Nyeri kepala adalah rasa nyeri pada daerah atas kepala memanjang dari orbita ke daerah belakang (diatas garis orbitomeatal).2

3. Klasifikasi nyeri kepala International Headache society (HIS) membagi nyeri kepala menjadi dua kategori utama: 1) Nyeri kepala primer : Migrain,Tension,Cluster. 2) Nyeri kepala sekunder : terjadi karena gangguan organic lain seperti infeksi,thrombosis,penyakit

metabolism,tumor,atau penyakit

sistemik

lain.3

4. Struktur peka nyeri a. Struktur peka nyeri intracranial  Sinus venosus (sinus sagitalis)  Arteri duramates (arteri meningea anterior dan media)  Duramater dasar tengkorak  Nervus V (Nervus trigeminus),Nervus IX (nervus hipoglosus),Nervus X (nervus vagus).  Arteri yang membentuk siskulus willisi dan cabang-cabangnya.  Substansia grisea periquaductal batang otak  Nucleus sensoris dari thalamus b. Struktur peka nyeri ekstrakranial

 Kulit,scalp,otot,tendon,dan fascia daerah kepala dan leher.  Periosteum tengkorak terutama supraorbita,temporal dan oksipital bawah.  Rongga orbita beserta isinya.  Sinus paranasalis,oropharynx dan rongga hidung.  Gigi geligi  Telinga luar dan tengah  Arteri ekstrakranial.  Arteri nervus c2 dan c3.2

5. Mekanisme nyeri kepala a.

Mekanisme umum nyeri kepala (lance,2000) :  Peregangan atau pergeseran pembuluh darah intrakranium atau ekstrakranium.  Traksi pembuluh darah.  Kontraksi otot kepala dan leher (kerja berlebihan otot).  Peregangan periosteum (nyeri fokal).  Degenerasi spina servikalis atas disertai kompresi pada akar nervus servikalis (misalnya : arthritis vertebra servikalis ).3

b.

Perangsangan struktur peka nyeri

di kepala atau leher berupa :

traksi,inflamasi,distensi,displacement dan spasme vascular. 2

6. Nyeri kepala timbul terutama pagi hari Nyeri kepala timbul terutama pagi hari karena selama tidur malam PCO2 serebral meningkat sehingga mengakibatkan peningkatan CBF ( cerebral blood flow) dan dengan demikian akan meningkatkan tekanan intracranial.4

7. Hubungan nyeri kepala dengan mengedan,BAB, dan batuk. Terjadi lonjakan tekanan intracranial dejenak karena batuk,mengedan, dan BAB sehingga memperberat nyeri kepala.4

8. Muntah tanpa didahului mual Pada saat terjadi peningkatan tekanan intracranial karena adanya edema akibat cedera kepala,selanjutnya akan merangsang reseptor intracranial. Ketika reseptor

tekanan

terangsang maka akan mengakibatkan pusat

muntah di dorsolateral formation retikularis terangsang. Selanjutnya formation retikularis akan menyalurkan rangsang motorik melalui nervus vagus. Selanjutnya nervus vagus akan menyebabkan kontraksi duodenum dan antrum lambung kemudian terjadi peningkatan tekanan intraabdomen,selain itu nervus vagus juga membuat spinter esophagus terbuka.oleh karena itu terjadi muntah.5

9. Penyebab nyeri kepala a. Onset akut  Sering  Perdarahan subarachnoid  Emboli  Meningitis,ensefaktis  Kelainan ocular (glaucoma,iritasi akut)

 Jarang  Seizure  Pungsi lumbal  Encephalophaty hipertensi  Coitus b. Onset sub-akut  Arteritis temporal (giant cell)  Massa intracranial (tumor,hematoma subdural,abses)  Pseudoyumot cerebri  Trigeminal neuralgia  Hipertensi  Stypical facial plan

c.

Kronik  Tension headache  Migraine  Cluster headache  Cervical spine disease  Sinusitis  Dental disease.2

10. Langkah menegakan diagnosis a. Anamnesis Anamnesis khusus nyeri kepala meliputi : 1) Awitan lama serangan 2) Bentuk serangan (paroksismal periodic atau terus menerus ) 3) Lokalisasi nyeri 4) Sifat nyeri 5) Gejala penyerta Tanyakan juga : 1) Factor presipitasi 2) Factor yang mengurangi atau memperberat nyeri kepala 3) Pola tidur 4) Factor emosional dan stress 5) Riwayat keluarga 6) Riwayat trauma kepala 7) Riwayat penyakit medic (meningitis,hipertensi,sinusitis,glaucoma,dsb) 8) Riwayat operasi 9) Riwayat alergi 10) Pola haid (pada wanita) 11) Riwayat pemakaian obat (analgetik,narkotik,penenang,vasodilator,dll) b. Pemeriksaan fisik 1) Palpasi pada tengkorak untuk mencari kelainan bentuk,nyeri tekan dan benjolan

2) Palpasi pada otot untuk mengetahui tonus dan nyeri tekan daerah tengkuk 3) Perabaan arteri temporalis superficialis dan arteri carotis comunis c. Pemeriksaan penunjang 1) CT-Scan dan MRI otak dilakukan padaa nyeri kepala yang menunjukkan kemungkinan penyakit intrakraanial (tumor,perdarahan subarachnoid) 2) Elektroensfalogram

dilakukan

bila

ada

riwayat

kejang,kesadaran

menurun,atau trauma kepala 3) Foto sinus paranasal untuk melihat adanya sinusitis dan foto servikal untuk menentukan adanya spondiloartrosis dan fraktur servikal.6

11. Factor yang memperberat sakit kepala  Batuk  Mengedan  Berbangkis  BAB.4

DAFTAR PUSTAKA 1. Bahan kuliah dr. Alfrida, M.Kes, Sp.S “Nyeri” 2. Bahan kuliah dr. Muh Akbar, Sp.S “Headache” 3. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Volume 2. Jakarta: EGC, 2005 4. Mardjono M, Sidharta P. neurologi klinis dasar. Jakarta: Dian Rakyat, 2012 5. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. Edisi ketiga. Jilid kedua. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Media Aesculapius, 2000 6. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC, 2001

Related Documents


More Documents from "MadeSriWahyuni"

Sop Imunisasi Hb0
March 2021 0
Curs 8.pdf
February 2021 1
Lembar Balik Dimensia
January 2021 1
Don Smith
January 2021 3