Lbm 4 Tumbang

  • Uploaded by: Nurul Ulfa Septa Adiyati
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lbm 4 Tumbang as PDF for free.

More details

  • Words: 4,637
  • Pages: 32
Loading documents preview...
2.2.1 Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresioleh kedua belah kelenjar payudara ibu, yang berguna sebagai makanan utama bagi bayi (Soetjiningsih, 1997). ASI eksklusif adalh perilaku dimana hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sampai umur 6 bulan tanpa makanan ataupun minuman lain kecuali sirup obat (Modul Manajemen Gizi Buruk, 2005). ASI direkomendasikan untuk diberikan sampai ank berusia 2 tahun. Produksi ASI yang sangat kurang atau tidak terdapat sama sekali, bayi diberikan makanan buatan sebagai penggantinya (IKA,2000). Kandungan protein dalam ASI dalam bentuk whey 70% dan kasein 30%, dengan variasi komposisi whey : kasein adalah 90:10 pada hari ke-4 sampai 10 setelah melahirkan, 60:40 pada ASI matur (hari ke-11 sampai 240) dan 50:50 setelah hari ke-240. Pada susu sapi perbandingan whey : kaein 18:82. Protein whey tahan terhadap suasana asam dan lebih mudah diserao sehingga akan mempercepat pengosongan lambung. Selain iru protein whey mempunyai fraksi asam amino fenilalanin, tirosin, dan metionin dalam jumlah lebih rendah dibanding kasein, tetapi dengan kadar taurin lebih tinggi. Komponen utama protein whey ASI adalah alfa-;aktalbumin, sedangkan protein whey pada susu sapi adalah beta-laktoglobulin. Laktofeerin, lizosim, dan sIgA adalah merupakan bagian dari protein whey yang berperan dalam pertahanan tubuh (Maria Mexitalia, 2011). Kandungan zat aktif lain dalam ASI yang terutama bekerja untuk fungsi kekebalan tubuh adalah komponen protein (alfa-laktalbumin, betalaktoglobulin, kasein, enzim, faktor pertumbuhan, hormon, laktoferin, lisozim, sIgA, dan imunoglobulin lain), nitrogen non protein (alfa-amino nitrogen, keratin, kreatinin, glukosamin, asam nukleat, nukleotida, poliamin, urea, asam urat), karbohidrat (laktosa, oligosakarida, glikopeptida, faktor bifidus), lemak (vitamin larut dalam lemak A D E K, karotenoid, asam lemak, fosfolipid, sterol dan hidrokarnon, trigleserida), vitamin yang larut dalam air (biotin, kolin, folatm inositol, niasin, asam pantotenat, riboflavin, thiamin, vitamin B12, vitamin B6, vitamin C), mineral dan ion ( (bikarbonat, kalsium,

khlorida, sitrat, magnesium, fosfat, kalium, natrium, sulfat), trace mineral ( kromium, kobalt, copper, fluorid, iodine, mangaan, molybdeum, nickel. Selenium dan seng), serta sel (sel epithelial, leukosit, limfosit, makrofag, dan neutrofil). Sehingga dapat dimengerti dengan mendapatkan ASI, bayi mendapatkan kekebalan terhadap berbagai penyakit seperti radang paruparu, radang telinga, diare, dan juga mengurangi risiko alergi (Maria Mexitalia, 2011).

1. 2. Mengapa anak perempuan, tampak kurus, lemah, nafsu makan kurang, tampak kurus, sering rewel, dan hubungannya dengan riwayat makanan sapihan yang tidak sesuai? Karena asupan makanan juga tidak memadai jadi hanya sedikit energi yang dihasilkan oleh tubuh anak tersebut, padahal makanan itu sangatlah penting karena dari makanan tersebut energi akan dihasilkan. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas, degup jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu diatur agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari (Nadesul, 2001). Dalam

keadaan

kekurangan

makanan,

tubuh

selalu

berusaha

untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan;karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energikalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh

akanmempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kirakehilangan separuh dari tubuh. Markum, A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak . Jilid 1. Jakarta : FKUI

3. Pertumbuhan anak normal?

Urutan warna garis/pita? Cari gambar dan interpretasinya!

Kaitannya dengan persentil, yang dimaksud dengan tumbuh normal itu yang bagaimana?

4. Mengapa penderita kurang energi + protein dan sering rewel, batuk, pilek, dan diare? Protein adalah bahan baku untuk tumbuh. Kualitas protein sangat penting selama tahun pertama kehidupan bayi, kerena pada saat ini pertumbuhan paling cepat. Air susu ibu mengandung protein khusus dirancang untuk pertumbuhan bayi manusia. ASI mengandung dua macam protein utama yaitu whey dan kasein (casein). Whey adalah protein yang halus, lembut dan mudah dicerna. Kasein adalah protein yang bentuknya kasar, bergumpal dan sukar dicerna oleh usus bayi. Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan

protein susu sapi utama adalah casein. Rasio whey dan kasein 60:80, sedangkan pada susu sapi rasionya 20:80. Hal ini tentu menguntungkan bayi, karena whey lebih mudah dicerna dibanding casein.

Diare Rewel Batuk + pilek KEP/PEM? KEP adalah manifestasi dari kurangnya asupan protein dan energi, dalammakanan sehari-hari yang tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG), dan biasanya juga diserta adanya kekurangan dari beberapa nutrisi lainnya. Disebutmalnutrisi primer bila kejadian KEP akibat kekurangan asupan nutrisi, yang padaumumnya didasari oleh masalah sosial ekonomi, pendidikan serta rendahnya pengetahuan dibidang gizi. Malnutrisi

sekunder

disebabkan

karena

bila

kondisi

adanya

masalah

penyakit

nutrisi

utama,

seperti

seperti

diatas

kelainan

bawaan,infeksi kronis ataupun kelainan pencernaan dan metabolik, yang mengakibatkankebutuhan nutrisi meningkat, penyerapan nutrisi yang turun dan meningkatnyakehilangan nutrisi. Makanan yang tidak adekuat akan menyebabkan mobilisasi berbagai cadangan makanan untuk menghasilkan kalori demi penyelamatan hidup,dimulai dengan pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak serta protein

dengan

melalui

proses

katabolik.

Kalau

terjadi

stres

katabolik (infeksi) maka kebutuhan akan protein akan meningkat, sehingga dapatmenyebabkan defisiensi protein yang relatif, kalau kondisi ini terjadi pada saatstatus gizi masih diatas -3 SD (-2SD – 3SD), maka

terjadilah

kwashiorkor (malnutrisi

akut/decompensated

malnutrition). Pada kondisi ini penting perananradikal bebas dan anti oksidan. Bila stres katabolik ini terjadi pada saat status gizidibawah -3 SD,

maka

akan

terjadilah

marasmik-kwashiorkor.

Kalau

kondisikekurangan ini terus dapat teradaptasi sampai dibawah -3 SD maka

akanterjadilah

marasmik

(malnutrisikronik/ompensated

malnutrition). Dengandemikian pada KEP dapat terjadi gangguan pertumbuhan, atrofi otot, penurunankadar albumin serum, penurunan

hemoglobin, penurunan sistem kekebalan tubuh, penurunan berbagai sintesis enzim. Macam-macamnya

Komplikasi KEP? Dilengkapi dengan gambar perbedaan anak kwasiorkor dan marasmus! KWASHIORKOR  Definisi Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yangdisebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yangnormal atau tinggi. Berbeda dengan marasmus, yaitu disebabkan oleh intake dengan kualitas yang normal namun kurang dalam jumlah. ETIOLOGI Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlansung kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersbut diatas antaralain: 1.Pola makan

Protein (dan asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh

dan

berkembang.

Meskipun

intake

makanan

mengandung kaloriyang cukup, tidak semua makanan mengandung protein/ asam amino yangmemadai. Bayi yang masih menyusui umumnya mendapatkan protein dariASI yang diberikan ibunya, namun bagi yang tidak memperoleh ASI protein adri sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu dan lain-lain)sangatlah dibutuhkan. Kurangnya pengetahuan

ibu

mengenaikeseimbangan

nutrisi

anak

berperan

penting terhadap terjadikwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan penggantiASI. 2.Faktor sosialHidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, keadaansosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan

untuk menggunakan

berlansung

turun-turun

makanan

dapatmenjadi

hal

tertentu yang

dan

sudah

menyebabkan

terjadinya kwashiorkor. 3.Faktor ekonomiKemiskinan keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapatmemenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya. 4.Faktor infeksi dan penyakit lainTelah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis antara MEP daninfeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dansebaliknya MEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkanimunitas tubuh terhadap infeksi Perbedaan marasmus dengan KWASHIORKOR

a. Kwashiokor - Adanya edem diseluruh tubuh terutama kaki, tangan, atau anggota badan lain - Wajah membulat dan sembab - Pandangan mata sayu - Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung - Perubahan status mental : cengeng, rewel - Pembesaran hati - Otot mengecil - Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas - Diare - Anemia b. Marasmus - Tampak sangat kurus - Wajah seperti orang tua - Cengeng - Kulit keriput - Perut cekung

- Tekanan darah, detak jantung, dan pernafasan berkurang MARASMUS a. Definisi Marasmus adalah salah satu bentuk gizi buruk yang sering ditemui padaBalita. Marasmus disebabkan karena kurang energi. Tanda-tanda anak yangmengalami Marasmus adalah badan kurus kering, rambut rontok dan flek hitam pada kulit. Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yangterutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis

terutama

terjadiselama

tahun

pertama

kehidupan

dan

mengurusnya lemak bawah kulit danotot. Marasmus adalah malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah denganmakanan tidak cukup atau higiene kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada pola penyakit klinis yang menekankan satu ayau lebih tanda defisiensi proteindan kalori. Energi yang diperoleh oleh tubuh bukan hanya diperoleh dari proses katabolisme zat gizi yang tersimpan dalam tubuh, tetapi juga berasaldari energi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi.Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi, disampingmembantu pengaturan metabolisme protein. Protein dalam darah mempunyai peranan fisiologis yang penting bagi tubuh untuk: 1. Mengatur tekanan air, dengan adanya tekanan osmose dari plasma protein. 2. Sebagai cadangan protein tubuh. 3. Mengontrol perdarahan (terutama dari fibrinogen) Etiologi Marasmus ialah suatu bentuk kurang kalori-protein yang berat. Keadaanini merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor lingkungan, ada beberapa faktor lain pada dirianak sendiri yang dibawa sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap terjadinyamarasmus.Secara garis besar sebabsebab marasmus ialah sebagai berikut: 1.Masukan makanan yang kurang Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian makananyang tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orangtua si anak; misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlaluencer 2. Infeksi

Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksienteral misalnya infantil gastroenteritis, bronkhopneumonia, pielonephritisdan sifilis kongenital. 3.Kelainan struktur bawaan Misalnya: penyakit jantung bawaan, deformitas palatum,

palatoschizis,

penyakit

micrognathia,

Hirschprung,

stenosis

pilorus,

hiatus hernia,hidrosefalus, cystic fibrosis pankreas. 4. Prematuritas dan penyakit pada masa neonatusPada keadaankeadaan tersebut pemberian ASI kurang akibat reflek mengisap yang kurang kuat. 5. Pemberian ASIPemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahanyang cukup. 6. Gangguan metabolik Misalnya:

renal

asidosis,

idiopathic

hypercalcemia, galactosemia, lactoseintolerance. 7. Tumor hypothalamusJarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang laintelah disingkirkan. 8. PenyapihanPenyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yangkurang akan menimbulkan marasmus Patofisiologi Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom

yang

terjadi

akibat banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolongkan atas tiga faktor

pentingyaitu

:

tubuh

sendiri

(host),agent

(kuman

penyebab),environment (lingkungan). Memang factor diet (makanan) memegang

peranan

pentingtetapi

faktor

lain

ikut

menentukan.

Gopalan menyebutkan marasmus adalahcompensated malnutrition. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein

dan

lemak merupakan

hal

yang

sangat

penting

untuk

mempertahankan kehidupan;karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangatsedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnyakatabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asamamino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan

lemak

dipecah

jadi

asam

lemak,

gliserol

danketon

bodies.Ototdapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai

sumber

energikalau

kekurangan

makanan

ini

berjalan

menahun. Tubuh akanmempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kirakehilangan separuh dari tubuh. e.Manifestasi Klinik Marasmus sering dijumpai pada usia 0 - 2 tahun. Keadaan yang terlihatmencolok adalah hilangnya lemak subkutan, terutama pada wajah. Akibatnyaialah wajah si anak lonjong, berkeriput dan tampak lebih tua(old man face).Otot-otot lemah dan atropi, bersamaan dengan hilangnya lemak subkutanmaka anggota gerak terlihat seperti kulit dengan

tulang.

Tulang

rusuk

tampak lebih

jelas.

Dinding

perut

hipotonus dan kulitnya longgar. Berat badan turunmenjadi kurang dari 60% berat badan menurut usianya. Suhu tubuh bisarendah karena lapisan penahan panas hilang. Penatalaksanaan Tujuan pengobatan pada penderitamarasmus adalah pemberian diet tinggikalori dan tinggi protein serta mencegahkekambuhan. Penderita marasmus tanpakomplikasi dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan mengenai

pemberian

makananyang

baik;

sedangkan

penderita

yangmengalami komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlumendapat perawatan di rumah sakit. Penatalaksanaan penderita yang dirawatdi RS dibagi dalam beberapa tahap. Tahap awal yaitu 2448

jam

pertamamerupakan

masa

kritis,

yaitu

tindakan

untuk

menyelamatkan jiwa, antara lainmengkoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairanintravena. Cairan yang diberikan ialah larutan Darrow-Glucosa atau Ringer Lactat Dextrose 5%. Cairan diberikan sebanyak 200 ml/kg BB/hari. Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama. Kemudian 140 ml sisanyadiberikan dalam 16-20 jam berikutnya. Tahap kedua yaitu penyesuaian.Sebagian besar penderita tidak memerlukan koreksi cairan dan elektrolit,sehingga dapat

langsung

pemberianmakanan.

dimulai Pada

dengan

hari-hari

penyesuaian

pertama

jumlah

terhadap kalori

yang

diberikan sebanyak 30-60 kalori/kg BB/hari atau rata-rata 50 kalori/kg BB/hari, dengan protein 1-1,5g/kg BB/hari. Jumlah ini dinaikkan secara

berangsur-angsur tiap 1-2 harisehingga mencapai 150-175 kalori/kg BB/hari dengan protein 3-5 g/kgBB/hari. Waktu yang diperlukan untuk mencapai diet tinggi kalori tinggi protein ini lebih kurang 7-10 hari. Cairan diberikan sebanyak 150 ml/kg B/hari. Pemberian vitamin dan mineral yaitu vitamin A diberikan sebanyak 200.000. i.u peroral atau 100.000 i.u im pada hari pertama kemudian pada harike dua diberikan 200.000 i.u. oral. Vitamin A diberikan tanpa melihatada/tidaknya gejala defisiensi Vitamin A. Mineral

yang

perlu

ditambahkanialah

K,

sebanyak

1-2

Meq/kg

BB/hari/IV atau dalam bentuk preparat oral 75-100 mg/kg BB/hari dan Mg, berupa MgS04 50% 0,25 ml/kg BB/hari ataumegnesium oral 30 mg/kg BB/hari. Dapat diberikan 1 ml vit Bc dan 1 ml vit.C im, selanjutnya

diberikan

preparat

oral

atau

dengan

diet.

Jenis

makananyang memenuhi syarat untuk penderita malnutrisi berat ialah susu. Dalam pemilihan jenis makanan perlu diperhatikan berat badan penderita. Dianjurkanuntuk memakai pedoman BB kurang dari 7 kg diberikan makanan untuk bayidengan makanan utama ialah susu formula atau susu yang dimodifikasi, secara bertahap ditambahkan makanan lumat dan makanan lunak. Penderita denganBB di atas 7 kg diberikan makanan untuk anak di atas 1 tahun, dalam bentuk makanan cair

kemudian

makanan

lunak

dan

makanan

padat.

Antibiotik

perludiberikan, karena penderita marasmus sering disertai infeksi. Pilihan obatyang dipakai ialah procain penicillin atau gabungan penicilin danstreptomycin. Hal-hal yang lain perlu diperhatikan: a) Kemungkinan hipoglikemi dilakukan pemeriksaan dengandextrostix • Jika anak sadar dan dapat makan, usahakan memberikan makanan 23 jam sekali • Jika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat minum)berikan air gula melalui sendok Bilakadar gula darah kurang dari 40% diberikan terapi 1-2 ml glukose 40%/kgBB/IV. b) Hipotermi Diatasi dengan penggunaan selimut atau tidur dengan ibunya. Dapatdiberikan botol panas atau pemberian makanan sering tiap 2 jam.Pemantauan penderita dapat dilakukan dengan cara penimbangan

berat badan, pengukuran tinggi badan serta tebal lemak subkutan. Pada minggu-minggu pertama sering belum dijumpai pertambahan berat

badan.

Setelahtercapai

penyesuaian

barulah

dijumpai

pertambahan berat badan. Penderita boleh dipulangkan bila terjadi kenaikan sampai kira-kira 90% BB normalmenurut umurnya, bila nafsu makannya telah kembali dan penyakit infeksi telah teratasi. c) Tindakan yang dapat dilakukan adalah jika anak masih dan dapat menyusu, berikan ASI setiap setengah jam sekali tanpa berhenti. Jika anak masih dapat minum, lakukan tindakan memberi minum anak 4-5 ml cairan setiap beberapa menit melalui sendok • Terdapat formulasi cairan yang khusus untuk anak dengan malnutrisi berat; jika tidak tersedia dapat juga digunakan oralit atau larutan gula garam. Larutan gula garam dibuat dengan melarutkan satu sendok makan gula dan satu munjung sendok teh garam ke dalam satu gelas air masak • Jika anak tidak dapat minum, pertimbangkan rehidrasi intravena (infus) cairan Ringer Laktat/Glukosa 5%  WHZ score Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS N o 1

2

3

Indeks yang dipakai BB/U

TB/U

BB/TB

Batas Pengelompokan

Sebutan Status Gizi

< -3 SD

Gizi buruk

- 3 s/d <-2 SD

Gizi kurang

- 2 s/d +2 SD

Gizi baik

> +2 SD

Gizi lebih

< -3 SD

Sangat Pendek

- 3 s/d <-2 SD

Pendek

- 2 s/d +2 SD

Normal

> +2 SD

Tinggi

< -3 SD

Sangat Kurus

- 3 s/d <-2 SD

Kurus

- 2 s/d +2 SD

Normal

> +2 SD

Gemuk

Sumber : Depkes RI 2004. 

Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang populasinya

relative

baik

(well-nourished),

sebaiknya

digunakan

“presentil”, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990).  Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS) Indeks yang digunakan

No

1

2

3

BB/U

Interpretasi

TB/U

BB/TB

Rendah

Rendah

Normal

Normal, dulu kurang gizi

Rendah

Tinggi

Rendah

Sekarang kurang ++

Rendah

Normal

Rendah

Sekarang kurang +

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Tinggi

Rendah

Sekarang kurang

Normal

Rendah

Tinggi

Sekarang lebih, dulu kurang

Tinggi

Tinggi

Normal

Tinggi, normal

Tinggi

Rendah

Tinggi

Obese

Tinggi

Sekarang lebih, belum obese

Tinggi

Normal

Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) : Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi

: > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

Sumber : Depkes RI 2004.



Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan menggunakan rumus :

Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR



Status gizi berdasarkan rujukan WHO-NCHS dan kesepakatan Cipanas 2000 oleh para pakar Gizi dikategorikan seperti diperlihatkan pada tabel 1 diatas serta di interpretasikan berdasarkan

gabungan tiga indeks

antropometri seperti yang terlihat pada tabel 2.

Untuk memperjelas

penggunaan rumur Zskor dapat dicontohkan sebagai berikut

 

Diketahui BB= 60 kg TB=145 cm Umur : karena umur dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan WHONCHS hanya dibatasi < 18 tahun maka disini dicontohkan anak laki-laki usia 15 tahun

 Table weight (kg) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS Age Standard Deviations Yr mth -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd 15 0 31.6 39.9 48.3 56.7 69.2 81.6 Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

+3sd 94.1

 Table weight (kg) by stature of boys 145 cm in Height from WHO-NCHS Stature Standard Deviations cm -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd +3sd 145 0 24.8 28.8 32.8 36.9 43.0 49.2 55.4 Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985  Table stature (cm) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHS Stature Standard Deviations Yr mth -3sd -2sd -1sd Median +1sd +2sd 15 0 144.8 152.9 160.9 169.0 177.1 185.1 Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985

+3sd 193.2

 Jadi untuk indeks BB/U adalah = Z Score = ( 60 kg – 56,7 ) / 8.3 = + 0,4 SD = status gizi baik  Untuk IndeksTB/U adalah = Z Score = ( 145 kg – 169 ) / 8.1 = - 3.0 SD = status gizi pendek  Untuk Indeks BB/TB adalah = Z Score = ( 60 – 36.9 ) / 4 = + 5.8 SD Asupan nutrisi normal untuk balita? 1. AIR Jumlah air dalam tubuh bayi 70-75% dari BB relative lebih banyak daripada orang dewasa (60-65%) Kebutuhan Air Dalam Keadaan Normal

Umur

Jumlah air dalam 24 jam

Air/kgBB/24 jam (ml)

(ml)

-

Hari

3 10

250 – 300 400 – 500

80 – 100 125 – 150

Bulan

3 6 9

750 – 850 950 – 1100 1100 – 1250

140 – 160 130 – 155 125 – 145

Tahun

1 2 4 6 10 14 18

1150 – 1300 1350 – 1500 1600 – 1800 1800 – 2000 2000 – 2500 2200 – 2700 2200 – 2700

120 – 135 115 – 125 100 – 110 90 – 100 70 – 85 50 – 60 40 – 50

Fungsi: struktur sel Pelarut dalam metabolism sel Mediumuntuk ion Transportasi nutien Transportasi sisa metabolism Pengaturan suhu tubuh

2. KALORI Usia

Energi (kkal/kg)

Bayi 0-5 bln 6-12 bln

115 105

Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun

100 90 80

Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun

60-70 50-60

Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun

-

50-60 40-50

Sumber kalori: Karbohidrat : 45-55% Protein : 9-15% Lemak : 35-45%

3. PROTEIN Usia

Protein (g/kg)

-

Bayi 0-5 bln 6-12 bln

2,5 2

Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun

2 1,8 1,5

Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun

1 1

Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun

1 1

Fungsi: Sumber asam amino untuk pertumbuhan dan pergantin sel jaringan yang rusak Komponen utama keseimbangan osmotic Komponen enzim, hormone, antibody Sumber energy Sumber:

-

Telur Ayam, bebek Daging, jeroan Ikan

-

Susu, keju Serealia: kacang tanah, kacang polong, kacang kedele, tahu, tempe, jagung, beras, gandum

4. KARBOHIDRAT Fungsi: - Sumber utama energy umum - Sumber energy cadangan (glikogen) - Sumber serat - Komponen antibody Sumber: 5. -

Susu Tepung: ubi, singkong, sagu Serealia: beras, jagung, gandum Buah Sirop, kue, jajanan Sayur LEMAK Fungsi: sumber energy efisien sumbr asam lemak esensial, kolesterol, gliserida pelarut vitamin A, D, E, dan K penambah rasa lezat isolator terhadap perubahan suhu struktur jaringan, membrane sel, inti sel pemenuhan rasa kenyang cadangan protein, vitamin A, tiamin Sumber:

-

susu, keju kuning telur mentega, minyak nabati kacang tanah daging, jeroan, otak ikan

6. MINERAL a. Besi Usia Bayi

Fe (mg)

-

0-5 bln 6-12 bln

10 15

Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun

15 10 10

Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun

18 18

Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun

18 24

Fungsi: Komponen Hb Komponen enzim sitokron C dan katalase Sumber:

-

Hati, jeroan, daging Kuning telur Sayur hijau Kacang polong

b. Fluor Fungsi: - Komponen gigi dan tulang Sumber: - Air - Makanan laut - Tumbuh-tumbuhan c. Fosfor Usia Bayi 0-5 bln 6-12 bln

P (mg)

-

-

Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun

250 350 400

Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun

400 500

Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun

400 450

Fungsi: Komponen tulang dan gigi Struktur nucleus dan sitoplasma sel Keseimbangan asam basa Transmisi rangsangan Sumber:

-

Susu Kuning telur Daging Kacang polong, kacang tanah Serealia

d. Kalium Fungsi: - Kontraksi otot - Penyaluran rangsang saraf - Keseimbangan cairan dan tekanan osmotic intraseluler - Irama denyut jantung Sumber: -

Semua jenis makanan

e. Kalsium Fungsi: - Komponen tulang dan gigi - Kontraksi otot - Pembekuan darah - Aktivitas jantung

-

Sumber: Susu, keju

-

Sayur berdaun hijau Sardine Kerang

f. g. h. i. j. k. l. m. n.

Klorida Kobalt Kromium Magnesium Mangan Molybdenum Natrium Selenium Seng Usia Bayi 0-5 bln 6-12 bln

Zn (mg) -

Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun

10 10 10

Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun

15 15

Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun

15 15

o. Sulfur p. Tembaga q. Yodium Usia

Yodium (microgram)

Bayi 0-5 bln 6-12 bln

40 50

Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun

70 90 120

Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun

150 150

Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun

150 150

7. VITAMIN a. Vitamin A (retinol) Fungsi: - Pembentukan pigmen retina - Pembentukan epitel kulit, mata, system reproduksi, sal. Cerna, saluran kemih - Perumbuhan tulang dan gigi Sumber: -

Hati Minyak ikan, susu ikan air tawar kuning telur mentega sayur dan buah berwarna hijau, kuning, merah

b. Vitamin B1 (tiamin) Jika kekurangan: gejala beri-beri, edema, kelainan saraf, jantung Sumber: hati, daging, susu, kuning telur, serealia, sayur c. Vitamin B2 (riboflavin) Ariboflavinosis dengan gejala utama pada mata Sumber: susu, keju, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur bedaun hijau d. Vitamin B6 (piridoksin) e. Vitamin B12 (kobalamin) Jika kekurangan: anemia pernisiosa Sumber: daging, jeroan, ikan, telur, susu, keju f. Folasin (asam folinat) Jika kekurangan: anemia megaloblastik Sumber: hati, sayur berdaun hijau, serealia, kacang-kacangan, keju

g. Vitamin C (asam askorbat) Fungsi: - Meningkatkan absorbs besi - Meningkatkan konversi asam folat menjadi asam folinat - Sumber: buah rasa asam, arbei, jeruk, tomat, kubis, semangka, blewah, sayuran hijau h. Vitamin D Fungsi: - Mengatur absorbs penyimpanan kalsium dan fosfor - Mengatur kadar fosfatase dalam serum Sumber: kuning telur, margarine, minyak ikan, susu, paparan cahaya matahari i. -

Vitamin E (alfa tokoferol) Fungsi: Metabolism otot dan fragilitas eritrosit Mengurangi oksidasi karotin, vit. A, asam linoleat dalam usus Sumber: sayur berdaun hijau, wortel, kacang-kacangan, minyak dari serealia,ASI/ kolostrum

j. Vitamin K Fungsi: - Pembentukan factor pembekuan II, VII, IX, X Sumber: - Kacang kedele - Hampir semua makanan terutama sayur berdaun hijau, wortel, ikan, sintesis flora usus

efek zinc pada rambut

5. Mengapa didapatkan kedua tungkai bengkak, tetapi tubuh lainnya tampak kurus? Pada kwashiorkor yang klasik, terjadi edema dan perlemakan hati disebabkan

gangguan

metabolik

dan

perubahan

sel.

Kelainan

ini

merupakan gejala yang menyolok. Pada penderita defisiensi protein, tidak terjadi katabolisme jaringan yang berlebihan, karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori yang cukup dalam dietnya. Namun, kekurangan

protein

dalam

dietnya

akan

menimbulkan

kekurangan

berbagai asam amino esensial yang dibutuhkan untuk sintesis. Oleh karena dalam diet terdapat cukup karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian asam amino dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan ke otot. Berkurangnya asam amino dalam serum merupakan penyebabnya kurang pembentukan albumin oleh hepar, sehingga kemudian timbul edema. Perlemakan hati disebabkan gangguan pembentukan lipoproteinbeta sehingga transportasi lemak dari

hati ke depot lemak juga terganggu dan akibatnya terjadi akumulasi lemak dalam hepar. Markum, A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak . Jilid 1. Jakarta : FKUI 6. Mengapa didapatkan hipoglikemi, hipotermi, dan dehidrasi? Tindakan darurat stabilisasi apa yang harus dilakukan dokter? Termasuk penatalaksanaan komplikasi. Hal-hal yang lain perlu diperhatikan: a) Kemungkinan hipoglikemi dilakukan

pemeriksaan

dengan

dextrostix Bilakadar gula darah kurang dari 40% diberikan terapi 1-2 ml glukose 40%/kgBB/IV. Hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah; kurang dari 54 mg/dl) merupakan penyebab kematian yang penting pada anak dengan malnutrisi • Pada hipoglikemia anak terlihat lemah, temperatur tubuh rendah, dan sering disertai dengan gangguan kesadaran • Jika anak sadar dan dapat makan, usahakan memberikan makanan 2-3 jam sekali • Jika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat minum) berikan air gula melalui sendok • Jika anak tidak sadar, berikan infus cairan glukosa (jika fasilitas tersedia dan anda trampil melakukannya) b) Hipotermi Diatasi dengan penggunaan selimut atau tidur dengan ibunya. Dapatdiberikan botol panas atau pemberian makanan sering tiap 2 jam.Pemantauan

penderita

dapat

dilakukan

dengan

cara

penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan serta tebal lemak subkutan. Pada minggu-minggu pertama sering belum dijumpai pertambahan berat badan. Setelahtercapai penyesuaian barulah

dijumpai

dipulangkan

bila

pertambahan terjadi

berat

kenaikan

badan.

sampai

Penderita boleh

kira-kira

90%

BB

normalmenurut umurnya, bila nafsu makannya telah kembali dan penyakit infeksi C). Dehidrasi Beberapa tanda klinis yang sering didapatkan

pada anak penderita malnutrisi berat dengan dehidrasi adalah: • Riwayat diare sebelumnya • Anak sangat kehausan • Mata cekung • Nadi lemah • Tangan dan kaki teraba dingin • Anak tidak buang air kecil dalam waktu yang cukup lama • Ubun-ubun cekung Tindakan yang dapat dilakukan adalah jika anak masih dan dapat menyusu, berikan ASI setiap setengah jam sekali tanpa berhenti. Jika anak masih dapat minum, lakukan tindakan memberi minum anak 4-5 ml cairan setiap beberapa menit melalui sendok • Terdapat formulasi cairan yang khusus untuk anak dengan malnutrisi berat; jika tidak tersedia dapat juga digunakan oralit atau larutan gula garam. Larutan gula garam dibuat dengan melarutkan satu sendok makan gula dan satu munjung sendok teh garam ke dalam satu gelas air masak • Jika anak tidak dapat minum, pertimbangkan rehidrasi intravena (infus) cairan Ringer Laktat/Glukosa 5% 7. Pengaturan sapihan secara normal? Lengkapi dengan konsistensinya! Akibat terlambat menyapih? 8. Cara pembacaan KMS? a) Balita naik berat badannya bila : (1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau garis pertumbuhan naik & berpindah ke pita atasnya.

b) Balita tidak naik berat badannya bila :

1. Garis pertumbuhannya turun 2. Garis pertumbuhannya mendatar 3. Garis

pertumbuhannya

naik

tapi

pada

garis

pita

dibawahnya

c) Berat

badan

balita

dibawah

garis

merah

artinya

pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

d) Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya

balita

mengalami

gangguan

pertumbuhan,

sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

e) Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.

SUMBER : Ilmu Kesehatan Anak, Volume I, Nelson

Interpretasi:  

Arah A Arah B

 

perhatian khusus Arah C : memerlukan tindakan segera Arah D : ibu harus diberi pujian atas keberhasilannya

: pertumbuhan anak baik : pertumbuhan kurang

baik,

memerlukan

menaikkan kembali berat badan anaknya searah kurva pertumbuhan normal

SUMBER : Tumbuh Kembang Anak, Soetjiningsih Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

-

diberikan antibiotik? Bagaimana cara penyesuaian dosisnya untuk anak dengan BB yang tidak normal? Diberikan antibiotik saat keadaan anak sudah stabil dengan dosis yang sesuai dengan BB anak/umur? 9. Mengapa didapatkan kesadaran menurun? 10. DD!

Dilengkapi dengan alur diagnosisnya! Dan cara menyingkirkan

Related Documents

Lbm 4 Tumbang
January 2021 1
Lbm 4 Tumbang
January 2021 2
Lbm 4 Tumbang
January 2021 1
Tumbang Lbm 4
January 2021 0
Lbm 4 Modul Tumbang
January 2021 1
Lbm 4 Tumbang
January 2021 1

More Documents from "pademot"

Lbm 4 Tumbang
January 2021 1
Cbr Agama Islam
January 2021 1
A. Soal Ukai Tipe I
January 2021 3
Matriks Transpose
February 2021 1
Ppt Transplantasi Organ
January 2021 1