Loading documents preview...
Siapa yang bertanggung jawab ?!
Bila penggunaan antibiotika berlebihan lebih dikarenakan faktor dokter, maka orang tua sebagai penerima jasa dokter dalam keadaan posisi yang sulit. Tetapi orang tua penderita sebagai pihak pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya rencana pengobatan, tujuan pengobatan dan akibat efek samping pengobatan tersebut Kalau perlu orang tua sedikit berdiskusi dengan cara bukan menggurui untuk peluang apakah boleh tidak diberi antibiotika.
Tidak jarang penggunaan antibiótika adalah permintaan dari orang tua. Yang lebih mengkawatirkan saat ini beberapa orang tua dengan tanpa beban membeli sendiri antibiotika tersebut tanpa pertimbangan dokter.
Persoalan menjadi lebih rumit karena ternyata bisnis perdagangan antibiotika sangat menggiurkan. Pabrik obat, perusahaan farmasi, medical sales representative dan apotik sebagai pihak penyedia obat mempunyai banyak kepentingan. Antibiotika merupakan bisnis utama mereka, sehingga banyak strategi dan cara dilakukan.
Penggunaan obat antibiotik rasional/tepat adalah: Dosis atau lama pemakaian yang tidak sesuai standar pengobatan. Indikasi pengobatan yang salah Tidak diresepkan oleh dokter
yang
tidak
Penggunaan yang terlalu sering. selain berbahaya bagi penggunanya, juga dapat menimbulkan kekebalan (resistensi) bakteri terhadap obat antibiotik tersebut, sehingga obat antibiotik tersebut tidak bisa digunakan kembali (tidak mempan) untuk infeksi bakteri yang sama penggunaan antibiotik ini juga berisiko menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping dari penggunaan antibiotik adalah : Merasa mual dan muntah Ruam-ruam di kulit seperti alergi atau biduren
Penggunaan Antibiotika yang Tepat untuk Anak,,,
Menurut penelitian US National Ambulatory Medical Care Survey pada tahun 1989, setiap tahun sekitar 84% setiap tahun setiap anak mendapatkan antibiotika. Hasil lainnya didapatkan 47,9% resep pada anak usia 0-4 tahun terdapat antibiotika. Angka tersebut menurut perhitungan banyak ahli sebenarnya sudah cukup mencemaskan. Beberapa dokter diketahui sering memberikan resep antibiotik untuk anak-anak yang sakit meski sakitnya hanya batuk pilek saja. Antibiotik bukanlah obat dari segala obat. Tapi sayangnya masyarakat juga seringkali menggunakannya untuk mengobati berbagai jenis penyakit
Ada beberapa cara antibiotika yang baik :
untuk
pengguanaan
· Kenali dulu gejala penyakit anak sebelum ke dokter. · Jangan meminta antibiotik bila tidak perlu. Bila anak sakit, mintalah pemeriksaan (diagnosa) yang jelas. Sebab ada beberapa penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik. · Pelajari perbedaan antara virus dan bakteri. Jangan langsung menggunakan antibiotik ketika anak terinfeksi virus lain seperti cacar air atau gastroentritis (diare). · yakinkan, Anda benarbenar tidak memerlukan antibiotik kecuali memang jika benar-benar dibutuhkan. Tanyakan apa yang dapat dilakukan untuk membuat anak merasa lebih baik. · gunakanlah sesuai resep yang diberikan. Jangan berhenti meminumnya saat sudah merasa baikan atau menyimpannya untuk digunakan lagi di kemudian hari.
Efek samping dari penggunaan anribiotik yang tidak rasional : Akan menyebabka n timbulnya penyakit baru dalam jangka waktu yang lama. Contohnya, diabetes mellitus tipe I atau penyakit kronis lainnya . kelebihan antibiotik bisa mengalami kekurangan vitamin K yang berguna mencegah perdarahan. Penanggulangan bahaya penggunaan antibiotik yang tidak rasional akan menjadi nilai positif bagi penentuan langkah-langkah penanggulangan dan pencegahan bahaya pemakaian antibiotik yang tidak rasional. antibiotik mampu memerangi infeksi akibat bakteri atau kuman sehingga tak lepas perannya dalam proses penyembuhan. Akan tetapi, penggunaan yang irasional menyebabkan antibiotik lebih banyak merugikannya ketimbang menguntungkan.