Loading documents preview...
LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET, DAN BALANCED SCORECARD KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK 8 • Budi Krisolita/145020301111089 • Dhella Safira / • Dewi Khusnul Awalin/
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan berbagai macam fitur dasar lean manufacturing
Menjelaskan lean accounting Menjelaskan dasar-dasar manajemen biaya siklus hidup dan perhitungan biaya target Membahas ciri-ciri dasar Balanced Scoreboard dan perannya dalam lean manufacturing
Lean Manufacturing
Pendahuluan Lean manufacturing adalah pendekatan manufaktur yang didesain untuk meniadakan buangan dan memaksmalkan nilai bagi pelanggan. Pendekatan ini memiliki ciri-ciri pengiriman produk yang benar, dengan jumlah yang benar, dengan kualitas terbaik, pada waktu yang tepat, serta dengan biaya serendah mungkin. Perusahaan yang menerapkan lean manufacturing mengejar strategi pengurangan biaya dengan mendefinisikan berbagai aktivitas perusahaan.
Lima Prinsip Pemikiran Lean Menspesifikkan nilai tiap produk secara tepat Mengidentifikasi “arus nilai” untuk tiap produk Menciptakan arus nilai tanpa gangguan Memungkinkan pelanggan menciptakan nilai dari produsen Mengejar kesempurnaan
Penurunan waktu tunggu pelanggan 71%
Celestica de Monterrey S.A. C. V., Meksiko
Penggunaan Ruang Memingkat 34%
Pengurangan buangan 66%
Pengurangan waktu penyetelan 85% Kesuksesan Penggunaan Lean Manufacturing
Nilai Berdasarkan Produk • Nilai merupakan suatu bagian yang membuat pelanggan mau membayar suatu produk. • Nilai bagi pelanggan adalah perbedaan antara realisasi dan pengorbanan. • Menambahkan fitur-fitur yang tidak diperlukan, dan memasarkan fitur-fitur tersebut akan menyia-nyiakan waktu dan sumber daya. • “Menilai” nilai (value) ini merupakan satu hal yang tidak dapat dilakukan secara internal. Yang dapat dilakukan internal hanyalah mengendalikan aktivitas-aktivitasnya.
Arus Nilai Arus nilai merupakan rangkaian seluruh aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah yang dibutuhkan untuk membawa sebuah produk dari titik awal sampai ke tangan pelanggan. Terdapat dua jenis arus nilai yang sering digunakan, yaitu arus nilai pesanan dan arus nilai produk. Menganalisis arus nilai dilakukan untuk dapat mengelompokkan aktivitas yang bernilai tambah maupun tidak. Ciri-ciri aktivitas tidak bernilai tambah: 1. Aktivitas yang dapat dihindarkan dalam jangka pendek 2. Aktivitas yang tidak dapat dihindarkan dalam jangka pendek karena ketidaktersediaan teknologi maupun metode produksi yang mumpuni
Arus Nilai Pesanan (1) Memindahkan bahan, manajemen kualitas, teknik, penyetelan perlengkapan, pemeliharaan, dll. (2) Pemotongan, pengeboran, penyelipan, perakitan, dan penyelesaian (3) Keluhan pelanggan, perbaikan di lapangan, layanan jaminan, dll.
Penjualan
Pembungkusan dan Pengiriman
Menagih Pelanggan
Entri Pesanan
Produksi Sel (2)
Mengumpulkan Kas dan Piutang
Penjadwalan
Aktivitas Pendukung (1)
Layanan Pasca Penjualan (3)
Pembelian
Perencanaan Produksi
Arus Nilai: Lanjutan Salah satu cara untuk mengidentifikasi arus nilai adalah menggunakan matriks dua dimensional yang sederhana dengan aktivitas/proses dicantumkan di salah satu dimensi dan produk di dimensi kedua. Jika arus nilai telah ditetapkan, tahap berikutnya adalah menugaskan tenaga kerja dan sumber daya ke arus nilai terkait. Tenaga kerja, mesin, proses produksi, dan aktivitas pendukungnya sejauh mungkin harus dikhususkan untuk arus nilai terkait. Hal ini memungkinkan adanya rasa kepemilikan dan merupakan alat akuntabilitas langsung. Cara ini juga menyederhanakan dan memfasilitasi perhitungan biaya produk. Dalam hal tertentu, arus nilai adalah perusahaan yang independen dan tim arus nilai bertanggung jawab atas perbaikan, pertumbuhan, dan profitabilitas.
Pendekatan Matriks: Identifikasi Arus Nilai Aktivitas Produksi: Arus Nilai Pemenuhan Pesanan Model Rem
Entri Pesanan
Perencanaan Produksi
Pembelian
Sel Alumunium (1)
A
X
X
X
B
X
X
C
X
D
X
Sel Baja (2)
Pengujian Tegangan
Pembungkusan dan Pengiriman
Penagihan
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
(1) Pencetakan, permesinan, pengecatan, dan penyelesaian
(2) Penyetempelan, pengelasan, dan pemolesan (3) Memastikan bahwa roda baja memiliki kekuatan tegangan yang sama seperti aluminium sehingga semuanya harus melalui uji tegangan Model A dan B akan ditempatkan dalam satu arus nilai Model C dan D meupakan arus nilai kedua
Menciptakan Arus Nilai Dalam lingkungan produksi tradisional, produksi diatur berdasarkan fungsi menjadi departemen dan produk dihasilkan dalam batch besar, berpindah dair satu departemen ke departemen lainnya. Produksi dengan batch besar tidak cocok untuk digunakan untuk menangani produksi yang bervariasi. Selain itu, waktu tunggu dan perpindahan adalah sumber buangan. Lean manufacturing mengurangi waktu tunggu dan perpindahan secara drastis dan memungkinkan produksi batch kecil untuk berbagai produk yang berbeda. Dua faktor tama untuk mewujudkan hal ini adalah menurunkan waktu penyetelan dan produksi sel.
Pengurangan Waktu Penyetelan/Perubahan Dengan batch besar, penyetelan jarang dilakukan dan biaya tetap penyetelan dibebankan pada unit sebanyak mungkin. Mengurangi waktu untuk mengkonfigurasi perlengkapan yang akan digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk memungkinkan diproduksinya batch yang lebih kecil dengan variasi yang lebih banyak. Pengurangan ini juga menurunkan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output sehingga meningkatkan kemampuan untuk merespon permintaan pelanggan. Mengurangi waktu merupakan hal yang penting untuk dilakukan, namun yang lebih penting lagi untuk dipertimbangkan adalah arus produksi sel atau berkelanjutan.
Produksi Sel Lean manufacturing menggunakan serangkaian sel untuk menghasilkan sejumlah produk yang hampir sama. Sistem ini menggantikan tata letak pabrik tradisional dengan pola sel produksi. Struktur sel dipilih karena dapat: (1) mengurangi waktu tunggu, (2) menurunkan biaya produk, (3) meningkatkan kualitas, (4) menjaga pengiriman agar tepat waktu. Sel produksi berisikan semua operasi yang sangat mirip satu sama lain yang dibutuhkan untuk memproduksi sejumlah produk yang hampir sama.
Perbandingan Departemen dan Produksi Sel Waktu tunggu (7)
Permesinan
Waktu tunggu (8)
(5)
Pencetakan
Permesinan
Pencetakan
(3)
(5)
(3)
Pengecatan
Penyelesaian
(4)
(3)
Waktu tunggu (15)
Pengecatan (4)
Penyelelesaian Waktu tunggu (10)
PANEL A - DEPARTEMEN
(3) PANEL B – PRODUKSI SEL
Perbandingan Lanjutan PANEL A
PANEL B
Waktu Proses
Waktu Proses (10 Unit)
Waktu yang Digunakan
Permesinan
50
Unit Pertama
Percetakan
30
Unit Kedua
Pengecatan
40
Penyelesaian
30
-
-
Total Pemrosesan
150
-
-
Waktu Tunggu
40
Unit Kesepuluh
Total Waktu Batch
190
15 20 (dimulai 5 menit setelah unit pertama)
60
Waktu yang dihemat: 150 menit – 60 menit = 90 menit
Catatan: Jika sel tersebut memproses secara terus menerus, maka satu unit diproduksi setiap lima menit setelah unti awal. Waktu untuk menghasilkan 10 unit adalah 50 menit, dengan penghematan waktu menjadi 100 menit.
PULL VALUE Lean manufacturing menggunakan sisitem demand-pull. Tiap operasi menghasilkan produk hanya jika dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dari operasi sebelumnya. Bahan baku juga tiba hanya pada saat produksi dilakukan. Waktu penyetelan dan produksi sel merupakan faktor penentu untuk keberhasilan lean manufacturing. Permintaan pelanggan bermula dari rantai nila dan memengaruhi cara produsen berhubungan dengan pemasok, di mana persediaan bahan baku ini juga mewakili buangan. Penerapan Pembelian JIT menjadi pilihan perusahaan. Dengan JIT, perusahaan dapat memanfaatkan pemasok semaksimal mungkin.
Mengejar Kesempurnaan Sejalan dengan mulai jelasnya proses menjadi lean dsan tercapainya perbaikan, kemungkinan suatu manufaktur menuju kesempurnaan menjadi lebih memungkinkan. Tujuannya adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi, berbiaya rendah, dan waktu seminimal mungkin. Untuk itu, maka perlu diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut. Bentuk dan Sumber Buangan
• • • • • •
Pemberdayaan Karyawan
Di dalam sistem lean, tingkat partisipasi karyawan yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya. Manajer dalam sistem lean lebih berperan menjadi fasilitator ketimbang seorang supervisor.
Pengendalian Kualitas Total
Produksi lean tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya Total Quality Control.
Persediaan
Efektivitas dan efisiensi penggunaan persediaan dapat dikendalikan dengan produksi sel, waktu penyetelan yang singkat, pembelian JIT, dan sistem permintaan pull.
Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Dengan menggunakan analisis nilai proses, perusahaan dapat mengidentifikasi dan meniadakan berbagai kegiatan yang tidak bernilai tambah.
Produk cacat Produksi berlebih Persediaan bahan baku yang menunggu diproses Pemrosesan, perpindahan karyawan, dan transportasi yang tidak perlu Waktu tunggu Desain produk dan jasa yang tidak sesuai
Lean Accounting
Pendahuluan Banyaknya perubahan dalam berbagai aktivitas structural dan procedural yang telah dijelaskan pada perusahaan lean juga mengubah praktik manajemen biaya. Variansi dan perhitungan biaya standar dan variansi anggaran departemen cenderung mendorong produksi berlebih dan tidak sesuai dengan sistem permintaan pull yang dibutuhkan. Contohnya: 1. Penekanan pada efisiensi tenaga kerja dan departemental 2. Penggunaan tarif overhead keseluruhan pabrik pada multiproduk dapat menghasilkan biaya produk yang menyesatkan. Untuk menghindari berbagai hambatan atau tanda yang menyesatkan, perubahan dalam pendekatan perhitungan biaya produk dan pengendalian operasional akan dibutuhkan dketika berpindah ke sistem lean.
Arus Nilai Terfokus Sistem perhitungan biaya menggunakan tiga metode untuk membebankan berbagai biaya ke tiap produk, melalui: penelusuran langsung, penelusuran penggerak, dan alokasi. Di lingkungan lean, biaya overhead yang dulu dibebankan pada berbagai produk dengan menggunakan penelusuran penggerak beralih ke penelusuran langsung ke produk saat ini. Hal yang perlu diperhatikan: - Perhitungan Biaya Produk. Karena penugasan ganda, pelatihan silang, dan penugasan ulang, membuat pembebanan biaya dapat lebih terfokus dan dapat dibebankan secara langsung. - Keterbatasan dan Masalah. Menugaskan semua tenaga kerja yang dibutuhkan ke dalam arus nilai merupakan hal yang mustahil. Biaya para tenaga kerja yang digunakan bersama ini dapat dibebankan pada tiap arus nilai dengan menggunakan proporsi waktu. Akan tetapi, dengan adanya beberapa arus nilai, beberapa biaya yang tidak dibebankan cenderung merupakan persentase kecil dari biaya total. Memiliki arus nilai untuk tiap produk juga bukan merupakan hal yang praktis.
Biaya Arus Nilai Perlengkapan
Tenaga Kerja Sel Dukungan Produksi BIAYA ARUS NILAI
Dukungan Operasional
Fasilitas
Perhitungan Arus Nilai untuk Multiproduk Perhitungan biaya produk. Dengan multiproduk, biaya produk untuk berbagai arus nilai dihitung dengan menggunakan biaya rata-rata sesungguhnya: Biaya Produk Arus Nilai =
Biaya Periode Arus Nilai Total Unit yang Dikirimkan dalam Periode
Biaya rata-rata biasanya dihitung per minggu dan didasarkan pada biaya sesungguhnya. Contoh selama minggu 6 April, Alllen Autoparts telah menyelesaikan dan mengirim 1.000 rem model C dan 4.000 model D. Dengan melihat biaya arus nilai Sweet Wheel, maka biaya produk arus nilainya adalah $ 120. Sementara, untuk biaya konversi adalah sebesar $ 38.
Biaya Arus Nilai Sweet Wheel: Model C dan D Allen Autoparts Mingu Ini, 6 April Bahan Baku Pemrosesan Pesanan
Upah
Permesinan
Lain-lain
Biaya Total
$ 12.000
$ 12.000
Perencanaa Produk
24.000
24.000
Pembelian
18.000
18.000
Penyetempelan
$ 250.000
25.000
$ 19.000
$ 12.000
306.000
Pengelasan
100.000
28.000
23.000
8.000
159.000
Pembuatan Rangka
60.000
60.000
Pengujian
7.000
7.000
Pembungkusan dan Pengiriman
6.000
6.000
Penagihan
8.000
8.000
Total
$ 410.000
$ 128.000
$ 42.000
$ 20.000
$ 600.000
Pelaporan Arus Nilai
Pengambilan Keputusan
Pengukuran Kinerja