Loading documents preview...
FORMAT LAPORAN KASUS FORMULIR PENGKAJIANA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RUANGAN RAWAT : Flamboyan
TANGGAL DIRAWAT :
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial Umur
:Ny.L (L/P) : 30 Th
Tanggal Pengkajian : __________________ RM No. : _________________
Informan : Pasien dan keluarga II. ALASAN MASUK
Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 5 Oktober 2011 pukul 11.00 WIB, klien mengatakan masuk RSJ karena selalu berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik dengan orang yang berada di rumahnya dan tetangga sekitarnya. III. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? 2. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil
3.
Pelaku/Usia
√
Ya
kurang berhasil Korban/Usia
Tidak tidak berhasil
Saksi/Usia
Aniaya fisik Aniaya seksual Penolakan
√
Kekerasan dalam keluarga Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 : Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dan baru kali ini dibawa ke RSJ. Klien tdak mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan baru kali ini di bawa dan sudah dirawat selama 20 hari. Pasien juga tidak pernah mendapat aniaya fisik dan seksual baik sebagi pelaku, korban dan saksi. Tetapi klien pernah sekali mendapat kekerasan dalam keluarga yaitu dipukul oleh kakaknya shingga klien mengalami trauma berat dan lebih suka menyendiri di kamar
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Hubungan keluarga _______________________
Gejala _____________________
Ya
√
Tidak
Riwayat pengobatan/perawaran ___________________
_______________________
_____________________
Masalah Keperawatan :Tiddak
ada masalah keperawatan
___________________
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Klien mengatakan jika dirinya pernah di olok-olok oleh saudaranya karena tidak bekerja sehingga klien merasa dirinya sudah tidak berguna lagi. Klien juga pernah bekerja sebagia IRT dan sering mendapat perkataan kasar dari majikannya sehingga klien merasa setiap kali pekerjaannya selalu salah Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah IV. FISIK 1. Tanda vital : TD : 130/90 mmHg N : 88x/mnt S : 37 C P : 21x/mnt 2. Ukur : TB : __________ BB : ________ 3. Keluhan fisik
:
√ Ya
Tidak
Jelaskan Masalah keperawatan
: klien mengatakan jika tidak nafsu makan sudah 2 hari ini : Resiko Defisit Nutrisi
V. PSIKOSOSIAL 1. Genogram
Jelaskan: Klien adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara, belum menikah dan memiliki 2 saudara, tinggal serumah dengan orang tuanya, kakek laki-lakinya dari jalur ibu/bapak meninggal dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan seperti yang dideritanya. Masalah Keperawatan : tidak ditemukan
2. Konsep diri a Gambaran diri
: klien mengatakan tubuhnya terlalu kurus dan jelek sehingga pria jarang yang suka terhadapnya
b. Identitas
: klien mengatkan belum menikah dan klien merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara
c. Peran
: Sebelum sakit : klien berperan sebagai anak dan mampu mengerjakan tugas rumah RSJ : Klien mengatakan jika selama di rawat hanya mampu makan, mandi, tidur dan tidak mau bergaul dengan teman yang laindengan alasan tidak membutuhkan teman
d. Ideal diri
: klien ingin cepat sembuh dan segera berkumpul dengan keluarga
e. Harga diri
:Saat dirumah : klien mengatakan jika sering di olok-olok oleh saudaranya RSJ : klien tidak mau berinteraksi dengan yang lain dan lebih memilih untuk tidur, kontak mata kurang, klien sulit di ajak berbicara dan selelu menjawab dengan singkat-singkat dan suara pelan
Masalah Keperawatan
: Gangguan fungsi peran dan Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibunya b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien mengatakan jika sebelum masuk RSJ kuranng berminat dengan kegiatan di luar rumah dan lebih memilih untuk berdiam di kamar. Saat di RSJ klien terlihat kurang bersosialisasi dengan teman yang lain dan hanya terlihat berkumpul ketika makan saja dan kurang berkomunikasi. c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan lebih sering menyendiri dan tidur, kontak mata kurang, pasien sulit sekali diajak berbicara, menunduk dan selalu membelakangi orang lain saat didatangi
Masalah keperawatan:
Isolasi Sosial
4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan jika meganut agama islam dan tidak terlalu peduli dengan kegiatan agama b. Kegiatan ibadah : selama di RSJ klien jarang melakukan kegiatan ibadah Masalah Keperawatan: Distress Spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti tidak sesuai biasanya Jelaskan : klien terlihat kurang rapi. Rambut klien tidak tertata. Klien tampak kusam, lesu, dan kuku klien tampak kotor. Klien mengatakan ia mandi dua kali sehari namun tidak pernah pakai sabun dan shampo. Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
√
Tidak rapi
2. Pembicaraan Cepat
Keras
Gagap
√
Inkoheren
Apatis
Lambat
Membisu
√
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara. Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan.
Masalah Keperawan : Kerusakan Komunikasi Verbal 3. Aktivitas Motorik:
√
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tik
Grimasen
Tremor
Kompulsif
Jelaskan : Pasien terlihat duduk termenung atau tidur-tiduran, pasien lebih banyak menyendiri dan diam serta jarang sekali bergaul bahkan tidak melkukan kontak sama sekali dengan orang lain. Masalah Keperawatan : isolasi sosial 4. Alam perasaaan
√
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : klien mengatakan jika merasa sedih jika mengingat keluarganya dan merasa dirinya tidak berguna Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah 5. Afek
√
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan : Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan seperlunya. Terkadang klien langsung pergi ke kamar. Masalah Keperawatan : Isolasi sosial 6. lnteraksi selama wawancara
√
bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata (-)
Defensif
Curiga
Jelaskan : Pasien tidak berinisiatif dalam berinteraksi dengan orang lain dan kontak mata kurang dan pasien hanya menjawab dengan jawaban pelan dan singkat (malu dan merunduk). Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
7. Persepsi Pendengaran
Penglihatan
Pengecapan
Penghidu
Perabaan
Jelaskan : Masalah Keperawatan : ______________________________________________________________ 8. Proses Pikir
√
sirkumtansial
tangensial
kehilangan asosiasi
flight of idea
blocking
pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien lebih suka menyendiri. Saat interaksi selama wawancara kontak mata klien tidak fokus,dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya kacau terkadang tidak jelas Masalah Keperawatan :Gangguan proses pikir 9. Isi Pikir Obsesi
Fobia
Hipokondria
depersonalisasi
ide yang terkait
pikiran magis
Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
nihilistic
sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Waham
Jelaskan : Klien mampu berpikir secara realistis tentang keadaan yang dialaminya Masalah Keperawatan : tidak di temukan masalah 10. Tingkat kesadaran
√
bingung
sedasi
stupor
Disorientasi waktu
tempat
√
orang
Jelaskan : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja Masalah Keperawatan: Disorientasi orang 11. Memori
√
Gangguan daya ingat jangka panjang
gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini
konfabulasi
Jelaskan : Pasien mampu mengingat beberapa kejadian masa lalunya , seperti pernah kerja sebagai asisten umah tangga Masalah Keperawatan : tidak di temukan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
√
mudah beralih
tidak mampu konsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien mampu berhitung sederhana dari 1 sampai 10. Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan 13. Kemampuan penilaian
√
Gangguan ringan
gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien tidak mampu memberikan penilaian yang baik ketika diberi pilihan antara mendahulukan makan atau mandi. Masalah Keperawatan : Gangguan ringan kemampuan penilaian 14. Daya tilik diri
√
mengingkari penyakit yang diderita
menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : Klien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. Klien merasa sehat tidak perlu pengobatan khusus untuk dirinya Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan VII. Kebutuhan Persiapan Pulang 1. Makan
√
Bantuan minimal
Bantuan total
2. BAB/BAK
√
Bantuan minimal
Bantual total
Jelaskan : Klien mampu makan apabila dibujuk keras tetapi dapat minum dengan inisiatif sendiri. BAB dan BAK di toilet dengan lancar tanpa bantuan. Masalah Keperawatan : Tidak diteukan masalah 3. Mandi
√
Bantuan minimal
Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√
Bantuan minimal
Bantual total
5. Istirahat dan tidur Tidur siang lama : 11.00 s/d 14.00 Tidur malam lama : 20.00s/d 05.00 Kegiatan sebelum / sesudah tidur 6. Penggunaan obat
√
Bantuan minimal
Bantual total
7. Pemeliharaan Kesehatan
√
Perawatan lanjutan
Ya
tidak
Ya
tidak
Ya
tidak
Ya
tidak
Mencuci pakaian
Ya
tidak
Pengaturan keuangan
Ya
tidak
Belanja
Ya
tidak
Transportasi
Ya
tidak
Ya
tidak
Perawatan pendukung 8. Kegiatan di dalam rumah
√
Mempersiapkan makanan Menjaga kerapihan rumah
√
9. Kegiatan di luar rumah
Lain-lain
√
Jelaskan : Klien mengatakan kegiatan didalam rumah yang paling sering adalah tidur dan berdiam diri dikamar, tidak ada kegiatan di rumah. Klien jarang keluar rumah, apabila keluar rumah pada pagi hari dan hanya pergi ke ladang dan pulang pada sore hari. Lalu klien pulang berdiam diri di kamar. Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
VIII. Mekanisme Koping Adaptif
Maladaptif
Bicara dengan orang lain
Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah
reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi
bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Olahraga
√
Lainnya ( klien berbicara seperlunya dengan teman dan perawat)
√
menghindar mencederai diri
lainnya : __________________
Masalah Keperawatan : mekanisme koping individu tidak efekif IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Klien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di RSJ. Hal ini di buktikan dengan datangnya keluarga klien untuk menjenguk. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik .Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam berinteraksi dengan orang lain klien mngatakan malas berinteraksi, klien berbicara jika ada yang mengajak bicara dahulu Masalah dengan pendidikan, Klien sudah lulus SLTA, klien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena klien ingin langsung bekerja.
Masalah dengan pekerjaan, Klien mengatakan jiak sudah Lama tidak bekerja dan terakhir bekerja sebagai ART Masalah dengan perumahan, Klien mengatakan tinggal dengan orang tuanya dan kakaknya yang kedua, klien mengatakan jika sering di olok-olok oleh gtetangga sekitar dan saudaranya sehingga memilih untuk menyendiri di kamar Masalah ekonomi, klien mengatakan jika keluarganya cukup untuk keperluan sehari-hari
Masalah dengan pelayanan kesehatan, klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial X. Pengetahuan Kurang Tentang:
√
Penyakit jiwa
system pendukung
Faktor presipitasi
penyakit fisik
Koping
obat-obatan
Jelaskan :Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang, klien belum mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang pengetahuan itu cara klien menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat Masalah Keperawatan : Defisit Pengatahuan
ANALISA DATA
N O 1.
Data DS: - Pasien mengatakan tidak mau bergaul dengan orang lain. DO: - Kontak mata kurang - Banyak menyendiri di kamar - Banyak diam dan tidak mau bicara - Menyendiri dan tidak mau berbicara dengan orang lain - Klien merasa sedih
Penyebab
Masalah Isolasi Sosial
2.
DS: - Pasien mengatakan malu bergaul dengan orang lain DO: - Pasien tampak menyendiri - Kontak mata kurang - Bicara jarang - Pasien tidak ada inisiatif berbicara duluan - Menunduk - Menghindar
Harga Diri Rendah
3.
DS : - Pasien mandi.
Defisit Perawatan Diri
mengatakan
malas
DO : - Pasien terlihat dibimbing oleh perawat saat mau mandi. - Penampilan tidak rapi - Tidak mau ganti pakaian secara mandiri - Tidak mau memotong kuku secara mandiri
4.
Ds : - Pasien mengatakan jika punya masalah pasien dan tidak mau mengungkapkannya kepada orang lain. Do : Pasien tampak lebih suka berdiam diri di kamar dan tidak mau berbicara dengan perawat.
Koping individu tidak efektif
5.
DS : - Klien mengatakan bingung bila ingin memulai pembicaraan dengan seseorang
Kerusakan komunikasi verbal
Klien mengatakan malas berbicara karena menurut klien tidak ada hal yang perlu dibicarakan.
-
DO : -
-
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja
-
Pembicaraan klien inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan
Pohon Masalah Resiko halusinasi
Isolasi Sosial
Klien tidak pernah memulai pembicaraan kepada lawan bicara
Defisit Perawatan Diri
menurunnya motivasi untuk merawat diri
Gangguan konsep diri :Harga Diri rendah
Koping individu tidak efektif
Defisit Pengetahuan
XI. Aspek Medik Diagnosa Medik : Szikofrenia Paranoid Terapi Medik : Haloperidol (HLP) 5 mg 3x1 Trihexyphenidil (THP) 2 mg 3x1 Chlorpomazin (CPZ) 100 mg 1x1
XII. Daftar Masalah Keperawatan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Isolasi Sosial Harga Diri Rendah Kerusakan Komunikasi Verbal, Koping individu Tidak Efektif Kerusakan Komunikasi Verbal Defisit Pengetahuan Gangguan Proses Pikir
Perawat, (Novi Ameilysah Abidin.)
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI) Nama Klien RM No.
Tgl 31/10/20
N o D x 1.
: Nn. L : 123xxx
DX Medis : Skizofrenia Paranoid
Dx Keperawatan Isolasi Sosial
Tujuan
Perencanaan Kriteria Evaluasi
TUM: Klien mampu berinteraksi dengan orang lain Klien dapat membina Setelah 2 X interaksi hubungan saling klien menunjukan percaya tanda-tanda percaya kepada atau terhadap perawat : - Wajah cerah, tersenyum - Mau berkenalan - Ada kontak mata - Bersedia menceritakan perasaan - Berseddia mengungkapkan masalahnya
SP 1:
Setelah 2 kali interaksi klien dapat
Intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan : - beri salam setiap berinteraksi - Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan tujuan perawat berkrnalan - Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien - Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi - Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien - Buat kontrak interaksi yang jelas - Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien 1.Tanyakan pada klien tentang :
Rasional
Hubungan saling percaya merupakan langkah awal untuk melakukan interaksi
1.
Klien mampu menyebutkan penyebab tanda dan gejala isolasi sosial
menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri : -Diri Sendiri - Orang lain - Lingkungan -
- Orang yang tinggal serumah atau dengan sekamar klien - Orang yang paling dekat ddengan klien dirumah atau diruangan perawatan - Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut - Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah atau diruangan perawat - Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut - Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang tersebut 2.Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri / tidak mau bergaul dengan orang lain
2.
Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
Setelah 2 X interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial, misalnya : -Banyak teman - Tidak kesepian
3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya 1.Tanyakan pada klien tentang : - Manfaat hubungan sosiial - Kerugian menarik diri 2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan
3.
Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
- Saling menolong
kerugian menarik diri
Dean kerugian menarik diri misalnya : -Sendiri - Kesepian - Tidak bisa diskus Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan hubungan soosial secara bertahaap dengan : -Perawat - Perawat lain - Kelompok
3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 1.Observasi perilaku klien tentang berhubungan sosial 2.Beri motivasi dan bantuu klien untuk berkenalan / berkomunikasi dengan perawat lain, klien lain, kelompok 3.Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi 4.Diskusikan jadwal harian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi 5.Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat 6.Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulanya melalui aktifitas yang
dilaksanakan 4. Masukkan ke dalam jadwal harian pasien
SP 2: 1. Evaluasi SP 1 2.
Latihan berhubungan sosial scr bertahap (pasien & kelg)
3. Masukkan jadual kegiatan pasien
Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan hubungan soosial secara bertahaap dengan : -Perawat - Perawat lain - Kelompok
1.Observasi perilaku klien tentang berhubungan sosial 2.Beri motivasi dan bantuu klien untuk berkenalan / berkomunikasi dengan perawat lain, klien lain, kelompok 3.Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi 4.Diskusikan jadwal harian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
Mengetahui sejauh mana pengetahuan klien tentang berhubungan dengan orang lain
5.Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat 6.Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulanya melalui aktifitas yang dilaksanakan SP 3: 1. Evaluasi kegiatan SP 1,2 2. Latih ADL (kegiatan sehari-hari), cara bicara
Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan Kegiatan ADLdan berlatih bicara secara bertahaap dengan : -Perawat - Perawat lain - Kelompok
3. Masukkan jadual kegiatan pasien SP 4 a. Evaluasi SP 1,2,3 b. Latihan ADL (kegiatan seharihari), cara bicara
Setelah 2 X interaksi klien dapat melaksanakan Kegiatan ADLdan berlatih bicara secara
1. Evaluasi pelaksanaan dari jadwal kegiatan harian Klien 2. Beri kesempatan pada Klien mempraktekan cara berkenalan dengan dua orang 3. Ajarkan Klien berbincang bincang dengan dua orang tetang topik tertentu 4. Anjurkan kepada Klien untuk memasukan kegiatan berbincang bincang dengan orang lain dalam jadwal kegiatan harian dirumah 1. Evaluasi pelaksanaan dari jadwal kegiatan harian Klien 2. Beri kesempatan pada Klien mempraktekan
Melatih ADL dan cara berbicara sebagai strategi untuk peningkatan kognitif klien
Melatih ADL dan cara berbicara sebagai strategi untuk peningkatan
c. Masukkan jadual bertahaap dengan : kegiatan pasien -Perawat - Perawat lain - Kelompok
31/10/20
2.
Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya koping individu
TUM : Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap Klien mampu mempertahankan SP 1: aspek positif yang a. Mengidentifikasi dimiliki kemampuan positif yang 1.kebutuhan klien dimiliki terpenuhi 2.klien dapat melakukan aktivitas terarah
b. Menilai kemampuan yang dapat dilakukan
cara berkenalan dengan kognitif klien dua orang 3. Ajarkan Klien berbincang bincang dengan dua orang tetang topik tertentu 4. Anjurkan kepada Klien untuk memasukan kegiatan berbincang bincang dengan orang lain dalam jadwal kegiatan harian dirumah
1. diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan beri pujian /reinforcement atas kemampuan mengungkapkan perasaannya 2. saat bertemu klien,hindarkan memberi penilaian negatif. 3. Utamakan memberi pujian yang realistis 1.diskusikan kemampuan klien yangmasih dapat digunakan selama sakit
Pujian akan meningkatkan harga diri klien
saat ini
1.klien mampu beraktivitas sesuai kemampuan c. Memilih 2.klien mengikuti kemampaun yang terapi aktivitas akan dilatih kelompok
2.diskusikan juga kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan di rumah sakit dan dirumah nanti 1.rencanakan bersama klien aktivitas yang masih dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan : kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan minimal, kegiatan dengan bantuan total 2.tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien 3.beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan (sering klien takut melaksanakannya)
d. Melatih kemampuan pertama yang telah dipilih
Diskusikan dengan klien untuk memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
Klien mampu
1.beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan
e. Masukkan dalam jadwal kegiatan
beraktivitas sesuai kemampuan
yang direncanakan 2.beri pujian atas keberhasilan klien 3.diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah
1.klien mampu melakukan apa yang diajarkan 2.klien mau memberikan dukungan
1.beri pendidikan kesehatan pada keluarga klien tentang cara merawat klien harga diri rendah 2.bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat 3.bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah
pasien
Sp 2 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Sp 3 a.Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 & 2) b.Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan c.Melatih kemampuan 3 yang dipilih d.Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien.
Hari/tgl 03-11-2020 13.00
Diagnosa Isolasi Sosial
Implementasi Pertemuan ke-1 SP 1 1. Membina hubungan saling percaya 2. Mengidentifikasi penyebab isos. 3. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
Evaluasi Paraf S: - Pasien mengatakan malas berinteraksi dengan pasien lain karena tidak ada untungnya - Pasien mengatakan selama dirumah sakit tidak ada satupun orang yang Pasien kenal O: - Pasien tampak menyendiri - Pasien tampak tidak berinteraksi dengan orang lain - Pasien tidak mampu memulai pembicaraan - Afek Pasien tumpul A: - Isolasi sosial masih ada
04-11-2020 11.00
Pertemuan ke-2 SP 1 1. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. 2. Mengajarkan cara berkenalan dengan orang lain Pertemuan ke-3 SP 2 1. Mengevaluasi Sp 1 2. Melatih berhubungan sosial secara bertahap : - PP, PK lain, PKelompok 3. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan pasien
05-11-2020
Pertemuan ke-4 SP 1 1. Mengajarkan cara berkenalan dengan
P: - Bina hubungan saling percaya dengan pasien - Ajak pasien berdiskusi tentang masalah isos - Latih pasien berkenalan S: - Pasien mengatakan malas berinteraksi dengan pasien lain karena tidak ada untungnya - Pasien mengatakan selama dirumah sakit tidak ada satupun orang yang Pasien kenal O: - Pasien tampak menyendiri - Pasien tampak tidak berinteraksi dengan orang lain - Pasien tidak mampu memulai pembicaraan - Afek Pasien tumpul A: - Isolasi sosial masih ada P: - latihan cara berkenalan dan masukan kedalam jadwal harian pasien S: - Pasien mengatakan selama dirumah
orang lain Pertemuan ke-5 SP 2 4. Mengevaluasi Sp 1 5. Melatih berhubungan sosial secara bertahap : - PP, PK lain, PKelompok 6. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan pasien
Pertemuan ke-6 SP 3 1. Mengevaluasi Sp 1 dan 2 2. Melatih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih 3. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan pasien
sakit tidak ada satupun orang yang Pasien kenal Pasien mengatakan senang bisa berkenalan dengan perawat H.
O: - Pasien tampak lebih ceria. - Pasien tampak tidak berinteraksi dengan orang lain - Pasien tidak mampu memulai pembicaraan - Afek Pasien masih tumpul - Mampu berkenalan dengan 1 orang A: - Isolasi sosial masih ada tetapi telah berkurang P: - latihan cara berkenalan dan masukan kedalam jadwal harian pasien
CATATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI RSJ/ RSU Nama : No
Tanggal 06-02-2014
RM No.: Tindakan Keperawatan Data : Pasien masih tampak menyendiri, bicara jarang (seperlunya), kontak mata masih kurang, pasien tampak malu memulai pembicaraan, makan masih diingatkan oleh perawat tetapi mandi sudah punya inisiatif sendiri.
Evaluasi S: - Pasien mengatakan sudah pumya kenalan yang namanya suster H. - Pasien mengatakan senang bisa berkenalan dengan suster H
Diagnosa keperawatan : 1. Isolasi sosial
O: - Pasien tampak menyendiri - Pasien mau berinteraksi dengan orang lain saat diajak oleh perawat. - Pasien tidak mampu memulai pembicaraan - Afek Pasien tumpul A: - Isolasi sosial masih ada P: - Latihan berkenalan dengan 12 orang 2 x sehari
Tindakan keperawatan : 1. Melatih berkenalan dengan 1 orang 2. Memotivasi untuk perawatn diri (mandi, gosok gigi,mengganti pakaian) RTL : 1. Latih berkenalan dengan 2 orang