Makalah Chrysophyta

  • Uploaded by: Alfie
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Chrysophyta as PDF for free.

More details

  • Words: 1,514
  • Pages: 13
Loading documents preview...
MAKALAH PLANKTONOLOGI CHRYSOPHYTA: Nitzschia sp

Oleh: Nama

: Alfie Syahrien

NIM

: 175080500111040

Kelas

: B03

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya, serta kesehatan kepada kita semua, salawat serta salam semoga terlimpah curah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah menyampaikan wahyu Allah kepada kita. Tugas

makalah

yang

berjudul

”Makalah

Planktonologi

CHRYSOPHYTA: Nitzschia sp” yang saya susun ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Planktonologi. Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak dibantu oleh berbagai sumber dan pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Kami menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 9 September 2018

Alfie Syahrien

2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………......2 DAFTAR ISI………………………………………………………………………….3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………4 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….5 1.3 Tujuan…………………………………………………………………..5 1.4 Manfaat…………………………………………………………………5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Historis Phytoplankton……………………………………….….……..6 2.2 Klasifikasi Nitzschia sp…………………………………….….……….7 2.3 ……….7

Gambar

dan

Ciri

Nitzschia

sp……………………………..….

2.4 Morfologi Nitzschia sp……………………………………..……….….8 2,5 Habitat Nitzschia sp……………………………………………….…… 8 2.6 Lingkungan Fisika/Kimia Air Nitzschia sp……………………………8 2.7 Manfaat ………………………..9

Nitzschia

sp………………………….

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan…………..…………………………………………..……11 3.2 Saran……………………………………………………...……...……11

3

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….12

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai Negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai Negara dengan luas wilayah lebih dari 70 % perairan. Salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Selain ikan, alternative hasil laut yang bisa diolah adalah plankton. Plankton ada yang tumbuh lebih seperti hewan (Zooplankton) dan ada yang seperti tumbuhan (Fitoplankton) dengan klorofil dan dapat membuat makanan sendiri. Fitoplankton

merupakan

penghasil

oksigen

terbesar

dilautan.

Fitoplankton dapat dibedakan menjadi lima kelompok yaitu : Cyanophyta, Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, dan Crysophyta. Ditinjau secara biologi, Fitoplankton merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Di dalam Fitoplankton terkandung bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, mineral, dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini pemanfaatan Fitoplankton sebagai komoditi perdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika dibandingkan dengan keanekaragaman jenis fitoplankton yang ada di Indonesia. Padahal komponen

kimiawi

yang

terdapat

dalam

Fitoplankton

sangat

bermanfaat bagi bahan baku industri makanan, kosmetik, farmasi dan lain-lain. Salah satu manfaat dari Chrysophyta yang merupakan bagian yang terdiri dari fitoplankton adalah dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan barang-barang tertentu dan juga sebagai penghasil

4

oksigen di laut dan penghias lautan. Contoh Mikroalga Nitzschia sp memiliki komponen aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri

5

1.2

Rumusan Masalah 1. Bagaimana historis dari Phytoplankton? 2. Bagaimana klasifikasi dari Nitzschia sp? 3. Bagaimana gambar dan ciri-ciri dari Nitzschia sp? 4. Bagaimana morfologi dari Nitzschia sp? 5. Bagaimana habitat dari Nitzschia sp? 6. Bagaimana lingkungan fisika/kimia perairan dari Nitzschia sp? 7. Apa saja manfaat dari Nitzschia sp?

1.3

Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Untuk mengetahui historis dari Phytoplankton. Untuk mengetahui klasifikasi dari Nitzschia sp. Untuk mengetahui gambar dan ciri-ciri dari Nitzschia sp. Untuk mengetahui morfologi dari Nitzschia sp. Untuk mengetahui habitat dari Nitzschia sp. Untuk mengetahui lingkungan fisika/kimia perairan dari Nitzschia

sp. 7. Untuk mengetahui manfaat dari Nitzschia sp. 1.4

Manfaat Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai klasifikasi, ciri-ciri,

morfologi, habitat, lingkungan fisika kimia perairan, dan maanfaat dari phytoplankton divisi chrysophyta khususnya pada spesies Nitzschia sp.

6

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Historis Phytoplankton Chrysophyta atau fitoplankton keemasan (yunani, chrysos = emas)

memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang memberikan warna keemasan. Pigmen lainnya adalah fukoxantin, klorofil a dan klorofil c. Bentuk tubuh Chrysophyta ada yang uniseluler soliter (misal ochromonas) atau ada juga yang berkoloni tidak berflagellum, dan ada juga yang multiseluler (missal vaucheria). Dinding sel chrysophyta mengandung hemiselulose, silica yang berperan sebagai cadangan minyak bumi dan pectin.Inti sel pada chrysophyta sebagian besar adalah besifat eukariota dan sebagian lagi bersifat

prokariota.Pada

diatom

(contohnya

navicula)

dinding

selnya

berbentuk seperti cangkang yang tediri atas bagian dasar atau hipoteca dan bagian penutup atau epiteca.Cadangan makanan pada chrysophyta berupa lemak dan karbohidrat. Chrysophyta sebagian besar hidup di air tawar tetapi ada juga yang hidup di air laut. Meskipun ada anggota chrysophyta yang hidup di laut, reproduksinya dilakukan secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada fitoplankton uniseluler reproduksi atau perkembangbiakan dilakukan dengan pembentukan

spora.

Sedangkan

pada

fitoplankton

yang

multiseluler

reproduksi seksualnya dilakukan melalui penyatuan dari jenis gamet. Contoh dari Chrysophyta adalah navicula, synura, dan nishoous.

7

2.2

Klasifikasi Nitzschia sp

Berdasarkan (Tomas, 1997). Adapun Nitzschia sp. dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi

: Thallophyta

Sub Divisio

: Algae

Ordo

: Pennales

Kelas

: Bacillariophyceae

Familly

: Nitzchiaceae

Genus

: Nitzschia

Species

: Nitzschia sp.

2.3

Gambar dan Ciri-ciri Nitzschia sp

(Landcare Research 2018) Nitzschia sp. adalah phytoplankton yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu merupakan diatom pennales perairan, alga bersel tunggal, menghasilkan neuro mixim, raphe adalah rongga udara, katup terdiri dari 2 yaitu hipoteka dan apiteka, berwarna biru kehijauan, sel sel berbentuk lonjong memanjang, ditengah-tengah panser terdapat celah yang membujur yang

8

dinamakan rafe hidup sebagai saprofit, organime ini dapat merayap mundur (Anonim, 2012).

2.4

Morfologi Nitzschia sp Nitzschia sp. merupakan mikroalga yang termasuk dalam kelas

Bacillariophyceae (Tomas, 1997). Secara umum bentuk dari Nitzschia sp. ini berbentuk lonjong memanjang. Nitzschia sp. merupakan mikroalga bersel tunggal yang mempunyai peran yang penting dalam ekosistem perairan sebagai produsen primer. Mikroalga ini banyak digunakan sebagai pakan alami bagi larva organisme laut seperti krustacea, bivalvia, dan ikan (Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).. 2.5

Habitat Nitzschia sp Nitzschia

sp.

hidup

sebagai

saprofitdimana

habitat

hidupnya

merupakan bentik di air tawar maupun air laut. Meskipun dalam proses fotosintesis Nitzschia sp. memproduksi O2 lebih banyak dari pada yang digunakannya namun Nitzschia sp. juga memerlukan O2 untuk hidup. Selain O2, ketersediaan CO2 juga merupakan suatu hal yang sangat penting dalam fotosintesis (Round, 1970 dalam Mustofa, 1982). Umumnya udara atau atmosfir mengandung 0,03% gas CO2 (Koesoebionao, 1980 dalam Mustofa, 1982). Kebutuhan O2 dapat dipenuhi dengan pemberian aerasi. Turbulensi dan sirkulasi media kultur penting sekali untuk mempertahankan tempratur agar tetap homogen, penyinaran, CO2, nutrient, O2 dan hasil metabolisme lain agar menyebar merata (Wachjuni, 1988).

2.6

Lingkungan Fisika/Kimia Air Nitzschia sp Pertumbuhan Nitzschia sp. terjadi relatif sering, di beberapa daerah

musiman, dan dalam berbagai macam lokasi. Dalam budidaya Nitzschia sp. dapat tumbuh pada salinitas terendah 6 ppt dan tertinggi 48 ppt, pada suhu 5 ºC- 30ºC, untuk pertumbuhan optimal (Thessen et al., 2005). Faktor-faktor 9

lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan antara lain cahaya, temperatur, salinitas, tekanan osmose, dan pH air, yang bisa jadi memacu atau menghambat pertumbuhan (Fogg dan Thake, 1987).

Tabel 1. Standar mutu air untuk Nitzschia sp. (Wachjuni, 1988).

2.7

Paramater

Kisaran Nilai

Satuan

Suhu

28 – 32

o

Salinitas

30 – 32

ppt

pH

7,8 – 8,3



DO

>5

ppm

Kesadahan

80 – 120

ppm

Phosphat

< 0,1

ppm

Amoniak

< 0,5

ppm

Kecerahan

Maksimum

ppm

NO2

< 0,1

ppm

NO3

< 0,5

ppm

C

Manfaat Nitzschia sp Mikroalga

Nitzschia

sp

memiliki

komponen

aktif

yang

dapat

dimanfaatkan sebagai antibakteri (Panggabean, dkk 1998) Beberapa jenis Nitzschia juga telah dilaporkan memiliki senyawa antibakteri diantaranya yaitu Nitzschia palatea (Zajic, 1970 dalam Panggabean dkk., 1998), dan Nitzschia ovalis (De La Noue dan De Pauw, 1988). Nitzschia sp. telah dilaporkan memiliki senyawa antibakteri. seperti senyawa polisakarida yang memiliki 10

aktivitas bioaktif sebagai antibakteri yang menunjukkan kemampuan dari mikroalga tersebut menghambat pertumbuhan bakteri uji, yaitu B. subtilis, Pseudomonas sp. dan E. coli (Panggabean dkk., 1998)

11

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Chrysophyta (yunani, chrysos = emas) memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang memberikan warna keemasan. Pigmen lainnya adalah fukoxantin, klorofil a dan klorofil c. Bentuk tubuh Chrysophyta ada yang uniseluler soliter, berkoloni tidak berflagellum, dan ada juga yang multiseluler. Nitzschia sp. merupakan mikroalga yang termasuk dalam kelas Bacillariophyceae yang memiliki ciri-ciri yaitu merupakan diatom pennales perairan, alga bersel tunggal, menghasilkan neuro mixim, raphe adalah rongga udara, katup terdiri dari 2 yaitu hipoteka dan apiteka, berwarna biru kehijauan, sel sel berbentuk lonjong memanjang, ditengah-tengah panser terdapat celah yang membujur yang dinamakan rafe hidup sebagai saprofit, organime ini dapat merayap mundur dan memiliki komponen aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri Pertumbuhan Nitzschia sp. terjadi relatif sering, di beberapa daerah musiman, dan dalam berbagai macam lokasi. Dalam budidaya Nitzschia sp. dapat tumbuh pada salinitas terendah 6 ppt dan tertinggi 48 ppt, pada suhu 5 ºC- 30ºC, 3.2 Saran Sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa Perikanan dan Ilmu Kelautan ditekankan khususnya program studi Budidaya Perairan untuk lebih mengenal lebih dekat tentang Chrysohyta, mampu mengenalinya, dan memanfaatkannya agar bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

12

Campbell, M, N. 2008. Biodiesel: Algae as renewable source for liquid fuel. Guelph Engineering Journal., (1): 2-7 Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta. Isnansetyo, A. dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Fitoplankton dan Zooplankto Untuk Pembenihan Organisme Laut. Kansius. Jakarta. Landcare Research 2018 Mustofa, T.D. 1982. Pengaruh Penambahan Vitamin B12 Pada Tingkat Salinitas Yang Berbeda Terhadap Perkembangan Populasi Monokultur Tetraselmis sp, Skeletonema sp dan Chaetocheros sp. Departemen Pertanian Derektorat Jendral Perikanan Bagian Proyek Peningkatan Budidaya Udang. Banda Aceh. Tomas, C. R. 1977. Identifying Marine Phytoplankton Academic press. 858p USA. Wachjuni, S. 1988. Laporan Kegiatan Training Alga. Balai Besar Pengemban Budidaya Air Payau Jepara. Sulawesi Selatan.

13

Related Documents

Makalah Chrysophyta
February 2021 0
Chrysophyta
February 2021 0
Makalah
February 2021 2
Makalah
January 2021 2
Makalah Jembatan
January 2021 0

More Documents from "Umma Mye Acho"

Makalah Chrysophyta
February 2021 0
January 2021 0
Dlkr Dlkp Benoa
February 2021 0
Human Behaviour
January 2021 1