Makalah Kel 1 Dukun Bayi

  • Uploaded by: Asyifa Arsy
  • 0
  • 0
  • September 2022
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kel 1 Dukun Bayi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,975
  • Pages: 13
Loading documents preview...
MAKALAH DUKUN BAYI Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah ASKEB V Dosen Pengampu : Ibu Elizabeth Widayati, SST., M.Keb

Disusun oleh : KELOMPOK I Alpi Maulidah (A.14.19.0034) Anisa Nuralwaeni (A.14.19.0035) Annisa Septiani Fitri (A.14.19.0036) Apriliada Nurmulia Dewi (A.14.19.0037) Asyifa Arsy Astuti (A.14.19.0038) Tingkat : II B

AKADEMI KEBIDANAN CIANJUR Jl. Pangeran Hidayatullah No. 105, Cianjur, Jawa Barat Telp/Fax (0263) 271283 Cianjur. Email: [email protected] Website: www.akbidcianjur.ac.id 2021-2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca pada umumnya. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Cianjur, 17 Maret 2021

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

1

1.3 Tujuan 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1 Pengertian dukun bayi 2.2 Peran dukun bayi

3

3

2.3 Tujuan pembinaan dan kemitraan dukun bayi 2.4 Manfaat dukun bayi

6

2.5 Program pembinaan dukun bayi BAB III SIMPULAN 3.1 Kesimpulan

6

9

9

3.2 Saran 9 DAFTAR PUSTAKA

10

ii

5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keluhan kesehatan perempuan. Masyarakat dunia terus berusaha menekan angka kematian ibu melahirkan melalui berbagai cara. Salah satu caranya adalah komitmen dalam illenium Development Goals (Peter, 2008:28). MDG merupakan agenda PBB yang diluncurkan pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB pada September 2000. Dinas Kesehatan telah mencanangkan program kemitraan bidan dengan dukun dalam pertolongan persalinan sebagai bentuk upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang saat ini masih tinggi. Kemitraan bidan dengan dukun adalah bentuk kerjasama bidan dengan dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip kesetaraan, keterbukaan, dan kepercayaan dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir. Seiring kemajuan dunia kedokteran dan pendidikan kebidanan, maka peran dukun bayi lambat laun diambil alih oleh bidan. Keberadaan dukun bayi tidak bisa dihilangkan dalam pemberian pertolongan persalinan. Hingga saat ini keberadaan dukun bayi masih diakui dalam masyarakat, namun bukan lagi sebagai tenaga penolong proses persalinan tetapi pendamping proses persalinan dan perawatan bayi serta ibu setelah proses persalinan. Peran dukun bayi mengalami transisi dari yang dahulu sebagai penolong persalinan sekarang sebagai pendamping persalinan.

1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan dukun bayi? b. Apa saja peran dari dukun bayi? c. Apa saja tujuan pembinaan dan kemitraan dukun bayi? d. Apa saja manfaat dari dukun bayi? e. Apa saja program pembinaan untuk dukun bayi?

1

1.3 Tujuan a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dukun bayi. b. Untuk mengetahui apa saja peran dari dukun bayi. c. Untuk mengetahui apa tujuan pembinaan dan kemitraan dukun bayi. d. Untuk mengetahui apa yang saja manfaat dari dukun bayi. e. Untuk mengetahui apa saja program pembinaan untuk dukun bayi.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dukun Bayi Pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan yaitu proses persalinan yang di bantu oleh tenaga non kesehatan yang biasa di kenal dengan istilah dukun bayi atau nama lainnya dukun beranak. Dalam lingkungan dukun bayi merupakan tenaga terpercaya dalam segala soal yang terkait dengan reproduksi wanita. Ia selalu membantu pada masa kehamilan, mendampingi wanita saat bersalin, sampai persalinan selesai dan mengurus ibu dan bayinya dalam masa nifas. Dukun bayi biasanya seorang wanita sudah berumur ± 40 tahun ke atas. Pekerjaan ini turun temurun dalam keluarga atau karena ia merasa mendapat panggilan tugas ini. Pengetahuan tentang fisiologis dan patologis dalam kehamilan, persalinan, serta nifas sangat terbatas oleh karena itu apabila timbul komplikasi ia tidak mampu untuk mengatasinya, bahkan tidak menyadari akibatnya, dukun tersebut menolong hanya berdasarkan pengalaman dan kurang professional. Berbagai kasus sering menimpa seorang ibu atau bayinya seperti kecacatan bayi sampai pada kematian ibu dan anak. Dalam usaha meningkatkan pelayanan kebidanan dan kesehatan anak maka tenaga kesehatan seperti bidan mengajak dukun untuk melakukan pelatihan dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dalam menolong persalinan, selain itu dapat juga mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan dan segera minta pertolongan pada bidan. (Prawirohardjo, 2005).

2.2 Peran Dukun Bayi Peran dukun bayi menurut PERDA No 9 Tahun 2018 adalah :  Periode Kehamilan a. Memotivasi ibu hamil untuk periksa ke bidan.

3

b. Mengantar ibu hamil yang tidak mau periksa ke bidan. c. Membantu bidan pada saat pemeriksaan ibu hamil. d. Melakukan penyuluhan pada ibu hamil dan keluarga tentang: 1) Tanda-tanda persalinan, 2) Tanda bahaya kehamilan, kebersihan pribadi dan lingkungan; 3) Gizi; dan 4) Perencanaan persalinan (bersalin di bidan, menyiapkan transportasi,

menggalang

dalam

menyiapkan

biaya,

menyiapkan calon donor darah) e. Memotivasi ibu hamil dan keluarga tentang: 1) KB setelah melahirkan; dan 2) persalinan di bidan pada waktu menjelang taksiran persalinan f.

Melakukan ritual keagamaan/tradisional yang sehat sesuai tradisi setempat bila keluarga meminta.

g. Melakukan motivasi pada waktu rujukan diperlukan, dan h. Melaporkan ke bidan apabila ada ibu hamil baru.  Periode Persalinan a. Mengantar calon ibu bersalin ke bidan. b. Mengingatkan keluarga menyiapkan alat transport untuk pergi ke bidan/memanggil bidan. c. Mempersiapkan sarana prasarana persalinan aman seperti air bersih dan kain bersih. d. Mendampingi ibu pada saat persalinan. e. Membantu bidan pada saat proses persalinan. f.

Melakukan ritual keagamaan/tradisional yang sehat sesuai tradisi setempat bila keluarga meminta.

g. Membantu bidan dalam perawatan bayi baru lahir. h. Membantu ibu dalam Inisiasi Menyusui Dini (IMD). i.

Memotivasi rujukan bila diperlukan.

j.

Membantu bidan membersihkan ibu, tempat dan alat setelah persalinan.

 Periode Nifas a. Melakukan kunjungan rumah dan memberikan penyuluhan tentang : 1) Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas.

4

2) Tanda-tanda bayi sakit. 3) Kebersihan pribadi dan lingkungan. 4) Gizi. 5) ASI ekslusif. 6) Perawatan tali pusat. 7) Perawatan payudara. b. Memotivasi ibu dan keluarga untuk ber-kb setelah melahirkan. c. Melakukan ritual keagamaan/tradisional yang sehat sesuai tradisi setempat bila keluarga meminta. d. Memotivasi rujukan bila diperlukan dan melaporkan ke bidan apabila ada calon akseptor KB baru.

2.3 Tujuan Pembinaan dan Kemitraan Dukun Bayi Supervise / pembinaan adalah Bimbingan teknis yang terus menerus danberkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan. Pembinaan menjangkau 2 aspek : a. Pembinaan ketrampilan dukun bayi. b. Pembinaan hasil kegiatan yang dilaksanan oleh dukun bayi. Dukun bayi merupakan tokoh kunci dalam masyarakat yang berpotensi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Peran dan pengaruh dukun sangat bervariasi sesuai dengan budaya yang berlaku. Peran dukun dalam masa perinatal sangat kecil atau dukun memiliki wewenang yang terbatas dalam pengambilan keputusan tentang cara penatalaksanaan komplikasi kehamilan atau persalinan, sehinngga angka kematian masih tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, yaitu untuk meningkatkan status dukun dalam pengambilan keputusan, maka di lakukan upaya pelatihan dukun bayi agar mereka memiliki pengetahuan dan ide baru yang dapat di sampaikan dan di terima oleh anggota masyarakat. Beberapa program pelatihan dukun bayi memperbesar peran dukun bayi dalam program KB dan pendidikan kesehatan di berbagai

5

aspek kesehatan reproduksi dan kesehatan anak. Pokok dari pelatihan dukun adalah untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sudah

di

lakukan

tentang kehamilan,

oleh

dukun,

seperti

melakukan persalinan bersih

memberikan

saran

dan

serta

aman,

mengatasi masalah yang mungkin muncul pada saat persalinan, sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat di kurangi atau di cegah sedini mungkin.

2.4 Manfaat Dukun Bayi Walaupun sudah zaman modern namun kita masih memerlukan tenaga dukun bayi sebagai pendamping dalam mengawasi kehamilan disaat tenaga bidan tidak bisa melakukan pengawasan secara penuh dan disuatu daerah yang masih kurangnya tenaga bidan. Cara pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi tidak jauh berbeda dari cara pertolongan persalinan oleh bidan, hanya saja dalam penerapannya mereka kurang memperhatikan kesterilan dan alat-alat yang digunakan masih seadanya. Para dukun bayi juga melakukan pengawasan kepada ibu hamil semenjak para dukun bayi tahu tentang kehamilan ibu, hal ini sama dengan lebih mengarah ke spiritual. Keberadaan dukun bayi ini tidak bisa dihilangkan dalam pemberian pertolongan persalinan. Sebagai bidan harus menjalin kerjasama dengan dukun bayi dalam meningkatkan mutu pelayanan dalam pertolongan persalinan untuk mencegah kematian ibu dan janin serta kecacatan yang mungkin terjadi.

2.5 Program Pembinaan Dukun Bayi Program kemitraan bidan dengan dukun telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu tetapi cakupan bantuan persalinan oleh dukun masih tinggi dan masih ada dukun yang tidak memiliki kemitraan dengan bidan. Pembinaan dukun dilakukan dengan memperhatikan kondisi, adat, dan peraturan dari masing-masing daerah atau dukun berasal ,karena tidak

6

mudah

mengajak

seseorang

dukun

untuk

mengikuti

pembinaan.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan bidan dalam pembinaan dukun adalah sebagai berikut : a) Fase I : Pendaftaran Dukun 1. Semua dukun yang berpraktek didaftar dan diberikan tanda terdaftar. 2. Dilakukan assesment mengenai pengetahuan/ ketrampilan dan sikap mereka dalam penanganan kehamilan dan persalinan. b) Fase II : Pelatihan 1. Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assessment. 2. Diberikan sertifikat. 3. Diberikan penataan kembali tugas dan wewenang bidan dalam pelayanan kesehatan ibu. 4. Yang tidak dapat sertifikat tidak diperkenankan praktek. c) Fase III : Pelatihan oleh tenaga terlatih 1. Persalinan hanya boleh dilakukan oleh tenaga terlatih. 2. Pendidikan bidan desa diprioritaskan pada anak dan keluarga dukun. Upaya Pembinaan Dukun Bayi Dalam praktiknya, melakukan pembinaan dukun di masyarakat tidaklah mudah. Masyarakat masih menganggap dukun sebagai tokoh masyarakat yang patut dihormati, memiliki peran penting bagi ibu-ibu di desa. Oleh karena itu, di butuhkan upaya agar bidan dapat melakukan pembinaan dukun. Beberapa upaya yang dapat dilakukan bidan di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pendekatan dengan para tokoh masyarakat setempat. 2. Melakukan pendekatan dengan para dukun. 3. Memberikan

pengertian

kepada

para

dukun

tentang

pentingnya persalinan yang bersih dan aman. 4. Memberi

pengetahuan

kepada

dukun

tentang

komplikasi-

komplikasi kehamilan dan bahaya proses persalinan. 5. Membina kemitraan dengan dukun dengan memegang asas saling menguntungkan.

7

6. Menganjurkan dan mengajak dukun merujuk kasus-kasus resiko tinggi kehamilan kepada tenaga kesehatan. Pelaksana Supervisi / Bimbingan / Pembinaan 1. Dokter. 2. Bidan. 3. Perawat kesehatan. 4. Petugas imunisasi. 5. Petugas gizi. Tempat Pelasanaan Pembinaan Dukun Bayi 1. Posyandu pada hari buka oleh petugas / pembina posyandu. 2. Perkumpulan dukun bayi dilaksankan di puskesmas. Waktu Pelaksanaan Pembinaan Dukun Bayi 1. Saat kunjungan supervisi petugas puskesmas di posyandu di desa tempat tinggal dukun. 2. Pertemuan rutin yang telah disepakat. 3. Waktu-waktu lain saat petugas bertemu dengan dukun bayi. 4. Saat mendampingi dukun bayi waktu menolong persalinan. Klasifikasi Pembinaan Dukun Bayi Berikut adalah klasifikasi materi yang di berikan untuk melakukan pembinaan dukun: 1. Promosi Bidan Siaga. 2. Pengenalan

Tanda

Bahaya Kehamilan, Persalinan, Nifas,

Rujukan. 3. Pengenalan Dini Tetanus Neonatorum, BBLR, dan Rujukan. 4. Penyuluhan Gizi dan KB. 5. Pencatatan kelahiran dan kematian.

8

dan

BAB III SIMPULAN

3.1 Kesimpulan Pertolongan persalinan oleh tenaga non-medis tidak bisa dihilangkan karena sudah merupakan suatu kepercayaan dan sudah melekat dalam budaya. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan non-kesehatan masih diperlukan pada daerah-daerah yang masih minimnya tenaga kesehatan khususnya bidan. Kerjasam antar bidan dan pemerintah dengan tenaga kesehatan non-medis sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. kerjasama yang bisa dilakukan seperti misalnya dalam pemberian pelatihan kepada para tenaga kesehatan non-kesehatan atau keikut sertaan pemerintah sangat penting untuk menunjang sukesnya pelatihan dengan pemberian bantuan alat-alat untuk menolong persalinan seperti gunting tali pusat, sehingga infeksi saat pemotongan tali pusat bisa diturunkan.

3.2 Saran Penyusun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik dari bapak/ibu dosen sangat kami harapkan. Agar makalah ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi pembelajaran untuk kami dikemudian hari.

9

DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni Dwi, dkk. 2018. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pinem, Srilina. 2016. Seri Modul Asuhan Kebidanan Komunitas. Medan: Akademi Kebidanan Mitra Husada. Junengsih.

2018.

Praktik

Kebidanan

Komunitas.

Jakarta:

Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia. Windiyati. 2018. Analisis Pengetahuan dan Perilaku Dukun Bayi Terhadap Program Kemitraan Bidan: Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak. 8(1):223-230. Hayati, dkk. 2018. Kemitraan Bidan dan Dukun dalam Pertolongan Persalinan: Journal of Healthcare Technology and Medicine. 4(2):232-248.

10

Related Documents


More Documents from "Wilda Khamdatina"

Konsep Kb Alamiah (rendi)
January 2021 3
Jurnal Adsorpsi
January 2021 1
Materi Ii
January 2021 2