Makalah Keunggulan Ekonomi.docx

  • Uploaded by: Anang
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Keunggulan Ekonomi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,730
  • Pages: 11
Loading documents preview...
1. Imas Isnaini 2. Arif Teguh Wicaksono 3. Agung Mubarok 4. Ahmad Taslim

Guru Pembimbing : Frederika Yurita, S.Pd

MA AL-FALAAH Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Setiap negara pasti memiliki sumber daya yang berbeda-beda yang menjadi

kekayaan dari negaranya. Kemudian sumber daya – sumber daya tersebut menjadi keunggulan dari negaranya yang membedakannya dari negara – negara yang lain. Karena hal tersebut maka ada sifat saling membutuhkan diantara negara – negara tersebut sehingga diperlukan adanya pertukaran untuk melengkapi kebutuhan yang ada, sebab seperti yang kita ketahui bahwa kebutuhan manusia itu tidak terbatas. Pada awalnya motif untuk melakukan pertukaran karena adanya manfaat dari perdagangan itu sendiri. Sumber yang utama dari manfaat itu adalah adanya perbedaan – perbedaan diantara tiap – tiap individu di dunia ini, misalnya saja perbedaan selera dan hal / pola konsumsi. Untuk itu tiap – tiap negara saling melengkapi kebutuhan tersebut sehingga hal ini menyebabkan adanya perdagangan internaional. Tetapi secara fundamental sebenarnya perdagangan terebut tercipta karena suatu negara dapat menghasilkan barang tertentu secara lebih efisien dari pada negara lain. Dengan demikian berarti suatu negara dapat memproduksi suatu barang dengan lebih banyak dan lebih cepat serta menggunakan sumber daya yang ada secara tepat dibandingkan dengan negara lain. Dalam hal ini efisien untuk memproduksi guna perdagangan internasional ada dua dilihat dari macam kasusnya yaitu efisien secara mutlak (keunggulan mutlak) dan efisien secara relatif (keunggulan komparatif).

B.

C.

Rumusan Masalah 1.

Apakah pengertian teori keunggulan mutlak dan komparatif?

2.

Bagaimana mengoptimalkan keunggulan komparatif?

3.

Apa saja keunggulan komparatif yang dimiliki di Indonesia?

Tujuan 1. Untuk memahami pengertian teori keunggulan mutlak dan komparatif. 2. Untuk mengetahui cara mengoptimalkan keunggulan komparatif. 3. Untuk mengetahui keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia.

1

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Keunggulan Perdagangan Internasional Manfaat atau keuntungan dan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu: 1.

Teori keunggulan mutlak (Absolut Advantage Theory) Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations

(1776) yang menyebutkan bahwa suatu negara dikatakan mempunyai keunggulan mutlah atas barang tertentuapabila negara tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih rendah dibanding negara lain. Dalam rangka mencaai keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide tentang pembagian kerja internasional (spesialisasi). Dengan adanya spesialisasi internasional ini akan memiliki keuntungan antara lain: a.

Dapat memberikan hasil beruoa manfaat (gains from trade) yang berupa kenaikan produksi dan konsumsi barang/jasa.

b.

Setiap negara akan menekankan produksi barang yang memiliki keuntungan alamiah maupun keuntungan yang diperkembangkan.

Dengan demikian setiap negara akan melakukan spesialisasinya dalam produksi yang memiliki keuntungan mutlak, yaitu keuntungan yang dinyatakan dalam banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang tersebut. Keuntungan ini baru akan diperoleh apabila suatu negara mampu memproduksi suatu barang dengan jam/hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan negara lain.

Misalnya, ada dua negara yang sama-sama menghasilkan mobil dan televisi. Mobil dan televisi yangdihasilkan oleh kedua negara tersebut pada bulan tertentu sebagai berikut Negara

Mobil

TV

A

100 Unit

1000 Unit

B

400 Unit

200 Unit

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa negara A menghasilkan lebih banyak televisi dibandingkandengan negara B sehingga dalam hal ini negara A memiliki

2

keuntungan mutlak dalam menghasilkantelevisi terhadap negara B. Sementara itu, negara B lebih banyak menghasilkan mobil dibandingkandengan negara A, dalam hal ini negara B memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan mobil. Dengandemikian, jika kedua negara itu sepakat untuk melaksanakan perdagangan, sebaiknya negara Amengekspor televisi dan mengimpor mobil dari negara B. Sebaliknya, negara B mengekspor mobil kenegara A dan mengimpor televisi dari negara A

2.

Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Adventage Theory) Teori keunggulan komparatif pertamakali diperkenalkan pada tahun 1817 oleh

David Ricardo, karena itu biasa disebut juga sebagai prinsip keunggulan komparatif Ricardian. Dalam teori ini Ricardo merasa kurang puas dengan teori Adam Smith, kemudian diperbaiki dengan mengajukan dua perbedaan dalam perdagangan: a.

Perdagangan dalam negeri

b.

Perdagangan luar negeri

Untuk perdagangan luar negeri menurut Ricardo baru bisa berlaku teori keuntungan mutlak Adam Smith, sehingga untuk perdagangan luar negeri keuntungan itu kurang bisa terpakai,

sehingga

dalam

perdagangan

luar

negeri

harus

menggunakan

keuntungan/ongkos komparatif. Menurut teori ini kedua negara masih dapat melakukan perdagangan meskipun salah satunya mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi barang, asalkan biaya relatif untuk memproduksi barang di kedua negara tersebut berbeda.

Perdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan jika setiap negara yang terlibat memilikikeunggulan absolut yang berbeda-beda. Jika hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut untukbarang yang dihasilkan, tidak akan terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan.Inilah kelemahan pola pikir keunggulan absolut. Namun, kelemahan teori Adam Smith ini disempurnakanoleh David Ricardo dengan teori comparative advantage atau keunggulan komparatif, baik secara cost comparative (labor efficiency) maupun production comparative (labor productivity) .Menurut David Ricardo, walaupun suatu negara mampu memproduksi seluruh jenis barang dengan hargalebih murah dari negara lainnya, negara tersebut masih bisa memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional

3

B. Mengoptimalkan Keunggulan Komperatif Pemerintah perlu mengoptimalkan keunggulan komparatif Indonesia untuk menumbuh kembangkan industri berbasis sumber daya lokal yang berdaya saing tinggi di pasar internasional. Kecepatan dan ketepatan pemerintah mengidentifikasi industri yang kompetitif dan memfasilitasi perkembangannya dapat memacu pertumbuhan jangka panjang ekonomi nasional. Kepala Ekonom Bank Dunia Justin Yifu Lin menyampaikan hal itu di Jakarta, Selasa (28/6), saat bertemu Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, pengusaha, dan Komite Ekonomi Nasional dalam kunjungan dua hari di Indonesia.Indonesia dapat menjadi pusat pertumbuhan besar tahun 2025. Bahkan, Indonesia diprediksi menjadi salah satu dari enam negara dengan kontribusi separuh pertumbuhan ekonomi global. Akan tetapi, sebelum mencapai titik tersebut, pemerintah harus lebih intens membenahi upaya dalam mencapai target yang dibuat dalam sektor dengan keuntungan komparatif itu.”Indonesia adalah negara dengan banyak keuntungan, misalnya, sumber daya alam, angkatan kerja berpendidikan yang besar, sektor swasta yang bergairah, dan pasar domestik yang besar. Kemampuan Indonesia membangun industri otomotif adalah contoh keberhasilan Indonesia mengelola potensinya sehingga bisa mengekspor ke negara lain,” ujarnya. Contoh lainnya adalah Indonesia mengimpor kapas dari Amerika Serikat untuk diproduksi menjadi tekstil dan produk tekstil. Produk tersebut kemudian diekspor kembali ke Amerika Serikat.Angkatan kerja yang besar menjadikan Indonesia memiliki keunggulan komparatif di industri padat karya.”Pemerintah perlu membenahi berbagai persoalan yang menyelimuti iklim investasi industri padat karya untuk mengembangkan industri lokal, menjaga pertumbuhan pendapatan, dan mengurangi kemiskinan,” ujar Justin.”Indonesia adalah negara dengan berbagai keunggulan, di antaranya angkatan kerja yang besar dan cukup terdidik, komunitas bisnis yang dinamis, dan secara geografis dekat dengan beberapa sentra pertumbuhan. Industri otomotif adalah contoh baik bagaimana semua keunggulan tersebut kemudian mendukung satu sektor yang tepat,” kata Justin.”Mengikuti keunggulan komparatif adalah cara terbaik untuk memperluas industri lokal, mempertahankan pertumbuhan pendapatan, dan mengurangi kemiskinan,” katanya (HAM)

4

C. Contoh Keunggulan Komperatif Yang Di Miliki Indonesia

Sektor pertanian adalah sektor yang banyak memanfaatkan keunggulan komparatif. Kegiatan ekonomi di sektor pertanian diharapkan mampu mendayagunakan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif jika disertai dengan pengembangan industri hulu pertanian, industri hilir pertanian serta jasa-jasa pendukung secara harmonis dan simultan artinya sektor pertanian secara terpisah tidak akan mampu menjadi penggerak ekonomi masa depan. Pertanian dapat menjadi kekuatan yang besar apabila dikombinasi dengan agroindustri, perdagangan dan jasa-jasa penunjang. Agroindustri merupakan sub sistem agribisnis pengolahan yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan baik produk antara maupun produk akhir.Agroindustri terkait erat ke sisi hulu maupun ke hilir dalam produksi pertanian primer.Dalam era globalisasi diharapkan agroindustri Indonesia memiliki daya saing di pasar internasional. Produk kakao (kakao biji) merupakan salah satu produk agroindustri yang diekspor oleh Indonesia, disamping jenis produk kakao lain yang diekspor dalam jumlah kecil. Jenis produk kakao yang diekspor oleh Indonesia dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1. Jenis Kakao Yang Diekspor Indonesia Tahun 2003-2004 (kg) No

Jenis Kakao

Tahun 2003

%

2004

%

1

Kakao Biji

265.838.100

85,98

275.484.500 86,44

2

Kakao Pasta

1.954.609

0,63

863.466

0,27

3

Lemak Kakao

20.854.210

6,74

22.726.313

7,13

4

Kakao Bubuk

18.456.780

5,97

17.078.752

5,36

5

Lain-lain

2.088.601

0,68

2.557.769

0,80

Sumber : BPS, 2006 Indonesia berpotensi sebagai pemasok utama kakao dunia (10,96%). Pada tahun 2003, Indonesia merupakan negara pemasok kakao ketiga di dunia setelah Pantai Gading (39,08%) dan Ghana (14,79%). Dalam persaingan di pasar dunia yang semakin ketat, peningkatan produksi kakao di Indonesia manghadapi tantangan yang semakin keras dari segi rendahnya mutu, produktivitas dan efisiensi mulai dari produksi sampai dengan pemasaran.

5

Kakao biji Indonesia harus mampu bersaing dengan produk kakao sejenis dari negara lain. Jika kakao biji Indonesia memiliki daya saing di pasar internasional diharapkan akan lebih banyak lagi negara yang membutuhkan kakao biji dari Indonesia dan produsen akan lebih bersemangat untuk memproduksi kakao biji dengan mutu yang lebih baik dan biaya produksi yang cukup rendah sehingga pada harga-harga yang terjadi di pasar internasional dapat diproduksi dan dipasarkan oleh produsen dengan memperoleh laba yang mencukupi, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan produksinya.

6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Teori keunggulan komparatif pada dasarnya merupakan perluasan dari teori keunggulan “absolut” yang dikemukakan oleh Adam Smith, dimana keunggulan absolute merupakan kasus khusus dari dari keunggulan kkomparatif. Menurut teori keunggulan absolute, setiap Negara mampu memproduksi barang tertentu secara lebih efisien daripada Negara lain (dengan kata lain memiliki keunggulan absolute untuk barang tersebut) melalui spesialisasi dan pengelompokan kerja secara internasional (international division of labor). Perdagangan diantara dua Negara, dimana masing-masing memilikii keunggulan absolute dalam produksi barang yang berbeda, akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Keunggulan absolute bias diperoleh karena adanya perbedaan dalam factor-faktor seperti ikllim, kualitas tanah, anugerah sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi atau kewirausahaan (entrepreneurship). Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya disadari bahwa perdagangan yang saling menguntungkan tidak selalu menuntut setiap Negara harus memiliki keunggulan absolute disbanding mitra dagangnya.

7

DAFTAR PUSTAKA

http://heheoye-heheoye.blogspot.com/2011/10/teori-teori-manfaat-keuntungan.html http://www.vbook.pub.com/doc/159918603/Konsep-Keunggulan-Absolut-Mutlak-danKomparatif http://fithatyho.blogspot.com/2012/07/perbedaan-antara-keunggulan-komperatif_22.html

8

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur kehadirat Ilahi Robbi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya serta nikmat sehat sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhiruzzaman yang telah mengajarkan umat manusia khususnya umat Islam menuju shirathal mustaqim, jalan yang di ridoi oleh Allah SWT. Dalam makalah ini kami mengangkat judul Konsep Keunggulan Absolut dan Komparatif. Yang mana membahastentang pngertian pasar modal dan sejarah dari pasar modal. Kami sebagai pemakalah mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Apabila banyak kesalahan kami mohon ma`af yang sebesar besarnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Batumarta,

Oktober 2013

Penulis

ii 9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 C. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN A. Teori Keunggulan Perdagangan Internasional .......................................... 2 B. Mengoptimalkan Keunggulan Komparatif ............................................... 4 C. Contoh Keunggulan Komparatif yang dimiliki Indonesia ........................ 5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

iii 10

Related Documents

Makalah
February 2021 2
Makalah
January 2021 2
Makalah Jembatan
January 2021 0
Makalah Termometer
January 2021 0

More Documents from "Riansa Gfms"