Makalah Medikasi Oral New

  • Uploaded by: dyah
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Medikasi Oral New as PDF for free.

More details

  • Words: 2,213
  • Pages: 13
Loading documents preview...
MAKALAH PRINSIP PEMBERIAN MEDIKASI ORAL

Di susun oleh: Lailatul Mukarromah NIM 16010021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Jl. dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax. (0331) 483536 E_mail:[email protected],web:http://www.stikesdrsoebandi

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas Makalah Ilmu Dasar Keperawatan dengan pokok bahasan “ Prinsip Pemberian Medikasi Oral ”. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan Makalah Ilmu Dasar Keperawatan ini. Tanpa dukungan dari berbagai pihak mungkin makalah ini tidak bisa selesai tepat waktu. Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar bisa lebih baik lagi dalam penulisan karta tulis ini. Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat untuk diri kami sendiri,teman-teman, serta orang lain.

Jember, 13 Juni 2017

Penulis

Daftar Isi Kata Pengantar. Daftar Isi. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. 2.2 Rumusan Masalah 2.3 Tujuan. Bab 2 Pembahasan. 1.1

Prinsip Pemberian obat.

1.2

Pemberian obat oral.

1.3

Proses Pemberian Obat Oral

Bab 3 Penutup Kesimpulan

Daftar Pustaka

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Selaras dengan itu, perkembangan ilmu pengetahuan dalam berbagai aspek pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan keperawatan, mempengaruhi perubahan prinsip-prinsip pemberian obat yang ada. Prinsip enam benar pemberian obat yang sebelumnya digalakkan mulai diperbaharui menjadi prinsip sepuluh benar pemberian obat, yaitu: benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute atau cara pemberian, benar pengkajian, benar dokumentasi, benar pendidikan kesehatan pada pasien terkait medikasi, benar evaluasi dan benar hak penolakan pasien. Sepuluh prinsip pemberian obat ini disebut juga dengan “fiveplu-five right” (Kee dkk., 2009, hal. 23). Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah member obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya. Seorang perawat juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan. Oleh karena itu, pada makalah ini akan di bahas salah satu rute pemberian obat, yaitu rute pemberian obat secara Oral, memberikan obat pada pasien dengan menginjeksinya ke dalam tubuh. 2.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang di maksud prinsippemberian obat? 1.2.2 Apa yang dimaksud dengan pemberian obat oral? 1.2.3 Bagaimana proses pemberian obat?

2.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan dapat memahami tentang proses pemberian obat dengan benar. 1.3.2 Tujuan Khusus Setelah mengikuti proses pebelajaran diharapkan: 1) Memahami pengertian prinsip pemberian obat. 2) Menjelaskan bagaimana harus melakukan persiapan pemberian obat oral. 3) Menjelaskan macam-macam cara pemberian obat oral.

Bab 2 Pembahasan 1.4

Prinsip Pemberian obat. Terdapat enam langkah dalam pemberian obat yaitu: 1) Benar Pasien Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat

tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya. 2) Benar Obat Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi. Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan kerjanya. 3) Benar Dosis Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. Misalnya ondansentron 1 amp, dosisnya berapa ? Ini penting !! karena 1 amp ondansentron dosisnya

ada 4 mg, ada juga 8 mg. Ada antibiotik 1 vial dosisnya 1 gr, ada juga 1 vial 500 mg, jadi Anda harus tetap hati-hati dan teliti ! 4) Benar Cara/Rute Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi. 1. Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN. 2. Parenteral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping, enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui saluran cerna, yaitu melalui vena (perset / perinfus). 3. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata. 4. Rektal, obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria yang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulkolax supp), hemoroid (anusol), pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp). Pemberian obat perektal memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalam bentuk supositoria. 5. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen. 5) Benar Waktu Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena

susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat. 6) Benar Dokumentasi Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan. Cara Penyimpanan Obat: Dalam menyimpan obat harus diperhatikan tiga faktor utama, yaitu : 1. Suhu, adalah faktor terpenting, karena pada umumnya obat itu bersifat termolabil (rusak atau berubah karena panas), untuk itu perhatikan cara penyimpanan masingmasing obat yang berbeda-beda. Misalnya insulin, supositoria disimpan di tempat sejuk < 15°C (tapi tidak boleh beku), vaksin tifoid antara 2 – 10°C, vaksin cacar air harus < 5°C. 2. Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempat umum dan terkunci. 3. Kedaluwarsa, dapat dihindari dengan cara rotasi stok, dimana obat baru diletakkan dibelakang, yang lama diambil duluan. Perhatikan perubahan warna (dari bening menjadi keruh) pada tablet menjadi basah / bentuknya rusak. Kesalahan Pemberian Obat Kesalahan pemberian obat, selain memberi obat yang salah, mencakup faktor lain yang mengubah terapi obat yang direncanakan, misalnya lupa memberi obat, memberi obat dua sekaligus sebagai kompensasi, memberi obat yang benar pada waktu yang salah, atau memberi obat yang benar pada rute yang salah. Jika terjadi kesalahan pemberian obat, perawat yang bersangkutan harus segera menghubungi dokternya atau kepala perawat atau perawat yang senior segera setelah kesalahan itu diketahuinya.

1.5

Pemberian obat oral Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini

merupakan cara yang paling muda h, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. (berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral bai k dalam bentuk tablet , sirup, kapsul atau puyer ntuk membantu absorbsi , maka pemberian obat per oral dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain. (beberapa jenis obat dapat mengakibatkan irita si lambung dan menyebabkan muntah (mislanya garam besi dan salisita t) . ntuk mencegah hal ini, obat di persiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasanaasam di lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien di beritahu untuk tidak minum antasaid atau susu sekurang satu jam setelah minum obat. Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus di lakukan dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien dapat di beri minuman dingin (es) sebelum minum sirup tersebut. s esudah minum sirup pasien dapat di beri minum, pencuci mulut atau kembang gula. 1.6

Proses Pemberian Obat Oral

1.6.1 Definisi Pemberian Obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut. 1.6.2 Tujuan Pemberiana. a) Untuk memudahkan dalam pemberian. b) Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut dapatsegera diatasi. c) Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri. d) Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan. 1.6.3 Persiapan alat. a) Baki berisi obat. b) Kartu atau buku berisi rencana pengobatan. c) Pemotong obat (bila diperlukan). d) Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan). e) Gelas pengukur (bila diperlukan).

f) Gelas dan air minum. g) Sedotan. h) Sendok . i) Pipet. j)

Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak .

1.6.4 Prosedur kerja a) Siapkan peralatan dan cuci tangan. b) Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah, adanyaprogram tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll). c) Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan carapemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatanlaporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta. d) Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yangdiperlukan). e) Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosisyang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjagakebersihan obat). 1) Tablet atau kapsul a) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat. b) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai dengan dosisyang diperlukan. c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan menggunakanmartil dan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan menggunakan air. Cek denganbagian farmasi sebelum menggerus obat, karena beberapa obat tidak boleh digerus sebabdapat mempengaruhi daya kerjanya. 2) Obat dalam bentuk cair a) Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan, buangobat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh. b) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari kontaminasi padatutup botol bagian dalam. c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan obatkearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat, sehinggalabel tidak bisa dibaca dengan tepat. d) Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.

e) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan menggunakan kertas tissue.Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mengering pada tutup botol. f) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan spuit steriluntuk mengambilnya dari botol. g) Berikan obat pada waktu dan cara yang benar. 3) Identifikasi klien dengan tepat. 4) Menjelaskan mengenai tujuan dan daya kerja obat dengan bahasa yang mudah dimengertioleh klien. 5) Atur pada posisi duduk, jika tidak memungkinkan berikan posisi lateral. Posisi inimembantu mempermudah untuk menelan dan mencegah aspirasi. 6) Beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan anjurkan klienmeletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian anjurkan minum. Posisi ini membantuuntuk menelan dan mencegah aspirasi. 7) Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan, dan tandatangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau dimuntahkan, catat secara jelas alasannya. 8) Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang alat-alat disposibelkemudian cuci tangan. 9) Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien.

Bab 3 Penutup Kesimpulan Prinsip enam benar pemberian obat yang sebelumnya digalakkan mulai diperbaharui menjadi prinsip sepuluh benar pemberian obat, yaitu: benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute atau cara pemberian, benar pengkajian, benar dokumentasi, benar pendidikan kesehatan pada pasien terkait medikasi, benar evaluasi dan benar hak penolakan pasien. Sepuluh prinsip pemberian obat ini disebut juga dengan “five-plu-five right”.Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah member obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA www.akperppni.ac.id/prinsip-pemberian-obat.html https://www.academia.edu/12010210/Pemberian_obat_oral_dan_topikal Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta. Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York. JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan DenganSumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixthedition, Menlo Park, Calofornia. Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/02/pemberian-obat-per-oral.html

Related Documents


More Documents from "muriah9920"

Makalah Medikasi Oral New
January 2021 1
Rotasi Benda Tegar
January 2021 1
Petunjuk Al Qur-an
January 2021 1
Lapsus Omsa Cik Yen
January 2021 1
Milk Cleanser
January 2021 1