Makalah Paragraf

  • Uploaded by: Izky Nurrafli Farhan
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Paragraf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,498
  • Pages: 14
Loading documents preview...
MAKALAH BAHASA INDONESIA PARAGRAF

Disusun Oleh: 1. Fahmi Hamdani 2. Fahrul Gunawan 3. Fajar Wahyutomo 4. Ika Rahmawati 5. Izhar Nurbani Farhan 6. Merisa Nur Mahrifah 7. Ratna Setianingsih 8. Yulyansyah Susanto 9. Nesfi Laily Suhendang 10. Slamet

2013430080 2013430081 2013430082 2013430085 2013430088 2013430097 2013430100 201343010 2011430064 20114300

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul Paragraf ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak terkait yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Khususnya teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta Angkatan ke-12.

i

Ibarat peribahasa “tak ada gading yang tak retak”, penulis pun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan pada kesempatan di kemudian hari. Penulis berharap agar makalah ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif panduan dan menambah wawasan dalam menulis paragraf sehingga dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, Mei 2015

Penulis,

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................... i DAFTAR ISI.............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1 A.

Latar Belakang Masalah................................................................1

B.

Rumusan Masalah.........................................................................1

C. Tujuan Penulisan Masalah.............................................................1 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2 A.

Pengertian Paragraf......................................................................2

B.

Kegunaan Paragraf.......................................................................2

C. Macam-macam Paragraf...............................................................2 ii

D. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf...........................................3 E.

Letak Kalimat Utama....................................................................4

F.

Mengembangkan Paragraf............................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................... 11 A.

Kesimpulan................................................................................. 11

B.

Saran.......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Paragraf merupakan suatu karangan yang paling singkat. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan suatu gagasan dimulai dan diakhiri. Kita akan merasa kesulitan membaca suatu tulisan atau buku jika tidak ada suatu paragraf. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari paragraf baik kegunaan,

macam-macam,

syarat

pembentukan

paragraf

dan

pengembangan paragraf. Selama ini masih banyak orang yang asal dalam menyusun paragraf. Hal itu dikarenakan karena kurang pahamnya dalam memahami makna paragraf itu sendiri. Dalam makalah yang singkat ini, kami akan membahas tentang paragraf. Pembahasan akan kami mulai dari hal yang paling

iii

sederhana yaitu pengertian paragraf, kegunaan, macam-macam hingga syarat-syarat paragraf dan pengembangan paragraf itu sendiri.

B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.

Apa saja macam-macam paragraf dan kegunaannya? Bagaimanakah syarat pembentukan paragraf yang baik? Di manakah letak kalimat utama dari suatu paragraf? Bagaimana cara mengembangkan suatu paragraf?

C. Tujuan Makalah ini disusun ntuk memberi penjelasan kepada pembaca tentang paragraf dan cara pengembangannya sehingga dapat mempermudah dalam penulisan suatu karya ilmiah atau karangan lainnya. Sementara bagi penulis, tujuan penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia dan pendalaman materi tentang pengembangan paragraf.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf, terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik, kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Akhadiah dkk, 1991:144). Paragraf dapat disebut juga dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah ide.

iv

Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan dimulai dan diakhiri.

B. Kegunaan Paragraf Kegunaan paragraf antara lain sebagai berikut. 1. Untuk menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut tentang topik sebelumnya. 2. Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.

C. Macam-macam Paragraf Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi : 1. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup mempersiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragrap pembuka ini tidak terlalu panjang agar pembaca tidak merasa bosan. Di samping untuk menarik perhatian pembaca, paragraf pembuka juga berfungsi untuk menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu. 2. Paragraf Penghubung Paragraf penghubung berfungsi menguraikan masalah yang akan dibahas oleh seorang penulis. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dibahas oleh penulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh sebab itu, secara kuantitatif paragraf ini merupakan paragraf yang paling panjang, antara paragraf dengan antar paragraf harus saling berhubungan secara logis. 3. Paragraf Penutup Paragraf penutup

bertujuan

untuk

mengakhiri

sebuah

karangan/tulisan. Paragraf ini bisa berisi tentang kesimpulan masalah yang telah dibahas dalam paragraf penghubung, atau bisa juga berupa penegasan kembali hal-hal yang dianggap penting dalam uraian-uraian sebelumnya. v

D. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf 1. Kesatuan Tiap

paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi

paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok. 2. Kepaduan Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendirisendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan. 3. Kelengkapan Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Contoh: Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka berselisih atau bersengketa. Paragraf di atas merupakan contoh paragraf yang hanya diperluas dengan pengulangan.

vi

E. Letak Kalimat Utama Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan hanya mengandung satu pikiran utama dan dijelaskan oleh beberapa pikiran penjelas. Pikiran utama itu dituangkan ke dalam kalimat utama dan pikiran-pikiran penjelas atau perincian dituang ke dalam kalimatkalimat penjelas. Ada empat cara untuk meletakkan kalimat utama, yaitu : 1. Pada awal paragraf Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat panjelas yang berfungsi menjelaskan pikiran utama.paragraf ini bersifat deduktif, dari yang umum kepada yang khusus. Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Di samping itu, jumlah kosa kata yang dikuasai seseorang juga akan menjadi indikator bahwa orang itu mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan seseorang. Dengan demikian, seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat/cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya. 2. Pada Akhir Paragraf Paragraf dimulai dengan kalimat-kalimat penjelas. Kemudian diikuti oleh kalimat utama. Paragraf ini biasanya bersifat induktif, dari yang khusus ke yang umum. Pada waktu anak memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan temantemannya atau dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah berlangsung beberapa jam. Baik waktu istirahat maupun di antara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa vii

daerah tetap menerobos. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat. 3. Pada Awal dan Akhir Paragraf Peningkatan taraf pendidikan para petani, dirasakan sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup, dapat mengubah sistem pertanian tradisional misalnya bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang pembangunan secara positif. Mereka dapat memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Itulah sebabnya, peningkatan taraf pendidikan. 4. Tanpa Kalimat Utama Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Berarti pikiran utama tersebar di seluluh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan dalam karangan yang berbentuk narasi (yang berbentuk cerita) atau deskripsi (yang berbentuk pelukisan). Pikiran utama didukung oleh semua kalimat. Keributan ayam berkeruyuk bersahut-sahutan mengendur. Kian lama kian berkurang. Akhirnya tinggal satu-satu saja terdengar kokok yang nyaring. Dan ayam-ayam itu sudah mulai turun dari kandangnya, pergi ke ladang dan pelataran. Dengung dan ruang lalu lintas di jalan raya kembali menggila seperti kemarin. Raung klakson mobil dan suara kereta api bergema-gema menerobos ke relun-relung rumah sepanjang jalan. Sayup-sayup terdengar dentang lonceng gereja menyongsong hari baru dan menyatakan selamat tinggal pada hari kemarin. Paragraf di atas dibangun oleh beberapa kalimat yang semuanya menjelaskan tentang suasana di pagi hari. Jadi, pikiran utama tersebar di dalam beberapa kalimat yang membangun paragraf itu.

viii

F.

Mengembangkan Paragraf Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf tersebut. Sebagai contoh dapat dilihat paparan di bawah ini. Kerangka paragraf Pikiran utama: Keindahan alam di Tawangmangu makin surut Pikiran penjelas: 1. Manusia telah mengubah segala-galanya 2. Hutan, sawah, dan ladang tergusur 3. Pohon-pohon tidak ada lagi 4. Pagar bunga sudah diganti 5. Gedung-gedung mewah dibangun Pengembangan paragraf: Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika kehidupan manusia telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya triliunan rupiah. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan kemesraan dan indahnya alam ini. Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf. 1. Berdasarkan teknik a. Secara alamiah Dalam hal ini penulis sekadar menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang di bicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan :  Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah dari kanan ke kiri, dan sebagainya.  Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan. b. Klimaks dan antiklimaks

ix

Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya c. Umum ke khusus, khusus ke umum (deduktif, induktif) Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah cara deduktif dan induktif. Dan karya ilmiah umunya berbentuk deduktif artinya dari umum ke khusus. 2. Berdasarkan Isi a. Perbandingan dan pertentangan Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis berusaha menunjukkan persamaan dan berbedaan antara dua hal. Syarat perbandingan/pertentangan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus perbedaan. b. Analogi Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. c. Contoh-contoh Sebuah karangan generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret. d. Sebab-Akibat Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya. e. Definisi Luas Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa alinea. f. Klasifikasi Dalam pengembangan karangan, kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. x

Berdasarkan tujuan dan sifatnya, paragraf dibedakan menjadi lima macam, yaitu: 1. Narasi, yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian. Contoh: Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri. 2. Deskripsi, yaitu paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh: Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina. 3. Eksposisi, yaitu paragraf yang memaparkan, menjelaskan, menyampaikan, menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh: Bahtsul masail sendiri merupakan forum

diskusi

keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya,

dibahas

persoalan-persoalan

masyarakat

yang

membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang xi

muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama. 4. Argumentasi, yaitu paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh: Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta penampilan" siswa yang kadangkadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negaranegara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter. 5. Persuasi, yaitu paragraf yang mengajak, membujuk, menyarankan atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh: Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.

BAB III PENUTUP

xii

A.

Kesimpulan 

Paragraf merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan



pikiran. Suatu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau deretan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, melainkan dibangun oleh



kalimat-kalimat yang memiliki hubungan timbal balik. Pengembangan paragraf tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tidak boleh terdapat unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik, dan tidak mendukung topik. Penyimpangan pengembangan paragraf akan menyulitkan pembaca, akan mengakibatkan paragraf tidak efektif.

B. Saran 

Dalam menyusun suatu paragraf hendaknya sesuai dengan ketentuan atau syarat-syarat yang telah ada, sehingga mempermudah dalam membaca dan



dapat mengetahui isi dari suatu paragraf dengan mudah. Khususnya bagi pelajar hendaknya mau memahami bagaimana cara mengembangkan suatu tulisan-tulisan agar menjadi suatu paragraf yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA Nasucha, Yakub Drs. M. Hum dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa. Hs, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo

xiii

http://www.smak2.com/index.php? option=com_content&view=article&id=80:macam-macamparagraf&catid=18:indonesian-lang&Itemid=36 http://www.vbook.pub.com/doc/29754000/Pengertian-Paragraf http://basasin.blogspot.com/2009/06/macam-macam-paragraf.html http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pengertian-paragraf/

xiv

Related Documents

Makalah Paragraf
January 2021 1
Makalah
February 2021 2
Makalah
January 2021 2
Makalah Jembatan
January 2021 0

More Documents from "Ahmad Luay Adnani"