Makalah Penyakit Jantung Koroner

  • Uploaded by: Ardy Serizawa
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Penyakit Jantung Koroner as PDF for free.

More details

  • Words: 6,178
  • Pages: 24
Loading documents preview...
MAKALAH PENYAKIT JANTUNG KORONER

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 KADRI JOKI CAHYONO HARDIYANTO ANGTONY VERA VERONIKA FATIMAH SUCI SYAFA’AT

PK 115-011-040 PK 115 011 186 PK 115 011 173 PK 115 011 069 PK 115 011 021 PK 115 011 067

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA JAYA 1

PALU 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya lah kami dapat menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam tak lupa juga kami haturkan untuk Rasulullah Muhammad SAW, beserta pengikut beliau dari dahulu, sekarang, hingga hari akhir. Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan makalah ini, tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Karena itu, mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang lebih baik lagi. kami berharap makalah ini dapat memeberikan manfaat bagi seluruh pembacanya.

Palu, 4 juni 2015

Penyusun KELOMPOK 5

2

DAFTAR ISI SAMPUL..........................................................................................................1 Kata pengantar...............................................................................................2 Daftar isi..........................................................................................................3 BAB I Pendahuluan........................................................................................4 a. Latar belakang......................................................................................4 b. Rumusan masalah.................................................................................4 c. Tujuan...................................................................................................4 BAB II Pembahasan.......................................................................................5 a. b. c. d.

Pengertian Penyakit Jantung Koroner..................................................5 Etiologi Penyakit Jantung Koroner ......................................................5 Gejala Penyakit Jantung Koroner.........................................................13 Pencegahan Penyakit Jantung Koroner................................................16

BAB III Penutup.............................................................................................25 a. Kesimpulan...........................................................................................25 b. Saran.....................................................................................................25

Daftar Pustaka................................................................................................26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan kasus utama penyebab kematian dan kesakitan pada manusia. Meskipun tindakan pencegahan sudah dilakukan seperti pengaturan makanan (diet), menurunkan kolesterol dan perawatan berat badan, diabetes dan hipertensi, penyakit jantung 3

koroner ini tetap menjadi masalah utama kesehatan. Masalah utama pada penyakit jantung koroner adalah aterosklerosis koroner. Merupakan penyakit progresif yang terjadi secara bertahap yaitu penebalan dinding arteri koroner. Aterosklerosis koroner dianggap sebagai proses pasif karena sebagian besar dihasilkan oleh kolesterol yang berada pada dinding arteri (Yuet Wai Kan, 2010). Diduga hal ini terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung minyak tak jenuh dan trans yang bisa terdapat pada minyak goreng kualitas rendah atau minyak goreng bekas (American Heart Association, 2008). B. Rumusan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian penyakit jantung koroner 2. Untuk mengetahui Etiologipenyakit jantung koroner 3. Untuk mengetahui penyebab penyakit jantung koroner 4. Untuk mengetahui gejala penyakit jantung koroner 5. Untuk mengetahui penanggulangan penyakit jantung koroner 6. Untuk mengetahui pencegahan penyakit jantung koroner C. Tujuan Untuk mengetahui penyakit jantung koroner pada pekerja.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada pembuluh koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke jaringan yang melindungi rongga-rongga jantung (Yenrina, Krisnatuti, 1999). Penyakit jantung koroner dalam suatu keadaan akibat terjadinya penyempitan, penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner. Penyakit jantung koroner diakibatkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Penyempitan atau penyumbutan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri (Yenrina, Krisnatuti, 1999). 4

Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung akibat adanya kelainan pada pembuluh koroner yakni pembuluh nadi yang mengantarkan darahke aorta ke jaringan yang melindungi rongga-rongga jantung (Kartohoesodo, 1982). jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang ruang terletak rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri stemum (Elizabeth J.Corwin, 2009, 441). B. Etiologi Penyakit Jantung Koroner Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan di serap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol (Yenrina, Krisnatuti, 1999). Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media (Elizabeth J. Corwin, 2009, 477).

Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal : a.

Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria, tetapi penyempitan terhadap

akan memungkinkan berkembangnya koleteral yang cukup sebagai pengganti. b. Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK c. Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu, berbagai jenis arteritis yang mengenai arteri coronaria, dll. Salah satu penyakit jantung akibat insufiensi aliran darah koroner yaitu, Angina pectoris dan infark miokardium. 1. Angina pectoris Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon, terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah abdomen (Elizabeth J .corwin, 2009, 492). a. Ateriosklirosis b. Spasmearterikoroner c. Anemia berat d. Artritis e. Aorta insufisiensa Adapun jenis-jenis angina : a. Angina stabil

5

Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan jantung dapat menyertai aktivitas misalnya berolahraga atau naik tangga. b. Angina prinzmental Terjadi tampa peningkatan jelas beban kerja jantung pada kenyataannya sering timbul pada waktu beristirahat atau tidur. Pada angina prinzmental terjadi spasme arteri koroner yang menimbulkan iskemi jantung di bagian hilir. Kadang-kadang tempat spasme berkaitan dengan arterosklerosis. c. Angina tak stabil Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmental ; dijumpai pada individu dengan perburukan penyakit arteri koroer. Angina ini biasanya menyertai peningkatan beban kerja jantung; hal ini tampaknya terjadi akibat arterosklerosis koroner, yang ditandi oleh trombus yang tumbuh dan mudah mengalami spasme. 2. Infark miokardium Terlepasnya plak arteriosklerosis dari salah satu arteri koroner dan kemudian tersangkut di bagian hilir sehingga menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang di perdarahi oleh pembuluh tersebut. Infark miokardium juga dapat terjadi jika lesi trombosit yang melekat di arteri menjadi cukup besar untuk menyumbat total aliran ke bagian hilir, atau jika suatu ruang jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigen tidak dapat terpenuhi. (Elizabet J. Corwin, 2009, C. Penyebab Penyakit Jantung Koroner Penyakit jantung yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh nadi koroner ini disebut penyakit jantung koroner. Penyempitan dan penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih parah kemampuan jantung memompanya darah dapat hilang. Hal ini akan merusak system golongan irama jantung dan berakibat dengan kematian (Krisatuti dan Yenrina, 1999). Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makanmakanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan diserap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol. Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan metabolisme menjadi kolesterol pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai pencerna

6

lemak, berarti semakin meningkat pula kadar kolesterol dalam darah. Penumpukan tersebut dapat menyebabkan (artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner (arteri koronoria). Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi menjadi berkurang, serangan jantung koroner akan lebih mudah terjadi ketika pembuluh nadi mengalami penyumbatan ketika itu pula darah yang membawa oksigen ke jaringan dinding jantung pun terhenti (Sulistiani, W, 2005). Penyakit jantung coroner (PJK) ternyata bukan ditimbulkan oleh satu penyebab saja. Hasil penyelidikan medis mengungkapkan bahwa ada serangkaian keadaan yang memungkinkan Anda terkena PJK, dan inilah yang dinamakan factor risiko. Faktor risiko Sebagaimana orang berbadan tinggi lebih mudah terantuk ambang pintu daripada orang pendek, begitupun orang dengan satu atau lebih faktor risiko lebih mudah terkena serangan jantung , meski kemungkinannya lebih besar. Faktor risiko untuk penyakit jantung dapat dibagi dalam dua bagian, yang kami sebut “dapat diubah” dan “yang tak dapat diubah” (lihat tabel hlm.29). Kemungkinan terkena PJK akan semakin besar jika faktor risikonya lebih banyak. Tidak semua faktor risiko sama beratnya. Beberapa faktor, seperti merokok, bisa memiliki efek yang lebih besar untuk menimbulkan PJK. Jadi, misalnya, seorang perokok dengan tingkat kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi mempunyai risiko lebih tinggi daripada orang yang tidak mempunyai faktor – faktor tersebut. Jadi , tingkat kolestrol yang tinggi pada seseorang tanpa faktor risiko lain berarti bahwa risiko itu akan meningkat hanya sedikit di atas rata-rata. Hal ini mungkin tak perlu terlalu dikhawatirkan, dokter Anda bisa memberi nasehat yang diperlukan. 1. Usia dan Gender Penyakit jantung, sebagaimana penyakit lain, semakin meningkat seiring pertambahan usia. Di Inggris, misalnya, separuh dari jumlah serangan jantung terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan jumlahnya bertambah sesuai rata – rata pertambahan usia. Hal yang mencolok pada PJK adalah dibawah usia 55 tahun, jumlah pria yang terkena PJK lebih banyak daripada wanita. Penyebabnya, sebelum menopause (berhenti haid pada wanita), sangat jarang wanita yang terkena serangan jantung. Setelah menopause, jumlah 7

wanita yang terkena PJK meningkat, dan diatas 75 tahun , jumlah wanita dan pria yang terkena penyakit ini kira – kira sebanding. Penyebab yang tepat wanita jarang terkena PJK sebelum menopause belum diketahui secara pasti, namun tampaknya berhubungan dengan hormon yang tidak produksi lagi setelah haid berhenti. Terapi pengganti hormon (TPH) yang banyak dilakukan

kaum

wanita ternyata dapat mencegah terjadinya serangan jantung. Karena itu,

beberapa dokter merekomendasikan TPH ini. Faktor – Faktor yang menambah risiko terkena PJK Dapat Diubah Tidak Dapat Diubah a. Merokok a. Faktor genetika, misalnya b. Kolesterol tinggi tingkat kolesterol tinggi karena c. Tekanan darah tinggi d. Diabetes keturunan. e. Kegemukan b. Masalah gender: lebih banyak f. Stress pria terkena PJK daripada wanita g. Kurang berolahraga c. Usia

2. Riwayat Keluarga Dokter biasanya akan menanyakan tentang riwayat keluarga Anda jika ada anggota keluarga dekat(orang tua, kakak, adik, atau anak) terkena PJK. Jika ayah Anda kena serangan jantung sebelum usia 60 tahun atau ibu terkena sebelum 65 tahun, Anda berisiko tinggi terkena PJK. Namun, jika orang tua Anda hidup sampai usia ketika serangan jantung biasanya terjadi, hal ini tidak mengkhawtirkan. Hal sama juga berlaku untuk kakak dan adik. Walaupun dalam suatu keluarga besar, ternyata serangan jantung, mungkin hanya suatu kebetulan saja.

8

ada salah

seorang terkena

Bagaimana PJk bisa menurun dalam keluarga ? Sebagian jawabnya bergantung pada gen yang diwarisi dari orang tua yang membuat kita mudah terkena kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi atau diabetes. Selain itu kesamaan gaya hidup keluarga juga menentukan, misalnya makan makanan yang sama dank jika orang tua merokok, anak biasanya juga merokok. Jika keluarga Anda cenderung terkena penyakit jantung, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan bahwa Anda tidak mengidap kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi, atau gangguan kesehatan lain yang harus segera diobati untuk menghindari risiko tinggi. 3. Makanan dan Kolesterol Seperti dikatakan sebelumnya, atheroma adalah penyebab utama penyakit jantung koroner. Timbunan lemak, khususnya akibat kolesterol yang disebut plak, terbentuk pada dinding pembuluh nadi. Inilah yang membuatnya makin sempit sehingga menghambat aliran darah. Jika plak itu pecah , terbentuklah gumpalan darah

pada daerah

yang terkena dan

menghambat darah ke bagian otot jantung. Inilah yang menyebabkan serangan jantung. Proses ini umumnya terjadi (dan menimbulkan kerusakan lebih parah) pada seseorang dengan tingkat kolesterol tinggi dalam darahnya. Faktor genetik juga berpengaruh pada tingkat kolesterol Anda. Beberapa mempunyai

gen dengan tingkat lemak tinggi dalam darah. Keadaan

keluarga

ini disebut

hyperlipidemia keluarga, atau disingkat HK. Namun, makanan juga berperan besar dalam menentukan tingkat kolesterol. Semakin banyak lemak terutama lemak hewan dan hasil susu yang anda makan, semakin tinggi kolesterol Anda, dan semakin tinggi pula risiko terkena PJK (lihat diagram dihalman sebelah ). Karena itu, kurangilah konsumsi lemak hewan dalam makanan Anda (lebih jauh , lht hlm. 84-86). Studi Framingham Salah satu riset yang mengaitkan tingginya kolesterol dengan PJK dilakukan setelah Perang Dunia II di Framingham, sebuah kota kecil dekat Boston, AS. Semua penduduk diperiksa setiap tahun sekali untuk melihat apakah mereka terkena PJK. Ternyata ada kaitan yang erat dengan kolesterol

tinggi: semakin tinggi kolesterol darah, semakin tinggi risiko

terkena serangan jantung. Studi Framingham ini juga memperlihatkan kepentingan faktorfaktor risiko lain, seperti merokok, tekanan darah tinggi , dan diabetes. Berbagai faktor 9

risiko itu telah dapat dipastikan setelah pengamatan selama hampir 40 tahun, sejak studi itu dimulai. Hingga kini studi itu masih berlangsung. 4. Merokok Merokok sigaret berkaitan erat dengan risiko PJK. Zat-zat kimia dalam asap sigaret terserap ke dalam aliran darah dari paru-paru

lalu beredar ke seluruh tubuh , dan

memengaruhi setiap sel tubuh. Zat-zat kimia ini sering membuat pembuluh darah menyempit dan membuat sel-sel darah yang di sebut platelet menjadi lebih lengket, sehingga mudah membentuk gumpalan.

5. Stres Banyak orang yang pernah mendapat serangan jantung menyatakan bahwa stress adalah penyebabnya, namun secara ilmiah hal ini sebnenarnya sulit dibuktikan. Ada beberapa faktor pemicu lain, seperti olahraga secara tiba-tiba dan emosi yang meluap – luap , dapat mengakibatkan serangan jantung meskipun hal ini jarang terjadi. Percaya atau tidak, selama masa Perang Dunia II yang banyak menimbulkan stress pada warga sipil dan militer, jumlah warfa sipil, yang terkena serangan jantung malah menurun. Jenis kepribadian tertentu diduga berisiko lebih tinggi terhadap serangan jantung. Teknologi

modern

dibandingkan

memungkinkan

orang

melakukan sesuatu

dalam

beberapa

jam

masa primitive yang mungkin memerlukan waktu berhari – hari. Stres

karena ingin sesuatu diluar kemampuan, ingin mencapai sesuatu yang tidak

realistis,

digolongkan dalam kepribadian tipe A. Orang yang gelisah (biasanya pria), yang sulit untuk rileks, akan semakin terikat pada pekerjaan yang mengandalkan hubungan pribadi, dan akhirnya cenderung menghabiskan tenaga. Mereka ini mempunyai risiko dua kali lipat terkena PJK dibanding dengan orang yang berkepribadian tipe B yang dapat menahan diri. PENYAKIT YANG TERKAIT DENGAN PJK Dua jenis penyakit umum diyakini dapat menimbulkan risiko paling tinggi untuk PJK adalah tekanan darah tinggi (TDT) dan diabetes. a.

Tekanan darah tinggi

10

Istilah tekanan darah berarti tekanan dalam pembuluh nadi dari jantung yang mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh. Tekanan darah tinggi menyebabkan tekanan pada jantung dan sirkulasi, dan hal ini dapat menimbulkan stroke. Namun, seringkali tekanan darah tinggi menimbulkan serangan jantung pada orang yang tingkat kolesterolnya tinggi disbanding stroke. Pengobatan

tekanan darah tinggi bisa mengurangi risiko serangan jantung dan

stroke. Tekanan darah biasanya diukur dibagian atas lengan. Pada setiap detak jantung, tekanan sistolik pada alat pengukur akan naik , lalu jatuh ketitik rendah di antara detak jantung (tekanan diastolik). Tekanan ini diukur dalam millimeter pada air raksa (mmHg). Tekanan darah normal orang sehat saat istrahat adalah 120/70. Tekanan 140/90 adalah ambang batas, sedangkan tekanan 150/100 saat istrahat jelas tinggi. Tekanan darah tinggi (hipertensi ) ditemukan pada hampir semua bangsa didunia, khususnya bangsa Afro-Karibia dan warga Amerika berkulit hitam. Di Inggris, hampir 25 persen penduduk berusia diatas 50 tahun mengidap tekanan darah tinggi. Penyebab tekanan darah tinggi pada kebanyakan orang tidak ketahui. Penyakit ini terdapat pada kebanyakan anggota keluarga dan penderita penyakit ginjal. Celakanya, tekanan darah tinggi sering

tidak

menunjukan gejala. Karena

itulah,

sebaiknya

Anda melakukan

pemeriksaan rutin agar segera mengetahui terkena bila tekanan darah tinggi. Tekanan tinggi didalam pembuluh nadi akan merusak dindingya dan

merangsang

timbulnya atheroma. Jantung juga harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang bertekanan tinggi

tanpa

suplei

oksigen

yang

mencukupi.

Hal

ini meningkatkan

kemungkinan orang terkena angina atau serangan jantung. Tekanan darah tinggi juga meningkatkan

risiko terjadinya

stroke

akibat

kerusakan

yang ditimbulkannya

pada

pembuluh darah di otak. b. Diabetes Ini adalah suatu kondisi umum yang menimpa sekitar tiga dari seratus orang di Inggris. Penyebanya adalah kekurangan atau resistensi terhadap hormone insulin yang mengontrol penyebaran glukosa ke sel – sel di seluruh tubuh melalui aliran darah. Diabetes bisa menimpa setiap kelompok usia, termasuk anak –anak. Semakin muda usia penderita , semakin besar kemungkinannya ia butuh suntikan insulin untuk mengontrolnya. Banyak juga yang baru mendapatkannya pada usia pertengehan atau usia lanjut, dan jika hal ini terjadi, ada beberapa gejala yang dapat dikontrol dengan diet atau tablet. Tujuan pengobatannya adalah mengontrol tingkat glukosa dalam darah hingga mendekati tingkat 11

yang normal. Namun demikian , meskipun diobati, diabetes dapat meningkatkan risiko gangguan dalam peredaran darah, termasuk PJK. Bagi wanita, hal ini sangat penting karena penyakit ini dapat melawan daya perlindungan dari hormon – hormon wanita, dan hampir sama banyaknya wanita dengan pria penderita diabetes mengalami PJK. Kontrol yang baik terhadap diabetes dengan diet, tablet, atau insulin dapat mengurangi timbulnya masalah pada aliran darah dan jantung. Sebaliknya , jika tidak terkontrol, diabetes bisa meningkatkan kadar lemak dalam darah, termasuk kolestrol tinggi, dan seseorang penderita diabetes mungkin perlu minum obat tambahan untuk mengontrolnya. D. Gejala Penyakit Jantung Koroner Meski kebanyakan penderita PJK mempunyai masalah pokok yang sama, yaitu penyempitan arteri koronia, namun gejala yang timbul tidak sama. Beberapa menderita angina, ada pula yang terkana serangan jantung. Sebagian kecil mengalami kegagalan jantung tanpa ada gejala apapun sebelumnya. Semua akibat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. 1. Nyeri Dada Tidak semua nyeri dada disebabkan oleh nyeri dada . banyak orang mengira mudah untuk mengenali nyeri dada akibat nyeri jantung daripada penyakit lainnya, tetapi sesungguhnya hal ini sulit, bahkan bagi dokter berpengalaman sekalipun. a.

Angina

Angina pectoris adalah bahasa latin untuk rasa nyeri di dada, stelah melakukan kegiatan fisik, dan hilang ketika anda beristirahat. Pda PJK, nyeri itu timbul dari urat otot di jantung karena tidak mendapat oksigen cukup untuk melaksanakan tugasnya. Angina biasanya berlangsung selama 2-3 menit tidak ebih dari 10 menit. Ini terjadi bila anda berjalan mendaki, melawan angin kuat, atau bila anda naik tangga. Namun, ini bias juga terjadi setelah melakukan aktifitas ringan, seperti berpakaian. Biasanya keadaan lebih parah bila cuaca dingin dan bila kegiatan itu dilakukan setelah makan, misalnya berjalan-jalan setelah makan. b. Angina tak pasti Sebenarnya angina dapat diduga sebelumnya, namun bila arteri koronia terus menyempit atau timbul bekuan darah pada permukaannya, angina dapat berkembang menjadi angina tak pasti. Anda baru menyadari saat anda hanya mampu berjalan dalam jarak pendek, atau anda merasa nyeri saat anda melakukan pekerjaan ringan diseputar rumah, atau saat naik tangga. Mungkin juga anda terbangun dari tidur oleh serangan angina. Perubahan rasa nyeri perlu dilaporkan

12

kepada dokter agar dapat melakukan tindakan pencegahan karena bias berkembang menjadi serangan jantung. c.

Serangan jantung

rasa nyerinya sama dengan angina, namun tak hilang bila anda beristirahat, malah tambah parah. Mereka yang pernah mengalaminya mengatakn bahwa inilah rasa sakit paling buruk yang pernah mereka rasakan. Orang yang terkena serangan jantung Nampak pucat, berkeringat, dan tubuhnya terasa dingin. Mereka sering merasa sakit dan mungkin muntah. Sebagian malah tidak pernah mengalami gejala penyakit jantung sbelumnya karena terjadi secara tiba-tiba. Namun, banyak penderita merasakan nyeri yang sebentar-sebentar selama beberapa minggu atau beberapa bulan akibat penyempitan pembuluh darah. Perbedaan antara angina da serangan jantung adalah, jika angina timbul akibat otot jantung kekurangan oksigen namun tidak menimbulkan kerusakan, pada serangan jantung sebagian otot jantung menjadi mati akibat kekurangan oksigen. Pada kira-kira 20 persen penderita, gejala serangan jantung cukup ringan dan dianggap sebagai gangguan pencernaan. Hal ini sering terjadi pada orang tua dan para penderita diabetes, mungkin karena saraf sakit ke jantung tidak begitu peka lagi pada kedua golongan ini. Penyebab Lain Nyeri Dada Kita semua pernah merasakan nyeri dada, seperti rasa nyeri dibagian tubuh lain. Kemungkinan penyebabnya adalah : a.

Rasa panas dalam perut

Kerongkongan (osefagus) yaitu saluran dari mulut ke perut, letaknya persis dibelakang jantung dan punya saluran saraf yang sama. Jadi, sakit dikerongkongan mungkin terasa seperti sakit dibagian jantung. Rasa panas diperut ini bias terjadi setiap saat dan biasanya disebabkan oleh makanan, dimulai sekitar setengah jam setaah makan, atau jika perut kosong. Panas diperut ini juga bias timbul malam hari saat berbaring mendatar karena cairan asam dari perut mengalir kembali ke kerongkongan dan menimbulkan iritasi. Makan lebih baanyak makanan atau minum susu atau antacid bias mengurangi gejalanya, sedangkan minum panas serta alcohol bias memperburuk keadaan. Rasa sakit di perut ini bukan disebabkan oleh latihan fisik. Bila anda merasa nyeri dada saat berjalan. Bahkan jika anda sampai bersendawa tampaknya gejala ini kemungkinan besar berasal dari jantung daripada dari perut . periksakan ke dokter. 13

2. Pleuritis Infeksi di dada seperti pneumonia (radang paru-paru) biasa menimbulkan nyeri hebat di dada, yang dinamakan pleuritis (radang selaput dada). Rasa nyeri yang tajam disatu sisi dada akan semakin parah bila anda batuk atau bernmafas dalam-dalam. Ini berbeda dari rasa sakit yang kurang tajam dan terus menerus dari jantung yang menyebar tepat kedada. 3. Sakit Otot Sepanjang punggung dan diantara tulaang rusuk terdapat otot-otot yang berperan penting dalam pernapasan. Seperti otot lainnya, otot-otot ini bias terserang rematik. Sakitnya biasanya terbatas di daerah dada tertentu, baik dibagian depan atau belakang. Rasa sakit semakin terasa saat duduk, atau berbaring dalam posisi tertentu jika membalik. Sakit akibat rematik ini bias berlangusung beberapa jam sampai beberapa hari dan mungkin hilang sbelum akan kambuh beberapa minggu kemudian. 4. Debaran Jantung Palpitasi, debaran jantung keras dan cepat yang teratur ataupun yang tidak teratur bisa terjadi pada orang sehat. Penyebabnya adalah, stress, merokok, atau terlalu banyak minum kopi atau teh. Ada juga orang yang mempunyai “sirkuit pendek” elektris pada jantungnya sehingga membuat jantung berdebar sangat cepat, namun ini jarang terjadi. Orang deengan PJK juga bisa mendapat masalah dengan debaran jantung, namun biasanya ini terjadi setelah ada seraangan jantung. Dokter akan memberikan obat untuk mencoba mengontrolnya. Jila palpirasi menyebabkan anda pingsan, sesak napas atau nyeri dada, konsultasikan segera ke dokter. 5. Sesak Napas Banyak penyebab sesak napas, dan yang paling umum diantaranya adalah brinkitis kronis, emfisema (melebarnya gelembung paru) dan asma. Gagal jantung juga menyebabkan sesak napas dan bisa menyerang orang pernah terkena serangan jantung. Jika jantung tidak memompa dengan baik, cairan akan tertimbun dalam jaringan tubuh dan paru-paru, sehingga mengakibatkan sesak nafas. Anda akan sulit jika berbaring ditempat tidur atau terbangun waktu malam karena sesak napas. Anda juga bisa terserang batuk dengan dahak mengandung sedkit busa atau darah. Jika cairan tertimbun di bagian tubuh, pergelangan kaki membengkak atau perut terasa sakit karena hati dan usus membengkak. Jika telah jelas bahwa jantung anda tidak beres, napas yang 14

semakin sesak, atau abtuk yang tak kunjung hilang sangat berbahaya. Kini telah ada obat-obatan ampuh untuk mengatasi gagal jantung, dan semakin cepat anda di obati akan semakin baik.

E. PENCEGAHAN Serangan Jantung (Penanggulangan) 1. Rehabilitasi Rehabilitasi setelah serangan jantung sangat berbeda daripada yang biasa. Jika rasa nyeri dan lesu telah lewat, biasanya dalam waktu beberapa hari usaha yang dilakukan adalah kembali ke keadaan normal selama 6-8 minggu ke depan. Kebanyakan rumah sakit mempunyai bagian rehabilitasi jantung, atau disingkat “rehab”. Tujuan rehabilitasi jantung adalah: a. Pendidikan Memahami penyebab masalah itu dan mengetahui cara menjadi sehat kembali b. Pelatihan Program pelatihan secara bertahap, sehingga anda bisa kembali ke aktivitas normal Program rehab biasanya dimulai di rumah sakit. Seorang perawat akan menjenguk anda dan menjawab beberapa hal yang menjadi masalah anda atau keluarga. Anda akan diberi petunjuk mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh anda lakukan setelah keluar dari rumah sakit. Program pelatihan biasanya dimulai 2-4 minggu kemudian dan diawasi oleh seorang ahli fisioterapi di bangsal rumah sakit. Mungkin anda akan bergabung dalam satu kelompok, sekitar 10-15 orang sehingga anda dapat bercakap-cakap dan saling bertukar pengalaman. Kondisi ini sangat sering membesarkan hati saat melihat seseorang berlatih penuh semangat pada akhir program pelatihan, sedangkan anda baru akan memulai dan masih ragu-ragu mengikuti pelatihan itu. Bagi banyak penderita berusia separuh baya, mungkin ini merupakan pelatihan fisik teratur pertama yang mereka ikuti selama bertahun-tahun sehingga awalnya akan terasa aneh. Namun, banyak orang merasakan pelatihan itu semakin mudah setelah beberapa minggu dan merasa jauh lebih baik pada akhir program pelatihan daripada bertahun-tahun sebelumnya.

15

Program rehabilitasi biasanya berlangsung selama 1-2 jam, dua kali seminggu selama 6-8 minggu. Selain berlatih, biasanya diadakan diskusi mengenai penyabab serangan jantung dan hal-hal yang bias dilakukan untuk mencegahnya. Mungkin juga ada kunjungan dari apoteker, ahli diet, dan spesialis jantung untuk menjawab pertanyaan anada atau keluarga anda mengenai kondisi anda.

2. Kembali ke Kehidupan Normal Anda mungkin merasa ragu untuk melakukan kegiatan normal dalam minggu-minggu atau bulan pertama setelah terkena serangan jantung, seperti bekerja atau kegiatan seks. a. Mengemudi Biasanya anda tidak dianjurkan untuk mengemudikan mobil satu bulan setelah terkena serangan jantung. Hal ini terutama berlaku bagi para pengemudi. Oleh karena itu bicarakanlah hal ini dengan dokter anda. b. Kegiatan seks Setelah terkena serangan jantung, biasanya orang takut melakukan kegiatan seks. Mula-mula anda mungkin kurang berminat, namun wajar untuk melakukannya kembali setelah 3-4 minggu jika anda menginginkannya. Hindari sikap terlalu menggebu sampai anda benar-benar pulih, yang biasanya makan waktu sekitar 6-8 minggu. Beberapa jenis obat yang anda makan mungkin akan mengurangi nafsu seks, dan jika anda merasa hal ini menjadi masalah, bicarakanlah dengan dokter anda. c. Bekerja Orang yang terkena serangan jantung biasanya dapat kembali bekerja setelah 2-3 bulan . bagi mereka yang bekerja tanpa mengeluarkan banyak tenaga, delapan minggu cuti sudah cukup. Untuk pekerja yang memerlukan banyak tenaga diperlukan waktu lebih lama, serta tambahan kegiatan fisik dalam program pelatihan untuk memulihkan tenaga kembali. d. Berlibur Selama 2-3 bulan pertama setelah terkena serangan jantung, dianjurkan tidak bepergian ke luar negeri dulu. Anda bolrh pergi kemana pun bila telah pulih kembali. Jika anda ragu, bicarakanlah dengan dokter. Bila anda masih dalam pengobatan, usahan untuk membawa obat-obatan yang cukup sampai anda kembali, dan bawalah selalu bersama anda. e. Cemas dan depresi Setiap orang pasti merasa cemas setelah terkena serangan jantung, meskipun dokter, perawat, dan keluarga telah member nasihat positif, banyak penderita masih tetap merasa cemas. Anda 16

cemas jika terkena serangan jantung lagi, dan semua itu berlanjut. Perasaan ini memang wajar dan dapat dipahami. Serangan jantung bias merupakan tamparan kuat bagi kepercayaan diri anda, terutama jika anda belum pernah mengalami keluhan sakit apa pun sebelumnya sehingga mudah menjadi depresi. Mengenali masalahnya Depresi boleh dikatakan penyakit yang sama parahnya dengan sakit jantung, yang juga dapat disembuhkan. Anda terkena depresi bila ada gejala-gejala seperti berikut: 1. Merasa sedih dan mudah menangis. 2. Hilang semangat atau minat dalam bekerja dan hobi. 3.

Kehilangat minat dalam seks.

4. Rasa percaya diri rendah. 5. Terlalu memperhatikan kesehatan diri. 6. Konsentrasi lemah. 7. Tidur sering terganggu, sulit tidur, atau bangun terlalu pagi. 8. Selalu merasa lelah. Pada keadaan depresi, tingkat kimiawi yang meneruskan sinyal ke otak biasanya rendah dan pengobatan dengan obat-obatan antidepresi bias membuatnya normal kembali. Obat-obatan ini tidak menyebabkan ketagihan, berbeda dengan obat penenang, dan anda bias menghentikannya bila sudah merasa tidak tertekan lagi. Umunya obat ini dimunum selama 3-6 bulan. Dalam minggu-minggu pertama setelah serangan jantung, begitu banyak hal yang terjadi dan perlu dipikirkan sehingga depresi tidak begitu kentara. Namun, bila semuanya telah normal kembali, anda mungkin punya banyak waktu untuk mencemaskan masa depan, dan inilah saat berbagi masalah bias timbul. Reaksi yang paling umum adalah mudah marah meskipun pada orang yang biasanya tenang. Pasangan mereka sering mengeluh “ dimarahi habis-habisan” karena kesalahan kecil saja . Masalah ini biasanya akan reda jika orang itu mulai bekerja kembali, meskipun ada juga orang yang “mudah marah “ untuk waktu yang lebih lama. Hal yang penting dalam mengatasi rasa cemas dan depresi adalah menyadari bahwa hal ini adalah wajar dan dapat diatasi. Berbagi rasa dengan orang yang pernah mangalami hal ini, atau berkonsultasi dengan kelompok yang biasanya ada dibagian rehab jantung, akan banyak

17

membantu. Jika anda mengalami masalah dengan berbagai gejala depresi, jangan biarkan hal itu berlarut-larut, tetapi bicarakanlah dengan dokter anda. 3. Menjaga Kesehatan Jantung Ada dua jenis factor yang beresiko, yakni factor yang tak dapat dikontrol, dan yang bisa anda pengaruhi. Penyakit lain, khususnya diabetes dan hipertensi (tekanan darah tinggi), bisa meningkatkan resiko terjadinya PJK, namun resiko ini akan berkurang jika kondisinya terkontrol baik disertai pengobatan yang cocok. 1. Menurunkan Kolesterol Lipid adalah istilah umum yang digunakan dokter untuk menyebut bahan menyerupai lemak dalam darah. Kolesterol merupakan penyebab utama, namun ada jenis lain yang disebut trigliserid yang juga berperan dalam PJK. Kolesterol mempunyai reputasi buruk sebagai penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah meskipun juga mempunyai beberapa fungsi penting bagi tubuh, dan setiap orang membutuhkannya. Zat ini di produksi dalam hati dan digunakan dalam selaput sel tubuh untuk membuat empedu dan hormone. Jadi, meskipun anda telah menghindari kolesterol dalam makanan, zat ini akan selalu ada dalam darah. Jika Anda memeriksakan kolesterol dalam darah, laboratorium biasanya juga akan mengukur jenis lemak lainnya. Tingkat kolesterol dijumlahkan dari dua macam unsur, yakni LDL ( lowdensity lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein). LDL adalah kolesterol “jahat”, yang bila tingkatnya tinggi akan memnempel pada dinding pembuluh nadi dan menimbulkan ateroma. Seitar dua per tiga dari kolesterol dalam darah adalah LDL, dan inilah yang dimaksudkan dokter bila dikatakan tingkat kolesterol Anda tinggi. Sebaliknya, HDL adalah kolesterol “baik” dan semakin tinggi tingkatnya, semakin kecil kemungkinan Anda terkena serangan jantung. Kaum wanita biasanya mempunyai tingkat HDL yang lebih tinggi daripada laik-laki, namun perbedaan ini biasanya menghilang setelah menopause. Trigliserid adalah jenis lemak ketiga dalam pemeriksaan darah. Trigliserid kebanyakan dibuat dari lemak yang ada dalam sel-sel lemak tubuh. Bila zat ini dilepaskan, tubuh akan mendapatkan energi yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari. 4. Statin 18

Perubahan besar dalam pengobatan terhadap kolesterol dalam lima tahun terakhir ini adalah berkat jenis obat-obatan ini yang mampu menghambat produksi kolesteorl di hati. Statin mampu menurunkan kolesterol hingga 20-30 persen dengan hanya sedikit efek samping. Beberapa penyelidikan penting telah dilakukan terhadap ribuan pasien di Eropa, Australia, dan Amerika. Hailnya menunjukkan bahwa penurunana kolesrterol diikuti oleh menurunnya 20-30 persen resiko terkena serangan jantung. Jenis obat-obatan statin yang paling banyak digunakan adalah amvastatin dan pravastatin, namun masih banyak lagi yang diproduksi. Obat-obatan ini biasanya diminum sekali sehari setelah makan hanya dengan sedikit efek samping. Kadang-kadang timbul radang pada otot tangan dan kaki, serta nyeri yang rasnya seperti flu. Hal ini terjadi pada minggu-minggu pertama setelah memulai pengobatan dan harus segera dilaporkan ke dokter. Keluhan itu segera akan hilang setelah Anda berhenti makan obat. Jika Anda tdak ada keluhan terhadap obat-obatan ini dalam minggu-minggu pertama setelah meminimnya, biasanya Anda tidak akan mendapat masalah untuk selanjutnya. 5. Fibrat Bagi beberapa orang, khususnya penderita diabetes, masalah lipid mungkin tidak sebanyak dengan kolesterol serta trigliserid karena mereka bisa menggunakan kelompok obat lain yang disebut fibrat. Sebagaimana statin, obat-obatan ini hanya sedikit efek sampingnya dan diminum makan. Dalam minggu-minggu pertama setelah ada keluhan nyeri pada otot, namun selain itu hampir tidak ada keluhan lain. Fibrat dapat menurunkan tingkat kolesterol hingga 10-15 persen dan mengurangi resiko terkena PJK. 6. Resin Resin menurunkan tingkat kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dalam usus dan mempengaruhi penyerapannya dalam tubuh. Obat ini berupa bubuk, biasanya dicampurkan dalam sari buah, diminun satu atau dua kali sehari. Karena tidak diserap oleh tubuh, tidak ada efek samping bagi jaringan tubuh, namun bisa menyebabkan perut kembung dan sendawa, atau sembelit pada beberapa orang. Resin juga dapat mencegah terulangnya serangan jantung, meskipun kurang ampuh dibandingkan dengan statin dan hanya mengurangi resiko 10-15 persen. 7. Memperbaiki Makanan

19

Mengubah jenis makanan yang biasa Anda makan tidaklah mudah, namun penting untuk mengurangi resiko terulangnya serangan jantung. Caranya sangat sederhana. Makan makanan sehat bukan berarti Anda harus berpantang semua makanan yang Anda sukai hanya makan sayuran mentah. Kebanyakan orang makan terlalu banyak lemak, khususnya yang berasal dari hewan atau susu. Menguranginya adalah bonus yang sehat untuk seluruh keluarga Anda. Kurangilah makan daging, keju keras, mentega, krim, susu full-cream, dan yoghurt, serta makanan lain yang kaya lemak. Makanlah sedik saja, atau hanya pada acara khusus. Selain mengurangi jumlah lemak dalam makanan Anda, gunakan lemak tak jenuh ganda (polyunsatu-rated fat), biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, atau lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fat), seperti minyak zaitun. Jika Anda tidak yakin menentukan minyak yang baik untuk kesehatan, periksalah labelnya atau tanyakan pada ahli gizi karena berapa jenis minyak tidak baik untuk jantung. Minyak kelapa sama buruknya untuk jantung, seperti lemak dari hewan. Mengurangi lemak adalah juga cara yang baik untuk menurunkan berat badan dan banyak orang merasa bahwa setelah mengubah makanan, gangguan pencernaan mereka akan berkurang. Bila Anda cemas akan tingkat kolesterol Anda, hindari makanan yang berkolesterol tinggi, seperti telUR, hati, dan kerang. Namun makanan ini masih lebih baik daripada makanan yang mengandung lemak hewan. Ingatlah juga banyak makanan yang diproses dan makanan jadi, seperti pai, biscuit, cake yang banyak mengandung lemak hewan, demikian juga buger! Mulailah dengan program hidup lebih sehat dan perhatikan label makanan ditoko yang menginformaikan kandungan lemak. 8. Berhenti Merokok Manfaat menghentikan kebiasaan merokok sungguh besar dan mulai saat anda menghentikannya, dan dalam lim tahun ke depan, resiko terulangnya serangan jantung berkurang hingga setengahnya.Namun, anda harus berhenti merokok sama sekali. Bila anda hanya mengurangi jumlahnya atau mengubahnya dari sigaret ke cerutu atau pipa, risikonya hampir tidak berkurang. Para dokter menyadari hal ini 30 tahun yang lalu ketika hubungan Antara merokok dan penyakit jantung mulai diberitakan. Hingga waktu itu, para dokter termasuk perokok paling berat, kini hanya sedikit saja yang suka merokok.

20

Beberapa sebab mengapa orng enggan berhenti merokok-terutama wanita- adalah karena ada kalanya berat badan akan bertambah setelah berhenti merokok. Belum di ketahui secara jelas mengapa hal ini bias terjadi. Nafsu maka jelas akan bertambah dan beberapa orang suka mengudap untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Rata-rata berat badan memang akan naiksetengah sampai satu kilogram dalam enam bulan pertama setelah berhenti merokok. Namun, jika anda telah mengubah makanan anda menjadi lebih sehat dan rendah lemak, biasanya kelebihan berat badan itu akan menurun lagi dalam waktu 6-12 bulan. 9. Mengurangi Stres Jika anda terkena angina untuk serangan jantung, ini lah kesempatn untuk mempertimbang kan prioritas dalam hidup anda. Anda mungkin merasa bahwa pekerjaan selama ini menyita waktu dan energi anda begitu banyak di bandinkan waktu untuk keluerga, temanteman, maupun minat andayang lain. Meski belum ada bukti secara ilmiah bahwa mengubah gaya hidup akan mengurangi risiko, hal ini jelas akan meningkat kan kualitas hidup anda F. Faktor-faktor Pencegah Beberapa faktor yang di yakini dapat melindungi anda terhadap PJK adalah mengurangi jumlah minuman baralkohol dan melakukan pelatihan fisik secara teratur a.

Alkohol

Banyak di beritakan tentang manfaat alkohol bila di minum dan jumlah cukup , namun alkohol dalam jumah tinggi yang di minum secara teratur dapat menjadiracun bagi jantung ,otak,dan hati. Jadi, berapakah ukuran yang cukup? Jumlah yang cukup adalah kira-kira 2-3 unit sehari bagi pria,dan jumlahnya agak kurang bagi wnita.satu unit adalah ukuran minuman keras, gelas anggur, atau setengah pint bir atau cider (sari buah apel). Pernah ada anggapan bahwa anggur merah baik untuk mencegah serangan jantung, namun ternya ta setiap jenis alkohol punya efek yang sama. b. Pelatihan Fisik Pelatihan fisik secara teratur baik bagi anda dan dapat mencegah terjadinya PJK. Banyak penyelidikan di amerika dan eropa menunjukan bahwa pelatihan secara teratur (20 menit, 2-3 kali seminggu) berhasil menurun kan risiko PJK. c.

Kerja sama dengan dokter 21

Meskipun merokok dan tingkat lipid merupakan faktor utama yang sepenuhnya berada dalam kontrol Anda , ada hal-hal lain ketika Anda dan Dokter Anda bisa bekrja sama untuk meminimalkan risiko lebih lanjut. Mereka yang cenderung mudah terkena PJK, seperti para penderita diabetes dan hipertensi , harus berusaha untuk ttap mengontrol kesehatannya. d. Hipertensi Berusahalah untuk minum obat secara teratur meski tidak ada gejala apapun. Periksakan tekanan darah Anda secara teratur ke dokter. e.

Diabetes

Cobalah mempertahankan berat badan Anda sedekat mungkin dnga yang seharusnya. Usahakan agar tingkat gula darah Anda normal dengan menjga diet Anda secara ketat dan minum obat yang diberikan dokter secara teratur. Pelatihan fisik penting karena dapat menurunkan berat badan dan juga menurunkan kebutuhan insulin Anda. f.

Tingkat Lipid Naik

Usahan untuk tetap menjalankan diet yang ketat dan makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur. g. Mengatasi Keadaan Darurat Serangan jantung bisa terjadi di mana saja dan setiap orang harus tahu apa yang perlu dilakukan untuk menolong orang yang pingsan dan jantungnya berhenti berdenyut. Basic Life Support (BLS) atau bantuan dasar untuk mempertahankan hidup tidak sulit dipelajari dan sangat bermanfaat untuk menolang mempertahankan hidup seseorang. Banyak istruktur bisa didapatkan di berbagai kota, baik yang bekerja secara sukarela maupun dari rumah sakit terdekat. Jika Anda atau seseorang secara tiba-tiba merasa nyeri dada yang menjurus ke serangan jantung, inilah langkah-langkah yang perlu dilakukan: 1. 2. 3. 4. 5.

Istirahatlah sambil duduk atau berbaring Minumlah obat GTN dan tunggu lima menit Jika rasa nyeri masih sama atau bertambah buruk setelah 5-10 menit, minum dosis kedua Jika tidak berhasil juga, telepon ambulans Kunyah sebutir aspirin (kecuali Anda atau orang itu alergi pada aspirin) karena ini akan

mengencerkan darah dan mencegah pembekuan.

22

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ jantung. Gejala dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh penyakit jantung secara umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK terjadi karena adanya faktor resiko yang antara lain adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), tingginya kolesterol, gaya hidup yang kurang aktivitas fisik (olahraga), diabetes, riwayat PJK pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial ekonomi lainnya. Penyakit jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan menghindari fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan olehraga secara teratur, menghindari stress kerja. Kadar kolesterol yang tinggi lebih dominan terjadi pada pekerja kantoran dibandingkan dengan pekerja kasar. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar kolesterol pada pekerja kantoran dan pekerja kasar. Pada pekerja dengan aktivitas rendah perlu kiranya melakukan control terhadap kadar kolesterol darah dan menjaga jenis makanan yang dikonsumsi rendah kolesterol. Berolahraga secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran peredaran darah dan keseimbangan metabolisme. B. Saran 1. Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres. 2. Mengonsumsi makanan berserat, jangan makan berlebihan serta kontrol kolesterol, kontrol tekanan darah dan gula darah, serta kontrollah kesehatan secara rutin. 3.

Hentikan kebiasaan merokok, karena merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah

berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri yang memicu stroke. 4. Berolahraga yang teratur, istirahat cukup. 23

DAFTAR PUSTAKA Adam Sagan, 2009. Coronary Heart Disease Risk Factors and Cardiovascular Risk in Physical Workers and Managers. Christian Sandi, Saryono, Dian Ramawati. (2013). Penelitian Tentang Perbedaan Kadar Kolesterol Darah Pada Pekerja Kantoran dan Pekerja Kasar. Corwin J. Elizabeth, ( 2009 ), Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3, Penerbit : Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Corwin Elizabeth J. Buku saku patofisiologi : Sistem kardiovaskular. Edisi 1. Jakarta : EGC, 2009. Darmojo, dkk, 1993, Pengelolaan Pengajaran Sains, Rineka Cipta, Jakarta. Davidson Christopher. (2003), Penyakit Jantung Koroner. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta. Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. (1999). Panduan Mencegah & Mengobati Penyakit Jantung. Jakarta: Pustaka Swara Hendriantika, H. (2012), Penelitian Tentang Studi Komparatif Aktivitas Fisik dengan Faktor Resiko Terjadinya Penyakit jantung Koroner. Hermansyah, Citrakesumasari, Aminuddin. (2009). Aktifitas Fisik dan Kesehatan Mental Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Hariadi, Ali Arsad Rahim, (2005). Hubungan Obesitas dengan Beberapa Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Kurniastuti, Y. (2009). Faktor Resiko Penyakit Janting Koroner di Indonesia.

24

Related Documents


More Documents from "Abdul Aziz"

Uji Tarik Soal
March 2021 0
Clubfoot
February 2021 1
Afirmasi
January 2021 3
Iec 62271.100.2001.pdf
February 2021 0