Makalah: Short Term Financial Planning And Credit Management

  • Uploaded by: Febrina Ramadhany
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah: Short Term Financial Planning And Credit Management as PDF for free.

More details

  • Words: 7,956
  • Pages: 46
Loading documents preview...
MAKALAH SHORT TERM FINANCIAL PLANNING AND CREDIT MANAGEMENT Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan

Disusun Oleh: Al Putri Oktavia Lusiana Dewi Liza Ulfiana Edward Nahanken Ginting Muhammad Farhan Helmi

NIM NIM NIM NIM NIM

1910246983 1910247006 1910246968 1910247171 1910246971

Dosen Pengampu : Dr. Enni Savitri, SE, MM, Ak, CA

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS RIAU 2020

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyusun makalah ini yang berjudul “Short Term Financial Planning And Credit Management”. Walaupun dalam proses penyusunan makalah ini penulis mendapatkan beberapa hambatan dan masalah tetapi dengan bantuan beberapa pihak dan atas seizin zat yang maha kuasa akhirnya penulis berhasil menyusun makalah ini. Makalah ini di buat sebagai tugas kelompok Manajemen Keuangan semester II dan juga digunakan sebagai pelengkap materi diskusi yang akan dilaksanakan ketika Jam Mata kuliah Manajemen Keuangan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan dan akan di terima penulis dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Pekanbaru, Juni 2020

Penulis

2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB PENDAHULUAN I 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Penulisan 2 1.3. Tujuan Penulisan 2 BAB II PEMBAHASAN 3 2.1. Short Term Financial Planningi 3 2.1.1 Tracing Cash and Net Working Capital 4 2.1.2 The Operating Cycle and The Cash Cycle 6 2.1.3 Defenisi Operating dan Cash Cycle 7 2.1.4 Perhitungan Operating Cycle dan Cash Cycle 12 2.1.5 Aspek Kebijakan Keuangan Jangka Pendek 16

3

2.1.6 Ukuran Investasi Perusahaan pada Aktiva Lancar 17 2.1.7 Alternatif Kebijakan Pendanaan untuk Aktiva Lancar 20 2.1.8 Cash Budgeting 24 2.1.9 Short Term Financial Plan 26 2.1.10 Other Source 27 2.2 Credit Management 30 2.2.1 Credit and Receivable 30 2.2.1.1 Components Of Credit Policy 30 2.2.1.2 The Cash Flows from Granting Credit 31 2.2.1.3 The Investment in Receivable 32 2.2.2 Terms of The Sale 33 2.2.2.1 The Basic Form 33 2.2.2.2 The Credit Period 33 2.2.2.3 Cash Discounts 34 2.2.2.4 Credit Instruments 34

4

2.2.3 Analyzing Credit Policy 35 2.2.3.1 Credit Policy Effects 35 2.2.4 Optimal Credit Policy 37 2.2.4.1 The Total Credit Cost Curve 37 2.2.4.2 Organizing The Credit Function 38 2.2.5 Credit Analysis 38 2.2.5.1 Collection Policy 41 BAB III PENUTUP 42 3.1. Kesimpulan 42 DAFTAR PUSTAKA

5

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Salah satu fungsi manajemen adalah fungsi perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan harus didahului dengan kegiatan melakukan perkiraan (forecasting) tentang apa yang diharapkan akan terjadi dimasa

yang

akan

datang. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang termasuk didalamnya perkiraan tentang berapa banyak pendanaan ekstern yang harus dicari. Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembangan suatu kegiatan usaha dari suatu perusahaan, maka akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang tersebut. Dalam perekonomian, kredit akan mengambil alih sebagian fungsi uang (yang dipergunakan untuk pembayaran tunai) karena hampir segala hal dilakukan dengan kredit. Maka peranan kredit dalam perekonomian modern yang seperti itu yaitu kredit dapat meningkatkan efisiensi penggunaan uang atau modal dengan meningkatkan produktivitas masyarakat, kredit dapat meningkatkan efisiensi penggunaan barang, karena kredit dapat membantu proses produksi dari bahan hingga barang jadi dan sekaligus juga membantu pemindahan barang dari produsen kepada konsumen dalam proses marketing, kredit ikut melancarkan arus barang, kredit dapat meningkatkan arus peredaran lalu lintas uang.

6

1.2. Rumusan Penulisan 1. Apa Itu Short Term Financial Planning? 2. Apa Itu Credit Management? 1.3. Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui Short Term Financial Planning. 2. Untuk Mengetahui Credit Management.

7

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Short Term Financial Planning Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) adalah pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Fokus utama dari short-term finance adalah analisis keputusan yang mempengaruhi current assets dan current liabilities. Net working capital sering dikaitkan dengan pengambilan keputusan keuangan jangka pendek (short-term financial). Net working capital adalah selisih antara current assets dan current liabilities. Short-term financial management sering disebut sebagai working capital management. Keputusan keuangan jangka pendek berhubungan dengan current assets manajemen, maksudnya adalah dapat dikonversi ke dalam kas dalam periode satu tahun atau kurang dan current liabilities yang harus dibayar dalam satu tahun atau kurang. Isu dari keputusan keuangan jangka termasuk sesuatu yang dapat meyakinkan bahwa perusahaan memiliki kas yang cukup untuk membayar tagihan tepat waktu, mengelola pengumpulan piutang perusahaan, memperluas kredit untuk pelanggan, dan menentukan jumlah yang tepat untuk pinjaman jangka pendek. Perbedaan yang paling penting antara short-term finance dan long-term finance adalah waktu dari arus kas. Keputusan keuangan jangka pendek biasanya melibatkan arus kas masuk dan arus keluar yang terjadi dalam waktu satu tahun. Misalnya, keputusan keuangan jangka pendek terlibat ketika perusahaan memesan bahan baku, membayar secara tunai, dan mengantisipasi menjual barang jadi dalam satu tahun untuk kas. Sebaliknya, keputusan keuangan jangka panjang terlibat ketika sebuah perusahaan membeli mesin khusus yang akan mengurangi biaya operasional selama lima tahun ke depan. Elemen dasar dari keputusan keuangan jangka pendek, yaitu: pertama, aktivitas operasi jangka

8

pendek perusahaan. Kemudian mengidentifikasi beberapa alternatif kebijakan keuangan jangka pendek. 2.1.1. Tracing Cash and Net Working Capital Current assets adalah kas dan aset lain yang diharapkan dapat dikonversi kedalam kas dalam tahun berjalan. Current assets disajikan di laporan posisi keuangan berdasarkan likuiditas akuntansi yaitu mudah untuk dikonversi ke dalam kas dan waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi tidak terlalu lama. Empat item yang paling penting yang terdapat pada Current assets dari laporan posisi keuangan adalah kas dan setara kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Analogi dengan investasi perusahaan dalam Current assets yaitu, perusahaan menggunakan beberapa jenis short-term debt yang disebut current liabilities. Current liabilities adalah kewajiban yang diperkirakan membutuhkan pembayaran tunai dalam waktu satu tahun (atau dalam periode operasi jika lebih dari satu tahun). Tiga item utama yang terdapat pada sebagai current liabilities adalah hutang, biaya hutang (termasuk upah yang masih harus dibayar dan pajak), dan wesel bayar. Pembahasan ini berfokus pada perubahan kas, maka dimulai dengan mendefinisikan kas dalam hal unsur-unsur lain dari laporan posisi keuangan. Hal ini memungkinkan untuk mengisolasi akun kas dan mengeksplorasi dampak pada kas dari keputusan operasi, investasi dan pembiayaan perusahaan. Identitas dasar posisi laporan keuangan dapat ditulis sebagai berikut: Net working capital + Fixed assets = Long-term debt + Equity Net working capital adalah kas ditambah current assets lainnya, dikurang current liabilities. Net working capital = (Cash + Other current assets) ─ Current liabilities Jika mengganti net working capital dalam dasar laporan posisi keuangan dan mengatur ulang sedikit, dapat dilihat bahwa kas adalah: 9

Cash = Long-term debt + Equity + Current liabilities – Current assets other than cash –Fixed assets Secara umum hal ini dapat diketahui bahwa beberapa kegiatan secara alami dapat meningkatkan kas dan beberapa kegiatan dapat mengurangi kas. Berikut daftar dari berbagai kegiatan dan contohnya, sebagai berikut: a.

Kegiatanyang meningkatkan kas 1) Peningkatan long-term debt (meminjam dalam jangka panjang) 2) Peningkatan ekuitas (menjual beberapa saham) 3) Peningkatan current liabilities (mendapatkan pinjaman 90 hari) 4) Penurunan current assets selain kas (menjual beberapa persediaan uang tunai) 5) Penurunan aset tetap (menjual beberapa properti)

b.

Kegiatan yang menurunkan kas 1) Penurunan long-term debt (melunasi utang jangka panjang) 2) Penurunan ekuitas (pembelian kembali beberapa saham) 3) Penurunan current liabilities (melunasi pinjaman 90 hari) 4) Peningkatan current assets selain kas (membeli beberapa persediaan uang tunai) 5) Peningkatan aset tetap (membeli beberapa properti)

Contoh lainnya adalah menerbitkan floating long-term bond sehingga dapat meningkatkan kas (setidaknya sampai uang yang dihabiskan). Melunasi long-term bond dapat menurunkan kas. Kegiatan yang dapat meningkatkan kas disebut sumber kas (source of cash). Kegiatan yang dapat mengurangi kas disebut penggunaan kas (uses of cash). Sumber kas selalu melibatkan dengan adanya peningkatan akun kewajiban (atau ekuitas) atau menurun akun aset. Ini masuk akal karena meningkatnya kewajiban berarti kita telah mengumpulkan uang dengan meminjam atau dengan menjual kepemilikan di perusahaan. Penurunan aset berarti bahwa kita telah menjual atau melikuidasi aset, hal ini biasanya disertai dengan cash inflow. Penggunaan kas adalah sebaliknya. Penggunaan kas melibatkan

penurunan

kewajiban

dengan

membayar/

melunasinya

atau 10

meningkatkan aset dengan membeli sesuatu. Kedua kegiatan ini mengharuskan perusahaan menggunakan kas. Jika hutang naik sebesar $100 dan piutang naik sebesar $ 100, maka Kenaikan hutang sebesar $100 merupakan sumber dari kas, sedangkan kenaikan piutang $100 merupakan penggunaan dari kas. 2.1.2. The Operating Cycle and The Cash Cycle Perhatian utama di bidang keuangan jangka pendek adalah aktivitas operasi dan pendanaan jangka pendek perusahaan. Untuk perusahaan manufaktur, kegiatan jangka pendek mungkin terdiri dari urutan peristiwa dan keputusan berikut: Peristiwa

Keputusan

a. Membeli bahan baku.

a. Berapa banyak inventori yang dipesan.

b. Pembayaran kas.

b. Apakah meminjam atau menggunakan kas.

c. Memproduksi produk.

c. Apakah pilihan teknologi produksi yang digunakan.

d. Penjualan produk.

d. Apakah

kredit

harus

diperluas

untuk

pelanggan tertentu. e. Pengumpulan kas.

e. Bagaimana pengumpulan kas.

Kegiatan ini membuat pola dari arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas ini tidak sinkron dan tidak pasti. Mereka tidak sinkron karena, misalnya pembayaran kas untuk bahan baku tidak terjadi pada saat yang sama sebagai penerimaan kas dari penjualan produk. Hal ini menjadi tidak pasti karena penjualan masa depan dan biaya tidak dapat dengan tepat diprediksi. 2.1.3 Definisi Operating dan Cash Cycles Untuk lebih mudah mendefinisikan siklus operasi dan siklus kas, dapat dimulai dengan kasus sederhana. Suatu hari dianggap sebagai hari 0, perusahaan membeli persediaan secara kredit senilai $1,000. Perusahaan membayar tagihan 30 hari kemudian, dan setelah 30 hari kemudian, seseorang membeli persediaan 11

senilai $1,000 dengan harga $1,400. Pembeli tidak benar-benar membayar selama 45 hari. Sehingga kronologis peristiwa dapat diringkas sebagai berikut: Hari

Aktivitas

Efek Kas

0

Memperoleh persediaan

Tidak ada

30

Membayar persediaan

-$1,000

60

Menjual persediaan secara kredit

Tidak ada

105

Mengumpulkan kas

-$1,400

a. The Operating Cycle Hal yang perlu diperhatikan, yaitu: berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan persediaan sampai waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan kas, proses ini membutuhkan waktu selama 105 hari. Hal ini disebut siklus operasi. Siklus operasi adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk memperoleh persediaan, menjualnya, dan mengumpulkan kas. Siklus ini memiliki dua komponen yang berbeda. Bagian pertama adalah waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh dan menjual persediaan. Berdasarkan contoh di atas, rentang selama 60 hari disebut periode persediaan. Bagian kedua adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan kas dari penjualan. Berdasarkan contoh di atas, rentang selama 45 hari disebut periode piutang. Berdasarkan definisi tersebut, siklus operasi adalah jumlah periode persediaan dan periode piutang: Operating cycle = Inventory period + Accounts receivable period 105 hari = 60 hari + 45 hari Siklus operasi menggambarkan bagaimana sebuah produk bergerak melalui akun current assets. Produk mulai sebagai persediaan, dikonversi ke piutang ketika dijual, dan akhirnya 12

dikonversi ke kas ketika dikumpulkan dari penjualan. b. The Cash Cycle Hal yang perlu diperhatikan adalah arus kas dan peristiwa lainyang terjadi tidak disinkronisasi. Sebagai contoh, perusahaan tidak benar-benar membayar persediaan sampai 30 hari setelah perusahaan mendapatkannya. Periode intervensi 30 hari disebut periode hutang. Berikutnya, perusahaan menggunakan kas selama hari 30, tetapi perusahaan tidak dapat mengumpulkan kas sampai hari 105. Perusahaan harus mengatur untuk membiayai $1,000 selama 105-30 = 75 hari. Periode ini disebut siklus kas. Siklus kas adalah jumlah hari ketika perusahaan membayar persediaan sampai ketika kita mengumpulkan kas dari penjualan. Berdasarkan definisi tersebut, siklus kas adalah perbedaan antara siklus operasi dan periode hutang: Cash cycle = Operating cycle – Account payable period 75 hari = 105 hari ─ 30 hari

Gambar 26.1 Garis waktu arus kas dan aktivitas operasi jangka pendek dari perusahaan manufaktur. Gambar 26.1 menggambarkan aktivitas operasi jangka pendek dan arus kas dari perusahaan manufaktur dengan garis waktu arus kas. Seperti ditunjukkan, garis waktu arus kas menyajikan siklus operasi

13

dan siklus kas dalam bentuk grafik. Pada Gambar 26.1 kebutuhan manajemen keuangan jangka pendek disarankan oleh kesenjangan antara arus kas masuk dan arus kas keluar. Hal ini terkait dengan panjang dari siklus operasi dan periode hutang. Kesenjangan antara arus masuk dan arus keluar dapat diisi baik oleh pinjaman atau dengan memegang cadangan likuiditas dalam bentuk kas atau surat berharga. Kesenjangan dapat dipersingkat dengan mengubah periode persediaan, piutang, dan hutang. Penjual buku berbasis internet dan retailer Amazon.com memberikan contoh menarik tentang pentingnya mengelola siklus kas. Pada Agustus 2011, nilai pasar dari Amazon.com lebih tinggi dari (pada kenyataannya, lebih dari 100 kali lipat) Barnes & Noble, raja toko buku brick-and-mortar. Ada beberapa alasan mengapa Amazon.com bernilai lebih, tetapi manajemen jangka pendek adalah salah satu faktor. Selama tahun 2010, inventory turn over Amazon sekitar 10 kali per tahun, 3 kali lebih cepat dari Barnes & Noble, sehingga periode persediaan menjadi lebih pendek. Bahkan Amazon mengenakan biaya kartu kredit pelanggan ketika mengirimkan buku, dan biasanya dibayar oleh perusahaan kartu kredit dalam satu hari. Hal ini menunjukkan bahwa Amazon memiliki siklus kas negatif. Bahkan, selama tahun 2010, siklus kas Amazon negatif 69 hari. Amazon bukan satu-satunya perusahaan dengan siklus kas negatif, perusahaan lainnya adalah produsen pesawat Boeing Company. Selama tahun 2010, Boeing memiliki periode persediaan 145 hari dan periode piutang dari 36 hari, sehingga siklus operasi adalah panjang 182 hari (hari ekstra karena kesalahan pembulatan). Boeing memiliki periode hutang dari 235 hari, sehingga siklus kas adalah negatif 53.

14

Tabel 1. Manajer yang terkait dengan masalah keuangan jangka pendek c. Operating Cycle dan Bagan Organisasi Perusahaan Tabel 1 menggambarkan bahwa manajemen keuangan jangka pendek dalam sebuah perusahaan besar melibatkan sejumlah manajer keuangan dan non-keuangan yang berbeda. Memeriksa Tabel 26.1 menunjukkan bahwa menjual secara kredit melibatkan setidaknya tiga entitas yang berbeda: Manajer kredit, manajer pemasaran, dan controller. Dari ketiga ini, hanya dua yang bertanggung jawab kepada wakil presiden bidang keuangan (fungsi pemasaran biasanya dikaitkan dengan wakil presiden pemasaran). Dengan demikian ada potensi konflik, jika manajer yang berbeda berkonsentrasi hanya fokus pada tugasnya saja. Sebagai contoh, jika bagian pemasaran berusaha mendapatkan penjualan yang besar,sehingga mungkin mencari lebih banyak persyaratan kredit liberal sebagai bujukan pada pelanggan. Namun, hal ini dapat meningkatkan investasi perusahaan dalam piutang atau eksposur risiko piutang tidak tertagih, dan konflik dapat terjadi.

15

2.1.4 Perhitungan Operating Cycle dan Cash Cycle Pada contoh sebelumnya, panjang waktu yang membentuk periode sebelumnya jelas, jika yang dimiliki hanya informasi laporan keuangan, maka harus melakukan pekerjaan tambahan. Perusahaan perlu menentukan berbagai hal berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjual persediaan, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menjual persediaan, dan untuk mengumpulkan piutang. Berikut informasi dalam laporan posisi keuangan (dalam ribuan): Item

Awal

Akhir

Rata-Rata

Persediaan

$2,000

$3,000

$2,500

Piutang

1,600

2,000

1,800

Hutang

750

1,000

875

Berikut informasi dalam laporan laba rugi (dalam ribuan): Penjualan bersih

$11,500

Biaya pokok penjualan

8,200

a. The Operating Cycle Hal pertama yang dibutuhkan adalah periode persediaan, kita dapat menghitung periode persediaan dengan membagi jumlah hari dalam setahun dan inventory turnover.

Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan membeli dan menjual persediaan 3.28 kali selama setahun. Sehingga periode persediaan, sebagai berikut:

16

Jadi, periode persediaan sekitar 111 hari. Dengan kata lain, persediaan tersedia selama sekitar 111 hari sebelum dijual. Jika diasumsikan semua penjualan adalah penjualan kredit, maka perputaran piutang adalah sebagai berikut:

Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengumpulkan piutang 3.28 kali selama setahun. Sehingga periode piutang, sebagai berikut:

Periode piutang juga disebut days’ sales in receivables atau average collection period. Hasil menunjukkan bahwa pelanggan memerlukan 57 hari untuk membayar. Operating cycle adalah jumlah periode persediaan dan periode piutang. Operating cycle = Inventory period + Account receivable period Operating cycle = 111 hari + 57 hari = 168 hari Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata, 168 hari terlewati antara waktu memperoleh persediaan, menjualnya dan mengumpulkan kas dari penjualan. b. The Cash Cycle Hal yang dibutuhkan adalah periode hutang, kita dapat menghitung periode persediaan dengan membagi jumlah hari dalam setahun dan payable turnover.

17

Periode hutang adalah sebagai berikut:

Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan 39 hari untuk membayar kepada supplier. Cash cycle adalah selisih antara operating cycle dan periode hutang. Cash Cycle = Operating cycle – Account payable period Cash cycle = 168 hari – 39 hari = 129 hari Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata, ada penundaan 129 hari antara waktu yang diperlukan perusahaan untuk membayar barang dan waktu yang diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan penjualan. c. Contoh Operating and Cash Cycle Informasi mengenai Slowpay Company: Item

Awal

Akhir

Rata-rata

Persediaan

$5,000

$7,000

$6,000

Piutang

1,600

2,400

2,000

Hutang

2,700

4,800

3,750

Penjulan kredit selama setahun adalah $50,000 dan biaya pokok penjualan adalah $30,000. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Slowpay untuk mengumpulkan piutangnya? Berapa lama persediaan tersedia sebelum dijual? Berapa lama waktu yang dibutuhkam Slowpay untuk membayar tagihannya? Langkah pertama, kita dapat menghitung tiga rasio turnover:

18

Langkah selanjutnya, kita dapat menghitung 3 periode:

Berdasarkan hasil berikut, dapat diketahui bahwa Slowpay mengumpulkan kas dari penjualan dalam 14.6 hari, persediaan yang tersedia sebelum dijual selama 73 hari, dan membayar tagihan selama 45.6 hari. Operating cycle adalah jumlah periode persediaan dan periode piutang = 73 + 14.6 = 87.6 hari. Cash cycle adalah selisih antara operating cycle dan periode hutang = 87.6 – 45.6 = 42 hari. d. Interpretasi Cash Cycle Cash cycle bergantung pada periode persediaan, piutang, dan hutang. Cash cycle meningkat ketika periode persediaan dan piutang semakin panjang. Cash cycle dapat berkurang jika perusahaan mampu menunda pembayaran hutang sehingga dapat memperpanjang masa hutang. Kebanyakan perusahaan memiliki siklus kas positif, sehingga mereka membutuhkan pembiayaan untuk persediaan dan piutang. Semakin lama cash cycle, semakin banyak pembiayaan diperlukan. Perubahan dalam cash cycle perusahaan sering dipantau sebagai ukuran peringatan dini. Pemanjangan siklus dapat menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan bergerak persediaan atau mengumpulkan piutang. Masalah tersebut dapat ditutupi oleh siklus hutang yang meningkat, sehingga kedua siklus harus dipantau. Hubungan antara cash cycle perusahaan dan profitabilitas dapat 19

dengan mudah dilihat dengan mengingat bahwa salah satu determinan dasar profitabilitas dan pertumbuhan bagi perusahaan yaitu total asset turnover, yang didefinisikan sebagai Penjualan/ Total aset. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar pula accounting return on asset dan return on equity. Dengan demikian, semakin pendek cash cycle maka semakin rendah pula investasi perusahaan dalam persediaan dan piutang. Sebagai hasilnya, total asset perusahaan yang lebih rendah, dan total asset turnover yang lebih tinggi. e. Melihat Operating Cycle dan Cash Cycle Operating dan cash cycle dapat bervariasi sedikit pada antar industri, tapi siklus ini juga bisa berbeda bagi perusahaan dalam industri yang sama. Perbedaan mayoritas pada industri retail yaitu memiliki periode piutang yang pendek tetapi memiliki periode persediaan yang panjang. Sedangkan industri service mempunyai periode persediaan yang pendek. 2.1.5 Beberapa Aspek pada Kebijakan Keuangan Jangka Pendek Kebijakan keuangan jangka pendek yang diadopsi oleh perusahaan memiliki paling sedikit dua elemen: a. Besarnya investasi perusahaan pada aktiva lancar (current assets), yang diukur relatif terhadap total pendapatan operasi perusahaan. Kebijakan yang fleksibel akan menjaga rasio aktiva lancar pada penjualan (current assets to sales ratio) tetap tinggi, sedangkan kebijakan yang dibatasi akan berakibat rendahnya rasio aktiva lancar pada penjualan. b. Pendanaan untuk aktiva lancar, yang diukur sebagai proporsi dari hutang jangka pendek terhadap hutang jangka panjang. Jika kebijakan jangka pendek terbatas berarti proporsi hutang jangka pendek terhadap hutang jangka panjang dari perusahaan itu tinggi, sebaliknya jika kebijakan fleksibel itu artinya hutang jangka pendek lebih sedikit dan hutang jangka panjang lebih besar. 2.1.6 Ukuran Investasi Perusahaan pada Aktiva Lancar Contoh kebijakan keuangan jangka pendek yang fleksibel yaitu: 20

a. Menjaga besarnya saldo kas dan investasi surat berharga, b. Membuatinvestasi yang besar pada inventori/ persediaan, c. Memberikan/ mengizinkan persyaratan kredit yang liberal dengan tujuan untuk meningkatkan nilai piutang (accounts receivable). Sebaliknya, contoh kebijakan keuangan jangka pendek yang terbatas atau tidak fleksibel: a. Saldo kas dan investasi surat berharga rendah, b. Investasi yang rendah pada inventori/ persediaan, c. Memperbolehkan tidak adanya penjualan secara kredit dan tidak ada piutang (accounts receivable) Menentukan level investasi yang optimal pada aset jangka pendek membutuhkan identifikasi perbedaan biaya dari alternatif kebijakan-kebijakan jangka pendek agar mendapatkan alternatif kebijakan terbaik. Nilai aktiva lancar paling tinggi apabila perusahaan menerapkan kebijakan keuangan jangka pendek yang fleksibel, dan terendah saat perusahaan menerapkan kebijakan keuangan jangka pendek yang dibatasi. Karenanya, kebijakan keuangan jangka pendek yang fleksibel memerlukan biaya yang besar untuk pengeluaran kas, investasi surat berharga, inventori, serta piutang. Namun, pendapatan kas di masa yang akan datang juga akan lebih besar. Pada bagian produksi barang, kebijakan keuangan jangka pendek yang fleksibel juga dapat meminimalisir terjadinya kemacetan produksi karena kekurangan persediaan. Aktiva lancar pada perusahaan dapat dikelola dengan melakukan trade-off biaya dalam arti mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang dimiliki oleh biaya-biaya yang meningkat maupun menurun sesuai kenaikan ukuran investasi pada aktiva lancar. Biaya-biaya yang dimaksud antara lain adalah carrying cost dan shortage cost. Carrying cost atau biaya penyimpanan adalah biaya yang akan meningkat apabila ukuran investasi pada aktiva lancar meningkat. Ada 2 jenis biaya penyimpanan: a. Karena tingkat pengembalian aktiva lancar yang rendah, makamuncul opportunity cost. Contohnya capital cost, yaitu biaya yang timbul karena

21

hilangnya kesempatan investasi (penggunaan modal untuk membeli asetaset lain) yang lebih menguntungkan perusahaan. b. Adanya biaya untuk menjaga nilai ekonomis dari suatu barang. Contohnya biaya sewa gudang penyimpanan, dan penyusutan. Shortage cost atau biaya kelangkaan adalah biaya yang akan meningkat apabila ukuran investasi pada aktiva lancar rendah. Biaya kelangkaan muncul akibat perusahaan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Ada 2 jenis biaya kelangkaan: a. Trading/ Order Cost atau biaya pemesanan. Biaya ini adalah biaya untuk pembelian atau pemesanan kepada pemasok atau penggantian stok material untuk kegiatan produksi. Contohnya brokerage cost (untuk mendapatkan kas), dan production setup cost (untuk memenuhi inventori atau persediaan) b. Biaya yang berhubungan dengan cadangan keamanan (safety reserves), yaitu biaya atas kehilangan penjualan, kehilangan pelanggan, dan gangguan jadwal produksi.

Kurva diatas menggambarkan sifat dasar dari carrying cost (biaya penyimpanan). Total biaya investasi pada aktiva lancar ditentukan dengan cara menambahkan carrying cost dan shortage cost. Poin minimum dari kurva total biaya tersebut (CA*) adalah nilai yang optimal dari aktiva lancar yang artinya biaya akan terminimalisir pada titik ini. Sulit menentukan secara tepat nilai optimal dari shortage dan carrying cost. Perusahaan biasanya akan menentukan nilai yang paling mendekati. 22

Apabila carrying cost atau biaya penyimpanan rendah dan shortage cost atau biaya kelangkaan tinggi, maka kebijakan keuangan jangka pendek yang sesuai adalah kebijakan yang fleksibel.

Apabila carrying cost atau biaya penyimpanan tinggi dan shortage cost atau biaya kelangkaan rendah, maka kebijakan keuangan jangka pendek yang sesuai adalah kebijakan yang dibatasi. 2.1.7 Alternatif Kebijakan Pendanaan untuk Aktiva Lancar Setelah mengetahui tentang investasi pada aktiva lancar, harus diketahui pula mengenai pengaruhnya terhadap pasiva/ kewajiban lancar (current liabilities). 2.1.7.1 Model Ekonomi Ideal Dalam kondisi ekonomi ideal, aset jangka pendek dapat didanai oleh 23

hutang jangka pendek, dan aset jangka panjang dapat didanai oleh hutang jangka panjang dan ekuitas. Dalam kondisi ini, net working capital atau modal kerja bersih (aktiva lancar dikurangi pasiva lancar) selalu nol.

Contoh sederhana adalah perusahaan membeli bibit untuk dipanen, disimpan, dan dijual dalam waktu satu tahun. Persediaan perusahaan tinggi pada awal panen dan menurun mendekati masa panen berikutnya. Pendanaan untuk membeli bibit menggunakan pinjaman bank yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, dan akan dibayar menggunakan hasil penjualan hasil panen tersebut. 2.1.7.2 Berbagai Strategi untuk Mendanai Aktiva Lancar Pada kenyataannya, aktiva lancar tidak bisa berada pada nilai nol karena peningkatan penjualan jangka panjang akan menimbulkan investasi permanen pada aktiva lancar. Perusahaan berkembang akan memiliki kebutuhan permanen untuk aset jangka pendek dan jangka panjangnya. Total kebutuhan aset ini akan meningkat jumlahnya seiring waktu dan pada ilustrasi kurva dibawah akan menunjukan kecenderungan pertumbuhan sekuler (jangka panjang), variasi musiman, dan juga fluktuasi harian atau bulanan yang tidak dapat diprediksi (tidak digambarkan dalam kurva).

24

Alternatif Kebijakan Pendanaan Aset: a. Strategi F (flexible) yaitu kebijakan pendanaan yang fleksibel.

Strategi dimana pendanaan jangka panjang mencukupi atau menutupi biaya

untuk

seluruh

total

kebutuhan

aset,

bahkan

saat

puncak

musim.Perusahaan akan memiliki kelebihan kas untuk berinvestasi surat berharga (marketable securities) saat kebutuhan aset tidak berada pada titik puncak. Strategi fleksibel ini membutuhkan investasi besar pada modal kerja bersih (net working capital) serta kelebihan kas yang terus menerus.

25

b. Strategi R (restrictive) yaitu kebijakan pendanaan yang dibatasi

Strategi R adalah ketika pendanaan jangka panjang tidak dapat menutupi biaya seluruh kebutuhan aset. Perusahaan akan mencari pinjaman atau hutang jangka pendek untuk menutupi defisit. Pendanaan jangka panjang hanya digunakan untuk kebutuhan aset jangka panjang. Ada beberapa pertimbangan yang dapat dianalisa perusahaan untuk menentukan alternatif strategi pendanaan terbaik: a. Kondisi simpanan/ cadangan kas perusahaan: strategi pendanaan fleksibel berarti ada surplus pada kas dan sedikit pinjaman jangka pendek. Strategi ini mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami tekanan keuangan. b. Maturity hedging: maturity hedging atau maturity matching adalah prinsip dimana setiap aset memiliki instrumen hutang yang periode jatuh temponya sesuai. Perusahaan akan menghindari membiayai aset jangka panjangnya dengan pinjaman jangka pendek karena risiko yang dimilikinya. c. Term structure (struktur masa): Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah hubungan antara jangka waktu dan suku bunga. Suku bunga jangka pendek biasanya lebih rendah dari suku bunga jangka panjang, artinya, pinjaman jangka panjang akan membutuhkan biaya lebih besar daripada pinjaman jangka pendek.

26

2.1.8 Cash Budgeting Cash budgeting merupakan salah satu alat untuk perencanaan keuangan jangka pendek. Cash budgeting akan menunjukkan kepada manajer berapa pinjaman yang dibutuhkan untuk jangka pendeknya. Inti dari cash budgeting adalah mencatat peneriman dan pengeluaran kas-nya. Contoh: Fun Toys 1. Cash Collection Fun Toys memiliki cash inflow yang berasal dari penjualan mainannya. Berikut ini adalah forecast cash inflow untuk tahun depan. 1st Quarter

2nd Quarter

3rd Quarter

4th Quarter

Sales

$ 100

$ 200

$ 150

$ 100

Beginning Receivable

$ 100

$100

$ 200

$ 150

Cash Collection

$ 100

$ 100

$ 200

$ 150

Ending Receivable

$ 100

$ 200

$ 150

$ 100

Asumsi yang digunakan: a. Fun Toys fiscal year dimulai pada 1 Juli sehingga penjualan tertinggi terjadi pada quarter kedua (holiday sales). b. Fun Toys menjual kepada departemen stores secara kredit sehingga sales menjadi piutang pada quarter berikutnya dan 100% cash collection / cash inflow baru diterima Fun Toys pada quarter berikutnya. 2. Cash Outflow Empat kategori pengeluaran kas: a. Pembayaran Hutang. Untuk jangka pendek biasanya atas pembelian bahan baku. b. Pembayaran gaji, pajak dan biaya lainnya. Dalam kategori ini termasuk biaya normal dalam menjalankan bisnis. c. Capital expenditure (pembayaran untuk asset jangka panjang)

27

d. Biaya long term financing. Yang termasuk dalam kategori ini adalah pembayaran bunga/ interest kepada debtholders dan pembayaran dividen kepada shareholder. 1st Quarter

2nd Quarter

3rd Quarter

4th Quarter

Sales

$100

$200

$150

$100

Purchases

100

75

50

50

Payment of account payable

50

100

75

50

Wages, taxes and other expenses

20

40

30

20

Capital Expenditure

0

0

0

100

Long-term financing expenses:

10

10

10

10

80

150

115

180

Interestand dividend Total Cash Disbursement Asumsi yang digunakan: a. Pembelian merupakan ½ dari sales di quarter berikutnya b. Pembayaran atas pembelian dilakukan di quarter berikutnya 3.

Cash Balance 1st Quarter

2nd Quarter

3rd Quarter

4th Quarter

Total Cash Receipt

$100

$100

$200

$150

Total Cash Disbursement

80

150

115

180

Net Cash Flow

20

(50)

85

(30)

Cummulative excess cash balance

20

(30)

55

25

Minimum Cash Balance

5

5

5

5

Cummulative finance surplus (deficit)

15

(35)

50

20

requirement Asumsi yang digunakan: a. Fun Toys mengharuskan ada minimal $5 di tiap quarter untuk kegiatan operasionalnya b. Dapat diihat bahwa terdapat kekurangan cash inflow pada quarter 2 sehingga net cash flow-nya menjadi minus. Hal ini bukan disebabkan

28

karena kurangnya penjualan tetapi karena adanya pejualan secara kredit kepada departemen store. Dalam hal ini Fun Toys mengalami masalah short term financing untuk quarter 2. 2.1.9

Short term Financial Plan Terdapat dua kategori dalam kredit jangka pendek: Unsecured loans dan

Secured Loans. Pada Unsecured loans, hanya berdasarkan janji dari pihak yang meminjam atau kepercayaan dari pihak pemberi pinjaman bahwa ia akan membayarkan kembali hutangnya. Terapi pada secured loans, terdapat asset yang digunakan sebagai jaminan apabila pihak yang meminjam gagal dalam melakukan pembayaran bunga maupun pembayaran pokok hutang. a.

Unsecured Loans 1) Trade Credit (Utang Dagang) Utang dagang secara spontan muncul seiring dengan pembelian dari suppliernya yang memperbolehkan perusahaan untuk membayar setelah diterimanya barang atau jasa (secara kredit).

Contoh 2/10 net 60 artinya perusahaan akan mendapatkan diskon sebesar 2% apabila melakukan pembayaran dalam 10 hari dan batas akhir pembayaran adalah dalam 60 hari. Tetapi apabila dalam 10 hari perusahaan tidak melakukan pembayaran maka akan dikenakan sanksi sebesar 2%. Dengan total invoice $1

The effective cost karena menunda pembayaran selama 50 hari adalah 14,69%.

29

Cost of credit akan bervariasi mengikuti besarnya cash discount dan lamanya waktu antara akhir dari discount period dengan batas akhir pembayaran. Banyak perusahaan yang melakukan stretching trade account dimana saat batas akhir pembayaran 60 hari, perusahaan memperpanjang pembayaran sampai hari ke-80. Apabila pelanggaran seperti ini terus berlangsung maka perusahaan dapat kehilangan kreditnya. Keuntungan dari menggunakan utang dagang adalah utang dagang ini didapat sebagai bagian dari kegiatan operasi normal perusahaan dan tidak memerlukan perjanjian formal untuk memperpanjang kredit. 2) Bank Credit a) Line of credit Line of credit biasanya digunakan untuk membiayai working capital perusahaan. Ada dua jenis line of credit: jalur kredit dengan komitmen atau tanpa komitmen (commited atau noncommited line of credit). Noncommited line of credit adalah pengaturan tidak formal yang memperbolehkan perusahaan untuk meminjam sampai pada batas yang telah ditentukan sebelumnya tanpa melalui dokumen normal. Interest rate-nya adalah rate pinjaman ditambah dengan rate tambahan. Commited line of credit adalah pengaturan dengan menggunakan hukum formal dan biasanya ada commitment fee yang dibayarkan peusahaan kepada bank (biasanya 0.25% per tahun). Untuk perusahaan menengah dan kecil, biasanya akan diminta untuk menyimpan compensating balances yaitu deposit yang disimpan perusahaan di bank dengan tingkat bunga yang sangat rendah atau bahkan tanpa bunga. Dengan adanya compensating balances ini akan meningkatkan effective interest rate yang diterima bank. b) Transaction loans (notes payable) Hampir mirip dengan line of credit, namun pada metode ini kredit dari bank didapat dengan menandatangani surat perjanjian hutang. b.

Secured Loans Pinjaman jenis ini megharuskan entitas untuk menjanjikan asset tertentu

30

sebagai jaminan atas hutangnya. Sehingga apabila debitur gagal bayar maka kreditur memiliki klaim pertama atas asset yang dijaminkan tersebut. Hal ini akan menambah keamanan dari kreditur. Jaminan untuk hutang jangka pendek ini biasanya piutang atau inventori. Dalam account receivable financing, piutang biasanya diserahkan sebagai jaminan atau dijual (factoring). 1) Pledging Accounts Receivable (Menjaminkan Piutang) Piutang digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang diminta dari bank ataupun perusahaan finance lainnya. Metode ini lebih simple dan tidak mahal. Tetapi karena kreditur tidak memiliki control terhadap kualitas dari piutang yang dijaminkan maka jumlah maksimal pinjaman yang akan diberikan biasanya persentase yang sangat rendah dari nominal piutang yang dijaminkan (biasanya maksimal hanya 75%). Entitas dapat juga menyerahkan invoice sebagai jaminan hutangnya. Metode ini lebih mahal dimana lender harus menilai kelayakan dari jaminan tersebut. Hal ini menambah keyakinan kreditor atas jaminan tersebut dan akan mau meningkatkan pinjamannya. Interest rate biasanya 2%-5% lebih tinggi dari suku bunga pinjaman utama bank. Keuntungan dengan menjaminkan piutang ini adalah flexibilitasnya bagi pihak yang meminjam dimana piutang baru dari hasil penjualan secara kredit dapat dijadikan sebagai jaminan baru. Kelemahan metode ini adalah biayanya yang relatif tinggi dibandingkan sumber pinjaman lainnya. 2) Factoring Piutang Factoring merupakan penjualan piutang kepada lembaga keuangan (factor), dimana pembeli (factor) yang harus menagih piutang tersebut dan menanggung resiko penagihan. 3) Inventory Jumlah pinjaman yang akan didapat berdasarkan mudah dijual atau tidaknya dan mudah rusak atau tidaknya inventory tersebut. Untuk barang mentah atau bahan baku seperti minyak mentah dan kayu lebih mudah untuk dijual dibandingkan barang setengah jadi. Beberapa tipe inventory loan:

31

a) Floating atau Blanket inventory lien: debitur memberikan hak gadai atas semua inventori yang ia miliki. Metode ini merupakan metode yang paling simple tetapi kurang aman bagi kreditur karena debitur masih mengontrol semua inventory dan tetap dapat menjual inventori tersebut. b) Trust receipt: peminjam menyimpankan inventorinya untuk pemberi pijaman. Dokumen atas pengakuan pinjaman disebut trust receipt. Hasil dari penjualan langsung disetorkan kepada pemberi pinjaman. c) Field warehouse financing: inventory yang dijaminkan akan dipisahkan dari inventori lain milik debitur. perusahaan penyimpanan (pihak ketiga) mengurus inventori tersebut untuk pemberi pinjaman. Pemberi

pinjaman

akan

diinformasikan

mengenai

pergerakan

inventori. d) Terminal warehouse receipt: berbeda dengan field warehouse financing, inventori dipindahkan ke public warehouse yang benarbenar terpisah dari tempat debitur. Kreditur lebih mendapatkan keamanan dengan metode ini. Biaya dengan menggunakan perjanjian jenis ini meningkat karena debitur harus membayar biaya transportasi dan biaya warehouse. Dikenal juga istilah Purchase Order financing (PO financing) untuk perusahaan kecil menengah dimana perusahaan menerima order dari pelanggan tetapi tidak memiliki cukup dana untuk membayar supplier sehingga PO tersebut di factoringkan dan pembelinya (factor) yang akan langsung membayar supplier. Ketika penjualan sudah dibayar oleh pelanggan, barulah pembeli (factor) PO tadi akan mendapatkan kembali uangnya. 2.10 Other Sources (Sumber lain) a. Commercial paper Merupakan notes atau janji untuk membayar dalam jangka pendek yang dikeluarkan oleh perusahaan besar atau perusahaan dengan rating yang tinggi dan

32

dijual di pasar sekuritas jangka pendek. Biasanya akan jatuh tempo dalam 270 hari (jangka pendek). Keuntungan dari penggunaan commercial paper adalah: 1) Interest rate biasanya dibawah rate pinjaman bank 2) Tidak ada persyaratan saldo minimal 3) Commercial paper menawarkan perusahaan kredit yang jumlahnya sangat besar 4) Karena hanya debitur dengan kredit yang terpercaya yang dapat menerbitkan commercial paper. Commercial paper menyangkal bahwa debitur dapat tidak tepat waktu. b. Bank Acceptance Merupakan perjanjian dengan bank untuk membayarkan sejumlah uang. Ketika penjual mengirimkan tagihan ke pelanggan, bank dari pelanggan akan menerima dan mencatat persetujuan atas tagihan tersebut dan menjadi kewajiban dari bank. 2.2

Credit Management

2.2.1 Credit and Recevables 2.2.1.1 Components Of Credit Policy Jika suatu perusahaan memutuskan untuk memberikan kredit kepada pelanggannya, maka ia harus menetapkan prosedur untuk memperpanjang kredit dan pengumpulan. Secara khusus, perusahaan harus berurusan dengan komponen kebijakan kredit berikut: a. Ketentuan penjualan: Ketentuan penjualan menetapkan bagaimana perusahaan mengusulkan untuk menjual barang dan jasa. Keputusan dasar adalah apakah perusahaan akan membutuhkan uang tunai atau akan memperpanjang kredit. Jika perusahaan memberikan kredit kepada pelanggan, ketentuan penjualan akan menentukan (mungkin secara implisit) periode kredit, diskon tunai dan periode diskon, dan jenis instrumen kredit. b. Analisis kredit: Dalam pemberian kredit, perusahaan menentukan berapa banyak usaha untuk mengeluarkan usaha untuk membedakan

33

antara pelanggan yang akan membayar dan pelanggan yang tidak akan membayar. Perusahaan menggunakan sejumlah perangkat dan prosedur untuk menentukan probabilitas bahwa pelanggan tidak akan membayar; disatukan, ini disebut analisis kredit. c. Kebijakan pengumpulan: Setelah kredit diberikan, perusahaan memiliki masalah potensial dalam mengumpulkan uang tunai, yang harus menetapkan kebijakan pengumpulan. 2.2.1.2.

The Cash Flows From Granting Credit Ada beberapa kejadian yang terjadi selama periode ini. Peristiwa ini

adalah arus kas yang terkait dengan pemberian kredit, dan mereka dapat diilustrasikan dengan diagram arus kas:

Seperti yang ditunjukkan oleh garis waktu kami, urutan kejadian yang khas ketika suatu perusahaan memberikan kredit adalah sebagai berikut: (1) Penjualan kredit dilakukan, (2) pelanggan mengirimkan cek ke perusahaan, (3) perusahaan menyimpan cek, dan (4) akun perusahaan dikreditkan untuk jumlah cek. Salah satu faktor yang mempengaruhi periode piutang adalah float. Dengan demikian, salah satu cara untuk mengurangi periode piutang adalah mempercepat pengiriman surat, pemrosesan, dan kliring.

34

2.2.1.3.

The Investment In Receivables Investasi dalam piutang dagang untuk perusahaan mana pun bergantung

pada jumlah penjualan kredit dan periode pengumpulan rata-rata. Piutang perusahaan umumnya akan sama dengan rata-rata penjualan harian dikalikan dengan periode pengumpulan rata-rata:

Dengan demikian, investasi perusahaan dalam piutang dagang bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan dan koleksi kredit. 2.2.2.

Terms of the Sale

2.2.2.1.

The Basic Form Cara termudah untuk memahami ketentuan penjualan adalah dengan

mempertimbangkan contoh. Istilah seperti 2/10, net 60 adalah hal biasa. Ini berarti bahwa pelanggan memiliki 60 hari dari tanggal faktur untuk membayar jumlah penuh namun, jika pembayaran dilakukan dalam 10 hari, diskon tunai 2 persen dapat diambil. Secara umum, persyaratan kredit ditafsirkan dengan cara berikut: Mengambil diskon dari harga faktur, jika membayar dalam beberapa hari, atau membayar jumlah faktur penuh dalam beberapa hari ini. Jadi, 5/10, bersih 45 berarti mengambil diskon 5 persen dari harga penuh jika Anda membayar dalam 10 hari, atau membayar jumlah penuh dalam 45 hari. 2.2.2.2.

The Credit Period

Jangka waktu kredit adalah lamanya waktu kredit diberikan. Periode kredit sangat bervariasi dari industri ke industri, tetapi hampir selalu antara 30 dan 120 hari. Jika diskon tunai ditawarkan, maka periode kredit memiliki dua komponen: periode kredit bersih dan periode diskon tunai. a.

The Invoice Date Tanggal faktur adalah awal periode kredit. Faktur adalah akun barang

dagangan yang dikirim kepada pembeli. Untuk barang individu, berdasarkan

35

konvensi, tanggal faktur biasanya adalah tanggal pengiriman atau tanggal penagihan, bukan tanggal saat pembeli menerima barang atau tagihan. b.

Length of the Credit Period Siklus operasi memiliki dua komponen: Periode persediaan dan periode

piutang. Periode inventaris pembeli adalah waktu yang dibutuhkan pembeli untuk memperoleh inventaris (dari kami), memprosesnya, dan menjualnya. Periode piutang pembeli adalah waktu yang dibutuhkan pembeli untuk mengumpulkan. Dengan memperluas kredit, kami membiayai sebagian dari siklus operasi pembeli dan dengan demikian mempersingkat siklus tunai pembeli. Jika periode kredit kami melebihi periode inventaris pembeli, maka kami tidak hanya membiayai pembelian inventaris pembeli, tetapi juga bagian dari piutang pembeli. 2.2.2.3.

Cash Discounts Diskon tunai sering menjadi bagian dari ketentuan penjualan. Ketika

diskon tunai ditawarkan, kredit pada dasarnya gratis selama periode diskon. Pembeli membayar kredit hanya setelah diskon berakhir. a.

Cost of the Credit Dengan 2/10, bersih 30, misalnya, pembayaran awal hanya akan

mendapatkan diskon 2 persen. Apakah ini memberikan insentif yang signifikan untuk pembayaran dini? Jawabannya adalah ya karena tingkat bunga implisit sangat tinggi b.

Trade Discounts Dalam beberapa keadaan, diskon itu tidak benar-benar insentif untuk

pembayaran awal, melainkan diskon perdagangan, diskon yang secara rutin diberikan kepada beberapa tipe pembeli. Misalnya, dengan ketentuan 2/10, pembeli mengambil 2 persen diskon jika faktur dibayar pada tanggal 10, tetapi tagihan dianggap jatuh tempo pada tanggal 10, dan jatuh tempo setelah itu. Dengan demikian, periode kredit dan periode diskon secara efektif sama, dan tidak ada imbalan untuk membayar sebelum tanggal jatuh tempo. c.

The Cash Discount and the ACP

36

Sejauh diskon tunai mendorong pelanggan untuk membayar lebih awal, itu akan mempersingkat masa piutang dan, semua hal lain dianggap sama, mengurangi investasi perusahaan dalam piutang. 2.2.2.4.

Credit Instruments Instrumen kredit adalah bukti dasar dari hutang. Sebagian besar kredit

perdagangan ditawarkan di akun terbuka. Ini berarti bahwa satu-satunya instrumen kredit formal adalah faktur, yang dikirim bersama pengiriman barang dan yang ditandatangani oleh pelanggan sebagai bukti bahwa barang telah diterima. Setelah itu, perusahaan dan pelanggannya mencatat pertukaran di buku akun mereka. Kadang-kadang

perusahaan

mungkin

mengharuskan

pelanggan

menandatangani surat promes. Ini adalah IOU dasar dan dapat digunakan ketika pesanan besar, ketika tidak ada diskon tunai yang terlibat, atau ketika perusahaan mengantisipasi masalah dalam koleksi. Surat promes tidak umum, tetapi mereka dapat menghilangkan kemungkinan kontroversi kemudian tentang keberadaan utang. 2.2.3.

Analyzing Credit Policy

2.2.3.1.

Credit Policy Effects Dalam mengevaluasi kebijakan kredit, ada lima faktor dasar yang perlu

dipertimbangkan: a. Efek pendapatan: Jika perusahaan memberikan kredit, maka akan ada penundaan dalam pengumpulan pendapatan karena beberapa pelanggan memanfaatkan kredit yang ditawarkan dan membayar kemudian. b. Efek biaya: Meskipun perusahaan mungkin mengalami pendapatan tertunda jika memberikan kredit, itu akan tetap menimbulkan biaya penjualan segera. c. Biaya utang: Ketika perusahaan memberikan kredit, ia harus mengatur untuk membiayai piutang yang dihasilkan. Akibatnya, biaya pinjaman jangka pendek perusahaan adalah faktor dalam keputusan untuk memberikan kredit.

37

d. Probabilitas tidak membayar: Jika perusahaan memberikan kredit, sebagian persentase pembeli kredit tidak akan membayar. Hal ini tidak dapat terjadi, tentu saja, jika perusahaan menjual uang tunai. e. Diskon tunai: Ketika perusahaan menawarkan diskon tunai sebagai bagian dari persyaratan kredit, beberapa pelanggan akan memilih untuk membayar lebih awal untuk memanfaatkan diskon. 2.2.3.2.

Evaluating a Proposed Credit Policy Untuk mengilustrasikan bagaimana kebijakan kredit dapat dianalisis, maka

akan dimulai dengan kasus yang relatif sederhana. Locust Software telah ada selama dua tahun, dan ini adalah salah satu dari beberapa perusahaan sukses yang mengembangkan program komputer. Saat ini, Locust hanya menjual uang tunai. Locust sedang mengevaluasi permintaan dari beberapa pelanggan utama untuk mengubah kebijakan saat ini menjadi bersih satu bulan (30 hari). Untuk menganalisis proposal ini, dapat didefinisikan berikut ini:

a.

NPV of Switching Policies Biaya pergantian adalah jumlah dari dua komponen ini :

Kita melihat bahwa NPV dari switch adalah:

b.

A Break-Even Application Berdasarkan pembahasan kami sejauh ini, variabel kunci untuk Locust adalah Q'-Q, peningkatan penjualan unit. Peningkatan yang diproyeksikan dari 10 unit hanya perkiraan, jadi ada beberapa risiko peramalan. Dalam keadaan seperti itu, wajar untuk bertanya-tanya apa peningkatan penjualan 38

unit yang diperlukan untuk mencapai titik impas. Sebelumnya, NPV dari switch didefinisikan sebagai:

Kita dapat menghitung titik impas secara eksplisit dengan menetapkan NPV sama dengan nol dan memecahkan untuk (Q '- Q):

2.2.4.

Optimal Credit Policy

2.2.4.1.

The Total Credit Cost Curve Pertukaran antara pemberian kredit dan tidak memberikan kredit tidak

sulit untuk diidentifikasi, tetapi sulit untuk mengukur secara tepat. Sebagai hasilnya, kami hanya dapat menggambarkan kebijakan kredit yang optimal. Untuk memulai, biaya tercatat yang terkait dengan pemberian kredit datang dalam tiga bentuk: a. Pengembalian yang diminta atas piutang. b. Kerugian dari piutang tak tertagih. c. Biaya pengelolaan kredit dan koleksi kredit. Jika suatu perusahaan memiliki kebijakan kredit yang sangat ketat, maka semua biaya terkait akan rendah. Dalam hal ini, perusahaan akan memiliki "kekurangan" kredit, sehingga akan ada biaya peluang. Biaya peluang ini adalah potensi keuntungan ekstra dari penjualan kredit yang hilang karena kredit ditolak. Manfaat yang hilang ini berasal dari dua sumber: Peningkatan kuantitas yang terjual, Q' minus Q, dan (berpotensi) harga yang lebih tinggi. Biaya peluang turun karena kebijakan kredit rileks. Jumlah biaya tercatat dan biaya peluang dari kebijakan kredit tertentu disebut kurva biaya total kredit Secara umum, biaya dan manfaat dari pemberian kredit akan bergantung pada karakteristik perusahaan dan industri tertentu. Semua hal lain dianggap sama, misalnya, ada kemungkinan bahwa perusahaan dengan (1) kelebihan kapasitas, (2) biaya operasi variabel rendah, dan (3) pelanggan tetap akan memperpanjang 39

kredit secara lebih bebas daripada perusahaan lain. Lihat apakah Anda dapat menjelaskan mengapa masing-masing karakteristik ini berkontribusi pada kebijakan kredit yang lebih liberal. 2.2.4.2.

Organizing The Credit Function Perusahaan yang memberikan kredit memiliki biaya menjalankan

departemen kredit. Dalam praktiknya, perusahaan sering memilih untuk mengontrakkan seluruh atau sebagian fungsi kredit ke suatu faktor, perusahaan asuransi, atau perusahaan keuangan tawanan. Perusahaan yang mengelola operasi kredit internal diasuransikan sendiri terhadap default. Alternatifnya adalah membeli asuransi kredit melalui perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi menawarkan cakupan hingga batas dolar yang telah ditetapkan untuk akun. Perusahaan-perusahaan besar sering memberikan kredit melalui perusahaan keuangan tawanan, yang merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki yang menangani fungsi kredit untuk perusahaan induk. 2.2.5. Credit Analysis a.

A One-Time Sale

Dimulai dengan mempertimbangkan kasus yang paling sederhana, misalnya pelanggan baru ingin membeli satu unit dengan kredit dengan harga P per unit. Jika kredit ditolak, pelanggan tidak akan melakukan pembelian. Analisis di sini sangat mudah. Jika perusahaan menolak kredit, maka arus kas inkremental adalah nol. Jika itu memberikan kredit, maka ia menghabiskan v (biaya variabel) bulan ini dan mengharapkan untuk mengumpulkan (1 - pi) P bulan depan. NPV pemberian kredit adalah:

b. Repeat Business Faktor kedua, yang sangat penting untuk diingat adalah kemungkinan bisnis yang berulang. Jika perusahaan memberikan kredit, maka akan dihabiskan bulan ini. Bulan depan, tidak mendapat apa-apa jika pelanggan gagal, atau mendapat P jika pelanggan membayar. Jika pelanggan membayar, maka pelanggan akan 40

membeli unit lain dengan kredit dan perusahaan akan membelanjakan v lagi. Arus kas bersih untuk bulan adalah demikian P - v. Pada setiap bulan berikutnya, P - v yang sama akan terjadi ketika pelanggan membayar untuk pesanan bulan sebelumnya dan menempatkan yang baru. Ini mengikuti dari diskusi kami bahwa, dalam satu bulan, perusahaan akan menerima $ 0 dengan probabilitas p. Dengan probabilitas (1 - pi), bagaimanapun, perusahaan akan memiliki pelanggan baru yang permanen. Nilai pelanggan baru sama dengan nilai sekarang (P - v) setiap bulan selamanya:

Karena itu, NPV untuk memperpanjang kredit:

c. Credit Information Jika suatu perusahaan menginginkan informasi kredit tentang pelanggan, ada sejumlah sumber. Sumber informasi yang biasanya digunakan untuk menilai kelayakan kredit meliputi hal-hal berikut: 1) Laporan keuangan: Sebuah perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi. Standar minimum dan aturan praktis berdasarkan rasio keuangan seperti yang kita diskusikan pada Bab 3 dapat digunakan sebagai dasar untuk memperpanjang atau menolak kredit. 2) Laporan kredit tentang riwayat pembayaran pelanggan dengan perusahaan lain: Cukup banyak organisasi yang menjual informasi tentang kekuatan kredit dan riwayat kredit perusahaan bisnis. Perusahaan yang paling terkenal dan terbesar dari jenis ini adalah Dun & Bradstreet, yang menyediakan pelanggan dengan laporan kredit pada perusahaan individu. Experian adalah firma pelaporan kredit terkenal lainnya. Peringkat dan informasi tersedia untuk sejumlah besar perusahaan, termasuk yang sangat kecil. Equifax, Transunion, dan Experian adalah pemasok utama informasi kredit konsumen.

41

3) Bank: Bank umumnya akan memberikan bantuan kepada pelanggan bisnis mereka dalam memperoleh informasi tentang kelayakan kredit dari perusahaan lain. 4) Riwayat pembayaran pelanggan dengan perusahaan: Cara yang paling jelas untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan pelanggan tidak membayar adalah untuk memeriksa apakah mereka telah melunasi kewajiban masa lalu (dan seberapa cepat). d. Credit Evaluation And Scoring Tidak ada rumus khusus untuk menilai kemungkinan bahwa pelanggan tidak akan membayar. Dalam istilah yang sangat umum, lima Cs klasik kredit adalah faktor dasar yang harus dievaluasi: 1. Karakter: Kesediaan pelanggan untuk memenuhi kewajiban kredit. 2. Kapasitas: Kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajiban kredit dari arus kas operasi. 3. Modal: Cadangan keuangan pelanggan. 4. Agunan: Sebuah aset yang dijaminkan dalam kasus default. 5. Ketentuan: Kondisi ekonomi umum dalam lini bisnis pelanggan. Credit scoring adalah proses penghitungan peringkat numerik untuk pelanggan berdasarkan informasi yang dikumpulkan; kredit kemudian diberikan atau ditolak berdasarkan hasilnya. 2.2.6.

Collection Policy

2.2.6.1. Monitoring Receivables Untuk melacak pembayaran oleh pelanggan, sebagian besar perusahaan akan memantau akun yang belum dibayar. Pertama-tama, sebuah perusahaan biasanya akan melacak periode pengumpulan rata-rata (ACP) sepanjang waktu. Jika suatu perusahaan berada dalam bisnis musiman, ACP akan berfluktuasi sepanjang tahun; tetapi kenaikan tak terduga dalam ACP merupakan penyebab kekhawatiran. Baik pelanggan pada umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk membayar, atau beberapa persentase piutang dagang sangat terlambat. Jadwal yang menua adalah alat dasar kedua untuk memantau piutang.

42

2.2.6.2.

Collection Effort

Sebuah perusahaan biasanya melalui urutan prosedur berikut untuk pelanggan yang pembayarannya jatuh tempo: a. Mengirimkan surat kelalaian menginformasikan kepada pelanggan tentang status akun yang sudah lewat jatuh tempo. b. Membuat panggilan telepon ke pelanggan. c. Mempekerjakan agen penagihan. d. Dibutuhkan tindakan hukum terhadap pelanggan. Kadang-kadang, suatu perusahaan dapat menolak untuk memberikan kredit tambahan kepada pelanggan sampai pemberitahuan diperbaiki. Ini dapat menimbulkan

pertentangan

bagi

pelanggan

yang

biasanya

baik,

yang

menunjukkan adanya potensi konflik antara departemen koleksi dan departemen penjualan.

43

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan pembasan yang telah dipaparkan adapun kesimpulan makalah ini yaitu: 1. Manajemen

Keuangan

Jangka

Pendek

(Short-Term

financial

management) adalah pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Fokus utama dari short-term finance adalah analisis keputusan yang mempengaruhi current assets dan current liabilities. 2. Current assets adalah kas dan aset lain yang diharapkan dapat

dikonversi kedalam kas dalam tahun berjalan. Analogi dengan investasi perusahaan dalam Current assets yaitu, perusahaan menggunakan beberapa jenis short-term debt yang disebut current liabilities. 3. Jika suatu perusahaan memutuskan untuk memberikan kredit kepada

pelanggannya, maka perusahaan tersebut harus menetapkan prosedur untuk memperpanjang kredit dan pengumpulan. Secara khusus, perusahaan harus berurusan dengan beberapa komponen kebijakan kredit yaitu ketentuan penjualan, analisis kredit dan kebijakan pengumpulan. 4. Jangka waktu kredit adalah lamanya waktu kredit diberikan. Periode

kredit sangat bervariasi dari industri ke industri, tetapi hampir selalu antara 30 dan 120 hari. 5. Adapun urutan prosedur yang dilakukan perusahaan untuk pelanggan

yang pembayarannya jatuh tempo, yaitu:

44

a. Mengirimkan surat kelalaian menginformasikan kepada pelanggan tentang status akun yang sudah lewat jatuh tempo. b. Membuat panggilan telepon ke pelanggan. c. Mempekerjakan agen penagihan. d. Dibutuhkan tindakan hukum terhadap pelanggan.

45

DAFTAR PUSTAKA Ross, Stephen A., Westerfield, Randolph W., & Jaffe, Jeffrey. (2015). Corporate finance. Asian Global Edition. Singapore: McGraw-Hill.

41

Related Documents


More Documents from "saeedsjaan"