Makalah Terapi Musik

  • Uploaded by: Luthfia Pravitakari Astuti
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Terapi Musik as PDF for free.

More details

  • Words: 4,204
  • Pages: 21
Loading documents preview...
MAKALAH TERAPI MUSIK Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Holistik II

Di Susun Oleh : Ika Rahayu N

(22020113140083)

Luthfia Pravitakari A

(22020113140088)

Laura Ayudina Nasyiatul A

(22020113140098)

Siti Nurhidayah

(22020113140100)

Fiorentina

(22020113140101)

Monica Risqi E

(22020113140105)

Zulmiasari

(22020113140109)

A.13.2

JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

Terapi Musik

Page 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama ini musik dikenal oleh masyarakat, dimulai sejak jaman prasejarah hingga sekarang. Pada dasarnya, musik tercipta melalui bunyibunyi yang terdengar oleh telinga kita sebagai suatu susunan irama yang beraturan. Dalam hal ini, semua yang di alam ini secara tidak langsung bisasebagai alat musik. Selain itu musik merupakan seni budaya hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang di tata berdasarkan bunyi yang indah , berirama atau dalam bentuk lagu. Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran dari beban kemanusiaan dan menghibur manusia. Musik memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi otak seperti fungsi ingatan, belajar, mendengar, berbicara, serta analisis intelek dan fungsi kesadaran (Satiadarma, 2004). Musik memberi nuansa yang bersifat menghibur, menumbuhkan suasana yang menenangkan dan menyenangkan seseorang, sehingga musik tidak hanya berpengaruh terhadap kecerdasan berfikir saja tetapi juga kecerdasan emosi.Beberapa tabib muslim menggunakan musik sebagai sarana penyembuhan suatu penyakit, baik jasmani maupun rohani (Al Kinddhy, 1997) Terapi musik mulai berkembang di Amerika Serikat dan diseluruh dunia. Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa musik selain memiliki aspek estetika, juga aspek terapetik, sehingga musik banyak digunakan untuk membantu panyembuhan, menenangkan, dan memperbaiki kondisi fisiologis pasien maupun tenaga medis dalam dunia kedokteran disebut Complementary Medicine ( Halim, 2003). Terapi musik sekarang digunakan secara komprehensif termasuk untuk mengatasi rasa sakit, manajemen stres ataupun stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Beberapa riset juga menunjukan bahwa musik terapi efektif di gunakan untuk mengoptimalkan status kesehatan seseorang baik fisik maupun mental. Jenis musik yang kerap kali digunakan sebagai terapi adalah jazz, blues, classic, pop dan rock. Namun di Indonesia kebanyakan menggunakan musik classic dan jazz sebagai terapi.

Terapi Musik

Page 2

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari terapi musik 2. Untuk mengetahui tujuan dari terapi musik 3. Untuk mengetahui sejarah terapi musik 4. Untuk mengetahui aplikasi terapi musik dalam keperawatan 5. Untuk mengetahuai pembahasan terapi musik dalam budaya, agama dan kesehatan

BAB II ISI A. Definisi Terapi Musik Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,

Terapi Musik

Page 3

bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Musik memiliki kekuatan untuk mengobati

penyakit

dan

meningkatkan kemampuan pikiran seseorang. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual. B. Aspek pendukung terapi music Psikobiologi Suara Keberhasilan terapi music akan sangat ditentukan oleh peran suara dan presepsi klien terhadap suara yang ia dengar. Dalam proses terapi, bukan hanya jenis music yang akan

berperan

dalam

membantu

klien.

Diperlukan

pengetahuan tentang sumber-sumber suara, cepat rambat suara, batas-batas pendengaran sesuai usia klien, atau juga pemahaman klien terhadap warna bunyi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek biologis dari music dapat mengakibatkan : 1. Energy otot akan meningkat atau menurun sesuai dengan stimuli irama 2. Tarikan nafas dapat menjadi cepat atau berubah teratur 3. Timbulnya berbagai efek pada nadi, tekanan darah dan fungsi endokrin 4. Berkurangnya stimulus sensorik dalam berbagai tahapan 5. Kelelahan berkurang atau tertunda tetapi ketegangan otot meningkat 6. Perubahan yang meningkatkan elektrisitas tubuh 7. Perubahan pada metabolisme dan biosintesis

pada

berbagai proses enzim

Elemen jenis music 1. 2. 3. 4.

Pitch Tempo Timbre Dinamika Rata-rata hitungan normal dalam setiap ketukan music hampir sama dengan rata-rata detak jantung manusia

Terapi Musik

Page 4

yaitu antara 72 sampai 80 ketukan per menit. Musik yang simulativ biasanya dimainkan dengan tempo lebih cepat dapat meningkatan detak jantung dan sebaliknya. C. Tujuan Terapi Musik Terapi musik secara umum bertujuan untuk : 5. Membuat hati dan perasaan seorang menjadi senang dan terhibur 6. Membantu mngurangi beban penderitaan seseorang 7. Tempat penyaluran bakat seseorang Tujuan terapi musik secara khusus adalah untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi yang ada pada klien, serta memfungsikan sisa-sisa kemampuan yang ada pada klien. Dengan demikian klien akan lebih percaya diri dan merasa bisa beraktivitas seperti biasanya. Dengan diberikannya terpai musik diharapkan dapat mengurangi atau menghilangkan ketegangan-ketegangan klien pada aspek emosional, mental intelegency dan fisik motorik. Dengan terapi musik dapat membantu perkembangan, membangun, mendorong, menumbuhkan percaya diri, membentuk kepribadian yang optimis, pantang menyerah, dan dapat menerima kenyataan hidup dengan apa adanya. D. Karakteristik Terapi Musik Menurut Robbert (2002) dan Greer (2003) dalam Djohan (2006), music mempengaruhi persepsi dengan cara: 1. Distraksi, yaitu pengalihan pikiran dari nyeri, musik dapat mengalihkan konsentrasi klien pada hal-hal yang menyenangkan, 2. Relaksasi, musik menyebabkan pernafasan menjadi lebih rileks dan menurunkan denyut jantung, karena orang yang mengalami nyeri denyut jantung meningkat 3. Menciptakan rasa nyaman, pasien yang berada pada ruang perawatan dapat merasa cemas dengan lingkungan yang asing baginya dan akan merasa lebih nyaman jika mereka mendengar musik yang mempunyai arti bagi mereka. Musik juga dapat menurunkan kadar hormon kortisol

Terapi Musik

Page 5

yang meningkat pada saat stres. Musik juga merangsang pelepasan hormon

endorfin,

hormon

tubuh

yang

memberikan

perasaan

senang

yang berperan dalam penurunan nyeri (Berger, 1992 dalam

Djohan 2006). E. Keunggulan Terapi Musik Menurut Greer (2003) dalam Djohan (2006), keunggulan terapi musik adalah: 1. Lebih murah daripada analgesia 2. Prosedur invansif, tidak melukai pasien, 3. Tidak ada efek samping, 4. Penerapannya luas, bisa diterapkan pada pasien yang tidak bisa diterapkan terapi secara fisik untuk menurunkan nyeri. F. Jenis-jenis musik terapi 1. Musik Jazz Penelitian mendapatkan

oleh hasil

Blaum bahwa

pada

tahun

2003

setelah

para

siswa

mendengarkan music jazz,mood mereka menjadi lebih ena, sehinnhha membantu para siswa untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan Jameson L, Barber dengan memberikan CD Jazz for Succsess pada mahasiswa tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi negative (marah,cemas, depresi, takut) kaena sulit menyesuaikan diri dengan dunia peruliahan. Beberapa contoh music jazz yang layak didengarkan: Norah Jones, Natalie Cole, Nat King Cole, KLA Project dan lain-lain. 2. Musik Rock Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leigh Riby dan George

Caldwell,

University

Psikolog

membuktikan

dari

Glasgow

bahwa

Cladenian

siswa

yang

mendengarkan music rock hanya membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan tugas dengan baik. Selain

Terapi Musik

Page 6

itu

music

rock

dapat

produtivitasketikasedang

bekerja.

meningkatkan Beberapa

contoh

muisik rock yang layak didengarkan: Dream Theater, Rush, Hammerfall, Scorpion, SOAD, The Queen, dan lainlain. 3. Musik Klasik Manfaat music klasik

sudah

banyak

diketahui

terutama Efek Mozart. Terlepas dari banyaknya pro dan kontra tentang Efek Mozart ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa music Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan. Samuel Halim dalam penelitiannya menemukan

bahwa

efek

Mozart

dapat

membantu

penyembuhan penyakit Alzheimer. Penelitian lain yang dilakukan oleh Campbell menemukan bahwa music klasik bisa membantu penyembuhan penyakit-penyakit, seperti stress,

kanker,

dyslexia,

dan

tekanan

darah

tinggi

beberapa cotoh music klasik yang layak didengarkan: The Ultimate Mozart, Maksim, The Most Relaxing Classical Album in The World Ever, dan lain-lain. G. Sejarah Terapi Musik Sejarah mencatat bahwa sejak masa-masa awal kehidupan manusia di dunia, masyarakat dalam budaya primitive memiliki kepercayaan bahwa kehidupan mereka dikendalikan oleh kekuatan yang tidak kelihatan. Kekuatan yang bersifat magis dan animistic. Bersamaan dengan itu, mereka juga percaya terhadap kekuatan berbagai bunyi dan musik yang dipersembahkan kepada “penguasa alam”. Musik dan ritme-ritme tertentu dimainkan dengan berbagai alat da diyakini dapat membawa ketenangan pikiran dan memberikan keyamanan fisik. Maka, musik seing dikaitkan dengan kekuatan supranatural. Lagu-lagu yang digunakan dalam ritus-ritus tertentu dipercaya berasal dari kekuatan supranatural atau dari sumber nonduniawi (Merriam, 1964 dalam Djohan, 2006).

Terapi Musik

Page 7

Musik, baik dalam betuk tabuhan atau lagu, menjadi bagian yang hampir selalu ada dalam semua kegiatan yang membutuhkan batuan luar biasa, termasuk penyembuhan. Orang yang sakit dianggap sebagai korban serangan mantera dari musuh. Jenis musik yang digunakan akan ditentukan oleh sifat kekuatan yang menyerang tubuh. Tidak mengherankan jika seorang entembuh tradisional akan meragkap sebagai musisi, sekaligus sebagai orang yang sangat dihormati karena dianggap memiliki kemampuan lebih. Karena itu juga lah, dalam banyak contoh musisi sebuah suku menduduki tempat penting dalam masyarakatnya. Mitos dan cerita mengenai kekuatan penyembuhan melalui musik terdapat pada hampir semua budaya. Dalam mitologi Yunani kuno, Apollo dianggap sebagai dewa musik sekaligus dewa kesehatan (Bunt,1994 dalam Djohan, 2006), mencontohkan, Orpheus banyak disebut-sebut sebagai tokoh mitologi soleh para terapis musik. Dalam mitologi Jawa misalnya, kita juga mengenal mitologis yang dikaitkan dengan keselamatan dan kesehatan. Setiap upacara tertentu juga akan diiringi oleh gendhing tertentu. Jika aturan ini dilanggar, diyakini bahwa yang akan terjadi adalah bencana atau penyakit. Meski masih terjadi perdebatan, kekuatan penyembuhan melalui musik adalah tema umum dalam literature filsafat da teori musik sejak masa Plato. Berbagai literature kedokteran sejak era Hipcrates mencatat bahwa pada masa itu, musik belum diakui perannya dalam sejarah kedokteran dan psikiatri. Di abad pertengahan, sejumlah asumsi teoritis seputar hubungan antara musik dan pengobatan mulai berkembang. Beberapa diantaraya adalah:Teori bahwa tubuh manusia terdiri dari empat cairan tubuh. Maka kesehatan terjadi ketika ada keseimbangan di antara keempatnya, dan ketidakseimbangan dapat menyebabkan gangguan mental. Keseimbanga keempat cairan tubuh ini diyakini dapat dipengaruhi oleh vibrasi musik. Musik memiliki khasiat dan potensi mempengaruhi pikiran manusia.Kesadaran

Terapi Musik

(pikiran)

dapat

meningkatkan

Page 8

atau

menggaggu

kesehatan, dan musik melalui pikiran dengan menembus dan mempengaruhi seseorang untuk megikuti prinsip-prinsip tertentu Pada zaman Arab kuno (5000 SM), para penyembuh menunjuk terapi musik sebagai obat jiwa dan nyanyian terapeutik menjadi bagian dari praktik kedokteran (Feder&Feder, 1981 dalam Djohan 2006). Pada masa Babilonia (1850 SM), penyakit dipandang dari kerangka religi, dan musik menjadi bagian dari ritus. Musik juga dikenal memiliki kekuatan khusus yang mampu melampaui pikiran, emosi, dan kesehatan fisik dalam masyarakat Yunani kuno. Pada akhir abad ke-18, dokter-dokter di Eropa mendukung kegunaan musik dalam pengobatan, namun dengan meningkatnya teknologi medis, musik dialihkan ke kasus khusus dan hanya di aplikasikan oleh beberapa dokter yang memandang pegobatan dalam kerangka holistic. Selagkah demi selangkah, di awal abad ke-20 terapi musik kemudian mulai memperoleh dukungan lebih pasti. Para dokter, musisi, psikiater dan masyarakat umum mulai mengirim artikel mengenai masalah terapi musik ke publikasi ilmiah, surat kabar, dan pers popular. Beberapa organisasi mempromosikan program terapi musik di rumah-rumah sakit khususya kepada veteran Perang Dunia I dan II (Taylor, 1981 dalam Djohan 2006). Salah satu figure yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad 20 adalah Eva Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi musik lewat tulisan-tulisannya. Ia percaya bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi terhadap seseorang melalui vibrasi. Ada juga Isa Maud Ilsen seorang musisi, perawat, sekaligus eksekutif rumahsakit yang sebelumnya mengajar terapi musik di Universitas Columbia. Ia percaya bahwa irama merupakan

komponen

terapi

terpenting

dalam

musik,

tanpa

mengesampinngkan musik Jazz yang juga dapat digunakan dalam terapi. Kepercayaan bahwa musik memiliki kesan “magis” mulai hilang dan penelitian di bidang terapi musik mulai banyak dilakukan. Walau belum sepenuhya merata, beberapa tempat di Indonesia telah meyelengarakan program-program terapi dengan media seni. Sebagai ilmu pengetahuan, terapi musik tidak dapat begitu saja di praktikan hanya karena

Terapi Musik

Page 9

seseorang menguasai alat dan teori musik. Maka sebaiknya teori yang baik diikuti dengan riset dan praktik yang baik, sehingga secara otomatis kualitas pengetahuan dan apa yang dapat dilakukan dapat terus ditingkatkan. Kebutuhan terhadap pengembangan terapi musik di Indonesia sudah waktunya diberi perhatian lebih mengingat penderita gangguan fisik, kognitif, dan emosi dari segala kelompok usia makin lama makin meningkat. Sejauh ini penanganan secara medis dan kedokteran masih menjadi jalan keluar yang paling banyak dicari, sehingga sebenarnya masih sangat terbuka kesempatan untuk mengembangkan terapi alternative dengan menyertakan seni dan musik sebagai bagian dari sebuah proses penyembuhan. H. Aplikasi Terapi Musik Terapi

Musik

berguna

untuk

mempengaruhi

tubuh

dan

pikiransecara keseluruhan. Terapi musik bekerja pada hardware sekaligus software dalam diri. Banyak penelitian dari para dokter dan pakar pikiran mengenai efek terapi musik. Sudah terbukti secara ilmiah bahwa musik berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan mental seseorang. Bonny mengembangkan sesi terapinya dalam format empat fase dan serangkaian program music. Sampai hari ini telah terkumpul lebih dari 40 program musik. Sampai hari ini telah terkumpul lebih dari 40 musik yang berdurasi 30-50 menit. Musik tersebut terdiri sampai delapan gerakan atau berupa sebuah lagu utuh baik dalam format instrumental maupun vocal. Musiknya

disusun

secara

berurutan

guna

mendukung,

membangkitkan dan memperdalam pengalaman yang terkait dengan kebutuhan psikologis dan fisiologis.Sepanjang perjalanan music yang didengar

klien

diberi

kesempatan

menghayati

berbagai

aspek

kehidupannya melalui perjalanan imajinatif. Music yang berjalan akan

Terapi Musik

Page 10

membantu

klien

mendekonstruksi

kisah

kehidupan

lama

dan

menstimulinya dengan hal baru. Pelaksanaan kegiatan terapi musik secara umum diantaranya : 1. Kegiatan terapi musik diberikan dalam keadaan pasif (diam). Contoh penderita duduk dengan tenang sambil mendengarkan lagu anak-anak baik dari radio atau pelatih. 2. Kegiatan terapi musik yang diberikan dalam keadaan aktif (bergerak). Contoh anak berlatih tepuk paha, tepuk lantai, dengan hitungan satu dua tiga, diteruskan bernyanyi bersama. 3. Latihan ritmis dengan memukul alat drum, simbal, ring bel, dengan irama sederhana. 4. Latihan notasi yaitu pengenalan solmilasi kemudian ditingkatkan menjadi olah vokal serta latihan memainkan alat musik yang bernada seperti angklung, piano, gamelan, seruling. 5. Musik dapat diperdengarkan setelah seseorang mengalami suatu penyakit dan masalah yang sedang dihadapi. Sebelum memulai terapi musik : a. Kaji apakah pasien ingin mendengarkan musik dan musik apa yang disenangi. b. Tawarkan berbagai jenis musik kepada pasien. c. Apakah pasien ingin menggunakan headphones

untuk

meminimalkan distraksi. Untuk

meningkatkan

kualitas

perawatan,

terapi

musik

sebaiknya menyesuaikan rencana pengobatan setiap pasien berdasarkan : 1) Tipe penyakit dan jenis gangguan 2) Tujuan pasien yang ingin dicapai 3) Tingkat kemampuan fungsional pasien d. Memonitor perkembangan secara terus menerus dan memodifikasi rencana tindakan keperawatan berdasarkan respon pasien. Strategi Pelaksanaan Terapi Modalitas (Terapi Musik) 1. Tujuan Pelaksanaan Terapi Musik a. Klien mampu mengenali musik yang didengar b. Klien memberi respon terhadap musik c. Klien mampu menceritakan perasannya setelah mendengarkan musik Terapi Musik

Page 11

2. Strategi pelaksanaan a. Alat 1) Sound laptop 2) Lagu khusus b. Metode 1) Diskusi 2) Sharing persepsi c. Langkah kegiatn 1) Persipan a) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi: menarik diri, harga diri rendah, dan tidak mau bicara. b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2) Orientasi a) Salam terapeutik (1) Salam dari terapi kepada klien (2) Evaluasi/validasi (3) Menanyakan keadaan klien saat ini b) Kontrak (1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,

yaitu

mendengarkan musik (2) Terapis menjelaskan aturan main, sebagai berikut: (a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin dari terapis (b) Lama kegiatan 45 menit (c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai c) Tahap kerja (1) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri dimulai dari terapis secara beraturan searah jarum jam (2) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan dirinya, terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tangan (3) Terapis dan klien memakai papan nama (4) Terapi menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh bertepuk tangan atau berjoged sesuai irama lagu. Setelah selesai klien akan diminta menceritakan isi lagu tersebut dan perasaan klien setetlah mendengar lagu (5) Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoged, atau bertepuk tangan (kira-kira 15 menit). Musik boleh

Terapi Musik

Page 12

diulang beberaoa kali. Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik. (6) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat gilirannya (7) Terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya dan mengajak klien lain bertepuk tangan d) Tahap terminasi (1) Evaluasi (2) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi (3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien e) Evaluasi dan dokumentasi (1) Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan terapi. Untuk terapi stimulasi sensori mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons terhadap musik, memberi pendapat tentang musik yang didengar dan perasaan saat mendengarkan musik. (2) Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat terapi pada catatan proses keperawatan tiap klien f) Pengorganisasian (1) Leader (2) Co leader (3) Observer (4) Fasilitatir (5) Setting tempat I. Pembahasan dalam pandangan Kesehatan, Agama dan Budaya 1. Terapi musik dalam kesehatan Kata terapi berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang (Djohan dalam Dewi, 2009). Terapi musik dapat digunakan dalam lingkup klinis, pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan, pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis (Djohan dalam Dewi, 2009).

Terapi Musik

Page 13

Terapi musik berperan sebagai salah satu teknik relaksasi untuk memperbaiki,

memelihara,

mengembangkan

mental,

fisik,

dan

kesehatan emosi (Djohan dalam Dewi, 2009). Selanjutnya Kemper dan Danhauer dalam Dewi (2009) menjelaskan mengenai manfaat musik. Musik selain dapat meningkatkan kesehatan seseorang juga dapat meringankan dari rasa sakit, perasaan‐perasaan dan pikiran yang kurang menyenangkan serta membantu untuk mengurangi rasa cemas. Campbell dalam Dewi (2009) menjelaskan bahwa musik dapat menyeimbangkan gelombang otak. Gelombang otak dapat dimodifikasi oleh musik ataupun suara yang ditimbulkan sendiri. Kesadaran biasa terdiri atas gelombang beta, yang bergetar dari 14 hingga 20 hertz. Gelombang beta terjadi apabila kita memusatkan perhatian pada kegiatan sehari‐hari di dunia luar, juga ketika kita mengalami perasaan negatif yang kuat. Ketenangan dan kesadaran yang meningkat dicirikan oleh gelombang alfa, yang daurnya mulai 8 hingga 13 hertz. Periodeperiode puncak kreativitas, meditasi dan tidur dicirikan oleh gelombang theta, dari 4 hingga 7 hertz, dan tidur nyenyak, meditasi yang dalam, serta keadaan tak sadar menghasilkan gelombang delta, yang berkisar dari 0,5 hingga 3 hertz. Semakin lambat gelombang otak, semakin santai, puas, dan damailah perasaan. Campbell dalam Dewi (2009) selanjutnya menerangkan bahwa musik memiliki beberapa manfaat, yaitu : a. b. c. d.

Musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan Musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak Musik mempengaruhi pernapasan Musik mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan

darah e. Musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak serta f. g. h. i. j. k. l.

koordinasi tubuh Musik juga mempengaruhi suhu badan Musik dapat mengatur hormon‐hormon yang berkaitan dengan stres Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran Musik mengubah persepsi kita tentang waktu Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran Musik dapat meningkatkan produktivitas Musik meningkatkan asmara dan seksualitas

Terapi Musik

Page 14

m. n. o. p.

Musik merangsang pencernaan Musik meningkatkan daya tahan Musik meningkatkan penerimaan tak sadar terhadap simbolisme Musik dapat menimbulkan rasa aman dan sejahtera

Untuk dapat memanfaatkan peranan musik bagi kesehatan perlu dikaji terlebih dahulu suatu musik dengan langkah sebagai berikut : a. Jika musik belum terlalu dikenal, kenali musiknya terlebih dahulu, kenali iramanya. b. Ikuti iramanya,

pejamkan

mata,

rasakan

kesan

yang

ditimbulkan, perhatikan bayangan yang muncul di dalam alam pikiran. c. Jika musik tersebut mengandung syair, coba mengerti dan pahami syairnya. d. Hindari musik keras dan hingar-bingar yang kurang beraturan. Hal ini akan menghambat proses psikofisik ke keseimbangan. e. Gunakan musik tradisional seperti bunyi tambur, genta dan gamelan bertenaga untuk membangkitkan gairah hidup. f. Gunakan senandung internal untuk memperoleh rasa kedamaian.

2. Terapi musik dalam sejarah peradaban islam Seni musik yang berkembang begitu pesat di era keemasan Islam, tak hanya sekedar mengandung unsur hiburan. Para musisi Islam legendaris seperti Abu Yusuf Yaqub ibnu Ishaq al-Kindi (801873 M) dan al-Farabi (872950 M) telah menjadikan musik sebagai alat pengobatan atau terapi. Terapi musik merupakan sebuah proses interpersonal yang dilakukan seorang terapis dengan menggunakan musik untuk membantu memulihkan

kesehatan

pasiennya.

R.

Saoud

dalam

tulisannya

bertajuk The Arab Contribution to the Musik of the Western World menyebut

al-Kindi

sebagai

psikolog

Muslim

pertama

yang

mempraktikkan terapi musik. Menurut Saoud, pada abad ke-9 M, alKindi

Terapi Musik

sudah

menemukan

adanya

nilai-nilai

Page 15

pengobatan

pada

musik. ''Dengan terapi musik, al-Kindi mencoba untuk menyembuhkan seorang anak yang mengalami quadriplegic atau lumpuh total,'' papar Saoud. Terapi musik juga dikembangkan ilmuwan Muslim lainnya yakni al-Farabi (872-950 M). Alpharabius begitu peradaban Barat biasa menyebutnya menjelaskan tentang terapi musik dalam risalah yang berjudul Meanings of Intellect .

Teori Terapi Musik Dalam Agama Menurut Prof Nil Sari, masyarakat Turki pra-Islam meyakini bahwa kosmos diciptakan oleh Sang Pencipta dengan kata ''ku'' / ''kok'' (suara). Mereka meyakini bahwa awal terbentuknya kosmos berasal dari suara. Menurut kepercayaan Islam, seperti yang tertulis dalam Alquran, Allah SWT adalah Pencipta langit dan bumi. ''...Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah'. Lalu jadilah ia.'' (QS: albaqarah:117). Setelah Islam bersemi di Turki, masyarakat negeri itu, masih tetap meyakini kekuatan suara. Inilah yang membuat peradaban Islam di era Turki Usmani menyakini bahwa musik dapat menjadi sebuah alat terapi yang dapat menyeimbangkan antara badan, pikiran dan emosi sehingga terbentuk sebuah harmoni pada diri seseorang. Prof Nil Sari mengungkapkan, para ahli terapi musik di zaman Ottoman menyakini bahwa pasien yang menderita penyakit tertentu atau emosi seseorang dengan temperamen tertentu dipengaruhi oleh ragam musik

tertentu.

''Para

menyatakan, makam (tipe

ahli

musik

melodi)

di

tertentu

era

Turki

memiliki

Usmani kegunaan

pengibatan tertentu juga,'' papar Prof Nil Sari. Ada sekitar 80 ragam tipe melodi yang berkembang di masyarakat Turki Usmani. Sebanyak 12 diantaranya bisa digunakan sebagai alat terapi. Menurut Prof Nil Sari, dari teks-teks tua dapat

Terapi Musik

Page 16

disimpulkan bawa jenis musik tertentu dapat mengobati penyakit tetentu atau perasaan tertentu. Pada era kejayaan Kesultanan Turki Usmani, terapi musik biasanya digunakan untuk beberapa tujuan, seperti; pengobatan kesehatan mental; perawatan penyakit organik, perbaikan harmoni seseorang yakni menyeimbangkan kesehatan antara badan, pikiran dan emosi. Musik juga diyakini mampu menyebabkan seseorang tertidur, sedih, bahagia dan bisa pula memacu intelijensia. Prof Nil Sari mengungkapkan, para ilmuwan di era Turki Usmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam,. Musik dapat berfungsi

meningkatkan mood

dan emosi

secara

keseluruhan. Uniknya, para ilmuwan di era Ottoman sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk penyekit tertentu. Misalnya, jenis musik huseyni

dapat

mengobati

demam.

Sedangkan,

jenis

musik zengule dan irak untuk mengobati meningitis. Masyarakat Barat baru mengenal terapi musik pada abad ke-17 M. Adalah Robert Burton lewat karya klasiknya berjudul The Anatomy of Melancholy yang mengembangkan terapi musik di Barat. Menurut Burton, musik dan menari dapat menyembuhkan sakit jiwa, khususnya melankolia. Wahyu dan Santoso (2013) Terapi musik islami ditandai dengan penggunaan jenis musik yang digunakan sebagai terapi yaitu musik islami atau musik rohani yang dapay membuat klien “berpijak ke tanah” dan membimbing ke arah perasaan damai yang mendalam serta kesadaran rohani. Musik yang digunakan musik dengan tempo sekitar 60 ketukan permenit yang bersifat rileks, seperti jenis musik yang bernuansa islami, religi atau rohani. Selain alunan musiknya yang lebih bernuansa islami yang menggunakan media musik religi perlu diperhatikan syairnya yaitu menggunakan syair yang membuat klien

Terapi Musik

Page 17

merasa nyaman dan tidak menghukum, karena syair tidak sesuai akan membuat tujuan terapi tidak berhasil.

3. Terapi musik dalam budaya Dalam pembahasan budaya musik dibagi menjadi 2 yaitu: a. Musik ritual Biasanya digunakan sebagai musik ritual dalam suatu komunitas tertentu (baik komunitas religius, sosial, atau kultural) untuk tujuan penyembuhan. Pada umumnya ritual upacara adat menurut budaya yang berlaku sudah ada tetapi semakin dikembangkan musik tertentu untuk tujuan khusus atau untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu (Kenny, 1982 dalam Djohan, 2006) b. Musik shamanistik Tradisi penyembuhan kuno ini bermula dari beberapa daerah kepulauan, khususnya Siberia dan Mongolia, dan saat ini terlihat mulai mengalami kebangkitan kembali. Meningkatnya stress, terutama sebagaimana dirasakan oleh orang-orang yang hidup di kota besar menyebabkan kebutuhan akan relaksasi dan keseimbangan antara aspek fisik, kognitif dan spiritual terus meningkat. Salah satu musik tradisi yang digunakan adalah musik

shamanism

yang

dimodifikasi

untuk

menyeimbangkan manusia dengan alam. Menurut Harner (1990) dalam Djohan (2006), kebutuhan ini sudah

Terapi Musik

lama

tidak

terpenuhi,

Page 18

khususnya

pada

kehidupan modern budaya Barat. Beberapa terapis musik yang memiliki latar belakang antropologi yang kuat menggunakan musik penyembuhan budaya kuno dalam

praktiknya

terhadap

orang-orang

modern

perkotaan berdasarkan pemahan bahwa orang-orang modern yang sibuk membutuhkan kehidupan ritual. Contoh musik yang digunakan sebagai musik terapi dalam budaya jawa, misalnya Gamelan Jawa dapat digunakan sebagai terapi musik mengatasi depresi. 1) Gamelan

Jawa

menggerakkan mendengarkan

mampu alam

gamelan

mempengaruhi, sekitar.

Jawa

dapat

Dengan tercipta

atmosfir yang di kehendaki oleh irama gamelan ini. Sejak abad 5-6, masyarakat jawa mengenal alat musik gamelan. Gamelan dibuat sebagai alat musik pentatonis yang mampu menciptakan gelombang elektro magnetis. 2) Gamelan juga dipakai sebagai terapi jiwa pada manusia. Gamelan adalah alat musik tradisional Jawa. Gamelan semacam simponi atau orkestra ala barat, karena gamelan juga menggunakan banyak instrumen. Di Jepang pernah dilakukan penelitian, bahwa

bayi

dalam

kandungan

yang

biasa

diperdengarkan lagu-lagu simponi atau orkestra meningkatkan daya inteligensi. Ini membuktikan bahwa nilai rasa musikal dapat mempengaruhi pola pertumbuhan syaraf otak. Menurut Isa

Multazam

(2007) FK UGM gamelan dapat digunakan untuk terapi gangguan kejiwaan (depresi psikososial). Gamelan Jawa kini telah dipakai sebagai salah satu bentuk pengobatan komplementer bagi pasien-

Terapi Musik

Page 19

pasien dengan gangguan kejiwaan pada beberapa RS di Inggris. 3) Gamelan di Eropa juga dikembangkan sebagai terapi. Di Paris sudah ada beberapa penjara yang mengembangkan program gamelan untuk terapi bagi penghuni penjara. 4) Di Eropa gamelan menanamkan budi pekerti,

dipergunakan

untuk

menahan emosi dan

keberingasan

DAFTAR PUSTAKA Al Kindhy AFA 1997.Musik dari sudut pandang kosmologis islam, (online),

(http://www.mkalm.com/capita/musik.htm,

oktober 2015

Terapi Musik

Page 20

di

akses

Dewi, Mahargyantari P. Desember 2009.Studi Metaanalisis : Musik Untuk Menurunkan

Stres.

Volume

36.

No.2.

http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/45/35.

23

Oktober 2015. Djohan. 2006. Terapi music, teori dan aplikasi. Yogjakarta : Galangpress Halim, S. 2003. “Efek Mozart dan Terapi Musik dalam Dunia Kesehatan”. http://www.fkui.com. http://www.terapimusik.com/terapi_musik_islam.htm Mubarak, Wahid Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika Multazam, Isa. 2007. Terapi Gamelan bagi Penderita Gangguan Kejiwaan. Richman S. (2010). Stroke Rehabilitation: Music Therapy. Wilson Terrace, Glendale : Cinahl Information Systems (RU) Satiadarma, M. P. 2004. Cerdas Dengan Musik. Jakarta: Puspa Suara. Suryana, Dayat. 2012. Terapi musik. Jakarta. Wahyu, Utomo A. Santoso, Agus. 2013. Studi Pengembangan Terapi Musik Islami

Sebagai

Relaksasi

Untuk

Lansia.

Volume

03.

No.

http://jurnalbki.uinsby.ac.id/index.php/jurnalbki/article/download/7/5 Oktober 2015

Terapi Musik

Page 21

01. 27

Related Documents

Makalah Terapi Musik
January 2021 1
Terapi Musik Fix
February 2021 7
Makalah Terapi Okupasi
January 2021 1
Makalah Terapi Eft
January 2021 1
Musik Barat.pptx
January 2021 1

More Documents from "Fikri Ikhwan Naufal"

Makalah Terapi Musik
January 2021 1
Klinik Pratama
March 2021 0
January 2021 3
Liability 104.pdf
February 2021 1
Soal-jawaban 104.pdf
February 2021 0