Makalah Variabel-variabel Penentu Pendapatan Nasional

  • Uploaded by: Yulia Citra Dewi
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Variabel-variabel Penentu Pendapatan Nasional as PDF for free.

More details

  • Words: 1,888
  • Pages: 11
Loading documents preview...
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha mendengar lagi Maha melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berbentuk makalah ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada banginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Ekonomi Makro yang berjudul “Variabel-Variabel penentu pendapatan nasional”. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Sungai Penuh,

April 2017

Penulis

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia bersosialisasi dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhannya, seperti disebutkan dalam ilmu ekonomi kebutuhan manusia adalah tak terbatas, sementara sumberdaya produksi yang ada terbatas. Di sini lah peran ilmu ekonomi yaitu untuk mempelajari tindakan manusia dalam proses sosial dalam menghadapi kelangkaan sumber daya produksi untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas sehingga dicapai efesiensi. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan transaksi yang bisa menimbulkan salah satu aktivitas, yaitu permintaan. Permintaan terjadi apabila konsumen meminta sejumlah barang yang para konsumen itu mau dan

mampu

membelinya

dengan

syarat

faktor

yang

lain

yang

mempengaruhinya adalah tetap. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai variable-variabel penentu pendapatan nasional. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja yang menjadi variable-variabel penentu pendapatan nasional ? 2. Apa yang dimaksud dengan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan aktivitas ekspor dan impor ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui yang menjadi variable-variabel penentu pendapatan nasional. 2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan aktivitas ekspor dan impor.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Variabel-variabel penentu pendapatan nasional Pendapatan Nasional merupakan Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57).1 Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic bruto. Konsep Pendapatan Nasional 1. Produk Domestik Bruto (GDP) Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam

1

Sukirno, Sadono. Makroekonomi Teori Pengantar. (Jakarta : Rajawali Pers 2013). Hlm. 69 3

perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.2 Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara 2. Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, p35). 3. Produk Nasional Neto (NNP) Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi 2

Mankiw, N. Gregory. Makro ekonomi. Edisi 6. Terjemahan. (Jakarta : Erlangga. 2007) hlm. 89 4

peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil. 4. Pendapatan Nasional Neto (NNI) Pendapatan Nasional

Neto (Net National Income) adalah

pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. 5. Pendapatan Perseorangan (PI) Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja). 6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi

5

investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi atau variable-variabel penentu pendapatan nasional yaitu, konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G), serta ekspor(X) impor (M).3 1. Konsumsi Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa. Pengeluaran

konsumsi

yang dibahas

pada

makroekonomi

yaitu

pengeluaran konsumsi agregat yang merupakan pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga (masyarakat) yang terdapat didalam suatu perekonomian. Dalam suatu waktu tertentu tingkat pendapatan masyarakat adalah tetap. Tingkat gaji dan upah dan kesempatan kerja akan menentukan jumlah pendapatan yang diterima masyarakat pada waktu tertentu. Apabila tingkat harga berbeda, daya beli pendapatan yang diperoleh berbeda pula. Semakin rendah tingkat harga, semakin banyak barang dan jasa yang dapat dibeli. Dengan kata lain: nilai riil pengeluaran agregat akan semakin meningkat apabila tingkat harga semakin rendah (Sadono Sukirno 2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi 1) Faktor ekonomi a. Pendapatan rumah tangga (Household Income) b. Kekayaan rumah tangga (Household Wealth) c. Jumlah barang konsumsi tahan lama Fauziah, Resha. 2012. “Permintaan Agregat (Konsumsi, Investasi dan Pengeluaran Pemarintah)” http://reresha.blogspot.com/2012/03/permintaanagregat-konsumsi-investasi.html (diakses tanggal 23 Maret 2015) 3

6

d. Tingkat bunga (Interest Rate) e. Perkiraan dalam masa depan (Household Expectation about The Future) f. Kebijakan

pemerintah

mengurangi

ketimpangan

distribusi

pendapatan. 2) Faktor Demografi (kependudukan) a. Jumlah penduduk b. Komposisi penduduk 3) Faktor Non Ekonomi a. Sosial budaya masyarakat Pengeluaran konsumsi yang dilakukan sektor rumah tangga bergantung dari besarnya pendapatan. Perbandingan antara besarnya konsumsi dengan jumlah pendapatan disebut dengan kecondongan mengkonsumsi

atau Marginal

Prospensity to

Consume (MPC). Semakin tinggi pendapatan, maka tingkat konsumsi juga akan semakin besar. 2. Investasi Investasi

dalam

teori

ekonomi

adalah

pengeluaran

untuk

meningkatkan kapasitas memproduksi dalam perekonomian. Fungsi penting investasi dalam perekonomian, sebagai salah satu komponen pengeluaran agregat, meningkatakan kapasitas berproduksi dimasa yang akan datang, perkembangan teknologi meningkatkan produktivitas. Berbeda dengan yang dilakukan oleh para konsumen (rumah tangga) yang menggunakan sebagian pendapatan mereka untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Dalam investasi, tujuannya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan namun juga untuk mencari keuntungan di masa yang akan datang. Disamping harapan untuk memperoleh keuntungan, terdapat faktor lain yang akan menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian, diantaranya: a. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh

7

b. Tingkat bunga c. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan d. Kemajuan teknologi e. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya Terdapat perkaitan antara perubahan tingkat harga, suku bunga dan investasi. Kenaikan harga akan menyebabkan suku bunga naik, suku bunga naik akan menyebabkan investasi menurun dan investasi menurun akan menyebabkan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional riil merosot (Sadono Sukirno 2012). 3.

Pengeluaran Pemerintah Dinegara-negara yang sudah maju, sumber utama dari pengeluaran pemerintah berasal dari pajak. Sebagian pengeluaran pemerintah yang berasal dari pajak tersebut digunakan untuk membiayai administrasi pemerintahan

dan

pembangunan.

sebagian

Dengan

lainnya

banyaknya

untuk

membiayai

pembelanjaan

kegiatan

tersebut

dapat

meningkatkan pengeluaran agregat dan mempertinggi kegiatan ekonomi negara. Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu tergantung kepada banyak faktor yang diantaranya: a.

Proyeksi jumlah pajak yang diterima

b.

Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai

c.

Pertimbangan politik dan keamanan Berdasarkan faktor-faktor tersebut, pendapatan nasional tidak

memegang

peranan

penting

dalam

menentukan

pembelanjaan

pemerintah. Dengan kata lain, pengeluaran pemerintah dalam suatu periode tertentu dan pada periode berikutnya tidak didasarkan pada tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan pendapatan nasional. Pada saat ekonomi negara mengalami kemunduran, maka dapat diatasi dengan melakukan lebih banyak program pembangunan. Sedangakan pada saat inflasi dan tingkat kemakmuran tinggi, pengeluaran pemerintah harus dijaga agar tidak memperburuk inflasi yang ada.

8

4. Ekspor dan Impor Impor (M) merupakan pembayaran dana keluar atau kepada perusahaan luar negeri. Sementara ekspor (x) merupakan penerimaan dana sebagai pembayaran barang dan jasa yang dijual ke luar negeri. Apabila barang-barang dalam suatu Negara relatif murah, ekspor akan meningkat, dan impor berkurang. Dan sebaliknya apabila barangbarang dalam satu Negara adalah relative lebih mahal ekspor akan merosot dan impor meningkat. Sehingga kenaikan harga akan menurunkan ekspor neto dan pengurangan ekspor neto akan menurunkan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional riil (Sadono Sukirno 2012).

9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Pendapatan Nasional (national income) pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang . Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga. Faktor-faktor

yang mempengaruhi

permintaan

agregat

dalam

suatu

perekonomian tertutup yaitu, konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

B. Saran Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran-saran dan kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan.

10

DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, N. Gregory. 2007. “Makro Ekonomi”. Edisi 6. Terjemahan. Jakarta : Erlangga. Sukirno, Sadono. 2013. “Makro Ekonomi Teori Pengantar”.Jakarta : Rajawali Pers. Fauziah, Resha. 2012. “Permintaan Agregat (Konsumsi, Investasi dan Pengeluaran Pemarintah)” http://reresha.blogspot.com/2012/03/permintaanagregat-konsumsi-investasi.html (diakses tanggal 23 Maret 2015)

11

Related Documents


More Documents from "Mustaqim Bima Aveiro"