Mantra Gayatri

  • Uploaded by: riuhardana
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mantra Gayatri as PDF for free.

More details

  • Words: 5,481
  • Pages: 16
Loading documents preview...
Mantra Gayatri (Yoga dan Meditasi Khas untuk UMAT HINDU) MANTRA GAYATRI Yoga dan Meditasi Khas untuk UMAT HINDU Yoga dan Meditasi adalah salah satu cara untuk kita bisa mendapatkan ketenangan jiwa, perasaan damai dan bisa melepaskan kita dari rasa stress. Yoga dan meditasi bisa dilakukan oleh semua agama bukan cuma untuk pemeluk agama Hindu, karena sebenarnya yang dilakukan pada saat kita melakukan meditas yoga adalah menenangkan pikiran, pemusatan pikiran, dan pengaturan nafas. Terdapat beberapa definisi tentang meditasi. Di antara definisi-definisi tersebut, ada yang menyebutkan bahwa meditasi adalah usaha pengalihan pikiran kepada kesadaran yang lebih tinggi dengan tujuan untuk memperluhur jiwa. Di dalam praktek yoga, meditasi sering dilakukan dengan cara mengulang-ulang di dalam hati suatu mantra tertentu, yang telah diberkati dengan tenaga spiritual oleh seorang Guru. Dan dengan mengulang-ulang mantra tersebut, kekuatan spiritual yang luhur dan suci akan hadir di dalam diri siswa meditasi untuk memurnikan jiwanya. Langkah-langkah Meditasi : Ambilah sikap duduk yang santai di atas suatu alas tempat duduk, atau di kursi (jangan langsung duduk menempel pada lantai). Punggung dan leher dalam keadaan tegak, rilekskan seluruh anggota tubuh, lakukan langkah-langkah berikut ini:

Meditasi Kundalini Pusatkan pikiran di antara kedua alis dengan santai (jangan berkonsentrasi dengan tegang, santai saja).

Dalam keadaan itu, ucapkan di dalam hati secara berulang-ulang Gayatri Mantram itu dengan tidak terlalu lambat ataupun terlalu cepat. Mantra Gayatri Mantra Gayatri adalah sebagai berikut: OM BHUUR BHUVAH SVAH TAT SAVITUR VARENYAM BHARGO DEVASYA DHIIMAHI DHIYO YO NAH PRACODAYAAT Teruskan proses itu selama 10-15 menit. Sesuai dengan kemajuan anda, pelan-pelan lama waktunya bisa diperpanjang. Praktekkan meditasi ini secara rutin setiap hari. Untuk itu, memilih waktu dan tempat yang tetap untuk meditasi adalah sangat dianjurkan. Anda bisa mempraktekkan meditasi ini dimanapun, misalnya di kantor, di dalam pesawat, kereta api, bus dan lain-lain saat anda mempunyai waktu luang. Anda bisa segera memusatkan pikiran dan mengulang-ulang angka di dalam hati, dan mengenai petunjuk-petunjuk lain yang berkaitan dengan meditasi ini bisa ditanyakan langsung kepada Guru atau pelatih yang ditunjuk. Anda bisa mendengarkan bagaimana Gayatri Mantra di ucapkan dengan mendengarkan file audionya disini. Gayatri Mantra MANTRA GAYATRI Kesaktian dan Keampuhan Mantra Gayatri Apakah Mantra Gayatri itu? Mantra Gayatri adalah doa universal yang tercantum dan diabadikan dalam Weda, kitab suci paling purwakala. (Sathya Sai Speaks, X: 1 09) Mantra Gayatri adalah doa yang dapat diucapkan dengan penuh kerinduan oleh pria dan wanita dari segala bangsa sepanjang masa. Pengulang-ngulangan mantra ini akan mengembangkan (kemampuan) akal budi. (Sathya Sai Speaks, V: 5 8)

Ucapkanlah Mantra Gayatri Mantra Gayatri adalah sebagai berikut: OM BHUUR BHUVAH SVAH TAT SAVITUR VARENYAM BHARGO DEVASYA DHIIMAHI DHIYO YO NAH PRACODAYAAT Siapa yang menemukan mantra Gayatri? Mantra Gayatri ditemukan oleh Rsi Wiswamitra. Rsi Wiswamitra lah menginisiasi Sri Rama dalam misteri pemujaan Surya melalui mantra Aditya Hrdayam. (Sathya Sai Vahini. hlm. 183-184) Apa yang dapat dilakukan Rsi Wiswamitra berkat tuah mantra Gayatri? Mantra Gayatri membuat Rsi Wiswamitra mampu menggunakan berbagai senjata langka yang mematuhi kehendaknya bila mantra itu diucapkan dengan penuh keyakinan. Malalui kesaktian yang diperolehnya dengan cara ini, Wiswamitra dapat menciptakan alam semesta yang sama dengan jagat raya kita ini. (Sathya Sai Vahini, hlm. 184). Mantra Gayatri ditujukan kepada siapa? Mantra Gayatri ditujukan kepada energi Surya. (Sathya Sai Vahini, hlm. 183)(Tuhan juga disebut Surya Narayana). Apakah kekuatan Mantra Gayatri? Mantra ini mempunyai potensi yang tidak terbatas dan merupakan formula yang penuh vibrasi. Mantra Gayatri mempunyai kekuatan yang luar biasa dan tidak terhingga, kekuatan yang sungguh menakjubkan karena Surya merupakan dewa penguasanya. (Sathya Sai Vahini, hlm. 184). Mantra Gayatri terdapat dimana? Mantra Gayatri terdapat di dalam Weda suci paling kuno yang dimiliki manusia. (Rg Veda III.62:10) Siapakah Gayatri? Gayatri adalah ibu Weda. “Gayatri Chandsaam Maathaa” Siapakah yang diselamatkan oleh Gayatri? Gayatri menyelamatkan orang yang mengucapkannya. Gaayantham thraayathe iti Gayatri. Di manakah Gayatri berada? Gayatri berada di mana pun mantra itu diucapkan. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 235) Apakah ketiga nama Gayatri? Gayatri mempunyai tiga nama: Gayatri, Saavitri, Saraswati. Ketiganya ada dalam diri setiap manusia. Gayatri adalah penguasa indera. Saavitri adalah penguasa prana ‘daya hidup atau tenaga hayati’. Saavitri menandakan kebenaran. Saraswati adalah aspek Tuhan yang menguasai kemampuan bicara. Ketiganya melambangkan kemurnian dalam pikiran, perkataan dan perbuatan (trikarana suddhi) (Sanata Sarathi, September 1995, hlm. 235) dan lihat juga pertanyaan nomor 30. (Gayatri, Saavitri, dan Saraswati akan bersemayam dalam diri manusia yang melaksanakan

kemurnian serta keselarasan dalam pikiran, perkataan, serta perbuatannya) Mantra Gayatri ditujukan kepada siapa? Mantra Gayatri ditujukan kepada Tuhan yang imanen transenden (Tuhan yang berada dalam kesadaran segala makhluk dan segala sesuatu, tetapi juga melampaui sesuatu). Apakah nama yang diberikan untuk Tuhan yang imanem dan transenden? Tuhan yang imanem dan transenden disebut Savita. Apakah arti savita Savita berarti ‘yang merupakan asal segala sesuatu’. Mantra Gayatri dapat dianggap memiliki berapa bagian? Mantra Gayatri dapat dianggap memili tiga bagian. Mantra ini mempunya ketiga unsur yang terdapat dalam pemujaan Tuhan yaitu: pujian, meditasi, dan doa. Kesembilan huruf yang pertama menunjukkan sifat-sifat Tuhan yaitu: OM BHUUR BHUVAH SVAH TAT SAVITUR VARENYAM BHARGO DEVASYA DHIIMAHI berkaitan dengan meditasi DHIYO YO NAH PRACODAYAAT merupakan permohonan kepada Tuhan agar menganugerahkan segala kekuatan dan kemampuan kepada kita. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 236) Ketiga bagian ini juga dapat digambarkan sebagai apa? Ketiga bagian ini juga dapat dilukiskan sebagai berikut: Pujian kepada Savita. Mula-mula Tuhan dipuja puji. Meditasi pada Savita. Setelah itu Tuhan direnungkan dengan Khidmat. Doa kepada Savita. Diajukanlah permohonan kepada Tuhan untuk membangkitkan dan menguatkan akal budi atau kemampuan pertimbangan yang bijak dalam diri kita. Mantra Gayatri dianggap sebagai apa? Mantra Gayatri dianggap sebagai intisari ajaran Weda. (Weda sara). Apakah yang dikembangkan oleh Mantra Gayatri? Mengidungkan Mantra Gayatri membentuk, mengembangkan dan mempertajam kemampuan akal budi manusia. Apakah manfaat lain yang diperoleh orang mengucapkan Mantra Gayatri? Orang yang mengucapkan Mantra Gayatri secara teratur dengan penuh keyakinan akan memperoleh faedah seperti berikut: Mantra Gayatri membebaskannya dari berbagai penyakit (Sarva roga nivaarini Gayatri). Mantra Gayatri menangkis atau mencegah segala kesengsaraan. (Sarva duhkha parivarini Gayatri). Mantra Gayatri merupakan pengabul segala keinginan (Sarva vaancha phalasri Gayatri). (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 236). Apa yang dianugerahkan mantra Gayatri kepada orang yang mengucapkannya dengan penuh keyakinan? Mantra Gayatri menganugerahkan segala hal yang bermanfaat kepada orang yang mengucapkannya dengan penuh keyakinan. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 236).

Apakah manfaat lain yang diperoleh dengan mengucapkan mantra Gayatri? Bila mantra Gayatri diucapkan (secara teratur dengan penuh keyakinan), berbagai jenis kesaktian yang timbul dalam diri orang tersebut. Karena itu mantra Gayatri tidak boleh diperlakukan sembarangan. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 236). Lihat juga pertanyaan no. 30. Apakah kebenaran? Kebenaran adalah hal yang berlaku sepanjang masa: dahulu, sekarang, dan kelak. Kebenaran itu adalah Mantra Gayatri. (Sanatana Sarathi, September 1995. hlm. 236) Apakah yang secara tidak langsung dinyatakan oleh Mantra Gayatri? Secara tidak langsung Mantra Gayatri menyatakan kebenaran empat maha vakya pernyataan agung atau empat pernyataan inti yang tertera dalam empat Weda. Apakah keempat maha vakya tersebut? PRAJNAM BRAHMA: Kesadaran ialah Brahman. (dari Aitareya Upanisad dalam Rg Veda) AHAM BRAHMA ASMI: Aku adalah Brahman. (dari brhadaranyaka Upanisad dalam Yajur Veda) TAT TWAM ASI: Kamu adalah itu. (dari Chandogya Upanisad dalam Sama Veda) AYAM ATMA BRAHMA: Sang Aku ini adalah Brahman. (dari Mandukya Upanisad dalam Atharva Veda). Bilakah sebaiknya kita mengucapkan Mantra Gayatri? Mantra Gayatri sebaiknya diucapkan pada waktu subuh, tengah hari dan senja. Waktu-waktu tersebut dikenal sebagai apa? Saat-saat tersebut juga dikenal sebagai sandhya kaalam yaitu pertemuan antara malam dan pagi, pagi dan sore, serta sore dan malam. Waktu-waktu tersebut bermanfaat untuk latihan rohani. Apakah kita harus terikat pada periode waktu tersebut bila akan mengucapkan Gayatri? Tidak, kita tidak perlu terikat oleh ketiga periode tersebut akan mengucapkan Mantra Gayatri. Jadi, bilakah kita dapat mengucapkan Mantra Gayatri? Mantra Gayatri dapat diucapkan kapan saja dan dimana saja. Apa yang harus diusahakan dan dijaga sepanjang waktu oleh orang yang mengucapkan Mantra Gayatri? Orang yang mengucapkan Mantra Gayatri harus menjaga agar hatinya selalu murni. Bhagavan memerintahkan agar: Kita tidak memperlakukan Mantra Gayatri secara sembarangan (pertanyaan no: 92), dan Hati kita harus selalu murni. Karena itu, kita harus mematuhi, dan melaksanakan ajaran Bhagavan secara mutlak. Ajaran ini dapat diperoleh dalam Wacana Musim Panas 1990. Singkatnya sebagai berikut: Ucapkan kebenaran. Berilah nilai pada perkataanmu. Kebenaran merupakan jiwa suatu perkataan. Laksanakan kebajikan. Bagaimana caranya? Dengan mengembangkan Trikarana Suddhi. (pertanyaan no. 12).

Kemurnian dan keselarasan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Jangan berpikir yang buruk, Pikirkan hal yang baik. Jangan melihat yang buruk, Lihatlah yang baik. Jangan mendengarkan yang buruk, Dengarkan hal yang baik. Jangan berbicara yang buruk, Bicarakan hal yang baik. Jangan melakukan yang buruk, Lakukan hal yang baik. Laksanakan petunjuk Bhagavan sepanjang waktu. Selalu menolong jangan pernah menyakiti. Persembahkan segala kegiatanmu kepada Tuhan tanpa mempedulikan hasilnya, dan tanpa perasaan keliru menganggap dirimu sebagai pelakunya. Apakah nasehat Bhagavan kepada kaum muda? Bhagavan menasehati kaum muda agar mereka mengucapkan mantra Gayatri pada waktu mandi. Mengapa Bhagavan menyarankan hal ini? Bhagavan berkata bahwa bila kita mandi, kita membersihkan tubuh kita. Karena itu, kita harus menggunakan kesempatan ini untuk sekaligus juga membersihkan pikiran budi kita. Pada kesempatan apa lagi Bhagavan menyarankan agar kita mengucapkan Mantra Gayatri? Bhagavan menyarankan agar kita mengucapkan Mantra Gayatri: Sebelum makan Pada waktu bangun tidur Pada waktu akan tidur. Setelah mengucapkan Mantra Gayatri, apa yang harus kita ucapkan? Setelah selesai mengucapkan Mantra Gayatri kita harus mengucapkan santih tiga kali. Mengapa kita harus mengulang santih tiga kali setelah mengucapkan Mantra Gayatri? Kita harus mengulang santih untuk memberikan kedamaian batin pada tiga hal dalam diri kita: badan, pikiran, dan jiwa. Bhagavan mengajarkan mantra Gayatri dan artinya kepada Sri E. B. Fanibunda. Apakah pokok-pokok penting dalam ajaran Bhagavan? Ajaran Bhagavan kepada Sri E. B. Fanibunda dituliskan dalam bukunya Vision of the Divine (hlm. 7980). Pokok-pokok utamanya adalah sebagai berikut. Bila Mantra Gayatri tidak diucapkan dengan benar, mantra itu menimbulkan efek sebaliknya, menyelubungi orang bersangkutan dengan kegelapan. Tetapi bila mengucapkannya dengan kasih, Tuhan akan menerimanya. Baba menasehatkan agar setiap kata diucapkan dengan jelas dan tegas, tidak tergesa-gesa. Gayatri berada pada landasan Weda dan pantas disebut Weda Mata ‘Ibu Weda’ Mantra Gayatri meresapi segala sesuatu di seluruh alam semesta. Gayatri memelihara, melindungi, dan menyelamatkan orang yang mengucapkannya dari kematian. Mantra Gayatri merupakan doa universal yang memohon kejernihan akan budi agar kebenaran dapat tercermin di dalamnya tanpa penyimpangan. Bhagavan telah menyatakan bahwa Mantra Gayatri dapat diucapkan oleh pria dan wanita dari segala bangsa dan kepercayaan. Doa ini memohon pada kekuatan mulia yang meresapi Surya dan dan ketiga alam, agar menggugah, membangkitkan, dan menguatkan kecerdasan sehingga dapat membimbing kita menuju sukses, melalui sadhana yang intensif. (Lihat juga Sathya Sai Speak III:

242). Hati kita perlu dibersihkan tiga kali sehari pada waktu fajar, siang dan sore. Selain saat-saat tersebut, Bhagavan telah menyatakan bahwa Mantra Gayatri dapat diulang-ulang di mana saja dan kapan saja, termasuk pada malam hari. Mantra Gayatri sama artinya dengan ketuhanan, karena itu harus diucapkan dengan rendah hati, penuh hormat, keyakinan dan kasih kepada mantra tersebut. Weda merupakan napas Tuhan dan Mantra Gayatri adalah landasan Weda. Bhagavan adalah Wedapurusa dan karena itu merupakan sumber tertinggi yang paling dapat dipercaya mengenai Weda. Kasih dan hormat pada Mantra Gayatri dengan keyakinan pada hasil yang dijanjikannya jauh lebih penting daripada sekedar pengulang-ngulangan secara mekanis dengan pikiran melantur ke manamana. Doa ini ditujukan kepada Tuhan sebagai Ibu. Oh, Ibu Jagat Raya, hati kami penuh kegelapan. Mohon lenyapkan kegelapan ini dan terangilah hati kami. Keyakinan penuh pada kesaktian dan keampuhan Mantra Gayatri hanya dapat timbul bila sadhaka telah mengembangkan semangat, hormat dan kasih kepada mantra ini hingga tingkat tertentu. Semakin sering seseorang mengucapkan Mantra Gayatri se-makin besar manfaat yang diperolehnya. (pertanyaan no. 47) Bagaimana manusia menyalahkan hidupnya? Manusia lupa pada sifatnya yang sejati karena kelekatan pada tubuh. Kesenangan tubuh dijadikannya tujuan hidup, ia melibatkan dirinya sendiri ke dalam kesengsaraan. Tubuh seperti mobil dan atma pengemudinya. Manusia melupakan perannya yang sesungguhnya sebagai pengemudi dan tubuh yang sebenarnya hanya kendaraan dianggap sebagai diri sejati. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 233, 234) Bagaimana kehidupan manusia yang seharusnya? Kehidupan manusia harus merupakan rangkaian pengorbanan yang tiada putusnya: yang rendah demi yang lebih luhur, atau yang kecil demi yang lebih luas. Apa yang tidak dapat dilihat oleh kedua mata kita? Kedua mata kita dipusatkan pada dunia obyektif dan tariknya yang fana. Karena itu mereka tidak dapat melihat keindahan dan keagungan alam jiwa. Untuk tujuan apakah Mantra Gayatri diberikan kepada kita? Mantra Gayatri diberikan sebagai mata ketiga (cakra ajna) untuk mengungkapkan pandangan batin kepada kita. Dengan mengembangkan pandangan batin ini kita dapat menyadari Brahman. (pertanyaan no. 46) Mengapa kita harus menjaga Mantra Gayatri sepanjang hidup kita? Mantra Gayatri merupakan harta yang sangat berharga karena itu kita harus menjaganya sepanjang hidup kita. Kita harus belajar mengucapkan dan mengidungkan mantra Gayatri secara benar dan tepat seperti yang diajarkan Bhagavan. (Bhagavan telah mengajarkan cara mengucapkan kalimat serta lagu mantra Gayatri dan wacana tersebut direkam dalam Sathya Sai Bhajanavali, kaset no. 14, yang dijual di toko Prasanthi Nilayam. Kaset tersebut berjudul Bhagavan Speaks on Gayatri at Upanayam Ceremony on 17-3-1983 at Prasanthi Nilayam). Apakah yang seharusnya tidak pernah kita hentikan? Seharusnya kita tidak pernah menghentikan Mantra Gayatri. Dengan kata lain, kita harus mengucapkan Mantra Gayatri sekurang-kurangnya beberapa kali sehari dengan hati yang murni. Apa yang boleh kita hentikan?

Kita boleh menghentikan atau mengesampingkan mantra apa saja lainnya, tetapi jangan sampai kita menghentikan mantra Gayatri sepanjang hidup kita. Manfaat apa yang dapat kita peroleh dengan mengucapkan Mantra Gayatri beberapa kali sehari dengan hati yang murni? Mantra Gayatri akan melindungi kita dari mara bahaya dimana pun kita berada: Di dalam bus atau mobil, Di dalam kereta api atau pesawat terbang, Di pasar atau di jalan. Apa yang telah diketemukan orang-orang barat mengenai Gayatri? Para ilmuwan barat telah menemukan bahwa bila mantra Gayatri diucapkan dengan aksen yang benar seperti yang digariskan dalam Weda, lingkungan sekitarnya tampak diterangi oleh vibrasi yang ditimbulkan oleh mantra tersebut. Bhagavan memberitahu kita, “Suara mantra sama nilainya dengan artinya.” Sadhana, the Inwar Path, 90, Prasanthi Nilayam. Juga Sathya Sai Speaks III: 242. (Karena itu, kita harus belajar mengucapkan mantra Gayatri dengan benar seperti yang diajarkan oleh Bhagavan). (Mantra Gayatri yang diucapkan oleh Bhagavan diulang 3 kali pada akhir acara kidung suci di Barnes Place No. 22, Colombo 7. Disarankan agar jangan mempelajari pengucapannya dari guru-guru lain). Manfaat spiritual apa yang akan kita peroleh dengan mengucapkan Mantra Gayatri? Cahaya Brahman (Brahmaprakasa) akan turun pada kita, menerangi akal budi dan jalan spiritual kita, bila kita mengucapkan Mantra Gayatri dengan benar seperti yang diajarkan oleh Bhagavan. Pada waktu mengucapkan Mantra Gayatri sebaiknya kita mengikuti petunjuk yang diberikan Sri Krsna kepada Arjuna dalam Bhagavad Gita 5.77. “Menutup semua indera memusatkan perhatian di antara kedua alis……” Berapa seringkah kita mengucapkan Mantra Gayatri? Bhagavan telah mengatakan bahwa kita harus mengucapkan Mantra Gayatri sesering mungkin. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 238). Lihat juga pertanyaan 36 butir 14. “Semakin sering seorang mengucapkan Mantra Gayatri, semakin banyak manfaat yang diperolehnya”. Sebaiknya kita mengucapkan Mantra Gayatri sekurang-kurangnya 108 kali (satu japa mala) setiap pagi. Ini hanya memakan waktu 15 menit. Mereka yang memilih mengucapkan Mantra Gayatri sebagai latihan rohaninya, dapat mengucapkan 3 atau 5 japa mala setiap pagi dan melakukan jumlah yang sama atau kurang pada sore hari. Mengucapkan 10 mala (2 1/2 jam) setiap Minggu pagi dan hari-hari libur bukannya tidak mungkin bagi sadhakan yang serius. Gayatri Purascharana dilakukan dengan japa 10 mala setiap pagi selama 24 atau 40 hari tanpa henti. Agar dapat menyerap kekuatan mantra, hidup yang murni dan diet yang satwik sangat penting. Jika kita mengucapkan mantra Gayatri sambil mandi atau sebelum makan, apa hasilnya? Bila kita mengucapkan Mantra Gayatri pada waktu mandi, mandi kita menjadi suci. Jika kita mengucapkannya sebelum makan, makanan kita menjadi persembahan bagi Tuhan. Kita harus mengembangkan bhakti yang tulus kepada Tuhan, yang timbul dari lubuk hati kita. (Sanatana Sarathi September 1995, hlm. 238). Siapakah Gayatri? Gayatri adalah Anna Purna, Tuhan sebagai Ibu Jagat Raya, kekuatan Tuhan yang menjiwai segala kehidupan. Gayatri dilukiskan dengan lima wajah. Apakah wajah itu? Kelima wajah Gayatri adalah sebagai berikut:

OM atau Pranawa merupakan wajah pertama. Prinsip pranawa mewakili 8 bentuk kekayaan yang berbeda (asta aiswarya) BHUUR BHUVAH SVAH merupakan wajah kedua. TAT SAVITUR VARENYAM merupakan wajah ketiga. BHARGO DEVASYA DHIIMAHI merupakan wajah keempat. DHIYO YO NAH PRACODAYAAT merupakan wajah kelima. Kelima aspek mantra Gayatri ini berada dalam setiap manusia manusia (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm 23) lihat juga pertanyaan No. 12. Mengapa kita harus melakukan japa Mantra Gayatri tanpa henti? Kita harus melakukan japa Gayatri tanpa henti karena: Mantra Gayatri akan melindungi kita dari bahaya di mana pun kita berada, entah di dalam bus, mobil, kereta api, pesawat terbang, di pasar atau pun di jalan. Brahmaprakasa ‘cahaya Brahman’ akan turun kepada kita dan menerangi jalan spiritual kita bila kita mengucapkan mantra Gayatri. Bagaimana Mantra Gayatri melindungi kita? Mantra Gayatri melindungi kita karena Gayatri adalah Annapurna, Ibu Jagat Raya, kekuatan yang menjiwai segala kehidupan. Bila kita dilindungi Annapurna, Tuhan sebagai Ibu, kita tidak perlu menangis untuk pangan atau papan. (Karena itu, kita harus mengucapkan Mantra Gayatri sesering mungkin. Semakin banyak kita mengucapkan Mantra Gayatri, semakin besar manfaatnya bagi kita. (Lihat pertanyaa no. 47). Selain perlindungan yang kita peroleh dengan Mantra Gayatri, adakah perlindungan lain yang kita perlukan? Tidak. Bhagavan memberitahu kita bahwa Mantra Gayatri cukup untuk melindungi orang yang mengucapkannya. (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 237). Mengapa Mantra Gayatri saja sudah cukup untuk melindungi orang yang mengucapkannya? Mantra Gayatri cukup untuk melindungi orang yang mengucapkannya karena seperti yang diberitahukan Bhagavan kepada kita, mantra ini mengandung segenap kekuatan Tuhan. Manfaat apa yang diperoleh para pelajar dan mahasiswa bila mengucapkan Mantra Gayatri? Pada upacara upanayam yang diselenggarakan di Prasanthi Nilayam pada tanggal 17-3-1983 (kaset Bhjanavali No: 14), Bhagavan memberitahu para pelajar dan mahasiswa sebagai berikut: Kalian boleh mengucapkan atau tidak mengucapkan mantra lain, tetapi ingatlah, dengan mengucapkan Mantra Gayatri manfaatnya dapat dilihat. Dengan terus menerus mengucapkan Mantra Gayatri, engkau sendiri akan mencapai keadaan pemenuhan, suatu perasaan bahwa engkau telah mencapai sesuatu. Tetapi ada makna yang lebih mendalam mengapa Mantra Gayatri diberikan kepada anak-anak kecil. Dalam mantra ini terdapat kata penutup, “DHIYO YO NAH PRACODAYAAT,”. Artinya begini, sebelum engkau diberi mantra ini, secara intelektual engkau terbelakang, secara mental engkau agak malas, dan engkau memiliki beberapa sifat negatif. Tetapi setelah engkau diberi mantra ini, akal budimu menjadi lebih tajam, engkau menjadi lebih giat, lebih bersemangat, dan tentu saja memperoleh syarat untuk memperoleh nilai yang lebih baik, peringkat yang lebih baik, dan kelas-kelas utama. Mulai besok semoga anak-anak ini, karena mengucapkan mantra ini pada pagi dan sore hari, diberkati dengan ketajaman akal budi yang langka yang mempengaruhi peruntungannya dan akan menentukan nasib mereka. Mereka akan mencapai pendidikan yang tinggi. Mereka akan menjadi

warga negara yang teladan sehingga masa depan negeri ini akan aman di tangan mereka. Dalam wejangan di Mandir Prasanthi pada tanggal 23-8-1995 Bhagavan berkata, “Mantra Gayatri merupakan hal yang paling dibutuhkan kaum muda karena (doa itu) menjamin masa depan yang cerah dan memberi harapan bagi mereka.” (Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 233-238). Catatan: Bila tidak dituliskan sumbernya, jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas diambil dari Sri Sathya Sai Speaks jilid X hlm. 109, 110, dan dari Sanatana Sarathi, September 1995, hlm. 233-238. Titik Pusat MEDITASI. Salah satu fungsi meditasi ini adalah untuk membuka chakra-chakra yang terdapat dalam lapisan kosmik tubuh kita ini, selain fungsi yang lain, seperti kesehatan, ketenangan dan lain-lain. Untuk bisa mempraktekkan teknik meditasi di dalam kehidupan sehari-hari maka terlebih dahulu anda harus diberi tuntunan khusus dalam jenis meditasi ini. Untuk itu seorang Guru atau pelatih yang ditunjuk bisa diminta untuk menuntun anda dalam praktek meditasi lima point ini, paling tidak untuk pertama kali saja. Setelah itu barulah anda bisa mempraktekkan meditasi ini secara sendiri-sendiri di rumah. Adapun teknik sebagai berikut: 1.

Pusatkan pikiran di ujung tulang ekor (Muladhara Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM di dalam hati. 2. Pusatkan pikiran anda di titik pusar (Manipura Chakra) selama kurang lebih setengah menit ucapkan AUM dan ucapkan dalam hati anda. 3. Pusatkan pikiran anda di pusat hati (Anahatha Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM dalam hati anda. 4. Pusatkan pikiran di tenggorokan (Visuddha Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM dalam hati anda. 5. Pusatkan pikiran anda di tengah-tengah kening antara kedua alis (Ajna Chakra) selama kurang lebih setengah menit ucapkan AUM dalam hati anda. 6. Proses berikutnya adalah bergerak turun, ucapkan AUM sekali lagi di tengah-tengah kening antara dua alis (Ajna Chakra). 7. Pusatkan pikiran di tenggorokan (Visuddha Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM dalam hati anda. 8. Pusatkan pikiran anda di pusat hati (Anahatha Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM dalam hati anda. 9. Pusatkan pikiran anda di titik pusar (Manipura Chakra) selama kurang lebih setengah menit ucapkan AUM dan ucapkan dalam hati anda. 10. Pusatkan pikiran di ujung tulang ekor (Muladhara Chakra) selama kurang lebih setengah menit dan ucapkan AUM di dalam hati. Saya yakin kalau kita rajin melakukan meditasi, di dalam pekerjaan apapun pasti kita bisa melakukanya dengan sangat baik karena konsentrasi kita sudah di latih, hati kita bisa lebih tenang dalam menyelesaikan pekerjaan yang kita lakukan.

PENGERTIAN BHAJAN

Kata bhajan berasal dari kata “bhaj” yang berarti memuja, menyembah, bersujud, dan terikat pada Tuhan. Bhajan diartikan sebagai kegiatan pemujaan ke hadapan Tuhan dengan mencantingkan/menyanyikan lagu-lagu suci yang di dalamnya sarat dengan nama-nama Tuhan. “Govindam Bhaj Modha Mate, Samprapte sannihithe Kaale, Nahi Nahi Rakshati dukhrun Karane, Iha Samsare Bahu Dustare, Kripaye Pare, Pahe Murare” Ulanglah nama Tuhan, oh manusia yang kurang cerdas, Waktu kematian sedang terlukis semakin dekat Aturan dalam perdebatan tidak akan melindungi, Kehidupan duniawi telah diisi oleh penderitaan. Mohonlah rahmat Tuhan, perlindunganNYA.

FUNGSI BHAJAN

1. Membersihkan/menyucikan diri. 2. Membersihkan/memurnikan atmosphere alam semesta. 3. Menimbulkan medan vibrasi posititf yang lebih kuat. 4. Menghadirkan Tuhan. Tuhan menghadirkan diri dimana wujud Beliau dinyanyikan dengan sepenuh hati. 5. Bhajan merupakan suatu proses yang menyebabkan pikiran menjadi berkembang ke dalam nilai-nilai abadi, kemulyaan dan keagungan Tuhan serta menghentikan pikiran sempit terhadap kesenangan duniawi. 6. Merupakan pranayama. 7. Bhajan membuat orang sehat. 8. Mengubah gelombang elektromagnetik yang buruk menjadi gelombang dan suara yang menyejukkan. 9. Mengatur lima prana. 10. Mengatur lima vayu. 11. Membangun kekuatan laten dari kundalini dan semua cakra, menajamkan kecerdasan, buddhi dan ingatan.

12. Tuhan yang maha kuasa (Rg Veda), harus dipuja dengan mantra (Yajur Veda) dan dipuji dengan nyanyian merdu (Sama Veda). 13. Bhajan dinyanyikan dengan bhava dan dari hati hingga menimbulkan kesadaran Tuhan. 14. Fungsi kebersamaan telah disusun sedemikian rupa oleh Bhagavan Sri Sathya Sai Baba sehingga memadukan unsur di dalam manusia dan di luar manusia (mikro kosmos dan makro kosmos), sehingga timbul keselarasan harmoni. Harmoni di antara para bhakta, harmoni antara bhajan dengan sikap kita sebagai tuntunan menuju kesadaran Tuhan. Bhajan mampu menggiring manusia ke aspek kesadaran yang lebih tinggi, konsentrasi pikiran, disiplin dan kebersamaan. Bhajan haruslah mutalu (segepok permata) yang menghasilkan mutalu (jalan menuju Tuhan). Secara fisik bhajan adalah patalu (lagu) yang berdasarkan raga(laras, tuning), dan thal (ketukan, beat). Tanpa hal ini bhajan sebagai proses spiritual tidak menghasilkan daya yang maksimal. Kebersamaan ini diibaratkan kumparan magnet dari suatu trafo yang semakin digerakkan akan menimbulkan energi/kekuatan yang berlipat ganda, karena antara mereka yang terlibat alan timbul daya sinergis saling memperkuat satu sama lain. Daya-daya yang dihasilkan dari kebersamaan itu adalah pemangkasan watak-watak buruk manusia seperti keakuan, kesombongan, kebencian, kemarahan, iri, dengki yang sangat menghambat perkembangan spiritual. Mala dari itu bhajan harus dilaksanakan dengan suasana kebersamaan. SAI MAHAVAKYA TENTANG BHAJAN 1. Nyanyian bhajan yang dikidungkan akan meliputi dan mengisi lapisan ether (atmosfir) dalam bentuk sebagai gelombang suara; sehingga dengan demikian, maka lingkungan di sekitar itu akan mengalami proses pemurnian. Dengan menghirup udara dari atmosfir yang sudah disucikan ini, maka hati kita juga akan ikut dimurnikan. Pengulangan nama-nama Tuhan adalah suatu proses give and take. Hendaknya kebiasaan menyanyikan nama-nama Tuhan dijadikan sebagai latihan mutual sharing, yaitu dalam hal saling berbagi kesenangan dan kesucian. Engkau harus ingat bahwa suara-suara yang kita ucapkan akan bergetar dan bergema di atmosfir. Getaran-getaran tersebut secara permanen tetap ada di lapisan ether dan gelombang-gelombang tersebut berusia lebih panjang daripada orang yang mengucapkan atau mengkidungkannya. - Divine Discourse, November 8, 1986. 2. Engkau harus menyadari bahwa bhajan, namasmaran dan puja(menyanyikan Nama Tuhan dan memuja Tuhan) bukanlah untuk menyenangkan atau membahagiakan Tuhan, namun demi kemajuan spiritual kita. Seringkali, orang-orang menyanjung mereka yang kaya dan berkuasa – apalagi jika mereka adalah yang memberi pekerjaan atau kita pernah berhutang budi atas pertolongan mereka yang sangat berharga – untuk merayu mereka supaya mau membagikan pemberian mereka. Namun Tuhan tidak menyiramkan Anugerah pada orangorang karena mereka menyanyikan lagu pujaan untukNya. Tuhan juga tidak akan turun menemui mereka yang tidak memujaNya. Pengulang-ulangan nama dan sifat Tuhan hanyalah demi memungkinkan kita untuk merenungkan pedoman hidup yang semakin baik dan lebih mendekatkan diri kita pada Keilahian yang merupakan jati diri kita yang sebenarnya.

3. Bhajan adalah salah-satu proses dimana engkau bisa melatih mind (batin) agar bergelut dalam nilai-nilai luhur nan abadi. Ajarkanlah mind agar ia senanitasa merenungkan kemuliaan Tuhan serta menjauhinya dari kenikmatan sesaat. Inilah yang dapat dicapai melalui bhajan maupun pooja. Bhajan akan menimbulkan keinginan untuk merasakan sendiri kebenaran, untuk melihat keindahan Tuhan serta untuk mencicipi bliss yaitu Sang Atma (Self). Bhajan akan mendorongmu agar menyelam ke dalam dirimu sendiri guna merealisasikan jati-dirimu yang sejati. Apabila terdapat dorongan demikian, maka jalan untuk mencapainya akan menjadi mudah. Yang terpenting adalah engkau harus selalu ingat bahwa dirimu adalah Divine. 4. Bagi mereka yang menyanyikan lagu-lagu bhajan akan mendapatkan apa yang disebut dengan “Peningkatan Ganda”, karena mereka mendapatkan kebahagiaan dan sekaligus menyebarkan kebahagiaan. Hidup saat ini dipenuhi dengan penderitaan, ditimpa ketakutan dan berputus asa. Satu-satunya waktu dimana engkau bisa melupakan pikiran-pikiran tersebut dan memperkuat dirimu sendiri untuk menghadapi masa-masa yang sulit adalah ketika engkau menghubungkan diri dengan Sumber dari segala sumber kekuatan, yaitu Tuhan. Engkau tidak akan dapat memperoleh kedamaian dan kebahagiaan saat engkau tunduk dibawah tumpukan beban hidup sehari-hari. Engkau membawa beban kekhawatiran yang sangat berat sepanjang hari. Kesampingkanlah sejenak semua itu selama satu jam setiap malam dan luangkanlah waktu bersama Tuhan, yang mana bisa membuat bahumu menjadi kuat dan meringankan bebanmu. Engkau makan dua kali sehari untuk menjaga kesehatan badan, bukankah seharusnya engkau melaksanakanbhajan paling tidak sekali sehari untuk menjaga kesehatan pikiran? - Divine Discourse, , Dec 12, 1976 5. Pada waktu Bhajan, seseorang seharusnya mencoba untuk mengangkat Bhajan pada tingkat spiritual dengan menyanyikannya dengan penuh bhakti dan perasaan suka cita, bukannya memberikan perhatian besar pada Raaga (melodi), Thaala (irama), Laya (ritme), dan Shruti (nada). Lagu seharusnya mengalir bukan dari bibir, tetapi dari hati. Ketika lagu berasal dari hati, hal itu juga akan membahagiakan pendengarnya. Lakukan Bhajan dengan kemurnian hati tanpa cela, lupakan segala keinginan duniawi. Ketika engkau melantunkan Nama Tuhan dengan hati yang murni, engkau akan mengalami ketuhanan. 6. Engkau mengulang nama Tuhan, menyanyikan lagu Bhajan, dan bermeditasi agar memperoleh kemanunggalan pikiran, bukan? Setelah kemanunggalan ini tercapai, ketuhanan di dalamnya akan terungkap sehingga usaha lainnya tidak lagi penting. Mereka yang ingin menjadi peminat spiritual, untuk mencapai pembebasan, seharusnya tidak memberikan argumen dan menentang argumen tersebut. Engkau seharusnya tidak tertarik oleh tipu daya perasaan yang buruk! Engkau seharusnya melihat kesalahanmu sendiri dan tidak mengulanginya lagi. Engkau seharusnya menjaga dan melindungi hal ini, dengan matamu yang tetap mengarah pada tujuan, dan melenyapkan berbagai kesulitan, halangan dan gangguan yang mungkin engkau temui dalam perjalananmu.- -Divine Discourse, Prema Vahini 7. Kecenderunganmulah (samskara) yang akan membangun atau malah merusak hidupmu. Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan membawa semua makhluk mencapai tujuannya. Tindakan yang engkau lakukan bisa membawamu mengarungi hidup melewati

segala nestapa dan kesedihan. Hanya melalui tindakan yang baik sajalah maka engkau akan bisa mencapai Tuhan. Jadi tiap orang haruslah sepenuhnya melakukan perbuatan yang baik. Menunaikan tugasmu dengan sepenuh hati adalah wujud persembahan yang sejati. Itu adalah cara yang terbaik untuk mengingat Tuhan. Itu adalah Bhajan yang tertinggi. Hal itu menyebarkan kasih tanpa membeda-bedakan. Tugasmu sehari-hari tiada lain adalah melakukan pelayanan. Libatkanlah dirimu dalam pelayanan, ingatlah Tuhan tanpa terganggu, tetapkanlah tujuan untuk mencapai Tuhan. Ini adalah jalan raya menuju keberhasilanmu.- Divine Discourse, Prema Vahini 8. Kata “Adhyatmic” atau spiritual seringkali digunakan oleh pengikut dan pengajar spiritual. Apa yang sebenarnya tersirat dari perkataan tersebut? Apakah Bhajan atau doa bersama termasuk dalamAdhyatmic? Atau, apakah itu termasuk upacara dan perayaan keagamaan? Atau, apakah itu termasuk Japa dan Dhyana? (Pengulangan Nama-nama Tuhan dan Meditasi)? Atau lebih luas lagi termasuk juga perjalanan atau ziarah ke tempat suci? Bukan, Bukan! Hal itu semua hanyalah tindakan yang bermanfaat.Adhyatmic dalam pengertian yang sebenarnya berhubungan dengan dua kemajuan pencapaian atau paling tidak usaha-usaha sepenuh hati menuju tercapainya dua hal berikut ini – Melenyapkan sifat-sifat atau ciri-ciri hewani yang masih tetap melekat pada umat manusia dan persatuan dengan Tuhan. -Divine Discourse, Dec 30, 1977 9. Mulai saat ini, bertekadlah untuk berbuat baik dan selalu mengembangkan cinta-kasih. Lakukanlah tugas-tugasmu dengan senang-hati dan untuk kepuasan setiap orang. Ketika engkau merasa bersalah atas perbuatan tidak benar yang telah engkau lakukan, maka sikap seperti itu akan menyenangkan Tuhan dan Beliau akan memaafkanmu. Jikalau engkau betulbetul berupaya untuk bertobat dan menjadi lebih baik lagi, maka Tuhan akan mencurahkan rahmat-Nya untukmu.... Ketika di dalam batinmu muncul pemikiran-pemikiran untuk merugikan orang lain, misalnya keinginan unuk mencuri ataupun menyebarkan fitnah dan sebagainya, maka segeralah berpaling kepada Tuhan untuk meminta bantuan-Nya. Berdoalah kepada-Nya untuk meminta kekuatan, sebab semua pemikiran-pemikiran (negatif) tadi bersumber dari rasa takut dan sikap pengecut, yang mana semua kualitas itu berakar dari kelemahan di dalam diri kita sendiri. Ucapkanlah nama Tuhan atau nyanyikanlah bhajan bagi dirimu sendiri, maka dengan demikian, semua pemikiran (negatif) itu akan lenyap dan menjauhkanmu dari kejahatan. - Divine Discourse, March 19, 1978. 10. Apapun juga bentuk pelayanan yang diberikan, baik di rumah-sakit maupun di dalam kelompok bhajan, yang terpenting adalah bahwa pelayanan itu haruslah dilaksanakan dengan sikap rendah hati dan penuh penghormatan. Sebab hanya dengan demikianlah, akan tercapai chiththa suddhi (purifikasi batin dan pikiran), yang merupakan manfaat utama yang bisa dipetik dari tindakan pelayanan. Pengulangan nama-nama Tuhan secara kontinu melalui jutaan nama-nama-Nya yang bisa diindentifikasi melalui imajinasi ataupun intellek manusia - merupakan cara terbaik untuk mengoreksi dan membersihkan batin manusia... Melalui nama-nama Tuhan, engkau akan senantiasa berada dekat dengan-Nya. - Divine Discourse, December 21, 1967. 11. Engkau tidak perlu terlalu merisaukan tentang kesalahan yang diperbuat oleh orang lain. Yang lebih penting adalah lihatlah kesalahanmu sendiri dan berupayalah untuk

memperbaikinya. Atas penyakit yang engkau derita, engkau sendirilah yang harus meminum obatnya. Jikalau engkau tidak merasa ada yang salah dengan dirimu, maka tentunya engkau tidak perlu untuk merasa terganggu atas ucapan-ucapan orang lain. Yang pertama sekali harus dilakukan adalah memperhatikan perilakumu sendiri. Majulah dan berjalanlah lurus; janganlah mengikuti jalur yang berkelok-kelok. Jangan pula membaca buku dan film murahan (amoral); sebab karaktermu akan ikut terpengaruh dan akan membangkitkan sifatsifat yang penuh kekerasan dan kejahatan. Sebaliknya, pergunakanlah uangmu untuk mendapatkan makanan yang sathwic. Kembangkanlah kebiasaan-kebiasaan yang positif seperti: bhajan, mempraktekkan Asanas (postur-postur Yoga), meditasi, duduk-hening – semua praktek-praktek ini akan memberimu kedamaian dan kegembiraan batin, pikiran dan konsentrasi yang jernih serta menjadi mantap. - Divine Discourse, May 13, 1968 12. Memang tidaklah mudah untuk memalingkan batin manusia dari hal-hal keduniawian agar menoleh kepada (jalan) ke-Tuhan-an. Berbagai bentuk kegiatan spiritual seperti meditasi, mengulang-ulang nama Tuhan (namasmarana), bhajan, membaca kitab-kitab suci dan lainlain; semua akivitas tersebut dibuat sedemikian rupa untuk keperluan memurnikan mind (pikiran) agar ia dapat berkonsentrasi kepada Tuhan. Seperti halnya sebuah ladang atau sawah yang terlebih dahulu harus dibajak agar tanah di tempat itu siap untuk ditanami sehingga kelak membuahkan panen yang berlimpah. Nah, demikian pula halnya dengan hati manusia, yang perlu dimurnikan dan disucikan melalui tindakan-tindakan bajik dan suci serta melalui sadhana (disiplin spiritual), agar ia menghasilkan panen berupa buah kebijaksanaan Ilahi (Divine Wisdom). - Divine Discourse, August 19, 1984. 13. Engkau melaksanakan bhajans sembari mengira bahwa tindakanmu tersebut adalah demi untuk menyenangkan Tuhan. Namun ketahuilah bahwa Tuhan tidak membutuhkan apapun juga. Bhajan bermanfaat demi untuk kebahagiaanmu sendiri. Berbagilah kebahagiaan itu dengan sesamamu. Tuhan adalah perwujudan bliss dan oleh sebab itu, Beliau tidak membutuhkan apapun juga darimu. Oleh karena Tuhan adalah perwujudan kebahagiaan abadi, lalu apa lagi yang Beliau butuhkan? Ia tidak tertarik dengan kesenangan duniawi yang serba temporer ini. Pada saat engkau menyanyikan bhajan, maka hatimu menjadi murni & suci. Ibadah dan bhajan yang engkau laksanakan adalah dimaksudkan demi untuk memberikan kebahagiaan bagimu dan bukan untuk Tuhan. - - Divine Discourse, March 16, 2003 14. Daripada mengalah terhadap daya-pikat obyek-obyek duniawi, adalah lebih penting bagimu untuk lebih berkonsentrasi dalam usaha-usaha spiritual yang tiada lain adalah merupakan kecenderungan alamiahmu. Untuk itu, sangat dibutuhkan pergaulan dengan orang-orang yang saleh. Jauhilah pergaulan dengan mereka yang jahat. Pergaulan yang saleh bukan hanya sekedar diartikan sebagai mengikuti kegiatan bhajan dan persekutuan religius. Sathsang yang sebenarnya adalah memupuk pergaulan dengan Sath (conscience/hati nurani) masing-masing. Dengan perkataan lain, berkontemplasilah kepada-Nya. Jalankanlah tugastugasmu sehari-hari dengan pikiranmu yang senantiasa dipusatkan kepada-Nya. Persembahkanlah setiap perbuatanmu kepada-Nya. Inilah cara terbaik untuk menyempurnakan diri serta menyucikan kehidupanmu. - Divine Discourse, December 18, 1994.

15. Selama engkau memperlakukan Tuhan sebagai 'entitas' yang berbeda dibandingkan dengan bhakta lainnya, maka kaidah alamiah dari Bhakti (devotion) tak akan bisa dipahami. Walaupun engkau mempraktekkan bhajan, chanting, meditasi dan yoga, namun selama perasaan saling membedakan tersebut masih ada, dirimu masih rawan untuk kehilangan keyakinan/kepercayaan kepada-Nya. Mereka yang menganggap dirinya berbeda dari Sang Ilahi tak akan bisa menjadi bhakta sejati. Sikap yang benar adalah bahwa pada hakekatnya engkau harus memperlakukan dirimu sebagai Divine, seperti halnya percikan api yang kualitasnya tidak berbeda dengan sumbernya. - Divine Discourse, August 27th, 1986.

Related Documents

Mantra Gayatri
January 2021 1
Gayatri Mantra
January 2021 1
Gayatri Mantra
January 2021 1
Science Of Gayatri Mantra
January 2021 0
Gayatri Mudras
January 2021 1

More Documents from "Anonymous AMmNGgP"

Mantra Gayatri
January 2021 1