Metodologi Penelitian (jenis-jenis Penelitian Kesehatan) By Nani

  • Uploaded by: Ariefz Will
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metodologi Penelitian (jenis-jenis Penelitian Kesehatan) By Nani as PDF for free.

More details

  • Words: 1,805
  • Pages: 33
Loading documents preview...
METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN (Jenis – jenis Penelitian Kesehatan) Oleh Andi Suhenda

Penelitian Kesehatan A. Batasan Penelitian Kesehatan Penelitian pada hakekatnya adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis Istilah ilmiah disini diartikan kebenaran pengetahuan yang didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh dari penyelidikan secara hati-hati dan bersifat obyektif bukan dari ide pribadi atau dugaan-dugaan , tetapi berdasarkan fakta empiris Oleh sebab itu kegiatan penelitian ilmiah memerlukan dan menempuh tahap-tahap yang sistematis dalam arti menurut aturan tertentu dan logis dalam arti sesuai dengan penalaran.

• Hillway Tyrus di dalam bukunya Inroduction to research mengatakan bahwa penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah tersebut yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya • Penelitian kesehatan berorientasikan atau memfokuskan kegiatannya pada masalahmasalah yang timbul dalam bidang kesehatan / kedokteran dan sistem kesehatan

• Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok Yakni : Kesehatan individu yang klinis / pengobatan, yang biasanya disebut kedokteran Kesehatan yang berorientasi pada kesehatan kelompok atau masyarakat, yang bersifat pencegahan, yang disebut kesehatan masyarakat (public health) Sub bidang kesehatan masyarakat ini pun terdiri dari berbagai komponen seperti epidemiologi, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, administrasi kesehatan masyarakat, gizi masyarakat dan sebagainya Secara makro, kesehatan merupakan sub sistem dari sistem sosial budaya yang tidak terlepas dari sub sistem yang lain spt : pendidikan, ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini merupakan sasaran dari penelitian kesehatan.

• Penelitian kesehatan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memahami permasalahan-permasalah yang dihadapi dalam bidang kesehatan , baik kuratif / klinis maupun preventif / kesehatan masyarakat, serta masalah-masalah yang berkaitan dengannya dengan mencari bukti yang muncul, dan dilakukan melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis, dan logis.

B. Jenis – jenis penelitian kesehatan Berdasarkan metodenya, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 3 kelompok besar yaitu : I. Metode penelitian survei (Research Method) Penelitian survei adh: suatu penelitian yg dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian(masyarakat), sehingga sering disebut penelitian non eksperimen. Dalam survei, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh obyek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut (sampel) Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasinya

• Penelitian survei, digolongkan lagi menjadi 2, yaitu penelitian survei yang bersifat deskriptif (descriptive) dan analitik (analytical) • Dalam penelitian survei deskriptif, peneliti diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan dalam suatu komunitas atau masyarakat. Msl: distribusi penyakit dalam suatu masyarakat dan kaitannya dengan umur, jenis kelamin, dan karakteristik lain. Oleh sebab itu penelitian deskriptif ini sering disebut penelitian penjelajahan (exploratory study) dalam survey deskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana (how)

• Survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi mis; mengapa penyakit menyebar disuatu masyarakat, mengapa penyakit terjadi pada seseorang. Mengapa masyarakat tidak menggunakan fasilitas yang telah tersedia, Mengapa orang tidak mau membuat jamban keluarga dan sebagainya . Survei analitik ini pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa (whay ?) oleh sebab itu juga disebut penelitian penjelasan (explanatory study)



Penelitian survei yang bersifat analitik ini dibedakan lagi menjadi 3 macam , yaitu : 1. Seksional/Potong Silang (Cross Sectional) Dalam penelitian sektional silang, variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan) mis; penelitian tentang hubungan antara bentuk tubuh dengan hipertensi, hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dengan penyakit menular dsb. Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk variabel sebab (independent variable) maupun variabel akibat (dependent variable) dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus.

2. Studi Restrospektif (Retrospective Study) Penelitian ini adalah penelitian yang berusaha melihat kebelakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabelvariabel yang mempengaruhi akibat tersebut Kata lain : Penelitian retrospektif ini berangkat dari dependent variable, kemudian dicari independent variable-nya Mis; penelitian yang akan mencari hubungan antara merokok dengan kanker paru-paru, maka dimulai dari mengumpulkan kasus penderita kanker paru-paru, kemudian dari kasus tersebut dinyatakan tentang riwayat merokok pada waktu yang lampau sampai sekarang.

Dari sini akan dapat diketahui berapa persen dari kasus tersebut yang merokok, dan berapa batang rokok yang diisap tiap hari, serta berapa persen dari kasus tersebut tidak merokok, dari proporsi besarnya perokok dan bukan perokok terhadap jumlah kasus tersebut, akan dapat disimpulkan hubungan antara merokok dan kanker paru-paru Ilustrasi : Kasus Merokok Penderita Ca Paru Tak Merokok

Kontrol Merokok

Non penderita Ca paru Tak Merokok

3. Studi Prospektif (Prospective Study/Cohort) Penelitian ini adalah penelitian yang melihat ke depan (forward looking) artinya penelitian ini dimulai dari variabel penyebab atau Faktor resiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang Penelitian ini berangkat dari variabel independen kemudian diikuti akibat dari independen variabel tersebut terhadap dependen variabel. Mis; Penelitian tentang hubungan antara merokok dan kanker paru-paru, tersebut tidak dimulai dari kasus atau penderita , tetapi dari orang yang merokok dan bukan perokok. Penelitian dimulai dari mengambil sampel dari perokok dan bukan perokok, dan diikuti mis sampai 15 tahun mendatang

Setelah 15 tahun, maka terhadap orang-orang tersebut diadakan peneriksaan kesehatan khususnya paru-paru. Dari analisis hasil atau proporsi orang-orang yang merokok dan menderita kanker paruparu, dan bukan perokok juga menderita kanker paru-paru, serta orang yang merokok tidak menderita kanker paru-paru, dan orang yang tidak merokok tidak menderita paru-paru, dapat disimpulkan hubungan antara merokok dan kanker paru

Ilustrasi Risiko : Ca Paru Merokok Tidak Ca Paru -------------------------------------------------------------Kontrol Ca Paru

Tak Merokok Tidak Ca Paru

Secara visual bentuk penelitian survei analitik Bentuk pendekatan survei analitik

FAKTOR RESIKO

EFEK

PENYEBAB

AKIBAT

VERIABEL BEBAS

VARIABEL TERIKAT

II. Metode Penelitian Eksperimen Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen variabel Yang dimaksud dengan perlakukan atau percobaan disini adalah suatu usaha modifikasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat dari peristiwa tersebut Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan intervensi. Oleh sebab itu sering disebut penelitian intervensi (intervention studies)

Dari segi manfaat atau kegunaannya, penelitian kesehatan dapat digolongkan sbb : 1. Penelitian dasar (Basic of Fundamental Research) Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul pada suatu ikhwal atau kejadian Dari gejala yang terjadi pada ikhwal tersebut dianalisis, dan kesimpulannya adalah merupakan pengetahuan atau teori baru. Jenis penelitian ini sering juga disebut penelitian murni atau “pure research” karena dilakukan untuk merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan/kedokteran Misal : penellitian ttg teori penyebab kanker, penelitian

2. Penelitian terapan (Aplied Research) Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses suatu sistem atau program, dengan menerapakan teori-teori kesehatan yang ada. Penelitian ini berhubungan dengan penerapan suatu sistem atau metode yang terbaik sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk suatu hal atau suatu keadaan Artinya penelitian dilakukan sementara itu sistem baru tersebut diuji coba dan dimodifikasi Penelitian terapan ini sering disebut penelitian operasional (operational research) conth; penelitian untuk mengembangkan sistem pelayanan terpadu di Puskesmas

3.Penelitian Tindakan (Action Research) Penelitian ini dilakukan terutama untuk mencari dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi untuk keadaan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara terbatas Biasanya penelitian ini dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian dilakukan terhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung Penelitian ini biasanya dilakukan dimana pemecahan masalah perlu dilakukan, dan hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu keadaan mis; penelitian tindakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat transmigrasi

4. Penelitian evaluasi (evaluation Research) Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau sistem Penelitian evaluasi ada 2 tipe yaitu tinjauan (reviews) dan pengujian (trials)

Penelitian evaluasi yang bersifat tinjauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program itu berjalan, dan sejauh mana program tersebut mempunyai hasil atau dampak. Mis; penelitian untuk mengevaluasi keberhasilan program imunisasi, program perbaikan sanitasi lingkungan, program keluarga berencana dsb. Penelitian pengujian atau trials dilakukan untuk menguji efektivitas dan efisiensi suatu pengobatan atau program yang lain. Biasanya penelitian ini dilakukan untuk menguji keampuhan dari suatu produk obat baru atau sistem pengobatan lain . Oleh sebab itu jenis penelitian ini lebih dikenal dengan nama penelitian klinik, atau clinical trials

Ditinjau dari segi tujuan , penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : 1. Penelitian penjelajahan (eksploratif), bertujuan untuk menemukan problematik-problematik baru dalam dunia kesehatan atau kedokteran 2. Penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan atau teori baru dibidang kesehatan atau kedokteran 3. Penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kebenaran suatu teori dalam bidang kesehatan atau kedokteran

Dari segi tempat atau sumber data dari mana penelitian itu dilakukan , jenis penelitian kesehatan dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Penelitian perpustakaan (library research) dilakukan hanya dengan mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku literatur, laporan-laporan, dan dokumen-dokumen yang diperpustakaan 2. Penelitian laboratorium (laboratory research) dilakukan didalam laboratorium pada umumnya digunakan dalam penelitian klinis

3 Penelitian lapangan dilakukan dalam masyarakat, dan masyarakat sendiri sebagai obyek penelitian oleh sebab itu penelitian ini biasanya digunakan dalam penelitian kesehatan masyarakat (public health)

C. Tujuan penelitian kesehatan Secara umum tujuan semua jenis penelitian kesehatan itu antara lain adalah : a. Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan atau kedokteran b. Mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara fakta-fakta yang ditemukan dalam bidang kesehatan atau kedokteran

c. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori-teori yang ada d. Mengembangkan alat, teori atau konsep baru dalam bidang kesehatan/kedokteran yang memberi kemungkinan bagi peningkatan kesehatan masyarakat khususnya, dan peningkatan kesejahteraan umat manusia pada uumnya

Secara garis besar tujuan penelitian kesehatan / kedokteran itu dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1. Untuk menemukan teori, konsep, dalil atau generalisasi baru tentang kesehatan atau kedokteran 2. Untuk memperbaiki atau memodifikasi teori, sistem, atau program pelayanan kersehatan / kedokteran 3. Untuk memperkokoh teori, konsep, sistem, atau generalisasi yang sudah ada

D. Manfaat Penelitian Kesehatan Secara singkat manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasi sebagai berikut : a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan individu, kelompok , maupun masyarakat

b

Hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya, dan kengkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang direncanakan c. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah kesehatan, atau kegagalan-kegagalan yang terjadi di dalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah masalah kesehatan tersebut

d. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyususn kebujaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan sistem pelayanan kesehatan e. Hasil penelitian kesehatan dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan , peralatan, dan ketenagakerjaan baik secara kuantitas maupun secara kualitas guna mendukung sistem kesehatan

PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF Aksioma Dasar

Metode Kuantitatif

Metode Kualitatif

Sifat realistis

Dapat diklasifikasikan, konkrit,teramati,terukur

Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman

Hubungan peneliti dengan yg diteliti

Independen, supaya terbangun obyektifitas

Interaktif dg sumber data supaya memperoleh makna

Hubungan variabel

Sebab-akibat (kausal)

Timbal balik/interaktif

Kemungkinan generalisasi

Cenderung membuat generalisasi

Transferability (hanya mungkin dlm ikatan konteks dan waktu)

Peranan nilai

Cenderung bebas nilai

Terikat nila-nilai yg dibawa peneliti dan sumber data

TERIMAKASIH

Related Documents


More Documents from "Silvia Nindhita"