Loading documents preview...
MEKANIKA TANAH I Pengasuh Mk.
Sutirto jurusan teknik sipil politeknik negeri Kupang 2011
BAB. I TANAH
Tanah dalam pandangan Teknik Sipil
Ukuran partikel butiran tanah
Himpunan mineral, bahan organik, dan endapanendapan yang relatif lepas ( loose), yang terletak diatas batuan tanah dasar ( bedrock). Ikatan antara butiran yang relatif lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida yang mengendap di antara partikelpartikel. Ruang diantara partikel-partikel tersebut dapat berisi air, udara atau keduanya.
pasir, lempung, lanau atau lumpur
Klasifikasi Butiran Tanah
Klasifikasi Butiran Tanah menurut Unified Soil Classification System, ASTM, MIT dan Internasional Momenclature
Berat Volume Tanah dan HubunganHubungannya
Diagram Fase Tanah
Dari Gambar diatas dapat di buat persamaan sebagai berikut : W = Ws + Ww Dimana : Ws = berat butiran padat V = Vs + Vw+Va Ww = berta air Vs = volume butiran padat Vv = Vw+Va Vw = volume air Va = Volume udara Berat Udara ( Wa) dianggap sama dengan nol. Hubungan – hubungan volume yang sering digunakan dalam mekanika tanah adalah kadar Air ( W), angka pori ( e), porositas ( n) dan derajat kejenuhan ( S) Kadar Air ( W) adalah perbandingan antara berat air (Ww ) dengan berat butiran padat ( Ws ) dinyatakan dalam prosen : W (%) = Ww/Ws x 100 Porositas (n), adalah perbandingan antara volume rongga ( Vv ) dengan volume total ( V) . Nilai n dapat dinyatakan dalam persen atau desimal n = Vv /V
Angka Pori ( e) adalah perbandingan antara volume rongga ( Vv ) dengan volume butiran ( Vs ) yang dinyatakan dengan desimal e = Vv /Vs
Berat Volume Lembab atau Basah ( b), adalah perbandingan antara berat butiran tanah termasuk air dan udara ( W) dengan volume total tanah ( V)
b
= W/V Dengan W = Ww +Ws +Wa ( dengan Wa =0). Bila ruang udara terisi air seluruhnya ( Va = 0) maka tanah menjadi jenuh.
Berat Volume kering ( d) adalah perbandingan antara berat butiran ( Ws ) dengan volume total ( V ) tanah d = Ws /V
Berat volume butiran padat ( s) adalah perbandingan antara berat butiran padat ( Ws) dengan volume butiran padat ( Vs)
s
= Ws / Vs
Berat spesifik atau berat jenis specific gravity ( Gs) adalah perbandingan antara berat volume butiran padat ( s) dengan berat volume air ( w) pada tempertur 40 C
Gs =
s / w Tabel 1.1. Berat Jenis Tanah ( Specific Gravity) Macam Tanah
Berat Jenis ( Gs)
Kerikil Pasir Lanau anorganik Lempung organik Lempung anorganik Humus Gambut
2,65 – 2,68 2,65 – 2,68 2,62 – 2,68 2,58 – 2,65 2,68 – 2,75 1,37 1,25 – 1,80
Derajat Kejenuhan ( S) adalah perbandingan volume air ( Vw) dengan volume total rongga pori tanah( Vv), biasanya dinyatakan delam persen. S(%) = Vw/Vv x 100
Bila tanah dalam keadaan jenuh air amaka S = 100% Pada Tabel 1.2 menunjukkan berbagai macam derajat kejenuhan tanah untuk maksud klasifikasi. Tabel 1.2 Derajat Kejenuhan dan Kondisi Tanah Keadaa Tanah Tanah Tanah Tanah Tanah Tanah Tanah
Derajat Kejenuhan (S)
Kering agak lembab Lembab sangat lembab Basah jenuh air
0 >0 – 0,25 0,26 – 0,50 0,51 – 0,75 0,76 – 0,99 1,00
a) Hubungan antara angka pori dengan porositas :
n e 1 n
n
e 1 e
b) Berat volume basah atau lembab dinyatakan dengan persamaan :
b
w(1 w) 1 e
c) Berat volume jenuh air ( S = 100%)
sat
w.(G e) 1 e
d) Untuk tanah kering sempurna, berat volume kering dinyatkan oleh persamaam :
d
Gs.w 1 e