Loading documents preview...
TUGAS PRAKTIK AUDITING
PEMBAHASAN MODUL 8 BUKU 2 PRAKTIKUM AUDIT
OLEH: KELOMPOK 10 AMELIA MANIK DANIEL BM RAJAGUKGUK
180522056 180522067
PROGRAM EKSTENSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020
INTERNAL CONTROL QUESTIONNARE PENDAPATAN DAN BEBAN A.
Kelemahan-kelemahan
1. Dilihat dari jawaban atas pernyataan poin nomor 5, terdapat kelemahan yang terjadi dalam proses internal kontrol di bagian pembayaran upah atas dasar hasil kerja. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan terdapatnya catatan hasil kerja karyawan dan diawasi, serta catatan hasil kerja karyawan dicocokan dengan hasil produksi sebenarnya sebelum upah dibayar tidak relevan. Catatan hasil kerja karyawan harus dibuat dan digunakan sebagai dasar perhitungan upah karyawan, jika tidak ada catatan maka tidak ada yang digunakan sebagai dasar pembayaran upah sehingga upah yang diterima karyawan tidak sesuai dengan hasil kerjanya. Catatan ini harus diawasi oleh karyawan di bidang personalia. Sebaiknya catatan hasil kerja karyawan dicocokan dengan hasil produksi sebenarnya untuk memastikan keakuratan pencatatan yang akan digunakan sebagai dasar pehitungan besarnya upah karyawan.
2. Dilihat dari jawaban atas pertanyaan nomor 7 poin b.1, terdapat kelemahan yang terjadi dalam proses internal kontrol di bagian penerimaan kas/bank oleh PT. SUGUS. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan bahwa apabila semua atau sebagian pegawai dibayar dengan cek maka setiap cek ditandatangani oleh orang-orang yang tidak melakukan persiapan gaji/upah, menyiapkan cek dan membukukan gaji/upah tidak relevan. Akibat kurang kejelasan mengenai siapa yang seharusnya menandatangni cek pembayaran gaji/upah. Tindakan semacam ini akan menjadi kelemahan yang sangat berpotensi menimbulkan kecurangan-kecurangan yang sifatnya material. PT SUGUS perlu membuat prosedur mengenai penandatanganan cek untuk pembayaran gaji/upah pegawai. Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian dan personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebihan dan pembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap independen dari departemen sumber daya manusia, yang pengendalian aktivitas penggajian kunci, seperti menambahkan dan menghapus karyawan. Pemrosesan penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani. Fungsi keuangan bertangggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan kedalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.
3. Dilihat dari jawaban atas pertanyaan nomor 7 poin b.2, terdapat kelemahan yang terjadi dalam proses internal kontrol di bagian pengeluaran kas/bank oleh PT. SUGUS. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan bahwa cek yang batal dirusak atau tetap disimpan tidak relevan. Setelah cek gaji dicairkan oleh karyawan, cek yang dibatalkan lalu dikembalikan keperusahaan dari bank. Cek yang batal tidak boleh dibuang tetapi dituliskan tanda “batal’ agar dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya dan tidak disalahgunakan.
4. Dilihat dari jawaban atas pertanyaan nomor 7 poin b.3, terdapat kelemahan yang terjadi dalam proses internal kontrol di bagian pengeluaran kas/bank oleh PT. SUGUS. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan bahwa buku cek hanya dipegang oleh petugas bagian keuangan yang menyiapkan cek tidak relevan. Fungsi keuangan bertangggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Buku cek yang digunakan harus disimpan dalam kotak besi dan dibawah pengawasan pejabat yang bukan menangani akuntansi.
5. Dilihat dari jawaban atas pertanyaan nomor 7 poin b.4, terdapat kelemahan yang terjadi dalam proses internal kontrol di bagian pengeluaran kas/bank oleh PT. SUGUS. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan bahwa rekening bank untuk gaji direkonsiliasi setiap akhir bulan tidak relevan. Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang penting bagi semua akun kas, termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan. Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mengungkapkan setiap kesalahan dan ketidak wajaran yang ada pada catatan perusahaan di bank. Prosedur rekonsiliasi dilakukan untuk mencari sebab-sebab ketidakcocokan yang terjadi antara saldo menurut catatan bank dan catatan perusahaan. Pengendalian yang penting atas saldo akhir kas adalah rekonsiliasi bank secara bulanan. Rekonsiliasi laporan bank sebaiknya dibuat oleh staf yang tidak mempunyai kepentingan terhadap kas,maksudnya agar penyusunan rekonsiliasi bank ini dapat digunakan untuk mengecek catatan-catatan kas dan bank.
6. Dilihat dari jawaban atas pertanyaan nomor 7 poin b.5, terdapat kelemahan yang terjadi dalam proses internal kontrol di bagian pengeluaran kas/bank oleh PT. SUGUS. Dari hasil kuesioner diperoleh pernyataan bahwa rekonsiliasi dilakukan oleh orang lain yang tidak menyiapkan dan membayar gaji/upah tidak relevan. Rekonsiliasi laporan bank sebaiknya dibuat oleh staf yang tidak mempunyai kepentingan terhadap kas atau orang yang tidak membayar dan menyiapkan gaji/upah, maksudnya agar penyusunan rekonsiliasi bank ini dapat digunakan untuk mengecek catatan-catatan kas dan bank. a) artinya rekening koran dikirimkan langsung kepada staf tersebut, b) sebaiknya cek yang dikembalikan dicocokan dengan jurnal penggajian menyangkut nama, jumlah, dan tanggal, c) tanda tangan pengambilan uang pada paid check diperhatikan sebagai bentuk dalam prosedur audit bahwa yang menandatangani memiliki wewenang di perusahaan, d) jika pembayaran dilakukan dengan pemindahbukuan ke rekening bank pegawai maka perintah pemindahpembukuan tersebut ditantangani oleh orang yang terpisah. Dimana bagian personalia mempersiapkan daftar gaji/upah, bagian keuangan mempersiapkan cek gaji/upah dan bagian akuntansi yang melakukan pembukuan gaji/upah. B.
Catatan Lain 1. Diperlukannya pembuatan catatan personalia (personel records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja dan tanggal berhenti bekerja.
2. Diperlukannya formulir pajak penggajian. sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor baru mereview penghasilan dari setidaknya salah saji stu jenis formulir pajak penggajian yang merupakan tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yang belum dibayar, denda, dan bunga akan muncul jika klien lalai menyiapkan formulir pajak secara benar. 3. Jika pembayaran dilakukan berdasarkan hasil kerja maka diperlukan catatan hasil kerja karyawan yang telah diawasi oleh karyawan di bidang personalia. Dan catatan hasil kerja karyawan sebaiknya dicocokan dengan hasil produksi sebenarnya sebelum gaji/upah dibayarkan kepada karyawan untuk memastikan keakuratan pencatatan yang digunakan sebagai dasar pehitungan besarnya upah karyawan dan untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam pencatatan hasil kerja karyawan sehingga mempengaruhi besarnya gaji/upah yang diterima. 4. Untuk perusahaan kecil yang tidak memiliki struktur organisasi pada bagian HRD, sebaiknya dijelaskan prosedur penerimaan pegawai, perubahan gaji,
dan pemberhentian pegawai pada
pernyataan poin nomor 2. 5. Pengujian atas karyawan yang tidak ada. Mengeluarkan cek gaji kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada ) seringkali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan padahal pegawai sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang melakukan jenis penggelapan ini adalah klerk penggajian, mandor, rekan karyawan, atau mungkin mantan karyawan itu sendiri. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya ntuk mengetahui tanda tangan yang diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku juga dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut tidak disalah gunakan. Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggajian ke departemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah karyawan telah benar benar bekerja selama periode penggajian. Prosedur yang menguji apakah karyawan yang telah berhenti ditandatangani dengan layak adalah memilih beberapa file karyawan yang telah berhenti itu pada tahun berjalan dari catatan personalia untuk menentukan apakah masing masing menerima pesangon yang konsisten dengan kebijakan perusahaan. 6. Pengujian atas kecurangan waktu. Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu prosdurnya adalah merekonsilisasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan catatanjam kerja yang indepeden, seperti yang seringkali diselenggarakan oleh pengendalian produksi. C.
Kesimpulan Penilaian Kesimpulan penilaian atas ICQ – Pendapatan dan Beban PT. SUGUS adalah Sedang.
D.
Revisi Kesimpulan Penilaian (Lampirkan Alasannya) Kesimpulan penilaian atas kuesioner pengendalian internal yang telah dibuat atas pengendalian internal dan prosedur audit untuk pengujian kewajaran terhadap pengeluaran cek adalah sedang, karena masih ada beberapa kelemahan dan hal yang perlu diperbaiki.
Dikerjakan oleh
No .
Prosedur Audit Indeks
1.
Siapkan skedul utama.
2.
Minta daftar beban operasi dan cocokkan dengan buku besar.
3.
Lakukan uji kewajaran (reasonableness test) untuk melihat kewajaran fluktuasi setiap beban dengan membandingkan data tahun lalu dan atau bulan-bulan sebelumnya.
ARP1.3
4.
Apabila ada kenaikan atau penurunan yang mencolok, mintalah penjelasan dari pihak manajemen, kemudian cocokkan antara penjelasan tersebut dengan bukti-bukti lain yang mendukung serta pembayarannya (misalnya beban pemasaran promosi naik yang didukung dengan penjualan yang meningkat juga, atau beban gaji meningkat akibat adanya penyesuaian gaji atau peningkatan jumlah karyawan akibat kegiatan operasi yang bertambah.
ARP1.3
Lakukan pencarian untuk mengetahui apakah ada beban yang belum dibebankan untuk tahun berjalan(hubungkan sewaktu memeriksa akun utang beban) dengan melihat pembayaran setelah tanggal neraca , melihat pembayaran setelah tanggal neraca, melihat kontrak/perjanjian lainnya serta minta penjelasan dari pihak manajemen.
√
6.
Yakinkan bahwa semua beban operasi yang dibayarkan merupakan beban perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
√
7.
Perhatikan beban-beban yang seharusnya dikapitalisasi.
√
8.
Lakukan pisah batas (cut-off) yang tepat atas beban operasi yang dibebankan pada periode berjalan atau yang menjadi beban periode berikutnya.
PL3
9.
Periksa klasifikasi atas beban operasi sehubungan dengan kelayakan penyajian dalam laporan keuangan, termasuk hubungannya dengan usaha perusahaan serta kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
PL3
10.
Yakinkan bahwa semua beban operasi yang mempunyai kewajiban perpajakan telah ditaati sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
PL3
11.
Untuk beban yang berhubungan dengan amortisasi/penyusutan suatu asset, lakukan cross check dengan akun asset tersebut (dilakukan bersamaan pada saat memeriksa asset tersebut).
PL3
Untuk beban dan pendapatan lain-lain, yakinkan bahwa pendapatan dan beban tersebut benar-benar terjadi di luar operasi perusahaan. Selain itu, yakinkan juga bahwa semua beban dan pendapatan tersebut telah dibukukan dengan pisah batas yang tepat.
√
13.
Perhatikan apakah hal-hal yang perlu diungkapkan dalam laporan akuntan, telah diperoleh informasi yang memadai.
PL3
14.
Buat daftar koreksi serta saran perbaikan yang diperlukan untuk pihak manajemen yang merupakan salah satu patokan dalam menilai mutu audit anda.
PL3
5.
12.
PL3 √
Paraf
15.
Tulis kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan yang informatif pada setiap kertas kerja pemeriksaan.
Klien
Dibuat oleh:
Diperiksa oleh:
PT SUGUS
KEl 10
Dimjati
Skedul:
Tanggal:
Tanggal:
Pendapatan dan Beban
12 Januari 2019
14 Januari
PL3
Indeks Periode: 31/12/2018
Keterangan
Ref. KK
Gaji
PARE
Per Klien 31/12/2018
Dr
Cr
1.041.074.000
-
325.351.000
-
Kesejahteraan karyawan
Promosi
200.342.040
(1)
15.910.000
Perjalanan dinas & akomodasi
247.952.400
(2)
100.000
Bensin
168.587.770 20.000.000
(4)
1.276.596
Asuransi
20.000.000
(7)
1.750.000
Jamuan dan representasi
41.965.000
(18)
4.000.000
(19)
20.000.000
Sumbangan
21.500.000
-
Perlengkapan kantor
75.351.500
-
Telepon, fax dan pos
32.500.600
-
Listrik dan air
12.500.600
-
354.691.800
Piutang tak tertagih Sewa
(11)
22.003.167
- (12)
11.000.000
20.000.000
(5)
5.000.000
(6)
1.893.939
Bank
(13)
25.000
Lain-lain
(14)
23.000
(17)
60.000.000
19.877.545
(3)
(8)
^
(20)
10.000
(17)
60.000
(18)
4.000
(10)
183.670
(9)
9.890
20.000
(15)
2.630.694.255
14.187
-
Jasa professional
Penyusutan
(16)
500.000 100.000.000 243.501.702
281.748
^
^
Klien
Dibuat oleh:
Diperiksa oleh:
PT SUGUS
Kel. 10
Dimjati
Skedul:
Tanggal:
Tanggal:
Beban Opersasional
12 Januari 2019
14 Januari 2019
Catatan pemeriksaan:
1. Jurnal No. 1 (lihat skedul F1) Jurnal No. 2 dan 3 (lihat skedul C) Jurnal No. 4 (lihat skedul M2) Jurnal No. 5, 6, 7 (lihat skedul G) Jurnal No. 8, 9, 10, 11 (lihat skedul J) Jurnal No. 12 (lihat skedul E1) Jurnal No. 13, 14 (lihat skedul C3 dan C4) Jurnal No. 15 (lihat skedul D) Jurnal No. 16 (lihat skedul M2.1) 2. Atas pemeriksaan terhadap bukti bank keluar terhadap hal-hal sebagai berikut: 17 Beban komisi (beban lain-lain)
Rp60.000.000
Beban perjalanan dinas & akomodasi
Rp60.000.000
(koreksi beban komisi penjualan dicatat sebagai beban perjalanan dinas & akomodasi) 18 Beban jamuan & representasi
Rp4.000.000
Perlengkapan kantor
Rp4.000.000
(koreksi pembelian telopon genggam untuk petugas pajak dicatat pada perlengkapan kantor) 19 Beban Jamuan & representasi
Rp20.000.000 Rp20.000.000
(Koreksi penjualan kardus bekas dicatat mengurangi beban jamuan & representasi) 20 Saldo laba
Rp10.000.000
Kesejahteraah karyawan
Rp10.000.000
(koreksi kesejahteraan karyawan yang merupakan beban tahun 2001 dicatat pada beban tahun 2002)
Menurut pendapat kami, saldo beban operasional telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan SAK ETAP yang berlaku umum.
Klien
Dibuat oleh:
Diperiksa oleh:
PT SUGUS
Kel.10
Dimjati
Skedul:
Tanggal:
Tanggal:
Beban Usaha (Opersasional)
12 Januari 2019
14 Januari
Indeks
PL3 Periode: 31/12/2018
Keterangan Utang pajak PPh 21
Ref. KK M2.1
PPN keluaran
Dr 14.187.500
-
-
-
14.380.859
(21)
2.727.273
4.003.869
(22)
1.276.596
-
(23)
84.560.200
1.067.627.000
(24)
1.000.000
(26)
60.000.000
94.006.503
(27)
800.000
(25)
18.000.000
983.066.800 17.806.503
1.029.441.662 ^
Per Audit 31/12/2012
Cr
28.568.359
Utang pajak PPh 23
Utang pajak PPh 25/29
PARE
Per Klien 31/12/2012
15.987.500 ^
166.564.069 ^
1.180.018.231 ^
Klien
Dibuat oleh:
Diperiksa oleh:
PT SUGUS
Kel. 10
Dimjati
Skedul:
Tanggal:
Tanggal:
Utang Pajak
21 Maret 2019
22 Maret
Indeks
M2 Periode: 31/12/2018
Catatan pemeriksaan:
1. Kami telah memeriksa Surat Setoran Pajak (SSP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) PPh 21 serta SPT 1721 untuk tahun 2018. Berdasarkan pemeriksaan tersebut dibuatkan koreksi jurnal No 16 (lihat skedul M2.1) 2. kami telah memeriksa bukti pemotongan PPh 23 dan SSP PPh 23 untuk tahun 2018. Berdasarkan pemeriksaan tersebut dibuatkan koreksi jurnal 21 (lihat skedul G) dan Jurnal No 22 yaitu: Biaya jasa profesional
Rp1.276.596
Hutang pajak
Rp1.276.596
(koreksi untuk mencatat pemotongan PPh 23 untuk jasa profesional yang belum dicatat oleh bagian akuntansi) 3. Kami telah memeriksa rekonsiliasi fiskal tahun 2018 antara akuntansi dengan fiskal berdasarkan SSP dan SPT 1771 Untuk tahun 2018. Berdasarkan pemeriksaan tersebut dibuatkan koreksi Jurnal No 23 (lihat skedul PL4) 4. Kami telah memeriksa SPM dan SSP PPN. Ditemukan beberapa koreksi yaitu: Jurnal No 24 dan 25 (lihat skedul E1) Jurnal No 26 (lihat skedul J) Jurnal No 27 (lihat skedul G) 5. Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap pembayaran hutang Pajak Penghasilan setelah tanggal neraca yaitu Bulan januari dan maret 2019 untuk SPT. Hutang pajak tersebut sudah dibayar pada tanggal 15 januari 2019 untuk Periode bulan Desember 2018 dan tanggal 20 Maret 2019 untuk SPT tahun 2018.
Kesimpulan pemeriksaan:
Menurut pendapat kami, saldo utang pajak telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan SAK ETAP yang berlaku umum.
Klien
Dibuat oleh:
Diperiksa oleh:
PT SUGUS
Kel.10
Dimjati
Skedul:
Tanggal:
Tanggal:
Utang Pajak
21 Maret 2019
22 Maret 2019
Indeks
M2 Periode: 31/12/2018
ASET Aset lancar
W P Re f.
Kas dan Setara kas
67.695.350
Investasi Jangka Pendek
Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Beban dibayar dimuka
Keterangan
PARE Per Audit 31/12/2017
Dr
Per Audit 31/12/2018
Cr
47.490.324
1.200.000.000
1.715.000.000
8.497.922.298
11.990.973.240
213.000.000
74.000.000
Rp 12.129.973.240
65.000.000 1.808.167.000 40.000.000
85.000.000 2.726.538.700 80.000.000
36.000.000
Rp
Total Aset Lancar
11.678.784.678
166.450.002.264
Investasi pada entitas asosiasi
25.200.000
Rp
Investasi
Per Klien 31/12/2018
Harga Perolehan
4.403.670.000
6.909.789.000
Akumulasi Penyusutan
472.468.000
1.036.659.800
Nilai Buku
3.931.202.000
5.873.129.200
Aset Lainnya
Total Aset
386.573.000
6.759.500
15.996.559.678
22.947.390.964
309.955.0 00 108.648.20
667.000.000
0 138.785.20
39.003.166
0
451.290.006
5.480.485.834
PT SUGUS
Skedul:
Tanggal: 8/11/2019
Kertas Kerja Neraca
590.135.166
Dibuat Oleh : Kelompok 10
Diperiksa Oleh : Wijaya
25.200.000
5.917.603.000
Klien
121.000.000
Indeks A2.1
Tanggal: 8/11/2019
Periode : 31/12/2018
WP Ref.
Keterangan
Per Audit 31/12/2017
PARE
Per Klien 31/12/2018
Per Audit 31/12/2018
Dr KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban jangka pendek
Pinjaman bank & cerukan
200.000.000
Utang Usaha
Utang lain-lain Utang Pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang Jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
Utang Bank
Utang sewa pembiayaan-jangka pendek
Total Kewajiban jangka Pendek
Kewajiban jangka panjang Utang jangka panjang yang telah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun Utang Bank
Utang sewa Pembiayaan-jangka panjang
Total kewajiban jangka panjang EKUITAS Modal saham -Rp2.200.000 per lembar Saldo laba
Total Ekuitas Total Kewajiban dan ekuitas
Klien PT SUGUS Skedul:
200.000.000
1.068.203.500
1.269.116.100
29.185.800 133.753.747 5.787.490
191.193.058 652.137.645 162.088.980
1.299.438.759
30.720.000
0
2.300.954.700
3.773.974.542
10.175.357.444
20.480.000
103.134.000
106.654.000
-
8.255.832.644
10.278.491.444
833.304.163
8.235.352.644
2.220.000.000 3.219.772.334
2.220.000.000 6.674.924.978
5.439.772.334
8.894.924.978
15.996.559.678
Cr
22.947.390.964 Dibuat Oleh : Kelompok 10 Tanggal:
Diperiksa Oleh : Wijaya Tanggal:
Indeks A2.2 Periode :
Kertas Kerja Neraca
8/11/2019
WP Ref.
Keterangan
Per Audit 31/12/2017
31/12/2018
8/11/2019
PARE
Per Klien 31/12/2018
Per Audit 31/12/2018
Dr PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO BEBAN USAHA LABA USAHA
30.621.597.850
(PENDAPATAN) DAN BEBAN LAIN-LAIN
(laba)/ rugi aset tetap
0
-2.500.000
2.100.000
4.629.000
(5.029.000)
(laba) / rugi valuta asing
105.300.600
120.500.600
Pendapatan Bunga Beban bunga
-8654500 1.886.400.000
-9.696.765 2.101.607.415
25.200.000
(36.000.000)
(10.800.000 )
42.586.834.000
24.883.531.468
33.216.197.959
5.738.066.382
9.370.636.041
1.858.952.040
2.630.694.255
3.879.114.342
6.739.941.786
Beban (pendapatan) Lain-lain BEBAN LAIN-LAIN-NETO LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
LABA NETO
Klien
1.983.046.100
2.209.911.250
1.896.068.242
4.530.030.536
437.336.772
1.074.877.892
1.458.731.470
3.455.152.644 Dibuat Oleh : Kelompok 10
Diperiksa Oleh : Wijaya
PT SUGUS Skedul: Kertas Kerja Laba Rugi
Cr
Indeks A3.1
Tanggal: 8/11/2019
Tanggal: 8/11/2019
Periode : 31/12/2018
WP Ref.
Keterangan
Per Audit 31/12/2017
PARE
Per Klien 31/12/2018
Per Audit 31/12/2018
Dr SALDO AWAL TAHUN LABA TAHUN BERJALAN SALDO AKHIR TAHUN Klien
1.761.040.864
1.458.731.470
3.219.772.334
3.219.772.334 3.455.152.644 6.674.924.978
Dibuat Oleh : Kelompok 10
Diperiksa Oleh : Wijaya
PT SUGUS Skedul: Kertas Kerja Laba Rugi
Cr
Indeks A3.2
Tanggal: 8/11/2019
Tanggal: 8/11/2019
Periode : 31/12/2018