Modul Bab 5 Protista

  • Uploaded by: anastasia sylvianka
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul Bab 5 Protista as PDF for free.

More details

  • Words: 3,833
  • Pages: 24
Loading documents preview...
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

`

Jl. Merdeka No. 24 Bandung  022. 4214714 – Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : [email protected]

043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

BAB 5. PROTISTA Oleh : Dwi Putri Pasinggi, S.Pd

I. KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. 4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti pembelajaran mulai dari mengamati, menannya, mengumpulkan data,mengasosikan, mengomunikasikan hasilpeserta didik mampu : 1. Mengidentifikasi permasalahan biologi pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan. 2. Menjelaskan permasalahan biologi pada berbagai objek biologi dan tingkat organisasi kehidupan. 3. Mengelompokan permasalahan biologi yang ada hubungannya dengan cabang-cabang biologi. 4. Menganalisis permasalahan biologi yang berhubungan dengan cabangcabang biologi bagi diri sendiri dan lingkungan serta masa depan peradaban bangsa. 5. Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan. A. PENDAHULUAN Robert Whittaker mengemukakan sistem 5 kingdom, kingdom Protista hanya beranggotakan organisme Eukariota yang uniseluler. Protista berasal dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling pertama” Kingdom Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya. Anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan maupun tumbuhan. Ciri-ciri Protista: 1. Bersifat eukarotik, yaitu inti diselubungi membran inti serta organel-organelnya dikelilingi membran 2. Respirasi secara aerobik 3. Sebagian besar bersifat uniseluler 4. Ada yang bereproduksi secara aseksual dan ada yang secara seksual 5. Ada yang hidup bebas dan ada yang bersimbiosis 6. Kebanyakan hidup di perairan, baik yang berair asin maupun air tawar

Berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan cara memperoleh makanan sebagai sumber energi, protistas dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu 1. Protista mirip hewan (Protozoa) adalah protista heterorof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menelan atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler). Protozoa meliputi kelompok Mastigophora, Sarcodina, Ciliophora, dan sporozoa 2. Protista mirip tumbuan (alga atau ganggang) adalah protista fotoautotrof yang dapat membuat makanan sendiri dengan cara fotosintesis. Alga meliputi kelompok euglenophyta, Chrysophyta, Phaeophyta dan Rhodophyta. 3. Protista mirip jamur (jamur protista) adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan makanan. Jamurini meliputi jamur lendir plasmodial (myxomycota) an jamur lendir seluler (Acrasiomycota). B. PROTISTA MIRIP HEWAN ( PROTOZOA) Kata protozoa berasal dari bahasa Yunani, yakni proto yang berarti pertama dan zoa yang berarti hewan. Protozoa merupakan protista yang mirip hewan. Kebanyakan protozoa tidak berbahaya bagi manusia, tetapi beberapa jenis bersifat patogen. a. Ciri-Ciri dan struktur tubuh  Protozoa bertubuh mikroskopis dengan ukuran sekitar 10 – 200 mikrometer, namun ada pula yang berukuran 500 mikrometer. Protozoa dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya.  Lebih dari 40.000 spesies protozoa hidup di berbagai tempat, di perairan, tanah yang lembap atau di dalam organisme lain (parasit).  Protozoa merupakan organisme uniselular.  Protozoa mendapatkan makanan dengan cara mengabsorpsi molekul organik, yang terjadi secara intrasel.  Protozoa mampu bergerak bebas (Gambar 3.3). Pernapasan protozoa berlangsung secara difusi.

Gambar 5.3 Contoh hewan protozoa adalah Euglena, Amoeba, Paramaecium caudatum dan Plasmodium.  Protozoa terdiri dari sitoplasma yang diselubungi membran sel atau membran plasma. Membran sel berfungsi sebagai pelindung dan pengatur pertukaran zat di dalam sel dengan zat di luar sel.  Membran sel pada protozoa dilengkapi dengan silia dan flagel untuk bergerak. b. Cara Hidup dan Habitat Protozoa  Memperoleh makanan dengan cara fagositosis yaitu dengan menelan dan mencerna mangsanya. Biasanya prtozoa memangsa protista lain seperti alga dan jamur protista.  Hidup bebas di alam dapat ditemukan di perairan atau di tempat basah yang banyak mengandung sampah organik seperti air laut, danau, sawah, kolam dan parit.  Pada lingkungan kurang menguntungkan protozoa dapat membentuk sista (sel tidak aktif berupa kapsul polisakarida). Bila lingkungan membaik, sista akan berubah menjadi sel protozoa yang aktif kembali. c. Reproduksi Protozoa  Protozoa melakukan perkembangbiakan secara aseksual dan seksual.  Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan cara pembentukan tunas dan pembelahan biner.  Adapun secara seksual dilakukan dengan cara konjugasi (penyatuan inti vegetatif sel). b. Klasifikasi Protozoa Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan menjadi empat filum yaitu Rhizopoda (Sarcodina), flagellata (Mastigophora), Ciliata (Ciliophora), dan Sporozoa.

1. Rhizopoda (Sarcodina)  Alat gerak : alat geraknya yang berupa kaki semu (pseudopodia). Kaki semu terbentuk karena adanya aliran sitoplasma, sebagai akibat perubahan sitoplasma dari fase padat (sol) ke fase kental (gel)  Cara memperoleh makanan :Rhizopoda mendekati makanan dengan menjulurkan kaki semu. Kaki semu mengelilingi sumber makanan hingga permukaan membran terbentuk rongga yang disebut vakuola makanan yang akan mencerna makanan  Cara hidup : Soliter  Habitatnya adalah air tawar, air laut, di tempat yang basah, dan sebagian lagi bersifat parasit di dalam tubuh hewan ataupun manusia.  Reproduksi : aseksual dengan mekanisme pembelahan sel.  Contohnya Amoeba proteus, Entamoeba gingivalis,

Amoeba sp 2. Sporozoa  Alat Gerak : Tidak memiliki alat gerak. Bergerak dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya  Cara Hidup : Soliter / berkoloni  Cara memperoleh makanan : Parasit di dalam organisme lain dengan siklus hidup yang rumit.  Habitat : Organisme lain  Reproduksi : Seksual pertemuan gamet jantan dan betina Aseksual dengan pembelahan biner. Reproduksi seksual dan aseksual bergilir pada siklus hidup.  Contoh Plasmodium falciparum (malaria tropika), Plasmodium vivax (malaria tertiana)



Fase perkembangbiakan plasmodium dibedakan menjadi dua, yaitu fase di dalam tubuh nyamuk dan fase di dalam tubuh manusia. - Fase dalam tubuh nyamuk = Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu membentuk zigot yang menembus dinding usus nyamuk. Didalam dinding usus nyamuk tersebut zigot berubah jadi ookinet ookista sporozoit, kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk dan akan masuk kedalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk sehingga sporozoit telah melakukan reproduksi secara seksual - Fase dalam tubuh manusia = Setelah tubuh manusia terkena gigitan, sporozoit masuk dalam darah dan menuju sel-sel hati, sel-sel hati tersebut akan dirusak. Lalu merozoit akan menginfeksi eritrosit yang akan menyebabkan merozoit menjadi lebih banyak karena membelah diri. Pada saat ini merozoit akan menginfeksi eritrosit yang lain yang akan menyebabkan eritrosit pecah. Pada saat ini manusia akan mengalami demam karena pengeluaran racun

Siklus hidup plasmodium

3. Mastigophora/Flagellata  Alat gerak berupa flagel yang terletak di tubuh bagian depan atau belakang. Flagela berjumlah 1-3 atau lebih.  Cara hidup : Soliter / berkoloni  Cara memperoleh makanan :Hidup parasit di tubuh vertebrata termasuk manusia. Ada yang membutuhkan perantara untuk masuk ke inang.  Habitat : organisme lain  Reproduksi aseksual: Pembelahan biner.



Contohnya Trypanosoma brucei, Trypanosoma cruzi

4. Ciliata  Alat gerak berupa silia (rambut getar)  Cara memperoleh makanan : : Memakan bakteri, menggunakan rambut getar untuk mendorong makanan masuk ke sitoplasma  Cara hidup : Soliter / berkoloni  Habitat : hidup di air buangan yang mengandung banyak zat organic  Reproduksi : seksual dengan cara konjugasi untuk menghasilkan ciliata dengan sifat kombinasi (rekombinasi gen)  Contoh : Paramecium caudatum, Balantium coli, Vorticella

Perbedaan bakteri dan protozoa No

Pembeda

Bakteri

Protozoa

1

Pelindung tubuh Bahan pelindung

Dinding sel tebal Selulosa dan agak kaku Tetap

Selaput plasma tipis Lipoprotein yg lentur

3

Bentuk Tubuh

Kurang banyak

Mudah berubah

4

Gerak

bergerak

Umumnya banyak bergerak

2

C. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (GANGGANG/ALGA)

Para ahli biologi awalnya mendeskripsikan protista adalah seluruh hewanhewan eukarioTik bersel tunggal, akan tetapi perkembangan selanjutnya para ahli memasukkan alga ke dalam protista sehingga protista memilki cakupan pembahasan yang cukup luas meliputi eukariotik bersel satu (uniseluler) sampai

organisme eukariotik bersel banyak (multiseluler) dengan bentuk sederhana. Berdasarkan pertimbangan struktur anatomi dan morfologinya yang masih sderhana maka alga digolongkan ke dalam protista. Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen) (contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp). Ciri-ciri lainnya pada alga adalah, alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tubuh seperti ini dinamakan talus. Itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Di dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Sehingga alga bersifat autrotof karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik. Pigmen yang terkandung terdapat di dalam sel-sel alga adalah : Fikosianin : warna biru; Fikosantin : warna pirang; Xantofil : warna kuning; Fikoeritrin : warna merah; Karoten : warna keemasan;

Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, alga dikelompokkan menjadi 6 filum yaitu: 1. Euglenoid (Euglenophyta)  Euglenophyta atau Euglenoid (Yunani, eu = sejati, gleen = mata) adalah divisi kecil dari kerajaan Protista  Terdiri dari ganggang air yang sebagian besar uniseluler,  memiliki bintik mata berwarna merah (stigma),  tidak memiliki dinding sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif (motil) seperti hewan,  memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis seperti tumbuhan.  Euglenophyta memiliki klorofil a, klorofil b, dan pigmen karoten. Hasil fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanan berupa polisakarida paramilon.  Stigma mengandung fotoreseptor yang ditutupi oleh pigmen berwarna merah. Stigma berfungsi untuk membedakan kondisi gelap dan terang.  Euglenophyta menunjukkan gerak fototaksis, yaitu gerak berpindah tempat menuju ke arah cahaya matahari. Sel Euglenophyta tidak memiliki dinding sel, tetapi memiliki lapisan penyokong membran sel dan protein berupa pelikel yang fleksibel (lentur).  Pada umumnya Euglenophyta memiliki dua buah flagela, yaitu satu flagela berukuran panjang untuk bergerak dan flagela lainnya berukuran pendek.  Euglenophyta memiliki habitat di air tawar, misalnya air kolam, sawah, danau, dan banyak ditemukan di parit-parit peternakan yang banyak mengandung kotoran hewan.  Euglenophyta bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. Pembelahan sel hanya terjadi dalam keadaan tertentu.  Salah satu spesies yang terkenal adalah Euglena viridis.

.

2. Chrysophyta (Ganggang keemasan atau ganggang pirang) Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan ada yang hidup di air laut. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu: A. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae) B. Kelas alga keemasan (Chrysophyceae) C. Kelas Diatom (Bacillariophyceae) Berdasarkan pembagian di atas marilah kita uraikan satu persatu. a. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae) Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic. Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru. b. Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae) Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura. c. Kelas Diatom (Bacillariophyceae) Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah, got atau parit. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup (epiteca). Reproduksi secara aseksual yaitu dengan cara membelah diri. Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.

3. Ganggang Api (Pyrrhophyta) Alga yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata, tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel. Alga api berkembangbiak dengan membelah diri, kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Contohnya adalah Perodinium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor yang memancarkan cahaya, yang kemampuannya disebut biolumenisai. Alga ini juga sering disebut dengan

4. Chlorophyta (alga hijau) Alga ini merupakan kelompok alga yang paling beragam karena ada yang bersel tunggal, koloni dan bersel banyak. Pigmen yang dimilikinya adalah klorofil yang mengandung karoten. Banyak terdapat di danau, kolam tetapi sebagian ada juga yang hidup di laut. Beberapa contoh alga hijau yang sering anda jumpai di kolam sekitar anda antara lain : a. Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak 1) Chlorella Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar. Ukuran tubuh mikroskopis, bentuk bulat, berkembangbiak dengan pembelahan sel. Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan) 2) Chlorococcum Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual) b. Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak Chlamidomonas Bentuk sel bulat telur, memiliki 2 flagel sebagai alat gerak, terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas. Pada kloroplas yang bentuknya seperti

mangkuk terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung. Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi (perhatikan gambar berikut ini).

c. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak Contoh: Hydrodictyon Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar dan koloninya berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi. Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru. Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi. d. Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak Contoh: Volvox Volvox ditemukan di air tawar, koloni berbentuk bola jumlah antara 500 5000 buah. Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet. e. Chlorophyta berbentuk benang Contoh: Spyrogyra Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan. Bentuk tubuh seperti benang, dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah

inti. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi f. Chlorophyta berbentuk lembaran Contoh: Ulva Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, bentuk seperti lembaran daun. Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid. (perhatikan gambar di bawah):

5. Phaeophyta (alga coklat)  Bentuk tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi. Ada sekitar 1.500 spesies alga coklat, sebagian besar hidup di air laut, terdampar di pantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar = hold fast).  Alga coklat ini sering disebut klep yang merupakan protista laut terbesar dan paling rumit.Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil, karoten dan xantofil.

 



Alga coklat banyak memiliki struktur khusus. Tubuh tanaman yang bercabang dapat memiliki kantong udara untuk mempertahankan agar tetap dapat mengapung. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, reproduksi generatif dengan membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Di dalam konseptakel jantan terdapat Anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum. Spermatozoid membuahi ovum yang menghasilkan zigot. Contoh dari alga ini antara lain : Sargassum, Macrocystis, Ectocarpus, dan Fucus.

6 . Rhodophyta (alga merah)  Ganggang ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut.  Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin.  Reproduksi seksual dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi ganggang merah.

 

 

Contoh: Euchemma spinosum, Gelidium, Rhodymenia dan Scinata. Ganggang merah mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini memungkinkan ganggang yang hidup di bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya yang tidak dapat diserap oleh klorofil. Kemudian pigmen ganggang ini menyampaikan energi matahari ke molekul klorofil. Sebagian alga merah merupakan tumbuhan penghasil makanan yang penting di beberapa tempat di Asia. Alga merah juga merupakan sumber agar-agar.

C. PROTISTA MIRIP JAMUR (JAMUR LENDIR)  Protista mirip jamur disebut juga jamur lendir.  Protista ini dikatakan mirip jamur karena kemiripannya dalam hal morfologi dan sifatnya yang saprofit.  Perbedaannya dengan jamur terletak pada sifatnya.  Pada jamur, zigotnya tidak dapat bergerak (imotil) karena tidak memiliki flagela.  Adapun pada jamur lendir, zigotnya dapat bergerak (motil) karena memiliki flagel.  Protista mirip jamur terdiri atas tiga phylum, yakni Mycomycota Acrasiomycota, dan Oomycota. a. Ciri-ciri dan Contoh Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodium) Phylum myxomycota disebut juga jamur lendir plasmodium. Beberapa species myxomycota memiliki pigmen yang terang, biasanya berwarna kuning atau oranye. Akan tetapi, jamur lendir ini tidak melakukan fotosintesis, semua anggota myxomycota heterotrof. Contoh spesies Myxomycota adalah Physarium sp. (Gambar 3.1)

Gambar 3.1Jamur dari Filum Myxomycota. (a) Physarium merupakan salah satu contoh jamur lendir serta salah satu organisme perintis. (b) Bentuk sporangium jamur lendir. Di dalam siklus hidup myxomycota, terdapat kumpulan sel amoeboid yang disebut plasmodium. Plasmodium dapat tumbuh dengan diameter mencapai beberapa sentimeter. Ketika makan, plasmodium menelan partikel-partikel makanan dengan cara fagositosis. Plasmodium hidup di tempat-tempat yang lembap. Misalnya di tanah yang lembap, batang pohon yang membusuk, atau dedaunan yang mulai membusuk. Plasmodium akan membentangkan pseudopodianya untuk mengambil partikel-partikel makanan di tempat hidupnya tersebut. Apabila habitat hidupnya sudah mulai mengering atau tidak ada lagi tersisa makanan, pertumbuhan plasmodium akan berhenti. Plasmodium akan

kembali lagi ke tahap siklus hidupnya, yakni reproduksi seksualnya (Gambar 3.12).

Siklus hidup jamur lendir plasmodium. b. Ciri-ciri dan contoh Acrasiomycota (Jamur Lendir Selular) Acrasiomycota disebut juga jamur lendir selular. Bentuk satu sel Acrasiomycota merupakan individu yang mandiri. Dalam siklus hidupnya Acrasiomycota, terutama ketika masa reproduksi, jamur lendir selular memiliki tubuh buah. Tubuh buah Acrasiomycota tersebut akan menghasilkan spora yang digunakan pada saat reproduksi aseksual. Acrasiomycota berbeda dengan Myxomycota. Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya sebagai satu sel. Acrasiomycota merupakan individu utuh yang dipisahkan oleh membran, terutama pada saat membentuk agregat di salah satu tahap dalam siklus hidupnya. Acrasiomycota merupakan organisme haploid, sedangkan pada Myxomycota didominasi oleh fase diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi aseksual dan umumnya tidak memiliki fase berflagel.

Dictyostelium merupakan contoh spesies dari phylum Acrasiomycota. c. Ciri-ciri dan contoh Oomycota (Jamur Air) Contoh spesies dari phylum Oomycota adalah jamur air (water molds), karat putih (white rusts), dan embun tepung (downy mildews). Oomycota memiliki arti telur jamur. Hal tersebut didasarkan pada bentuk reproduksi seksual Oomycota. Bentuk sel telur lebih besar dibandingkan dengan sperma. Dinding sel

Oomycota tersusun atas selulosa. Pada siklus hidupnya Oomycota, terutama pada tahap reproduksi, Oomycota menghasilkan spora yang berflagela. Anggota dari kelompok Oomycota sebagian besar bereproduksi menghasilkan oogonia. Beberapa Oomycota yang lainnya bereproduksi secara aseksual dengan zoospora. Pada saat proses reproduksi, zoospora bergerak dengan berenang cepat. Peristiwa tersebut terjadi di dalam air. Contoh jamur air adalah Saprolegnia. Untuk mengetahui strukturnya, perhatikan Gambar 3.14.

Saprolegnia adalah contoh jamur air yang hidup parasit di dalam organisme lain.

SOAL

Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Kingdom Protista memiliki ciri sebagai berikut, kecuali …. a. uniselular b. eukariot c. multiselular d. prokariot e. memiliki membran inti 2. Berikut adalah contoh Protista yang uniselular, yaitu …. a. Sargassum b. ucus c. Turbinaria d. Corallina e. Amoeba 3. Euglena dapat dikatakan mirip tumbuhan dan mirip hewan. Hal berikut yang menyatakan bahwa Euglena mirip tumbuhan adalah …. a. memiliki flagel

b. memiliki vakuola makanan c. memiliki kloroplas d. tidak memiliki dinding sel e. memiliki membran inti 4. Beberapa protozoa bersifat holozoik. Holozoik artinya …. a. memakan organisme mati yang telah membusuk b. memakan organisme yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya c. mampu menghasilkan makanan melalui fotosintesis d. mampu bergerak bebas mencari sumber makanan e. memakan makanan tubuh inangnya 5. Protozoa yang menggunakan kaki semu atau pseudopodianya untuk bergerak dikelompokkan dalam phylum …. a. Rhizopoda b. Zoomastigophora c. Ciliophora d. Actinopoda e. Apicomplexa 6. Perhatikan gambar berikut.

Bagian yang berfungsi mengontrol perkembangbiakan sel ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 7. Tanah globigerina merupakan lapisan tanah hitam di dasar laut yang berasal dari kerangka salah satu anggota kingdom Protista dari phylum …. a. Rhizopoda b. Foraminifera c. Actinopoda d. Zoomastigophora e. Apicomplexa 8. Penyakit malaria disebabkan oleh …. a. Trypanosoma

b. Entamoeba c. Didinium d. Plasmodium e. Toxoplasma 9. Perkembangbiakan secara aseksual pada Paramaecium melalui cara …. a. pembentukan tunas b. konjugasi c. membelah diri d. transduksi e. isogami 10. Balantidium coli hidup parasit pada tubuh manusia, yaitu pada organ …. a. hati b. usus besar c. lambung d. saluran pencernaan e. usus halus 11. Phylum My omycota memiliki ciri, yaitu seluruh anggotanya …. a. saprofit b. kemoautotrof c. fotoautotrof d. autotrof e. heterotrof 12. Pada Acrasiomycota, tubuh buah memiliki fungsi …. a. sebagai tempat cadangan makanan b. tempat menempelnya flagel c. alat reproduksi seksual d. alat reproduksi aseksual e. alat pengeluaran sisa metabolisme 13. Peleburan antara dua sel kelamin yang bentuknya sama, tetapi ukurannya berbeda dinamakan …. a. isogami b. oogami c. anisogami d. fragmentasi e. konjugasi 14. Pigmen yang sangat dominan pada phylum Phaeophyta adalah …. a. fukosantin

b. fikosianin c. karoten d. klorofil e. fikoeritrin 15. Berikut ini yang bukan anggota dari protista mirip tumbuhan adalah …. a. Dinoflagellata b. Rhodophyta c. Bacillariophyta d. Chrysophyta e. Foraminifera 16. Protista mirip tumbuhan yang salah satu anggotanya apabila populasinya meledak menyebabkan gelombang merah (red tide) berasal dari phylum …. a. Euglenophyta b. Apicomplexa c. Actinopoda d. Dinoflagellata e. Rhodophyta 17. Spesies berikut memiliki bentuk kloroplas berbentuk bintang, yaitu …. a. Chlorella b. Gelidium c. Ulva d. Zygnema e. Eucheuma 18. Berikut ciri-ciri suatu alga. 1. Uniselular dan multiselular 2. Mengandung pigmen dominan karoten 3. Reproduksi aseksual pada alga multiselular dengan spora 4. Merupakan komponen fitoplankton Berdasarkan ciri-ciri tersebut, alga tersebut merupakan phylum …. a. Chlorophyta b. Cyanophyta c. Rhodophyta d. Phaeophyta e. Chrysophyta

19. Perhatikan gambar berikut.

Dari gambar-gambar organisme tersebut, yang dapat berperan sebagai produsen karena mampu berfotosintesis adalah nomor …. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 20. Phylum Rhizopoda bergerak menggunakan …. a. silia b. pseudopodia c. flagela d. flagela ampitrik e. bulu getar 21. Contoh Protista yang memiliki ciri-ciri seperti anggota hewan, kecuali …. a. Paramaecium b. Spirullina c. Euglena d. Plasmodium e. Amoeba 22. Spirogyra memiliki kloroplas berbentuk …. a. benang b. bintang c. spiral d. bulat e. mangkuk 23. Pada Rhodophyta, perkembangbiakan secara seksual dihasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan tidak berflagel dinamakan …. a. karpogonium b. spermagonium c. spermatosit

d. spermatium e. spermatozigot 24. Protista yang merupakan penyebab penyakit tidur adalah …. a. Trypanosoma gambiense b. Leishmania tropica c. Entamoeba histolitica d. Trichomonas vaginalis e. Entamoeba dysentriae 25. Berikut adalah contoh spesies dari kingdom Protista yang memiliki manfaat sebagai alat gosok dan bahan pembuat cat, yaitu …. a. Gracilaria b. Eucheuma c. Gellidium d. Diatom e. Chlorella B. Jawablah pertanyaan berikut secara jelas dan singkat. 1. Jelaskan ciri-ciri kingdom Protista. 2. Kingdom Protista dibagai menjadi beberapa kelompok. Jelaskan setiap kelompoknya. 3. Protista mirip tumbuhan dikelompokan ke dalam beberapa phylum. Berdasarkan apakah pembagian phylum tersebut? Jelaskan dan berikan contohnya. 4. Jelaskan oleh Anda daur hidup Plasmodium vivax yang menyebabkan penyakit malaria tertianau pada manusia. 5. Jelaskan dengan contoh mengenai manfaat kingdom Protista bagi kehidupan. Daftar Pustaka Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Erlangga.

Related Documents

Modul Bab 5 Protista
January 2021 1
Modul Blok 5 (1)
January 2021 1
Bab 5 Transformasi Laplace
February 2021 0
Bab 5 Compression
March 2021 0
Modul 5 Kalorimetri
January 2021 0

More Documents from "dewi arifa"