Modul Prakarya Kelas Vii Semester 2=

  • Uploaded by: DesyaniAviciena
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul Prakarya Kelas Vii Semester 2= as PDF for free.

More details

  • Words: 2,040
  • Pages: 13
Loading documents preview...
MODUL PRAKARYA KELAS VII SEMESTER 2

SMP PGRI CIBEUREUM TAHUN AJARAN 2017 -2018

PRAKARYA Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, prakarya masih berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya belum mempunyai target pemasaran, oleh sebab itu belum ada penggunanya atau konsumennya. Satu-satunya penggunanya mungkin si developer atau desainer itu sendiri. Kualitas belum menjadi perhatian sebab yang penting bentuk dasarnya saja. Harga sebuah prakarya ditentukan sangat subyektif sebab belum tahu potensi pasarnya. Prakarya memiliki pengertian Ketrampilan, hastakarya, kerajinan tangan, atau keterampilan tangan. bahan yang digunakan tersedia secara umum dipasaran, sehingga kita tinggal merangkai ataupun pemanfaatan limbah dan bahan bekas. Prakarya mempunyai peranan penting dalam pengembangan kreatifitas dan mengembangkan menjadi sebuah inovasi baru. KERAJINAN Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia. Kata ‘ kerajinan’ berasal dari kata ‘rajin’ yang artinya barang/benda yang dihasilkan ole keterampilan tangan. Kerajinan terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat sesuatu. Nilai – nilai yang dibutuhkan untuk membuat suatu kerajinan adalah memiliki kecakapan, keahlian, penguasaan dalam proses pembuatan produk, dan kreatifitas/imajinasi. Kerajinan terdiri dari 2 jenis yaitu : 1. Kerajinan bahan alam –> merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan dasarnya bahan-bahan alam seperti : serat alam ,bambu,rotan . 2. Kerajinan bahan buatan –> merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan buatan seperti : plastik,gips,sabun,lilin,dan lain lain.

Beda kerajinan dan pabrik : 

Kerajinan : Dibuat dengan tangan



Pabrik : Dibuat dengan mesin

Jenis – jenis produk kerajinan yang berasal dari Indonesia ” -

Rotan Batik Kayu Logam Batu Tanah liat/ Keramik/ Gerabah Tenun serat / Tekstil

KERAJINAN BAHAN LUNAK Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperti berikut: a. Bahan Lunak Alami Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit. b. Bahan Lunak Buatan Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak dan Kelompok Limbah

Kekayaan alam dan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan di Indonesia. Sejak dahalu rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari

kebutuhan fisik hingga yang bersifat nonfisik. Dan kini kerajinan juga berfungsi sebagai hiasan atau interior maupun eksterior. Berdasarkan pengetahuan terhadap limbah dan juga pengamatan kebutuhan masyarakat maka kerajinan dari bahan dasar limbah dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan fungsinya.

Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada libah rumah tangga, limbah pabrik, dan ada pula libah dari suatu kegiatan tertentu. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern, penigkatan akan jumlah limbah semakin meningkat sebagai contoh, dahalu manusia mencuci piring hanya dengan menggunakan jeruk nipis namun sekarang sudah menggunakan sabun sebagai pengganti jeruk tersebut sehingga peningkatan tidak dapat dielakkan lagi.

Limbah dapatdikelompokkan menjadi 3 ( tiga ) bagian yaitu :

1. Limbah berdasarkan Wujudnya

Limbah dilihat dari fisiknya terdiri dari :

A. limbah gas, yaitu limbah yang berbentuk gas seperti karbon dioksida ( CO2 ), dan karbon monoksida ( CO ), HCL,NO2,SO2.

B. limbah cair, yaitu limbah yang berbentuk cair misalnya air cucian, air hujan, rembesan AC, Air sabun, dan minyak goreng buangan.

C. limbah padat, yaitu limbah yang berbentuk padat misalnya kotak kemasan, bungkusan jajanan, plastic, botol dan yang lainnya.

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak dan Kelompok Limbah

2. Limbah Berdasarkan Sumbernya

A. libah pertanian yang berasal dari aktifitas pertanian B. limbah industry yang dihasilkan dari proses industri C. limbah pertambangan yang berasal dari aktifitas pertambangan D. limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, pasar, retoran, dan pemukiman lainnya.

3. Limbah Berdasarkan Senyawa

a. Limbah organic, merupakan limbah yang bisa dengan dengan mudah di uraikan atau mudah membususk, limbah organic mengandung unsure karbon yang dapat ditemui di kehidupan sehari-hari misalnya kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan hewan.

b. Limbah anorganik adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan dan tidak dapat membusuk sebab tidak mengandung unsure karbon contoh pada limbah plastic, beling dan baja.

Jenis limbah yang dapat di manfaatkan sebagai bahan kerajinan harus di identifikasi terlebih dahulu. Setelah memahami jenis limbah, kita dapat mengelompokkan jenis limbah organic dan anorganik yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Limbah baik organic ataupun anorganik memerlukan pengelolaan secara kreatif untuk dapat mengahasilkan produk kerajinan yang bernilai tinggi.

Indonesia memiliki banyak bahan dasar limbah yang dapat dijadikan karya kerajinan. Produk kerajinan bahan limbah Indonesia yang beragam, kreatif, inovatif dan selalu berkembang telah dikenal di mancanegara. Oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai Negara eksportir terbesar kerajinan yang dibuat oleh tangan ( handmade ). Tangantangan terampil serta pemikiran yang kreatif, inovatif, karya anak bangsa cukup di kagumi oleh bangsa lain dan kita patut berbangga atas pencapaian yang luar biasa ini sebagai bangsa Indonesia.

Pengolahan Bahan Limbah Lunak Pada proses pembuatan produk kerajinan disetiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentunya dikarenakan sumber daya limbah lunak organic dari masingmasing daerah berbeda, Dan berikut adalah golongan hasil limbah organic yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya.

1. Daerah pesisir pantai/laut

Limbah lunak organic yang banyak tersedia adalah sabut kelapa, dan daun kelapa

2. Daerah pegunungan

Limbah lunak organic yang banyak di hasilkan di daerah ini adalah kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit biji-bijian, kulit buah-buahan yang bertekstur seperti salak dan kulit pete cina.

3. Daerah pertanian

Limbah lunak organic yang didapat pada daerah ini adalah limbah jerami padi, kulit jagung, batang dan daun singkong, kulit bawang dan pelepah pisang.

4. Daerah perkotaan

Limbah lunak organic didaerah perkotaan yang sering ditemukan biasanya berupa kertas, kardus, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, dan serabut kayu.

Proses Pengolahan Bahan Limbah Lunak

Proses pengolahan bahan limbah lunak secarea umum sangat sederhana dan dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan mesin, berikut adalah prosesnya.

1. Pemilihan Bahan limbah lunak

Sebelum didaur ulang, bahan limbah organic harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan yang masih dapat digunakan dan yang harus dibuang serta dapat dilakukan secara manual sesuai dengan tujuan penggunaan bahan itu sendiri.

2. Pembersihan limbah lunak

Limbah lunak yang telah terseleksi harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dipergunakan sebelumnya, misalnya saja kulit jagung, kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjudnya apakan tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak tergantung dari perancangan produk si pengrajin.

3. Pengeringan.

Bahan limbah lunak yang sifatnya basah harus dikeringkan terlebih dahulu dibawah sinar matahari langsung dengan tujuan agar kadar air yang ada didalamnya dapat hilang dan bahan limbah dapat dioleh dengan sempurna.

4. Pewarnaan bahan limbah lunak

Pewarnaan pada bahan limbah limbah lunak merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai proses kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama dengan zat warna tekstil agar menyerap. Ada juga yang mewarnai dengan cara dipernis/politer, dapat pula dicat menggunakan car akrilik atau cat minyak.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah lunak tersebut harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.

6. Penghalusan bahan agar siap dipakai

Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses ini juga berbagai macam caranya, seperti disetrika untuk limbah kulit agar tidak mudah kusut, dapat pula digerinda atau diamplas.

Dalam pembuatan proses kerajinan kita perlu memahami terlebih bagaimana membuat karya yang berkualitas, maka dalam proses pembuatannya harus mengacu pada persyaratan. Oleh karena itu, adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan ( Utility ) Contohnya mangkuk untuk wadah sayuran atau yang lainnya.

2. Kenyamanan ( Comfortable ) Contohnya cangkir didesain lengkap dengan pegangannya.

3. Keluwesan ( Flexibility ) Contonya sepatu harus sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki

4. Keamanan ( safety )

barbagai

Contohnya gelas dari batok kelapa harus memperhatikan atau mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya saat digunakan sebagai wadah minuman.

5. Keindahan ( aesthetic ) Bendah yang indah mempunyai daya tarik lebih disbanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dilihat dari beberapa hal, seperti dari bentuknya, hiasannya atau ornamennya dan bahan bakunya.

Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Produk kerajinan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari karya kerajinan yang digunakan untuk kebutuhan fungsi pakai dan karya kerajinan untuk hiasan. a. Kerajinan Tanah Liat Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik. Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, vas bunga, guci, piring. Berikut contoh kerajinan gerabah dan keramik. Indonesia memiliki aneka ragam kerajinan keramik dari berbagai daerah yang memiliki ciri khas pada keunikan bentuk, teknik hingga ragam hias yang ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Nusantara yang memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda dengan keramik Cina, Jepang, dan negara lainnya. b. Kerajinan Serat Alam Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. c. Kerajinan Kulit Kerajinan ini menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah di samak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari

hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. d. Kerajinan Gips Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa mineral seperti: karbonat, borat, nitrat, dan sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas. Prosesnya harus dicairkan dahulu jika ingin bentuk seperti yang diinginkan, harus dibuat cetakan. Jika akan diproduksi dalam jumlah banyak, harus dibuat model terlebih dahulu. Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan. Bahan utama pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat. Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya. e. Kerajinan Lilin Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atasapi/kompor. f. Kerajinan Sabun Kerajinan dari sabun sangat unik. Bahan yang diperlukan adalah sabun batangan. Sabun dapat diolah dengan dua cara. Pertama: mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti: binatang, buah, dan flora ukiran. Kedua, membentuk sabun, yaitu: sabun diparut hingga menjadi bubuk, dicampur dengan sagu dan sedikit air, lalu dibuat adonan baru seperti membuat bentuk dari plastisin. g. Kerajinan Bubur Kertas Sisa-sisa kertas dapat dimanfaatkan untuk beraneka ragam karya kerajnan. Salah satu alternatif pemanfaatan sisa-sisa kertas adalah dibuat bubur kertas untuk bahan berkarya kerajinan. Proses pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini. 1. Siapkan kertas bekas, misalnya kertas tisu atau kertas koran. Robek atau gunting menjadi potongan-potongan kecil (lembut). 2. Masukkan potongan kertas ke dalam baskom atau ember plastik. Kemudian, siram dengan air hangat.

3. Masukkan 1 sendok teh garam. Garam bermanfaat untuk menghindarkan kertas menjadi busuk. 4. Potongan kertas yang telah direndam dan diberi garam ini didiamkan selama 1 – 2 hari hingga menjadi lunak. 5. Dua hari kemudian atau setelah kertas menjadi lunak dan hancur, saring menggunakan kain (dapat menggunakan kain lap yang pori-porinya besar). Keempat tepi kain disatukan dan plintir. hingga air akan terpisah dari ampasnya. 6. Buang air perasan kertas. Kemudian, masukkan kembali potongan kertas-kertas yang sudah diperas airnya ke dalam wadah dan remas-remas hingga hancur. Tambahkan sedikit air ketika meremasnya. 7. Buat larutan pasta dengan mencampur 2 sendok makan tepung kanji dengan air secukupnya. Apabila pasta terasa terlalu cair, penggunaan tepung kanji dapat ditambah.

Related Documents


More Documents from "Dino"