Loading documents preview...
HORDEOLUM Ilustrasi Kasus Tn. A, 32 tahun, datang ke klinik Anda dengan keluhan benjolan di kelopak mata kanan atas yang terasa nyeri. A. ANAMNESIS 1. Sapa pasien. 2. Perkenalkan diri. 3. “Ada yang dapat saya bantu?” 4. Tanya identitas pasien (nama, usia, alamat, pekerjaan). 5. Keluhan utama: timbul benjolan di kelopak mata kanan atas 6. Riwayat perjalanan penyakit: a. Kapan keluhan tersebut dirasakan? b. Timbul mendadak atau berangsur-angsur? c. Hilang timbul atau terus-menerus? d. Benjolan membesar atau tidak? e. Jika membesar, cepat atau lambar? f. Adakah nyeri atau fluktuasi? (+) g. Mudah berdarah? h. Rasa mengganjal? i. Kotoran mata? j. Demam? k. Mata merah? (-) l. Silau? m. Pandangan kabur? (-) n. Sulit menggerakkan bola mata? 7. Etiologi: a. Riwayat infeksi mata? b. Riwayat trauma pada mata? 8. Faktor predisposisi: a. Sering berada di luar rumah? b. Riwayat infeksi kelopak mata berulang? c. Riwayat diabetes melitus atau kolesterol? 9. Faktor presipitasi: apa yang menyebabkan keluhan timbul? 10. Riwayat pengobatan penyakit ini a. Nama obat b. Dosis c. Cara pemberian d. Frekuensi pemberian e. Lama pemberian obat f. Yang memberi obat g. Efektivitas obat h. Efek samping pengobatan 11. Riwayat penyakit dahulu: a. Pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya? b. Pengobatan yang dilakukan? c. alergi obat?
B. PEMERIKSAAN FISIK 1. Status generalis: Keadaan umum, status gizi, nadi, frekuensi napas, tekanan darah, suhu tubuh 2. Keadaan spesifik (head to toe) 3. Status lokalis: pemeriksaan eksternal bola mata a. Memeriksa pemeriksaan eksternal bola mata dimulai dengan bola mata yang sehat terlebih dahulu dengan menggunakan senter. b. Pemeriksaan palpebra superior dan inferior. Catat kelainan yang ditemukan pada palpebra: Posisi (ektropion/ entropion) Ptosis/ lagoftalmus Blefarospasme Hiperemis Edema Krusta Ulserasi/ laserasi c. Memeriksa posisi bulu mata: trikiasis (+) atau (-) d. Pemeriksaan aparatus lakrimalis Pungtum superior dan inferior Sakus lakrimalis e. Pemeriksaan eversi palpebra 1) Minta pasien menutup matanya 2) Gunakan jari telunjuk dan jempol untuk memegang bulu mata dan tarik menjauhi bola mata 3) Letakkan cotton bud pada palpebra superior di bagian atas tarsus 4) Tarik palpebra keluar dan ke atas lalu lipat. C. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium: darah rutin D. DIAGNOSIS Diagnosis Banding: Hordeolum eksterna Kalazion Kista meibomian Diagnosis Kerja: Hordeolum eksterna E. RENCANA PEMERIKSAAN F. TATA LAKSANA 1. Non medikamentosa Perbaikan higienitas Kompres hangat 3 kali sehari selama 10 menit sampai pus keluar 2. Medikamentosa a. Topikal: gentamisin sulfat 1-2 tetes tiap 4 jam atau gentamisin salep 2x1 b. Antibiotik sistemik jika gejala berat: eritromisin 4x250 mg atau tetrasiklin 4x500 mg c. Analgetik: asam mefenamat 3x500 mg
G. PROGNOSIS Quo ad vitam Quo ad fungtionam Quo ad sanationam
: dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam
H. RESEP dr. Putri Ayu SIP. 04124705022 Jl. Inspektur Marzuki No. 648 Pakjo, Palembang Telp. 0711123456 Praktik: Senin-Jumat pukul 09.00-12.00 WIB Jumat, 26 Desember 2014 R/ Gentamicin sulfat 0,3% No. I ∫ 6 dd 1 gtt OD
ATAU
R/ Gentamicin 0,3% EO tube No. I ∫ 6 dd 1 OD
R/ Eritromisin tab 250 mg No. XII ∫ 4 dd 1 po
ATAU
R/ Tetrasiklin tab 500 mg No. XII ∫ 4 dd 1 po
R/ Asam mefenamat tab 500 mg No. IX ∫ 3 dd 1 po
Pro Usia
: Tn. A : 32 tahun
I. EDUKASI 1. Hordeolum dapat sembuh sendiri dalam waktu 5-7 hari. 2. Bersihkan kelopak mata dengan air bersih dengan mata tertutup. 3. Kompres hangat 3 kali sehari selama 10 menit. 4. Jangan menekan atau menusuk hordeolum. 5. Jangan menggunakan lensa kontak. 6. Jaga higienitas mata cuci tangan terlebih dahulu untuk menghindari infeksi berikutnya.