Otitis Eksterna Anin Ppt

  • Uploaded by: Anin Dita
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Otitis Eksterna Anin Ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,316
  • Pages: 30
Loading documents preview...
REFERAT OTITIS EKSTERNA, FISTULA PREAURIKULAR, DAN PERIKONDRITIS

Oleh :

Anindita 1618012049 BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK, BEDAH KEPALA DAN LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG 2018

ANATOMI TELINGA

Telinga luar

Definisi Otitis eksterna adalah radang liang telinga, baik akut maupun kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering dijumpai pada daerah – daerah yang panas dan lembab. Faktor yang mempermudah radang telinga luar ialah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi menurun. Predisposisi otitis eksterna yang lain adalah trauma ringan ketika mengorek telinga.

Klasifikasi Otitis eksterna

Otitis eksterna akut

Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel / bisul)

Otitis eksterna kronik/maligna

Otitis eksterna difus

Otitis Eksterna Sirkumskripta (furunkel/bisul) Kulit sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka ditempat tersebut dapat terjadi infeksi pada pilosebaseus, sehingga membentuk furunkel.

Bakteri penyebab biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus.

Keluhan kurang pendengaran, bila furunkel menutup liang telinga.

Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan.

Rasa sakit/nyeri yang hebat tetapi tidak sesuai dengan besar bisul.

Terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga Gejala Klinis

Terapinya tergantung pada keadaan furunkel. Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya.

Lokal diberikan antibiotic dalam bentuk salep, seperti polymyxin B atau bacitracin, atau antiseptik (asam asetat 2-5% dalam alkohol.

Terapi

Jika dinding furunkelnya tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasang salir (drain) untuk mengalirkan nanahnya.

Biasanya tidak diperlukan pemberian antibiotik secara sistemik, hanya diberikan obat simtomatik seperti analgetik dan obat penenang

Otitis Eksterna Difusa

• Otitis eksterna difus adalah infeksi yang biasanya mengenai kulit liang telinga dua pertiga bagian dalam yang menyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel. • Otitis eksterna difus merupakan gejala peradangan yang terjadi sewaktu cuaca panas dan lembab dan dapat dijumpai dalam bentuk ringan, sedang, berat dan menahun.

Definisi

Etiologi • Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli dan sebagainya. Otitis eksterna difus dapat juga terjadi sekunder pada OMSK.

Gejala Klinis

Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta. Tidak terdapat furunkel (bisul).

Kadang-kadang kita temukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin).

Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu otitis eksterna akut. Pada otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama.

Rasa sakit didalam telinga bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat, serta berdenyut. Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding dengan derajat peradangan yang ada.

Kurang pendengaran mungkin terjadi pada otitis eksterna akut. Edema kulit liang telinga, penebalan kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif.

kulit liang telinga hiperemis, dan edema dengan batas yang tidak jelas,

Pemeriksaan fisik adanya sekret yang berbau dan tidak mengandung musin.

Langkah pertama yang terpenting untuk terapi otitis eksterna difusa berupa pembersihan secara cermat semua debris dan nanah di dalam liang telinga.

Kemudian liang telinga dimasukkan tampon yang mengandung antibiotik. Kadangkadang diperlukan antibiotik sistemik.

Terapi topikal biasanya cukup efektif, tetapi bila dijumpai adenopathy dan gejala toksisitas, antibiotika sistemik dibutuhkan. Penggunaan kortikosteroid diharapkan dapat mengurangi proses inflamasi.

Suatu antibiotika yang mengandung neomisin bersama polimiksin B sulfat (cortisporin) atau kolistin (colymiysin) akan efektif untuk sekitar 99 % pasien. Bila infeksi disebabkan oleh jamur, salep Nystatin (mycostatin) dapat dioleskan semuanya ke kulit liang telinga dan dapat digunakan tetesan m-kresil asetat (creysylate) atau mertiolat dalam air (1:1000).

Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks menyebabkan liang telinga menyempit. Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit diabetes mellitus.

Gejala Klinis

Definisi

Otitis Eksterna Kronik/Malignan Gejala otitis eksterna maligna adalah rasa gatal di liang telinga yang dengan cepat diikuti oleh nyeri Sekret yang banyak serta pembengkakan liang telinga. Kemudian rasa nyeri tersebut semakin hebat, liang telinga tertutup oleh jaringan granulasi yang cepat tumbuhnya. Saraf facial dapat terkena, sehingga menimbulkan paresis atau paralisis fasial.

Terapi Disamping obat-obatan, diperlukan pelu tindakan debridement secara radikal.

Pengobatan harus cepat diberikan sesuai dengan hasil kultur dan resistensi karena kuman penyebab tersering adalah Pseudomonas aeroginosa, diberikan antibiotic dosis tinggi sesuai Pseudomonas.

Antibiotik yang sering digunakan adalah ciprofloxasin, ticarcilinclavulanat, piperacilin (dikombinasikan dengan aminoglikosida), gentamisin (kombinasi dengan golongan penisilin).

FISTULA PREAURIKULA Definisi Fistula preaurikular merupakan kelainan herediter yang dominan.

Fistula dapat ditemukan di depan tragus. Berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran seujung pensil. Dari muara fistula sering keluar sekret yang berasal dari kelenjar sebasea

Fistula preaurikular merupakan kelainan anomali telinga luar yang penyebabnya tidak diketahui. Hipotesa yang paling bisa diterima adalah autosomal dominan yang diturunkan atau bawaan.

Fistula preaurikular ini terbentuk akibat gangguan penyatuan dan penutupan arkus brakialis pertama dan kedua dari hillocks of His.

Fistula ini sering menjadi infeksi dan bakteri yang menyebabkan infeksi ini adalah Staphylococcus epidermidis (31%), Staphylococcus aureus (31%), Streptococcus viridians (15%), Peptococcus species (15%), dan Proteus species (8%).

Ditemukan Fistula di sekitar telinga yang terdapat sejak lahir

Gejala

• Biasanya asimptomatik • Datang ke dokter jika ada obstruksi atau infeksi fistula sehingga terjadi pioderma Diagnosis

• • • •

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Laboratorium Radiologi

Anamnesis • Kebanyakan orang dengan kelainan ini biasanya asimptomatik. • Biasanya pasien datang karena terdapat obstruksi atau infeksi fistula, sehingga terjadi pioderma atau selulitis fasial

Pemeriksaan fisik • Fistula preaurikular biasanya muncul sebagai sebuah celah kecil dekat tepi anterior heliks bagian ascending. • Jika fistula ini mengalami infeksi yang aktif dapat ditemukan adanya tanda-tanda radang yang biasanya disertai pengeluaran sekret, dan dapat meninggalkan gejala sisa berupa jaringan parut (scarring). • Pada pemeriksaan fisik dapat pula ditemukan fistula branchiogenik dan atau penurunan pendengaran.

•Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan adalah kultur pus yang berasal dari fistula.

Pemeriksaan Radiologi •Pemeriksaan radiologi dapat digunakan untuk mengetahui bentuk dari saluran fistula. •Fistulografi digunakan untuk melihat bentuk dan sejauh mana saluran fistula ini. •Sedangkan ultrasonograpi dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara saluran fistula dengan arteri temporal superfsial, krus anterior heliks, dan tragus.

Pemeriksaan Laboratorium

•Secara mikroskopis, duktus dari fistula dikelilingi oleh epitel squamous berlapis dan mengandung banyak kista sepanjang salurannya. Jaringan ikat yang mengelilingi duktus dapat mengandung folikel rambut; kelenjar sebasea dan kelenjar keringat; dan jaringan inflamasi, diantaranya limfosit, sel plasma dan leukosit polimorfonuklear. 17

Gambaran Histologis

Pemberian antibiotik

Tatalaksana

Tindakan bedah bila diperlukan

Jika sudah abses dilakukan drainase

PERIKONDRITIS

DEFINISI • Perikondritis adalah radang pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga. • Biasanya terjadi karena trauma akibat kecelakaan, operasi daun telinga yang terinfeksi dan sebagai komplikasi pseudokista daun telinga. • Hal ini diakibatkan peradangan, terjadi efusi serum dan pus ke dalam lapisan perikondrium dan tulang rawan dari telinga luar

Trauma berupa laserasi atau kerusakan yang tidak disengaja pada pembedahan telinga.

Etiologi Agen penyebab suatu furunkel yang inadekuat pengobatannya, seperti Stafilokokus, Streptokokus.

Setelah suatu memar tanpa ada hematoma.

Hal ini menyebabkan tulang rawan kekurangan blood supply,

Infeksi superfisial dari liang telinga luar atau dari daun telinga menyebar lebih ke dalam ke perikondrium.

Pada keadaan ini disebut stadium dini, daun telinga (pinna) merah dan nyeri kemudian mulai terbentuk abses subperikondrial.

Lama – kelamaan terjadi nekrose tulang rawan sehingga dapat terjadi deformitas pada daun telinga yang disebut dengan cauliflower ear.

Gejala Klinis

Daun telinga terasa sakit, warna merah, dan tegang.

Selain itu akan terlihat adanya pinna yang bengkak dan timbul abses pada daun telinga.

Pemeriksaan fisik dan laboratorium Tampak daun telinga membengkak, merah, panas, dirasakan nyeri, dan nyeri tekan. Pembengkakan ini dapat menjalar ke bagian belakang daun telinga, sehingga sangat menonjol.

Terdapat demam, pembesaran kelenjar limfe regional, dan leukositosis. Serum yang terkumpul di lapisan subperikondrial menjadi purulen, sehingga terdapat fluktuasi difus atau terlokalisasi.1

Pada pemeriksaan laboratorium, dapat diambil sampel dari abses daun telinga untuk dikultur, mengetahui jenis bakteri penyebab sehingga dapat diberikan terapi yang tepat.

Tatalaksana • Berikan antibiotik parenteral dan pengobatan topikal untuk infeksi kanalis penyerta • Pilihan pengobatan disesuaikan dengan hasil biakan atau petunjuk lain mengenai organisme yang terlibat

Related Documents


More Documents from "mnda"