Loading documents preview...
OTITIS EKSTERNA
Ni Kadek Tika Purniari (0902005106) Made Harry Pranata (0902005138) Pembimbing dr. Komang Andi Dwi Saputra, Sp.THT-KL
• Otitis Eksterna radang liang telinga bagian luar yang dapat terjadi akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur • Dapat menyebar ke pina, periaurikuler atau tulang temporal • Sering dijumpai pada daerah yang panas dan lembab • Trauma pada epitel telinga luar faktor penting terjadi Otitis Eksterna
Anatomi dan Fisiologi
Anatomi dan Fisiologi • Terdiri dari pinna dan meatus akustikus eksterna (MAE) yang dilapisi oleh kulit • Memiliki panjang lebih kurang 2,5 cm • Bagian medial dibatasi oleh membran timpani • MAE 40% pars kartilago, 60% pars osseus
Otitis Eksterna Definisi
• Inflamasi pada Canalis Auditoris Eksterna • Akut maupun kronis • Dapat mengenai pinna, jaringan Epidemiol lunak periaurikular dan dapat mengenai tulang temporal
ogi
• US 4 dari 1000 orang • Dapat menyerang semua ras, usia, namun kebanyakan pada usia remaja dan dewasa muda
ETIOLOG I Bakteri •Pseudomonas •Streptokokus •Staphylococcus
FAKTOR PROTEKTIF •Serumen •Epitel liang telinga
ETIOPATOGENESIS Jamur •Candida •Aspergilus
KANALIS AUDITORIU S EKSTERNA
FAKTOR PREDISPOSISI • Riwayat paparan terhadap air
• Riwayat trauma mekanik di liang telinga • Iritasi • Alergi • Suasana panas dan lembab
OTITIS EKSTERNA
MANIFESTASI KLINIS ANAMNESIS • • • • •
Nyeri Telinga (Otalgia) Pendengaran berkurang—hilang Dengung (Tinitus) Discharge dari telinga (Otore) Gatal (terlebih pada infeksi o/k jamur)
MANIFESTASI KLINIS Pemeriksaan Fisik • Tanda Klinis ( MM.Carr,2000) 1.Otitis Eksterna ringan : Kulit KAE hiperemis, odem 2.Otitis Eksterna Sedang : Liang telinga sempit, odem, hiperemis, eksudat (+) 3.Otitis Eksterna Komplikasi : Pina/aurikuler tampak eritema dan membengkak\ 4.Otitis eksterna Kronik : Kulit liang telinga/ pina melebar, keriput, eritema (+)
KLASIFIKASI OTITIS EKSTERNA AKUT Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkulosis)
Otitis Eksterna Difus
OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA (FURUNKEL) • Infeksi pada folikel rambut yang sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus • Berawal dari folikulitis dan meluas hingga membentuk abses kecil (furunkel) • Furunkel berbatas tegas pada 1/3 luar liang telinga • Biasanya lanjutan dari trauma pada liang telinga akibat dikorek
Gejala
Nyeri telinga yang terlokalisir Pruritus Penurunan pendengaran (bila lesi menutup kanal)
OTITIS EKSTERNA SIRKUMSKRIPTA (FURUNKEL) • Tanda – Furunkel di liang telinga – Hiperemis, edema – Nyeri tarik bagian telinga luar – Nyeri tekan pada Lap subkutan folikel rambut, gld sebasea, gld tragus seruminosa
Otitis Eksterna Difusa (Swimmer’s Ear) • Penyebab kuman tersering: Pseudomonas aeruginosa • Faktor Predisposisi Sering berenang, Iklim hangat dan lembab, Liang telinga sempit dan berambut, Adanya eksostosis pada kanal, Trauma atau benda asing pada kanal, Serumen prop/tidak adanya serumen, Penggunaan alat bantu dengar, Diabetes/ immunocompromise
Otitis Eksterna Difusa Gejala
(Swimmer’s Ear)
– Otalgia terjadi dalam waktu 48 jam Tidak adanya jaringan subkutan dibawah kulit liang telinga, proses radang akan menyebabkan tekanan yang kuat pada ujung-ujung saraf Mungkin juga terasa nyeri jika menggerakkan rahang – Otorea – Pruritus – Telinga terasa penuh – Penurunan pendengaran – Riwayat telinga kemasukan air – Riwayat kebiasaan mengorek telinga
Otitis Eksterna Difusa (Swimmer’s Ear) Gejala Nyeri tekan pinna dan kanal Eritema kanal Edema kanal Debris purulen Pembesaran limfonodi periaurikular dan servikal anterior
DIAGNOSIS BANDING • • • •
Perikondritis Kondritis Furunkulosis dan karbunkulosis Dermatitis seboroik, psoriasis
KOMPLIKASI • • • • •
Abses Stenosis MAE Inflamasi/ perforasi membran timpani Selulitis Otitis Eksterna maligna
Tatalaksana Otitis Eksterna Sirkumskripta • MAE dibersihkan dengan menggunakan kapas lidi. • Pemasangan tampon pita ½ cm x 5 cm yang telah dibasahi dengan larutan Burowi filtrata pada MAE. Tampon secukupnya, tidak boleh diletakkan terlalu ke dalam (nyeri/bahaya melukai membran timpani, sulit mengeluarkan). • Tampon setiap 2-3 jam sekali ditetesi dengan larutan Burowi agar tetap basah. Tampon diganti setiap hari. Larutan Burowi dapat diganti dengan tetes telinga yang mengandung steroid dan antibiotik. • Pseudomonas tetes yang mengandung neomycine dan hydrocortisone. • Jamur tetes telinga larutan asam salisilat 2-5% dalam alkohol 20%. • Otitis eksterna kronik difus triamsinolone 0,25% krim/salep atau dexamethasone 0,1%.
Tatalaksana Otitis Eksterna Difus • Liang telinga dibersihkan dengan hati-hati dengan H2O2 3% • Pasang tampon telinga yang telah diolesi dengan antibiotik dan antiseptik secara berkala tiap 2 hari • Antibiotika topikal (kombinasi dengan steroid) dipakai secara hati-hati karena dapat alergi atau mungkin dapat menyebabkan tumbuh jamur yang berlebihan • Analgetik oral • Antibiotik oral untuk kasus berat
LAPORAN KASUS
Identitas • • • • • • •
Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Suku Bangsa Agama Alamat
: : : : : : :
GYD 18 tahun Laki-laki Pelajar Bali Hindu Jl. P. Serangan no 31 A Denpasar Selatan • Tgl Pemeriksaan : 23 Agustus 2013
Amnanesa • Keluhan Utama : Nyeri pada kedua telinga. • Riwayat Penyakit Sekarang • Pasien datang ke poliklinik THT RSUP Sanglah dengan keluhan nyeri pada kedua telinga sejak 3 hari sebelum pemeriksaan. Penderita mengatakan tiba-tiba kedua terasa penuh kemudian telinga terasa sakit. Nyeri dirasakan hilang timbul dan senut-senut yang semakin lama semakin berat. Telinga penderita sering dikorekkorek dengan jari atau cotton bud, terlebih sehabis mandi. Penderita merasa telinganya tidak pernah kemasukan sesuatu benda asing, namun pernah kemasukan air saat berenang di pantai 5 hari yang lalu. Pendengaran dirasakan tidak ada perubahan. Riwayat pilek, panas badan, batuk, dan trauma atau benturan di telinga disangkal oleh penderita.
Riwayat Penyakit Dahulu • Penderita tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya Memiliki riwayat sering bersin-bersin, terutama saat terkena paparan debu dan hawa dingin. Riwayat sakit telinga, sakit gigi, infeksi saluran napas bagian atas, sakit tenggorokan disangkal oleh penderita. Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, tekanan darah tinggi, kelainan bawaan dan masalah penyakit lainnya.
Riwayat Penyakit dalam Keluarga • Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan seperti yang dikeluhkan oleh penderita. Riwayat penyakit berat dan metabolik seperti hipertensi dan diabetes pada keluarga disangkal.
Riwayat Alergi • Penderita memiliki riwayat alergi terhadap obat amoxiciln dan ampicilin. Jika penderita minum obat tersebut, kulit penderita akan merah-merah. Penderita juga sering bersin-bersin jika terpapar debu dan hawa dingin. Riwayat asma pada penderita disangkal.
• Riwayat Pengobatan • Penderita menyatakan belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya. • Riwayat Pribadi dan Sosial Penderita merupakan seorang pelajar menengah atas. Disekolah maupun tetangga penderita dikatakan tidak ada mengeluh keluhan serupa. Pasien tidak mempunyai riwayat merokok ataupun minum alkohol. Pasien juga mengaku memiliki kebiasaan mengorek kedua liang telinganya menggunakan cotton bud kurang lebih setiap hari setiap selesai mandi.
Pemeriksaan Fisik • • • • • • •
Status Present Keadaan umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Respirasi T axilla
: Baik : Compos mentis :120/80 mmHg :80 kali/menit :18 kali/menit :36,5°C
• • • • • •
• • • •
Status General Kepala : Normocephali Wajah : Simetris, parese nervus fasialis -/ Mata : Anemis -/-, ikterus -/-, r.pupil +/+, ukuran 3/3 mm isokor THT : Sesuai status lokalis Leher : Kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar limfe -/-, pembesaran kelenjar parotis -/-, pembesaran kelenjar tiroid (-) Thorak : Simetris Cor : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-) Po : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/+ + Ekstrimitas : hangat odema + + +
+
+
+
Status Lokalis THT Telinga Status
Kanan
Kiri
Daun Telinga
Nyeri tekan aurikula (+)
Nyeri tekan aurikula (+)
Liang Telinga
Oedema,hieremia (+)
Oedema,hieremia (+)
Discharge
Minimal cair (+)
Minimal cair (+)
Membran timpani
Belum dapat dievaluasi
Belum dapat dievaluasi
Tumor
-
-
Mastoid
Normal
Normal
Weber
Tidak ada lateralisasi
Tidak ada lateralisasi
Schwabach
Normal
Normal
Rinne
(+)
(+)
Tes Pendengaran
Hidung Status
Kanan
Kiri
Hidung Luar
Normal
Normal
Kavum Nasi
Lapang
Lapang
Septum
Deviasi (-)
Deviasi (-)
Discharge
-
-
Mukosa
Merah muda
Merah muda
Tumor
-
-
Konka
Dekongesti
Dekongesti
Sinus
ND
ND
Koana
ND
ND
Tenggorok dan Laring Status
Kanan
Kiri
Tonsil
T1
T1
Mukosa
Merah muda
Dispneu
-
Sianosis
-
Stridor
-
Suara
Normal
Dinding belakang
Post nasal drip (-)
Epligotis
Tidak dievaluasi
Plika Vokalis
Tidak dievaluasi
Artenoid
Tidak dievaluasi
Plika Ventrikularis
Tidak dievaluasi
Rimaglotis
Tidak dievaluasi
RESUME • Pasien Laki-laki 18 tahun, Bali, Hindu datang ke poliklinik THT RSUP Sanglah dengan keluhan nyeri pada kedua telinga sejak 3 hari sebelum pemeriksaan. Penderita mengatakan tiba-tiba kedua telinga terasa sakit dan terasa penuh. Nyeri dirasakan hilang timbul dan senutsenut yang semakin lama semakin berat. Penderita juga mengeluhkan daun telinganya terasa gatal, sehingga sering dikorek-korek dengan jari atau cotton bud. Penderita merasa telinganya tidak pernah kemasukan sesuatu benda asing, namun pernah kemasukan air saat berenang di pantai 5 hari yang lalu. Pendengaran dirasakan tidak ada perubahan. Riwayat pilek, panas badan, batuk, dan trauma atau benturan di telinga disangkal oleh penderita, keluhan ini baru dirasakan pertama kali, pasien memiliki riwayat alergi terhadap amoxiciln dan ampicilin. Dari pemeriksaan fisik THT ditemukan kedua telinga hiperemis, odema, nyeri tarik dan tekan, MAE sempit membran timpani sulit dievaluasi. •
• Diagnosis Kerja • Otitis eksterna difusa dextra et sinistra • • • • • •
Penatalaksanaan Membersihkan liang telinga Eritromisin 4 x 500 mg Paracetamol 3 x 500 mg KIE Kontrol kembali ke poli
• Prognosis • Dubius ad bonam. Karena belum ada tanda komplikasi
Anamnesis Kedua telingaa-tiba 3 harii yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul dan memberat. Penderita sering mengkorek telinga dengan jari ataupun cotton bud. Penderita pernah kemasukan air saat berenang 5 hari yang lalu
Pemeriksaan Fisik • kedua telinga hiperemis, odema, nyeri tekan aurikula, MAE sempit, sekret cair minimal, dan membran timpani sulit dievaluasi.