Panduan Bisnis

  • Uploaded by: anonymous xxx
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Bisnis as PDF for free.

More details

  • Words: 16,348
  • Pages: 107
Loading documents preview...
PANDUAN & TATA CARA BERBISNIS DI ARAB SAUDI

Konsulat Jenderal RI - Jeddah Oktober 2009  a  

Prakata Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb. Buku “Panduan dan Tata Cara Berbisnis di Arab Saudi” merupakan buku rangkuman tata cara berbisnis di Arab Saudi yang diambil dari berbagai sumber, dengan tujuan untuk memberikan informasi dan gambaran kepada para pengusaha dan calon investor Indonesia yang berminat melakukan bisnis di Arab Saudi. Dalam penyajiannya, kami menggunakan bahasa yang sangat sederhana dengan harapan dapat mudah dimengerti oleh para pelaku yang berminat menjalin hubungan bisnis di Arab Saudi. Buku ini juga memberikan gambaran ekonomi Arab Saudi secara umum yang dalam perkembangan akhir-akhir ini terbuka untuk pelaku bisnis asing yang berminat memasuki pasar Arab Saudi. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai kemudahan-kemudahan peraturan dan adanya berbagai proyek raksasa yang dicanangkan di negara petro dolar ini termasuk diantaranya pembangunan beberapa “Economic City” yang sebagian telah mulai dilaksanakan. Buku ini tentunya masih banyak kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan, oleh karena itu belum bisa dikatakan sempurna. Saran dan kritik yang membangun akan kami terima

  i  

dengan senang hati sebagai bahan masukan penyempurnaan dimasa mendatang. Demikian, semoga bermanfaat bagi para pembaca terutama para calon pelaku bisnis Indonesia di Arab Saudi. Wassalam, Jeddah, Oktober 2009 Tim Penyusun

Pelindung/Penasehat: Kepala Perwakilan RI, Ketua: Djoko Agoeng Rahardjo,

Sekretaris:

M.

Hadjar

Basuki,

Editor:

Ahrul

Tsani

Fathurrahman, Sahudi, Suwoto, Pengumpul Materi: M. Solikhin AS, M. Hadjar Basuki, Khidir Alkazmy, Tim Layout: Ahsanul Hak, Yulius Bachtiar Effendie.

  ii  

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, alhamdulillah KJRI Jeddah dapat kembali menerbitkan sebuah buku yang diberi judul “Panduan dan Tatacara Bisnis di Arab Saudi” dan melengkapi buku-buku atau dokumen lainnya di bidang ekonomi yang terlebih dahulu telah diterbitkan seperti: Terjemahan UU Investasi Asing Arab Saudi ke dalam bahasa Indonesia (2009); Profil Ekonomi Wilayah Kerja KJRI Jeddah (2008), Terjemahan UU Investasi Indonesia ke dalam bahasa Arab (2008); Market Brief Produk Makanan Olahan di Arab Saudi (2007); Sekilas Ekonomi Indonesia, dalam bahasa Arab (2006). Buku “Panduan dan Tatacara Bisnis di Arab Saudi” berisikan panduan teknis dilengkapi penjelasan-penjelasan detail yang bersifat praktis yang akan sangat berguna bagi semua pengusaha Indonesia yang memiliki keingingan untuk memulai berbisnis atau mengembangkan bisnisnya di Arab Saudi, baik itu di sektor perdagangan maupun investasi. Selain juga, memuat berbagai informasi penting terkait lingkungan bisnis di Arab Saudi seperti sistem perpajakan, perbankan dan etika bisnis serta etika

  iii  

sosial Arab Saudi. Kami melihat di masa yang akan mendatang, peluang bagi pengusaha Indonesia untuk melakukan bisnis di Arab Saudi, baik itu secara perorangan atau bermitra dengan pengusaha Arab Saudi akan semakin terbuka, didukung oleh iklim bisnis di Arab Saudi yang sangat menjanjikan dengan infrastuktur yang lengkap, biaya energi yang murah dan peraturan yang memberikan keistimewaan bagi para pebisnis asing. Terakhir, kami tidak lupa untuk menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua anggota Panitia yang terlibat dalam penerbitan buku ini dan berharap kiranya buku ini membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pembaca sekalian.

Jeddah, Oktober 2009 aa Konsul Jenderal RI di Jeddah

Drs. Gatot Abdullah Mansyur

  iv  

DAFTAR ISI : Halaman: Prakata Kata Sambutan Konsul Jenderal RI Daftar Isi

i iii v

BAB I. PENDAHULUAN Gambaran Singkat Perekonomian Arab Saudi

1 1

BAB II. PASAR ARAB SAUDI A. Pemasaran Di Arab Saudi B. Dokumen Dan Pengapalan Barang C. Merek Dagang Hak Cipta Dan Hak Paten

9 9 18 22

BAB III. REGULASI DAN PROSEDUR USAHA ARAB SAUDI 1. Regulasi Makanan dan Restoran 2. Tarif Bea Masuk 3. Perlindungan Suplier dan Konsumen

27 27 32 37

BAB IV. INVESTASI ASING DI ARAB SAUDI - Kebijakan Umum Investasi Di Arab Saudi - Panduan dan Petunjuk Teknis Investasi di Arab Saudi

39 40 44

BAB V. SISTIM PERBANKAN

71

BAB VI. ETIKA BISNIS DAN ETIKA SOSIAL

79

Lampiran: - Alamat Kadin di Arab Saudi - Alamat Bank di Arab Saudi - Alamat Lawyer di Arab Saudi - Alamat SAGIA di Arab Saudi - Neraca Perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi

 

 v v

BAB I PENDAHULUAN GAMBARAN SINGKAT EKONOMI ARAB SAUDI Arab Saudi adalah salah satu Negara Teluk dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Timur Tengah dan dalam dua dekade terakhir telah melakukan reformasi dan transformasi ekonomi cukup mendasar, sehingga tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru bukan saja di kawasan tapi di dunia, termasuk menjadi salah satu anggota G-20. Dalam tiga tahun terakhir, Arab Saudi sukses menaikkan peringkatnya versi Bank Dunia dalam kategori indeks kemudahan melakukan bisnis di dunia, dari peringkat 67 pada tahun 2004 menjadi peringkat 13 pada tahun 2009 dan meduduki peringkat pertama untuk kawasan Timur Tengah. Arab Saudi juga berhasil menduduki peringkat ke 3 dunia dalam kategori kemudahan pencatatan kekayaan dan peringkat ke 7 dunia dalam kemudahan pembayaran pajak. Selain itu, berdasarkan penilaian Forbes, perusahaan-perusahaan Arab Saudi menduduki tiga terbaik dari 1616 perusahaan yang listing di bursa saham di dunia Arab akhir 2006. Sebagai sumber utama penghasilan Arab Saudi adalah minyak bumi dan diperkirakan cadangan minyaknya mencapai 25% dari keseluruhan cadangan minyak dunia atau 263 milyar barel. Selama ini, Arab Saudi memiliki peranan yang paling menonjol dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak atau OPEC. Kebijakan Pemerintah Arab Saudi di bidang

   

1

perminyakan ditetapkan dalam rangka menjaga stabilitas pasokan minyak bagi konsumen dan menjaga keseimbangan fluktuasi harga minyak melalui laporan perkiraan cadangan minyak dan kewajiban masing-masing anggota OPEC berdasarkan kuotanya. Arab Saudi juga memiliki cadangan gas sebesar 6,5 milyar kubik meter yang menempatkan Arab Saudi sebagai negara ke-empat terbesar cadangan gasnya di dunia. Di masa yang akan datang, jumlah ini mungkin akan meningkat, karena selama ini baru 15% dari keseluruhan wilayah Arab Saudi yang baru di survey kandungan gasnya. Sektor minyak Arab Saudi, tercatat menyumbang sekitar 80% dari anggaran penghasilannya, 45% dari GDP dan 90% dari ekspor penghasilan. Harga minyak dunia yang melambung tinggi pada pertengahan tahun 2008 lalu hingga mencapai US$147 perbarel telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri Arab Saudi dan menambah penghasilan pemerintah serta mendorong masuknya modal asing ke dalam negeri. Dengan kenaikan harga minyak tersebut, pemerintah Arab Saudi juga telah mampu membayar hutang-hutang dalam negeri. Saat ini, Pemerintah Arab Saudi sedang giat-giatnya mendorong pertumbuhan sektor swasta khususnya di sektor tenaga listrik, telekomunikasi, eksplorasi gas alam dan petrokimia untuk mengurangi ketergantungan penghasilan negara pada ekspor minyak dan meningkatkan peluang-peluang kerja bagi penduduk warga Saudi yang jumlahnya terus berkembang. Data yang ada menunjukkan bahwa penduduk Arab Saudi saat ini berjumlah sekitar 24 juta dan hampir 40% adalah para pemuda di

   

2

bawah umur 15 tahun. Angka pengangguran di Arab Saudi pun terhitung tinggi, dimana angkatan muda umumnya tidak memiliki pendidikan dan keahlian tehnik yang cukup yang dibutuhkan oleh sektor-sektor swasta. Karena itu, Pemerintah Arab Saudi dengan dana besar yang dimilikinya banyak memberikan pelatihan kerja dan pendidikan bagi generasi mudanya, meningkatkan pembangunan infrastruktur dan menaikkan gaji-gaji pegawai pemerintah. Setelah melalui proses perundingan yang panjang, Arab Saudi telah menjadi anggota World Trade Organization (WTO) pada bulan Desember 2005. Langkah ini dilakukan, diantaranya untuk menarik investor asing dan mengembangkan berbagai sektor ekonomi. Pemerintah Arab Saudi sendiri telah mencanangkan apa yang disebut dengan program 10 X 10 yaitu program yang bertujuan menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu dari Top 10 Most Competitive Nations in the World by 2010. Dalam rangka meningkatkan volume pembangunan di berbagai sektor, Pemerintah Arab Saudi juga telah mengumumkan rencana membangun “Economic Cities” di berbagai wilayah Arab Saudi, bahkan sebagian dari proyekproyek tersebut telah mulai dilaksanakan pembangunannya. Economic Cities yang saat ini sudah mulai dibangun antara lain King Abdullah Economic City (KAEC) di Rabigh, Prince Abdul Aziz Bin Mousaed Economic City (PABEC) di kota Hail, Knowledge Economic City (KEC) Madinah, Jizan Economic City (JEC) di Jizan. Selanjutnya dua economic City lainnya yang masih dalam

   

3

persiapan yaitu di Propinsi Tabuk (Tabuk Economic City) dan di Propinsi Wilayah Timur. Indikator Ekonomi: GDP (purchasing parity-PPP):

power $576.5 milyar (2008 est.) $553.3 milyar (2007 est.) $535.1 milyar (2006 est.) catatan: data dalam 2008 US dollars

GDP (official exchange rate):

$481.6 milyar (2008 est.)

4.2% (2008 est.) GDP – Angka Pertumbuhan 3.4% (2007 est.) Riil (real growth rate): 3.2% (2006 est.)

GDP – per-kapita (PPP):

$20,500 (2008 est.) $20,100 (2007 est.) $19,800 (2006 est.) catatan: data dalam 2008 US dollars

GDP – Berdasarkan sektor:

Industri: 61.9% Jasa (services) : 35% (2008 est.) Pertanian (agriculture): 3.1%

Angkatan Kerja:

6.74 juta catatan: Sekitar sepertiga penduduk kelompok umur 15-64 adalah (2008 est.)

Angkatan

Kerja

– Jasa

   

4

(services):

71.9%

Berdasarkan sektor:

(2005 est.) Industri: 21.4% Pertanian (agriculture): 6.7% 11.8% (2008 est.) 13% (2004 est.) catatan: data hanya untuk warga Saudi laki-laki (perkiraan bank lokal; perkiraanperkiraan lainnya lebih tingi yaitu sekitar 25%)

Angka Pengangguran:

Penduduk Dibawah Kemiskinan:

Garis

NA%

Investasi (gross fixed):

19.4% of GDP (2008 est.)

Anggaran:

Pendapatan: $293.7 milyar Pengeluaran: $136 milyar (2008 est.)

Hutang Negara:

18.9% of GDP (2008 est.) 75% of GDP (2004 est.)

Angka price):

Inflasi

(consumer 9.9% (2008 est.) 4.1% (2007 est.)

Central bank discount rate:

2.5% (31 Desember 2008) NA% (31 Desember 2007)

Commercial lending rate:

NA% (31 Desember 2008)

bank

prime

$113.2 milyar (31 Desember 2008) $102.4 milyar (31 Desember 2007)

Dana cadangan:

   

5

Cadangan Negeri:

Kredit

$NA (31 Desember 2008) $66.94 milyar (31 Desember 2007)

Dalam

$246.3 milyar (31 Desember 2008) Nilai Pasar pada Saham $515.1 milyar (31 Desember Perdagangan Umum: 2007) $326.9 milyar (31 Desember 2006)

Produk-produk Pertanian:

Gandum, barley, tomat, melon, kurma, buah jeruk; daging domba, ayam, telur, susu.

Industri:

Produk minyak mentah, BBM, bahan-bahan petrokimia, amonia, industri gas, sodium hydroxide (caustic soda), semen, pupuk, plastik, baja, perbaikan kapal komersial (commercial ship repair), perbaikan pesawat terbang komersial (commercial aircraft repair), bangunan.

Angka Pertumbuhan 2.4% (2008 est.) Produksi Industri: Produk Listrik:

179.1 milyar kWh (2007 est.)

Konsumsi Listrik:

156.8 milyar kWh (2006 est.)

Produksi Minyak:

9.2 juta barel/hari (2008 est.)

   

6

Konsumsi Minyak:

1 juta barel/hari (2008 est.)

Ekspor Minyak:

8.2 juta barel/hari (2007 est.)

Impor Minyak :

41,680 barel/hari (2005)

Cadangan Minyak:

264.3 milyar barel (1 Januari 2008 est.)

Produksi Gas Alam:

75.9 milyar cu m (2007 est.)

Konsumsi Gas Alam:

75.9 milyar cu m (2007 est.)

Ekspor Gas Alam:

0 cu m (2007 est.)

Impor Gas Alam:

0 cu m (2007 est.)

Cadangan Gas Alam:

7.167 trilyun cu m (1 Januari 2008 est.)

Neraca Transaksi Berjalan:

$128 milyar (2008 est.) $96.77 milyar (2007 est.)

Ekspor:

$309.8 billion (2008 est.) $234.1 billion (2007 est.)

Ekspor – Perdagangan:

Minyak dan produk-produk minyak 90%

Ekspor – Mitra:

Amerika Serikat 18.5%, Jepang 16.5%, China 10.2%, Korea Selatan 8.6%, Singapura 4.8% (2008)

Impor:

$108.3 milyar (2008 est.) $82.6 milyar (2007 est.)

Impor – Perdagangan:

Permesinan dan peralatan, bahan makanan, bahanbahan kimia, kendaraan bermotor, tekstil.

Impor – Mitra:

Amerika Serikat 12.4%, China 10.6%, Jepang 7.8%,

   

7

Jerman 7.5%, Itali 4.9%, Korea Selatan 4.7%, United Kingdom 4.2% (2008). $30.59 Milyar (31 Desember Cadangan Valuta Asing dan 2008 est.) $34.01 milyar (31 Desember Emas: 2007 est.) $75.36 milyar (31 Desember 2008 est.) $58.6 milyar (31 Desember 2007 est.)

Hutang Luar Negeri:

$108.5 billion (31 Desember Cadangan Investasi Asing 2008 est.) Langsung – Di Dalam Negeri $92 billion (31 Desember 2007 est.) $27.5 billion (31 Desember Cadangan Investasi Asing 2008 est.) Langsung – Di Luar Negeri: $16.99 billion (31 Desember 2007 est.) Mata Uang

Saudi Riyal (SAR).

Nilai Tukar:

Saudi Riyals (SAR) per US dollar - 3.75 (2008 est.), 3.745 (2007), 3.745 (2006), 3.747 (2005), 3.75 (2004)

Jumlah penduduk:

28,686,633 jiwa, Non Saudi sekitar 6 juta (Juli 2009)

   

8

BAB II PASAR ARAB SAUDI A. Pemasaran Di Arab Saudi 1. Pengenalan potensi Pasar Arab Saudi Berdasarkan sumber data Laporan Tahunan ke-45 bulan Juli 2009 Saudi Arabian Monetary Agency (SAMA), Arab Saudi yang terletak di semenanjung Arab memiki luas kurang lebih 2,3 juta km2 dengan populasi penduduk 22,53 juta jiwa pada tahun 2004 dan meningkat menjadi 24.81 juta pada tahun 2008 atau meningkat 10,11%. Untuk lima kawasan Arab Saudi yang terpadat populasinya dengan rasio hunian tertinggi berturut-turut adalah Makkah 6,2 juta (25,1%), Riyadh 6,0 juta (24,5%); Bagian Barat Arab Saudi 3,6 juta (14,7%); Asir 1,8 juta (7,3%) dan Al-Madinah 1,6 juta (6,8%). Perkembangan ekspor-impor Arab Saudi dalam empat tahun terakhir juga meningkat dan menunjukkan surplus. Realisasi seluruh ekspor tahun 2004 sebesar SR 472.5 milyar meningkat menjadi SR 1,175.4 milyar di tahun 2008 (angka sementara) atau meningkat 148.76%. Sedangkan realisasi impor barang berdasarkan CIF tahun 2004 sebesar SR 177.7 milyar meningkat menjadi SR 431.8 milyar atau meningkat 142.99%. Dengan demikian nilai surplus perdagangan Arab Saudi dengan negara-negara mitra atau kelompoknya tahun 2004 sebesar SR 294.8 milyar meningkat menjadi SR 743.6

   

9

milyar atau mengalami kenaikan nilai surplus sebesar 152.24%. Negara-negara tujuan ekspor utama Arab Saudi adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, Brazil, dan Negara-negara Islam di Afrika. Adapun Impor barang terbesar berasal dari negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Eropa (Switzerland, Ukraine, Russia), Australia dan New Zealand. Komposisi kelompok komoditi barang impor terbesar tahun 2004 berturut-turut machninery, mechanical appliances, electrical equipment & parts sebesar SR 39,993 milyar (21.9%), transport equipment SR 38,290 milyar (21.6%), base metals & articles of base metals SR 17,540 milyar (9.9%), product of chemicals & allied industries SR 15,807 milyar (8.9%). Sedangkan komposisi impor tahun 2008 mengalami pergeseran yaitu machninery, mechanical appliances, electrical equipment & parts sebesar SR 117,318 milyar (27.17%), transport equipment SR 77,620 milyar (17.9%), product of chemical & allied industries SR 32,717 milyar (7.6%), vegetables products (tomat dan semangka) SR 28,091 milyar (6.5%), prepared foodstuffs, beverages, sprits, vinegar & tobacco SR16,066 milyar (3.7%). Total impor Arab Saudi dari Indonesia tahun 2004 sebesar SR 1,614 milyar dengan andil sebesar 0.90% dari total keseluruhan nilai Impor Arab Saudi sebesar SR 177,659 milyar. Sementara itu, impor Arab Saudi dari Indonesia untuk tahun 2008 tersebut meningkat menjadi SR 4,301 milyar atau sebesar 0.99% dari total keseluruhan nilai impor Arab Saudi yang mencapai SR 431,753 milyar. Dengan demikian nilai

   

10

impor Arab Saudi dari Indonesia terjadi peningkatan impor sebesar 37.52%. 2. Memasuki Pasar Arab Saudi Bagi Produsen atau Pengusaha (eksportir) Indonesia yang ingin meraih sukses dan mendapatkan pasar atas produk perusahaannya di Arab Saudi hendaknya memiliki dasar pengetahuan dan penguasaan terhadap peraturan yang berlaku dalam berbisnis di Arab Saudi. Pertama, perlu diperhatikan keputusan dalam menentukan jenis usaha yang akan didirikan. Hal tersebut mengingat bahwa berbisnis di Arab Saudi melibatkan kontrak dengan pemerintah, dan perusahaan asing harus mengetahui praktek dan peraturan dasar di bidangnya. Kedua, sebelum mendirikan perusahaan hendaknya harus mengembangkan dasar saling pengertian mengenai undang-undang yang berhubungan dengan bidang usahanya, dan apabila terjadi sengketa dalam bisnis maka pengusaha juga harus mengerti aturan dan tata cara penyelesaiannya. Perusahaan asing dapat membuka usaha di Arab Saudi dengan berbagai cara. Pilihan dapat dilakukan berdasarkan hubungan perjanjian informal hingga perjanjian dalam bentuk formal dengan calon perusahaan atau pengusaha Arab Saudi. Pada umumnya perusahaan Arab Saudi dalam berbisnis lebih banyak mempersyaratkan agar mendapatkan surat dari pemerintah Arab Saudi, dan beberapa diantaranya dipersyaratkan dari kantor Saudi Arabia Government

   

11

Investment Agency (SAGIA) serta surat yang berkaitan dengan pekerja Arab Saudi. Arab Saudi selama ini membuka kesempatan luas bagi para pelaku usaha untuk berbisnis di sektor-sektor industri seperti produksi bahan makanan, tekstil dan produk tekstil, produk pakaian, produk kulit, industri kayu, industri kertas dan produk kertas, percetakan, fotocopy, bahan baku kimia, plastik dan karet, permesinan, elektronik, peralatan kesehatan, mesin dan motor trailer, furniture, mesin dan perlengkapan industri, besi konstruksi, produk metal dasar, usaha pedagang besar untuk jenis makanan dan binatang hidup, minuman dan rokok, bahan baku, air dan bahan bakar, lemak dan sayuran, produk kimia, barang-barang kerajinan pabrik, permesinan dan transportasi. Untuk memperluas jaringan pemasaran produk perusahaan di Arab Saudi, dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan ekspor langsung, melakukan usaha patungan, membuka perwakilan atau agen, kerjasama bentuk franchise dan membuka kantor cabang perusahaan. Ekspor Langsung Perluasan jaringan bisnis pemasaran yang sangat praktis dapat dilaksanakan dengan mengekspor langsung produk perusahaan ke Arab Saudi. Upaya ini tidak memerlukan agen lokal dalam menjual produk perusahaan. Produsen dapat menjual produknya secara langsung kepada konsumen

   

12

dengan asumsi bahwa produk tersebut memenuhi selera pasar, memenuhi persyaratan kesehatan dan standar keamanan produk untuk barang konsumsi masa yang ditetapkan oleh instansi berwenang Arab Saudi. Namun demikian sebagian besar perusahaan menghadirkan perwakilan lokalnya di Arab Saudi untuk menjual produknya agar efektif dan untuk beberapa model transaksi ada juga yang mensyaratkan hadirnya agen lokal. Joint Venture Perusahaan asing yang akan melakukan perluasan pemasaran dengan bentuk Joint Venture, biasanya akan banyak dilibatkan dalam perjanjian-perjanjian berjangka panjang. Dalam hal ini perusahaan asing menyetujui peraturan perpajakan yang berlaku dan akan menerima insentif lain dari pemerintah Arab Saudi. Pelaksanaan Joint Venture dapat dilakukan dengan cara Under a contractual joint venture, yaitu bentuk kerjasama yang sederhana dimana perusahaan asing menandatangani kontrak dengan perusahaan Arab Saudi. Untuk melakukan perjanjian joint venture, perusahaan asing harus mendapatkan surat izin operasi dari pemerintah Arab Saudi. Kemungkinan lain perusahaan asing dapat membuat perjanjian atau kewajiban secara terbatas kepada perusahaan Arab Saudi. Dalam implementasinya sebagian besar perusahaan asing yang beroperasi lebih menyukai penggunaan bentuk joint venture ini untuk kehadirannya di Arab Saudi.

   

13

Untuk membentuk tanggung jawab perusahaan, penting melibatkan warganegara Arab Saudi. Meski sebenarnya, keikutsertaan warganegara Arab Saudi tidak dipersyaratkan secara resmi dalam joint venture, namun pemerintah Arab Saudi cenderung lebih menyukai perusahaan asing yang melibatkan warga Arab Saudi. Apabila Arab Saudi memiliki prosentase kepemilikan saham secara jelas, maka perusahaan akan mendapatkan keringanan pembayaran pajak atau insentif bentuk lain dari pemerintah. Franchise Pusat bisnis franchise terbesar di kawasan Timur Tengah berada di Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi mendukung secara penuh peningkatan sektor bisnis ini diantara pengusaha muda dan para pengusaha Arab Saudi lainnya. Industri franchise ini diperkirakan menduduki pasar Arab Saudi sebesar kurang lebih US$ 1 juta dan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 10% - 12% setiap tahun. Bisnis franchise tumbuh dan menjadi terkenal bagi perusahaan dalam negeri Arab Saudi dan semakin bertambah jumlahnya dan berorientasi ke dalam bisnis di Arab Saudi. Perkembangan pasar franchise tumbuh dengan cepat dalam beberapa sektor dan kesempatan mendirikan bisnis ini terbuka untuk fast-food, laundry dan dry cleaning services, office temporary services, automotive dan servicing, mail and package service, printing and convenience stores.

   

14

Yang paling menonjol dalam bisnis ini adalah franchise fast-food. Hal ini dikarenakan setengah dari jumlah penduduk Arab Saudi di bawah umur 15 tahun dan banyak dari mereka yang telah melakukan perjalanan ke Amerika dan Eropa. Ketika mereka telah kembali ke Arab Saudi, tetap ingin mendapatkan cita rasa makanan Barat. Bisnis franchise fastfood Amerika sendiri di Arab Saudi mendekati angka 20% dari pasar fast-food yang ada. Lokasi fast-food biasanya terletak dekat dan atau di pusat pertokoan dan di tempat-tempat yang memiliki arus pergerakan orang banyak. Untuk perdagangan franchise di luar makanan, angkanya berkisar 55% - 60% dari pasar franchise. Besarnya warga Negara asing yang bekerja di Arab Saudi sedikit banyak mendukung maraknya bisnis franchise, karena mayoritas mereka juga menginginkan untuk mendapatkan kualitas, pelayanan dan jasa yang sama seperti di Negara asalnya. Karena itu, para pemilik franchise dituntut untuk bisa mengerti latar belakang dan budaya masyarakat Arab Saudi dan perlu menyesuaikan beberapa konsep franchise-nya sebelum mereka memperkenalkan dan mengoperasikannya di Arab Saudi. Terlebih lagi mengenai perbedaan tempat duduk antara pria dan wanita di restoran dan juga larangan mengambil foto di tempat-tempat tertentu untuk pembuatan iklan yang biasanya dengan mudah dilakukan di Negara Barat. Kantor Cabang

   

15

Perluasan pemasaran dengan membuka kantor cabang nampaknya akan lebih langsung melibatkan perusahaan asal dari pada membuka kantor perwakilan atau agen. Kantor cabang memiliki peranan yang luas tetapi terbatas dalam urusan administrasinya, namun demikian kantor cabang sangat bermanfaat sebagai perwakilan perusahaan. Mendirikan kantor cabang relatif lebih mudah dan memberikan keuntungan karena menghadirkan perusahaan secara fisik tanpa persyaratan formal sebagaimana bentuk perusahaan joint venture. 3. Strategi Pemasaran dan Penjualan Peluang pasar di Arab Saudi cukup baik untuk bisa dimanfaatkan oleh para eksportir Indonesia dalam memasarkan produknya. Beberapa prosedur pemasaran dan tehnik penjualan yang harus diperhatikan penjual untuk dapat mendukung jalinan bisnis jangka pajang, antara lain: •



• •

Pertama, para eksportir hendaknya terus meninjau produknya dan melakukan adaptasi serta perubahan produk sesuai dengan selera pasar; kedua, eksportir harus memastikan suplai barang dikirim teratur berdasarkan waktu dan tempat yang disepakati serta harga sesuai dengan kesepakatan; ketiga, jika terjadi perubahan harga bahkan perubahan atas persyaratan purna jual, hendaknya dihindari; keempat, para eksportir hendaknya berkomunikasi secara kontinyu, utamanya dalam pemberian saran

   

16















atau kesepakatan yang perlu ditindak-lanjuti dalam menjalin hubungan kerjasamanya; kelima, pemasaran produk hendaknya dilakukan secara komprehensif. Pengenalan produk atas ‘product line’ perusahaan mempunyai nilai strategis dari pada mempromosikan ‘single product’ kedalam pasar Arab Saudi. Hal itu penting untuk memperlancar permintaan dan efisiensi biaya; keenam, eksportir dan importir hendaknya aktif dalam pengecekan standardisasi produknya melalui Saudi Arabian Standard Organization (SASO), sesuai dengan standardisasi produk ekspor bagi pasar Arab Saudi; ketujuh, eksportir hendaknya teratur memamerkan produknya di pusat-pusat pertokoan yang banyak didatangi pengunjung; kedelapan, eksportir hendaknya melakukan perbaikan terhadap pengepakan produknya agar menarik keinginan konsumen untuk membeli; kesembilan, produk yang akan diekspor hendaknya sudah memiliki merek dan wajib menggunakan label berbahasa Inggris dan Arab; kesepuluh, untuk produk mesin-mesin dan peralatan hendaknya jaminan atas purna jual, garansi, pemeliharaan dan ketersediaan komponen serta suku cadang harus efisien dan tepat waktu; kesebelas, hari Kamis dan Jum’at merupakan hari libur bagi Arab Saudi ditambah perbedaan waktu minus empat jam (WIB minus kurang lebih empat jam dari waktu Arab Saudi). Jam masuk kantor Arab Saudi

   

17



mulai 09.00 pagi berarti sudah pukul 13.00 WIB dan inipun sudah kehilangan setengah hari kerja. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur Indonesia, dengan demikian tersisa tiga hari kerja yang dimanfaatkan untuk berhubungan bisnis dengan pengusaha Arab Saudi, jadi efektifitas waktu harus dijaga ketat dalam menjalin bisnis dengan pengusaha Arab Saudi; kedua belas, eksportir hendaknya memperhatikan siklus atau pergerakan pasar untuk memenuhi berbagai kebutuhan sebagai antisipasi kegiatankegiatan seperti: Kebutuhan pokok (setiap saat dan sepanjang tahun), Kebutuhan sekolah (SeptemberNopember), kebutuhan bulan Ramadhan (satu bulan sebelum jatuh Ramadhan), Kebutuhan Hari Raya Idul Fitri (sejak pertengahan Ramadhan), Kebutuhan Haji (satu bulan sebelum musim haji), Kebutuhan instansi pemerintah (setiap saat dan sepanjang tahun).

B. Dokumen dan Pengapalan Barang Untuk pengapalan barang perdagangan ke Arab Saudi, eksportir wajib melengkapi dokumen seperti: commercial invoice, certificate of origin, bill of lading (or an airway bill), steamship or an airlines company certificate, insurance certificate (apabila barang di asuransikan oleh eksportir) dan packing list.

   

18

Kelengkapan persyaratan dokumen tergantung sifat barang atau kepastian permintaan instansi Arab Saudi, dan atau disesuaikan dengan klausul perjanjian dalam kontrak eksportir dan importir. Untuk permintaan tambahan dokumen secara khusus, akan dipenuhi apabila dipersyaratkan. Khusus untuk pengapalan yang berkaitan dengan barangbarang seperti: animal fodder additive, shipment of livestock, certificates regarding the shipment of pets, importation of horses, vegetable and fruit health certificate, certificate of free sale, diperlukan beberapa surat keterangan tambahan yang wajib disertakan dalam pengapalannya. Dalam dokumen pengapalan perlu diperhatikan juga bukti keaslian dari Certificate of Origin (COO) dan commercial invoice, serta dokumen khusus tersebut merupakan tanggung jawab dari eksportir Indonesia. Apabila Perusahaan Indonesia mempunyai kantor perwakilan di Arab Saudi, maka kantor perwakilan akan melegalisasi satu copy dokumen sedangkan tambahan legalisasi atas dokumen akan diberikan berdasarkan permintaan. Diperlukan juga dokumen dari importir yang dilegalisasi oleh Kantor Kamar Dagang dan Industri setempat di Arab Saudi. Seluruh dokumen (asli dan fotocopy) harus ditandatangani petugas pembuat dokumen. Secara umum dokumen pengapalan yang dibutuhkan untuk mengekspor barang ke Arab Saudi, adalah:

   

19

(i) Dokumen Daftar Barang: dokumen ini merupakan original invoice, yaitu daftar harga barang dikeluarkan produsen atau eksportir dan wajib dilegalisasi Instansi terkait di Indonesia (Departemen Kehakiman dan HAM, Departemen Luar Negeri dan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta); (ii) Surat Keterangan Asal Barang: (Certificate of OriginCOO). Surat ini merupakan surat keterangan asal barang yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan yang menyebutkan nama kapal atau penerbangan, nama atau negara eksportir, tanggal keberangkatan, alamat pabrik dan dilegalisasi instansi terkait di Indonesia (Departemen Perdagangan atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Propinsi). Dalam COO juga disebutkan nama dan alamat importir, rincian barang dan perusahaan pengapalan pengangkutnya; (iii) Dokumen Pengapalan: (Shipping document). Dokumen pengapalan atau Bill of Lading (BL) dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran dilengkapi dengan rincian barang dan nama kapal pengangkut. Surat Bill of Lading harus sama dengan rincian dalam commercial invoice, nilai, berat kotor dan berat bersih barang. Demikian juga untuk volume dan berat, merek, jumlah paking, nama/alamat importir, alamat pengirim, nama dan alamat perusahaan pengapalan atau agen kapal udara dan laut, tanggal pengapalan, pelabuhan bongkar atau pelabuhan muat serta pelabuhan tujuan.

   

20

(iv) Legalisasi Dokumen: Legalisasi dokumen diperlukan untuk memastikan keaslian dokumen ekspor dalam transaksi perdagangannya. Seluruh berkas dokumen tersebut di atas harus dilegalisasi oleh Kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Timur Tengah serta Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Sedangkan berkas asli dokumen tersebut harus dikirim ke alamat importir dan diharapkan diterima sebelum barang atau kapal tiba di pelabuhan tujuan. Khusus untuk pengapalan barang-barang yang berkaitan dengan barang pharmasi dan produk obat-obatan, Arab Saudi mempersyaratkan agar dilengkapi dengan ‘Certificate of Free Sale’ . Sertifikat tersebut harus disampaikan sebelum barang pharmasi dan produk obat-obatan dikapalkan dan harus disertakan dalam semua pengapalan produk pharmasi dan produk pengobatan. Sertifikat dimaksud diperoleh dari Departemen Kesehatan Negara eksportir dan harus dilampirkan pada dokumen ekspor lainnya untuk dilegalisasi. Sertifikat tersebut harus dinyatakan masih berlaku dan dijamin keasliannya oleh Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Sertifikat tersebut harus tercatat di Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan Saudi Food and Drug Authority (SFDA) di Riyadh sebelum pengapalan barang pharmasi dan produk obat-obatan dikirim ke Arab Saudi dan wajib diperbarui sekali dua tahun.

   

21

C.

Merek Dagang, Hak Cipta dan Hak Paten Hak Kekayaan Intelektual - HKI (Intellectual property rights) dalam perjanjian WTO termasuk dalam perjanjian TRIPs Agreement (Trade Related Intellectual Property Rights), yaitu hak kekayaan intelektual yang diberikan kepada seseorang atas keberhasilannya dalam menciptakan suatu temuan. Jenis-jenis HKI a.l. Copyright and related rights; Trademarks, including service marks; Geographical indications; Industrial designs; Patents; Layout-designs (topographies) of integrated circuits; Undisclosed information, dan including trade secret. Kerajaan Arab Saudi sejak 11 Desember 2005 menjadi anggota WTO, telah mengimplementasikan perjanjian TRIPs untuk memperlancar kegiatan perdagangannya seperti merek dagang, hak paten, hak cipta dan registrasi pharmasi dan obat-obatan. 1.

Merek Dagang (trademark)

Arab Saudi sebagai anggota “Paris Convention for the protection of Industrial Property” – yaitu perjanjian klasifikasi internasional mengenai barang dan jasa untuk registrasi merek dibawah ‘Nice Agreement’, telah menandatangani konvensi dimaksud pada tanggal 1 Januari 2002. Dengan demikian, trademarks dilindungi Undang-undang Merek Dagang Arab Saudi. Sementara itu, trade secrets tidak

   

22

secara khusus atau belum dilindungi Undang-undang. Namun demikian, keduanya dapat juga dilindungi melalui perjanjian kontrak. Trademark juga mencakup barangbarang mengandung alkohol yang tidak terdaftar begitu juga pedagang besar dan jasa pengecer. Namun dalam trademark tidak terdapat perlindungan secara khusus untuk ‘semiconductor chip layout design’. Regulasi Undang-undang trademarks dikeluarkan dengan Keputusan Raja (Royal Decree) No. M/5 tertanggal 4/5/1404 H. Undang-undang tersebut mengatur prosedur registrasi trademarks, publikasi, registrasi pembaruan dan pembatalan, pemindahan hak kepemilikan, penjaminan sebagai hipotek, perjanjian lisensi menggunakan merek, merek gabungan dan penyelesaian sengketa merek dagang. Sesuai prosedurnya, permohonan registrasi trademark bisa diajukan dalam bentuk kolektif, termasuk pembaruan atau perpanjangan, permohonan khusus, izin penggabungan, perubahan nama dan atau alamat. Pemohon dapat menyampaikan persyaratannya melalui kantor notaris resmi Arab Saudi dengan melampirkan a.l. daftar jenis barang atau jasanya; 15 buah contoh merek dagang dengan ukuran kurang lebih 5 x 7 cm dan fotocopy sertifikat registrasi yang dilegalisasi Pemerintah Arab Saudi. Pengujian pendaftaran, nantinya akan meliputi kelengkapan administrasi registasi dan apabila diterima akan diumumkan dalam surat kabar pemerintah Arab -

   

23

Saudi. Masa berlaku trademark adalah 10 (sepuluh) tahun pertama, dapat diperpanjang untuk 10 tahun masa berikutnya. Berdasarkan ketentuan Undang-undang trademark baru, tenggang waktu pendaftaran diberikan 6 (enam) bulan sejak masa berlakunya habis. Dan permohonan trademark baru dapat digunakan untuk registrasi ulang atau pembatalan merek dagang. 2. Hak Paten Undang-undang Paten Arab Saudi berlaku sejak 1989 dan telah dikeluarkan sejumlah sertifikat hak paten meskipun jumlahnya masih sangat terbatas. Pemerintah Arab Saudi juga berwenang mengatur paten ‘Layout Designs of Integrated Circuits’, ‘Plant Varieties and Industrial’ berdasarkan Keputusan Raja No. M/27 tanggal 17 Juli 2004. Pelaksanaan ketentuan tersebut berada dibawah Direktorat Paten King Abdul-Aziz City of Science and Technology (KACST). Masa berlaku paten 15 (lima belas) tahun dan pemegang paten diberikan perpanjangan 5 (lima) tahun untuk masa berikutnya. Pemohon paten harus memiliki perwakilan di Arab Saudi atau dikuasakan registrasinya kepada kantor Notaris resmi Arab Saudi yang dilegalisasi kantor Perwakilan/Kedutaan Besar Arab Saudi, melampirkan dua fotocopy abstraksi bahasa Inggris dan Arab mengenai latar belakang penemuan, gambaran ringkas penemuan, gambaran lengkap penemuan dan klaim. Disampaikan juga

   

24

identitas lengkap penemu paten dan pengklasifikasian paten sesuai dengan klasifikasi internasional (bila diketahui). Arab Saudi sebagai anggota Gulf Cooperatioon Council (GCC) yang terdiri United Arab Emirates UAE), Bahrain, Saudi Arabia, Oman, Qatar dan Kuwait, menjamin sertifikat paten dan melindungi secara resmi hak penemu kepada semua warganegara anggota GCC. Selain itu hak paten juga berlaku bagi perusahaan Arab Saudi untuk Joint Venture Asing atas nama dan logo (restoran, franchise, pabrik makanan dan lain-lain). 3. Hak Cipta (copy rights) Undang-undang perlindungan hak cipta Arab Saudi berlaku sejak 1989. Undang-undang tersebut tidak melindungi para pekerja di luar Arab Saudi, kecuali pemegang hak adalah warganegara Arab Saudi. Meski demikian Arab Saudi terus menjaga perlindungan bagi para pekerja asing. Dalam Undang-undang Hak Cipta yang diterbitkan berdasarkan Keputusan Raja No. M/41 2nd Rajab 1424 H tanggal 30 Agustus 2003, pengaturan copy rights mencakup antara lain work, joint work, collective work, audio work, audi-visual work, author, performers, publication, copying, and broadcasting.

   

25

Perlindungan karya audio diberikan selama 25 (dua puluh lima) tahun, sedangkan karya tulis dilindungi hingga beberapa dekade sampai penulis meninggal dunia. Saat ini Arab Saudi telah bekerjasama dengan Konvensi Hak Cipta Dunia dan Konvensi Berne bagi perlindungan hak cipta, dengan demikian maka hak cipta kepemilikan asing diperlakukan sama dengan hak cipta bagi warganegara Arab Saudi. Undang-undang hak cipta yang baru dikeluarkan Arab Saudi melindungi pelanggaran atas hak cipta dan berlaku efektif 14 Maret 2009. Pelanggar hak cipta dikenakan denda sampai SR 500,000 dan pelanggar dipublikasikan dalam surat kabar lokal, serta membayar ganti rugi kepada pemegang hak cipta dan dilakukan pemutusan hubungan kerja apabila sebagai pengusaha. 4. Registrasi Produk Obat-obatan dan Pharmasi Hak paten juga diberikan untuk produc’ dan product-byproces’. Perlakuan ‘product-by-process’ diperluas untuk pharmaceuticals. Untuk produksi pharmasi dan obat-obatan, importir wajib mengajukan izin impor dan melaporkannya kepada Kementerian Kesehatan dan Saudi Food Drugs Authority (SFDA) untuk diperiksa standardisasinya dan selanjutnya disahkan oleh Kementerian Perdagangan serta dilegalisasi oleh Kantor Kamar Dagang dan Industri setempat.

   

26

BAB III REGULASI DAN PROSEDUR USAHA DI ARAB SAUDI Regulasi Makanan dan Restoran Di Arab Saudi, lembaga yang berwenang mengawasi beredarnya makanan dan obat-obatan, baik untuk barang impor maupun barang yang dibuat di dalam negeri adalah Saudi and Food Drugs Authority (SFDA). Pengawasan dan pengujian makanan dan obat-obatan dilakukan di SFDA atau laboratorium yang direkomendasikan. Kewenangan SFDA lainnya adalah memberikan peringatan dini kepada konsumen terhadap semua bahan-bahan makanan yang berkaitan dengan pembuatan, obatobatan, kesehatan dan juga terhadap seluruh proses pembuatan produknya yang harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jaminan terhadap mutu dan kesehatan atas produk makanan yang beredar di Arab Saudi tidak hanya diawasi oleh SFDA tetapi juga pengamanan produk diatur melalui pengaturan packing dan label makanan bagi konsumen. Pemerintah Arab Saudi sangat ketat mensyaratkan agar semua produk konsumsi dikemas dan dibungkus dengan baik dan diberikan label. Pemberian label sangat penting untuk pemasaran produk seperti produk makanan, produk kesehatan dan produk farmasi. Kemasan yang baik selain bersih dan sehat juga akan cepat menarik keinginan konsumen membeli produk tersebut. Produk yang tidak mememuhi persyaratan packing dan label dapat ditolak di pelabuhan masuk melalui pengujian laboratorium pengawasan mutu. Untuk

   

27

kedatangan barang yang mendekati masa kadaluarsanya dapat ditolak masuk maupun dijual di pasaran. Perusahaan-perusahaan Arab Saudi sangat mempersyaratkan mendapatkan surat tembusan/copy untuk standar produk dan label dari wakil agennya atau distributornya. Produk Pangan Untuk produk pangan yang akan diekspor juga wajib memenuhi persyaratan label dan produk makanan untuk dijual di pasar Arab Saudi berdasarkan ketentuan dari Saudi Arabian Standards Organization (SASO). Eksportir dimaksud wajib memenuhi ketentuan SASO sesuai dengan Mandatory Standards SSA 1/1984, apakah barang tersebut sebagai contoh barang peragaan atau barang tersebut untuk diperdagangkan. Sebelum barang produk makanan dan kesehatan yang akan diperdagangkan dikapalkan, eksportir bersangkutan wajib menyediakan berbagai surat keterangan yang diperlukan sesuai dengan produknya, seperti: Food Manufacturer’s Ingredients Certificate: surat keterangan ini menjelaskan isi produk, prosentase setiap bahan yang dimuat seperti kandungan kimia, standar mikrobiologi, suhu waktu penyimpanan serta masa kadaluarsanya. Sedangkan kandungan produk makanan yang berasal dari hewani diwajibkan memuat kandungan lemaknya dan surat keterangan tersebut harus menyebutkan binatang apa dan dari mana asalnya, atau terdapat pernyataan produk

   

28

tersebut bukan daging babi. Surat keterangan tersebut harus diperoleh dan ditandatangani dari Departemen Dalam Negeri Arab Saudi. Consumer Protection Certificate, surat keterangan ini menjelaskan mengenai aspek kesehatan muatan produk makanan yang diekspor ke Arab Saudi, dan juga keamanan dan kelayakan untuk dikonsumsi oleh manusia. Surat keterangan tersebut harus diperoleh dari kantor Departemen Pertanian Negara eksportir. Price List (daftar harga): daftar ini harus dikeluarkan oleh eksportir di atas surat berkop dan wajib mengindikasikan harga produk ekspornya tersebut sesuai harga standar yang berlaku di pasar dalam negeri Arab Saudi. Daging Salah satu sumber nutrisi makanan bagi masyarakat Arab Saudi yaitu berasal dari daging, baik daging kambing, sapi, ayam dan unta. Untuk memasukan produk daging ke pasar Arab Saudi, perusahaan harus melengkapi dokumen-dokumen pengapalan yang diperlukan. Untuk dokumen pengapalan umum, seluruh pengapalan daging harus dilengkapi surat keterangan: A certificate of "Halal" meat: Surat keterangan ini harus mengindikasikan bahwa penyembelihan dilakukan di tempat

   

29

pemotongan hewan yang direkomendasi instansi berwenang dan sesuai dengan prosedur pemotongan hewan secara Islam dan sertifikat tersebut dilegalisir oleh Dewan Islamiah setempat. Official Health Certificate: surat keterangan ini harus mengindikasikan tanggal pemotongan, jenis hewan dan rata-rata umur hewan dalam setiap pengapalan. Sertifikat kesehatan juga harus mengindikasikan dimana hewan tersebut sudah diperiksa kesehatannya kurang lebih 12 (dua belas) jam sebelum dilakukan pemotongan. Umur ternak untuk dipotong tidak lebih 3 (tiga) tahun untuk kambing atau domba dan 5 (lima) tahun untuk sapi, dan setelah itu langsung diberikan jaminan atau surat keterangan dokter hewan, bahwa daging tersebut telah bebas dari penyakit dan aman dikonsumsi manusia. Sertifikat kesehatan tersebut harus dipenuhi semua eksportir untuk pelabuhan tujuan Arab Saudi atas berbagai jenis daging yang diekspor, termasuk juga unggas, ayam, itik dan makanan laut, produk daging, hewan ternak, sayuran, buah-buahan, darah manusia, dan terdapat bukti yang menunjukkan fakta bahwa produk tersebut bebas dari pestisida atau penyakit. Biji-bijian dan Kacang-kacangan Keseimbangan nutrisi bagi tubuh tidak hanya bersumber dari daging tetapi hendaknya dilengkapi dengan biji-bijian atau kacang-kacangan. Persyaratan impor seeds dan grain (biji-bijian, benih, bibit dan butir padi), selain harus dilengkapi dengan dokumen umum untuk keperluan pengapalan barang, para eksportir seeds dan grain harus menyediakan sertifikat seperti:

   

30

Certificate of Inspection: surat keterangan ini harus dikeluarkan oleh instansi yang khusus mengawasi mengenai biji-bijian. Phytosanitary Certificate: surat keterangan ini dimaksudkan bahwa biji-bijian yang diekspor ke Arab Saudi telah bebas dari penyakit tanaman. Sertifikat diperoleh dari Departemen Pertanian Negara eksportir, dan sertifikat harus diikutsertakan dalam ekspor pengapalan tepung, padi, grains dan agricultural seeds, limber, tanaman dan bahan tanaman atau tumbuh-tumbuhan. Seed Analysis Certificate: surat keterangan ini diperlukan untuk membuktikan kemurnian biji-bijian yang dikapalkan ke Arab Saudi. Sertifikat dikeluarkan oleh Departemen Pertanian Negara eksportir. Certificate of Weight: surat keterangan ini harus ditunjukkan oleh perusahaan eksportir dan mengindikasikan nama, alamat importer Arab Saudi, nama kapal jumlah segel, berat bersih dan berat kotor, serta jumlah berat pengapalan. Restoran Bahan pangan yang diimpor Arab Saudi dari berbagai Negara setelah diolah dan diramu oleh juru masak yang profesional menjadi makanan yang lezat dan gurih dapat kita nikmati di restoran yang terletak di hotel-hotel, tempat-tempat wisata atau restoran yang berada disepanjang jalan di kota-kota Arab Saudi.

   

31

Pengaturan atas perbedaan jenis kelamin di restoran memainkan peranan penting dalam budaya masyarakat Arab Saudi sewaktu pengunjung mendatangi suatu restoran untuk menyantap makanan. Tidak hanya di kantor, laboratorium, perpustakaan dan restoran, semua laki-laki dan perempuan ditempatkan secara terpisah. Bagi para wanita di Arab Saudi harus didampingi suami atau saudara terdekatnya apabila yang bersangkutan pergi meninggalkan rumah. Pelaksanaan pengawasan atas Undang-undang perbedaan jenis kelamin di Arab Saudi dilakukan oleh Polisi Agama (Mutawa’). Untuk keberadaan perempuan Arab Saudi di restoran mereka wajib menggunakan pakaian tertutup budaya Arab Saudi (Abaya). Sekarang banyak tersedia restoran yang dilengkapi untuk keluarga (family) telah didirikan di Arab Saudi dan telah membatasi kehadiran wanita dan pria secara terpisah. Sedangkan perusahaan asing yang beroperasi di Arab Saudi secara bersama telah melaksanakan peraturan di bidang restoran tersebut. Restoran-restoran seperti McDonald’s, Pizza Hut, Starbucks, KFC, Burger King, Chili’s, Fuddruckers, Dominos dan perusahaan Amerika lainnya tetap menjaga keberadaan tempat perbedaan jenis kelamin secara ketat di pintu-pintu masuk untuk area makan yang diperuntukkan bagi wanita dalam restoran. Tarip Bea Masuk Berdasarkan Royal Decree No. M/13 tanggal 10 Mei 1408 H, tarif bea masuk yang berlaku efektif sejak 13/5/1408 H adalah sebagai berikut:

   

32

(i)

Untuk sebagian besar produk bahan kebutuhan pokok dibebaskan tarip bea masuk, yaitu: gula, beras, teh, unroasted coffee, kapulaga, biji gandum, daging, ternak dan daging (segar dan beku);

(ii)

Untuk produk yang telah diproduksi di dalam negeri, dikenakan bea masuk sebesar 20% dalam rangka melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh. Berdasarkan Data MFN Applied Tarip Impor Arab Saudi tahun 2008 (HS tahun 2007) – yaitu tarip bea masuk impor yang diperlakukan sama bagi semua anggota WTO, dan yang dimutakhirkan tanggal 9 Mei 2009, terdapat minimum rata-rata tarip bea masuk yang dikenakan Arab Saudi sebesar 20% yaitu a.l. untuk HS sub-heading 6 (enam) digits: 240399: Chewing tobacco, snuff and other manufactured tobacco and manufactured tobacco substitutes; 340130 (Organic surface-acative products and preparations for washing the skin); 340211 (Anionic organic surface-active agents); 340212 (Cationic organic surgaceactive, whether or not put up for retail sale -- excl.soap); 340213 (Non-ionic organic surface-active agents); 392321 (Sacks and bags, incl. cones, of polymers of ethylene); 392330 (Carboys, bottles, flasks and similar articles for the conveyance or packaging of goods of plastics); 392350 (Stoppers, lids, caps and other closures of plastics); 441400 (Wooden frames for paintings, photographs, mirrors or similar objects); 441510 (Cases, boxes, crates, drums and similar packing of wood, cable-drums of wood).

   

33

(iii)

Untuk pos-pos tarif berdasarkan total Cost Value CIF (cost insurance freight), dikenakan bea masuk 5%.

(iv)

Pengenaan bea masuk atas sejumlah pos tarip tertentu yang dimaksudkan untuk perhitungan bea masuk, didasarkan pada ukuran berat dan kapasitas ad Valorem.

Dengan tarip bea masuk yang ditetapkan tersebut di atas Arab Saudi telah mengimplementasikan besaran tingkat tarip bea masuk yang cukup rendah dan wajar. Untuk kelompok Negara-negara yang tergabung dalam kelompok Arab League yang menandatangani Perjanjian ‘Trade Facilitation and Exchange and to Organize Transit’ diantara pemerintahan Liga Arab, dijamin akan mendapatkan konsesi khusus. Di Arab Saudi terdapat dua kelompok yang bergabung dalam preferential agreement. Pertama, Gulf Cooperation Council (GCC) yaitu enam negara (Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, and Arab Saudi ). Tanggal 1 Januari 2003, enam anggota GCC tersebut telah membentuk Pabean bersama yang berfungsi sebagaimana kantor pabean di Eropa Union (EU). Kedua, Arab League (AL), yaitu 22 negara (Comoros, Yaman, Jordan, Syria, Palestina, Lebanon, Iraq, Mesir, Sudan, Somalia, Djibouti, Libya, Tunisia, Algeria, Maroko, Mauritania) dan negaranegara yang tergabung dalam kelompok negara-negara GCC. Kelompok Arab League menerima tingkat bea masuk yang lebih

   

34

rendah, dan ‘transhipment’ diberlakukan antara GCC dan Arab League. Pemerintahan Arab Saudi memiliki perbedaan yang menyolok dalam penentuan ‘simple tariffs structure’-nya. Implementasi tarip bea masuk tidak dikenakan atas pajak impor selain tarif bea masuk yang telah ditetapkan. Sebagian besar tarif bea masuk dilakukan berdasarkan ad valorem applied against CIF values. Sebagian besar tarif bea masuk diimplementasikan berkisar 5%. Importasi barang dapat dilakukan secara bebas bea masuk kecuali terdapat sedikit barang yang dilarang seperti daging babi dan produk babi. Pengaturan struktur tarif bea masuk Arab Saudi dapat dilihat secara sistem online dalam website WTO. Untuk pos tarif bea masuk 8 digit nomor dibuat beserta penjelasannya, sedangkan pos tarif bea masuk 4 digit dan 6 digit nomor tidak tersedia penjelasannya. Tarif bea masuk Kerajaan Arab Saudi adalah ‘Ad valorem duty rates berdasarkan atas nilai CIF. Ad valorem --- yaitu pengenaan segala biaya, pajak atau bea yang dihitung bedasarkan prosentase tertentu yang ditetapkan dari nilai, atau pengenaan tarif bea masuk yang dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari nilai barang impor. Apabila kita memperhatikan tarif bea masuk berdasarkan data pada Consolidated Tariff Schedules CTS) Kerajaan Arab Saudi

   

35

pada database WTO, nampak tarif bea masuk tahun 2002 untuk Harmonize System (sistem harmonisasi tarip bea masuk) untuk Sub-heading 6 digit (Bound Concessions at the HS 6-digit subheading level) diikat kurang lebih 5313 pos tarif dengan besaran Tarif bea masuk (Average of Ad Valorem Duties) ratarata sebesar 10,44%. Sedangkan tarif bea masuk berdasarkan data Applied Tariff MFN Impor Arab Saudi dalam data base WTO dengan HS 6 digit tahun 2007 untuk posisi tarif bea masuk Tahun 2008 yang dimutakhirkan terakhir tanggal 9 Mei 2009, terdapat kurang lebih 5052 pos tarif dengan Average of Ad Valorem Duties sebesar 4,99%. Dengan demikian tarif bea masuk yang dikenakan Kerajaan Arab Saudi untuk barang impor rata-rata sudah berkisar sebesar 5%, artinya sudah cukup rendah dan wajar. Selain kebijakan perdagangan melalui pengaturan tarif bea masuk, Arab Saudi juga memberlakukan kebijakan perdagangan melalui pengendalian barang impor. Pengawasan terhadap barang-barang impor yang masuk ke Arab Saudi a.l. melalui izin impor, larangan impor, pengawasan impor dan embargo. Pemberian izin impor diberlakukan bagi produk pertanian, bahan kimia, senjata, kendaraan, bahan peledak, peralatan fotografi, kotak peluru, rambut manusia, batu mulia, artifact, bahan radioaktif, produk pharmasi dan berbagai komoditi lain. Pemberlakuan impor yang dilarang mencakup produk binatang, alkohol, asbes, kendaraan khusus, narkotika, senjata khusus, pakaian model khusus dan berbagai komoditi lain. Pengawasan impor dilakukan untuk binatang, tanaman, binatang kesayangan,

   

36

pendingin dan wool. Perlakuan embargo, dilakukan untuk seluruh produk yang berasal dari Negara Israel. Arab Saudi melarang pengusaha mengimpor produk-produk buatan Israel berikut perusahaan-perusahaan yang temrasuk dalam Damascus Boycot List. Larangan impor juga berlaku bagi produk kadaluarsa dan mewajibkan pemasangan label di setiap produk dalam bahasa Arab. Perlindungan Suplier dan Konsumen Pemerintah Arab Saudi selama ini mempunyai komitmen kuat dan pro-bisnis dalam membantu sektor swasta melakukan transaksi perdagangan di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk itu, Pemerintah sangat memperhatikan upaya perlindungan terhadap supplier dan konsumen yang diperlukan untuk menghindari kerugian yang terjadi dalam kegiatan perdagangan. Dalam rangka menekan tingkat inflasi di Arab Saudi, Kementerian Pedagangan secara teratur dan terukur melakukan pengawasan pergerakan suplai barang dan harga komoditi pokok seperti tepung terigu, beras, gula, susu dan produk susu, minyak goreng, impor makanan beku dan impor makanan ternak (barley, sorghum dan millet). Sementara itu, untuk melindungi konsumen, Pemerintah Arab Saudi melakukannya melalui pengawasan terhadap produk, pengawasan harga, pengawasan mutu dan standardisasi produk. Pelaksanaan atas kebijakan suplai terutama komoditi kebutuhan pokok dimaksudkan untuk menjaga kecukupan

   

37

tersedianya barang yang diperlukan secara teratur dalam rangka menjamin ketersediaan barang di masyarakat, penyediaan jumlah suplai yang cukup dan harga komoditi yang terjangkau, memberikan lebih banyak pilihan produk pada konsumen, memperkuat persaingan diantara pemasok barang, mendorong kestabilan mata rantai distribusi dan memperbaiki pelayanan perdagangan secara umum, serta meningkatkan kerjasama diantara sektor swasta dengan pemerintah. Perlindungan kepada supplier dan konsumen mempunyai tujuan pokok yaitu a.l. (i) untuk melindungi konsumen dari berbagai tindakan yang mengacaukan kegiatan perdagangan dan menjaga saluran infomasi kepada masyarakat agar berjalan dengan baik serta dapat mencegah meningkatnya monopoli perdagangan; (ii) memberikan kontribusi bagi stabilisasi harga dan biaya hidup yang cukup; (iii) untuk mencapai pengawasan yang lebih baik dalam menjaga produksi dalam negeri dan impor makanan melalui pengecekan spesifikasi dan standar yang digunakan oleh SASO atau pemberlakuan standar Internasional; (iv) untuk menguji produk makanan agar sesuai dengan persyaratan agama Islam; (v) untuk memastikan implementasi peraturan standardisasi volume, timbangan dan ukuran agar dilakukan secara benar dan tidak merugikan masyarakat; (vi) untuk memastikan pelaksanaan perdagangan atas komoditi emas, perak, platina dan lain-lain agar dilaksanakan dengan baik.

   

38

BAB IV INVESTASI ASING DI ARAB SAUDI Pada tanggal 10 April 2000 bertepatan dengan tanggal 5 Muharram 1421 H, Pemerintah Arab Saudi telah mengesahkan Undang-undang Investasi baru menggantikan undang-undang lama yang telah berjalan kurang lebih 20 tahun. Pada saat yang sama, dibentuk pula satu Otoritas/Badan baru yang menangani investasi di Arab Saudi yang dinamakan SAGIA (Arab Saudi General Investment Authority). Dengan dibentuknya SAGIA, maka proses pengurusan invesatasi di Arab Saudi semakin mudah, karena terpusat di bawah satu atap. Di bawah naungan SAGIA sendiri terdapat perwakilan dari seluruh departemen dan lembaga terkait Arab Saudi, yaitu: -

Kementerian Luar Negeri Kementerian Perdagangan dan Industri Kementerian Hukum Kementerian Pertanian Kementerian Tenaga Kerja Kementerian Kesehatan Kadin Dirjen Keimigrasian Kantor Urusan mendatangkan Orang Asing Biro Zakat dan Penghasilan

   

39

-

Kantor Asuransi Sosial

Disamping itu, di SAGIA juga tersedia para penasehat hukum, penasehat keuangan, penasehat administrasi perkantoran, perusahaan komunikasi, bank dan pusat fotocopy. KEBIJAKAN UMUM INVESTASI DI ARAB SAUDI Dalam Undang-undang Investasi Arab Saudi yang baru, antara lain disebutkan: 1.

Investor asing adalah seseorang yang bukan warga Arab Saudi atau yang secara hukum dianggap orang asing dimana pelakunya bukan warga negara Arab Saudi.

2.

Modal asing adalah harta benda dan hak-hak yang menyertai jika dimiliki oleh investor asing, seperti: -

-

-

Uang kertas dan surat-surat berharga. Laba investasi asing, jika sudah didayagunakan dalam rangka menambah modal atau memperluas proyekproyek atau mendirikan proyek-proyek baru. Segala peralatan dan suku cadang serta sarana transportasi produksi yang berhubungan dengan investasi. Hak-hak maknawi, seperti perizinan, hak cipta, pengetahuan tehnis, keahlian manajemen dan berbagai diversivikasi produksi.

   

40

3.

Investasi asing yang diberi izin beroperasi sesuai dengan peraturan ini adalah proyek-proyek yang dimiliki oleh investor dalam negeri dan investor asing dan proyek-proyek yang dimiliki seluruhnya oleh investor asing. Proyek-proyek tersebut berkedudukan sama seperti proyek-proyek dalam negeri sesuai dengan peraturan-peraturan dan arahanarahan baik dalam keistimewaan, insentif maupun jaminan.

4.

Dibolehkan bagi investor asing untuk memindahkan kembali hartanya keluar negeri, baik dengan cara menjual bagiannya atau dari kelebihan “clearing” atau dari laba yang diperoleh perusahaan atau memperlakukan hartanya tersebut dengan berbagai macam cara lainnya yang sah. Ia juga dibolehkan memindahkan sejumlah uangnya untuk keperluan memenuhi kewajiban perjanjian yang berkaitan dengan proyek. Perusahaan asing juga di izinkan untuk memiliki gedung yang pantas dalam batas-batas kepentingannya untuk mendukung kegiatan yang di izinkan atau untuk kepentingan para karyawan perusahaannya sesuai dengan undang-undang kepemilikan bagi warga non-Saudi.

5.

Tidak boleh menyita investasi yang dimiliki investor asing, baik seluruhnya maupun sebagiannya, kecuali atas dasar keputusan pengadilan. Demikian juga tidak boleh mencabut hak miliknya, baik seluruhnya maupun sebagian, kecuali untuk kepentingan umum dengan diberikan ganti rugi yang adil sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku.

   

41

6.

Lembaga Umum Investasi Asing menyediakan bagi mereka yang ingin menanamkan investasinya segala keterangan, informasi dan statistik yang cukup. Lembaga juga memberikan pelayanan untuk memudahkan dan menyukseskan semua proses yang berkaitan dengan investasi.

7.

Tanpa melanggar adanya hukuman yang lebih berat, investor asing di denda, jika masih melanggar dengan hukuman sebagai berikut: -

-

Dicabut semua atau sebagian dari keistimewaankeistimewaan dan insentif-insentif yang ditetapkan bagi investor asing. Didenda dengan uang tidak lebih dari SR500,000. Dibekukan izin operasinya.

8.

Penyelesaian perselisihan yang terjadi antara pemerintah dan investor asing dalam hal yang berkaitan dengan investasinya sesuai dengan undang-undang maka sebisa mungkin diselesaikan dengan cara damai. Jika tidak maka penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan undang-undang.

9.

Penyelesaian perselisihan yang terjadi antara investor asing dengan mitranya yang berkebangsaan Arab Saudi dalam hal yang berkaitan dengan investasinya sesuai dengan undangundang sebisa mungkin maka diselesaikan dengan cara damai. Jika tidak, maka penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan undang-undang.

   

42

10.

Apabila SAGIA belum menetapkan keputusan bagi izin investasi asing dalam 30 hari sejak diajukan, maka SAGIA diharuskan untuk mengeluarkan izin tersebut bagi investor.

11.

Perubahan terpenting dari Undang-undang Investasi yang baru dibanding dengan Undang-undang yang lama antara lain: -

Diperbolehkannya bagi investor asing untuk memiliki secara penuh (100%) suatu proyek investasi termasuk kepemilikan atas properti yang terkait dengan proyek atau tempat tinggal bagi para pegawainya dan tidak harus memiliki mitra lokal.

-

Investor asing berhak untuk mendapatkan intensif sebagaimana yang diberikan kepada investor domestik, contohnya untuk proyek yang 100% dimiliki investor asing berhak untuk mendapatkan pinjaman dari Saudi Industrial Development Fund (SIDF).

-

Investor asing diperbolehkan untuk mendapatkan izin investasi lebih dari satu untuk beberapa proyek yang berbeda.

-

Sponsorship untuk izin tinggal bagi investor asing dan pegawainya yang non-Saudi akan diberikan dibawah sponsorship dari perusahaan investasi asing yang telah mendapatkan izin operasi.

   

43

-

Pengurangan persentase corporate tax untuk perusahaan asing yang mendapatkan keuntungan lebih dari SR100 ribu – SR500 ribu per-tahun dari yang sebelumnya 45% menjadi 30%.

-

Kerugian yang diderita dari suatu usaha akan ditangguhkan pajaknya ke tahun keuangan selanjutnya dan tidak akan diperhitungkan pajaknya sampai usaha tersebut mendatangkan laba.

-

Investor Asing berhak untuk terbebas dari pajak impor barang-barang peralatan industri.

-

Investor Asing berhak mendapatkan lahan tanah untuk investasi dengan harga sangat rendah.

-

Saham bisa secara bebas dipertukarkan antara sesama mitra dan pihak lainnya

PANDUAN DAN PETUNJUK TEKNIS INVESTASI DI ARAB SAUDI Seorang calon investor diharapkan dari awal telah mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai berbagai hal terkait dengan investasi di Arab Saudi.

   

44

Mengapa Investasi di Arab Saudi? Banyak alasan investasi di Arab Saudi. Secara umum proyek investasi di Arab Saudi, baik dilakukan oleh investor setempat, joint venture, maupun oleh investor asing dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi. Karena tingkat bahaya yang relatif rendah, tidak ada pajak kepemilikan dan lain-lain. Berdasarkan laporan Bank Dunia pada tahun 2006 dan 2007, Arab Saudi menempati peringkat terbaik ke-5 dunia dari sisi perpajakan, dan peringkat ke-4 terbaik dari sisi perpajakan atas kepemilikan. Disamping itu berdasarkan laporan studi Arab Forest terhadap 1616 perusahaan di Timur Tengah pada tahun 2004-2005 didapat 50 perusahaan terbaik. 22 perusahaan diantara 50 perusahaan terbaik itu dimiliki oleh 100% Arab Saudi. Pada tahun 2006, 10 bank Arab Saudi juga termasuk bank terbaik di Timur Tengah. Pasar Arab Saudi juga pasar yang sangat menjanjikan dimana 25% produk nasional negara-negara Arab berada di Arab Saudi. Selain itu Arab Saudi memiliki lebih dari 25% cadangan minyak dunia yang dapat menggerakkan pembangunan di dalam negeri. Mata uang Arab Saudi (Riyal Saudi) juga sangat stabil, tidak ada gejolak dalam penukaran dalam tiga dekade terakhir, tidak ada pembatasan ketat bagi pengalihan uang, modal dan laba ke luar negeri. Inflasi rendah dan MoU untuk menghindari pajak ganda terus dilakukan. Laporan Lembaga Keuangan Internasional pada tahun 2007 menempatkan Arab Saudi pada peringkat pertama diantara negara-negara seluruh dunia dari sisi kelaikan investasi, sementara Bank Dunia menempatkan pada peringkat

   

45

ke-13 pada sisi yang sama pada tahun 2009 (sebelumnya peringkat 16). Secara lebih ringkas, beberapa fakta dan alasan kuat yang mendukung investasi di Arab Saudi: Pertama, stabiltas politik dan ekonomi di Arab Saudi yang sejalan dengan reformasi di bidang sosial-ekonomi dan politik yang tengah dilaksanakan di Arab Saudi. Di Arab Saudi, demonstrasi masal dilarang dan tidak ada mogok kerja. Kedua, tersedianya infrastruktur yang cukup dan sarana pelayanan dengan harga murah serta pendanaan dari pemerintah setempat dengan biaya murah, sehingga Arab Saudi merupakan negara paling tinggi investasi asingnya di kasawan negara-negara Arab. Listrik tersedia dengan biaya lebih murah dibandingkan rata-rata harga dunia. Ketiga, Arab Saudi merupakan pasar terbesar di wilayah Teluk dan memiliki lokasi geografi yang unik dengan dua Kota Suci yang dimilikinya yaitu, Makkah dan Madinah yang menyedot jutaan orang pertahun untuk berkunjung dalam rangka umrah dan haji Keempat, Arab Saudi merupakan negara industri yang berkembang pesat (memegang 25% dari total GDP seluruh negara Arab dan menempati peringkat ke-25 terbesar negara exporter/importer diseluruh dunia dengan total perdagangan luar negeri mencapai US$78 milyar. Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi tertinggi di Timur Tengah senilai US$300 milyar dengan tingkat pertumbuhan 6% per-tahun pada tiga tahun terakhir.

   

46

Kelima, Arab Saudi merupakan negara terbesar di Timur Tengah dari sisi ekspor dan impor dan termasuk 7 (tujuh) negara di dunia yang paling kecil inflasinya. Keenam, Arab Saudi merupakan Negara peringkat ke-7 terbaik dari tingkat GDP dan peringkat ke-8 terbaik dalam kebijakan nilai tukar mata uang. Ketujuh, Arab Saudi merupakan pasar keuangan terbesar di Timur Tengah dan termasuk 25 negara terbesar di dunia dalam hal aset keuangan (Index of Economic Freedom), juga termasuk 24 negara terbaik di dunia dari sisi penyediaan dana dengan biaya rendah. Kedelapan, termasuk 5 (lima) negara yang paling kecil dalam hal pajak terhadap perusahaan, sesuai dengan laporan IMD dan termasuk 5 (lima) negara terbaik sesuai dengan laporan "Doing Business 2006". Kesembilan, Arab Saudi mempunyai sekitar 25% cadangan minyak dunia dan negara ke-4 terbesar yang mempunyai cadangan gas dunia. Kesepuluh, sistem perbankan yang baik dan jaringan bank yang luas dengan teknik dan pegawai yang handal dan professional. Peluang Investasi bagi Investor Asing di Arab Saudi Peluang investasi di Arab Saudi terbuka luas bagi investor asing di berbagai sektor, peluang ini dapat dilihat dari daftar sbb.: No 1

Sektor

Nilai

Infrastruktur

US$ 140 Milyar

   

47

2

Petrokimia

US$ 92 Milyar

3

Pembangkit Tenaga Listrik US$ 90.7 Milyar

4

Penyulingan Air

US$ 88 Milyar

5

Telekomunikasi & IT

US$ 70.7 Milyar

6

Wisata / Turisme

US$ 53.5 Milyar

7

Produksi Gas Alam

US$ 50 Milyar

8

Pertanian

US$ 28.4 Milyar

9

Pendidikan dan Pelatihan

US$ 10.7 Milyar

TOTAL

US$ 624 Milyar

Investasi Di Bidang Pendidikan Departemen Pendidikan Arab Saudi telah menyelesaikan pembangunan 1.100 buah gedung sekolah dan masih mengerjakan 3.240 buah gedung lainnya. Jumlah siswa tingkat SD, SMP dan SMA pada tahun 1428/1429H lebih dari 4,6 juta siswa. Jumlah sekolah mengalami kenaikan sebesar 47.325 buah sekolah, sementara jumlah guru mencapai 420.443 orang. Jumlah siswa laki-laki pada tahun 1428H/1429H (2008/2009) mencapai 2,4 juta dan dididik oleh 202.369 guru di 12.865 buah sekolah. Departemen pendidikan akan membangun 1.500 buah gedung sekolah baru bagi siswa laki-laki dan perempuan di seluruh Arab Saudi dan yang telah selesai sebanyak 1.100 buah gedung, sementara yang masih dikerjakan sebanyak 3.240 buah gedung.

   

48

Jumlah Siswa, Guru dan Gedung Sekolah Tahun 1427H (2007) No.

Jenis Sekolah

1

SD Laki-laki

2

Siswa

Guru

Gedung

1.255.117

107.227

6.600

SMP Laki-laki

609.300

54.034

2.900

3

SMA Laki-laki

541.000

41.108

2.250

4

SD Wanita

1.018.000

1.138

6.766

5

SMP Wanita

53.5248

57.000

3.576

6

SMA Wanita

471.000

46.000

2.266

7

Tahfid Qur'an Laki-laki

91.000

8.400

790

8

Tahfid Wanita

Qur'an

102.367

10.374

867

9

Swasta SD, SMP, SMA

2.400.000

202.369

12.865

Di sisi lain pemerintah telah menganggarkan untuk pembangunan gedung baru sebanyak 1.500 buah gedung sekolah di seluruh wilayah Arab Saudi. Disamping itu pemerintah memberikan kesempatan pembukaan universitas dan sekolahsekolah kepada swasta baik murni dalam negeri atau kerjasama dengan luar negeri. Untuk keterangan lebih lanjut, bisa menghubungi SAGIA melalui email: [email protected] Investasi Di Sektor Kesehatan Sektor kesehatan di Arab Saudi merupakan sektor terbesar di wilayah Timur Tengah. Dana Pemerintah pada sektor ini mencapai SR 30 milyar (US$ 8 milyar) per-tahun (80%-nya)

   

49

sementara sisanya oleh swasta. Banyak rumah sakit dan lembaga pendidikan kesehatan baru didirikan. Pada tahun 2005 Pemerintah mengeluarkan dana sebesar SR 23 milyar (US$ 6.133 milyar) dan pada tahun 2006 meningkat menjadi SR 31 milyar (US$ 8.27). Pasar Asuransi kesehatan sangat terbuka bagi para investor yang nilainya diperkirakan mencapai SR6.4 milyar. Bagi expatriate diwajibkan mengikuti asuransi kesehatan, jika asuransi ini diwajibkan pula terhadap para warga setempat maka nilainya akan meningkat menjadi SR 13 milyar Untuk keterangan lebih lanjut, bisa menghubungi SAGIA melalui email: [email protected] Investasi Di Sektor Energi Sektor energi terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu: • Industri Petrokimia (ringan maupun berat) • Industri Infrastruktur (Air dan Listrik) • Industri Pertambangan. Dari ketiga jenis sektor energi ini dibutuhkan investasi sebesar US$ 10 milyar per-tahun, dimana bagian terbesar dari kebutuhan ini akan datang dari investasi non pemerintah (swasta lokal maupun asing). Pemerintah Arab Saudi merencanakan sejumlah proyek penambangan biji besi, fosfat, alumunium, maghnisium yang

   

50

semuanya berada di kawasan utara Arab Saudi dan akan diangkut dengan kereta api ke pantai timur Arab Saudi (Jubail). Kesempatan investasi di sektor ini sangat besar, baik swasta lokal maupun investasi asing. Investasi Pembangkit Tenaga Listrik dan Penyulingan Air Arab Saudi mempunyai 30 buah pabrik penyulingan air, 24 buah diantaranya terletak di kawasan pantai Laut Merah, sementara sisanya berada di pantai Teluk Persia. Pabrik-pabrik tersebut disamping menghasilkan air juga menghasilkan tenaga listrik. Pabrik penyulingan air yang ada dapat memproduksi sekitar 3.4 juta M3 per-hari, sementara permintaan terhadap air bersih mencapai 6 juta M3 dan sampai dengan tahun 2024 diperkirakan permintaan akan meningkat menjadi 10 juta M3 per-hari . Adapun produksi listrik yang ada sekarang mencapai 29.000 mega watt dan akan terus meningkat hingga mencapai 59.000 mega watt pada tahun 2024 nanti. Investasi di sektor ini akan mencapai US$150 milyar pada tahun 2020. Kesempatan investasi di sektor ini sangat tebuka baik joint venture maupun 100% investasi asing. Untuk keterangan lebih lanjut, bisa menghubungi SAGIA melalui email: [email protected] Investasi Di Sektor Perhubungan

   

51

Anggaran Pemerintah di sektor perhubungan mencapai 13% dan Arab Saudi memiliki nilai strategis di bidang perhubungan karena Arab Saudi menjadi jembatan penghubung antara Barat dan Timur dengan memanfaatkan kedekatan jalur udara internasional. Sektor perhubungan banyak mengundang investor baik lokal maupun asing, karena dengan sempurnanya proyek-proyek perhubungan akan memperkuat para investor dan free zone akan menjadi sangat penting dalam rangka pengembangan ke depan. Proyek-proyek investasi di sektor perhubungan di Arab Saudi meliputi: • •

• • •



Proyek pembuatan jalan raya sepanjang ribuan kilometer, Pembangunan jalan kereta api yang menghubungkan pantai Barat dengan pantai Timur dan jalur yang menghubungkan antara Utara dan Selatan. Menghidupkan kembali jalur Eropa dari Madinah sampai perbatasan Yordan. Pembangunan monorel di sejumlah kota-kota besar di Arab Saudi. Pembangunan jaringan kereta api kecepatan tinggi yang menghubungkan dua kota suci Makkah – Madinah melalui Jeddah. Pembangunan pelabuhan udara dan laut dll.

   

52

Kesempatan investasi di sektor perhubungan meliputi pembangunan perkereta-apian, pelabuhan laut besar maupun kecil, airport, industri angkutan udara, free zone dan pelayanan logistik, seperti pergudangan, packing dan lain-lain. Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi SAGIA melalui email: [email protected] Investasi Di Sektor Teknologi dan Informasi (IT) Arab Saudi bertekad untuk mengubah dirinya menjadi masyarakat Informasi dan maju di bidang IT pada tahun 2020 mendatang. IT di Arab Saudi bernilai sangat penting, antara lain karena : Posisi Arab Saudi yang memberikan kesempatan seluasluasnya kepada perusahaan internasional untuk mencapai pasar kawasan; saling mendukung antara tehnologi dengan sektor informasi; Arab Saudi merupakan pasar IT terbesar di Timur Tengah senilai US$2,3 milyar pada tahun 2005; permintaan di sektor pelayanan IT terus meningkat; tekad pemerintah untuk mengadakan satu juta laptop dengan tujuan penyebaran laptop, internet dan perdagangan elektronik; penggunaan pelayanan informasi yang sangat tinggi; didirikannya pusat-pusat komunikasi di se-antero Arab Saudi dan Kerjasama IT pemerintah dan swasta yang sedemikian kuat.   Karena itu, peluang investasi di sektor ini di masa-masa yang akan datang akan terus meningkat dan Pemerintah Arab Saudi akan memberikan intensif khusus bagi usaha joint venture di sektor ini yang meliputi: •

Aplikasi

   

53

• • • • • • • • • • •

Pengembangan dan Integrasi Sistem Instalasi Konsultasi Manajemen Infrastruktur and Jasa Bisnis berbasis ICT Broadband Internet Access Fiber Optics WiFi and WiMax Keamanan IT Jasa Website Hosting Total Solution Providers Program Pelatihan Kejuruan

Peluang yang paling menjanjikan untuk para investor di sektor ini adalah dengan adanya berbagai pembangunan “Economic City” di beberapa wilayah Arab Saudi yang membutuhkan dukungan pembangunan jaringan komunikasi berteknologi tinggi dan membuka kesempatan investasi untuk broadband, fiber optic dan lain-lain sebagaimana tersebut di atas. Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi SAGIA melalui email:[email protected] Insentif dalam berinvestasi di Arab Saudi Arab Saudi merupakan tempat menarik bagi investor asing karena menyediakan berbagai peluang di banyak sektor dan didukung oleh berbagai macam intensif serta posisi Arab Saudi dalam percaturan ekonomi dunia, besarnya pasar investasi di Arab Saudi, iklim investasi yang mendukung, dukungan kuat dari pemerintahan bagi Investasi Asing Langsung (Foreign Direct

   

54

Investment - FDI), infrastruktur yang kuat, sistem perbankan dan finansial yang tertata rapi, kredit dari lembaga pemerintah, program bantuan keuangan dari lembaga regional maupun internasional dan undang-undang baru Investasi serta keberadaan Lembaga Tinggi Ekonomi Arab Saudi, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Terkait bantuan kredit bagi investor asing, di Arab Saudi tersedia cukup banyak bantuan dana, khususnya bagi yang memiliki mitra orang Arab Saudi. Pinjaman tanpa bunga tersedia bagi proyek industri yang berjangka 15 (lima belas) tahun dengan masa penangguhan sebelum pembayaran dimulai. Pinjaman tanpa bunga bisa mencapai 50% dari nilai proyek dapat diperoleh dari Saudi Industrial Development Fund (SIDF). Bantuan keuangan yang ditawarkan akan berkurang bagi proyek yang mempunyai kepemilikan orang Arab Saudi dibawah 50%. Pendanaan yang sama bagi proyek pertanian dapat diperoleh dari Saudi Arabia Agricultural Bank (SAAB). Meskipun bantuan dan kredit bisa diperoleh dari berbagai Bank komersial yang ada di Arab Saudi, Pemerintah sendiri telah mendirikan berbagai lembaga kredit untuk memberikan bantuan keuangan di berbagai sektor vital seperti industri, pertanian dan real Estate. Lembaga itu, adalah: The Saudi Industrial Development Fund (SIDF), The Public Investment Fund (PIF), The Real Estate Development Fund (REDF), The Arab Saudian Agricultural Bank (SAAB).

   

55

Selain bantuan keuangan tanpa bunga yang dapat diperoleh dari berbagai lembaga kredit pemerintah dan pinjaman normal yang diperoleh dari Bank Komersial yang ada di Arab Saudi, investor bisa juga mendapatkan bantuan pendanaan dari berbagai Lembaga Regional maupun Internasioanal, dimana Arab Saudi menjadi salah satu pihak atau anggota. Lembaga tersebut antara lain: Arab Fund for Economic and Social Development (AFESD), Arab Monetary Fund, Arab Trade Financing Program, Inter-Arab Investment Guarantee Corporation, Islamic Development Bank. Daftar Negatif Investasi di Arab Saudi •



Sektor Industri -

Eksplorasi, pengeboran dan memproduksi bahan minyak mentah. Tidak termasuk pelayanan terkait dengan pertambangan dengan kode internasional No. 883, 5115

-

Industri perlengkapan, peralatan dan pakaian militer

-

Industri bahan peledak sipil

Sektor Jasa -

Pelayanan asuransi pensiun bagi tentara

-

Investigasi dan Keamanan

-

Pelayanan asuransi

-

Investasi real estate di Makkah dan Madinah

-

Jasa pembimbingan haji dan umroh

-

Jasa pelayanan dan perekrutan tenaga kerja, termasuk PJTKA dan jasa penempatan tenaga kerja

   

56

-

Jasa broker Real Estate

-

Pelayanan percetakan dan penerbitan

-

Pelayanan distribusi (penjualan grosir) dan (penjualan ecaran), termasuk penjualan eceran alat-alat kedoteran, seperti apotik swasta dengan kode No. 612161136111632631 dan keagenan dagang, kecuali pelayanan hak istimewa dengan kode HS 8929 tetapi kepemilikan asing tidak boleh melebihi 49 % dan hanya boleh satu saja pada setiap propinsi

-

Jasa Audio dan Visual

-

Pelayanan pendidikan (Tingkat Dasar, Tingkat Menengah dan Perguruan Tinggi)

-

Jasa Komunikasi

-

Jasa Angkutan Darat dan Udara

-

Angkutan dan distribusi listrik dalam jaringan umum

-

Jasa angkutan antariksa

-

Jasa angkutan dengan menggunakan pipa

-

Jasa yang diberikan oleh bidan, perawat, jasa pengobatan alamiyah, jasa pekerja asisten dokter yang masuk dalam kode HS 093191

-

Jasa terkait dengan penangkapan ikan

-

Pusat-pusat virus, bank darah dan karantina kesehatan.

Menentukan di sektor mana akan berinvestasi Berdasarkan informasi yang telah diperoleh terkait peluang dan kebijakan investasi, serta intensif dan negatif list dalam

   

57

berinvestasi di Arab Saudi, calon investor dipersilahkan untuk memilih di sektor mana dia akan menanamkan modalnya. Penjajakan dan Mencari Mitra Kerja Sebelum memulai investasi di Arab Saudi, sebaiknya calon investor telah melakukan penjajakan terlebih dahulu untuk mendapatkan mitra usaha dalam menjalankan investasinya sekiranya investasi yang akan dilakukan dalam bentuk patnership atau joint venture dengan pengusaha lokal Arab Saudi. Namanama mitra potensial termasuk pesaing di bidang usaha yang sama, dapat diperoleh melalui SAGIA ataupun Kadin Arab Saudi. Penting dicatat, bahwa pertemuan langsung atau face to face dengan pengurus Kadin atau pengusaha Arab Saudi yang akan dijadikan mitra, akan besar pengaruhnya bagi kesuksesan memulai investasi atau berbisnis di Arab Saudi. Persiapan Sebelum Mengajukan Izin Investasi Sebelum memulai pengajuan izin investasi di Arab Saudi, ada beberapa hal yang perlu diketahui: • •

Kegiatan investasi yang akan dimintakan izinnya tidak termasuk dalam daftar negatif bagi investasi asing. Produk yang akan dikeluarkan harus sejalan dengan peraturan perundang-undangan Arab Saudi atau kalau tidak ada peraturan Arab Saudi yang mengaturnya, maka harus sejalan dengan perudang-undangan, terkait standar dan spesifikasi, juga bahan mentah dan proses produksi.

   

58











• •

Pendaftar izin investasi hendaknya orang perorangan atau sebutan lain yang datang ke Kerajaan Arab Saudi dengan tujuan investasi. Calon investor asing tidak pernah diputus salah di masa lalu karena telah melanggar substansi dari ketetapan yang ada dalam undang-undang investasi. Calon investor asing tidak pernah diputus-salah di masa lalu karena melanggar peraturan keuangan atau perdagangan baik di Arab Saudi maupun di negara lain. Pemberian izin investisasi hendaknya tidak melanggar suatu perjanjian internasional maupun regional dimana Arab Saudi sebagai salah satu pihaknya. Investor asing dibolehkan untuk memperoleh lebih dari satu izin untuk melakukan suatu kegiatan usaha yang sama maupun berbeda. Dokumen/formulir pengajuan izin investasi dan lainnya serta prosedurnya dapat diperoleh dari SAGIA. Visa Kunjungan Bisnis dapat diperoleh dari Kedutaan Besar Arab Saudi dan akan diproses paling lama dalam waktu 24 jam sejak diajukan apabila telah memenuhi semua persyaratan dan pengajuannya dilakukan secara online dengan mengunjungi website Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dengan alamat: https://visa.mofa.gov.sa dalam bahasa Arab dan untuk bahasa Inggris beralamat di: https://visa.mofa.gov.sa/eDefault.asp. Akan lebih mudah, apabila Investor telah memiliki mitra bisnis di Arab Saudi, maka pengajuan visa kunjungan bisnisnya dilakukan melalui calling visa oleh mitranya di Arab Saudi dan persetujuan calling visa dilampirkan pada saat

   

59

permohonan visa ke Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Petunjuk Teknis dan Prosedur Investasi Serta Dokumen yang diperlukan Langkah pertama: Menyiapkan Dokumen Persyaratan Pengajuan Izin Investasi Dokumen yang dibutuhkan untuk mendapatkan izin investasi bagi Perusahaan (Company) • •





Mengisi Formulir Pengajuan Izin Investasi yang selanjutnya ditandatangai oleh pendaftar atau wakilnya. Surat kuasa kepada Pengacara yang ditunjuk dengan menyebutkan nama dan melampirkan kartu identitas (iqamah) yang dilegalisasi oleh Kadin. Untuk perusahaan asing, agar menyertakan surat keputusan investasi dari Badan Direksi dan Presiden Direktur atau otoritas legal yang mewakilinya, dengan menyebutkan nama mitranya atau mitra lain jika ada serta angka bagi hasil (dilegalisasi oleh pihak terkait di Indonesia dan Kedutaan Besar Arab Saudi). Copy dari sertifikat Commercial Registration (CR) untuk Perusahaan Arab Saudi dan perusaahan asing dari negara asal yang disahkan oleh otoritas terkait di negara asal Investor (Indonesia) dan Kedutaan Besar Arab Saudi.

   

60

Dokumen yang dibutuhkan untuk mendapatkan izin investasi bagi Perseorangan: • •

• •

Mengisi Formulir Pengajuan Izin Investasi yang selanjutnya ditandatangai oleh pemohon atau wakilnya. Surat kuasa kepada Pengacara yang ditunjuk dengan menyebutkan nama dan melampirkan kartu identitas (iqamah) yang dilegalisasi oleh Kadin. Copy paspor untuk investor asing dan copy dari bukti Catatan Sipil bagi Investor Saudi (Kartu Keluarga). Apabila calon investor tinggal di Arab Saudi, maka ia agar menyertakan copy izin tinggalnya/iqamah dan izin dari sponsor pertama untuk mentransfer kesponsoran ke proyek investasi yang akan diambil apabila mendapatkan izin (dilegalisasi oleh Kadin).

Langkah kedua: Pengajuan Izin Investasi Setelah semua persyaratan dokumen untuk pengajuan izin investasi terpenuhi, selanjutnya semua berkas dokumen diajukan ke bagian penerimaan berkas di SAGIA untuk mendapatkan persetujuan izin investasi, dan jawaban akan didapatkan dalam kurun waktu 30 (tiga puluh) hari. Pengajuan boleh dilakukan melalui pos, e-mail atau faksimil. Namun demikian, SAGIA berhak untuk meminta berkas dokumen aslinya, sebelum mengeluarkan izin investasi. Sesuai Pasal 2 UU Investasi Asing Arab Saudi, apabila SAGIA belum mengeluarkan keputusan diterima atau ditolaknya izin investasi dalam waktu 30 (tiga puluh) hari, maka SAGIA

   

61

diharuskan untuk menerbitkan izin investasi bagi calon investor yang mengajukannya. Apabila SAGIA memutuskan untuk menolak memberikan izin investasi, maka calon investor boleh mengajukan keberatan kepada Dewan Direksi SAGIA dalam kurun waktu 3 (tiga) hari terhitung dari hari pertama ketika mendapatkan keputusan ditolaknya izin investasi. Langkah ketiga: Pendaftaran Perusahaan Setelah diperoleh izin investasi, maka langkah selanjutnya adalah mendaftarkan perusahaan yang akan dijalankan kepada Kementerian Dagang dan Industri Arab Saudi guna memperoleh Nomor Registrasi Dagang/ Commercial Registeration (CR) dalam kurun waktu sebagaimana nama yang tercantum dalam izin investasi yang diperoleh. Apabila karena alasan tertentu tertunda pelaksanaannya, maka SAGIA dapat memperpanjang batas waktunya tidak melebihi waktu 1 (satu) tahun. Langkah keempat: Klasifikasi Jenis Usaha Selanjutnya adalah pengajuan klasifikasi Jenis Usaha (work classification) ke Kementerian Urusan Kotapraja dan Desa Arab Saudi, yang akan memberikan izin untuk melaksanakan suatu usaha tertentu (investasi) dengan ketentuan penetapan biaya usaha yang berbeda dari yang lainnya.

   

62

Langkah kelima: Pengajuan Perizinan lainnya setelah memperoleh Izin Investasi Setelah diperoleh izin investasi dan sesuai dengan jenis serta sektor investasi yang dipilih, berikutnya adalah pengajuan perizinan terkait lainnya yang diperoleh dari berbagai lembaga Pemerintah Arab Saudi, seperti dari Kadin, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan dan Industri, Biro Urusan Zakat dan Pendapatan, Kementerian Dalam Negeri dan lain-lain. Formulir permohonan izin dapat diperoleh pada berbagai lembaga pemerintah Arab Saudi tersebut seperti: SAGIA • Formulir Permohonan Izin Investasi/Pembaharuan. • Formulir tentang investor pribadi (Saudi/Asing) • Formulir tentang pembaruan data bagi perusahaan Saudi. • Formulir Permintaan visa kunjungan bisnis. • Daftar international Code. Kadin • Formulir Keanggotaan Kadin. Kementerian Ketenagakerjaan. • Formulir Rekruitment Pekerja Asing. • Formulir Permohonan Mendatangkan orang/ keluarga

   

63

Kementerian Keuangan, Biro Urusan Zakat Pendapatan. • Formulir Pengeluaran Zakat bagi Perusahaan. • Formulir Pengeluaran Zakat bagi Perorangan.

dan

Perusahaan Asuransi. • Formulir Permohonan Tanda Anggota. • Formulir Permohonan Keterangan "Tidak Mempunyai Pegawai". Kementerian Dalam Negeri, Dirjen Imigrasi. • Formulir untuk catatan Imigrasi. • Formulir Permohonan Perpanjangan Visa Kunjungan. • Formulir Permohonan Perubahan Data bagi Orang Asing. Kantor Urusan Mendatangkan Orang Asing. • Formulir Permohonan Visa Kunjungan. • Formulir Permohonan Mendatangkan orang Asing oleh Pribadi non Saudi. Kementerian Perdagangan dan Industri. • Formulir Pendaftaran Merek Dagang. • Formulir Pengumuman tentang Merek Dagang. • Formulir Pengakuan dan Janji. • Formulir Permohonan Pendaftaran CV. baik pusat maupun cabang. • Formulir Permohonan Pendaftaran PT. baik pusat maupun cabang.

   

64

• • •

Formulir Pendaftaran PT. (Tbk) Formulir Pendaftaran CV. (Pribadi) Formulir Permohonan Penghapusan Catatan Dagang bagi PT./CV.

Langkah Keenam: Menyiapkan Pendanaan Selain mengandalkan dana sendiri apabila usahanya merupakan 100 % milik asing, investor yang mempunyai mitra Saudi dapat memperoleh bantuan kredit tanpa bunga dari Lembaga Kredit Pemerintah Arab Saudi ataupun dengan bunga dari berbagai Bank Komersial yang ada di Arab Saudi maupun Lembaga Kredit Regional dan Internasional dimana Arab Saudi menjadi salah satu pihak atau anggotanya. Langkah Ketujuh: Membentuk Badan Usaha Asing Badan Usaha yang umum di Arab Saudi bagi Investor Asing adalah berbentuk LLC (Limited Liability Companies), Joint Stock Companies, General Partnership (Perusahaan Umum), Limited Partnership (Perusahaan Terbatas), Partnership Limited by Shares dan Joint Ventures (Perusahaan Patungan). Namun umumnya para investor Asing lebih memilih untuk mendirikan LLC, karena mudah dalam pendirian dan administrasinya, disamping kewajiban perseorangan atau masing-masing mitra usaha dibatasi oleh kontribusi masing-masing mitra terhadap pembagian modal perusahaan.

   

65

Untuk kemudahan dalam pengajuan izin serta pendaftaran badan usaha dimaksud, dokumen pendirian perusahaan (Memorandum of Association) dan dokumen lainnya hendaknya mengikuti model yang telah diterbitkan oleh Kementerian Dagang dan Industri Arab Saudi. Dalam MoA tersebut harus dicantumkan: • • • • •

• • •

Nama dan bentuk badan usaha, tujuan pendirian dan alamat Kantor Pusat. Nama, alamat, pekerjaan serta kewarganegaraan masing-masing mitra usaha. Nama-nama Manajer, termasuk di dalamnya mitra (pilihan). Nama-nama Anggota Badan Supervisi, jika ada. Pembagian modal, jumlah kontribusi dalam bentuk uang tunai dan lainnya, deskripsi kontribusi dan nama para kontributor. Metode pembagian keuntungan. Waktu Keberlangsungan Perusahaan. Bentuk dari pengumuman yang dikeluarkan perusahaan kepada para pemegang saham.

Hal lain yang perlu diperhatikan Para calon investor perlu mempelajari berbagai hal terkait kualitas layanan pendukung dan biaya dalam menjalankan usaha di Arab Saudi, antara lain: Perbankan dan Institusi Keuangan; Kantor Konsultan Hukum; Perusahaan Kontraktor dan Supplier; Partner (mitra) potensial dan Pesaing; Agen Rekruitmen; Agen Real

   

66

Estate; Tempat Jual/Sewa Kendaraan; Agen Travel dan Airlines; Asuransi; Rumah Sakit; Klinik; Wisata Selain masalah pelayanan juga perlu memahami sistim hukum di Arab Saudi yang didasarkan pada Shariah (Islamic Law) yang diterapkan secara sungguh-sungguh. Memahami sistem perpajakan terkait investasi asing di Arab Saudi. Sesuai dengan pasal 14 Undang-undang Investasi Arab Saudi, setiap investasi asing yang telah mendapatkan izin operasi berdasarkan ketentuan dalam undang-undang akan dikenakan pajak sesuai dengan Undang-undang Pajak yang berlaku di Arab Saudi. Pajak dimaksud adalah pajak penghasilan yang dikenakan kepada Badan Usaha dan tidak pada individu. Jadi, individu baik warganegara setempat maupun warganegara asing tidak dikenakan pajak penghasilan. Pendapatan Badan Usaha yang dikenakan pajak meliputi keuntungan dari perusahaan asing dan bagi hasil yang didapatkan oleh mitra pasif warga non-Saudi dalam keuntungan bersih dari suatu ‘partnership companies’. Persentase pajak dari keuntungan bersih yang didapatkan diterapkan berdasarkan pendapatan bersih perusahaan. Capaian Penghasilan Bersih

Besaran Pajak

SR 100,000 pertama Antara SR 100,001 sampai SR 500,000 Antara SR 500,001 sampai SR 1,000,000 Lebih dari SR satu juta

   

67

25% 35% 40% 45%

Saudisasi. Saudisasi adalah program pemerintah Arab Saudi dalam rangka meningkatkan keikutsertaan angkatan kerja warganegara Arab Saudi pada peluang-peluang kerja yang ada di dalam negeri, khususnya pada sektor-sektor swasta dimana pada sektor-sektor ini didominir oleh pekerja warganegara asing. Kebanyakan warga asing yang berada di Arab Saudi adalah datang dari wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara (India, Pakistan, Bangladesh, Indonesia, Filipina, Nepal, Sri Lanka). Disamping itu terdapat pula tenaga asing dari negara-negara Asia Timur, Afrika Timur, Timur Tengah, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Eropa. Tujuan program ini adalah memberikan pekerjaan terhadap warganegara Arab Saudi dalam rangka mengurangi terjadinya pengangguran. Penerapan kebijakan ini juga diikuti dengan pemberian peringatan kepada perusahaan-perusahaan yang tidak patuh terhadap peraturan ini dan sebagai sanksi mereka tidak akan diberikan kontrak-kontrak oleh pemerintah. Pemerintah Arab Saudi belakangan ini menerapkan program Saudisasi ini di semua sektor lapangan kerja, sehingga dengan adanya regulasi ini akan berdampak besar terhadap pekerja asing yang telah mencapai hampir sepertiga dari jumlah penduduk Arab Saudi. Adapun target yang akan dicapai adalah angkatan kerja warganegara Arab Saudi dapat ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan nasional di akhir dasawarsa mendatang hingga mencapai sebesar 70%.

   

68

Menurut sumber resmi menyebutkan bahwa jumlah pekerja asing di Arab Saudi sudah mencapai 27% dari jumlah penduduk. Hal tersebut jelas akan menjadi kerawanan tersendiri dari sendi pertahanan dan ekonomi. Misalnya antara lain akan terjadi transfer dana (pengiriman uang ke luar negeri) secara besarbesaran ke negara asal para pekerja asing yang secara terus menerus akan menggerogoti kantung Arab Saudi sebanyak milyaran Riyal setiap tahunnya. Saudisasi adalah refleksi dari perkembangan, karena tidak bisa dipungkiri bahwa pekerjaan telah memberikan layanan yang besar dan saling menguntungkan, tetapi mulai memunculkan efek negatif. Saudisasi ketenagakerjaan yang diterapkan di Arab Saudi tak terkait dengan alasan perbedaan agama. Selama ini banyak yang salah paham dengan Saudisasi seolah-olah akan menendang pekerja non muslim dari negara ini. Pada prinsipnya, pemerintah berpegang pada sebuah hadist yang menyatakan: "Al Aqrabun awla bil ma`ruf." (Kerabat atau yang memiliki kedekatan lebih utama mendapat manfaat). Namun upaya Arab Saudi untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada penduduk pribumi melalui progam Saudisasi sampai dengan saat ini masih mengalami banyak masalah dan kendala dalam implementasinya, lantaran tingginya standar gaji pegawai pribumi, kurangnya disiplin, terampil, tekun dan SDM yang dimiliki.

   

69

Gambaran Target Saudisasi (sumber Dewan Suro 2002)

   

70

BAB V SISTIM PERBANKAN Seperti kebanyakan negara-negara lain, Arab Saudi juga memiliki bank sentral yang bernama Saudi Arabian Monetary Agency (SAMA) yang berfungsi sebagai bank sentral yang berlandaskan syariah Islam. Berbagai sistim keuangan dibangun dalam beberapa lapisan untuk memberikan pelayanan dan menjaga ekonomi nasional akibat dampak perubahan ekonomi dunia dan berperan sebagai badan yang mengeluarkan regulasi di bidang keuangan. SAMA juga berperan dalam mengeluarkan regulasi bagi bank-bank komersial, Exchange Dealers dan pedagang valuta asing serta mengontrol regulasi sistim perbankan di Arab Saudi. Ketatnya penerapan ketentuan syariah Islam terhadap sistim perbankan mendorong ketahanan moneter Arab Saudi. Hal ini tercermin dengan tidak terpengaruhnya keuangan Arab Saudi akibat krisis keuangan global. Bahkan negara-negara maju, banyak yang mempelajari sistim perbankan syariah. Bank-bank di Arab Saudi walaupun tidak menggunakan nama Bank Syariah sebagai mana pada umumnya di Indonesia, tetapi dalam prakteknya sistim yang dijalankan dan produk-produk perbankan yang ditawarkannya menggunakan sistim syariah, dan hanya sebagian kecil produknya dilaksanakan secara konvensional dan bersifat komersial. Bagi investor atau ekspatriat (tenaga kerja formal) Indonesia yang akan bekerja di Arab Saudi akan lebih baik sebelumnya mengetahui produk dan fasilitas bank

   

71

tersebut serta persyaratan memperolehnya.

yang

harus

dipenuhi

untuk

Yang Berhak Memperoleh Fasilitas Bank Bank-bank di Arab Saudi hanya memberikan fasilitas dan pelayanan produk-produknya, antara lain berupa rekening pribadi, kartu kredit, deposito, maupun tabungan serta transfer uang kepada: 1. 2. 3.

Warga Negara Arab Saudi Warga Negara dari negara-negara yang tergabung dalam Dewan Negara Teluk (GCC). Warga Negara Asing yang menetap dan telah memiliki izin tinggal resmi di Arab Saudi.

Bank-bank di Arab Saudi juga memberikan fasilitas dalam bentuk rekening perusahaan kepada perusahaan setempat maupun asing yang telah mempunyai izin usaha resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Membuka Rekening Bank Untuk membuka rekening pribadi atau perusahaan pada prinsipnya Bank-bank menerapkan sistim yang sama mengingat Arab Saudi juga termasuk negara yang menandatangani perjanjian anti money laundering. Oleh karena itu pihak bank akan menerapkan ketentuan sesuai peraturan yang berlaku, calon nasabah bank diminta untuk mengisi beberapa formulir yang

   

72

harus dipenuhi selain juga harus menunjukkan dan melampirkan, antara lain: 1. fotocopy Iqomah (ID Card/KTP) yang dikeluarkan Imigrasi/Pemerintah Arab Saudi. 2. Surat Keterangan dari kantor/perusahaan dimana yang bersangkutan bekerja termasuk didalamnya menyatakan besarnya gaji/pendapatannya setiap bulan serta letter of no objection atau no objection certificate (NOC) dari perusahaan. 3. Beberapa bank ada juga yang menanyakan copy kontrak rumah untuk mengetahui alamat dimana yang bersangkutan tinggal. 4. Sedangkan untuk membuka rekening perusahaan selain orang yang berwenang/ditunjuk untuk membuka rekening harus memiliki Iqamah (ID Card/KTP), juga harus disertai Article of Association/surat keterangan dari perusahaan. Catatan Penting: Setiap uang yang masuk tidak boleh melebihi dari pendapatan yang diterima setiap bulannya. Apabila terjadi aliran uang masuk yang sangat besar dan melebihi gaji/pendapatan yang diperolehnya, maka pihak bank akan melakukan klarifikasi. Apabila diketemukan hal-hal yang mencurigakan, kemungkinan akan menjadi catatan/ pengamatan pihak bank dan keamanan setempat serta tidak tertutup kemungkinan bisa ditahan. Cheque

   

73

Transaksi dengan uang tunai lebih disukai oleh warga dan pengusaha Arab Saudi. Namun demikian dalam kenyataannya, beberapa perusahaan dan sebagian perusahaan jasa yang besar menerima pembayaran/transaksinya dengan menggunakan cheque. Tetapi perusahaan-perusahaan kecil/retail tidak menyukai pembayaran dengan cheque ini. Untuk memperoleh cheque harus mengajukan permohonan kepada pihak bank yang bersangkutan dan mengisi formulir serta memberikan specimen (contoh) tanda tangan orang yang berwenang menandatangani dan mengeluarkan cheque tersebut. Untuk cheque perusahaan, selain persyaratan tersebut di atas harus ada surat keterangan dari perusahaan. Informasi yang tertera dalam penulisan cheque ini, sama seperti cheque pada umumnya, antara lain meliputi: Nama Bank, Cabang Bank, nama yang memperoleh cheque, tanggal, tanda tangan yang mengeluarkan cheque dan sudah ada otorisasi dari bank, dan lain-lainnya. Apabila akan mengeluarkan cheque untuk orang Arab, harus hati-hati menuliskan namanya. Karena banyak namanya yang mirip dan harus ditulis secara jelas dan lengkap. Kalau terjadi kesalahan sedikit saja dalam penulisan namanya, maka cheque tersebut tidak bisa dicairkan. Dalam penulisan cheque bisa menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Arab. Catatan Penting: •

Mengeluarkan cheque tanpa didukung dana yang cukup

   

74

dalam rekening atau cheque kosong merupakan tindakan kriminal. Polisi akan segera melakukan tindakan penangkapan setelah diberitahu oleh Bank yang bersangkutan dan dalam pengadilan mendapatkan sanksi hukuman yang berat. •

Jika buku cheque hilang atau dicuri, harus segera memberitahukan Bank dimana cheque tersebut diterbitkan melalui telepon dan mengkonfirmasi kembali komunikasi lisan tersebut dengan laporan tertulis.



Untuk pembayaran dengan cheque melalui Bank Asing ke rekening setempat, sebaiknya di check terlebih dahulu apakah Bank Asing tersebut mempunyai korespondensi dengan bank setempat. Karena untuk cheque beberapa Bank Asing dilakukan clearance terlebih dahulu sehingga prosesnya akan memakan waktu lama.

Rekening Tabungan dan Deposito Rekening tabungan dan deposito dapat dibuka di mana saja di Bank yang menyediakan jasa ini. Rekening tabungan biasanya bunga/nilai pembagian keuntungannya lebih sedikit dibandingkan dengan deposito. Akan tetapi, rekening tabungan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain dapat ditarik kapan saja dan juga mendapat buku tabungan yang akan dicatat setiap transaksinya.

   

75

Beberapa Bank menawarkan deposito dengan tingkat bunga/ pembagian keuntungan yang bervariasi tergantung jumlah/nilai uang yang disimpan. Biasanya pembagian keuntungan tersebut diberikan setiap bulan tetapi ada juga bank yang membayarkan setiap minggu, khususnya untuk yang menyimpan deposito dalam jumlah yang sangat besar. Beberapa bank juga ada yang menawarkan cheque bagi deposan tetapi akan dikenakan biaya yang besarnya tergantung ketentuan masing-masing bank. Transfer Uang Selain dapat dilakukan di bank sendiri, transfer uang khususnya untuk pengiriman remittance dapat dilakukan di beberapa tempat/institusi bekerjasama dengan badan yang melakukan jasa pengiriman uang. Setiap pengiriman dikenakan biaya yang besarnya satu sama lain berbeda, tergantung institusi tersebut (+ SR 15 – SR20/transaksi). Sebelumnya diharuskan membuka rekening untuk pengiriman remittance dan dimintakan copy Iqamah (ID Card/KTP). Apabila pengiriman remittance tersebut nilainya lebih besar dibandingkan jenis pekerjaannya, maka pihak jasa pengirim uang meminta klarifikasi asal uang dimaksud dan meminta fotocopy Iqamah yang bersangkutan. Sesuai ketentuan setempat pengiriman lebih dari SR 60.000,maka uang tersebut harus di declare terlebih dahulu. Kalau tidak clear maka pengirim uang dapat dipidana karena melanggar undang-undang pencucian uang (money laundering). Transfer uang yang dilakukan oleh perusahaan asing baik untuk uang masuk ataupun keluar dapat dilakukan secara bebas

   

76

dalam arti jumlahnya tidak dibatasi asal sesuai jenis usahanya dan setiap tahunnya pembukuan keuangannya akan di audit oleh auditor independen setempat. Kredibilitas Letter of Credit (L/C) Setiap bank di Arab Saudi dapat mengeluarkan Letter of Credit (L/C). Akan tetapi sebelum mengeluarkan L/C, bank tersebut akan mengecek terlebih dahulu kondisi saldo nasabahnya yang menjadi importir, karena L/C bersifat kredit yang harus dipotong dari rekening nasabah yang bersangkutan. Sehingga setiap L/C yang dikeluarkan oleh suatu bank Arab Saudi, dijamin uangnya pasti ada dan akan segera dicairkan setelah barang yang diimpor masuk ke pelabuhan di Arab Saudi. Dalam arti kata di Arab Saudi tidak dikenal L/C bodong atau fiktif, karena menyangkut kredibilitas bank itu sendiri. Catatan: Sebelum importir Arab Saudi membuat L/C, diharapkan seminggu sebelumnya eksportir Indonesia harus mengirimkan invoice asli yang sudah dilegalisasi oleh Kadin Indonesia Komite Timur Tengah di Jakarta kepada importir Arab Saudi dimaksud. Invoice asli ini diminta dan akan dipergunakan sebagai dasar oleh Bank di Arab Saudi untuk menerbitkan L/C. Penukaran Uang Penukaran uang asing ke dalam mata uang setempat atau sebaliknya selain dapat dilakukan di bank sendiri juga dapat

   

77

dilakukan di beberapa money changer atau pedagang valuta asing yang banyak tersebar di kota-kota besar. Biasanya penukaran di bank sendiri, dalam arti punya rekening di bank dimaksud, nilai tukarnya lebih besar dibandingkan di money changer atau pedagang valuta asing. Catatan: Apabila penukarannya dalam jumlah yang besar, pihak money changer atau bank biasanya akan menanyakan dan meminta Iqamah (ID card) atau paspor yang bersangkutan.

   

78

BAB VI ETIKA BISNIS DAN ETIKA SOSIAL Pepatah yang mengatakan “Lain Lubuk, Lain Belalang” nampaknya berlaku apabila ingin melakukan bisnis di Arab Saudi. Sebaiknya sebelum melakukan usaha, harus mengetahui terlebih dahulu mengenai etika bisnis dan etika sosial serta budaya masyarakat Arab Saudi yang berbeda dengan kebanyakan negara-negara Arab lainnya. Dengan mengenal etika dan budaya setempat, baik dalam berbisnis maupun bergaul dengan pengusaha atau masyarakat Arab Saudi, diharapkan akan dapat membantu dan memperlancar usaha yang dilakukan. Kunci Konsep Budaya Masyarakat Arab Saudi Konfrontasi dan konflik budaya sebaiknya dalam berbisnis dihindari. Kehormatan adalah masalah utama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Arab Saudi. Harga diri dan kehormatan adalah elemen pokok masyarakat Arab Saudi, sehingga harus dihindari agar mereka tidak kehilangan muka, antara lain melalui jalan kompromi, sabar dan dapat mengontrol emosi yang diharapkan dapat meningkatkan hubungan. Konsep budaya masyarakat Arab Saudi adalah menjaga muka atau harga diri melalui penyelesaian konflik dan menghindari satu sama lain dipermalukan. Demikian juga halnya dalam melakukan bisnis dengan masyarakat Arab Saudi. Sebagai awal perkenalan jangan memaksa atau menempatkan mereka pada posisi yang tidak

   

79

pada tempatnya atau tidak menyenangkan sehingga mereka merasa kehilangan muka. Apabila ini terjadi, maka mereka langsung membatalkan usahanya. Bisnis dan Peraturan Arab Saudi Sebelum sebuah perusahaan memutuskan untuk berbisnis di Arab Saudi, sebaiknya perusahaan tersebut harus faham benar mengenai berbagai peraturan dan regulasi yang mengatur bisnis dan berlaku di Arab Saudi. Sebagai negara Islam, sumber dasar Undang-undang di Arab Saudi adalah Syariah. Syariah terdiri dari Al-Quran, Al-Sunnah dan pendapat para ulama resmi. Beberapa sumber undangundang menguraikan syariah dan mengatur hubungan komersil pemerintah. Adapun Keputusan Kerajaan dipakai oleh Dewan Menteri Arab Saudi dan memberikan peraturan-peraturan yang luas untuk area tertentu seperti perpajakan atau perburuhan. Peraturan-peraturan sering juga dikeluarkan oleh institusi pemerintah, menguraikan undang-undang syariah dan memberikan prosedur-prosedur tertentu. Etika Bisnis dan Sosial Pengusaha Indonesia yang akan melakukan bisnis di Arab Saudi perlu memahami etika dan sikap pribadi warga Arab Saudi di dalam melaksanakan bisnis mereka. Persiapan dan sedikit pengetahuan dasar tentang kultur bisnis Arab Saudi dapat menjadikan perbedaan antara berhasilnya suatu transaksi atau

   

80

gagalnya negosiasi. Dalam menjalin kontak usaha dengan para pengusaha Arab Saudi, ada beberapa hal yang harus diketahui baik menyangkut etika bisnis dan sosial atau adat istiadat masyarakat Arab Saudi pada umumnya. Antara lain seperti membuat janji, menyampaikan salam, jabat tangan, berkenalan, bahasa tubuh, pemberian bingkisan, undangan makan, negosiasi dan lain-lain serta hal-hal penting yang pantang dilakukan oleh pengusaha Indonesia ketika bertemu dengan calon mitra usahanya. Membuat Janji (Appointments) Pengusaha Indonesia apabila ingin melakukan usaha dan berkunjung ke Arab Saudi sebelumnya harus ada kontak dan komunikasi yang intensif dengan calon mitra usaha setempat yang juga bertindak sebagai sponsor. Perlu juga diketahui bahwa sebagian besar bisnis eksekutif dan pejabat tinggi pemerintah Arab Saudi pernah belajar di luar negeri, tidak sedikit juga yang berpendidikan Amerika atau Eropa. Oleh karena itu mereka dengan senang berhadapan dengan berbagai corak pendekatan bisnis asalkan tata cara setempat tetap dihormati. Sebagian pengusaha dan pejabat tinggi Arab Saudi akan tampak enggan untuk menjadwalkan suatu pertemuan sampai tamunya tiba di Arab Saudi. Pengunjung bisnis harus menginformasikan kepada pihak tuan rumah mengenai rencana dan jadwal perjalanan, namun akan lebih berhasil apabila pertemuan tersebut dijadwalkan pada kesempatan pertama setelah tiba di Arab Saudi. Disaat membuat jadwal temu usaha, perlu juga diperhatikan untuk dihindari mengadakan appointments pada hari-hari libur

   

81

keagamaan seperti hari libur Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. Walapun pada bulan Ramadhan dapat juga diadakan pertemuan, tetapi kurang efektif karena waktu kerja mereka sangat singkat. Pertemuan di bulan Ramadhan dapat dilakukan apabila hubungannya sudah sangat dekat sekali yang biasanya diadakan bersamaan dengan acara berbuka atau sahur bersama. Kalau melakukan bisnis di bulan Ramadhan pada siang hari, sebaiknya menahan diri dari makan dan minum. Salam dan Jabatan Tangan Adapun mengenai ucapan selamat “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh” akan nampak seperti ritual. Saat memasuki suatu pertemuan yang penuh pengunjung, seorang Arab Saudi akan mengucapkan selamat “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu” kepada setiap orang dengan cara berjabatan tangan sambil berdiri. Tindakan serupa juga diharapkan dari para tamu. Mengetahui sedikit banyak kalimat Arab untuk dipakai pada kesempatan seperti itu sangat dihargai. Apabila telah dua kali bertemu, biasanya pada pertemuan ketiga dan seterusnya dengan mitra usahanya, pada waktu bertemu sebaiknya selain berjabat tangan juga dengan menempelkan pipi kanan dan kiri serta kanan (3x) mitra usahanya dengan disertai suara kecupan, yang menandakan hubungannya sudah akrab. Perkenalan Dalam perkenalan atau pertemuan pertama kali setiap orang akan lebih senang dipanggil dengan nama pertama apapun titel

   

82

yang dimilikinya. Oleh karena itu, disarankan sebelumnya untuk mengetahui nama dan title (gelar) calon mitra usahanya. “DR. Ahmed bin Abdul Rahman” akan dipanggil “DR. Ahmad”. Kata “bin” artinya “anak dari” dan bisa terjadi berulang kali pada nama seseorang, karena nama-nama orang Arab Saudi menunjukkan garis keturunan. Nama-nama yang juga umum dipakai di Arab Saudi adalah “Abd” yang dilanjutkan dengan asma ALLAH dengan tanda penunjuk “al-“. Untuk itu, “DR. Abd. AlRahman Al-Haj” akan dipanggil “DR. Abdul Al-Rahman” dan bukan “DR. Abdul” bukan pula “DR. Al-Rahman”. Para Menteri biasa dipanggil dengan “Your Excellency” dan anggota keluarga kerajaan dipanggil dengan “Your Highness”. Sebelum pertemuan sebaiknya disiapkan Kartu Nama secukupnya dan biasanya ditulis dalam bahasa Inggris pada satu sisi dan bahasa Arab pada sisi lain. Bahasa Tubuh (Body Language) Ketika terlibat di dalam suatu percakapan, warga Arab Saudi cenderung berdiri lebih dekat kepada lawan bicara dibanding warga Amerika, Eropa atau Asia. Bangsa Arab juga menggunakan sentuhan tubuh untuk memberikan tekanan atau menegaskan bahwa mereka mendapatkan perhatian lawan bicaranya. Dalam hal ini, sangat penting untuk tidak menarik tubuh kebelakang, karena hal itu akan diartikan penampikan atau penolakan terhadap apa yang baru saja dia sampaikan. Penghormatan akan sangat mahal (diperhitungkan) yang sangat dipertahankan oleh Bangsa Arab dan hal ini mereka tunjukkan

   

83

baik di dalam pertemuan bisnis maupun di dalam pertemuan umum. Dalam suatu pertemuan biasakan menggunakan tangan kanan untuk menerima atau menyampaikan sesuatu walaupun biasa kidal, seperti jabat tangan, menerima minuman, kartu nama, makanan atau bingkisan dan lain-lain. Menerima atau menyampaikan sesuatu tangan kiri merupakan penghinaan, karena tangan kiri dianggap untuk sesuatu hal yang bersifat kotor. Berbicara sambil membolak balik tangan akan dianggap tidak sopan. Juga dianggap tidak sopan menunjuk ke telapak kaki lawan bicara anda. Pakaian Pengusaha Pengusaha Wanita

Wanita

dan

komunikasi

dengan

Melakukan bisnis di Arab Saudi juga merupakan tantangan bagi pelaku bisnis wanita. Terdapat pemisahan jenis di Arab Saudi. Beberapa tempat umum seperti hotel dan restoran memiliki ruang khusus keluarga dimana wanita akan dilayani bersama suaminya atau khusus untuk wanita. Wanita diminta untuk berpakaian konservatif dengan rok panjang, lengan baju mencapai telapak tangan atau lebih dan leher tertutup. Pada umumnya, bagi seorang muslim laki-laki tidak biasa menyalami seorang wanita atau terlibat dalam pembicaraan dengan sentuhan tubuh yang umum dilihat ketika pembicaraan terlibat sesama lakilaki. Seluruh warga Arab Saudi yang sudah berpengalaman dengan kultur barat akan juga segan untuk melakukan hal tersebut.

   

84

Pemberian Bingkisan Memberikan bingkisan dalam pertemuan pertama merupakan hal biasa dan sangat dihargai serta merupakan kehormatan. Mereka akan senang kalau memperoleh bingkisan yang khas dari negara asal tamunya. Hanya yang patut diingat dan dihindari oleh para pengusaha Indonesia adalah jangan memberikan bingkisan dalam bentuk patung baik yang dalam bentuk utuh maupun setengah badan mahluk hidup karena merupakan hal yang tabu. Undangan makan Bangsa Arab sangat penjamu sampai sedemikian rupa untuk membuat tamunya senang. Sebaiknya dan usahakan jangan menolak undangan makan, karena dengan memenuhi undangan makan akan merupakan suatu kehormatan dan dapat mempererat hubungan selanjutnya, apalagi kalau diadakan di rumah. Usahakan hadir tepat pada waktunya, karena biasanya diawali dengan pembicaraan-pembicaraan ringan untuk lebih saling mengenal dan melancarkan pembicaraan selanjutnya. Sebelum makan biasanya disajikan kopi atau teh, akan dianggap tidak sopan kalau tidak mengambil sekalipun satu kali. Seusai minum dan seandainya tidak ingin menambah, seseorang harus menggoyangkan gelasnya sebagai pertanda bahwa dia tidak ingin nambah lagi.

   

85

Makan malam biasanya baru dihidangkan pada tengah malam (antara jam 23.00 – 01.00) walaupun undangan makan malam tertera jam 21.00. Kecuali diadakan di restoran, maka hindangan akan disajikan tepat waktu. Jangan menolak makanan yang dituangkan tuan rumah ke piring, karena hal tersebut merupakan suatu kehormatan bagi tamu dan sebaiknya juga harus dimakan untuk menghormati tuan rumah. Bersendawa ketika makan apalagi pada saat makan bersama memang suatu yang buruk jika kita melakukannya di Indonesia, karena kita dianggap telah melakukan perbuatan yang tidak sopan. Namun di Arab Saudi sendawa justru menjadi sebuah penghormatan, karena menandakan bahwa kita telah kenyang dan puas dengan makanan yang disediakan tuan rumah. Sebagai sajian penutup biasanya tuan rumah menawarkan minum teh, yang juga sebagai tanda berakhirnya jamuan/pertemuan. Setelah diminum, sebaiknya segera bergegas pulang/pamitan. Negosiasi Dalam bisnis Arab Saudi, negosiasi serius nampak tidak akan mencapai hasil tanpa adanya ‘face-to-face meeting’ karena pada umumnya pelaksanaan bisnis di Arab Saudi masih merupakan urusan pribadi. Berpakaian rapih di dalam temu usaha sangat penting, karena hal tersebut merupakan pertanda hormat kepada

   

86

orang yang anda temui. Pakaian bisnis konservatif akan lebih diutamakan. Pertemuan dilakukan dalam suasana santai dengan semua pihak terlibat dalam menikmati hidangan teh atau kopi. Para pengusaha Arab Saudi akan merasa senang adanya komunikasi yang sering dilakukan dengan calon mitra bisnisnya sebelum suatu kontrak atau perjanjian ditandatangani. Hal ini bisa juga diartikan bahwa sejumlah pertemuan awal tidak mengandung pembicaraan yang substantif. Namun demikian, sejumlah pertemuan tersebut dapat juga menjadi penting sebagaimana pentingnya suatu pertemuan bisnis yang serius. Waktu yang cukup banyak harus disediakan untuk suatu jadwal bisnis karena mereka biasanya memakan durasi waktu panjang. Para pengusaha Arab Saudi juga cenderung untuk menerima tamu atau menerima telpon dari luar saat pertemuan berlangsung; kurangnya privacy adalah biasa di dalam jadwal pribadi. Kerahasiaan akan semakin meningkat apabila tiba waktunya untuk mengakhiri suatu negosasi atau perjanjian. Sejumlah pengusaha Arab Saudi memiliki sejarah pengalaman bisnis yang mengagumkan, dan bisa menggunakan bahasa Inggris. Mereka benar-benar mempersiapkan diri untuk suatu pertemuan dan mengerti betul hal-hal yang detail sekitar negosiasi dengan lebih mengandalkan daya ingat ketimbang di atas kertas ataupun catatan. Budaya IBM

   

87

Bagi yang belum pernah melakukan hubungan usaha dengan pengusaha Arab Saudi, jangan terkejut kalau untuk suatu janji sering mendengar kata “Insya Allah” atau kata “Bukraa” (besok) yang pada akhirnya tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan pada akhirnya mereka akan mengatakan “Ma’alis” (maaf). Hal-hal Penting yang Pengusaha Indonesia

Pantang

Jangan

Dilakukan



Dalam suatu percakapan awal jangan menanyakan isteri atau anak perempuan mereka. Pertanyaan sebaiknya diarahkan kepada kabar keluarga dan anak-anaknya secara umum.



Pada waktu duduk sebaiknya kedua kaki tetap melekat dilantai. Salah satu kaki jangan ditumpangkan ke kaki lainnya, karena dianggap penghinaan lantai/karpetnya ada yang kotor.



Bagi yang bukan beragama Islam, pada waktu berkunjung ke Arab Saudi dilarang ke Makkah dan Madinah dan sebaiknya tidak membawa Al-Kitab atau benda-benda yang berkaitan, karena hal tersebut dilarang/haram.



Jangan menggunakan jari untuk memanggil seseorang, karena hal itu dilakukan hanya untuk memanggil seekor hewan.



Dalam suatu kegiatan pameran, peserta/ pengusaha

   

dan

88

wanita dilarang berada di stand dan melayani pengunjung. •

Dalam membuat brosur untuk promosi jangan menggunakan gambar manusia atau makhluk hidup, karena dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama.

Ungkapan dan Percakapan Bahasa Arab sehari-hari Untuk membantu dalam berkomunikasi dengan para pengusaha Arab Saudi dan sekedar menambah pengetahuan, dibawah ini terdapat beberapa kata dalam bahasa Arab yang dapat dimanfaatkan dalam percakapan sehari-hari. Indonesia Hello Selamat pagi Selamat sore Selamat malam Silahkan

Terima kasih Terima kasih

Arab ‫ﻼ‬ ً ‫ﻼ وَﺳ ْﻬ‬ ً ‫َأ ْه‬ ‫ﺻﺒﺎح اﻟﺨﻴﺮ‬ ‫ﻣﺴﺎء اﻟﺨﻴﺮ‬ ‫ﺗﺼﺒﺢ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ‬ ‫ﻣﻦ ﻓﻀﻠﻚ‬ ‫ﻣﻦ ﻓﻀﻠﻚ‬ ‫ﺷﻜﺮا‬ ‫ﻋﻔـﻮا‬

Ucapan Ahlan wa sahlan Sabah al-kheir Masa al-kheir Tisbah ala-kheir Min fadlak (laki-laki) Min Fadlik (perempuan) Syukran Afwan

kembali

Permisi

‫ﻟﻮ ﺳﻤﺤـﺖ‬ ‫ﻟﻮ ﺳﻤﺤـﺖ‬

Sampai jumpa lagi

‫ﻣﻊ اﻟﺴﻼﻣﺔ‬

   

89

Law samahtak (lakilaki) Law samahtik (perempuan) Ma’as-salamah

Maaf Apa Kapan Dimana Mengapa Berapa Berapa jauh Jam berapa Ya Tidak Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh Delapan Sembilan Sepuluh Nol Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu

‫ﺁﺳـﻒ‬ ‫ﺁﺳـﻔﺔ‬ ‫ﻣﺎذا‬ ‫ﻣﺘﻰ‬ ‫أﻳﻦ‬ ‫ﻟﻤﺎذا‬ ‫آﻢ‬ ‫آﻢ‬ ‫آﻢ اﻟﺴﺎﻋﺔ‬ ‫ﻧﻌﻢ‬ ‫ﻻ‬ ‫واﺣﺪ‬ ‫اﺛﻨﻴﻦ‬ ‫ﺛﻼﺛﺔ‬ ‫أرﺑﻌﺔ‬ ‫ﺧﻤﺴﺔ‬ ‫ﺳﺘﺔ‬ ‫ﺳﺒﻌﺔ‬ ‫ﺛﻤﺎﻧﻴﺔ‬ ‫ﺗﺴﻌﺔ‬ ‫ﻋﺸﺮة‬ ‫ﺻﻔﺮ‬ ‫اﻻﺛﻨﻴﻦ‬ ‫اﻟﺜﻼﺛﺎء‬ ‫اﻷرﺑﻌﺎء‬ ‫اﻟﺨﻤﻴﺲ‬ ‫اﻟﺠﻤﻌﺔ‬ ‫اﻟﺴﺒﺖ‬ ‫اﻷﺣـﺪ‬

   

90

Asef (laki-laki) Asifa (perempuan) Madza Mata Aina Limadza Kam Kam Kamis sa-ah Na’am La Wahid Istnaen Talaata Arba’a Khamsa Sitta Sab’a Tamania Tis’a Ashara Sifr’ Itnaen Sulasa Arbia’ Khamis Jum’ah Sabt Ahad

LAMPIRAN

   

1

DAFTAR ALAMAT KADIN DI ARAB SAUDI  Chamber of Commerce Council of Saudi Chambers of Commerce and Industry

Address

Riyadh Chamber of Commerce & Industry

Dabab 01 4040044 Street, P.O. 01 4021103 Box 596, Riyadh

www.riyadhchamber.com

Jeddah Chamber of Commerce & Industry

King Khalid 02 6515111 02 6517373 Street, Ghurfa Building, P.O. Box 1264, Jeddah

www.jcci.org.sa

Makkah Chamber of Commerce and Industry

Al Ghazza 02 5343838 Street, P.O. 02 5342904 Box 1086, Makkah

n/a

Madinah Chamber of Commerce and Industry

Airport 04 8225190 Road, P.O. 04 8268965 Box 443, Madinah

www.madcci.org.sa

P.O. Box 16683, Riyadh

Telephone Fax 01 4053200 01 4024747

   

1

Website/Email www.saudichambers.org.sa

Dammam Eastern Province Chamber of Commerce

Al Khobar - 03 8571111 Dammam 03 8570607 Highway, P.O. Box 719, Dammam

www.chamber.org.sa

Federation of P.O. Box GCC 2198, Chambers Dammam (FGCCC)

03 8265943 03 8266794

n/a

Hail Chamber P.O. Box of Commerce 1291, Hail and Industry

06 5321060 06 5331366

www.hail-chamber.org.sa

Jizan Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 201, Jizan

07 3225155 07 3223635

n/a

Najran Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 1138, Najran

07 5222216 07 5223926

www.najcci.org.sa

Tabouk Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 567, Tabouk

04 4222736 04 4227387

www.tcci.org.sa

   

2

Taif Chamber P.O. Box of Commerce 1005, Taif and Industry

02 7366800 02 7380040

www.taifchamber.org.sa

Yanbu Chamber of Commerce and Industry

04 3227722 04 3226800

www.yanbuchamber.org.sa

Arar Chamber P.O. Box of Commerce 440, Ara and Industry

04 6626544 04 6624581

n/a

Al Qasim Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 444, Buraidah, Al Qasim

06 3814000 06 3812231

www.qcc.org.sa

Al Majmaa Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 165, Al Majma

06 4320268 06 4322655

n/a

Al Gurayat Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 416, Al Gurayat

04 6426200 04 6423172

www.gurayat.org

Al Jouf

P.O. Box

04 6249488

n/a

P.O. Box 58, Yanbu

   

3

Chamber of Commerce and Industry

585, Al Jouf 04 6240108

Al Hasa Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 1519, Al Hasa

03 5820458 03 5875274

n/a

Al Baha Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 311, Al Baha

07 7270291 07 8280146

n/a

Abha Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 722, Abha

07 2271818 07 2271919

www.abhacci.org.sa

Bishah Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 07 6225544 491, Bishah 07 6221511

n/a

Hafar Al Baten Chamber of Commerce and Industry

P.O. Box 03 7211879 984, Hafar 03 7220976 Al Baten

n/a

   

4

Daftar Alamat Bank di Arab Saudi   Bank

Address

Website/Email

National P.O. Box 3555, Jeddah Commercial Tlp. 02 6493333 Fax. 02 6446468 Bank

www.ncb.com.sa

Riyadh Bank King Faisal Street, Al Bat'ha, www.riyadbank.com P.O. Box 229, Riyadh Tlp. 01 4113333 Fax. 01 4114626

Arab National Bank

King Faisal Street, North Murabba, P.O. Box 56921, Riyadh

www.anb.com.sa

Tlp. 01 4029000 Fax. 01 4027747

www.sabb.com.sa Saudi British Salah Al Din Al Ayyoubi Bank Road, P.O. Box 9084, Riyadh Tlp. 01 4050677 Fax. 01 4050660

Saudi American Bank

P.O. Box 833, Riyadh

www.samba.com.sa

Tlp. 01 4774770 Fax. 01 4774770 ext.1473

Banque P.O. Box 56006, Riyadh Saudi Fransi Tlp. 01 4042222

www.alfransi.com

Fax. 01 4042311

   

5

Saudi Hollandi Bank

Al Dhabab Street, P.O. Box 1467, Riyadh

Bank Al Jazira

P.O. Box 6277, Jeddah

Saudi Investment Bank

P.O. Box 3533, Riyadh

Al Rajhi Bank

P.O. Box 28, Riyadh

Al Bilad Bank

Steen Street, Al Malaz, P.O. Box 140, Riyadh

www.saudihollandibank.com

Tlp. 01 4010288 Fax. 01 4031104

www.baj.com.sa

Tlp. 02 6518070 Fax. 02 6532478

www.saib.com.sa

Tlp. 01 4786000 Fax. 01 4776781

www.alrajhibank.com.sa

Tlp. 01 4054244 Fax. 01 4052950

www.bankalbilad.com.sa

Tlp. 01 4798888 Fax. 01 4798898

Islamic King Khaleed Street, P.O. Development Box. 5925, Jeddah Tlp. 02 6361400 Bank Fax. 02 6366871

 

   

6

www.isdb.org

DAFTAR ALAMAT LAWYER DI ARAB SAUDI Al-Mohaimeed Law Firm Dabab Street ? Opp. Saab Car Agency, Al-hokair bldg, P.O. Box 16545, Riyadh, 11474, Saudi Arabia 12345 Phone No. +9661-4053274, +966506401438 Fax No. +9661-4029549 Email Id: [email protected]

International Consultants Group P.O.BOX 9396 Office NR. 713 - Medina Road Jeddah 21413, Saudi Arabia, Jeddah, Saudi Arabia Phone No. 966-2-6530086 Email Id: [email protected]

ROBERT LECHTER & CO CHAMBERS Madina road city center tower a 4th floor, Riyadh, Saudi Arabia - 41924 Email Id: [email protected]

Al Khateeb law office Riyadh, Jeddah, Riyadh, Saudi Arabia - 11543 Phone No. 0096614416191 Fax No. 0096614420601 Email Id: [email protected]

Al Mulla Law Firm P.O Box 15185 , Riyadh, 11444, Saudi Arabia Phone No. 00966-1-4655477 Fax No. 00966-1-4616156 Email Id: [email protected]

 

   

7

Daftar Alamat Badan Investasi Saudi Arabia (Saudi Arabia General Invesment Authority (SAGIA) Telephone : +966 2 653 9510; Fax: + 966 2 657 7733 sagia

ALAMAT

Telepon/Fax

JL. IMAM SAUD BIN ABDUL AZIZ ROAD (UNIVERSITY ROAD) PO BOX 5927 RIYADH 11432, SAUDI ARABIA

TEL: +96612035555 FAX: +9661 2632894

Jl. Ha'il Street behind the hamber of Commerce. P.O Box: 1001 Jeddah 21431

Tel: + 96626571580 Fax: +9662 657 2097

One Step Shop Damma m

Khobar Street, Dammam Eastern region Cement Towers, ground floor. P. O. Box 1234 Dammam 31431 Kingdom of Saudi Arabia

Tel: +96638812088 Fax: +9663 881 1990

One Step Shop Medina

Jl. King Abdel-Aziz Street In front of the General Department of Police The hamber of Commerce and Industry Building, P.O Box 443, Medina, Kingdom of Saudi Arabia

Tel: +96648388909 Fax: +966 4 838 9032

SAGIA/ RIYADH

One Step Shop Jeddah

BIDANG PENDIDIKAN: [email protected]. sa BIDANG ENERGY: [email protected] BIDANG KESEHATAN: [email protected] BIDANG ICT: [email protected] BIDANG LEGAL: [email protected] BIDANG LIFE SCIENCE: [email protected] OV.SA BIDANG MEDIA DAN PEMASARAN: MARKETING_DEPT@SAGI A.GOV.SA BIDANG REKRUITMEN: [email protected] V.SA BIDANG TRANSPORTASI: [email protected]. SA

 

   

Email Address

8

Related Documents


More Documents from "Prisilia Corner"