Pedoman Kaderisasi

  • Uploaded by: Agamsyaifurrizal
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Kaderisasi as PDF for free.

More details

  • Words: 6,963
  • Pages: 36
Loading documents preview...
HRDFSUKI.2012/2013

PEDOMAN KADERISASI LEMBAGA

DAKWAH

FAKULTAS

UNIVERSITAS

JEMBER

UPAYA PENYAMARATAAN DAN STANDARISASI PENGKADERAN LDF UNIVERSITAS JEMBER

MUQADDIMAH Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita nikmat dan karuniaNya, terutama nikmat iman dan Islam, sehingga kita dapat terus berjuang dijalan dakwah sampai detik ini. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa menjalankan risalahnya hingga akhir zaman. Aku bersaksi bahwa tiada Illah yang berhak disembah kecuali Allah SWT, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan rasulNya. Wa ba’du Kerinduan mendalam akan iklim kampus yang Islami serta madani, membuat organisasi yang bergerak dibidang ke-Islam-an dan dakwah haruslah dapat menjadikan kader-kadernya menjadi militan untuk mewujudkan kerinduan tersebut. Seluruh organisasi itu haruslah mempunyai persepsi yang seragam dalam hal menjalankan dan menghidupkan organisasinya. Kesatuan arah gerak akan menjamin kerinduan itu tercapai. Karena yang kita yakini, Allah akan menolong siapa yang menolong agamaNya. Bidang HRD/ Internal/ Kaderisasi/ apapun namanya, itulah yang paling bertanggungjawab akan pengelolaan sumber daya manusia di setiap organisasi. Bidang inilah yang umum dipakai di setiap organisasi sebagai langkah penyiapan kader yang akan meneruskan perjuangan dan pergerakan dalam rangka mewujudkan visi organisasi. Dalam hal ini, penguatan konsep kader yang memiliki kafaah Islamiyah dan nalar pergerakan menuju kader berjiwa intelektual profetik menjadi kebutuhan gerakan dakwah tingkat fakultas. Selain itu, sistem kaderisasi yang jelas dan integral dapat dijadikan sebagai sarana pemantapan posisi LDF sebagai gerakan dakwah kampus yang profesional, membangun iklim ke-Islam-an, organisatoris, dan keilmuan umum. Dengan demikian, diperlukan pembentukan suatu sistem kaderisasi yang bersifat integral menuju kaderisasi yang dinamis. Suatu sistem kaderisasi juga harus sesuai dengan kondisi kekinian, memiliki berbagai sarana dan alur yang jelas dan aplikatif. Oleh karena itulah, HRD FSUKI menyusun Buku Pedoman Kaderisasi sebagai suatu sistem yang akan mengawal kaderisasi sebagai langkah dan sarana penyamarataan sistem pengkaderan di LDF.

Selanjutnya dengan mengharap ridho dari Allah SWT, semoga buku pedoman ini dapat bermanfaat dan dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Ada kurangnya semata-mata dari kami, ada lebihnya semata-mata dari Allah SWT. Kami menyadari kesempurnaan hanya milik Allah SWT, karena itu kritik dan saran membangun akan kami terima dengan senang hati.

DAFTAR ISI MUQADDIMAH .................................................................................................

i

DAFTAR ISI .......................................................................................................

ii

BAB 1 SASARAN KADERISASI 1.

To Raise the Quantity ...............................................................................

2. To Developt the Quality ............................................................................ 3. To Build the Competency .......................................................................... BAB 2 PRINSIP KADERISASI 1. Kaderisasi Sebagai Kultur Gerakan ....................................................... 2. Kaderisasi Integratif ................................................................................ 3. Kaderisasi yang Menyeluruh (Komprehensif) ....................................... 4. Kaderisasi Berorientasi Hasil .................................................................. BAB 3 IMPLEMENTASI KADERISASI 1. Alur Proses Pengkaderan ........................................................................ 2. Piramida Kader ....................................................................................... 3. Indeks Jati Diri Kader (IJDK) ................................................................ 4. IJDK Pertahun ........................................................................................ 5. Muwashofat Kader .................................................................................. 6. Sarana Pengkaderan ............................................................................... 7. Evaluasi dan Akreditasi .......................................................................... BAB 4 SILABUS SARANA PENGKADERAN 1. GOM (Grand Opening Mentoring) ........................................................ 2. SDI (Studi Dasar Islam) .......................................................................... 3. Training Kepemimpinan 1 ...................................................................... 4. Training Kepemimpinan 2 ...................................................................... 5. Training Kepemimpinan 3 ...................................................................... 6. Mentoring ................................................................................................ 7. MIF (Madrasah Intensif) ........................................................................ 8. MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) dan Dauroh (Pelatihan) ........

BAB 5 DHAWABIT LDF 1. Dhawabit Sarana Takwin (GOM, SDI, TK 1, TK 2, TK 3) ................... 2. Dhawabit MABIT .................................................................................... 3. Dhawabit Interaksi Ikhwan-Akhwat ...................................................... 4. Dhawabit Syuro’ ......................................................................................

BAB 1 SASARAN KADERISASI Kaderisasi berpedoman pada petunjuk Rabbani dalam Al-Qur’an: ”Dan betapa banyak Nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari para pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. Dan tidak lain ucapan mereka hanyalah do’a, ”Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Ali Imran: 146-147). Ayat ini memiliki tiga kandungan: 1. Bahwa Nabi didampingi oleh kader-kader mujahid yang banyak, 2. Kader yang membersamai perjuangan Nabi memiliki kualitas yang kokoh: tidak lemah atas berbagai ujian yang ditimpakan pada mereka, tidak patah semangat, dan pantang menyerah, 3. Para mujahid tersebut menyadari kelemahan-kelemahan dan kesalahan dirinya dan memicu diri untuk bangkit menjadi yang terbaik atas bantuan Allah. Dalam konteks kaderisasi, ayat ini mengisyaratkan tiga sasaran kaderisasi: 1. To Raise the Quantity atau pertambahan kuantitas, meliputi: a. Ekspansi rekruitmen: dalam hal ini dapat dilakukan dengan perluasan pengenalan LDF semenjak mahasiswa baru hadir di tiap fakultas Universitas Jember, melalui Pengenalan Kehidupan Kampus, media, dan kegiatan-kegiatan yang mengenalkan LDF lainnya secara menarik. Di samping itu, perlu dilakukan pengenalan intensif yang lebih dini melalui pembukaan Mentoring (GOM) dan selanjutnya perlu dilakukan optimalisasi Studi Dasar Islam (SDI) sebagai sarana rekruitmen yang formal. b. Disiplin dalam penerapan: dalam hal ini Pedoman Kaderisasi harus ditopang dengan disiplin perangkat kaderisasi secara optimal meliputi penyiapan pemandu/ pementor yang terlatih dan kompeten, optimalisasi sarana pengkaderan, optimalisasi kajian ke-Islam-an dan keilmuan, serta peningkatan mutu fungsi manajemen dan administrasi kaderisasi.

c. Pengokohan struktur organisasi: peningkatan jumlah kader harus ditopang oleh struktur gerakan yang kokoh, ada dua hal yang harus dikuatkan yakni disiplin dalam manajemen mekanisme organisasi dan memobilisasi kader melalui kegiatan-kegiatan yang menghadirkan banyak kader. 2. To Developt the Quality atau peningkatan kualitas, meliputi: a. Kualitas kader ditentukan oleh Indeks Jati Diri Kader (IJDK) LDF. IJDK adalah parameter kualitas inti yang membentuk karakteristik kader LDF di setiap jenjang pengkaderannya. Meliputi aqidah, fiqrah (pemikiran), akhlaq, ibadah, tsaqofah Islamiyah

(pengetahuan

keislaman),

intelektualitas

dan

profesionalitas,

organisatoris, serta pengembangan diri. b. Peningkatan kualitas kader ini meliputi pembentukan/ pembinaan, pemeliharaan/ penjagaan, pengembangan, pengarahan, dan pemberdayaan. 3. To Build the Competency atau pembangunan kompetensi. Terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki kader LDF, meliputi: a. Kafaah Islamiyah (Aqidah, akhlaq, ibadah, tsaqofah) b. Kredibilitas moral c. Intelektualitas dan profesionalitas d. Organisatoris

BAB 2 PRINSIP KADERISASI 1. Kaderisasi Sebagai Kultur Gerakan, maksudnya adalah: a. kaderisasi adalah budaya gerakan yang bersumber dari manhaj dakwah tarbiyah yang ini terbingkai dalam seluruh amal apapun, jadi bukan semata-mata sistem atau program kerja saja, b. kaderisasi merupakan jiwa gerakan mengkader adalah karakter dan mentalitas dari kader, dengan feeling dakwah fardiyah, feeling untuk membina harus bisa dilahirkan di setiap kader, jadi bukan hak, beban, atau kewajiban. 2. Kaderisasi Integratif, maksudnya adalah: a. kaderisasi adalah turunan langsung dari visi LDF dengan dijabarkan dalam IJDK LDF, b. seluruh ragam aktivitas gerakan LDF yang dilakukan oleh berbagai bidang dalam LDF merupakan pencapaian tujuan kaderisasi, c. aktualisasi kader dalam segala kehidupan kampus adalah bagian dari proses kaderisasi LDF. 3. Kaderisasi yang Menyeluruh (Komprehensif), maksudnya adalah: a. kaderisasi menyangkut beragam aspek kemanusiaan dan kepribadian, dengan mengembangkan beragam potensi dan kompetensi kader, b. kaderisasi memenuhi pendidikan pada beragam aspek kemahasiswaan seperti sosial dan akademik. 4. Kaderisasi Berorientasi Hasil, maksudnya adalah kaderisasi yang berorientasi pada pencapaian kapasitas pribadi kader yang unggul dan mandiri (tarbiyah dzatiyah), dengan orientasi minimal adalah pencapaian IJDK/ Muwashofat tarbiyah.

BAB 3 IMPLEMENTASI KADERISASI 1. Alur Proses Pengkaderan GOM

TK I

TK III

Mentoring

RI’AYAH II

TI

SDI

TK II

RI’AYAH I

RI’AYAH III

Keterangan: GOM

: Grand Opening Mentoring

SDI

: Studi Dasar Islam (OR/ Open Recruitment)

Ri’ayah I

: Penjagaan Kader tingkat 1 (dijelaskan pada sarana pengkaderan)

Ri’ayah II

: Penjagaan Kader tingkat 2 (dijelaskan pada sarana pengkaderan)

Ri’ayah III : Penjagaan Kader tingkat 3 (dijelaskan pada sarana pengkaderan) TK I

: Training Kepemimpinan tingkat 1

TK II

: Training Kepemimpinan tingkat 2

TK III

: Training Kepemimpinan tingkat 3

TI

: Tim Instruktur

2. Piramida Kader Kuantitas kader setiap jenjang dapat diasumsikan dengan melihat piramida berikut.

FINISH

PURNA

MADYA

Pembinaan kader Madya Pembinaan kader Muda

MUDA Pembinaan kader Mula MULA Pendaftaran menjadi kader

Sementara itu, pemetaan kader setiap jenjang terhadap kepengurusan organisasi dapat dilihat dari piramida berikut ini.

DP

PURNA

PENGUIN MADYA

STAF DEPARTEMEN

MUDA

MAGANG

Keterangan: PENGUIN=Pengurus Inti; DP=Dewan Penasihat 3. Indeks Jati Diri Kader (IJDK) a. Aqidah: Memahami prinsip-prinsip tauhid beserta konsekuensinya sebagai jiwa dan paradigma dalam merasa, berfikir dan bertindak. Memiliki aqidah yang bersih yang tercermin dalam sikap, pemikiran dan tindakan. Memahami rukun iman. Berniat dan bersumpah hanya karena Allah. Meyakini adanya siksa kubur. Mengetahui hakikat penciptaan manusia sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah di muka bumi. Memerangi segala bentuk takhayul, bid’ah, khurofat dan kemungkaran. Menjauhi dosa-dosa besar. Tidak megkafirkan sesama muslim. b. Fiqrah (Pemikiran): Meyakini Islam sebagai sistem yang sempurna dalam mengatur kehidupan manusia. Menolak segala bentuk ide dan pemikiran yang bertentangan dengan Islam. Memahami hakikat & tujuan dakwah Islamiyah. Memahami karakteristik

dakwah Rasulullah

pada tiap

periodesasinya.

Memahami Filosofi Gerakan LDF sebagai gerakan dakwah kampus yang membangun iklim ke-Islam-an dan kultur ilmiah di tiap Fakultas. Intensitas keterlibatan dalam forum Ri’ayah berjalan baik. c. Akhlaq: Menepati janji. Disiplin. Menutup aurat. Menjaga adab pergaulan: interaksi lawan jenis, ghadul bashar, tidak berikhtilat. Menghindari tempat dan perbuatan maksiat: dusta, zina, mabuk, merokok, judi, riba, dll. Menghindari akhlak sayyiah: takabur, ghibah, hasad. Menghormati dan berbuat baik terhadap orangtua (birrul walidain). Menunaikan hak-hak ukhuwah. Menjauhi kesia-siaan. Tidak menunda dalam melaksanakan hak orang lain.

d. Ibadah: Bersemangat dalam mengerjakan sholat lima waktu secara berjama’ah. Berpuasa Ramadhan. Mengeluarkan zakat. Membiasakan tilawah rutin dengan tajwid. Hafal minimal setengah juz Al Quran. Membiasakan Qiyamullail minimal satu pekan sekali. Membiasakan dzikir harian (al-Ma’tsurat). e. Pengetahuan Ke-Islam-an: Memahami karakter agama Islam. Memahami siroh nabawiyah. Memahami Al-Qur’an dan Hadits. Mengetahui ‘Ulumul Quran. Mengetahui fiqh ibadah. f. Intelektualitas dan Profesionalitas: Mengenal disiplin imu yang sedang digeluti. Memiliki kemampuan mengembangkan prestasi akademik maupun non-akademik. Mampu mengetahui potensi enterpreunership. Menjauhi sumber penghasilan haram. g. Organisatoris: Mengetahui tata keorganisasian LDF. Mengetahui dasar-dasar aktivitas keorganisasian. Memahami dasar-dasar kepemimpinan. Aktif dalam aktivitas keorganisasian. h. Pengembangan diri: Memahami diri dan potensi pribadi. keterampilan

dasar

kehidupan.

Rajin

belajar

ragam

Menguasai pengetahuan,

kemampuan,`dan keterampilan. Memiliki tradisi menjaga kesehatan dan kekuatan fisik. 4. IJDK Pertahun Tahun Pertama: Pembentukan a. Keutuhan pandangan terhadap Islam b. Memiliki kesadaran akan problematika umat, sehingga ada keinginan untuk mengubah sesuai dengan aturan Islam c. Rajin melaksanakan ibadah mahdhoh (sholat berjama’ah, sholat sunnah, shaum sunnah, dll) d. Mengetahui pentingnya organisasi e. Memiliki pemahaman dasar keorganisasian f. Memahami peran dan fungsi Lembaga Dakwah Fakultas g. Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar h. Mengetahui manajemen akademik yang baik dan mampu melakukan perancangan akademik i. Memahami kompetensi/ keterampilan akademik yang harus dimiliki

Tahun Kedua: Pematangan a. Memenuhi IJDK tahun pertama b. Memahami konsep amal jama’i c. Mau terlibat dalam aktivitas dakwah d. Mau menjadi penggerak dan berkomitmen dalam berdakwah e. Memahami fiqih dakwah dan fiqih ikhtilaf f. Memahami pandangan Islam terhadap politik g. Memahami konsep kepemimpinan Islami dan mampu mengaplikasikannya h. Mampu membangun komunikasi efektif i. Mampu menyusun kegiatan j. Profesional dalam tugas yang diamanahkan k. Peningkatan skill dan manajerial organisasi l. Mampu menangani permasalahan pribadi, akademik, dan keorganisasian. Tahun Ketiga: Pengokohan Peran a. Memenuhi IJDK tahun kedua b. Mampu menganalisa masalah dan mencari solusinya c. Mempunyai pemahaman dakwah yang utuh (trilogi dakwah kampus: ilmy, da’awi, siyasi) d. Mampu membina kelompok mentoring e. Mampu mengambil keputusan dan menjabarkannya ke tingkat bawah f. Mempunyai kepekaan terhadap data dan informasi g. Penguasaan kemampuan dalam manajemen organisasi h. Penguasaan kompetensi da’i Tahun Keempat: Persiapan Dakwah Pasca Kampus a. Penguasaan kemampuan dalam menangani Qodhoya (masalah) dakwah kampus b. Pencetakan trainer dari para kader untuk dauroh-dauroh ADK c. Membina kader-kader penggerak dakwah kampus d. Penanganan penyelesaian studi e. Persiapan dakwah pasca kampus f. Mampu membangun jaringan profesi

5. Muwashofat Kader Kepribadian seorang muslim haruslah berlandaskan Al Quran dan As sunnah. karena keduanya merupakan warisan Rasulullah untuk ummatnya, dari Allah SWT. Bila disederhanakan, sekurang-kurangnya ada sepuluh profil atau ciri khas yang harus lekat pada pribadi muslim. Dalam organisasi LDF, sepuluh profil ini diserap sebagai karakter (Muwashofat) Muslim Unggulan yang akan dicetak. 10 muwashofat Muslim Unggulan tersebut adalah sebagai berikut. a. Salimul Aqidah (Aqidah yang selamat), b. Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar), c. Matinul Khuluq (Akhlaq yang kokoh), d. Qowiyyul Jismi (Tubuh yang kuat), e. Mutsaqqoful Fikri (Intelek dalam berpikir), f. Mujahadatul li Nafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu), g. Harishun ‘ala Waqtihi (Pandai menjaga waktu), h. Munazhzhamun fi Syu’unihi (Teratur dalam urusan), i. Qodirun ‘alal Kasbi (Memiliki kemampuan usaha sendiri/ mandiri), j. Nafi’un li Ghoirihi (Bermanfaat bagi orang lain). 6. Sarana Pengkaderan a. Takwin (pembentukan) kader GOM-SDI-LTK 1-TK 2-TK 3 Status Tujuan Target Materi Follow up

Status Tujuan Target Materi

1. GOM (Grand Opening Mentoring) Sarana untuk memperkenalkan Mentoring kepada Mahasiswa Baru. Memberikan pemahaman tentang urgensi Mentoring sekaligus sebagai awal pengkaderan. Peserta tertarik dan mendaftar dalam mentoring. - Menjadi mahasiswa ideal, - Asyiknya Mentoring. - Mentoring, - SDI. 2. SDI (Studi Dasar Islam) Sarana perekrutan anggota baru. Memberikan pemahaman tentang syumuliatul Islam. Peserta memahami keberadaan Islam yang Syamil wa Mutakamil. - Tsaqofah Islamiyah (Pengetahuan Ke-Islam-an), - Syumuliatul Islam (Kesempurnaan Islam),

Follow up

Status Tujuan Target

Materi

Follow up

Status Tujuan Target Materi

Follow up

Status Tujuan

-

Menuju Muslim Unggulan, Ke-LDF-an. Mentoring, MIF, TK 1. 3. Training Kepemimpinan 1 Merupakan sarana kaderisasi tingkat 1. Sarana pendidikan dan pelatihan manajemen organisasi dakwah. Menanamkan nilai-nilai, visi dan misi organisasi secara lebih intensif untuk menumbuhkan komitmen dan loyalitas terhadap dakwah Islamiyah. Terbentuknya kader yang memiliki syakhsiyah Da’iyah dengan karakteristik: militan, memiliki komitmen dan loyalitas terhadap Islam dan LDF sebagai lembaga dakwah dengan kemampuan manajerial yang baik. - Kepemimpinan dalam Islam, - Manajemen Organisasi Dakwah, - Manajemen Kegiatan, - Administrasi dan Birokrasi. - Mentoring, - MIF, - TK 2, - Magang Pengurus/ Pengurus. 4. Training Kepemimpinan 2 Merupakan sarana kaderisasi tingkat 2. Sarana pendidikan dan pelatihan bagi kader. Membentuk kader-kader pemimpin yang memahami sepenuhnya amanah kekhalifahan sehingga mampu mengelola organisasi secara profesional. Terbentuknya kader-kader pemimpin yang siap menerima amanah dan profesional dalam menjalankannya. - Al Qiyadah wal Jundiyah, - Urgensi Amanah, - Strategi Sukses Dakwah Kampus, - Urgensi Membina. - Mentoring, - MIF, - TK 3, - Pengurus inti (ketum, sekum, bendum, kadep, sekdep)/ Pengurus, - Jika dinyatakan lulus, dapat menjadi Asisten Mentoring. 5. Training Kepemimpinan 3 Merupakan sarana kaderisasi tingkat 3. Sarana pelatihan khusus bagi kader. - Menyiapkan pendamping bagi anggota baru, - Membentuk kader-kader yang mampu menjadi fasilitator pelatihan atau

kegiatan LDF/ umum. Target - Terbentuknya kader-kader pendamping yang berkualitas, - Terbentuknya kader-kader yang mampu memfasilitasi pelatihan atau kegiatan LDF/ umum. Materi - Rekayasa Dakwah Kampus, - Strategi Komunikasi, - Syakhsiyah Murabbi, - Profil Halaqoh Ideal, - Micro teaching. Follow up - Mentoring, - Jika dinyatakan lulus, dapat menjadi pendamping mentoring, - Fasilitator setiap pelatihan atau kegiatan (TI), - Dewan Penasihat Organisasi (DPO) b. Ri’ayah (penjagaan dan peningkatan kapasitas) kader BEM-Mentoring-MIF-dll Deskripsi

Tujuan Target

Deskripsi Tujuan Target Materi Deskripsi Tujuan

Materi Deskripsi Tujuan Materi

1. BEM (Buku Evaluasi Mentoring) Merupakan buku yang berisi tentang evaluasi amal yaumi kader, jenjang kaderisasi, muwashofat, dan track record kader (pelatihan, kepanitiaan, akademik). Buku ini dibuat oleh departemen kaderisasi dan diberikan pada setiap kelompok Mentoring. Sebagai bahan evaluasi perjalanan kader di setiap jenjang. Disiplin dalam pengisian oleh setiap kelompok Mentoring dan dievaluasi setiap bulan. 2. Mentoring Merupakan usroh dalam kelompok-kelompok kecil antara 4-10 peserta per kelompok. Bertemu setiap pekan dengan dipandu Pementor. Sebagai sarana pembinaan kader dan penambahan kapasitas personal secara jama’i. Berjalan lancar setiap pekan dengan orientasi hasil. Sesuai silabus Mentoring 3. MIF (Madrasah Intensif) Merupakan usroh dalam bentuk tatsqif yang diadakan oleh departemen kaderisasi setiap dua pekan atau sesuai kebutuhan. Sebagai sarana penambahan kapasitas tarbawi kader yang belum bisa dilakukan dalam lingkup Mentoring (misal harus mendatangkan ahli bidang, ustadz, dsb). Sesuai silabus MIF. 4. Dauroh (Pelatihan) Merupakan agenda insidental yang diadakan oleh departemen yang sesuai dengan jenis dauroh. Diadakan untuk menambah kemampuan soft skill kader sesuai kondisi kekinian/ kebutuhan. Sesuai silabus/ sesuai kebutuhan.

Deskripsi

Tujuan Materi Deskripsi Tujuan

Materi Deskripsi Tujuan

Materi Deskripsi

Tujuan

Materi Deskripsi Tujuan Materi Deskripsi

Tujuan Materi

5. MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa) Merupakan agenda bulanan yang diadakan oleh departemen kaderisasi berupa bermalam di musholla atau masjid yang ditentukan dengan agenda kajian, tilawah Al-Qur’an, qiyamul lail, kultum, dan riyadhoh. Untuk kajian dan riyadhoh bisa diikuti oleh akhwat, namun agenda selain itu khusus ikhwan. Untuk meningkatkan kultur ruhiyah bagi kader dan mempererat ukhuwah. Sesuai silabus. 6. Rihlah (Rekreasi) Merupakan kegiatan insidental yang disepakati bersama dengan agenda mengunjungi tempat wisata alam, tadabur alam, atau ditambah outbound. Untuk merefresh diri dari rutinitas aktivitas kampus dan menjadi sarana praktik nilai-nilai Islami pada kehidupan sosial (ukhuwah, itsar, disiplin, komitmen, semangat, dll) Tadabur alam, soft skill 7. Mukhayyam (Camping) Merupakan sarana pembinaan jasadiyah melalui latihan fisik dan simulasi dengan setting tempat di alam bebas, camping minimal sehari semalam. Melatih kader untuk terbiasa hidup di alam terbuka dengan sarana dan prasarana sederhana, melatih kedisiplinan, nilai jundiyah, dan membiasakan kader dalam suasana Islami yang komprehensif dan universal. Sesuai kebutuhan. 8. KAUM (Kajian Umum) / KAMUS (Kajian Kemuslimahan) Merupakan suatu kegiatan semacam pengajian umum yang dapat diikuti oleh semua warga kampus dengan penceramah dari ustadz yang ditunjuk dengan materi kontemporer. Untuk menambah wawasan materi ke-Islam-an umum, mempererat silaturahim antar civitas akademika kampus dan pencitraan wajihah, sekaligus sebagai sarana tadrib amal kader. Kajian Islam kontemporer. 9. MTQ (Majelis Tilawah Al-Qur’an) Suatu kegiatan bersama dengan agenda tilawah dan menyimak secara bergantian yang dapat diadakan setiap sore menjelang maghrib. Untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi kader. Tahsin atau tajwid. 10. KEKAR (Kelompok Karya) Merupakan sarana pengkaderan informal yang dibentuk oleh kader secara kreatif dan sukarela yang didasarkan pada minat atau keahlian tertentu. Dalam hal pembentukan dan pengelolaannya harus terkoordinasi dalam struktur organisasi. Beberapa contoh diantaranya Kelompok Studi (dikoordinasi oleh dept.kaderisasi), Tim Redaksi Media (dept.syi’ar), dsb. Untuk meningkatkan minat kader pada aktivitas yang bermanfaat dan produktif bagi diri dan orang lain. Sesuai kebutuhan.

11. TI (Tim Instruktur) Deskripsi Merupakan suatu forum bagi kader purna (yang dinyatakan lulus dalam TK 3) yang berfungsi sebagai perangkat dalam setiap penyelenggaraan sarana pengkaderan (pementor, pemateri, trainer, dsb), evaluator implementasi kaderisasi, dan pemecah permasalahan yang terjadi seputar kaderisasi. Tujuan Untuk mengawal jalannya kaderisasi organisasi. 7. Evaluasi dan Akreditasi a. Evaluasi Evaluasi dilakukan secara berkala oleh departemen kaderisasi untuk urusan administratif, dan oleh TI untuk urusan kualitas dan qodhoya dalam implementasi kaderisasi. Berikut ini adalah beberapa bagian evaluasi yang dilakukan oleh masing-masing. Departemen Kaderisasi, evaluasi yang dilakukan meliputi: -

Evaluasi melalui BEM diperoleh poin penting untuk evaluasi yaitu: i) info Mentoring (data murabbi, data peserta); ii) materi yang disampaikan; iii) tingkat kehadiran peserta yang harus selalu dimasukkan dalam data prestasi kader setiap bulan; iv) data track record kader yang harus selalu dimasukkan dalam data prestasi kader setiap bulan; v) prestasi kader berkaitan dengan pencapaian amal yaumi, disesuaikan dengan amal yaumi minimal di tiap jenjang kader.

-

Membuat database kader secara lengkap yang diupdate setiap triwulan. Form database minimal memuat: nama lengkap; NIM; amanah saat ini (internal dan eksternal organisasi); alamat asal; alamat di jember; no.telp/HP pribadi; no.telp/HP orang terdekat yang dapat dihubungi.

-

Membuat data prestasi kader yang diupdate setiap bulannya. Form data prestasi minimal memuat: nama kader; jenjang kader; nama murabbi; prestasi amal yaumi (kriteria: baik-sedang-kurang); prestasi track record kader pada bulan tersebut (pelatihan, kepanitiaan, akademik); tingkat kehadiran dalam Mentoring (angka).

-

Membuat data controling mentoring yang diupdate setiap bulannya. Form data controling mentoring minimal memuat: no.reg Mentoring; nama PM (Pendamping Mentoring); nama peserta; frekuensi satu bulan; tingkat kehadiran (persen); materi-materi yang disampaikan; kendala; catatan khusus.

-

Ketentuan evaluasi: 1) Disiplin dalam administrasi dan evaluasi harus menjadi prioritas; 2) Database kader, data prestasi kader, dan data controling mentoring dibuat di MS.Excel dan dicopy oleh kepala departemen, sekretaris departemen, ketua umum, sekretaris umum, dan koordinator TI. Termasuk setelah update; 3) Kriteria mengenai prestasi amal yaumi kader ditentukan berdasarkan syuro’ internal kaderisasi; 4) Harus dilakukan tindakan terhadap kelompok mentoring yang tidak ada pertemuan selama dua kali berturut-turut pada pekan yang seharusnya dapat diadakan mentoring (tidak liburan panjang); 5) Harus dilakukan tindakan jika dalam suatu mentoring, persentase kehadiran selalu kurang dari 50% selama dua bulan berturut-turut; 6) Harus dilakukan tindakan jika ada peserta mentoring yang tidak hadir selama tiga kali berturut-turut; 7) Ketentuan lain yang berkaitan dengan evaluasi yang belum tercantum dapat dimusyawarahkan oleh internal kaderisasi dengan sepengetahuan ketua umum dan koordinator TI.

Tim Instruktur (TI), melakukan evaluasi yang meliputi: -

Membahas setiap perjalanan masing-masing kader berkenaan dengan aktivitas mentoring, prestasi amal yaumi, dan prestasi track record.

-

Membahas tentang jenjang kader meliputi: pencapaian muwashofat jenjang tiap kader; sarana jenjang yang berjalan beserta qodhoya dan solusinya; persiapan masing-masing kader dalam akreditasi dan peningkatan jenjang.

-

Ketentuan evaluasi: 1) Pembahasan dilakukan secara berkala (dapat bersama ketum) dan ketika dalam keadaan diperlukan (persiapan sarana kaderisasi, ada qodhoya dalam implementasi kaderisasi, ada pelanggaran dhawabit oleh kader, dll). 2) Data yang diperlukan berkaitan dengan evaluasi dapat meminta dari departemen kaderisasi dan harus update.

3) Harus dilakukan tindakan apabila ada qodhoya pada implementasi kaderisasi. 4) Harus dilakukan tindakan apabila ada pelanggaran dhawabit oleh kader. b. Akreditasi Akreditasi dilakukan untuk menilai kelayakan kader dalam suatu jenjang dan untuk mempersiapkan pada peningkatan jenjang-jenjang kader, serta merupakan sarana rekomendasi positioning kader. Akreditasi dalam pengkaderan dilakukan secara informal dan formal jika diperlukan. Berikut ini adalah ketentuan mengenai masing-masing sarana akreditasi tersebut. Akreditasi Informal, dilakukan sebagai berikut: -

Dilakukan oleh TI, bersama murabbi, dan ketua umum,

-

Dilakukan

dengan

pembahasan

mengenai

prestasi

dan

pencapaian

muwashofat masing-masing kader. Akreditasi Formal, dilakukan sebagai berikut: -

Dilakukan jika dibutuhkan dan memungkinkan untuk dilakukan,

-

Dilakukan oleh departemen kaderisasi dengan format UAJ (Ujian Akhir Jenjang) secara ujian tulis atau lisan,

-

Poin pertanyaan pada UAJ dibuat oleh TI,

-

Kriteria kelulusan dalam UAJ dimusyawarahkan bersama antara departemen kaderisasi dan TI.

BAB 4 SILABUS SARANA PENGKADERAN 1. GOM (Grand Opening Mentoring) N Materi o 1 Menjadi Mahasiswa Ideal

2

Asyiknya Mentoring

Durasi 60 menit dengan estimasi pemberian materi 45 menit, tanya jawab 15 menit Sda

Orientasi Studi

Kisi materi

Mahasiswa baru mendapatkan wawaasan tentang kehidupan mahasiswa yang berorientasi perbaikan diri dan ummat

Metode penyampaian Ceramah, diskusi, studi kasus

- Karakteristik personal mahasiswa - Mahasiswa sebagai agen perubahan - Kebutuhan untuk bergabung dalam UKM yang bermanfaat Mahasiswa diberikan - Pengenalan Diskusi, studi pengetahuan tentang Mentoring sebagai kasus pentingnya sarana pembinaan mentoring sebagai individu sarana peningkatan - Manajemen kapasitas diri dan aktivitas Mentoring pembentuk - Kisah dahsyat ikut kepribadian Islami Mentoring

2. SDI (Studi Dasar Islam) N Materi o 1 Tsaqofah Islamiyah

2

Syumuliatul Islam

Durasi

Orientasi Studi

60 menit dengan estimasi pemberian materi 45 menit, tanya jawab 15 menit

Peserta memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap dasar syakhsiyah Islamiyah yang meliputi salimul aqidah dan konsep diri sebagai hamba Allah Peserta lebih interest pada Islam, memiliki pandangan utuh terhadap Islam sebagai pedoman hidup manusia, dan memiliki kesadaran bahwa Islam dapat menjadi satu-satunya

Sda

Kisi materi - Makna Syahadatain dan konsekuensinya - Ma’rifatullah - Ma’rifatul Insan

- Mengenal Islam (arti kata dan prinsip) - Arti syumuliatul Islam sebagai pedoman hidup - Pandangan solusi Islam terhadap permasalah ummat

Metode penyampaian Ceramah, diskusi, studi kasus

Sda

3

Menuju Muslim Unggulan

Sda

4

Ke-LDFan

Sda

solusi bagi kontemporer permasalahan ummat (keterpurukan kontemporer bangsa dan (keterpurukan moralitas pemuda) bangsa dan moralitas pemuda) Peserta memahami - Pengenalan konsep konsep 10 diri sebagai hamba muwashofat kader Allah dakwah sebagai - Pengenalan konsep konsep seorang tawazuun dalam muslim yang benar hidup seorang dalam rangka pemuda menuju muslim - Pengenalan 10 unggulan (pemuda muwashofat kader Rabbani) dakwah - Manajemen diri dalam akademik dan organisasi Peserta memahami - Pengenalan konsep pentingnya Amal Jama’i bergabung dengan - Peran dan fungsi jamaah dakwah LDF (Lembaga sebagai ladang amal Dakwah Fakultas) jama’i dan lebih - Visi dan misi LDF percaya pada LDF yang merupakan wadah pembinaan diri dan aktualisasi menuju muslim unggulan (insan kamil, pemuda Rabbani)

Sda

Sda

3. Training Kepemimpinan 1 N Materi o 1 Kepemim pinan dalam Islam

2

Manajemen orga-

Durasi

Orientasi Studi

60 menit dengan estimasi pemberian materi 45 menit, tanya jawab 15 menit

Peserta memahami karakter kepemimpinan yang baik dan benar menurut Islam

Sda

Peserta memahami manajemen

Kisi materi - Pengertian kepemimpinan - Kedudukan kepemimpinan dalam organisasi dakwah - Studi kepemimpinan Rasulullah SAW - Perencanaan - Pengorganisasian

Metode penyampaian Diskusi, studi kasus

Ceramah, diskusi, studi

nisasi

3

Manajeme Sda n Kegiatan

4

Administrasi dan Birokrasi

sda

organisasi yang baik secara fungsional dan struktural Peserta memahami tentang mekanisme penyelenggaraan kegiatan yang baik, tersusun rapi dan professional

Peserta memahami ketentuan administrasi organisasi dan kegiatan serta mampu memahami birokrasi organisasi kampus (dekanatrektorat-mahasiswa)

- Pengawasan - Perbaikan kontinyu

kasus

- Hakikat kegiatan organisasi dakwah - Analisis SWOT - Penyusunan kepanitiaan - Peran kepanitiaan dalam kesuksesan kegiatan - Pengertian dan pentingnya administrasi - Ketentuan administrasi yang baik dan benar - Kedudukan LDF dalam kampus - Ketentuan dalam birokrasi kampus - Alur perizinan kegiatan

Studi kasus dan simulasi

Studi kasus

4. Training Kepemimpinan 2 N o 1

2

Materi

Durasi

Orientasi Studi

Al Qiyadah wal Jundiyah

60 menit dengan estimasi pengkondisi an 10 menit, pemberian materi 30 menit, tanya jawab 20 menit

Peserta memahami makna Qiyadah wal Jundiyah sebagai landasan aktivitas organisasi

Urgensi Amanah

Sda

Peserta mampu memahami dan menerapkan karakter amanah dalam setiap aktivitasnya

Kisi materi

Metode penyampaian Ceramah dan Tanya jawab

- Kewajiban Beramal jama’i - Hal-hal yang membantu terlaksananya tugas pemimpin - Keanggotaan dan tuntutannya - Aturan dan Adab pergaulan pimpinan-anggota - Sistem dan peraturan - Pengendalian pertemuanpertemuan - Defini amanah Ceramah dan - Urgensi amanah Tanya jawab dalam jama’ah dakwah - Studi faktual

3

Strategi Sukses Dakwah Kampus

Sda

terutama dalam organisasi Peserta mendapatkan wawasan yang integral tentang aktivitas dakwah kampus dan dapat memanfaatkan berbagai sarana yang ada untuk mencapai tujuan dakwah

-

4

Urgensi Membina

Sda

Peserta merasa perlu segera melakukan up grading diri untuk segera siap menjadi murabbi

-

-

-

penerapan sifat amanah Trilogi dakwah kampus Karakteristik dakwah kampus Universalitas dakwah Variasi dakwah Maksimalisasi sarana dakwah (Kaderisasi, Syi’ar, Akademi-Profesi, Kewirausahaan, Kemuslimahan, Kemitraan, dan Pelayanan Ummat) Sinergisitas antar lembaga dakwah Halaqoh sebagai sarana utama kaderisasi Peranan kader dakwah sebagai da’i dalam halaqoh Keuntungan yang dapat diperoleh dari membina

Diskusi dan studi kasus

Ceramah dan Tanya jawab

5. Training Kepemimpinan 3 N o 1

2

Materi

Durasi

Orientasi Studi

Rekayasa Dakwah Kampus

60 menit dengan estimasi pemberian materi 45 menit, tanya jawab 15 menit

Peserta memahami bagaimana strategi dakwah kampus sehingga futuh di semua lini

Strategi Komunikasi

Sda

Peserta mampu melakukan komunikasi strategis pada semua elemen

Kisi materi - Sinergisitas dakwah tiga lini - Perang pemikiran - Membentuk opini publik - Imunitas prinsip Tarbiyah dalam dakwah - Qodhoya Asasiyah dakwah kampus dan cara penyelesaiannya - Persiapan komunikasi - Prinsip komunikasi - Komunikasi

Metode penyampaian Ceramah, diskusi, studi kasus

Studi kasus, simulasi

kampus 3

Syakhsiya Sda h Murabbi

Peserta memahami

-

4

Profil Halaqoh Ideal

Sda

Peserta memahami cara mengelola halaqoh muntijah dan strategi menghadapi permasalahannya

-

5

Micro teaching

Sda

Peserta mampu melakukan metode pengajaran yang baik pada halaqoh

-

sebagai bagian dari rekayasa dakwah Karakter murabbi ideal Peran murabbi dalam halaqoh Strategi peningkatan kapasitas personal Manajemen halaqoh ideal dinamisasi halaqoh Strategi mengatasi permasalahan halaqoh Silabus materi halaqoh Pematangan persiapan Metode pengajaran yang menarik Pengajaran berorientasi hasil

Ceramah, diskusi

Ceramah, diskusi

Pemaparan dan simulasi

6. Mentoring Berikut ini adalah silabus materi yang harus didapatkan kader Mula-Muda-Madya melalui sarana mentoring (pertemuan atau penugasan) dengan asumsi diselesaikan 2 tahun. Silabus mentoring ini terbagi menjadi tiga prioritas yang dapat diberikan. Prioritas 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Judul Pokok Bahasan An Nas Al Falaq Al Ikhlas Al Kafirun Al Maa'un Al 'Ashr Al Qariah Al Zalzalah Al Alaq Ta'riful Qur'an Ma'na Syahadatain Syarat-Syarat Diterimanya Syahadat Beberapa Hal Yang Membatalkan

Sesi

Bidang Studi

Sarana

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Al-Qur'an Al-Qur'an Al-Qur'an Al-Qur'an Al-Qur'an Al-Qur'an Al-Qur'an Al-Qur'an Al-Qur'an Al-Qur'an Aqidah

Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring

1

Aqidah

Mentoring

1

Aqidah

Mentoring

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

Syahadat Arti La Ilaha Illallah Larangan Berhubungan dengan Jin Ma'rifatullah Ilmu Allah SWT Ma'rifatu Dinil Islam Syumuliyah Islam Ta'rifur Rasul Setiap umat Diutus Rasul Kewajiban Beriman Kepada Semua Nabi & Rasul Kebutuhan Manusia Terhadap Rasul Makanatur Rasul Shifatur Rasul Wazhifatur Rasul Wajibatul Muslim Nahwar Rasul Khashais Risalah Muhammad SAW Keumuman Risalah Nabi Muhammad SAW Makna Rasulullah Sebagai Penutup Para Nabi Natijatu Risalah Muhammad SAW Beriman Kepada Hari Akhir Iman Kepada Qadar Ihsan Mukadimah Sirah Kelahiran Nabi Saw - Menjelang Kenabian Masa Kenabiah - Hijrah Ke Habasyah Masa Hijrah Ke Habasyah - Hijrah Ke Madinah Hijrah Ke Madinah - Posisi Mapan di Madinah/Piagam Madinah Jihad Rasul - Fathu Mekkah Pasca Fathu Mekkah – Wafat Jenjang Makkiyah dan Karakteristiknya Rukun Islam dan Prinsip Akhlaq Ahammiyatut Tarbiyah (Urgensi Pembinaan)

1 1

Aqidah Aqidah

1 1 1 1 1

Aqidah Aqidah Aqidah Aqidah Aqidah

Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring

1

Aqidah

Mentoring

1

Aqidah

Mentoring

1 1 1 1 1

Aqidah Aqidah Aqidah Aqidah Aqidah

Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring

1

Aqidah

Mentoring

1

Aqidah

Mentoring

1 2 1 1 1

Aqidah Aqidah Aqidah Aqidah Sirah

Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring Mentoring

1

Sirah

Mentoring

1

Sirah

Mentoring

1

Sirah

Mentoring

1

Sirah

Mentoring

1 1

Sirah Sirah

Mentoring Mentoring

1

Sirah

Mentoring

1

Tazkiyah

Mentoring

1

Fikrul Islami

Mentoring

45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

Ghazwul Fikri Ahwalul Muslimin (Kelemahan Muslimin Dewasa Ini) Zionisme Internasional Gerakan Terselubung Yang Memusuhi Islam Lembaga-Lembaga Yang Menentang Islam Berpartisipasi dalam Kerja-Kerja Jama'i Hizbusy Syaithan: Menjadikan Setan Sebagai Musuh Urgensi Tarbiyah Wanita Muslimah Membangun Kepribadian Islami Peran dan Tanggung Jawab Wanita Muslimah Hafal Al Qur'an Juz 30 Tilawah Yaumiyah

1

Fikrul Islami

Mentoring

1

Fikrul Islami

Mentoring

1

Fikrul Islami

Mentoring

1

Fikrul Islami

Mentoring

1

Fikrul Islami

Mentoring

1

Fikrul Islami

Mentoring

1

Fikrul Islami

Mentoring

1 1

Keakhwatan Keakhwatan

Mentoring Mentoring

1

Keakhwatan

Mentoring

1 1

Al-Qur'an Al-Qur'an

Penugasan Penugasan

Prioritas 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Judul Pokok Bahasan Terkabulnya Doa Anak Yang Berbakti Pada Orang Tua dan Durhaka Terhadap Orang Tua Termasuk Dosa Besar (2 Hadits) Menulis Al Qur'an Juz 30 Anas Bin Malik Ra Said Bin 'Amir Ra Ath-Thufail Bin 'Amr Ra Abdullah Bin Hudzafah Ra Abdullah Bin Mas'ud Ra Abu Ayyub Al-Anshari Ra Amr Bin Jamuh Ra Abdullah Bin Jahsy Ra Abu 'Ubaidah Bin Al-Jarrah Ra Salman Al-Farisi Ra Perhiasan Yang Islami

Sesi

Bidang Studi

Sarana

1

Hadits

Mentoring

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Al-Qur'an Kisah Sahabat Kisah Sahabat Kisah Sahabat Kisah Sahabat Kisah Sahabat Kisah Sahabat Kisah Sahabat Kisah Sahabat Kisah Sahabat Kisah Sahabat Keakhwatan

Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan Penugasan

Prioritas 3 No 1

Judul Pokok Bahasan 18 kisah taubat

Sesi 1

Bidang Studi Kaifa Ihtadaitu

Sarana Penugasan (kultum)

2

An-Nas Wa Al-Haq (Manusia dan Kebenaran)

1

Manusia dan Kebenaran

3

Fashahah dan Balaghah Qur'an

1

Aqidah

4

Tafakkur Tentang Makanan dan Awan

1

Aqidah

5

Tafakkur Tentang Laut

1

Aqidah

1

Aqidah

1

Aqidah

Penugasan (baca)

1

Aqidah

Penugasan

Tafakkur Tentang Kecukupan Udara Nikmat Perabot Rumah Tangga dan 7 Rumah Sebagai Tempat Ketenangan Jumlah Semua Nabi dan Rasul yang 8 Disebutkan Al-Quran 7. MIF (Madrasah Intensif) 6

Penugasan (bedah buku) Penugasan (baca) Penugasan (baca) Penugasan (baca) Penugasan (baca)

Berikut ini adalah materi-materi yang dapat dikaji dalam MIF. Seperti halnya dalam silabus mentoring, untuk MIF juga dibagi menjadi tiga prioritas yang dapat diberikan. Namun, MIF dapat dibagi menjadi dua yaitu untuk kader Muda dan Madya dengan masing-masing MIF I dan MIF II. Prioritas 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Judul Pokok Bahasan Al Qur'an Mendahului Kemajuan Ilmu Pengetahuan Wujud dan Sifat Allah Hikmah Diutusnya Para Rasul As Mukjizat dan Tanda Kenabian Muhammad Saw Beriman Kepada Malaikat Sikap Terhadap Kitab-kitab dan Kepalsuan Kitab Selain Al Qur'an Ghirah Agama Hukum Air Hukum Shalat Nuh As Urgensi Fiqh Nisa Wanita-Wanita Pengukir Sejarah

Sesi

Bidang Studi

Sarana

1

Al-Qur'an

MIF

1 1

Aqidah Aqidah

MIF MIF

1

Aqidah

MIF

1

Aqidah

MIF

1

Aqidah

MIF

1 1 1 1 1 1

Aqidah Fiqih Fiqih Kisah Nabi Keakhwatan Keakhwatan

MIF MIF MIF MIF MIF MIF

Prioritas 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Judul Pokok Bahasan Sesi Bidang Studi Al Masad 1 Al-Qur'an An Nasr 1 Al-Qur'an Al Kautsar 1 Al-Qur'an Quraisy 1 Al-Qur'an Al Fiil 1 Al-Qur'an Al Humazah 1 Al-Qur'an At Takatsur 1 Al-Qur'an Al 'Adhiyat 1 Al-Qur'an Al Bayinah 1 Al-Qur'an Al qadar 1 Al-Qur'an At Tin 1 Al-Qur'an Al Insyirah 1 Al-Qur'an Adh Dhuha 1 Al-Qur'an Al Lail 1 Al-Qur'an Asy Syam 1 Al-Qur'an Al Balad 1 Al-Qur'an Al Fajr 1 Al-Qur'an Al ghasyiyah 1 Al-Qur'an Al A'la 1 Al-Qur'an Ilmu Tauhid 1 Aqidah Kedudukan Ilmu Tauhid dalam 21 1 Aqidah Islam (Iman Asas Amal) 22 Atsar Tauhid dalam Kehidupan 1 Aqidah 23 Adam As 1 Kisah Nabi 24 Idris As 1 Kisah Nabi 25 Hud As 1 Kisah Nabi 26 Shalih As 1 Kisah Nabi 8. MABIT (Malam Bina Iman dan Takwa) dan Daurah (Pelatihan)

Sarana MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF MIF

Berikut ini adalah silabus materi yang dapat diberikan melalui sarana MABIT dan Dauroh. Silabus MABIT dan Daurah ini terbagi menjadi dua prioritas. Prioritas 1 No 1 2 3 4

Judul Pokok Bahasan Keutamaan Tilawah dan Mengkhatamkan Al Qur'an Birrul Walidain dan Sillaturahim Ikhlas (12 Hadits) Taubat (12 Hadits) dan Bahasan

Sesi

Bidang Studi

Sarana

1

Tazkiyah

Mabit

1 1 1

Hadits Tazkiyah Tazkiyah

Mabit Mabit Mabit

Tentang Taubat 5 Sabar (29 Hadits) 6 Shidq (6 Hadits) Menjauhi Tempat-Tempat yg 7 Haram 8 Menundukkan Pandangan 9 Khusyu‘ dalam shalat 10 Tabarruj & Ikhttilath 11 Bahaya Lidah 12 Dzikir & Keutamaannya 13 Menutup Aurat 14 Menjaga Harta Tetap Halal 15 Tajwid Hukum Nun dan Mim Mati Pelatihan Manajemen Pengelolaan 16 ZISWAF 17 Pelatihan Kewirausahaan 18 Pelatihan Pembuatan Mading 19 Pelatihan Web 20 Pelatihan Jurnalistik Dakwah Prioritas 2

1 1

Tazkiyah Tazkiyah

Mabit Mabit

1

Tazkiyah

Mabit

1 1 1 1 1 1 1 1

Tazkiyah Tazkiyah Tazkiyah Tazkiyah Tazkiyah Tazkiyah Tazkiyah Al-Qur'an

Mabit Mabit Mabit Mabit Mabit Mabit Mabit Daurah

1

Skill

Daurah

1 1 1 1

Skill Skill Skill Skill

Daurah Daurah Daurah Daurah

No

Judul Pokok Bahasan

Sesi

1

Al-Birr Wa Ash-Shilah Tidak Berjihad Kecuali Dengan Izin Kedua Orang Tua Tidak Boleh Mencela Orang Tua Dengan Mencela Orang Lain Wilayah Akhlaq Mencakup Seluruh Manusia; Manusia di Antara Kebaikan dan Kejahatan Muraqabah (9 Hadits) Tawadhu (10 Hadits) dan Bahasan Tema Tawadhu' Urgensi Fiqih Bagi Da'i Metode Belajar Fiqh Beberapa Prinsip Fiqh Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Pelatihan Presentasi Pelatihan Motivasi Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan Pelatihan Memasak

1

Hadits

Mabit

1

Hadits

Mabit

1

Hadits

Mabit

1

Tazkiyah

Mabit

1

Tazkiyah

Mabit

1

Tazkiyah

Mabit

1 1 1 1 1 1

Fiqih Fiqih Fiqih Skill Skill Skill

Daurah Daurah Daurah Daurah Daurah Daurah

1

Skill

Daurah

1

Skill

Daurah

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Bidang Studi

Sarana

BAB 5 DHAWABIT LDF Dhawabit berarti suatu ketentuan/ peraturan/ kedisiplinan dalam budaya organisasi. Dhawabit LDF memuat Dhawabit MABIT, Dhawabit interaksi ikhwanakhwat, dan Dhawabit Syuro’. Berikut ini adalah poin-poin dalam masing-masing Dhawabit tersebut. 1. Dhawabit Sarana Takwin (GOM, SDI, TK 1, TK 2, TK 3) a. Diadakan sesuai dengan kondisi dengan orientasi kebutuhan. b. Dapat dilakukan sendiri atau menggandeng LDF lain yang membutuhkan. c. Penyelenggaraan harus dikoordinasikan dengan LDK/ Forum yang menaungi LDF (FSUKI). d. Waktu ideal untuk menyelenggarakan sarana takwin adalah: -

GOM pada saat mahasiswa baru melaksanakan PK2 universitas (Agustus),

-

SDI pada tengah semester gasal (Oktober-November),

-

TK 1 pada awal semester genap (Februari-Maret),

-

TK 2 pada awal semester gasal (Agustus-September),

-

TK 3 pada akhir semester genap (Juli-Agustus).

e. Agenda dapat berupa agenda ruang atau lapang, atau kolaborasi keduanya, selama dapat dipastikan berjalan nyaman, kondusif, serta penyampaian dan penerimaan materi tidak terganggu. f. Penjaringan peserta dipermudah pada GOM dan SDI, tetapi semakin diperketat untuk TK 1, TK 2, sampai TK 3. g. Kriteria minimal peserta tiap sarana adalah sebagai berikut: -

GOM adalah mahasiswa tiap Fakultas,

-

SDI adalah mahasiswa muslim tiap Fakultas,

-

TK 1 adalah anggota yang pernah mengikuti sarana ri’ayah,

-

TK 2 adalah anggota aktif dan sudah paham keorganisasian,

-

TK 3 adalah anggota aktif dan sudah pernah menjadi asisten Mentoring.

h. Perangkat sarana takwin dapat diambil dari TI, dan/atau pihak lain yang kompeten sesuai kebutuhan.

i. Perangkat sarana takwin dapat dibagi tugas menurut fungsinya. Sarana takwin dapat dikonotasikan sebagai training. Pembagian tersebut sebagai berikut: -

Panitia penyelenggara (OC), adalah sebuah tim yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan teknis pra acara, saat acara, sampai pasca acara. OC sepatutnya diisi oleh orang-orang yang berada pada jenjang satu jenjang lebih tinggi dari peserta.

-

Master of Training (MOT), adalah penanggungjawab utama keseluruhan pelaksanaan training. Ia adalah orang yang paling faham dengan alur dan desain training. Selama proses training ia yang memipin koordinasi team instruktur dalam mengelola training. Secara detail tugas MOT adalah :  Penanggungjawab keseluruhan training  Pengendali team instruktur dalam mengelola sebuah training.  Penentu alur dan desain training  Pengambil kebijakan-kebijakan strategis selama proses training  Memimpin koordinasi-koordinasi pra, saat, dan pasca training  Memberi materi orientasi dan refleksi training  Menentukan kelulusan peserta training.

-

Asisten MOT (ASMOT), adalah orang yang bertugas untuk membantu MOT terutama pada masalah administrasi. Ia adalah elemen yang bertanggungjawab untuk mengolah setiap data yang ada selama training. Secara detail, tugas asisten MOT adalah :  Membantu MOT melaksanakan tugas-tugasnya  Mengolah data perkembangan peserta  Mengolah data perkembangan training yang diterima dari koordinator observer secara berkelanjutan  Memberikan evaluasi dan sekaligus rekomendasi atas keberjalanan

sebuah materi  Membuat administrasi training  Merapikan semua data dan informasi -

Master of Classroom (MCR), adalah elemen yang bertanggungjawab untuk mengendalikan forum di kelas. Ia akan senantiasa membersamai

peserta di dalam ruangan. Secara detail tugas MCR adalah :

 Dinamisator, motivator dan evaluator keberjalanan forum di kelas  Mengingatkan peserta yang tidak sungguh-sungguh mengikuti aktivitas training  Menjamin agar kelas senantiasa hidup dan mampu memunculkan gagasan, kreativitas dan kemampuan peserta secara optimal.  Mencermati kemajuan kelas secara umum dan juga perkembangan tiap peserta selama training -

Observer, adalah elemen yang bertugas untuk melakukan pemantauan

dan penilaian peserta dan keberjalanan forum di kelas. -

Pemandu (jika ada pembagian kelompok), adalah elemen yang bertugas untuk memimpin proses kepemanduan, group discusion ataupun aktivitasaktivitas lain yang bersifat dinamika kelompok termasuk memimpin pembacaan ma’surot, tilawah, mendampingi peserta makan bersama, sholat bersama dan sebagainya. Pemandu lebih banyak diposisikan sebagai pentransfer nilai-nilai spiritual dan akhlak. Pada sarana takwin awal (GOM atau SDI), pemandu menjadi prioritas orang yang akan menjadi pendamping mentoring kelompok yang dipandunya.

j. Administrasi sarana takwin minimal sebagai berikut: -

Data diri peserta,

-

Daftar peserta,

-

Presensi peserta,

-

Lembar penilaian.

2. Dhawabit MABIT a. MABIT bersama ikhwan dan akhwat diperbolehkan dengan memperhatikan tempat yang representatif. b. MABIT akhwat saja dengan tujuan untuk peningkatan ruhiyah diperbolehkan dengan syarat tempat mabit kondusif. c. Bila menggunakan masjid sebagai tempat mabit (akhwat) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: - MCK terpisah, - Lingkungan terpisah dan aman, - Jika di luar kota Jember, harus ditemani ummahat, akhwat senior (keluarga)

d. Bila menggunakan tempat selain masjid, syarat sama dengan menggunakan masjid, e. Mabit ikhwan dan akhwat untuk keperluan syuro’ tidak diperbolehkan f. Mabit ikhwan dan akhwat untuk dauroh: - Mabit boleh untuk acara dauroh rekruitmen dengan tetap memperhatikan ketentuan syar’i dalam pengelolaan acaranya. g. Ketentuan untuk dauroh rekruitmen (=poin c: mabit di masjid). h. Mabit bersama untuk dauroh tarqiyah dan sejenisnya tidak diperbolehkan. i. Untuk pelaksanaan riadhoh, ikhwan-akhwat harus dikondisikan terpisah. j. Untuk kegiatan kampus dalam kondisi tertentu yang harus melebihi ba’da maghrib (kondisinya khusus), maka harus berkoordinasi dengan ka/sekdept kaderisasi atau ketum/kadept muslimah untuk masalah perizinan. 3. Dhawabit Interaksi Ikhwan-Akhwat a. Interaksi ikhwan-akhwat disesuaikan dengan kebutuhan/tidak berlebihan b. Interaksi ikhwan-akhwat dibatasi hanya pada koordinasi keorganisasian atau agenda dakwah lainnya c. Jika berhubungan dengan perkuliahan/ aktivitas akademik lainnya, harus didampingi dengan teman (tidak boleh hanya berdua) d. Pembicaraan ikhwan-akhwat seperlunya, tidak menyangkut kepentingan pribadi (curhat, dsb) e. Interaksi ikhwan-akhwat dibatasi sampai pukul 20.00 WIB tiap hari (kecuali ada kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak dibuat-buat) f. Tidak diperkenankan adanya interaksi fisik (bersentuhan, berpegangan tangan) g. Pertemuan harus dibatasi dengan hijab, jika tidak memungkinkan ada hijab, harus berjarak lebih dari dua meter h. Dilarang berduaan dalam urusan apapun (harus ada teman ikhwan/ akhwat) 4. Dhawabit Syuro’ a.

Menghadiri syuro bila diundang.

b.

Hadir syuro’ tepat waktu (sesuai undangan).

c.

Perizinan harus dilakukan bila tidak hadir atau datang terlambat, kepada pimpinan syuro:

- Izin syar’i, - Perizinan dilakukan minimal 1 jam sebelum syuro’ kepada pimpinan syuro (baca lagi fiqih meminta izin), - Bukan bersifat informasi atau pemberitahuan, - Jika tidak diizinkan, maka harus mengikuti syuro’. d. Izin kepada pimpinan syuro’ jika hendak meninggalkan ruangan. e. Pengkondisian ruhiyah sesuai dengan amal yaumi. f. Tempat syuro’ harus representatif dan kondusif. g. Ikhwan-akhwat terpisah dengan hijab, jika tidak memungkinkan ada hijab, maka harus terpisah jarak minimal 2 meter. h. Bila sebagai pimpinan syuro hendaknya: - Menjadi pimpinan syuro’ yang adil, - Sosialisasi agenda kepada seluruh peserta maksimal H-1, kecuali syuro yang bersifat darurat dan mendesak, - Berusaha menciptakan bi’ah Islamiyah (saling menasihati, saling memaafkan, menjaga ukhuwah) - Memperhatikan adab-adab pribadi selama syuro’:  Tidak makan dan minum saat berbicara,  Menggunakan kata-kata yang ahsan,  Tidak diperkenankan bercanda yang berlebihan,  Tidak diperkenankan tertawa terbahak-bahak  Tidak diperkenankan ghibah dan namimah,  Tidak diperkenankan memotong pembicaraan orang lain,  Segala sesuatu yang bersifat kepentingan pribadi, harap tidak dibawa pada saat syuro’. - Menjaga adab-adab pergaulan ikhwan-akhwat (QS.14:31-32) (=berkhalwat, ikhlital, ghadul bashar) - Sebelum syuro’ diakhiri, hendaknya pimpinan syuro’ menyampaikan hasil syuro’nya. i. Konten syuro’: - Pembukaan - Diawali dengan basmalah dan shalawat Nabi

- Tilawah - Tausiah - Isi - Kesimpulan - Ditutup dengan hamdalah, istighfar, dan do’a kafaratul majlis. j. Menghargai setiap usulan dan pendapat k. Menghentikan syuro’ sesaat waktu adzan berkumandang/ waktu sholat telah tiba l. Hendaknya sholat tepat waktu dan mengajak peserta lain turut serta m. Menerima dengan lapang dada dan melaksanakan hasil dan keputusan syuro’ n. Bagi ikhwah yang tidah hadir dalam syuro’ berkewajiban untuk mengetahui atau mencari tahu hasil syuro’ dari pimpinan syuro’ maksimal H+1 o. Bila terjadi perdebatan, perhatikan adab-adab dalam berbicara p. Untuk syuro bersama ikhwan, akhwat tidak diperkenankan syuro’ sendirian, diharapkan mencari teman untuk mendampingi q. Diupayakan waktu syuro’ optimal (tidak berlebihan/sampai berjam-jam)

CATATAN

Related Documents


More Documents from "ika setiawati"

Pedoman Kaderisasi
February 2021 1