Pemeriksaan Fisik Abdomen

  • Uploaded by: Inarotul Ulya
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemeriksaan Fisik Abdomen as PDF for free.

More details

  • Words: 607
  • Pages: 6
Loading documents preview...
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

A. Pengertian Merupakan pemeriksaan fisik pada abdomen dengan teknik inspeksi, auskultasi, perkusi, dan palpasi. Abdomen adalah suatu bagian tubuh yang menyerupai rongga di bawah diafragma sampai dasar pelvis, tempat beberapa organ tubuh yang penting, yaitu lambung, usus, hati, limfa, dan ginjal. Pemeriksaan fisik abdomen adalah pemeriksaan daerah abdomen atau perut dibawah arkus kosta kanan – kiri sampai garis lipat paha atau daerah inguinal. Pemeriksaan fisik abdomen lebih bersifat kompleks karena organ organ yang terletak di dalam dan di dekat rongga abdomen. Peneriksaan mencakup pengkajian stuktur traktus gastrointestinal(GI) bawah selain hati,lambung,uterus,ovarium,ginjal,dan kandung kemih.

B. Tujuan •

Untuk mendapatkan data dasar secara objektif tentang kesehatan pasien.



Untuk membantu menegakkan diagnose keperawatan



Untuk mengetahui tingkat perkembangan kesehatan pasien

C. Indikasi  Pasien baru  Evaluasi tentang kesehatan

D. Persiapan Alat 

Stetoskop



Arloji



Alat tulis

E. Prosedur Kerja 1. Mencuci tangan 2. Meberi salam terapeutik 3. Menjelaskan tujuan dan langkah prosedur 4. Memasang sampiran 5. Mengatur posisi berbaring di tempat tidur, kepala sedikit di atas bantal. 6. Membuka baju untuk menampakan bagian perut. 7. Mengajurkan pasien untuk rileks 8. Memposisikan kedua tangan disamping tubuh pasien. 9. Melakukan pemeriksaan abdomen a. Inspeksi abdomen 

Melakukan pengamatan mengenai bentuk perut secara umum, kontur permukaan perut, adanya retraksi, penonjolan, adanya ketidaksimetrisan.



Mengamati gerakan kulit pada perut saat inspirasi dan ekspirasi



Mengamati keadaan kulit secara lebih teliti mengenai pertumbuhan rambut dan pigmentasi

b. Auskultasi abdomen 

Meletakkan diafragma stetoskop dengan tekanan ringgan untuk 4 kuadran 9 regio dan berhenti di umbilikalis untuk mendangarkan suara peristaltic / bising usus selama 1 menit.



Peristaltik usus N:5-35 X/menit

c. Perkusi abdomen  Meletakan perkusi dari kuadran kanan atas kemudian bergerak searah jarum jam.

 Tujuan perkusi: o Mengetahui letak organ dibawahnya, tulang, massa. o Membantu mengungkapkan adanya udara di lambung dan usus  Suara yang didengar: o Timpani: karena adanya udara(lambung) o Pekak:karena adanya massa padat(hati, pangkreas,vesikaurinaria yang penuh, tumor.)

limpa,

d. Palpasi abdomen 

Meletakan telapak tangan pada perut pasien dengan jari-jari parallel terhadap perut ditekankan kurang lebih sedalam1 cm



Melakukan palpasi di 4 area kuadran perut. o Palpasi hepar:Telapak tangan dan jari kanan mulai dari kuadran kanan, naik mengikuti irama nafas.Bila teraba tepi hepar, membuat diskripsi tentang;  Ukuran hepar dari Arcus Costae  Perabaan keras, lunak  Tepi:tajam/tumpul  Permukaan rata/berbenjol  Adakah nyeri tekan o Palpasi Lien:  Teknik bimanual 1 / 2 tangan jari kiri  Mengangkat dinding perut kiri  Tangan kanan meraba lien dari arah depan

 Pembesaran lien melewati umbilicus menuju kwadran kanan bawah abdomen. o Palpasi ginjal:  Dalam melakukan pakpasi ginjal kana, letakan tangan kiri di bawah pingul, dan elevasikan ginjal kearah anterior.  Letakan tangan kanan pada dinding abdomen anterior digaris midclavikula pada tepi bawah batas kosta  Tekan kanan secara langsung ke atas sementara pasien menairk nafas panjang.Ginjal tidak teraba pada orang dewasa normal, tetapi pada orang yang sangat kurus, bagian bawah ginjal kanan dapat dirasakan.  Bila ginjal teraba,rasakan kontur (bentuk), ukuran dan amati adanya nyeri tekan.  Untuk melakukan palpasi ginjal kiri, lakukan disisi kiri tubuh asin dan letakkan tangan kiri dibawah panggul kemudian lakukan tindakkan seperti pada palpasi ginjal kanan. o Palpasi titik Mc Burney:  Berada pada batas 2/3 pada garis imaginer umbilikalis dengan sias kanan  Bila ada nyeri lepas / tekan atau kontra leteral (appendicitis) 10. Merapikan pasien. 11. Melakukan evaluasi tindakan 12. Membersihkan alat 13. Mencuci tangan 14. Mencatat hasil tindakan pada lembar catatan keperawatan pasien.

Daftar pustaka

Bates, Barbara. 1997. Buku Saku Semeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Jakarta:EGC.

Bickley, Lynn S. 2008. Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Jakarta:EGC.

Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian fisik keperawatan. Jakarta:EGC.

Related Documents


More Documents from "Ihsan Taufiq Rahman"

Pemeriksaan Fisik Abdomen
January 2021 1
Bell's Palsy
January 2021 0