Penawaran Pengaman Pantai Padang Seurahet

  • Uploaded by: Ra Zie
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penawaran Pengaman Pantai Padang Seurahet as PDF for free.

More details

  • Words: 26,909
  • Pages: 205
Loading documents preview...
PAKET PEKERJAAN : Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

a. Cover b. Surat Penawaran c. Daftar Isi BAB A. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN B. DAFTAR PEGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR C. URAIAN PEGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK E. PENDEKATAN METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA Lampiran : - Contoh Prosedur Mutu -

Daftar Acuan

-

Daftar Simak

F. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN G. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN H. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI I. KUALIFIKASI TENAGA AHLI Lampiran : - Surat Pernyataan Kesediaan Ditugaskan - Daftar Riwayat Hidup - Ijazah -

SKA

-

Refrensi, dll

J. PRA RK3K K. PENUTUP LAMPIRAN : COPY KONTRAK PT. Citra Rancang Global

Buchari, ST Direktur

PT. CITRA RANCANG GLOBAL Management and Engineering Consultant Jln. Dr. Mr. Mohammad Hasan No. 59 Banda Aceh 23248 Telp. 0651 – 32108 Fax. 0651 – 32108 E-mail, [email protected]

Nomor Lampiran

: :

44/CRG/BNA/V/2015 1 (satu) Berkas

Banda Aceh, 06 Mei 2015

Kepada Yth. : POKJA Konsultansi - VII Jl. T. Nyak Arief No. 219 Banda Aceh diBanda Aceh

Perihal :

Penawaran Administrasi, Teknis dan Biaya Pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

Sehubungan dengan Dokumen Pengadaan Nomor : 23/POKJA KONSUL – VII/SS/2015 tanggal : 20 April 2015 dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan, Berita Acara Pemberian Penjelasan [dan Adendum Dokumen Pemilihan], dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi, Teknis dan Biaya untuk pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) dengan Total Penawaran Biaya sebesar Rp.114.130.000,- (Seratus Empat Belas Juta Seratus Tiga Puluh Ribu Rupiah). Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas. Jangka waktu pelaksanan pekerjaan selama 168 (seratus enam puluh delapan ) hari kalender. Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai dengan tanggal 04 Juli 2015 Sesuai dengan persyaratan, bersama ini kami lampirkan : 1. [Surat Perjanjian Kemitraan/ Kerja Sama Operasi, apabila ada] 2. Dokumen Penawaran Teknis, terdiri dari : a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri dari : 1) Data Organisasi Perusahaan; 2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir; 3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir; b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari: 1) Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja; 2) Uraian Pendekatan, Metodologi, dan Program Kerja; 3) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; 4) Komposisi Tim Dan Penugasan; 5) Jadwal Penugasan Tenaga Ahli; c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari:

1. Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan; 2. Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang diusulkan; d. [Dokumen lain yang dipersyaratkan] 3. Dokumen Penawaran Biaya yang terdiri dari : a. Rekapitulasi Penawaran Biaya b. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration) c. Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimburseable cost) 4. [Dokumen lain yang dipersyaratkan] Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Penyedia Jasa, PT. Citra Rancang GlobaL

Buchari, ST Direktur

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

A.1 Latar Belakang PT. CITRA RANCANG GLOBAL didirikan tahun 2005, adalah sebuah badan usaha jasa konsultan berstatus Perseroan Komanditer dengan Akte Notaris No. 53 Tanggal 31 Desember 2005 oleh Notaris Azhar, SH di Banda Aceh dan setelah berkiprah selama dua tahun seiring dengan pesatnya kemajuan di bidang usaha jasa konsultan PT. CITRA RANCANG GLOBAL telah meningkatkan status Badan Hukumnya menjadi Perseroan Terbatas yang ditandai dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-0001043.AH.01.02.Tahun 2015 Tanggal 22 Januari 2015 Tentang Perubahan Anggaran Dasar PT. Citra Rancang Global dengan Akte Notaris No.20 Tanggal 09 Januari 2015 oleh Nadia, SH.M.Kn berkedudukan di Kota Banda Aceh. Sejalan dengan berkembangnya IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di Indonesia umumnya dan Aceh pada khususnya, maka PT. Citra Rancang Global mengembangkan kegiatannya dengan jasa konsultansi baik jasa konstruksi maupun jasa non konstruksi. PT. CITRA RANCANG GLOBAL memberikan bantuan kerjasama Jasa Manajemen dan Konsultansi kepada Instansi Pemerintah, Lembaga Swasta dan Lembaga Kemasyarakatan serta masyarakat luas dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan Manajemen, Perencanaan, Pengawasan, Prasarana dan Sarana Perkotaan/Perdesaan, Pembangunan, Permukiman, Informatika, Pertambangan dan Energi, Industri, Lingkungan Hidup, Pertanian, Perikanan, Ekonomi Pembangunan, Survey dan Pemetaan serta Pengembangan Sumber Daya Manusia. Untuk menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kami telah menyiapkan tenaga ahli - tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidangnya, tenaga ahli yang bergabung dengan kami merupakan tenaga ahli gabungan senior dan yunior, sehingga produk yang dihasilkannya sangat dinamis dan dapat mengikuti perkembangan teknologi. Beberapa proyek Pengawasan/ Perencanaan Gedung, Pengawasan / Perencanan gedung Rumah Sakit, Teknis Jalan dan Jembatan, lingkungan hidup, penelitian sumber-sumber air, studi perkotaan, pertanian, dan proyek-proyek air minum telah dapat kami

USULAN TEKNIS

A-1

PT. CITRA RANCANG GLOBAL rampungkan dengan baik. Pada saat ini kami berusaha terus mengikuti pesatnya laju perkembangan industri dengan ikut menciptakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Kami berusaha memberikan konsultansi teknis, baik dalam Pengawasan, Perencanaan/Design Gedung, penyusunan Studi AMDAL, pembuatan dan disain pengolahan limbah, perencanaan sumber air. Selain itu kami telah membantu penyusunan perencanaan dan pembuatan program-program software dan system pengolahan data. Dengan demikian kami berusaha memberikan konstribusi yang positip dalam pembangunan ini. A.2

Data Organisasi Perusahaan 1. Nama Perusahaan 2. Alamat Perusahaan

3.Telp/Fax. 5. Direktur 6. SIUJK (Perencanaan)

: PT. Citra Rancang Global : Jln. Dr. Mr. Muhammad Hasan No. 59/59, Blangcut, Batoh Kec. Lueng Bata - Banda Aceh : 0651 – 32108/32108 : Buchari, ST : No. 1-010749-1171-1-000994 No. 1-010749-1171-1-000994

(Pengawasan) 7. SITU 8. TDP 9. NPWP

USULAN TEKNIS

: No. 503/1676/KPPTSP/2015 : No. 010117101362 : No. 02.561.798.6-101.000

A-2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL A.3

Stuktur Organisasi Perusahaan

DIREKTUR BUCHARI, ST

KOMISARIS MUSTAFA UMAR, ST

SEKRETARIS CUT BAINANA, SE

MANAGER TEKNIK ABRAR, ST

MANAGER OFFICER ZULKIFLI, SE

MANAGER KEUANGAN BUKHARI, SE BENDAHARA FITRIANI, A. Md

MANAJER PROYEK REZA FAHLEVI, ST

MANAJEMEN TENDER IRVAN WAHYUDI, SE

TEAM LEADER IR. ISMAIL SUFI

TEKNOLOGI INFORMASI (IT) AYKAL HADDREVI

BAGIAN PERSONALIA IRMA SARI, SE

DIVISI SIPIL/STRUKTUR MUNAWIR, ST DIVISI TRANSPORTASI JAM’AN, ST

TENAGA AHLI

DIVISI ARSITEKTUR/PERENCANA ANDIKA PERKASA, ST DIVISI INTERIOR & LANDSCAPE LISA KHALIDA, ST DIVISI PEMETAAN/TATA RUANG IR. HANRY KURNIA LASIFA, M.Sc DIVISI TEKNIK LINGKUNGAN RERY HIDAYAT, ST

TENAGA PENDUKUNG

DIVISI SUPERVISI SUHERI, ST

USULAN TEKNIS

A-3

PT. CITRA RANCANG GLOBAL A.4

Lingkup Layanan Perusahaan Jenis Pelayanan Mencakup : -Pengawasan • Supervisi Teknis Fase Kontruksi dan Instalasi Bangunan • Supervisi Teknis Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Tranportasi • Supervisi Teknis Fase Kontruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Keairan -Perencanaan •

Pelayanan Survey



Studi Makro



Studi Terinci



Pelayanan Proyek Konstruksi



A.5

-

Pelayanan Manajemen-

Survai Topografi Photogrametry Kartografi Survai Geologi Survai Tanah Survai Sumber Daya Survai Hidrologi Studi Kebijaksanaan Rencana Pengembangan Regional Rencana Pengembangan Kota dan Pedesaaan Studi Perencanaan Studi Kelayakan Studi Ekonomi Studi Lingkungan Perencana Konstruksi dan Pengawasan Bantuan Teknis Pemantapan Kelembagaan Pelayanan Manajemen Studi Pengembangan Organisasi

Layanan Keahlian Perusahaan Spesialisasi Perusahaan adalah Sebagai berikut : •

Sektor Lingkungan Hidup Survai Analisa Dampak Lingkungan Disain Waste Water Treatment Supervisi Konstruksi Pengolahan Limbah



Sektor Pengembangan Pertanian dan Pedesaan Survai Daya Dukung Tanah Survai pengembangan Irigasi Kehutanan

USULAN TEKNIS

A-4

PT. CITRA RANCANG GLOBAL Sumber daya Air Pencetakan Sawah •

Sektor Transportasi Fasilitas Transportasi Jalan Fasilitas Transportasi Industri Pelabuhan laut dan Sungai Air port Angkutan Ferry dan Penyeberangan



Sektor Pengembangan Perkotaan Perc. Pengembangan Perkotaan (Tata Ruang/Master Plan) Transportasi Perkotaan Perencana Sipil Perencana Arsitektur



Sektor Pengembagan Air Bersih dan Sanitasi Air Bersih Sanitasi dan Limbah Persampahan



Sektor Teknologi Komunikasi dan Komputer Survai Studi Kelayakan & informatika. Perencanaan & Pembuatan Program Software dan System Pengolahan data Sistem Komunikasi dan Sistem Jaringan IT

USULAN TEKNIS

A-5

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

B. Daftar Pengalaman Perusahaan Sejenis Seperti yang telah diuraikan sebelumnya PT. Citra Rancang Global telah banyak mengerjakan pekerjaan-pekerjaan sejenis. Pengalaman PT. Citra Rancang Global dalam melaksanakan proyekproyek, disajikan secara berurutan pada halaman berikut, selain itu akan disajikan pula daftar berbagai peralatan penunjang yang dimiliki oleh PT. Citra Rancang Global. Adapun Pengalaman perusahaan PT. Citra Rancang Global, yang sesuai dengan pekerjaan ini disajikan pada Tabel dilengkapi dengan rincian masing-masing proyek, sedangkan rekaman kontrak masing-masing pekerjaan dapat dilihat pada lampiran tabel dibawah ini :

USULAN TEKNIS

B-1

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

No.

Tahun

Pengguna Jasa/ SumberDana

Nama Paket Pekerjaan

Lingkup Layanan

Periode

Orang Bulan

Nilai Kontrak

Mitra Kerja

1

2014

Dinas Bina Marga Dan Cipta Karya Kabupaten Bener Meriah

Pengawasan Jalan DAK

Pengawasan

114 (seratus empat belas) hari kalender

15

Rp. 501.710.000,-

-

2

2014

Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh

Pengawasan Relokasi Pembangunan UPTD Puskesmas Ulee Kareng Tahap I

Pengawasan

60 (enam puluh) hari kalender

3

Rp. 30.525.000,-

-

3

2013

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Calang

Pengawasan Teknis Konstruksi Jalan (Kegiatan VI)

Pengawasan

60 (enam puluh) hari kalender

3

Rp. 47.855.000,-

-

4

2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie

Biaya Pengawasan (Otsus) Pembangunan Ruang Bersalin RSIA Tahap II (Lanjutan)

Pengawasan

60 (enam puluh) hari kalender

3

Rp. 30.500.000,-

-

5

2011

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Calang

Pengawasan Teknis Pengadaan Konstruksi Jalan

Pengawasan

60 (enam puluh) hari kalender

5

Rp. 298.850.000,-

-

6

2009

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Provinsi Nanggroe Aceh Darusslaam

Pengawasan Pembangunan Teknis Jalan Dan Jembatan Kabupaten Aceh Utara

Pengawasan

150 (seratus lima puluh) hari kalender

17

Rp. 600.105.000,-

-

7

2008

Mahkamah Syar'iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Pengawasan Lanjutan Pembangunan Gedung Mahkamah Syar'iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Pengawasan

150 (seratus lima puluh) hari kalender

5

Rp. 205.000.000,-

-

USULAN TEKNIS

B-2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

C. Uraian Pengalaman Perusahaan Sejenis Untuk pengalaman pekerjaan sejenis untuk kegiatan selama 10 (Sepuluh) tahun terakhir ini PT. Citra Rancang Global pernah melaksanakan pekerjaan yang sejenis. Konsultan akan mengorganisir suatu team yang terdiri dari personil yang berkualitas dan dengan pengalaman yang ada dalam penanganan proyek - proyek sejenis. Pada bagian ini terdapat penjelasan detail untuk masing-masing pekerjaan (major work) yang dapat dilihat pada tabel Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir di halaman berikut.

USULAN TEKNIS

C-1

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR 1.

Pengguna Jasa

:

Dinas Bina Marga Dan Cipta Karya Kabupaten Bener Meriah

2.

Nama Paket Pekerjaan

:

Pengawasan Jalan DAK

3.

Lingkup Produk Utama

:

Laporan Pengawasan, Pelaksaanaan PHO & FHO

4.

Lokasi Kegiatan

:

Kabupaten Bener Meriah

5.

Nilai Kontrak

:

Rp. 501.710.000,-

6.

No. Kontrak

:

610.1/003/SPK/SS-DEDK/APBK/DBMCK-BM/2014

7.

Waktu Pelaksanaan

:

114 (seratus empat belas) hari kalender

8.

Nama Pemimpin

:

-

Alamat

:

-

Negara Asal

:

-

Jumlah tenaga ahli

:

Tenaga Ahli Asing

:

0

Orang/ Bulan

Tenaga Ahli

:

15

Orang/ Bulan

Kemitraan (jika ada)

9.

Indonesia 10.

Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Mitra Kerja Asing

Indonesia

a.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

b.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

Tenaga ahli tetap yang terlibat: Posisi

Keahlian

Jumlah Orang Bulan

a.

Site Engineer

Sipil/Struktur

1

b.

Chief Inspector / Quality

Sipil/Struktur

1

Engineer c.

Quantity Engineer

Sipil/Struktur

1

d.

Inspector

Sipil

3

e.

Lab. Technical

Sipil

2

f.

Surveyor

Sipil

2

g.

Drafter

Sipil

2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR 1.

Pengguna Jasa

:

Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh

2.

Nama Paket Pekerjaan

:

Pengawasan Relokasi Pembangunan UPTD Puskesmas Ulee Kareng Tahap I

3.

Lingkup Produk Utama

:

Laporan Pengawasan, Pelaksaanaan PHO & FHO

4.

Lokasi Kegiatan

:

Kota Banda Aceh

5.

Nilai Kontrak

:

Rp. 30.525.000,-

6.

No. Kontrak

:

440/3864.A/2014

7.

Waktu Pelaksanaan

:

60 (enam puluh) hari kalender

8.

Nama Pemimpin

:

-

Alamat

:

-

Negara Asal

:

-

Jumlah tenaga ahli

:

Tenaga Ahli Asing

:

0

Orang/ Bulan

Tenaga Ahli

:

3

Orang/ Bulan

Kemitraan (jika ada)

9.

Indonesia 10.

Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Mitra Kerja Asing

Indonesia

a.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

b.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

Tenaga ahli tetap yang terlibat: Posisi

Keahlian

Jumlah Orang Bulan

a.

Chief Inspector

Sipil/Struktur

1

b.

Inspector

Sipil

1

c.

Operator Komputer / Cad

Administrasi

1

d.

-

-

0

e.

-

-

0

f.

-

-

0

g.

-

-

0

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR 1.

Pengguna Jasa

:

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Calang

2.

Nama Paket Pekerjaan

:

Pengawasan Teknis Konstruksi Jalan (Kegiatan VI)

3.

Lingkup Produk Utama

:

Laporan Pengawasan, Pelaksaanaan PHO & FHO

4.

Lokasi Kegiatan

:

Kabupaten Aceh Jaya

5.

Nilai Kontrak

:

Rp. 47.855.000,-

6.

No. Kontrak

:

620/SPK-019/PU.KONS/BM/APBK/2013

7.

Waktu Pelaksanaan

:

60 (enam puluh) hari kalender

8.

Nama Pemimpin

:

-

Alamat

:

-

Negara Asal

:

-

Jumlah tenaga ahli

:

Tenaga Ahli Asing

:

0

Orang/ Bulan

Tenaga Ahli

:

3

Orang/ Bulan

Kemitraan (jika ada)

9.

Indonesia 10.

Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Mitra Kerja Asing

Indonesia

a.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

b.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

Tenaga ahli tetap yang terlibat: Posisi

Keahlian

Jumlah Orang Bulan

a.

Chief Inspector

Sipil/Struktur

1

b.

Inspector

Sipil

1

c.

Operator Komputer / Cad

Administrasi

1

d.

-

-

0

e.

-

-

0

f.

-

-

0

g.

-

-

0

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR 1.

Pengguna Jasa

:

Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie

2.

Nama Paket Pekerjaan

:

Biaya Pengawasan (Otsus) Pembangunan Ruang Bersalin RSIA Tahap II (Lanjutan)

3.

Lingkup Produk Utama

:

Laporan Pengawasan, Pelaksaanaan PHO & FHO

4.

Lokasi Kegiatan

:

Kabupaten Pidie

5.

Nilai Kontrak

:

Rp. 30.500.000,-

6.

No. Kontrak

:

620/068/DK/V/2012

7.

Waktu Pelaksanaan

:

60 (enam puluh) hari kalender

8.

Nama Pemimpin

:

-

Alamat

:

-

Negara Asal

:

-

Jumlah tenaga ahli

:

Tenaga Ahli Asing

:

0

Orang/ Bulan

Tenaga Ahli

:

3

Orang/ Bulan

Kemitraan (jika ada)

9.

Indonesia 10.

Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Mitra Kerja Asing

Indonesia

a.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

b.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

Tenaga ahli tetap yang terlibat: Posisi

Keahlian

Jumlah Orang Bulan

a.

Chief Inspector

Sipil/Struktur

1

b.

Inspector

Sipil

1

c.

Operator Komputer / Cad

Administrasi

1

d.

-

-

0

e.

-

-

0

f.

-

-

0

g.

-

-

0

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR 1.

Pengguna Jasa

:

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Calang

2.

Nama Paket Pekerjaan

:

Pengawasan Teknis Pengadaan Konstruksi Jalan

3.

Lingkup Produk Utama

:

Laporan Pengawasan, Pelaksaanaan PHO & FHO

4.

Lokasi Kegiatan

:

Kabupaten Aceh Jaya

5.

Nilai Kontrak

:

Rp. 298.850.000,-

6.

No. Kontrak

:

620/03/SPK/KONS.DPPID/2011

7.

Waktu Pelaksanaan

:

60 (enam puluh) hari kalender

8.

Nama Pemimpin

:

-

Alamat

:

-

Negara Asal

:

-

Jumlah tenaga ahli

:

Tenaga Ahli Asing

:

0

Orang/ Bulan

Tenaga Ahli

:

5

Orang/ Bulan

Kemitraan (jika ada)

9.

Indonesia 10.

Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Mitra Kerja Asing

Indonesia

a.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

b.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

Tenaga ahli tetap yang terlibat: Posisi

Keahlian

Jumlah Orang Bulan

a.

Chief Inspector

Sipil/Struktur

1

b.

Inspector

Sipil

3

c.

Operator Komputer / Cad

Administrasi

1

d.

-

-

0

e.

-

-

0

f.

-

-

0

g.

-

-

0

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR 1.

Pengguna Jasa

:

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Provinsi Nanggroe Aceh Darusslaam

2.

Nama Paket Pekerjaan

:

Pengawasan Pembangunan Teknis Jalan Dan Jembatan Kabupaten Aceh Utara

3.

Lingkup Produk Utama

:

Laporan Pengawasan, Pelaksaanaan PHO & FHO

4.

Lokasi Kegiatan

:

Kabupaten Aceh Utara

5.

Nilai Kontrak

:

Rp. 600.105.000,-

6.

No. Kontrak

:

630/056/SPK/APBD/DBM/2009

7.

Waktu Pelaksanaan

:

150 (seratus lima puluh) hari kalender

8.

Nama Pemimpin

:

-

Alamat

:

-

Negara Asal

:

-

Jumlah tenaga ahli

:

Tenaga Ahli Asing

:

0

Orang/ Bulan

Tenaga Ahli

:

17

Orang/ Bulan

Kemitraan (jika ada)

9.

Indonesia 10.

Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Mitra Kerja Asing

Indonesia

a.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

b.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

Tenaga ahli tetap yang terlibat: Posisi

Keahlian

Jumlah Orang Bulan

a.

Site Engineer

Sipil/Struktur

1

b.

Chief Inspector / Quality

Sipil/Struktur

2

Engineer c.

Quantity Engineer

Sipil/Struktur

1

d.

Inspector

Sipil

4

e.

Lab. Technical

Sipil

2

f.

Surveyor

Sipil

2

g.

Drafter

Sipil

2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR 1.

Pengguna Jasa

:

Mahkamah Syar'iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

2.

Nama Paket Pekerjaan

:

Pengawasan Lanjutan Pembangunan Gedung Mahkamah Syar'iyah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

3.

Lingkup Produk Utama

:

Laporan Pengawasan, Pelaksaanaan PHO & FHO

4.

Lokasi Kegiatan

:

Provinsi NAD

5.

Nilai Kontrak

:

Rp. 205.000.000,-

6.

No. Kontrak

:

W1-A/616/KS.01/VI/2008

7.

Waktu Pelaksanaan

:

150 (seratus lima puluh) hari kalender

8.

Nama Pemimpin

:

-

Alamat

:

-

Negara Asal

:

-

Jumlah tenaga ahli

:

Tenaga Ahli Asing

:

0

Orang/ Bulan

Tenaga Ahli

:

5

Orang/ Bulan

Kemitraan (jika ada)

9.

Indonesia 10.

Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Mitra Kerja Asing

Indonesia

a.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

b.

-

0

Orang/ Bulan

0

Orang/ Bulan

Tenaga ahli tetap yang terlibat: Posisi

Keahlian

Jumlah Orang Bulan

a.

Chief Inspector

Sipil/Struktur

1

b.

Inspector

Sipil

3

c.

Operator Komputer / Cad

Administrasi

1

d.

-

-

0

e.

-

-

0

f.

-

-

0

g.

-

-

0

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PDF Compressor Pro

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Secara umum, Kerangka Acuan Kerja Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh), telah dapat dipahami dengan baik Maksud dan tujuan kerja serta ruang lingkup pekerjaan yang dimuat dalam Kerangka Acuan Kerja telah dapat dimengerti secara jelas. Susunan Kerangka Acuan Kerja pun telah tersusun rapi sehingga urutan dan keterkaitan antara latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan tenaga ahli dapat dipahami dengan baik. Demi

tercapainya

kesepahaman

dengan

pengguna

jasa,

kami

memberi

pemahaman dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja dalam usulan teknis ini.Hal ini dimaksudkan agar mempermudah pengguna jasa dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut dengan tepat sasaran.

A.

UMUM

Persyaratan umum yang tertuang dalam KAK yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) berupa pemberian layanan oleh Penyedia Jasa dimana Ketua Tim akan melaksanakan supervisi atau pengawasan pekerjaan konstruksi dengan melakukan pemantauan atau kemajuan pekerjaan dari sisi kualitas teknis pelaksanaan pekerjaan, review semua usulan pekerjaan desain dan perubahan kontrak. Pengawasan ini akan dilaksanakan bersama-sama dengan PPTK Pengawasan Dinas

Pengairan

Aceh.

Supervisi

dari

pekerjaan

konsrtuksi

akan

dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sebagai wakil Direksi Teknik seperti yang ditentukan dalam dokumen kontrak Pemimpin Pelaksanaan Kegiatan/

USULAN TEKNIS

D- 1

PT. CITRA RANCANG GLOBAL Pimbagpel akan dibantu oleh Team Supervisi Lapangan yang bertindak sebagai

“Wakil

Direksi”

seperti

yang

ditentukan

dalam

dokumen

kontrak.Kewenangan yang dilimpahkan Team Supervisi oleh Direksi Teknik termasuk masalah-masalah teknis dan kontraktual yang secara jelas disebutkan dalam dokumen kontrak dan tidak dapat dipermasalahkan oleh kontraktor.

B.

MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN

 Maksud Adapun maksud dari Jasa Pelayanan ini adalah membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam pekerjaan pengawasan Pengembangan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang layak huni (liveable), aman, nyaman, damai dan sejahtera

serta

berkelanjutan.

Pengembangan

pembangunan

infrastuktur ini dibiayai oleh APBA tahun anggaran 2015. Konsultan akan melaksanakan sepenuhnya kegiatan seperti yang dimaksud diatas dengan berdasarkan pengalaman dalam menangani pekerjaan sejenis.  Tujuan Tujuan dari pekerjaan pengawasan teknik ini adalah: 1. Menjamin terlaksananya pekerjaan pengawasan teknik yang sesuai rencana dengan menggunakan standar yang berlaku, agar pekerjaan fisik dapat mencapai kualitas yang diinginkan. 2. Memperkenalkan pendekatan sistem mutu untuk mencapai mutu pelaksanaan jasa konstruksi. Konsultan menyadari bahwa tujuan utama dari kegiatan Pengawasan Teknik adalah bertanggung jawab terhadap mutu hasil pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

USULAN TEKNIS

D- 2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL  Sasaran Sasaran dari pekerjaan Pengawasan ini adalah: proyek

yang

meliputi

pengendalian

waktu,

prosedur/metode

pelaksanaan, Kualitas dan kuantitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan) sehingga pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan gambargambarrencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di dalam kontrak pelaksanaan pekerjaan (pemborongan), sehingga menghasilkan proses pembangunan yang efektif, efisien dan ekonomis.

C.

LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan yang akan dibahas dalam subbab ini menyangkut pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan proyek selama masa pelaksanaan fisik. Sesuai dengan sasaran dari pekerjaan ini, Konsultan membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas Pengairan Aceh untuk membantu mengidentifikasikan setiap persoalan yang terjadi dilapangan sehubungan dengan aktifitas kontraktor dan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Konsultan akan membentuk sebuah organisasi yang disebut Supervisi Team yang bertugas dalam jasa pelayanan Tim Pengawasan Teknis. Setiap anggota team bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing, namun tetap tidak terbatas pada aktivitas tersebut. Lingkup

Kegiatan

Pengawasan

Konstruksi

Jalan

dapat

dibagi

dalam

beberapa tahapan sebagai berikut : 

Membantu Pengawasan Mutu.



Membantu melakukan Review Design.



Memeriksa ukuran volume pekerjaan apakah dilaksanakan dengan benar, teliti dan sempurna.



Menjamin semua laporan (Report) dibuat sesuai aturan, teliti dan memuat semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan serta diserahkan diserahkan tepat pada waktunya.

USULAN TEKNIS

D- 3

PT. CITRA RANCANG GLOBAL 

Bekerjasama dengan staff PPTK dalam hal-hal yang menyangkut masalah-masalah teknis.

D.

MODIFIKASI DAN INOVASI

Dari hasil observasi di lapangan, dapat diamati bahwa banyak Pengaman Pantai di Prov. Aceh mengalami dimana kondisi yang tidak berfungsi penanganan yang memadai harus segera dilaksanakan mengingat hal ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat dalam Kelancaran pembangunan

demi

percepatan

pertumbuhan

ekonomi

dan

sosial

masyarakat yang akan semakin membaik . Penanganan yang dilakukan terhadap terhadap infrastuktur tersebut tidak hanya mencakup perbaikan kerusakan secara menyeluruh namun juga berupa penambahan kekuatan struktur sehingga dapat mendukung serta peningkatan kapasitas yang memadai. Nama kegiatan ini adalah paket Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh). ORGANISASI HUBUNGAN KERJA Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan Pelaksana Fisik Pekerjaan memiliki hubungan kerja seperti yang digambarkan pada Gambar A.1 dibawah ini. GAMBAR A.1 ORGANISASI HUBUNGAN KERJA

KEPALA DINAS PENGAIRAN ACEH

KPA DINAS PENGAIRAN ACEH

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK)

KONTRAKTOR

KONSULTAN GARIS KOORDINASI

USULAN TEKNIS

D- 4

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Penyedia Jasa akan selalu melakukan koordinasi secara berkala dengan pihak-pihak terkait seperti yang tergambar pada bagan A.1 dalam melaksanakan tugasnya mengawasi kegiatan

Supervisi Pengaman Pantai

Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) ini. Hal ini dilakukan demi terciptanya kesatuan semua aspek dan menghindari adanya kesalahpahaman antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa Sehingga Pengguna Jasa dapat memantau kemajuan yang terjadi di lapangan. Kerjasama yang baik sangat diharapkan agar semua pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana Oleh karena itu, pihak-pihak terkait diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik dalam kerjasama ini. Dengan demikian, hambatan yang ditemui dapat diselesaikan bersama agar pekerjaan yang dilakukan tidak tertunda dan dapat diselesaikan tepat pada jangka waktu yang telah disepakati.

B. APRESIASI TERHADAP FILOSOFI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN Konsultan akan bekerja sesuai dengan kaidah filosofi dari program Dinas Pengairan Aceh. Selain itu Konsultan juga akan meyakinkan kontraktor terhadap filosofi yang dipegang dan metodologi yang digunakan serta anggapan-anggapan

yang

digunakan

dalam

penyusunan

Dokumen

Pelelangan dan pekerjaan yang harus diawasinya. Konsultan akan memberikan pengertian kepada semua personil yang terlibat dilapangan bahwa Dokumen Kontrak untuk pekerjaan ini didasarkan pada perencanaan yang disederhanakan, sebagian menggunakan gambar dan potongan melintang serta detail-detail yang diperlukan untuk pekerjaan ditempat-tempat dimana potongan melintang dan detail standar tidak bisa dipakai dan pekerjaan lain yang ternyata belum tersedia dalam Dokumen Kontrak. Pekerjaan ini akan dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan data lapangan yang diambil oleh konsultan yang merupakan kewajiban dari kontraktor sesuai dengan isi kontrak pelaksanaan.

USULAN TEKNIS

D- 5

PT. CITRA RANCANG GLOBAL Jadwal mobilisasi staff dan kegiatan lainnya akan disusun oleh konsultan sesegera mungkin sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan. Setelah itu, pelaksanaan pekerjaan juga akan di laksanakan seoptimal mungkin di lapangan. Anggaran yang digunakan juga akan diusahakan agar sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan sehingga tidak membengkak diakhir pekerjaan. C. LINGKUP JASA YANG DISEDIAKAN KONSULTAN Berikut ini merupakan tugas-tugas umum team pengawas teknis di lapangan:  Membantu pengguna jasa / pemimpin bagian proyek fisik dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas kontraktor.  Membantu pengguna jasa / pemimpin bagian proyek fisik dalam melaksanakan

tugas

dan

kewajibannya

dalam

mengendalikan

pelaksanaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen serta jadwal waktu yang telah ditetapkan. 

Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan ”contract change order” dan ”addendum”, sehingga perubahan-perubahan kontrak dapat dibuat secara optimum dengan mempertimbangkan aspek dana yang tersedia.



Mengumpulkan data yang dibutuhkan di lapangan secara detil sehingga menyusun

dapat

mendukung

perhitungan

peninjauan

desain,

desain

membuat

(review

gambar

design),

desain

dan

menyiapkan perintah-perintah kepada kontraktor sehingga perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan. 

Melaksanakan

pengecekan

secara

cermat

terhadap

semua

pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan,

USULAN TEKNIS

D- 6

PT. CITRA RANCANG GLOBAL perhitungan volume dan pembayaran berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak. 

Melaporkan kepada pengguna jasa / pemimpin bagian proyek fisik semua masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, termasuk keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan tindakan turun tangan yang diperlukan dengan terlebih

dahulu

mengkonsultasikannya

dengan

pengguna

jasa

pengawasan teknis Keciptakaryaan. 

Melakukan monitoring dan pengecekan terus menerus terhadap segala kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangani monthly certivicate (mc) apabila mutu

dalam

pelaksanaan

pekerjaan

telah

memenuhi

semua

persyaratan dan ketentuan yang berlaku. 

Melakukan

pengecekan

dan

persetujuan

atas

gambar-gambar

terlaksana (as built drawing) yang menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh kontraktor, serta membantu pemimpin bagian proyek fisik meneruskan gambar-gambar tersebut kepada sub pengguna pekerjaan. 

Menyusun laporan bulanan tentang kegiatan-kegiatan pelaksanaan pekerjaan untuk disampaikan kepada pengguna jasa / pemimpin bagian proyek fisik..



Menyusun laporan triwulan (quarterly report) yang mencakup laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan serta masalah-masalah yang ditemui di lapangan.



Membantu pengguna jasa / pemimpin bagian proyek fisik dalam pelaksanaan provisional hand over dan final hand over, terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang perlu diperbaiki.



Membantu

dan

implementation

USULAN TEKNIS

bekerjasama quality

dengan

improvement,

staff

technical

terutama

assistance

dalam

hal

D- 7

PT. CITRA RANCANG GLOBAL mendapatkan

data

lapangan

yang

lengkap

serta

membantu

melaksanakan test-test yang diperlukan. Secara lebih rinci, lingkup jasa konsultan dijelaskan pada uraian berikut : A. Pelayanan Pra Konstruksi Konsultan membantu Pemberi Tugas dalam mempersiapkan Kontrak Kerja serta

selama

proses

penandatangananan

termasuk

pemeriksaan

kelengkapan dokumen kontrak. B. Jasa Selama Mobilisasi dan Konstruksi i. Masa mobilisasi Kontraktor - Memeriksa data survey yang akan digunakan - Menyediakan titik data survey untuk Kontraktor - Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan didatangkan, fasilitas base camp dan lokasi penempatan peralatan. - Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas di dalam tahapan kegiatan pelaksanaan. - Membantu memeriksa dan memberi solusi terhadap masalah yang mungkin akan muncul. - Bertindak untuk menghindari timbulnya klaim dari Kontraktor. - Mengecek dan mempersiapkan cara penghitungan kuantitas dan prosedur pemeriksaan mutu (quality control). - Mengecek dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas di dalam proyek - Mengecek pemasangan patok garis tengah jalan dan damija (ROW). - Mengecek dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, polis dan batas lingkup asuransi dari Kontraktor. - Mengecek dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu material yang disediakan oleh Kontraktor. - Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan.

USULAN TEKNIS

D- 8

PT. CITRA RANCANG GLOBAL ii. Masa Konstruksi - Mengecek data titik survey di lapangan - Menyelenggarakan pengawasan secara terus menerus di lapangan untuk

mendapatkan

dilaksanakan kontrak;

sesuai

kepastian dengan

pengendalian;

bahwa

persyaratan

sebab-sebab

yang

semua di

pekerjaan

dalam

akan

dokumen

menimbulkan

keterlambatan; termasuk melengkapi data-data curah hujan dan data lainnya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek. - Menjaga dan memperbaharui secara berkala daftar tenaga kerja dan peralatan yang digunakan kontraktor dengan mengacu pada daftar yang sudah disetujui oleh Pemberi Tugas saat pengajuan penawaran - Menyelenggarakan laboratorium dan tes lapangan untuk pekerjaan tanah, material yang akan digunakan dan

metode kerja untuk

mendapatkan kepastian sudah sesuai dengan persyaratan. - Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan oleh Kontraktor, penyesuaian desain bila diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan teknis - Memeriksa dan menyetujui gambar terbangun (as built drawing) dan manual pemeliharaan yang disiapkan oleh Kontraktor - Menjaga rencana kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa barchart dan PDM / CPM yang digunakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui. - Mengawasi dan mengevaluasi semua instalasi, laboratorium, gudang peralatan dan barang-barang lainnya agar sesuai dengan acuan dan kondisi dari dokumen kontrak - Mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu pemberi tugas pada saat negosiasi harga dan biaya konstruksi setiap perubahan 2 bulan kedepan (jika ada) - Memberikan Laporan Mingguan kalau diperlukan jika ada masalah yang

timbul,

dan

memberikan

rekomendasi

pemecahan

permasalahan - Memberikan laporan secara tetap mengenai semua pengukuran kuantitas dan kualitas pekerjaan yang sudah dites termasuk

USULAN TEKNIS

D- 9

PT. CITRA RANCANG GLOBAL penggunaan dan kuantitas material, dengan menggunakan bentuk yang sudah disetujui oleh Pemberi Tugas - Membuat laporan bulanan, laporan khusus (triwulan atau berkala), dan laporan akhir proyek seperti yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas untuk masalah-masalah konstruksi, geoteknik, pengaturan lalulintas dan lain-lain, beserta pemecahan penanggulangannya. - Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemberi tugas proyek, menghadiri dan mencatat semua rapat / pertemuan dengan Kontraktor, Pemilik Proyek, dan instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan diperlukan dalam kaitannya

dengan

pelaksanaan

proyek

dan

masalah-masalah

kontrak. - Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan yang diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak untuk material dan peralatan yang digunakan proyek. Semua material yang digunakan di proyek termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebih dahulu. - Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemberi tugas proyek, menghadiri dan mencatat semua rapat / pertemuan dengan Kontraktor, Pemilik Proyek, dan instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan diperlukan dalam kaitannya

dengan

pelaksanaan

proyek

dan

masalah-masalah

kontrak. - Mencatat kondisi cuaca harian, kondisi di luar normal di lapangan, peralatan kontraktor dan personil di lapangan serta peristiwa / kejadian yang bisa mengakibatkan keterlambatan, dan langkahlangkah yang diambil untuk mencegah keterlambatan tersebut. - Mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi Pemberi Tugas dalam bertindak atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan kontrak dan perubahan-perubahan lain diluar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak

USULAN TEKNIS

D- 10

PT. CITRA RANCANG GLOBAL - Rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh Ketua Tim untuk mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa, termasuk perkiraan biaya akhir untuk konstruksi dan pengawasan. - Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi kontraktor didalam semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan - Memberikan nasihat kepada pemberi tugas di dalam menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim - Perjanjian / perwasitan untuk klaim dari kontraktor - Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah Terima Sementara yang diperlukan dan menerbitkan

Sertifikat

Penerimaan

Sementara

(Certificate

of

Provisional Acceptance) - Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir (Certificate of Final Acceptance).

USULAN TEKNIS

D- 11

PT. CITRA RANCANG GLOBAL A. METODOLOGI 

Konsultan akan memperhatikan Metodologi dalam pelaksanaan pekerjaan terhadap lingkup pekerjaan/jasa layanan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK).



Konsultan akan mempunyai pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) meliputi : pengertian terhadap tujuan pekerjaan / kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan dan pengenalan lapangan.



Konsultan

akan

memiliki

kualitas

Metodologi

meliputi

:

Ketepatan

menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan Kerangka Acuan Kerja (KAK), konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, yang dapat dituangkan di dalam laporan. B. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan jasa Konsultasi ini berlangsung dalam periode selama 6,0 (enam koma nol) bulan, bersamaan dengan dimulainya proyek fisik, yang mana secara

komulatif

adalah

dalam

pengendalian

pelaksanaan

pekerjaan

konstruksi. Berdasarkan pengalaman konsultan dalam hal menangani pekerjaan sejenis, waktu pelaksanaan dengan periode 6,0 (enam koma nol) bulan adalah waktu yang cukup cepat sehingga agar dapat diantisipasi bila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya penyelesaian waktu pelaksanaan seperti yang direncanakan. Konsultan

akan berupaya sekuat tenaga agar waktu pelaksanaan rencana

dapat tercapai seiring dengan terselesaikannya fisik pekerjaan konstruksi.

C. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah: Laporan Kemajuan Proyek (Bulanan)



Paling lambat pada setiap tanggal 10 pada bulan yang bersangkutan, konsultan harus menyerahkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

USULAN TEKNIS

D - 12

PT. CITRA RANCANG GLOBAL (PPTK), dan PPTK fisik perihal laporan kemajuan proyek bulanan untuk bulan sebelumnya. Laporan tersebut berisi kemajuan proyek yang telah dicapai, masalah yang timbul/dihadapi,

cara

penanggulangannya,

penyimpangan

jadwal,

termasuk didalamnya grafik-grafik dan foto-foto sebagai pendukung laporan tersebut. Data laporan harus sesuai dengan kondisi aktual lapangan yang diperoleh dari laporan lapangan dan tinjauan lapangan yang dilakukan pada bulan tersebut. Laporan Khusus



Laporan Khusus akan dikirimkan

pada waktu-waktu yang dianggap perlu

oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), bila adanya keterlambatan yang disebabkan oleh hambatan teknis maupun kesulitan lainnya untuk masing-masing paket kontrak. Laporan tersebut berisi ringkasan kemajuan kontrak, semua variasi kontrak dan perintah perubahan bahan (Change Order). Status dari tuntutan kontrak, penjelasan ringkasan mengenai kesulitan teknis dan kontraktual yang ditemui dan informasi lain yang diperlukan.  Justifikasi Teknik Untuk setiap perubahan design team supervisi berkewajiban untuk menyiapkan laporan detail design review berisi: - Data asli sesuai dengan data waktu lelang. - Catatan lengkap dari semua data design yang dipakai untuk review design. - Copy dari semua change order dan addendum yang telah disahkan sebelumnya. - Copy dari penawaran kontraktor, termasuk harga satuan lelang dan detail analisaharga satuan. - Catatan As-Built yang menunjukkan lokasi dan ukuran detail dari semua pekerjaanyang telah dilaksanakan sampai saatini. - Deskripsi dari anggapan-anggapan yang dipakai dalam design apabila dipakaianggapan yang lain dari standard Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. - Gambar-gambar yang menunjukkan lokasi yang pasti dari usulan perubahan desain.

USULAN TEKNIS

D - 13

PT. CITRA RANCANG GLOBAL - Daftar jadwal yang baru untuk kuantitas dan harga, sehubungan dengan revisi designyang diusulkan. - Gambar-gambar yang jelas yang menunjukkan design asli dan desigan perbaikan yang diusulkan. Laporan Akhir



Laporan akhir akan diberikan selambat-lambatnya satu bulan setelah berakhirnya proyek. Laporan ini berisi pelaksanaan pekerjaan pengawasan konstruksi jasa konsultasi termasuk di dalamnya laporan individual untuk setiap paket proyek fisik yang direncanakan mencakup rangkuman pekerjaan pengawasan yang dilaksanakan, yang ditujukan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) maupun dengan PPTK fisik. Keseluruhan

laporan

yang

Pelaksanaan

Konstruksi

menjadi

kewajiban

masing-masing

dibuat

Konsultan sebanyak

Pengawas 5

(lima)

eksemplar untuk tiap-tiap PPTK Fisik.

D.2.

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG D.2.1. PERSONIL

Konsultan akan menyediakan jasa pekerjaan pengawasan teknik pelaksanaan prasarana dan sarana dasar (PSD) Pengembangan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan pada hakekat mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang layak huni (liveable), aman, nyasejahtera serta berkelanjutan. Untuk menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan mengikuti gambar rencana dan Dokumen Kontrak lainnya. Untuk itu Konsultan menyediakan tenaga ahli, selain berpengalaman di bidangnya, juga mempunyai kemampuan dalam pemakaian program komputer di bidang manajemen proyek, design

dan struktur atau segala sesuatu yang

mendukung Pengawasan Keciptakaryaan.  Jasa Konsultan Konsultan akan menyelenggarakan jasa konsultan Pengawasan Teknik yang baik, dengan ruang lingkup jasa konsultan seperti disebutkan pada Kerangka Acuan.

USULAN TEKNIS

D - 14

PT. CITRA RANCANG GLOBAL  Susunan Personil Konsultan akan menyediakan semua tenaga ahli sesuai dengan jasa pengawasan teknik yang diperlukan. D.2.2. FASILITAS PENDUKUNG 1)

Penyediaan oleh pengguna jasa Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa : a)

Laporan, Data dan Gambar Kumpulan laporan dan data seperti laporan yang menjadi tanggung jawab pengawasan, data Station dan gambar atau hasil studi terdahulu serta Peta Topografi hingga detail desain bila tersedia yang dapat diperoleh pada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan harus dipelihara dengan baik.

b)

Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia jasa Semua fasilitas data-data pendukung untuk keperluan pekerjaan Jasa Konsultan untuk Professional Staff dilapangan disediakan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) melalui kontrak layanan jasa Konsultan pengawas.

2)

Penyediaan oleh penyedia jasa Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, yaitu: - Komputer + Printer + UPS + meja, Sewa Kantor Ketua Tim (Lengkap Mobilair), Scanner, Camera digital, disediakan dengan cara sewa. - Kendaraan roda-2, kendaraan roda-4 untuk Prof.Staff dan sub proff staff disediakan dengan cara sewa.

D.2.3. MATERIAL Pemilihan material sebaiknya disesuaikan dengan material yang tersedia dilokasi dengan catatan masih sesuai dengan standar.Selain itu, material yang dipilih juga harus merupakan bahan material kualitas terbaik yang tersedia sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang kuat dan mampu bertahan

USULAN TEKNIS

D - 15

PT. CITRA RANCANG GLOBAL lama

sehingga

membawa

dampak

positif

bagi

masyarakat

yang

menggunakannya. D.2.4. PERALATAN Konsultan telah menyiapkan berbagai peralatan kantor

yang

dapat

mendukung pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) ini. Selain itu, Konsultan juga akan meminta kontraktor untuk memenuhi peralatan survey dan peralatan lainnya yang memadai demi menunjang pelaksanaan kerja sehingga diharapkan dapat memenuhi waktu kerja yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak. Dengan dukungan peralatan yang dimiliki oleh kontraktor pelaksana kami pihak konsultan pengawasakan mampu mengontrol hasil pekerjaan fisik dan akan dapat mencapai target waktu yang direncanakan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat tercapai dengan baik dengan kualitas dan kualitas yang memuaskan serta sesuai dengan tujuan dan sasaran pekerjaan yang dimaksud. Fasilitas dan dukungan peralatan yang dimaksud adalah: A. Fasilitas dari Konsultan Sebagai pendukung dalam melaksanakan Pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

ini

konsultan telah memiliki berbagai peralatan baik peralatan kantor maupun peralatan survey, dengan tersedianya dukungan peralatan yang memadai diharapkan akan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan yang sudah tercantum dengan KAK. Dengan fasilitas dan dukungan peralatan yang dimiliki kami dari pihak konsultan pengawasakan mampu untuk mencapai target waktu yang direncanakan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat tercapai dengan baik dengan kualitas yang memuaskan serta sesuai dengan tujuan dan sasaran pekerjaan yang dimaksud. Fasilitas dan dukungan peralatan yang dimaksud tercantum pada table berikut:

USULAN TEKNIS

D - 16

PT. CITRA RANCANG GLOBAL b. Peralatan Lapangan.  Peralatan Survey

No.

Nama Peralatan

Jumlah

1.

Handy Talkie ICOM 02–AT

2 Buah

2.

Stopwatch OMEGA

2 Buah

3.

Pita Ukur FUJITA (100 m)

4 Buah

4.

Kompas OMEGA

2 Buah

5.

Kamera Digital

3 Buah

 Peralatan Pengukuran

No.

Nama Peralatan

Jumlah

1.

Theodolite WILD T-0

2 Unit

2.

Theodolite WILD T-2

2 Unit

3.

Waterpass TOPCON

4 Unit

4.

EDM WILD DI-4

1 Unit

5.

Total Station WILD TC 500

1 Unit

6.

GPS Garmin

1 Unit

c. Peralatan Kantor  Peralatan Gambar

USULAN TEKNIS

No.

Nama Peralatan

Jumlah

1.

Meja Gambar MUTOH dan Lokal

7 Buah

2.

Rapidograph STAEDLER

6 Set

3.

Plannimeter Manual A.OTT

3 Buah

4.

Lettering Set KENT

4 Set

5.

Kalkulator CASIO FX 3800 P, FX 880 P

8 Buah

6.

Mallcircle KENT

3 Set

7.

Mistar Skala CASTEL

3 Buah

D - 17

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

 Peralatan Administrasi

USULAN TEKNIS

No.

Nama Peralatan

Jumlah

1.

Komputer Intel Pentium IV 4-2,0 GH / HD 80 G.Byte

6 Unit

2.

Komputer Pentium III1 Athlon 1500 HD 40 G.Byte

5 Unit

3.

Acer Travelmate / Note Book

1 Unit

4.

Printer EPSON LQ – 1170

2 Unit

8.

Printer HP DESKJET 660 C

2 Unit

9.

Printer CANON BJ – 330

1 Unit

10.

Printer CANON BJC – 5500 / A3

2 Unit

11.

Printer CANON BJC 4310 SP

2 Unit

12.

Printer CANON BJC 2100 SP

3 Unit

13.

Plotter ENCAD Cadjet 2

1 Unit

14.

Scanner UMAX Astra 2000 P

2 Unit

15.

Mesin Tik Manual BROTHER (Portable)

2 Buah

16.

Meja Tulis OLYMPIC ½ biro

20 Buah

17.

Kursi Lipat CHITOSE

30 Buah

18.

Mesin Hitung OLIVETTI

1 Buah

19.

Lemari Arsip Lokal

6 Buah

20.

Filling Cabinet

2 Buah

21.

Kendaraan Roda-2 : HONDA GL PRO ‘96

2 Unit

22.

Kendaraan Roda–4 : TOYOTA Kijang ‘90

2 Unit

D - 18

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

I.

URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA Seperti sudah dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR),

bahwa tujuan umum dari pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) adalah untuk melaksanakan tugas dengan tanggung jawab dalam rangka membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan untuk melakukan pengawasan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Kontraktor sehingga didapat hasil kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dalam waktu dan biaya yang sudah ditentukan, termasuk dalam hal ini melakukan review desain apabila diperlukan. Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), akan mengerahkan Tim Supervisi yang sudah berpengalaman

luas

bidang

Supervisi

Konstruksi,

khususnya

penanganan

pengawasan pekerjaan dalam bidang pembangunan sarana / prasarana bangunan penampung air. Tim supervisi lapangan akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan “Field

Engineering” selama waktu konstruksi dengan menggunakan data lapangan yang diperoleh dari kontraktor di bawah Supervisi Konsultan. Hal ini harus sesuai dengan yang disebut dalam spesifikasi Kontrak (Kontrak). Selain itu modifikasi desain yang akan dilakukan oleh konsultan akan mengikuti standar yang telah USULAN TEKNIS

E-1

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

ditentukan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan maupun standar dan pedoman lain yang berlaku di Indonesia. Layanan

pekerjaan

juga

mencakup

supervisi

dari

semua

aspek

pelaksanaan pekerjaan dan menjamin bahwa pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi teknis dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Tim supervisi konsultan akan melakukan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus tentang kemajuan pekerjaan, inspeksi dan pemeriksaan terhadap seluruh hasil pekerjaan, pengendalian mutu dan volume pekerjaan serta masalahmasalah yang berkaitan dengan progres penyelesaian konstruksi, ketepatan waktu pelaksanaan, termasuk progress pembayaran pekerjaan kepada kontraktor. Seperti yang telah disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja bahwa lingkup kegiatan Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) adalah pelaksanaan

fungsi manajemen proyek yang meliputi pengendalian waktu, prosedur/ metode pelaksanaan, volume dan kualitas (bahan, tenaga kerja dan peralatan), sehingga pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan di dalam Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan (pemborongan). Supervisi proyek meliputi pengawasan pekerjaan di

lapangan,

kontrol, dan inspeksi. Pengawasan bisa dilakukan dari level top manajer sampai pekerjaan mandor dilapangan, sesuai dengan bidang-bidang pekerjaan masing- masing. Pengawasan dilakukan dengan menggunakan berita lisan, berita berbentuk laporan tertulis ataupun melalui pandangan mata. Seorang pengawas selalu mengadakan check dan recheck , review, evaluasi kemajuan USULAN TEKNIS

E-2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

pekerjaan dan dengan memperbandingkan terhadap tolok ukur yang ada, misalnya terhadap gambar kerja dan R.K.S, dan lain sebagainya. Sebelum seorang pengawas memutuskan untuk menolak atau menerima suatu hasil pekerjaan, diperlukan standar ukuran yang dapat dijadikan pedoman. Langkah-langkah penting dalam pekerjaan supervisi proyek antara lain: menetapkan tolok ukur yang akan digunakan mengukur prestasi kerja membandingkannya dengan prestasi yang seharusnya atau tolok ukur yang ada. menanggulangi terhadap prestasi yang kurang cukup atau tidak memenuhi persyaratan. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan suatu pendekatan umum dan metodologi pelaksanaan supervisi yang tepat sehingga pelaksanaan pembangunan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

A. 1.

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI Umum Sebuah pengaman pantai memiliki fungsi, yaitu untuk melindungi tepi

daratan dari air Pengaman pantai juga dapat didefinisikan sebagai bangunan air yang dibangun secara melintang laut, sedemikian rupa agar air laut di sekitarnya tidak naik sampai ke daratan.

USULAN TEKNIS

E-3

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Gambar E -1

Contoh gambar pengaman pantai

Suatu konstruksi sebuah pengaman pantai dapat dibuat dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan bronjong atau beton. Sebuah pengaman pantai konstruksinya

dibuat

melintang

laut

dan

fungsi

utamanya

adalah

untuk

mempengaman pantai dari air laut naik ke permukaan daratan. Sebelum membangun sebuah konstruksi pengaman pantai, terlebih dahulu ditentukan lokasi atau di bagian laut mana pengaman pantai tersebut akan dibangun. Ini terkait dengan

wilayah

daratan.

Pemilihan

lokasi

pengaman

pantai

hendaknya

memperhatikan beberapa hal-hal seperti, wilayah atau topografi daerah yang akan dialiri, topografi lokasi pengaman pantai, keadaan hidrolis aliran laut, keadaan tanah pondasi, dan lain sebagainya. Selain hal-hal utama yang telah disebutkan tadi, terdapat pula hal-hal khusus yang harus tetap diperhatikan sebelum membangun sebuah konstruksi pengaman pantai, misalnya konstruksi pengaman pantai harus direncanakan sedemikian rupa agar seluruh daerah dapat dialiri secara proses gravitasi, tinggi pengaman pantai dari dasar laut tidak lebih dari USULAN TEKNIS

E-4

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

tujuh meter, saluran induk tidak melewati trase yang sulit, letak bangunan pengambilan (intake) harus di letakkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran masuknya air, sebaiknya lokasi pengaman pantai itu berada pada alur laut yang lurus, keadaan pondasi cukup baik, tidak menimbulkan genangan yang luas di udik pengaman pantai serta tanggul banjir sependek mungkin, dan pelaksanaan tidak sulit dan biaya pembangunan tidak mahal. Untuk keperluan perencanaan dan pembangunan suatu konstruksi pengaman pantai, diperlukan pula data-data yang nanti akan dipergunakan untuk menentukan dimensi, luasan, dan bagian-bagian pengaman pantai yang perlu dibangun. Data-data tersebut, misalnya data topografi, data hidrologi, data morfologi, data geologi, data mekanika tanah, standar perencanaan (PBI, PKKI, PMI, dll), data lingkungan, dan data ekologi. Selain itu, diperlukan juga data-data terkait tentang curah hujan di derah tersebut, data debit banjir, dan data-data lain yang terkait dengan keadaan hidrologis daerah tersebut. Semua data-data ini dipergunakan untuk perencanaan dan pembangunan sebuah konstruksi pengaman pantai.

Syarat-syarat konstruksi pengaman pantai harus memenuhi beberapa faktor, yaitu : 1. Pengaman pantai harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu air laut pasang. 2. Pembuatan pengaman pantai harus memperhitungkan kekuatan daya dukung tanah di bawahnya. 3. Pengaman pantai harus dapat menahan bocoran (seepage) yang disebabkan oleh aliran air laut dan aliran air yang meresap ke dalam tanah.

USULAN TEKNIS

E-5

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

4. Tinggi ambang pengaman pantai harus dapat memenuhi tinggi muka air minimum yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi. 5. Bentuk peluap harus diperhitungkan, sehingga air dapat membawa pasir, kerikil dan batu-batu dari sebelah hulu dan tidak menimbulkan kerusakan pada tubuh pengaman pantai.

Pemilihan lokasi pembangunan pengaman pantai harus didasarkan atas beberapa faktor, yaitu : 1. Keadaan Topografi •

Dalam hal ini semua rencana daerah irigasi dapat terairi, sehingga harus dilihat elevasi sawah tertinggi yang akan diari.



Bila elevasi sawah tertinggi yang akan diairi telah diketahui maka elevasi mercu pengaman pantai dapat ditetapkan.

2. Kondisi Hodrologi Dalam pembuatan pengaman pantai, yang patut diperhitungkan juga adalah faktor – faktor hidrologinya, karena menentukan lebar dan panjang pengaman pantai serta tinggi pengaman pantai tergantung pada debit rencana. Faktor – faktor yang diperhitungkan, yaitu masalah banjir rencana, perhitungan debit rencana, curah hujan efektif, distribusi curah hujan, unit hidrograf, dan banjir di site atau pengaman pantai. 3. Kondisi Topografi •

Ketinggian pengaman pantai tidak terlalu tinggi.



Trase saluran induk terletak di tempat yang baik.

4. Kondisi Hidraulik dan Morfologi

USULAN TEKNIS

E-6

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Pola aliran laut meliputi kecepatan dan arahnya pada waktu debit banjir.



Kedalaman dan lebar muka air pada waktu debit banjir.



Tinggi muka air pada debit banjir rencana.



Potensi dan distribusi angkutan sedimen.

5. Kondisi tanah pondasi Pengaman

pantai

harus

ditempatkan

di

lokasi

dimana

tanah

pondasinya cukup baik sehingga bangunan akan stabil. Faktor lain yang harus dipertimbangkan pula yaitu potensi kegempaan dan potensi gerusan karena arus dan sebagainya. 6. Biaya pelaksanaan Biaya pelaksanaan pembangunan pengaman pantai juga menjadi salah satu faktor penentu pemilihan lokasi pembangunan pengaman pantai. Dari beberapa alternatif lokasi ditinjau pula dari segi biaya yang paling murah dan pelaksanaan yang tidak terlalu sulit.

Bangunan yang terdapat pada pengaman pantai : 1. Tubuh pengaman pantai (weir) Tubuh pengaman pantai merupakan struktur utama yang berfungsi untuk mempengaman pantai laju aliran laut dan menaikkan tinggi muka air laut dari elevasi awal. Bagian ini biasanya terbuat dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan bronjong atau beton. Tubuh pengaman pantai umumnya dibuat melintang pada aliran laut. Tubuh pengaman pantai merupakan bagian yang selalu atau boleh dilewati air baik dalam keadaan normal maupun air banjir. Tubuh pengaman pantai

USULAN TEKNIS

E-7

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

harus aman terhadap tekanan air, tekanan akibat perubahan debit yang mendadak, tekanan gempa,dan akibat berat sendiri. 2. Pintu air (gates) Pintu air merupakan struktur dari pengaman pantai yang berfungsi untuk mengatur, membuka, dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air, yaitu •

Daun pintu (gate leaf) Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk membuka, mengatur, dan menutup aliran air.



Rangka pengatur arah gerakan (guide frame) Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.



Angker (anchore) Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.



Hoist Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.

3. Pintu Pengambilan (intake) Pintu pengambilan berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran. Pada pengaman pantai, tempat pengambilan bisa terdiri dari dua buah, yaitu kanan dan kiri, dan bisa juga hanya sebuah, USULAN TEKNIS

E-8

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

tergantung dari letak daerah yang akan diairi. Bila tempat pengambilan dua buah, menuntut adanya bangunan penguras dua buah pula. Kadang-kadang bila salah satu pintu pengambilam debitnya kecil, maka pengambilannya lewat gorong-gorong yang di buat pada tubuh pengaman pantai. Hal ini akan menyebabkan tidak perlu membuat dua bangunan penguras dan cukup satu saja. 4. Pintu Penguras Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan pengaman pantai dan kadang-kadang ada pada kiri dan kanan pengaman

pantai.

Hal

ini

disebabkan

letak

daripada

pintu

pengambilan. Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kiri pengaman pantai, maka penguras pun terletak pada sebelah kiri pula. Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kanan pengaman pantai, maka penguras pun terletak pada sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu pengambilan ada dua buah, mungkin saja bangunan penguras cukup satu hal ini terjadi bila salah satu pintu pengambilan lewat tubuh pengaman pantai. Pintu penguras ini terletak antara dinding tegak sebelah kiri atau kanan pengaman pantai dengan pilar, atau antara pilar dengan pilar. Lebar pilar antara 1,00 sampai 2,50 meter tergantung konstruksi apa yang dipakai. Pintu penguras ini berfungsi untuk menguras bahan-bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk membilas kandungan sedimen dan agar pintu tidak tersumbat, pintu tersebut akan dibuka setiap harinya selama kurang lebih 60 menit. Bila ada benda-benda hanyut mengganggu eksploitasi pintu penguras, sebaiknya dipertimbangkan

USULAN TEKNIS

E-9

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

untuk membuat pintu menjadi dua bagian, sehingga bagian atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat lewat diatasnya.

5. Kolam Peredam energi Bila sebuah konstruksi pengaman pantai dibangun pada aliran laut baik pada palung maupun pada sodetan, maka pada sebelah hilir pengaman pantai akan terjadi loncatan air. Kecepatan pada daerah itu masih tinggi, hal ini akan menimbulkan gerusan setempat (local scauring). Untuk meredam kecepatan yang tinggi itu, dibuat suatu konstruksi peredam energi. Bentuk hidrolisnya adalah merupakan suatu bentuk pertemuan antara penampang miring, penampang lengkung, dan penampang lurus. Secara garis besar konstruksi peredam energi dibagi menjadi 4 (empat) tipe, yaitu •

Ruang Olak Tipe Vlughter Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran laut tidak membawa batuan besar. Bentuk hidrolis kolam ini akan dipengaruhi oleh tinggi energi di hulu di atas mercu dan perbedaan energi di hulu dengan muka air banjir hilir.

Gambar E -5 USULAN TEKNIS

Ruang Olak Tipe Vlughter E - 10

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Ruang Olak Tipe Schoklitsch Peredam tipe ini mempunyai bentuk hidrolis yang sama sifatnya dengan peredam energi tipe Vlughter. Berdasarkan percobaan, bentuk hidrolis kolam peredam energi ini dipengaruhi oleh faktorfaktor, yaitu tinggi energi di atas mercu dan perbedaan tinggi energi di hulu dengan muka air banjir di hilir.

Gambar E -6

Gambar E -7 USULAN TEKNIS

Ruang Olak Tipe Schoklitsch

Grafik Tipe Schoklitsch E - 11

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Ruang Olak Tipe Bucket Kolam peredam energi ini terdiri dari tiga tipe, yaitu solid bucket, slotted rooler bucket atau dentated roller bucket, dan sky jump. Ketiga tipe ini mempunyai bentuk hampir sama dengan tipe Vlughter, namun perbedaanya sedikit pada ujung ruang olakan. Umumnya peredam ini digunakan bilamana laut membawa batuan sebesar kelapa (boulder). Untuk menghindarkan kerusakan lantai belakang maka dibuat lantai yang melengkung sehingga bilamana ada batuan yang terbawa akan melanting ke arah hilirnya.

Gambar E -8

USULAN TEKNIS

Ruang Olak Tipe Bucket

E - 12

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Ruang Olak tipe USBR Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10 meter. Ruang olakan ini memiliki berbagai variasi dan yang terpenting ada empat tipe yang dibedakan oleh rezim hidraulik aliran dan konstruksinya. Tipe-tipe tersebut, yaitu ruang olakan tipe USBR I merupakan ruang olakan datar dimana peredaman terjadi akibat benturan langsung dari aliran dengan permukaan dasar kolam, ruang olakan tipe USBR II merupakan ruang olakan yang memiliki blok-blok saluran tajam (gigi pemencar) di ujung hulu dan di dekat ujung hilir (end sill) dan tipe ini cocok untuk aliran dengan tekanan hidrostatis lebih besar dari 60 m, ruang olakan tipe USBR III merupakan ruang olakan yang memiliki gigi pemencar di ujung hulu, pada dasar ruang olak dibuat gigi penghadang aliran, di ujung hilir dibuat perata aliran, dan tipe ini cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan ruang olakan tipe USBR VI merupakan ruang olakan yang dipasang gigi pemencar di ujung hulu, di ujung hilir dibuat perata aliran, cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan Bilangan Froud antara 2,5 - 4,5.

USULAN TEKNIS

E - 13

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Gambar E -11

USULAN TEKNIS

Ruang Olak Tipe USBR II

E - 14

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Gambar E -12 USULAN TEKNIS

Ruang Olak Tipe USBR III E - 15

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Gambar E -13

USULAN TEKNIS

Ruang Olak Tipe USBR IV

E - 16

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Ruang Olak Tipe The SAF Stilling Basin (SAF = Saint Anthony Falls) Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan bentuk ruang olakan lain dimana ruang olakan lain berbentuk melebar. Bentuk hidrolis tipe ini mensyaratkan Fr (Bilangan Froude) berkisar antara 1,7 sampai dengan 17. Pada pembuatan kolam ini dapat diperhatikan bahwa panjang kolam dan tinggi loncatan dapat di reduksi sekitar 80% dari seluruh perlengkapan. Kolam ini akan lebih pendek dan lebih ekonomis akan tetapi mempunyai beberapa kelemahan, yaitu faktor keselamatan rendah (Open Channel Hidraulics, V.T.Chow : 417-420)

USULAN TEKNIS

E - 17

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Gambar E-14

USULAN TEKNIS

Ruang Olak Tipe The SAF

E - 18

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

6. Kantong Lumpur Kantong lumpur berfungsi untuk mengendapkan fraksi-fraksi sedimen yang lebih besar dari fraksi pasir halus ( 0,06 s/d 0,07mm ) dan biasanya ditempatkan persis disebelah hilir bangunan pengambilan. Bahan-bahan yang telah mengendap dalam kantung lumpur kemudian dibersihkan secara berkala melalui saluran pembilas kantong lumpur dengan aliran yang deras untuk menghanyutkan endapan-endapan itu ke laut sebelah hilir.

7. Bangunan Pelengkap Terdiri

dari

bangunan-bangunan

atau

pelengkap

yang

akan

ditambahkan ke bangunan utama untuk keperluan : •

Pengukuran debit dan muka air di laut maupun di saluran laut..



Pengoperasian pintu.



Peralatan komunikasi, tempat berteduh serta perumahan untuk tenaga eksploitasi dan pemeliharaan.



Jembatan diatas pengaman pantai agar seluruh bagian bangunan utama mudah dijangkau atau agar bagian-bagian itu terbuka untuk umum.

USULAN TEKNIS

E - 19

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

2.

Khusus Untuk mencapai kerja yang maksimal dan dapat tercapai kondisi kerja

yang baik, maka diperlukan koordinasi yang baik antara konsultan supervisi dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan proyek itu, serta hubungan antara konsultan dengan instansi lainnya yang membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Konsultan sebagai pihak pengawas dan kontraktor sebagai pihak pelaksana, masingmasing merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam penentuan lancar tidaknya pelaksanaan proyek. Selain itu Konsultan harus dapat bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga pemerintah lainnya yang terkait dengan pekerjaan. Tugas-tugas yang akan didelegasikan adalah berupa tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah teknis dan kontrak, dimana tugas-tugas tersebut diuraikan dalam sub bab lain dari dokumen usulan teknis ini. Agar diperoleh hasil pengawasan pekerjaan yang maksimal dalam pekerjaan Supervisi Konstruksi ini, Tim Supervisi akan melaksanakan sistem pengawasan dan pembagian kerja yang sistematis dan terencana sebagaimana prinsip-prinsip dalam manajemen konstruksi. Untuk itu pemilihan personil yang berpengalaman dan pengelompokan personil dalam tim merupakan hal yang tak dapat dipisahkan untuk mencapai sasaran diatas. Pemahaman atas lingkup supervisi yang akan dilaksanakan sangat mutlak diperlukan, khususnya jenis pekerjaan dalam kategori Task Concept. Kategori Task Concept

akan menuntut peranan dan tanggung jawab

Konsultan yang lebih mendalam dan berwenang penuh untuk penanganan supervisi pelaksanaan pekerjaan mencakup diantaranya pekerjaan perencanaan dan review

design (jika diperlukan) berikut penyiapan gambar design dan estimasi biaya konstruksinya serta terhadap pengawasan pekerjaan agar hasil akhir mutu

USULAN TEKNIS

E - 20

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan. Disamping itu pada akhir pekerjaan menyiapkan manual operasi dan pemeliharaan (jika diperlukan). Sedangkan kategori Assistance Concept, Konsultan cenderung akan lebih banyak membantu Pihak Proyek untuk pekerjaan pengawasan / supervisi dalam usaha menyelesaikan pekerjaan kontruksi sesuai dengan standar teknis yang diinginkan. Tugas / sasaran utama dalam pelaksanaan supervisi konstruksi adalah mencapai sasaran yang diinginkan, yakni mencakup : a. Tercapainya Kualitas Pekerjaan, dimana hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kualitas teknik yang diinginkan. b. Fungsi Bangunan yang Optimal, dalam hal ini bangunan konstruksi yang dibuat sesuai dengan dimensi yang direncanakan dan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. c. Pengendalian

Ketepatan

Waktu

Pelaksanaan,

dimana

pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan jadwal kontrak yang telah ditetapkan. d. Pengendalian

Biaya

Pekerjaan,

dimana

konsultan

supervisi

turut

mengendalikan sehingga biaya pekerjaan sesuai dengan kuantitas dan kualitas bangunan yang dibuat dan secara keseluruhan tidak melampauai dana yang telah disediakan. e. Ketepatan Cara Pelaksanaan, dilakukan dengan cara yang tepat. f. Terjaminnya Keselamatan Kerja, dapat terjaga dengan baik. g. Hasil Akhir Pelaksanaan, diselesaikan dengan rapih. h. Diterima Lingkungan, tidak mengganggu lingkungan. Disamping tugas utama tersebut, konsultan supervisi juga akan melaksanakan kegiatan : •

review design (jika diperlukan),

USULAN TEKNIS

E - 21

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



on the job training kepada staff proyek (jika diperlukan),



checking gambar konstruksi yang dibuat kontraktor,



evaluasi BOQ dan estimasi biaya konstruksi,



monitoring kemajuan pekerjaan dan pembayaran,



checking as built drawing,



dokumentasi dan pengarsipan pelaksanaan konstruksi



dan lain-lain. Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan Pengawasan /

supervisi adalah : A

Aspek Umum 1) Melakukan kaji ulang dan memberikan persetujuan terhadap semua usulan rencana, jadual dan dokumen terkait pekerjaan konstrksi dan pelaksanaan proyek yang telah dibuat oleh kontraktor. 2) Melakukan

penngecekan

untuk

memastikan

pertanggung

jawaban

kontraktor terhadap jadual dan rencana kerja yang telah disetujui. 3) Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap desain dan perhitungan desain yang disiapkan oleh kontraktor. 4) Melakukan pengecekan dan inspeksi kualitas dan kuantitas pekerjaan. 5) Melakukan pengawasan tambahan penyelidikan / penelitian lapangan (sesuai dengan keperluan) 6) Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadual pengadaan dan jumlah bahan konstruksi seperti semen, dan lain-lain yang diusulkan oleh kontraktor. 7) Meberikan saran dan persetujuan terhadap metode pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan dan membantu melakuka verifikasi kemajuan kontrak dan pembayaran. USULAN TEKNIS

E - 22

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

8) Melakukan inspeksi ke pabrik pembuat peralatan dan bahan-bahan konstruksi (sesuai dengan keperluan bila diperlukan). 9) Menyiapkan laporan-laporan inspeksi dan kegiatan pegawasan 10) Melakukan pangawasan dan persetujuan gambar purna laksana (as built

drawing) yang telah dibuat dan diserahkan oleh kontraktor.

B

Aspek Khusus (Modifikasi Desain) Aspek khusus (modifikasi desain) bangunan yang perlu dikaji adalah : 1. Aspek Ukuran/ Dimensi Bangunan bangunan. 2. Aspek Pemilihan bahan / material yang digunakan. 3. Aspek Kekuatan konstruksi. 4. Aspek Stabilitas.

1.

Siklus dalam Pekerjaan Pengawasan Kegiatan pengawasan (supervisi) dapat digambarkan berupa siklus dari

suatu aktivitas ataupun sub aktivitas, seperti yang digambarkan dalam gambar dibawah ini.

USULAN TEKNIS

E - 23

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Penjabaran Pekerjaan

Definisi Aktifitas Evaluasi Teknis dan Metode Pelaksanaan

Target Dana, Waktu

Skema Pendanaan Detail

Definisi Sasaran

Diagram Balok, Garis, Panah, Precedence, Skala Waktu

Perubahan Perbaikan Pelaksanaan

Analisis Lintasan Kritis

Pengambilan Keputusan Alternatif Penanganan

Alokasi Sumber Daya

Laporan

Metode Kompresi Jaringan Kerja

Analisis Pengamatan dan Pendataan

Gambar E -1

Komputerisasi Pengontrolan Jadual Logistik

Arus Dana

Siklus dalam pekerjaan pengawasan yang berbasis pada fungsi Manajemen Konstruksi

USULAN TEKNIS

E - 24

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

2.

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsultan Supervisi

Bagan alir (flow chart) pekerjaan Supervisi Konstruksi dari Konsultan disajikan pada gambar dibawah ini.

Mulai

PEKERJAAN PERSIAPAN ⇒ ⇒ ⇒ ⇒ ⇒ ⇒ ⇒

Persiapan Administrasi Penyusunan Sistem Organisasi Koordinasi Intern Tim Pelaksana Penyusunan Rencana Kerja Penempatan Tenaga Ahli Dukungan Kantor Pusat Ketepatan Waktu Pelaksanaan

PEKERJAAN PENDAHULUAN Pengumpulan data Kontrak dan Dokumen Pelelangan

PENINJAUAN LOKASI/ FIELD ENGINEERING

TASK CONCEPT

⇒ Identifikasi jenis-jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk masing-masing konstruksi ⇒ inventarisasi kondisi bangunan existing ⇒ Klarifikasi kebutuhan konstruksi yang diperlukan . ⇒ Review data dan masukan teknis dari SID ⇒ Klarifikasi modifikasi desain ⇒ Penajaman rencana kerja konsultan . ⇒ Rangkuman evaluasi - sketsa desain - estimasi kuantitas bahan - estimasi biaya

EVALUASI DAN KAJI ULANG HASIL SID Membandingkan kondisi di lapangan dengan hasil Survei , investigasi dan desain (SID)

Y

Perbedaan signifikan?

KOORDINASI DENGAN TIM TEKNIS

PENENTUAN JENIS DAN MACAM REVIEW DESAIN

T

v v v v v

Penentuan dimensi dan analisa stabilitas struktur Penggambaran bangunan hasil review desain Perhitungan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi Penyusunan spesifikasi teknis Usulan Addendum

PRA KONSTRUKSI v v v v v

Pre Construction Meeting Evaluasi Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau Rencana Mutu Kontrak (RMK) Penyusunan Rencana Konstruksi (Construction Plan) Penyusunan Pedoman Kendali Mutu Pekerjaan Evaluasi Mutual Check 0% (MC-0).

PELAKSANAAN KONSTRUKSI

ASSISTANCE CONCEPT

v v v v v v v v v v v v v v v v

Melakukan pengukuran / Uitzet Checking PM dan CP Evaluasi gambar kerja dan hasil analisis Check List Pengawasan Pekerjaan Pengendalian jadwal pelaksanaan Evaluasi rencana kerja dengan implementasi pelaksanaan Optimalisasi Volume dan biaya konstruksi Menyiapkan format Laporan Harian , Mingguan, Bulanan dan Menetapkan metode testing material dan alat Inspeksi dan kontrol kualitas material dan peralatan Kontrol kualitas pekerjaan Mengevaluasi kerja tambah /kurang Memberikan peringatan/ teguran/ sangsi Evaluasi usulan pembayaran termyn On the job training thd staff proyek Menyiapkan laporan progress

RUNNING TEST

MUTUAL CHECK (MC) 100%

PEMELIHARAAN v Supervisi selama masa pemeliharaan

SERAH TERIMA PEKERJAAN/ FINAL HAND OVER

Selesai

Gambar E -2 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi

USULAN TEKNIS

E - 25

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

3.

Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan tahap awal dari pelaksanaan pekerjaan

yang akan dilakukan oleh Konsultan Supervisi. Pekerjaan ini lebih bersifat intern Konsultan dan dimaksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang sekiranya akan dapat mendukung kelancaran pekerjaan. Pekerjaan persiapan ini diantaranya adalah :

a.

Persiapan Administrasi Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal dari Konsultan

setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPK) / Kontrak dari Pemberi Kerja. Persiapan administrasi tersebut mencakup : •

pembuatan dokumen kontrak,



pengurusan surat ijin ke instansi terkait,



pembuatan surat tugas kepada personil yang akan terlibat dalam penanganan proyek,



surat permohonan data dan sebagainya. Persiapan administrasi tersebut diusahakan dapat diselesaikan sesegera

mungkin sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan berikutnya. Pekerjaan persiapan ini akan dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik yang telah cukup berpengalaman dalam menangani pekerjaan yang sejenis, sehingga diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu. Segala sesuatu yang terkait dengan masalah administrasi tersebut akan selalu di bawah pengawasan Tim Leader yang bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan.

USULAN TEKNIS

E - 26

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

b.

Sistem Pengorganisasian Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan dapat

mencapai target yang diinginkan, maka konsultan akan menyusun struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang mencerminkan : 

Tugas dan tanggung jawab



Sistem koordinasi



Keterlibatan, maupun



Jalur komunikasi dan lain-lain

Dibawah pimpinan Tim Leader seluruh kegiatan diatur seefektif mungkin sehingga tercipta tim work yang padu dan solid, serta bertanggung jawab penuh terhadap semua hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan Supervisi Konstruksi ini.

c.

Koordinasi Intern Tim Pelaksana Diskusi intern antar seluruh tim pelaksana dilakukan dibawah pimpinan

Tim Leader. Diskusi intern akan membahas : 

Semua masalah yang ada



Kemungkinan masalah yang timbul



Merumuskan pemecahannya



Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan



Prosedur pelaksanaan supervisi konstruksi serta menampung usulan-usulan tim pelaksana sebagai bahan masukan dan evaluasi pelaksanaan.

USULAN TEKNIS

E - 27

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

d.

Penyusun Rencana Kerja Tingkat keberhasilan suatu proyek tidak hanya tergantung atas

kemampuan dari para Tenaga Ahli yang menangani, akan tetapi faktor perencanaan (kerja) akan memegang peranan kunci yang akan menentukan kelancaran dan kesempurnaan hasil yang akan dicapai. Dengan adanya rencana kerja diharapkan tidak ada kerancuan dan tumpang tindih pelaksanaan kegiatan, sehingga dukungan dari masing-masing personil akan memberikan hasil yang optimal. Mengingat pentingnya rencana kerja ini, Tim Leader akan memimpin langsung untuk membicarakan dan mendiskusikan masalah-masalah yang berkaitan dengan : • Jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan • Jadwal penugasan masing-masing personil • Uraian tugas dari masing-masing personil • Hubungan kerja antar personil maupun dengan proyek dan kontraktor. • Peralatan yang akan dibutuhkan • Dukungan pendanaan • Dan sebagainya.

e.

Penempatan Tenaga Ahli Konsultan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menugaskan tenaga

ahli yang cukup berpengalaman sesuai dengan bidang disiplin ilmu masing-masing untuk mengawasi, mengkoordinasi dan menganalisa aktivitas pekerjaan agar diperoleh standar kualitas yang cukup tinggi.

USULAN TEKNIS

E - 28

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

f.

Dukungan Kantor Pusat Kantor

pusat konsultan di Jakarta sepenuhnya akan mendukung

pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) dengan menyiapkan :

g.



Tenaga ahli supervisi



Finansial yang memadai



Dukungan administrasi



Sistem komunikasi, dan lain-lain

Ketepatan Waktu Pelaksanaan Evaluasi dan analisa semua aktivitas kegiatan pelaksanaan konstruksi

akan dilakukan konsultan supervisi secara kontinyu sehingga ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang telah disediakan. Mengingat pelaksanaan pekerjaan cukup padat yakni harus sudah dapat diselesaikan dalam waktu 6,0 (enam koma nol) bulan, maka diperlukan suatu menejemen pengelolaan yang cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambat aktifitas pelaksanaan pekerjaan. Pengenalan terhadap item-item pekerjaan serta urut-urutan kerja serta keterkaitan item satu dengan yang lain harus dipahami. Dari hasil evaluasi dan analisa semua aktivitas kegiatan selanjutnya dituangkan dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan.

4.

Pekerjaan Pendahuluan Dalam Pekerjaan Pendahuluan kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi

hal-hal sebagai berikut : -

Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan Supervisi

USULAN TEKNIS

E - 29

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

a.

-

Pengumpulan data

-

Peninjauan kondisi lapangan

-

Evaluasi hasil Survai, Investigasi dan Desain (SID)

-

Melakukan kajian ulang (review design) tahap awal

Penyusunan Bagan struktur Organisasi Pekerjaan Supervisi Bagan

struktur

organisasi

dimaksudkan

agar

semua

pelaksanaan

pekerjaan dapat berjalan dengan baik karena telah terdifinisi masing-masing tugas, wewenang dan tanggung jawab antara semua pihak yang terkait, dalam hal ini pelaksanaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) Secara garis besar, pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi ini adalah: 1.

Kepala Pejabat Pembuat Irigasi dan Rawa II..

2. Instansi terkait 3. Konsultan Supervisi. 4. Kontraktor Pelaksana. Bagan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan yang akan diusulkan oleh Konsultan Supervisi dalam pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam Sub Bab Organisasi dan Personil akan mencerminkan :  Hubungan kerja  Tugas, wewenang dan tanggung jawab  Mekanisme Kerja  Jalur instruksi  Jalur koordinasi  Jalur komunikasi USULAN TEKNIS

E - 30

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

b.

Hubungan Kerja dan koordinasi dengan Proyek Tim Supervisi yang terdiri dari Ketua Tim, Inspector, Tenaga Teknis

(staff teknis) dan Tenaga Penunjang akan berada dan berkantor di dekat lokasi pekerjaan sebagai upaya untuk dapat memonitor secara langsung dan terus menerus mengenai perkembangan dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor serta mengupayakan agar segala pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan standard mutu dan persyaratan/spesifikasi teknis yang ada. Tim supervisi akan membuat laporan kemajuan yang akan disampaikan kepada Pemimpin Proyek yang mencakup aktivitas konsultan sendiri maupun aktivitas Kontraktor sebagai pelaksana fisik. Pekerjaan-pekerjaan ini juga mencakup hal-hal seperti : •

pembuatan rekayasa lapangan,



Contract Change Order,



Menganalisa klaim Kontraktor,



memeriksa pengajuan Sertifikasi Pembayaran Bulanan (Monthly

Certificate) lengkap dengan back up datanya, •

serta penyiapan Professional Hand Over (PHO).

Disamping itu Konsultan Supervisi akan membantu Pemimpin Proyek dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yang mungkin timbul dengan Kontraktor dan memberikan pendapat yang diminta atau tidak berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif terhadap semua tuntutan yang mungkin diajukan oleh Kontraktor. Koordinasi kegiatan Tim Pengawasan Lapangan akan dilaksanakan oleh Tim Supervisi yang dalam hal ini akan diwakili oleh Ketua Tim bersama-sama dengan

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

USULAN TEKNIS

E - 31

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

c.

Hubungan Kerja dan koordinasi dengan Kontraktor Hubungan koordinasi dengan kontraktor dilakukan melalui Pemimpin

Proyek atau Direksi yang ditunjuk. Dalam hubungan ini konsultan bertindak sebagai wakil dari Pengguna jasa atau biasa disebut dengan ‘Engineer Representative”. Konsultan di dalam melaksanakan tugasnya akan memberikan saran-saran kepada Kontraktor mengenai masalah-masalah yang berkaitan dan timbul di dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu konsultan akan membantu kontraktor dengan memberikan saran-saran mengenai metode kerja, organisasi pelaksanaan, pemilihan dan penempatan staf/tenaga, pemilihan dan penempatan peralatan kerja yang digunakan dan membantu monitoring pelaksanaan kerja dll. Terhadap masalah-masalah yang diperkirakan akan timbul di dalam pelaksanaan pekerjaan, akan didiskusikan secara bersama-sama antara konsultan, kontraktor, dan direksi lapangan termasuk di dalamnya apabila diperlukan adanya revisi desain (review design) ataupun design ulang. Konsultan akan memberikan saran, alternatif pemecahan masalah serta rekomendasi di dalam upaya untuk pengambilan keputusan, dimana keputusan ini nantinya harus disetujui oleh Pengguna jasa (diwakili oleh Tim Teknis) sebelum dilaksanakan di lapangan. Periodik meeting, sedikitnya dilakukan sekali dalam seminggu. Diadakan bersama-sama dengan Kontraktor dan bilamana perlu dengan Pengguna jasa untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja minggu sebelumnya, serta membuat program kerja minggu berikutnya.

USULAN TEKNIS

E - 32

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

d.

Pengumpulan

Data

(Dokumen

Kontrak

dan

dokumen

lain)

dan

Pendalaman terhadap Dokumen Kontrak dan Dokumen Lain yang Terkait Konsultan Supervisi akan melakukan pengumpulan data dan dokumen yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini yang utama adalah dokumen pelelangan dan dokumen kontrak. Disamping itu Konsultan juga akan mengumpulkan pedoman-pedoman dan standar pelaksanaan bangunan sipil dan perpipaan yang akan mendukung kelancaran dan peningkatan kualitas pekerjaan. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah memngumpulkan, memahami dan mempelajari: 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

2. Laporan hasil Soil Investigation dilokasi Pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

3. Gambar Kerja, Spesifikasi Teknik Pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan fisik yang menjadi lingkup tugasnya. 4. Dokumen-dokumen lain yang terkait.

5.

Peninjauan Kondisi Lapangan / Field Engineering Pada awal pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi akan melaksanakan

Survei lapangan untuk mengetahui kondisi existing. Survei pendahuluan ini, disebut sebagai Field Engineering atau Rekayasa Lapangan.

USULAN TEKNIS

E - 33

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rekayasa Lapangan oleh tim supervisi diantaranya sebagai berikut : -

Melakukan identifikasi lapangan jenis-jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk masing-masing konstruksi disesuaikan dengan hasil SID

-

Melakukan inventarisasi masalah-masalah di bangunan existing (jika

ada)

serta

melakukan

klarifikasi

terhadap

kebutuhan

konstruksi yang diperlukan. -

Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis dari SID yang pernah dilakukan serta melakukan klarifikasi dengan kondisi existing untuk dapat mengevaluasi apakah diperlukan modifikasi desain atau tidak.

-

Melakukan penajaman rencana kerja konsultan.

Selanjutnya Tim Supervisi akan membuat rangkuman evaluasi dengan menampilkan sketsa desain serta estimasi kuantitas bahan yang diperlukan untuk konstruksi termasuk estimasi biayanya.

6.

Evaluasi Hasil SID Berdasarkan hasil peninjauan kondisi lapangan yang dilengkapi dengan

catatan mengenai karakteristik konstruksi yang perlu dibangun untuk masingmasing lokasi, selanjutnya dibandingkan dengan hasil Survei, investigasi dan desain (SID) untuk mengevaluasi apakah terdapat perbedaan yang cukup signifikan sehingga diperlukan adanya review desain terhadap beberapa konstruksi yang relatif vital.

USULAN TEKNIS

E - 34

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

7.

Redesain / Kajian Ulang Tim Supervisi akan berkoordinasi dengan Direksi untuk menentukan

jenis dan macam Review Desain yang akan dilakukan. Tim

Supervisi

akan

melaksanakan

kegiatan

Review

Desain

jika

didapatkan beberapa hal sebagai berikut : -

Jika jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan belum ada Survei, investigasi dan desainnya.

-

Jika terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan data yang terdapat dalam hasil SID.

-

Jika dipandang perlu dilakukan perubahan type dan konstruksi berdasarkan pertimbangan teknis.

Konsultan supervisi dalam melaksanakan review desain akan selalu berkonsultasi dengan direksi (Tim Teknis) yang ditunjuk oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

a.

Review Desain Elevasi mercu pengaman pantai Elevasi mercu pengaman pantai ditentukan berdasarkan muka air rencana pada bangunan sadap. Disamping itu kehilangan tinggi energi perlu ditambahkan untuk alat ukur, pengambilan, saluran primer dan pada kantong Lumpur.

Lebar Efektif pengaman pantai Lebar efektif pengaman pantai di sini adalah jarak antar pangkalpangkalnya (abutment), menurut kriteria lebar pengaman pantai ini diambil sama dengan lebar rata-rata laut yang setabil atau lebar USULAN TEKNIS

E - 35

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

rata-rata muka air banjir tahunan laut yang bersangkutan atau diambil lebar maksimum pengaman pantai tidak lebih dari 1,2 kali lebar rata-rata laut pada ruas yang stabil. Berikut adalah persamaan lebar pengaman pantai :

Dimana : Be

= Lebar efektif pengaman pantai (m).

N

= Jumlah pilar

Kp

= Koefisien kontraksi pilar.

Ka

= Koefisien kontraksi pangkal pengaman pantai

H1

= Tinggi energi diatas mercu (m).

Tabel E - 1 Harga-harga Koefisien kontraksi Pilar (Kp)

No Uraian 1

Untuk pilar segi 4 dengan sudut-sudut yang dibulatkan pada jari-jari yang

Harga Kp 0,02

2

Untuk pilar berujung bulat

0.01

3

Untuk pilar berujung runcing

0.00

USULAN TEKNIS

E - 36

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Tabel E - 2 Harga-harga Koefisien kontraksi pangkal pengaman pantai (Ka)

No Uraian 1 2 3

Untuk pangkal tembok segi 4 dengan tembok hulu pada 90º kearah Untuk pangkal tembok segi 4 dengan tembok hulu pada 90º kearah Untuk pangkal tembok bulat dimana r>0,5 H1 dan tembok hulu tidak

Harga (Ka) 0,2 0,1 0,00

Tinggi Muka Air Banjir di Atas mercu Pengaman pantai Persamaan tinggi energi di atas mercu (H1) menggunakan rumus debit pengaman pantai dengan mercu bulat, yaitu :

Dimana : Q = debit (m3/det) Cd = koefisien debit g = percepatan gravitasi (m/det2) Be = lebar efektif pengaman pantai (m) H1 = tinggi energi di atas mercu (m)

USULAN TEKNIS

E - 37

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Tinjauan gerusan du Hilir pengaman pantai Tinjauan

terhadap

gerusan

pengaman

pantai

digunakan

untuk

menentukan tinggi dinding halang (koperan) di ujung hilir pengaman pantai. Untuk mengatasi gerusan tersebut dipasang apron yang berupa pasangan batu kosong sebagai selimut lintang bagi tanah asli. Batu yang dipakai untuk apron harus keras, padat, awet dan mempunyai berat jenis 2,4 Ton/m3. untuk menghitung kedalaman gerusan digunakan metode Lacey.

Dimana : R

= kedalaman gerusan di bawah permukaan air banjir (m)

Dm

= diameter rata-rata material dasar laut (mm)

Q

= debit yang melimpah di atas mercu (m3/det)

f

= faktor lumpur Lacey

Menurut

Lacey,

kedalaman

gerusan

bersifat

empiris,

maka

dalam

penggunaannya dikalikan dengan angka keamanan sebesar 1,5.

Gambar E -20 sketsa gerusan di Hilir pengaman pantai USULAN TEKNIS

E - 38

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Perhitungan Daya Dukung Tanah Untuk menghitung daya dukung tanah digunakan Metode Terzaghi dengan persamaan sebagai berikut : •

Pondasi Menerus : Qu = C.Nc. + D.Nq + 0,5. γ .B.Nγ



Pondasi Bujur Sangkar : Qu = 1,3 . C . Nc . + γ . D . Nq + 0,4 . γ . B . Nγ Qa = Qu / SF dimana : Qu

= daya dukung tanah (ton/m2)

C

= kohesi tanah (ton/m2)

γ

= berat isi tanah efektif (ton/m3)

D

= dalam pondasi (m)

B

= lebar pondasi (m)

Nc, Nq, Nγ =

faktor daya dukung tanah

Qa

= daya dukung yang diijinkan (ton/m2)

SF

= faktor keamanan, diambil sebesar 3

Perhitungan daya dukung tanah ini untuk mengetahui apakah terjadi keruntuhan atau tidak bila dibangun pintu, bangunan pompa, gorong-gorong, jembatan dan tanggul.

Stabilitas Lereng

USULAN TEKNIS

E - 39

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Dalam analisa stabilitas lereng terhadap bahaya longsor (gelincir) digunakan metode irisan bidang luncur, Methode Fellenius.

Persamaan dari

Metode Fellenius ini dirumuskan sebagai berikut :

Fs

=

∑ (c . l + (N − U − Ne) tan Φ) ∑( T + Te)

Fs

>

1,1 (pembebanan tetap)

Fs

>

1,2 (pembebanan sementara)

dengan : Fs

=

faktor keamanan

N

=

beban komponen vertikal yang timbul dari berat setiap irisan bidang luncur (ton/m)

T

=

beban komponen tangemsial yang timbul dari berat setiap irisan bidang luncur (ton/m)

U

=

tekanan air pori yang bekerja pada setiap irisan bidang luncur (ton/m)

Ne

=

komponen horisontal beban seismic yang bekerja pada setiap irisan bidang luncur (ton/m)

Te

=

komponen tangensial beban seismic yang bekerja pada setiap irisan bidang luncur (ton/m)

l

=

panjang busur (m)

φ

=

sudut geser dalam bahan yang membentuk dasar setiap irisan bidang luncur

c

=

angka kohesi tanah pembentuk dasar setiap irisan bidang luncur (ton/m3)

USULAN TEKNIS

E - 40

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

σ

berat isi dari setiap bahan pembentuk irisan bidang luncur (ton/m3)

=

Gambar E -21 Gaya-Gaya Yang Bekerja Pada Bidang Luncur

Ne dan Te bernilai 0 bila perhitungan dalam kondisi normal (tidak ada gempa).

Analisa Penurunan Tanah Penurunan tanah (settlement) pada tanah dasar akibat dari adanya beban diatas seperti tanggul, bangunan pompa dan lain-lain akan diestimasi dengan menggunakan Rumus Terzaghi sebagai berikut :

h αk +∆αk × Ln × C αk

Z

=

=

penurunan (m)

dimana : Z

USULAN TEKNIS

E - 41

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

8.

H

=

tebal lapisan yang dapat dimampatkan (m)

C

=

modulus kemampatan

αK

=

tegangan butiran awal ditengah lapisan (kg/m2)

∆αK

=

tambahan tegangan butiran akibat beban (kg/m2)

Tahap Pelaksanaan Supervisi Konstruksi Tim supervisi yang dipimpin oleh Tim Leader akan secara kontinyu

melakukan supervisi atas pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor, dimana seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam dokumen kontrak pekerjaan fisik (spesifikasi). Sebelum pelaksanaan pekerjaan supervisi konstruksi dimulai, Konsultan Supervisi terlebih dahulu akan membuat suatu pedoman dasar pelaksanaan konstruksi agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan standar mutu yang diinginkan, hal ini mencakup antara lain :

a.

Penyusunan Rencana konstruksi (Construction Plan) Maksud dari penyusunan rencana konstruksi adalah agar pelaksanaan

konstruksi dapat berjalan lancar sesuai dengan schedule yang telah dibuat yang didukung oleh : •

Sarana jalan masuk dan jembatan yang memadai (kekuatan, kapasitas maupun lebar jalan/jembatan) untuk transportasi bahan dan peralatan konstruksi. Jika diperlukan rencana perbaikan yang dibutuhkan.



Terdifinisinya lokasi, kuantitas dan kualitas material konstruksi yang akan digunakan.

USULAN TEKNIS

E - 42

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Tersedianya peralatan konstruksi yang diperlukan baik itu jenis, kapasitas maupun jumlahnya.



Tersedianya sumber daya manusia (manpower) dalam jumlah yang cukup serta mempunyai kemampuan teknis sebagaimana tuntutan jenis pekerjaan yang akan ditangani.



Terdifinisinya bangunan sementara yang diperlukan.

Rencana Konstruksi ini akan dijabarkan lebih jauh dalam rangka membuat : •

Rencana perbaikan jalan dan jembatan yang diperlukan



Rencana pembuatan bangunan sementara yang diperlukan



Jadwal Pelaksanaan Konstruksi



Jadwal, Jumlah dan Jenis Peralatan yang akan digunakan



Rute/rencana jalur pengangkutan material konstruksi



Jadwal, Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Kerja yang dibutuhkan



Rencana Alokasi Pemakaian Bahan Konstruksi

Dengan adanya Rencana Konstruksi ini diharapkan dapat dihindari berbagai hal mencakup : ⇒

Terkonsentrasinya puncak kegiatan konstruksi pada satu waktu tertentu.



Terjadinya Idle peralatan konstruksi



Terlalu padatnya trafik pengangkutan material konstruksi



Dapat dihindari kerusakan jalan kerja serta gangguan terhadap lingkungan.



Kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dapat direduksi sekecil mungkin

USULAN TEKNIS

E - 43

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

b.



Dimungkinkan efisiensi biaya pelaksanaan konstruksi



Dan lain sebagainya.

Monitoring dan Kontrol Jadual Pelaksanaan Konstruksi Pada saat ini dikenal beberapa cara untuk mengontrol dan memonitor

jadwal kemajuan proyek antara lain: a) Diagram balok b) Diagram garis c) Teknik jaringan kerja d) Kurva - S e) Diagram skala waktu. Beberapa

cara

tersebut

dapat

dipakai

bersama-sama

atau

dikombinasikan. Misalnya pembuatan master network plan cocok untuk kontrol jadwal seluruh proyek, sedangkan diagram balok dan diagram garis dapat dipergunakan untuk aktivitas pekerjaan yang lebih mendetail dan terperinci. Variasi penggunaan cara-cara tersebut diatas dapat dikembangkan secara optimal.

c.

Monitoring dan Kontrol Jadual Keselamatan Kerja Pencegahan

kecelakaan

perlu

diperhatikan

didalam

manajemen

konstruksi. Tidak hanya keselamatan manusia saja tetapi juga terhadap kondisi kerja yang mempengaruhi prestasi kerja dan pada akhirnya terhadap biaya proyek. Di negara-negara yang sudah maju masalah keselamatan amat ditekankan dan seringkali dicantumkan dalam spesifikasi oleh pihak pemilik. Secara umum ada beberapa prinsip dasar yang dapat dipergunakan pada setiap lokasi pekerjaan misalnya: memakai mesin dan peralatan yang baik. USULAN TEKNIS

E - 44

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

mempergunakan mesin/ peralatan yang sesuai dengan instruksi pembuatnya/pabriknya, dan tidak membebani lebih dari kapasitasnya. bekerja dengan teratur, hati-hati dan tidak simpang siur. meyakinkan diri bahwa semua instruksi harus diberikan secara singkat, jelas dan mudah dimengerti . tidak memperkenankan pekerja melakukan kegiatannya ditempat yang berbahaya tanpa alat peIindung/ pengamanan yang tepat. memakai pertimbangan yang logis sebelum menugaskan suatu aktivitas kepada bawahan. mengadakan check dan recheck, apakah semua instruksi yang diberikan sudah ditaati. Atau dapat pula ditempatkan seorang Safety Engineer. Tugasnya adalah mengamati dan melokalisir akan kemungkinan timbulnya bahaya, sebelum, sedang dan sesudah pekerjaan selesai, misalnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya sementara seperti konstruksi acuan, jembatan-jembatan penolong, dimana para kontraktor cenderung sering mengabaikan kekokohannya. Kadangkadang konstruksi bangunan sementara tersebut runtuh atau rusak sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan. Disinilah peranan Safety Engineer diharapkan dapat membantu mendeteksi dan melihat kemungkinankemungkinan akan bahaya keruntuhan konstruksi. Untuk ini dipertimbangkan adanya Asuransi Tenaga Kerja.

d.

Monitoring dan Kontrol Tata letak dan ukuran konstruksi Aspek ini mencakup dimana bangunan tersebut harus dibuat, apakah

titik tetap, koordinat dan levelnya sudah sesuai dengan rencana. Pengawasan

USULAN TEKNIS

E - 45

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

terhadap letak sesuatu bangunan/konstruksi bisa dari yang amat sederhana sampai kepada yang paling rumit. Dalam hal-hal yang khusus seperti ini peran ahli geodesi dan topography sangat menentukan. Disamping itu bangunan-bangunan konstruksi harus diperiksa kebenaran dimensi ukurannya. Apakah lebar, panjang dan tingginya cocok dengan gambar kerja. Untuk pekerjaan yang memiliki unsurunsur bahan yang tak terlihat seperti ukuran ketebalan urugan.pasir, diameter tulangan dan jarak jaraknya, seorang pengawas wajib meningkatkan pengawasannya untuk mencegah "pencurian " ukuran. Pekerjaan yang sudah selesai dan ternyata tidak cocok dengan bestek harus dibongkar. Disini faktor integritas dari pengawas lapangan amat menentukan sekali.

e.

Kontrol Kuantitas (Quantity Control) dan Pengerjaan (Workmanship) Kontrol bahan mencakup produk-produk bahan dari alam maupun

produk produk bahan yang diolah oleh manusia (artificial). Semua persyaratanpersyaratan bahan diuji kualitasnya terhadap spesifikasi yang telah ditentukan dalam dokumen kontrol. Bilamana hasilnya dibawah standar dari apa yang telah ditetapkan di dalam dokumen kontrol, maka bahan produk pekerjaan seyogyanya tidak diterima, dibongkar dan diulangi lagi sehingga memenuhi standar kualitas yang seharusnya. Dalam hal ini para pengawas lapangan harus mempunyai angka toleransi dalam melakukan Quantity control tersebut. Batasan

toleransi

tersebut

dapat

diangkapkan

kepada

pihak

kontraktor atau dapat pula diatur secara tertulis, dimana pada periodeperiode tertentu batasan tersebut dapat ditinjau kembali.

USULAN TEKNIS

E - 46

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Quantity control akan dilakukan dengan pengujian bahan/ material dilapangan atau pengujian-pengujian tersebut dapat pula diselenggarakan di laboratorium dan akan dihadiri oleh pihak pengawas. Atau pengujian bahan/ material dapat pula dilakukan dengan peralatan-peralatan laboratorium yang dapat dibawa ke lapangan. Pada umumnya pekerjaan-pekerjaan pengujian diselenggarakan atas permintaan pihak pemilik pekerjaan. Seperti halnya dengan aspek sebelumnya, integritas kontraktor dan pengawas merupakan faktor yang paling utama dalam pengawasan ini.

f.

Aspek Administratif Selain pekerjaan pengawasan di lapangan, tim pengawas lapangan juga

akan mengatur dan menyusun pekerjaan administrasi di kantor. Pekerjaan pokok di kantor adalah membuat laporan-laporan secara periodik dan tertulis sebagai bahan untuk pertemuan dan bahan untuk pemecahan masalah. Pada dasarnya ada beberapa bagian tata usaha administrasi yang perlu ditangani, antara lain: Meninjau dan menginterpretasikan gambar-gambar kerja dan membuat koreksi seperlunya. Mendokumentasikan pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang. Membuat laporan kemajuan pekerjaan secara berkala. Memeriksa dan menyetujui permintaan pembayaran angsuran . Mengadakan inspeksi total sebelum berita acara penyerahan . Mengatur segala sesuatunya menjelang penyerahan akhir dan tindak lanjut pada waktu masa pemeliharaan.

g.

Kontrol yang Sistematis Terhadap Kegiatan di Lapangan

USULAN TEKNIS

E - 47

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Dalam konteks yang lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi kontrol manajamen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol yang sistimatik. Pengawas lapangan harus mengerti bagaimana cara menerapkan sistim kontrol yang baik dilapangan. Kontrol yang sistimatis terhadap kegiatan dilapangan memiliki tiga tujuan yaitu: Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang kegiatan pokok. Bilamana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengatasinya. Memastikan bahwa. pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi suatu kesalahan. Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan tidak dilampaui. Informasi keuangan dari laporan proyek dapat memberikan indikasi akan beres tidaknya pelaksanaan proyek di lapangan dan segi pemakaian/ pengeluaran uang. Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan dilapangan yaitu : pencapaian target kemajuan fisik pencapaian target keuangan pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan. USULAN TEKNIS

E - 48

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

penempatan dan peranan sub-kontraktor, perencanaan dan kontrol. pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kerja lapaagan . pemantapan kerja sama antar pekerja proyek dari seluruh bagian hubungan dengan pihak pemilik Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan. Apakah target yang ditentukan tiap bulannya terpenuhi atau tidak, salah satu cara mengevaluasinya seperti dijabarkan dalam format pada Tabel dibawah ini : Format pada table dibawah ini dapat dipakai secara efektif bilamana target yang ditentukan dapat dinyatakan dengan angka secara jelas. Tentunya tidak semua hal dapat dikuantitatifkan seperti misalnya bidang sasaran kegiatan pokok hubungan dengan pihak pemilik. Namun demikian pada kolom "Target Bulan

Ini" dapat disusun pertanyaan-pertanyaan, yang didisain sedemikian rupa sehingga jawabannya bisa dikategorikan dari sangat baik, baik, sedang, kurang dan akhirnya kurang baik. Pertanyaan-pertanyaan tersebut didisain sedemikian rupa dengan maksud mengemukakan kejadian aktual di lapangan. Paling tidak pengungkapan status yang sebenarnya akan situasi dan keadaan proyek dapat tergambarkan dengan jelas.

USULAN TEKNIS

E - 49

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Tabel 2 - 3 Contoh Tabel Untuk Aktivitas di Lapangan SASARAN

POKOK DALAM RENCANA

VS REALISASI

UNTUK

…………

BULAN: No Uraian sasaran bulan ini

Terlaksana Target Realisasi Masalah

Tindakan

bulan lalu

Rencana

bulan

Pokok

ini

1 2 …

Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalahnya dengan benar, maka langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih tepat dan efektif.

h.

Alokasi Sumber Daya Pelaksanaan suatu proyek umumnya terdiri dari beberapa atau banyak

aktivitas atau kegiatan, dimana semua aktivitas tersebut memerlukan waktu, dana dan sumber-sumber daya. Sumber-sumber daya yang dimaksudkan dapat merupakan tenaga manusia, alat-alat, bahan-bahan yang diperlukan dan lain-lain.

USULAN TEKNIS

E - 50

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Pada umumnya dalam suatu jaringan kerja dimana penentuan lintasan kritisnya berdasarkan pada kendala waktu, masih diperlukan adanya pengaruh alokasi sumber daya tadi, sehingga mungkin dapat mempengaruhi lintasan kritis. Sebagai contoh suatu jadwal aktivitas-aktivitas menurut dasar mulai yang paling awal (earliest Start) dapat dilihat bahwa untuk setiap periode waktu terdapat satu atau beberapa aktivitas yang harus dilaksanakan. Oleh karena aktivitas itu aktivitas tersebut membutuhkan waktu dan sumber daya, maka pada setiap periode waktu di dalam jadwal dibutuhkan pula sumber daya yang dibutuhkan oleh semua aktivitas yang harus dilaksanakan pada periode waktu tersebut. Bila terdapat konflik (kebutuhan somber melampaui kemampuan penyediaannya) antara aktivitas A dan B, maka antara kedua aktivitas tersebut ditambahkan hubungan ketergantungan, dimana satu aktivitas bergantung pada aktivitas yang lain. Jika terdapat lebih dari dua aktivitas yang konflik, maka dipilih dua buah aktivitas saja yang harus ditambahkan hubungan ketergantungannya. Bilamana hal ini belum juga teratasi, maka cara tersebut diulang beberapa kali sampai tidak ada lagi aktivitas-aktivitas yang mengalami konflik. Dengan demikian penambahan waktu akibat alokasi somber terbatas tadi dapat diminimumkan. Misalnya pertambahan waktu penyelesaian proyek yang diakibatkan pertambahan hubungan ketergantungan diantara dua aktivitas yang mengalami konflik adalah IPD (Increase In Project Duration) maka IPDAB dapat dihitung sebagai berikut

IPD AB = EFA + DB − LFB = EFA − (LFB − DB )

USULAN TEKNIS

E - 51

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Atau

IPD AB = EFA − LS B Iterasi diatas dilakukan : i)

bila IPDAB = x > 0, berarti waktu penyelesaian proyek akan bertambah selama periode x.

ii)

bila IPDAB = x < 0, berarti waktu penyelesaian proyek tidak bertambah, karena kelonggaran waktu dari aktivitas B belum terlampaui.

Secara logika dapat dicari IPDAB yang minimum, apabila : a)

EFA minimum dan

b)

LSB maksimum Oleh karena itu dipilih aktivitas A yang mempunyai EFA yang minimum

dan aktivitas B yang mempunyai LSB maksimum; kemudian ditentukan bahwa aktivitas B bergantung pada aktivitas A atau aktivitas A harus dilaksanakan mendahului aktivitas B. Untuk jelasnya perlu diberikan contoh sederhana alokasi sumber-daya terbatas ini dengan menuliskan terlebih dahulu langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut : 1)

Menyusun jadwal dasar proyek dengan EF dan LS tiap-tiap aktivitas

2)

Menentukan harga EFmin dan LSmaks dari aktivitas-aktivitas yang mengalami konflik, dan menambahkan hubungan ketergantungan diantara kedua aktivitas yang bersangkutan.

3)

Menyusun network yang baru dengan memperhatikan pula tambahan

USULAN TEKNIS

E - 52

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

hubungan ketergantungan seperti tersebut pada butir 2. 4)

Menyusun jadwal yang baru berdasarkan network yang telah disusun pada langkah 3 menurut jadwal dasarnya

5)

Jika masih terdapat aktivitas yang konflik, langkah butir 2 sampai dengan 4 diulangi kembali sampai teratasi seluruhnya yang berarti alokasi sumber terbatas ini telah mencapai optimum

i.

Analisa Time Cost Trade Off Pada sub bab diatas telah diuraikan bagaimana membuat jadwal alokasi

sumber daya dihubungkan dengan jaringan kerja yang direncanakan, namun belurn mengetengahkan masalah hubungan antara waktu dengan biaya (cost). Dalam bab ini akan dikemukakan di dalam perencanaan awal suatu proyek di samping varlabel waktu dan sumber daya, maka variabel biaya (cost) tak dapat dilupakan peranan pentingnya. Biaya (cost) merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen, dimana biaya yang mungkin timbul harus dikendalikan seminimum mungkin. Pengendalian biaya harus memperhatikan faktor waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan atau aktivitas pendukungnya. Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada waktu normalnya dalam hal ini pengawas dihadapkan kepada masalah bagaimana mengawasi penyelesaian proyek dengan biaya yang minimal. Oleh karena itu perlu dipelajari terlebihb dahulu hubungan antara waktu dan biaya (cost)/(time cost

relation ship). Dan analisa mengeanai pertukaran antara waktu dan biaya disebut analisa pertukatran waktu dan biaya (Cost)/(Time Cost Trade Off Analysis atau disingkat TCTO analysis). USULAN TEKNIS

E - 53

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

a)

Hubungan antara Waktu (Time) dan Biaya (Cost) Seperti telah kita kenal ada dua macam biaya proyek yaitu : a.

Biaya langsung (Direct Cost) yaitu semua biaya yang dapat dinyatakan keterlibatannya secara langsung didalam aktivitasaktivitas proyek seperti biaya bahan, pekerja dan peralatan.

b.

Biaya tak langsung (Indirect Cost) yaitu semua biaya proyek yang tidak dapat dinyatakan ketsrlibatannya secara langsung didalam aktivitas-aktivitas pendukung proyek seperti upah/ gaji, bunga investasi, bonus dan lain-lain.

Gambar E -22 Hubungan Antara Waktu Dengan Biaya

Apabila waktu penyelesaian suatu aktivitas dipercepat, maka biaya langsung akan bertambah sedangkan biaya langsung akan berkurang. Hubungan antara Waktu dan Biaya

USULAN TEKNIS

E - 54

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Pertambahan biaya langsung (direct cost) untuk mempercepat suatu aktivitas persatuan waktu disebut Cost-slope sehingga :

Cost Slope

= biaya ( cost ) per satu satuan waktu, untuk memperpendek penyelesaian proyek/ aktivitas = perbandingan antara pertambahan biaya dengan percepatan waktu penyelesaian =

Cost Slope =

b)

crash cost - normal cost normal duration - crash duration

∆C ∆t

Hal-hal khusus mengenai hubungan antara waktu dan biaya (cost) Gambar dibawah ini menunjukkan perilaku hubungan antara waktu dan

biaya. Dalam hal ini kurva perkiraan digambarkan sebagal suatu garis lurus dan kurva yang sebenarnya digambarkan sebagai suatu garis yang terputus-putus. Dalam hal ini waktu dapat dikurangi dengan tambahan biaya yang relatif rendah. Waktu yang dibutuhkan untuk proyek ini dapat dikurangi dari titik L meajadi titik Vu, sedangkan biaya naik dari titik P hingga titik Q.

USULAN TEKNIS

E - 55

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Gambar

E -23 Hubungan Antara Waktu Dengan Biaya, Dimana waktu Dapat

Dikurangi Dengan Penambahan Biaya Yang relative rendah Untuk menentukan bentuk kurva waktu dan biaya yang sebenarnya (yang digambarkan oleh garis putus-putus) terutama dalam proyekproyek yang mempunyai ribuan aktivitas adalah rumit. Berdasarkan alasan ini maka dipergunakanlah garis perkiraan linier, yaitu garis lurus yang menghubungkan titik normal (normal point) dengan titik cepat/jenuh (crash point). Meskipun hal ini mengandung ketidak tepatan kesalahan ini tidak besar artinya . Gambar E.23 memberikan perilaku hubungan waktu dan biaya yang sebaliknya dari yang ditunjukkan dalam Gambar E.22. Disini pengurangan waktu dari titik L menjadi titik K hanya dapat dicapai dengan menambah biaya dari titik P hingga titik Q. Biaya dalam hal ini bertambah dengan jumlah yang relatif lebih besar jika dibasdingkan dengan berkurangnya waktu. Jadi dapat dikatakan bahwa biaya untuk mempercepat selesainya aktivitas ini cukup mahal.

Gambar

E -24 Hubungan Waktu Dengan Biaya, Dimana Waktu Dapat

Dikurangi Dengan Penambahan Biaya Yang Relatif Tinggi

USULAN TEKNIS

E - 56

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Bila penyelesaiannya

dalam

suatu

proyek

dari

waktu

normalnya

diharuskan

mempercepat

dimana

aktivitas-aktivitas

waktu yang

digambarkan dalam Gambar E.22 dan Gambar E.23 merupakan sebagian dari jalur kritisnya, maka pertama-tama usaha yang harus dilakukan adalah mempercepat aktivitas yang diperlihatkan dalam Gambar E.22 karena dengan demikian dapat mengurangi waktu dengan biaya yang relatif tidak mahal. Sebaliknya tindakan yang diperlihatkan dalam Gambar E.23 baru dipergunakan apabila semua aktivitas-aktivitas lain yang mempunyai kurva hubungan waktu dan biaya yang lebih menguntungkan telah dipercepat maksimum.

Pertukaran Waktu dan Biaya (Cost)

c)

Dalam proses mempercepat penyelesaian proyek dengan melakukan penekanan (kompresi) waktu aktivitas, diusahakan agar pertambahan biaya (cost) yang ditimbulkan seminimum mungkin. Pengendalian biaya disini ditujukan pada biaya langrung (direct cost) karena biaya inilah yang akan bertanbah. Diaemping itu hanus diperhatikan pula bahwa kompresi hanya dilakukan pada aktivitas-aktifitas yang berada didalam lintasan kritis. Apabila kompresi dilakukan pada aktivitas yang tidak berada dilintasan kritis maka waktu penyelesaian proyek

secara keseluruhan tidak

akan

berkurang. Kompresi dilakukan lebih dahulu pada aktivitas-aktivitas yang punyai

cost slope terendah pada lintasan kritis. Selanjutnya langkah-langkah kompreai dapat dituliskan sebagai berikut : 1.

Susunlah jaringan kerja proyek dengan nuliskan cost slope dari masing-masing aktivitas.

2.

Lakukan kompresi pada aktivitas yang ada pada lintasan kritis dan yang mempunyai cost slope terendah.

USULAN TEKNIS

E - 57

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

3.

Susunlah kembali jaringan kerjanya.

4.

Ulangi lagi langkah kedua. Langkah kedua akan berhenti bila terjadi tambahan lintasan kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka langkah kedua dilakukan

secara

serentak

pada

semua

lintasan

kritis

dan

perhitungan cost slopenya dijumlahkan. 5.

Langkah keempat dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana aktivitas-aktivitasnya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompres lagi) sehingga pengendalian biaya telah optimum (crash). Ada beberapa macam sistem Analisa TCTO (Time Cost Trade Off)

yang dikenal yaitu : Penekanan waktu dan biaya sistem Jalur Kritis. Penekanan waktu dan biaya sistem Cut Set Penekanan waktu dan biaya sistem Pegas yang kesemuanya bertujuan sama yaitu untuk memperoleh penyelesaian proyek menjadi lebih cepat dengan penambahan biaya yang minimum (optimum

duration with minimum cost).

j.

Pengontrolan Proyek Rencana dan membangun adalah suatu aktivitas yang dinamis, yang

dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Karena itu pekerjaan (Work) yang telah selesai dan disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik dichek kembali ; 1)

apakah waktu yang direncanakan telah ditepati.

2)

akan ditepati atau dalam jangka panjang atau segera.

3)

nantinya akan ditepati ( jangka panjang ).

USULAN TEKNIS

E - 58

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Network

memberikan

keuntungan

dalam

hal

melaksanakan

pengontrolan ini, tidak hanya waktu di ruang-ruang aktivitas yang dicheck, melainkan juga ketergantungan/relasi antar aktivitas dapat dichek, di mana bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang dikehendaki.

a)

Jarak Waktu Kontrol Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang

waktu yaitu a. 1 sampai dengan 2 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang kritis atau yang mendekati kritis. b. 2 sampai dengan 4 minggu untuk aktivitas-aktivitas yang tidak kritis. b)

Cara MengontroL Dibedakan 3 cara mengontrol dan disajikan flow chart langkah-

langkah cara mengontrol sebagai berikut :

Cara mengontrol untuk sebuah aktivitas yang akan dimulai Cara mengontrol untuk sebuah aktivitas yang akan dimulai seperti pada gambar dibawah ini : Dapatkah pekerjaan ini dimulai?

tidak

ya

Ok

Alasannya? Ada Keterlambatan?

Solusi Pemecahan

Gambar E -25 FlowChart Cara Kontrol Untuk Sebuah Aktifitas Yang Akan Dimulai USULAN TEKNIS

E - 59

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Cara mengontrol untuk sebuah aktivitas yang seharusnya sudah dimulai

Pekerjaan yang seharusnya sudah mulai

Apakah Pekerjaan sesuai termin mulainya

Tidak

Berapa lama terlambat? Ada Float?

tidak

ya

OK

Kenapa tidak mulai? Apa keterlambatannya dapat dikejar?

Tangani

Berapa lama terlambat? Kenapa? Apa prestasinya sampai waktu kontrol tercapai?

ya

tidak

OK

Apa prestasinya bisa dikejar? ya

OK

tidak

Berapa lama perpanjangan? Ada Float?

Tangani

Gambar

E -26 FlowChart Untuk Mengontrol Sebuah Aktifitas Yang

Seharusnya Sudah Mulai

USULAN TEKNIS

E - 60

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Cara mengontrol untuk sebuah aktivitas yang seharusnya sudah Sudah Selesai

Apakah pekerjaan yang seharusnya selesai sudah terselesaikan? ya

Ok

tidak

Sisa waktu sampai dengan terselesaikan? Alasan keterlambatan?

Solusi Pemecahan

Gambar

E -27 FlowChart Untuk Mengontrol Sebuah Aktifitas Yang

Seharusnya Sudah Selesai c)

Penanganan (Replanning) Penanganan (Replanning) harus dilakukan bila hasil test negatif. Dengan

dasar bahwa akhir proyek tak dapat diubah atau tak boleh sampai terganggu terdapat 2 cara penanganan yaitu :

Replanning dengan Percepatan Replanning dengan Perubahan Dalam praktek biasanya replanning ini tak dapat dilaksanakan hanya dengan instruksi saja, melainkan sehubungan dengan ketergantungan yang komplek satu sama lain antara semua bagian dan personalia yang terlibat dalam

USULAN TEKNIS

E - 61

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

perencanaan dan pelaksanaan proyek. Semua yang berkepentingan dengan proyek harus diikutsertakan. Rapat koordinasi proyek diadakan 1 kali seminggu dan bila perlu diadakan 2 kali seminggu tergantung jenis pekerjaan dan kompleksitas pekerjaan. Sebelum rapat perlu disiapkan semua data-data kemajuan fisik sampai saat terakhir harus lengkap. Data yang akurat menghasilkan decision yang jitu

Replanning dengan Percepatan Tujuan - dalam proses yang tidak diubah, termin-termin pekerjaan yang belum selesai harus dikejar, dengan : Meningkatkan Kapasitas o menambah mesin-mesin/ peralatan o menambah orang. Prestasi Tambahan o Iemburan o kerja di hari libur o kerja around the clock

Replanning dengan Perubahan Replanning dengan perubahan yaitu dengan mengubah jaringan kerjanya sejauh seara teknis memungkinkan : o beberapa aktivitas bisa dilakukan dalam waktu bersamaan o aktivitas yang bukan penghalang bisa dilaksanakan lebih dahulu o pekerjaan yang telah jadi routine dapat dipercepat.

d)

Kurva-S (S- Curve) Beberapa cara pemantauan (monitoring) yang telah diuraikan sebelumnya

menitik beratkan kepada pemantauan (monitoring) aktivitas, prestasi yang USULAN TEKNIS

E - 62

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

dihubungkan dengan variabel waktu. Sedangkan pemakaian diagram Kurva-S lebih menitik beratkan untuk pemantauan pelaksanaan proyek ditinjau dari segi biaya dan prestasi kerja. Sumbu X merupakan skala waktu, sedang pada sumbu Y merupakan skala biaya/ prestasi. Diagram kurva-S merupakan representasi dari sebuah proyek, sub proyek atau kumpulan aktivitas yang dapat dibuatkan kurva-S nya. Cara membuatnya adalah selalu dikaitkan dengan jadwal aktivitas. Apabila kurva-S ini dikaitkan dengan Diagram Skala Waktu (TSD/ Time Scaled Diagram), maka keduanya merupakan alat yang paling efektif untuk memonitor besaran waktu yang telah dipakai, prestasi kerja yang telah dicapai dan yang telah dibelanjakan. Kurva-S bisa ditampilkan dengan kurva SD (Saat Dini) atau Earliest Cost

Curve dan dengan kurva SL (Saat Lambat) atau Latest Cost Curve. Kedua kurva-S itu berfungsi membatasi perilaku kurva-S yang sebenarnya, yang berarti kurva-S yang sebenarnya akan terletak diantara kurva SD dan SL. Bila aktivitas-aktivitas dalam proyek banyak float-nya, maka bentuk kedua kurva SD dan SL akan makin berjauhan. Sebaliknya bila float-nya makin sedikit, maka bentuk kurva SD dan SL makin mendekati dan bila semua aktivitas kritis (artinya tak ada float sama sekali = semua kritis) maka kurva SD dan SL menjadi satu-S saja. Disini perilaku perkembangan proyek dapat dilihat kecenderungannya secara dini. Sehingga berguna untuk pengawas di dalam mengevaluasi Proyek.

USULAN TEKNIS

E - 63

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

S-CURVE 100 90

Biaya/ Nilai Kumulatif (%)

80 70 60 50 40 30 20 10 0 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Waktu (Minggu)

Kurva Saat Lambat (SL)

Kurva Saat Dini (EL)

Nilai Aktual

Biaya Aktual

Gambar E -28 Konstrol Dengan S-Curva Bila terlihat kurva-S yang sebenarnya cenderung keluar batas SD dan SL, maka pengawas sudah dapat mengambil langkah-langkah penanganannya

k.

Penyusunan Pedoman kendali Mutu Pekerjaan Guna memperoleh mutu yang handal dari pembangunan infrastruktur,

diperlukan langkah-langkah pendekatan terhadap segala aspek

yang akan

mempengaruhi tercapainya kehandalan mutu tersebut. Beberapa system standar yang diperlukan dalam rangka pencapaian kehandalan mutu konstruksi adalah : 

Quality Assurance



Quality Control Circle



ISO 9000 & SNI terkait



Total Quality Management



Sistem Mutu menurut spesifikasi teknik

USULAN TEKNIS

E - 64

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Dan lain sebagainya.



Sehubungan dengan besarnya cakupan sektor yang harus ditangani dan ditetapkan

indikatornya,

dalam

hal

ini

Konsultan

akan

membatasi

pada

pengendalian mutu pekerjaan konstruksi. Diagram penilaian dan pencapaian mutu konstruksi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

DIREKTORAT JENDERAL DILINGKUNGAN DEPARTEMEN PU

KONTRAK

Spesifikasi & Gambar

PHO

FHO

Kegiatan Pengendalian Mutu

PRODUKSI

Spesifikasi Pengendalian & Mutu

KEGIATAN KONSTRUKSI

KONSTRUKSI BERMUTU

Sistem QA

Tim Penilai Mutu

Sistem Penilaian Mutu Konstruksi

Gambar E -29 Diagram Penilaian dan Pencapaian Mutu Penerapan system pengendalian mutu konstruksi dilakukan dengan membuat model sebagai checklist yang memuat semua aspek terkait, seperti tabel di bawah ini:

USULAN TEKNIS

E - 65

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Tabel E - 4 Checklist yang memuat semua aspek terkait Penerapan system pengendalian mutu konstruksi

No

ASPEK

SISTEM

.

KONSTRUKSI

PENILAIAN

MUTU BOBOT ( % )

Nilai Bobot Item ( % )

Bk

Bi

Mi

DATA UMUM

A

SISTEM MANAJEMEN MUTU

20%

a1

Sertifikat ISO 9000 (SNI)

25

a2

Sistem Perencanaan Manajemen Mutu

20

a3

Sistem Pengarsipan Kontrol Mutu

10

a4

Sistem Keselamatan Kerja

10

a5

Sistem penanganan Pekerjaan yg Tidak

10

a6

Memenuhi

25

Hasil Audit Mutu B

20%

b1

ALAT UJI MUTU

25

b2

Alat uji mutu bahan dasar

25

b3

Alat uji mutu percobaan campuran

25

b4

Alat uji mutu bahan jadi

25

Uji tera peralatan laboratorium

USULAN TEKNIS

E - 66

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

No

ASPEK

SISTEM

.

KONSTRUKSI

PENILAIAN

MUTU BOBOT ( % )

Nilai Bobot Item ( % )

Bk C

Bi

Mi

20%

c1

SISTEM SELEKSI PERSONIL

30

c2

Petugas inti kontraktor

10

c3

Keterlibatan kantor pusat/cabang

10

c4

Petugas monitoring manajemen mutu

20

c5

Petugas pengendali mutu

20

c6

Operator alat berat

10

Tenaga teknisi lainnya D

20%

d1

ALAT-ALAT BERAT

30

d2

Kelengkapan alat berat

40

d3

Kondisi alat berat

30

Jumlah dan jenis alat berat E

10%

e1

DOKUMEN

e2

PERUBAHANNYA

25

e3

Dokumen kontrak

25

e4

Gambar Desain

10

e5

Spesifikasi Teknik

10

USULAN TEKNIS

PROYEK

DAN

30

E - 67

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

No

ASPEK

SISTEM

.

KONSTRUKSI

PENILAIAN

MUTU BOBOT ( % )

Nilai Bobot Item ( % )

Bk

Bi

Mi

Contract Change Order F

10%

Addendum

GANGGUAN/HAMBATAN DARI LUAR

TOTAL 100 %

Indikasi penerapan mutu dalam pelaksanaan konstruksi akan diperoleh dari penilaian kinerja system mutu di atas yaitu : NKM = Σ mi x Bi x Bk

Dimana : o

NKM dibawah 50 %

o

NKM diantara 50 % - 75 %

:

o

NKM diatas 75 %

sangat baik

USULAN TEKNIS

:

:

kurang baik baik

E - 68

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

l.

Aktivitas Pelaksanaan Supervisi Kegiatan supervisi pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan oleh

Konsultan Supervisi mencakup :

A)

Kegiatan Pra-Konstruksi Kegiatan pra-konstruksi yang akan dilaksanakan pada umumnya menyangkut

kegiatan proses tender kontraktor meliputi kegiatan penyiapan paket-paket pekerjaan; penyiapan dokumen lelang termasuk penyiapan gambar konstruksi, spesifikasi teknik maupun BOQ; prakualifikasi kontraktor; penjelasan pekerjaan; evaluasi calon pemenang serta penyiapan dokumen kontrak. B)

Kegiatan Saat Pelaksanaan Konstruksi Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melaksanakan aktivitas

supervisi konstruksi pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan : -

Evaluasi jadwal pelaksanaan konstruksi yang telah disusun oleh kontraktor,

sehingga

ketepatan

waktu

pelaksanaan

dapat

dikendalikan. -

Meneliti dan mengevaluasi semua usulan rencana kerja dan dokumen-dokumen

yang

berhubungan

dengan

implementasi

proyek dan pekerjaan konstruksi yang diserahkan kontraktor untuk disetujui. -

Mengoptimasikan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi agar diperoleh biaya pekerjaan yang paling ekonomis.

-

Meneliti gambar konstruksi dan perhitungan yang disiapkan oleh kontraktor.

USULAN TEKNIS

E - 69

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

-

Menyiapkan format Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan

Check List Pengawasan Pekerjaan, dalam hal ini dapat diterapkan Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau disebut juga Rencana Mutu Kontrak (RMK). -

Menetapkan cara kerja test bahan konstruksi dan mengevaluasi hasil tesnya.

-

Meneliti dan menginspeksi kualitas material/bahan dan peralatan yang dipakai oleh kontraktor.

-

Memeriksa spesifikasi teknis untuk setiap kegiatan pelaksanaan konstruksi.

-

Mengevaluasi

dan

meneliti

pekerjaan

tambah/kurang

jika

diperlukan. -

Memberikan pengarahan pada rencana pengadaan dan kuantitas dari bahan konstruksi.

-

Melakukan inspeksi ke pabrik penyalur bahan konstruksi dan peralatan jika diperlukan.

-

Menyiapkan laporan inspeksi, test dan aktivitas supervisi.

-

Pengawasan yang teliti dalam pelaksanaan konstruksi.

-

Terhadap Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan isi SPK atau Surat Perjanjian Kontrak (SPK) dikenakan sanksi

atau

teguran

atau

peringatan.

Sebelum

teguran

dikeluarkan, Konsultan membuat surat pemberitahuan/instruksi kepada Kontraktor dan tembusan kepada Pemimpin Proyek. Apabila

Kontraktor

tidak

melaksanakan

isi

surat

pemberitahuan/instruksi dari Konsultan, maka Pemimpin Proyek akan mengeluarkan Surat Teguran I. Apabila Surat Teguran I USULAN TEKNIS

E - 70

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

tidak dilaksanakan oleh Kontraktor dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, maka Konsultan membuat rekomendasi kepada Pemimpin Proyek untuk dikeluarkan Surat Teguran II. -

Mengevaluasi usulan dokumen pembayaran bulanan yang diajukan oleh kontraktor.

-

Memeriksa gambar terlaksana (as-build drawing) kontraktor.

-

On the job training kepada staff proyek dalam pelaksanaan kegiatan supervisi konstruksi.

-

Membuat progress pekerjaan kontraktor dalam bentuk audio visual.

Penjabaran lebih lanjut terhadap pelaksanaan supervisi konstruksi tersebut diuraikan dalam penjelasan berikut : a).

Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor

Tim supervisi akan mengevaluasi rencana kerja (Schedule) kontraktor untuk disesuaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi seperti waktu yang tersedia, kondisi cuaca, ketersediaan peralatan, ketersediaan tenaga kerja dan material. Selain itu urutan-urutan pekerjaan juga harus diperhatikan di dalam penyusunan rencana kerja yang akan dimintakan persetujuan kepada direksi yang nantinya dapat dipakai sebagai dasar rencana kerja secara keseluruhan agar dapat diperoleh cara kerja yang efektif dan efisien. Jadwal Kerja Kontraktor yang dibuat juga tidak terlepas dari pedoman dasar yang telah dibuat yakni Rencana Konstruksi (Construction Plan). Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja ini harus terus menerus dilakukan untuk dapat tercapainya jadwal seperti yang diinginkan. Pada evaluasi jadwal kerja ini dapat dilakukan revisi-revisi dan

USULAN TEKNIS

E - 71

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

perubahan atau pembaharuan apabila timbul keterlambatan pelaksanaan, untuk dapat dikejar dari sisa waktu yang telah disediakan.

b).

Evaluasi Perhitungan dan Gambar Konstruksi

Tim supervisi akan mengevaluasi analisis perhitungan selama desain atau desain

rehabilitasi,

serta

gambar

rencana

konstruksinya

sebelum

kontraktor memulai pelaksanaannya. Evaluasi ini dilakukan agar dalam pelaksanaannya

sudah

tidak

ada

kesalahan,

baik

daftar

keamanan

konstruksi, efisiensi biaya maupun kelayakan konstruksi. Tidak menutup kemungkinan pada tahapan evaluasi ini akan dilakukan koreksi, revisi modifikasi desain, agar didapatkan hasil yang lebih baik. Tim supervisi akan selalu melakukan koordinasi dengan Direksi untuk mendapatkan persetujuan hasil evaluasi.

c).

Tes Material

Tim supervisi, selain melaksanakan pengawasan pekerjaan lapangan secara visual, juga akan melakukan pengawasan kualitas material di laboratorium. Pengawasan ini dimaksudkan agar seluruh material yang dipakai untuk pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan seperti yang diuraikan di dalam dokumen kontrak, khususnya spesifikasi teknik. Teknisi laboratorium beserta

Supervisor

Konstruksi

akan

memonitor

pekerjaan-pekerjaan

laboratorium seperti : 

analisa test,



gradasi material,

USULAN TEKNIS

E - 72

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



test stability,



test kompaksi/kepadatan,



analisa formula campuran,



soundness test untuk agregat, dan



test-test laboratorium lainnya.

d).

Evaluasi Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan Tim leader supervisi akan secara rutin dan terus-menerus melakukan

pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor. Dalam pengawasan kualitas pekerjaan, konsultan akan melakukan checking terhadap metodologi pelaksanaan, kualitas bahan-bahan dan campuran yang dilakukan. Untuk beberapa pekerjaan khususnya konsultan akan meminta kepada kontraktor untuk melakukan test material maupun test laboratorium untuk mengetahui kekuatan material. Dan selanjutnya konsultan akan mengevaluasi hasil test laboratorium tersebut. Sedangkan

untuk

pengawasan

kuantitas

pekerjaan,

konsultan

supervisi akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 

melakukan pemeriksaan kuantitas material



melakukan pemeriksaan terhadap pengukuran yang dilakukan baik sebelum

maupun

sesudah

pelaksanaan

konstruksi

(joint

measurement).

USULAN TEKNIS

E - 73

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

e).

Supervisi Konstruksi Pengawasan merupakan bagian pokok dari program kerja konsultan

yakni berupa monitoring secara kontinyu segala pekerjaan kontraktor serta hasilnya. Metode pelaksanaan kerja kontraktor dimonitor agar sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam spesifikasi, dan apabila terdapat cara pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada, kontraktor harus dapat menjelaskan dan memberikan argumentasi bahwa metode pekerjaan yang diterapkan tidak akan mengurangi kualitas pekerjaan. Inspektor ataupun anggota tim supervisi yang lain akan membuat laporan harian mengenai pelaksanaan konstruksi, tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi kuantitas hasil pekerjaan dan bilamana perlu konsep dan sket gambar serta ukuran, serta total kuantitas, kondisi cuaca serta kondisi lokasi pekerjaan. Pekerjaan pengawasan akan dilakukan secara teliti dan terkendali untuk masing-masing item pekerjaan dengan menggunakan prosedur pengawasan yang lazim digunakan dan dengan menggunakan tata cara dan flow chart yang berlaku. Pengawasan detail akan dilakukan terhadap pekerjaan utama. Selama kontraktor melaksanakan pekerjaan, tim supervisi akan selalu memonitor mengenai pembuatan profil konstruksi (Uitzet), pengukuranpengukuran awal, kualitas material, pemadatan, kadar air material, gradasi material, pekerjaan shoulder (bahu jalan), saluran tepi dan lain-lain. Tim supervisi akan secara bersama memonitor, memberikan saran-saran teknis apabila diperlukan dan tindakan alternatif yang biasa ditempuh apabila terdapat kesulitan-kesulitan pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan struktur akan dilakukan monitoring terhadap kestabilannya, pelaksanaan campuran dan komposisi campuran dan lain-lain. USULAN TEKNIS

E - 74

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Hasil pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam catatan Buku Harian Lapangan (BHL) yang dilakukan baik pada saat awal, selama dan setelah pekerjaan dilaksanakan. Pengukuran kuantitas hasil pekerjaan akan dilakukan

bersama-sama

Konsultan,

Kontraktor

dan

pihak

Pemimpin

proyek/bagian proyek dimana pengukuran ini dilakukan setelah pekerjaan tersebut dan dapat diterima baik dari segi hasil pekerjaan (performance) maupun mutu, pelaksanaan pekerjaan. Prosedur pembayaran yang dilakukan akan mengikuti ketentuan yang disebutkan didalam dokumen kontrak, terutama menginduk pada spesifikasi (persyaratan khusus) atau pada buku dokumen Kontrak fisik. Bagan alir (flow chart) Proses Bagan Alir Kerja Lapangan tim supervisi disajikan pada gambar dibawah ini.

USULAN TEKNIS

E - 75

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Gambar E -30 Bagan Alir Pekerjaan Lapangan

USULAN TEKNIS

E - 76

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Tahapan dan Prosedur pengawasan dan pelaksanaan supervisi konstruksi untuk berbagai jenis kegiatan pekerjaan lapangan adalah sebagai berikut:

Pre Construction Meeting Penyelenggaraan pre construction meeting, dimaksudkan untuk mempelajari lebih dalam hal-hal yang kurang atau tidak jelas tentang isi dokumen kontrak beserta kelengkapannya serta penjelasan dari kontraktor atas Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang dianggap belum jelas. Dengan demikian keraguan atau beda pendapat dalam penafsiran pasal-pasal dokumen kontrak dapat dihindari, demikian pula ketidak jelasan tentang Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang dibuat oleh kontraktor dapat dipahami sehingga terdapat kesamaan dalam pemahaman. Disamping itu dalam pertemuan tersebut kontraktor diminta untuk menjelaskan program kerja pelaksanaan, struktur organisasi kerja di lapangan dan mekanisme kerja, efisiensi dan efektivitas program kerja yang telah disusun serta bagian-bagian pekerjaan yang akan diserahkan kepada sub-kontraktor. Dalam membuat RMP atau RMK kontraktor sekurang-kurangnya menjelaskan tentang uraian singkat pekerjaan, organisasi pelaksana kontraktor, rencana kerja pelaksanaan oleh kontraktor dilengkapi dengan bagan alurnya, standar prosedur dan standar desain yang akan digunakan, inspeksi dan test yang akan dikerjakan. Pekerjaan Persiapan Dalam pekerjaan persiapan ini, Konsultan akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan kontraktor menyangkut :

USULAN TEKNIS

E - 77

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Penyiapan Kantor Lapangan Kontraktor, termasuk system sanitasi,

penerangan,

gudang

penyimpanan

material

konstruksi dan bengkel peralatan. •

Ruang kerja pengawas (Direksikeet)



Penyiapan papan nama proyek.



Penyiapan jalan kerja dan bangunan sementara.



Mobilisasi peralatan dan SDM.



Penyiapan gambar kerja.



Pengadaan dan pengujian bahan konstruksi.

Pekerjaan Pengukuran Lapangan (Uitzet) Pekerjaan pengukuran ini dilakukan baik untuk pengukuran ulang maupun pengukuran tambahan untuk memperoleh gambaran yang lebih realistis atas keadaan lapangan kondisi terakhir. Sebelum melaksanakan pengukuran, kontraktor harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas Pekerjaan untuk memulai pekerjaan. Kontraktor harus memelihara benchmark (BM) yang telah ditunjuk dan bilamana diperlukan harus membuat penambahan patok-patok tetap sebagai patok bantu dalam melakukan kegiatan pengukuran. Kegiatan

pengecekan

patok

benchmark

serta

kegiatan

pengukuran,

termasuk metode perhitungan hasil ukur maupun hasil gambar harus dilakukan sesuai dengan pedoman atau standar prosedur pengukuran yang berlaku dan disetujui. Selanjutnya hasil dari pengukuran ini akan digunakan untuk pembuatan Gambar Kerja serta pembuatan Mutual Check 0% (MC–0).

USULAN TEKNIS

E - 78

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Pembuatan dan Pemeriksaan Gambar Kerja Yang dimaksud dengan Gambar Kerja adalah gambar dari bagian-bagian disain konstruksi yang dibuat lebih jelas dengan skala gambar yang lebih besar, sehingga dapat memperlihatkan bagian-bagian yang terkecil, yang harus dikerjakan dan dapat digunakan secara langsung sebagai tuntunan para tenaga kerja trampil untuk melaksanakan pekerjaannya. Gambar Kerja yang dibuat harus mengikuti ketentuan atau mengacu pada pedoman membuat gambar teknik yang berlaku (bentuk simbol-simbol gambar, ukuran huruf dan angka, maupun tanda-tanda lainnya). Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Gambar Kerja tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi pekerjaan.

Penyiapan Buku Harian Lapangan, Buku Pengawasan Yang dimaksud dengan Buku Harian Lapangan (BHL) adalah buku yang disediakan oleh Kontraktor yang digunakan untuk mencatat kegiatan, peristiwa, kejadian yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan, yang terjadi setiap hari di lapangan pekerjaan. Yang dimaksud dengan Buku Pengawasan adalah buku yang disediakan oleh Kontraktor yang digunakan oleh Pengawas Pekerjaan untuk mencatat kegiatan, peristiwa atau kejadian yang menyangkut pengawasan pekerjaan yang terjadi setiap hari di lapangan. Termasuk disini adalah pemberian petunjuk dan pengarahan dari Konsultan agar pelaksanaan pekerjaan benarbenar berlangsung sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Dalam Buku Harian, Kontraktor harus mencatat semua kegiatan, diantaranya adalah: USULAN TEKNIS

E - 79

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Penerimaan material konstruksi



Kegiatan pekerjaan konstruksi yang dilakukan



Penggunaan alat-alat kerja



Jumlah tenaga kerja



Progres pekerjaan yang telah dicapai



Kejadian-kejadian baik yang mengganggu maupun yang tidak mengganggu kegiatan lapangan



Keadaan cuaca atau hari hujan



Dan lain-lain kegiatan

Dalam Buku Pengawasan, Pengawas Pekerjaan/Konsultan akan mencatat semua kegiatan atau peristiwa yang berkaitan dengan pengawasan dan pengendalian pekerjaan, diantaranya adalah: •

Persetujuan rencana kerja kontaktor yang rinci, metode pelaksanaan, setting out/uitzet, pekerjaan yang selesai dan memenuhi persyaratan.



Petunjuk atau arahan bagi pelaksana pekerjaan, agar pelaksanaan pekerjaan atau mutu pekerjaan jangan sampai menyimpang.



Teguran atau peringatan kalau terjadi penyimpangan atau keterlambatan.



Penolakan terhadap bahan material yang akan digunakan atau hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan persyaratan.

Disamping hal tersebut diatas, Konsultan akan menyiapkan format Laporan harian, Mingguan, Bulanan maupun checklist Pengawasan Pekerjaan untuk

USULAN TEKNIS

E - 80

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

diisi oleh Kontraktor maupun Pengawas Pekerjaan, termasuk komentar Konsultan.

Pekerjaan Sementara atau Darurat Konsultan supervisi akan melakukan pengawasan dan pengarahan kepada Kontraktor atas pekerjaan sementara atau darurat yang dilaksanakan. Berbagai pekerjaan sementara yang mungkin terjadi diantaranya adalah: •

Pekerjaan dewatering atau pengeringan



Pembuatan saluran pengelak



Pembuatan tanggul pengelak



Pembuatan/perbaikan jalan/jembatan



Pembuatan kerangka penyangga atau perancah



Dan lain-lain.

Penempatan dan Pengujian Bahan Konstruksi Supervisi yang dilaksanakan Konsultan dalam kegiatan ini adalah agar Kontraktor dalam menempatkan/menyimpan bahan konstruksi pada tempat yang memenuhi persyaratan, sebelum bahan tersebut digunakan yakni aman, tidak mengganggu lingkungan dekat dengan tempat penggunaan bahan tersebut dan terlindung dari gangguan hujan dan sebagainya. Sedangkan pengujian bahan konstruksi dengan cara menerapkan tatacara dalam standar prosedur pengujian yang telah disepakati. Bahan yang akan digunakan harus lulus dari pengujian mutu bahan dan hasil pengujian dicatat dan disimpan dengan baik dan tertib karena akan menjadi bagian dari bukti pelaksanaan pekerjaan.

USULAN TEKNIS

E - 81

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Pemeriksaan dan Pemasangan Setting Out(Uitzet) Konsultan akan melakukan supervisi terhadap pemasangan profil yang dibuat dari kayu dan papan, disekitar atau dekat dengan rencana tapak bangunan yang menunjukkan araah sumbu atau trase dari bangunan yang akan dibangun, dan atau kedudukan elevasi tertentu sebagai pembanding elevasi bangunan

yang

akan

dibangun,

serta

menunjukkan

rencana

bentuk

bangunannya. Pemasangan setting out/uitzet ini didasarkan pada gambar situasi dan denah serta gambar potongan dari bangunan yang akan dibangun. Kontraktor harus selalu memelihara kedudukan setting out/uitzet yang telah didirikan dan telah disetujui Pengawas Pekerjaan.

Pekerjaan Pondasi Yang dimaksud dengan pekerjaan pondasi adalah konstruksi bangunan yang terletak dibagian bawah yang merupakan bangunan yang menyangga konstruksi diatasnya. Pada umumnya konstruksi pondasi terletak dibawah permukaan tanah. Mengingat pada pekerjaan pengairan konstruksi pondasi banyak yang terletak dibawah permukaan air, maka Konsultan akan memberi perhatian tersendiri terhadap pembangunan pondasi yang terletak dibawah air. Peletakan konstruksi pondasi harus benar-benar memperhatikan kondisi tanah setempat sesuai dengan hasil penyelidikan geoteknikal sebelumnya. Apabila ditemui bahwa kondisi tanah untuk peletakan pondasi berbeda dengan hasil

penyelidikan tanah

sebelumnya,

Kontraktor

diwajibkan

melaporkan kepada Pengawas Pekerjaan dan konsultan untuk dilakukan tindakan seperlunya. USULAN TEKNIS

E - 82

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Bilamana diperlukan, Kontraktor harus membuat bangunan sementara yang dibutuhkan (misal: dewatering, tanggul sementara, dll). Apabila ada penggalian tanah dan atau dewatering, Kontraktor harus menempatkan hasil galian dan pembuangan air sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lingkungan setempat. Dilihat dari bentuk konstruksi pondasi, pada umumnya terdiri dari : trapezium, plat beton (bentuk T terbalik), tiang pancang, sumuran, tiang strauss. Sedangkan dari jenis konstruksinya, pada umumnya terdiri dari: pasangan batu kali, konstruksi beton bertulang, konstruksi beton siklop. Untuk menjaga dan memelihara mutu pelaksanaan untuk setiap jenis konstruksi pondasi, Kontraktor harus melakukan tindakan :



Pondasi Pasangan Batu, mengikuti standar prosedur untuk:



Pembuatan campuran spesi



Penyusunan pasangan batu



Pondasi Konstruksi Plat Beton Bertulang, sesuai standar prosedur untuk:



Pembuatan campuran beton



Pengadukan campuran beton



Pengecoran beton



Pengujian mutu beton



Pembuatan cetakan beton



Pemasangan besi beton



Pembongkaran cetakan beton



Pemeliharaan beton setelah dicor.

USULAN TEKNIS

E - 83

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Pondasi Tiang Pancang Beton, sesuai dengan prosedur untuk:



Pembuatan tiang pancang beton bertulang



Pengangkutaan tiang pancang beton



Pemancangan tiang pancang beton



Pemasangan atau instalasi peralatan pancang



Penggunaan atau pengoperasian peralatan pancang



Pemotongan sisa tiang pancang



Uji beban tiang pancang



Pondasi Tiang Pancang Strauss Beton, sesuai dengan prosedur untuk:



Pembuatan beton bertulang



Pembuatan sumuran dengan mesin bor



Standar prosedur penggunaan peralatan bor tanah



Pondasi Sumuran, sesuai dengan prosedur untuk :



Pembuatan sumuran dalam tanah



Pembuatan dinding sumuran



Pemasangan dinding sumuran ke dalam sumur tanah



Pembuatan dan pengecoran beton siklop



Penggunaan atau pengoperasian peralatan untuk pengangkatan dan pemasangan dinding sumuran.

USULAN TEKNIS

E - 84

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Pekerjaan Galian Tanah Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah penggalian tanah yang berada tidak didalam air, termasuk didalamnya galian tanah untuk penempatan suatu bangunan. Pengawasan yang dilakukan Konsultan dalam tahap persiapan mencakup kegiatan: 

Melakukan pemeriksaan terhadap metode pelaksanaan yang disiapkan oleh Kontraktor, termasuk urutan dan jenis kegiatan yang akan dilakukan serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.



Melakukan pemeriksaan gambar kerja Kontraktor



Memeriksa kesiapan peralatan Kontaktor yang akan dipakai untuk menggali, mengangkut dan membuang hasil galian (excavator, bulldozer,

dumptruck, dll). 

Melakukan pemeriksaan setting out/uitzet.



Memeriksa pekerjaan sementara (jika diperlukan).



Memeriksa rencana lokasi tempat pembuangan hasil galian.

Selama pelaksanaan pekerjaan penggalian, Konsultan akan melakukan supervisi dengan berpedoman atas standar prosedur yang berlaku mencakup kegiatan: 

Galian tanah biasa, pasir atau lumpur



Peledakan atau pemecahan batu, termasuk perijinan dari instansi terkait.



Pengambilan dan pengangkutan hasil galian



Pengoperasian masing-masing peralatan yang digunakan



Penempatan hasil galian di tempat buangan.

USULAN TEKNIS

E - 85

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Kemajuan pekerjaan yang dilakukan dibandingkan dengan metode pelaksanaan yang telah disusun dalam tahap persiapan dan apabila terjadi keterlambatan, Kontraktor diminta untuk melakukan revisi terhadap jadwal pekerjaan dalam rangka mengejar keterlambatan yang terjadi.



Apabila

pekerjaan

penggalian

dilakukan

dengan

tenaga

manusia,

Konsultan akan mengawasi agar tenaga yang dipekerjakan memang cukup terampil untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 

Hasil kerja penggalian harus sesuai dengan gambar kerja seperti yang telah direncanakan.



Apabila pengangkutan hasil galian menggunakan jalan umum, Konsultan akan selalu mengawasi agar Kontraktor selalu memelihara jalan umum tersebut dan hasil galian tidak tercecer di jalan.



Melakukan pemeriksaan terhadap Buku Harian Lapangan (BHL) yang dibuat oleh Kontraktor.

Pekerjaan Pemasangan Pipa Yang dimaksud dengan pekerjaan pipa adalah pekerjaan pemasangan pipa untuk keperluan saluran air, termasuk perlengkapannya (sambungan, valve, dll). Untuk pekerjaan pemasangan pipa, Konsultan akan melakukan supervisi terhadap Kontraktor meliputi: 

Bahwa pipa dan perlengkapan yang digunakan harus sesuai dengan standar yang disetujui.



Metode pemotongan dan penyambungan pipa harus dikerjakan sesuai dengan standar yang berlaku.

USULAN TEKNIS

E - 86

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Penyetelan pipa harus sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknik yang disetujui.



Penempatan dan pemasangan pipa di tempat yang telah direncanakan harus sesuai dengan kedudukan setting out/uitzet dan gambar kerja.



Pipa yang telah dipasang harus dipelihara sesuai dengan standar yang berlaku.



Bilamana

pipa

dan

perlengkapannya

adalah

merupakan

produk

manufaktur, harus disertakan sertifikasi dari manufakturingnya. 

Spesifikasi teknik yang disebutkan dalam sertifikat manufakturingnya telah memenuhi ketentuan dalam spesifikasinya (ukuran atau dimensi baik kapasitas dan tipenya, jenis bahan yang digunakan).



Kedatangan pipa sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.



Pondasi pipa telah dinyatakan benar dan siap dibebani.



Pemasangan angker atau jangkar dalam pondasi telah sesuai dengan gambar kerja.



Prosedur pengangkutan pipa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.



Pemasangan pipa dan sambungannya memerlukan kecermatan sekali, maka prosedur pemasangannya harus sesuai dengan metode pemasangan dan spesifikasi teknik dan gambar kerja yang telah disetujui.

Pekerjaan Timbunan Tanah Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah pemilihan jenis bahan timbunan, pengambilan tanah dari sumbernya (borrow area), pemindahan atau transportasi tanah dari sumbernya ke tempat penimbunan, pemadatan tanah

USULAN TEKNIS

E - 87

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

hingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan (tanggul, pengaman pantai saluran irigasi, tanggul banjir, dll). Dalam pekerjaan timbunan tanah, Konsultan akan melakukan supervisi mencakup hal-hal sebagai berikut: ⇒

Agar kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuanketentuan

yang

tercantum

dalam

pedoman

spesifikasi

teknik,

khususnya untuk pekerjaan bidang pengairan yang berlaku. ⇒

Agar

pelaksanaan

pekerjaan

sesuai

dengan

disain/gambar

konstruksinya. ⇒

Pemadatan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan pemadatan baik tingkat pemadatan maupun tebal masing-masing lapisan tanah timbunan yang diijinkan ataupun ketentuan stripping dan clearing sebelum dilakukan pemadatan.



Jika diperlukan, dilakukan trial test pemadatan lapangan

dengan

menerapkan standar prosedur pemadatan yang berlaku. ⇒

Uji mutu pemadatan di lapangan maupun di laboratirium.



Apabila Kontraktor menggunakan jalan umum untuk pengangkutan bahan timbunan, Konsultan akan selalu memonitor penggunaan jalan umum tersebut sehingga tidak menimbulkan kerusakan dan tidak mengganggu lalu lintas.



Untuk menjaga atau memelihara mutu pekerjaan timbunan tanah, Konsultan akan melakukan tindakan/petunjuk kepada Kontraktor, yaitu: 

Sebelum dilakukan penimbunan tanah perlu dilakukan pengambilan contoh tanah dari borrow area untuk dilakukan pengujian mutu bahan timbunan.

USULAN TEKNIS

E - 88

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Agar diperkirakan bahwa volume yang terdapat dalam

borrow area yang disiapkan telah mencukupi sesuai dengan yang dibutuhkan. 

Kontraktor agar selalu menjaga mutu bahan timbunan khususnya kandungan airnya, agar dihindari terkena air hujan yang berlebihan atau terlalu lama terkena sinar matahari.



Apabila

pelaksanaan

pekerjaan

timbunan

tanah

dilakukan oleh tenaga manusia, maka kontraktor harus mempekerjakan

tenaga

kerja

yang

memiliki

keterampilan dalam bidang pengambilan, perataan dan pemadatan timbunan. 

Apabila

pelaksanaan

pekerjaan

timbunan

tanah

dilakukan dengan menggunakan peralatan berat, maka kontraktor agar menjaga kesiapan peralatan yang digunakan sesuai dengan manual OP peralatan tersebut. 

Pemadatan timbunan yang dilakukan didekat bangunan atau struktur harus dulakukan dengan berhati-hati sekali.

Pekerjaan Bangunan Konstruksi Yang dimaksud dengan bangunan konstruksi disini antara lain adalah:

USULAN TEKNIS



Konstruksi pasangan batu



Konstruksi beton siklop



Konstruksi beton bertulang



Konstruksi bronjong E - 89

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Sebelum pelaksanaan pekerjaan bangunan konstruksi, Konsultan akan memeriksa kesiapan pelaksanaan Kontraktor mencakup: 

Jadwal Pelaksanaan pekerjaan yang lebih rinci.



Metode pelaksanaan untuk setiap kegiatan, khususnya kesiapan penggunanaan peralatan, ketersediaan bahan konstruksi, ketersediaan tenaga kerja yang trampil agar tercapai hasil yang optimal.



Kesiapan Gambar Kerja yang detail lengkap dengan gamabar penjelasan dari bagian-bagian konstruksi yang akan dikerjakan.



Kesiapan bangunan sementara (jika diperlukan)



Setting out/uitzet, telah dipasang dan telah sesuai dengan posisi atau elevasi seperti dalam gambar rencana.



dan lain-lain.

Selama pelaksanaan

konstruksi, Konsultan akan melakukan supervisi

konstruksi antara lain adalah : •

Untuk Konstruksi Pasangan Batu 

Dijaga agar Kontraktor dalam membuat perbandingan campuran spesi sesuai dengan spesifikasi teknik yang dipersyaratkan.



Ukuran dan pemasangan batu sesuai dengan standar prosedur yang berlaku dan sesuai dengan ganbar kerja maupun bentuk profil yang disiapkan.

USULAN TEKNIS

E - 90

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Apabila dibuat siaran atau plesteran, campuran spesi untuk siaran atau plesteran sesuai dengan spesifikasi teknik dan pengerjaannya secara rapih dan bersih.



Untuk Konstruksi Beton Bertulang 

Pembuatan cetakan beton harus memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja, dari bahan yang telah ditentukan dan dengan dimensi seperti dalam Gambar Rencana dan harus dipasang sesuai dengan setting out/uitzet yang telah disetujui.



Apabila harus menggunakan Perancah, maka konstruksi perancah ini harus cukup kuat.



Pemotongan, penyambungan dan pembengkokan besi beton harus dikerjakan sesuai dengan gambar kerja pembesian yang telah disetujui.



Penyetelan, pemasangan dan pengikatan besi beton harus dikerjakan secara rapih, sesuai dengan petunjuk dalam gambar kerja pembesian serta sesuai dengan standar desain pemasangan besi beton yang berlaku.



Kontraktor agar selalu menjaga perbandingan campuran beton sesuai dengan spesifikasi teknik, dan selalu melakukan test atau pengujian campuran beton pada waktu yang ditentukan dengan menggunakan metode pengujian seperti yang ditentukan dalam spesifikasi teknik.

USULAN TEKNIS

E - 91

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Pengangkutan, pengadukan dan pengecoran beton harus dilakukan dengan secepatnya dan disuahakan dengan cara yang paling efektif.



Apabila

harus

dilakukan

penghentian

pengecoran

sebelum cetakan beton terisi penuh harus ditempat pemberhentian menurut standar yang berlaku. 

Penggetaran beton harus dilakukan secara merata di semua bagian dan dengan menggunakan alat penggetar yang telah disetujui.



Kontraktor harus melakukan pemeliharaan setelah pengecoran

beton

dilakukan

dengan

cara

selalu

membasahi dengan air. 

Pembongkaran cetakan beton dan perancah dilakukan setelah betonnya cukup keras dan cukup umur sesuai dengan metode pembongkaran yang berlaku.



Untuk Konstruksi Bronjong 

Pembuatan anyaman kawat bronjong agar supaya sesuai dengan gambar kerja.



Penempatan atau pemasangan bronjong kawat ditempat pekerjaan sesuai dengan profil yang telah dipasang.



Pengisian batu dalam bronjong harus dikerjakan secara efektif dan sesuai dengan spesifikasi teknik.



Penutupan dan pengikatan bronjong harus dikerjakan sesuai dengan standar yang berlaku.

USULAN TEKNIS

E - 92

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Pekerjaan Hidro Mekanikal Yang dimaksud dengan pekerjaan hidro mekanikal adalah pekerjaan besi profil atau baja untuk keperluan bangunan pengaman pantai dan jaringan irigasi Untuk pekerjaan besi profil atau baja, Konsultan akan melakukan supervisi terhadap Kontraktor meliputi: •

Bahwa profil yang digunakan harus sesuai dengan standar besi yang disetujui.



Metode pemotongan dan penyambungan profil besi (keeling atau las) harus dikerjakan sesuai dengan standar yang berlaku.



Penyetelan (montage) kerangka besi harus sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknik yang disetujui.



Penempatan dan pemasangan kerangka besi di tempat yang telah direncanakan harus sesuai dengan kedudukan setting out/uitzet dan gambar kerja.



Kerangka besi yang telah dipasang harus dipelihara sesuai dengan standar yang berlaku.



Bilamana

peralatan

hidromekanikal

adalah

merupakan

produk manufaktur, harus disertakan sertifikasi dari manufakturingnya. •

Standar prosedur pemasangan peralatan hidromekanikal harus diikuti

USULAN TEKNIS

E - 93

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Untuk pekerjaan pompa air, Konsultan akan melakukan supervisi dan pemeriksaan terhadap kebutuhan pompa air mencakup hal-hal sebagai berikut: •

Spesifikasi

teknik

manufakturingnya

yang telah

disebutkan memenuhi

dalam

sertifikat

ketentuan

dalam

spesifikasinya (ukuran atau dimensi baik kapasitas dan tipenya,

jenis

bahan

yang

digunakan

serta

alat

penggeraknya). •

Kedatangan pompa air sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.



Pondasi serta rumah pompa telah dinyatakan benar dan siap dibebani pompa air.



Pemasangan angker atau jangkar dalam pondasi telah sesuai dengan gambar kerja.



Prosedur pengangkutan pompa air sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.



Pemasangan pompa dan motornya memerlukan kecermatan sekali, maka prosedur pemasangannya harus sesuai dengan metode pemasangan dan spesifikasi teknik dan gambar kerja yang telah disetujui.



Bilamana pemasangan pompa air dilengkapi dengan rumah pompa, maka dalam rumah pompa ini harus disediakan peralatan

pengangkat

atau

alat

katrol

(baik

yang

digerakkan secara manual atau tenaga listrik).

USULAN TEKNIS

E - 94

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

On The Job Training kepada Staff Proyek Pelatihan ini akan dilakukan oleh Konsultan Supervisi pada saat pelaksanaan konstruksi dan langsung dilakukan dilapangan. Hal ini menyangkut cara pengawasan konstruksi, prosedur pemeriksaan mutu konstruksi, dan lain sebagainya.

9.

Tahap Setelah Konstruksi Setelah

pelaksanaan

pekerjaan

konstruksi

selesai

dikerjakan

oleh

Kontraktor, tugas dan tanggung jawab Konsultan Supervisi mencakup hal-hal sebagai berikut :

a.

Perhitungan Progres Pekerjaan Selesai (MC.100)

Evaluasi progress pekerjaan yang terakhir atau MC-100, dilakukan bersamasama antara Pihak Proyek, Konsultan maupun Kontraktor dengan melakukan peninjauan lapangan terlebih dahulu dan setelah itu dilakukan pembahasan atas progress yang telah dicapai. Dalam MC-100 hal-hal yang harus diperhatikan adalah: •

Kemungkinan adanya kelebihan/kekurangan volume pekerjaan pada bagian pekerjaan tertentu.



Kemungkinan

adanya

keterlambatan

waktu

penyelesaian

pekerjaan. •

Kemungkinan adanya bagian pekerjaan yang belum selesai 100 %, tetapi telah dianggap selesai.



Kemungkinan adanya pekerjaan yang telah selesai, tetapi belum dapat diterima Pengawas Pekerjaan, tetapi telah dihitung volumenya.

USULAN TEKNIS

E - 95

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Kebersihan dan kerapihan lapangan yang dipersyaratkan belum terpenuhi.



Kemungkinan adanya pembongkaran dan pembersihan pekerjaan sementara yang belum dilakukan atau diselesaikan.



Kemungkinan

adanya

klaim

sub-kontraktor

yang

belum

diselesaikan oleh Kontraktor.

b.

Pemeriksaan As Built Drawing

Setelah

pelaksanaan

konstruksi

selesai

dikerjakan,

sebagaimana

mestinya kontraktor menyiapkan as-built drawings dari masing-masing bangunan. Dalam hal ini Konsultan supervisi akan melakukan pemeriksaan terhadap as-built drawings tersebut agar benar-benar sesuai dengan kondisi bangunan dilapangan baik itu mencakup dimensi, posisi, elevasi maupun detail-detail bagian bangunan lainnya. As-built drawings yang dibuat akan berperanan cukup penting karena akan dipakai sebagai dasar untuk pembayaran maupun keperluan dimasa mendatang.

c.

Pekerjaan dalam Masa Pemeliharaan

Yang dimaksud dengan “Pekerjaan dalam masa pemeliharaan “ adalah: kegiatan yang harus dilakukan oleh Kontraktor, selama masa pemeliharaan yang bertujuan untuk tetap menjaga atau memelihara agar supaya bangunan beserta kelengkapannya yang telah diserahkan dalam tahap pertama, tetap dalam kondisi yang baik sesuai dengan yang telah disetujui. Selama masa ini Konsultan supervisi akan melakukan kegiatan-kegiatan: •

Melakukan pemeriksaan untuk semua pekerjaan yang perlu diperlihara dan dicatat hal-hal yang ada perubahan bentuk,

USULAN TEKNIS

E - 96

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

misalnya retak-retak, penurunan, longsor pengapuran atau pengecatan yang mengelupas. •

Membuat catatan-catatan agar Kontraktor melakukan perbaikan atau

penyempurnaan

atau

penggantian

bagian-bagian yang

dianggap mengalami kerusakan atau perubahan atau yang belum sempurna dan harus diperbaiki selama masa pemeliharaan. •

Membantu

Pemimpin

Proyek

dalam

menyusun

dokumen

penyerahan pekerjaan. •

Sebelum dilakukan penyerahan kedua, kondisi bangunan dan kelengkapannya harus dalam kondisi masih baik tanpa ada perubahan atau kerusakan.

d.

Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Provesional Hand Over)

Pada akhir pekerjaan konstruksi, maka kontraktor akan mengajukan permintaan PHO (Provesional Hand Over) kepada Kepala Satker Sementara (Pengguna Jasa), Ketelibatan Tim Supervisi dalam hal ini adalah membantu memberikan penjelasan-penjelasan teknis mengenai pekerjaan, saran-saran teknis, informasi mengenai test laboratorium, kuantitas pekerjaan, gambar-gambar desain/revisi desain dll. Di samping itu Tim Supervisi juga akan membuat usulan pekerjaan-pekerjaan yang perlu diperbaiki oleh kontraktor dalam bentuk daftar keruasakan yang masih menjadi tanggung jawab kontraktor selama periode pemeliharaan atau biasa disebut “ Defect and Defeciacies” dan penyerahan berkas-berkas teknis dan administrasi kepada Pemimpin Proyek.

e.

Serah terima Akhir (FHO) Pekerjaan

USULAN TEKNIS

E - 97

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Sebagai tahap akhir pelaksanaan konstruksi adalah Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO) yang akan dilakukan dari Kontraktor kepada Pemimpin Proyek setelah masa pemeliharaan selesai. Sebelum dilakukan Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO), Konsultan Supervisi akan menyusun dokumen penyerahan pekerjaan

yang

telah

sempurna

dilaksanakan

oleh

Kontraktor,

termasuk

perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan.

f.

Administrasi

Seperti halnya pekerjaan pengawasan, pekerjaan administrasi harus diselenggarakan dengan tertib, karena prosedurnya administrasi ini sangat penting artinya didalam mendapatkan catatan-catatan secara tertulis mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Dalam kaitan ini, Tim Supervisi berkewajiban membuat seluruh prosedur pekerjaan fisik mengikuti dan mempunyai catatan-catatan baik pada saat pengajuan pekerjaan oleh kontraktor (Request of Work), catatancatatan hasil pengawasan pengawasan baik secara visual di lapangan maupun hasil test laboratorium, termasuk juga perhitungan quantitas hasil pekerjaan sebagai bahan pembayaran, dimana catatan-catatan ini harus disimpan dan diarsipkan dengan tertib. Surat-menyurat dengan Kontraktor/Bagian Proyek baik yang menyangkut administrasi biasa maupun administrasi teknis akan diselenggarakan dengan baik dan tertib sesuai dengan ketentuan didalam Dokumen kontrak. Pengajuan Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) oleh kontraktor akan dicocokkan dan dipelajari dengan melihat catatan-catatan harian inspektor lapangan dan hasil pengukuran dan perhitungan bersama (joint measurement). Diagram alir pengajuan dana pembayaran oleh kontraktor disajikan pada gambar dibawah ini.

USULAN TEKNIS

E - 98

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Mulai

Pembuatan as-built Drawing

HARGA SATUAN

VOLUME

PERHITUNGAN BIAYA

PERSETUJUAN DIREKSI

BERITA ACARA

PENGAJUAN DANA PEMBAYARAN

Selesai

Gambar E -31 Diagram alir pengajuan dana pembayaran oleh kontraktor Pembuatan Contract Change Order (perubahan Kontrak) akan disiapkan dan dibuat sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi yang dilengkapi alasanalasan

dan

argumen

sket/gambar-gambar,

tasi dan

dilakukan usulan

perubahan,

mengenai

perhitungan-perhitugan,

perpanjangan

waktu

(apabila

diperlukan) yang berkaitan dengan perubahan tersebut. Seluruh dokumen kontrak, gambar-gambar hasil survei, gambar desain/redesain serta gambar-gambar kerja

USULAN TEKNIS

E - 99

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

dan gambar terlaksana, catatan-catatan hasil pekerjaan pengawasan, test laboratorium, akan disimpan rapi di kantor Tim Leader dan dapat dilihat apabila diperlukan setiap saat. Setiap klaim yang diajukan oleh kontraktor, seperti permintaan perpanjangan waktu pelaksanaan, permintaan pembayaran atas hasil pekerjaan akan selalu dipelajari dan dichek terhadap hasil monitoring pekerjaan, serta didiskusi terlebih dahulu sebelum diambil keputusan. Saran-saran teknis, rekomendasi, serta alternatif-alternatif terhadap pemecahan setiap masalah yang timbul, akan selalu diberikan oleh Tim supervisi kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan baik secara lisan maupun tertulis. Semua dokumen administrasi baik dokumen administrasi biasa maupun administrasi teknis termasuk kelengkapankelengkapannya akan diserahkan kepada Kepala Satuan Kerja pada akhir dari masa layanan konsultasi pekerjaan Tim Supervisi. Bagan Aliran (flow chart) Prosedur Perubahaan Kontrak (CCO) seperti terlihat pada gambar dibawh ini.

USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Mulai

TIDAK ADA PERUBAHAN KONTRAK

T

KONTRAK AWAL

PELAKSANAAN PEKERJAAN

KOMPARASI

PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN

Ada Perbedaan?

Y

PERSETUJUAN KONSULTAN

PERSETUJUAN PROYEK

BERITA ACARA

KONTRAK BARU

Selesai

Gambar E -32 Bagan Alir Prosedur Perubahan Kontrak

USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Mulai

Pelaksanaan Pekerjaan

Jadwal Perencanaan Awal

KOMPARASI

T Tidak Ada Perpanjangan Waktu

Ada Perbedaan?

Y Perhitungan Sisa Volume Pekerjaan

Penyusunan Jadwal Perpanjangan Waktu

Permohonan Perpanjangan Waktu : - Alasan - Jadwal

Persetujuan Oleh Konsultan

T Sesuai?

Y

Selesai Gambar 2.26 Bagan Alir Prosedur Perpanjangan Waktu Pelaksanaan

Gambar E -43 Bagan Alir Prosedur Perpanjangan Waktu Pelaksanaan

USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

g. Alih teknologi Konsultan diharapkan dapat memberikan dukungan untuk alih teknologi dan meningkatkan kemampuan propesional Proyek dengan mengadakan kegiatankegiatan antara lain sebagai berikut : 

Pelatihan manajemen pelaksanaan proyek



Mengadakan pendidikan teknis praktis untuk supervisi konstruksi



Mengadakan pendidikan teknis praktis untuk pelaksanaan konstruksi



Pelatihan dan pendidikan untuk pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas bangunan pengendali banjir pengaman pantai dan jaringan irigasi.

B.

PROGRAM KERJA

a.

Pola Kerja Seperti yang telah disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja bahwa

lingkup pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

meliputi aspek Umum Pengawasan dan Aspek Khusus Pengawasan

(Modifikasi Disain). Untuk mendukung kedua fungsi ini maka tim diklasifikasikan menjadi Tim Disain dan Tim Lapangan. Secara umum rencana kerja konsultan pengawas harus berbasis pada Kerangka Acuan yang diberikan yaitu: Menyiapkan organisasi dan pengisian personil lapangan (tenaga ahli dan tenaga pembantu) sesuai dengan kriteria KAK untuk bisa melaksanakan fungsi manajemen proyek secara efektif. USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

Melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan secara terus-menerus melalui koordinasi yang meliputi approval, disapproval dan koreksi terhadap pelaksanaan kontrakator melalui mekanisme pelaporan progress pekerjaan. b.

Pola Kerja Tim Desain Dalam melaksanakan fungsinya sebagai tim desain, yaitu dengan tugas

melakukan konfirmasi desain terhadap pekerjaan/ perubahan lapangan serta memecahkan berbagai masalah desain struktur/ konstruksi yang digunakan di lapangan dan jika diperlukan suatu perubahan yang signifikan, maka Konsultan harus memberikan rekomendasi disertai alasan-alasan yang mendukungnya. Selanjutnya Konsultan juga harus merekomendasikan terhadap desain bangunanbangunan utama yang telah dilakukan, disertai dengan alasan teknis yang mendukung. Untuk dapat melakukan hal tersebut, langkah yang harus dilakukan adalah: Pengumpulan data perencanaan Mereview : o Gambar rencana o Kriteria desain o Dokumen perhitungan dan analisis Melakukan redrawing usulan perubahan Selanjutnya jika usulan perubahan desain (Modifikasi Desain) disetujui oleh pihak pemberi tugas, maka hal ini harus disampaikan kepada pihak kontraktor untuk didiskusikan terkait dengan kemungkinan adanya pekerjaan tambah/ kurang.

USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL



Pola Kerja Tim Pengawasan (Supervisi) Pengawasan bisa dilakukan dengan menggunakan berita lisan, berita

berbentuk laporan tertulis ataupun melalui pandangan mataya sendiri. Seorang pengawas selalu mengadakan check dan recheck, review, evaluasi kemajuan pekerjaan dan dengan memperbandingkan terhadap tolok ukur yang ada, misalnya terhadap gambar kerja dan R.K.S, dan lain sebagainya. Sebelum seseorang pengawas memutuskan untuk menolak atau menerima suatu hasil pekerjaan, diperlukan standar ukuran yang dapat dijadikan pedornan. Langkah-langkah penting dalam pekerjaan supervisi proyek antara lain: menetapkan tolok ukur yang akan digunakan mengukur prestasi kerja membandingkannya dengan prestasi yang seharusnya atau tolok ukur yang ada. menanggulangi terhadap prestasi yang kurang cukup atau tidak memenuhi persyaratan. c.

Rencana kerja Dalam meyelesaikan pekerjaan Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet

(Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) ini

Tim Konsultan akan menyusun langkah-

langkah yang sesuai dengan persyaratan dalam KAK dan lebih mendetailkannya pada aplikasi lapangan. Adapun langkah / rencana kerja yang akan dilaksanakan meliputi: 1.

Persiapan a.

Penyusunan RMK dan Konsultasi Awal dengan Tim Teknis.

USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

2.

b.

Persiapan Personil Kantor dan Perlengkapannya.

c.

Mobilisasi dan Pengujian peralatan.

Pekerjaan Pendahuluan a.

3.

4.

Peninjauan Lokasi / Field Engineering a.

Identifikasi jenis-jenis kegiatan konstruksi.

b.

Inventarisasi kondisi bangunan eksisting.

c.

Klarifikasi modifikasi desain.

d.

Penajaman rencana kerja.

Evaluasi dan Kajian Ulang SID a.

5.

6.

Pengumpulan data Kontrak dan Dokumen Pelelangan.

Membandingkan kondisi di lapangan dengan hasil SID.

Redesign a.

Review Desain.

b.

Review Metode Konstruksi.

Tahap Pre Konstruksi a.

Pre Construction Meeting.

b.

Evaluasi RMK.

c.

Construction Plan.

d.

Penyusunan Kendali Mutu.

e.

Evaluasi Mutual Chek 0% (MC-0).

USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

7.

8.

Tahap Pelaksanaan Konstruksi a.

Pengawasan Lapangan

b.

Kontrol Kuantitas

c.

Kontrol Kualitas (mutu bahan, mutu konstruksi, dll)

d.

Rapat Evaluasi Mingguan

e.

Rapat Evaluasi Bulanan

f.

Koordinasi Internal Team (Pemecahan Masalah)

g.

Sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan

h.

Penyiapan gambar hasil pelaksanaan

Tahap dan Pelaporan dan Diskusi Pada tahap ini konsultan menyerahkan laporan sesuai dengan jadwal

waktu yang telah ditetapkan dan jumlah laporan masing-masing sesuai persyaratan. Selain deliverable laporan juga dilakukan presentasi/diskusi hasil pekerjaan.

C.

ORGANISASI DAN PERSONIL Keberhasilan

pencapaian

sasaran

pekerjaan

ini

ditentukan

oleh

organisasi personil pelaksana yang tepat, terkoordinasi, dan proporsional sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing pelaksana. Dilain pihak juga harus berlangsung koordinasi yang baik antara pihak pelaksana dengan pihak pemilik pekerjaan. Team Leader sebagai koordinator harus mampu mengkoordinasi dan memberikan peranan yang seimbang kepada semua anggota tim selama peleksanaan USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

pekerjaan. Sedangkan disisi lain Team Leader bertanggung jawab secara langsung terhadap kemajuan pekerjaan. Oleh karena itu, perlu ditentukan lingkup penugasan serta tanggung jawab yang jelas pada masing-masing personil pelaksana. Demikian pula perlu dirumuskan struktur organisasi pelaksana yang tepat untuk mendukung kelancaran pekerjaan. Hal ini secara rinci diuraikan dibawah ini dan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dari diagram tersebut terlihat bahwa hubungan antara pemilik proyek dengan Konsultan yang diwakili oleh Team Leader, merupakan hubungan antara pemilik/pemberi pekerjaan dengan yang melaksanakan pekerjaan, sehingga merupakan suatu garis komando.

USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

STRUKTUR PELAKSANAAN PEKERJAAN Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

USULAN TEKNIS

E-

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

F.1. JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN pada tahap ini Konsultan telah menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan yang menggambarkan uraian kegiatan dan jadwal waktu pelaksanaan setiap kegiatan dalam pekerjaan ini. Seperti telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja, jangka waktu pelaksanaan keseluruhan pekerjaan adalah selama 6,0 (enam koma nol) bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemberi Tugas. Dalam pengaturan jadwal

waktu pelaksanaan tersebut,

Konsultan sudah

memperhitungkan setiap jenis dan tahapan kegiatan seperti telah diuraikan diatas, serta jumlah dan kemampuan sumber daya yang tersedia. Secara rinci Jadwal yang akan dilaksanakan oleh Konsultan dapat dilihat pada Tabel berikut :

USULAN TEKNIS

F-1

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN

USULAN TEKNIS

F-2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

G.1

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL

UMUM Sesuai dengan lingkup kerja yang terkandung dalam maka dibutuhkan personil tenaga ahli sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman. Penempatan tenaga ahli tersebut berdasarkan kemampuan dan pengalamannya, sehingga akan menjamin terlaksananya pekerjaan ini dengan baik. Agar pekerjaan berjalan lancar dan terarah maka setiap tenaga ahli yang terlibat dalam pekerjaan ini, harus memahami tugas dan tanggung jawabnya G.2

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI

Adapun tenaga-tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini adalah sebagai berikut :

USULAN TEKNIS

G-1

Tenaga Ahli (Personil Inti)

No. 1

Nama Personil Ir. Djoko Santosa

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/Asing

PT. Citra Rancang Global

Lokal / Nasional

Lingkup Keahlian Ahli Pantai

Posisi Diusulkan

Uraian Pekerjaan

Ketua Tim

a. Bertanggung jawab atas semua layanan jasa konsultansi sesuai dengan kerangka acuan kerja b. Mengkoordinasikan semua komunikasi baik lisan atau tertulis dengan Pemberi Tugas sehubungan aspek teknis yang berkaitan. c. Mengasistensikan laporan-laporan serta semua dokumen sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja d. Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Kontraktor sehingga dapat memudahkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan serta rekayasa terperinci lainnya. e. Melakukan pengawasan secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis kepada Kontraktor mengenai apa yang sebenarnya dituntut

USULAN TEKNIS

G-2

Jumlah Orang Bulan 1/6

No.

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Uraian Pekerjaan dalam pekerjaan tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum. f. Mengupayakan bahwa kontraktor memahami dokumen Kontrak secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-ganbar, dan kontraktor menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan. g. Membuat rekomendasi untuk disampaikan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material. h. Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai kontraktor pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah disetujui. i. Memonitor secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan melaporkannya segera/ tepat waktu bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buka Spesikasi Umum dan hal itu benar - benar berpengaruh terhadap jadual penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka juga membuat

USULAN TEKNIS

G-3

Jumlah Orang Bulan

No.

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Uraian Pekerjaan rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut. j. Menjamin bahwa sebelum kontraktor diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak. k. Membuat rekomendasi untuk disampaikan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selsesai dan memeriksa kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran bulanan kontraktor. l. Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk bahan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Keciptakaryaan Provinsi Aceh pada tiap akan memerintahkan perubahan pekerjaan. m. Mengawasi dan memeriksa pembuatan GambarSebenarnya Terbangun/ Terpasang (as built drawing) dan megupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan

USULAN TEKNIS

G-4

Jumlah Orang Bulan

No.

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Jumlah Orang Bulan

Uraian Pekerjaan (PHO). n. Memeriksa dengan teliti/ seksama setiap kerja dan gambar-gambar analisa/perhitungan-perhitungan konstruksinya dan kuantitasnya, yang dibuat oleh kontraktor sebelum pelaksanaan. o. Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek, laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran, gambar-gambar dan lainnya. p. Membuat laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya.

2

To be Name

PT. Citra Rancang Global

Lokal / Nasional

Pengawasan lapangan

Inspector

a.

Melakukan pengawasan konstruksi fisik di lapangan.

pelaksanaan

b. Melakukan koordinasi dengan Quantity Engineer mengenai pelaksanaan kemajuan pekerjaan di lapangan. c.

USULAN TEKNIS

G-5

Mempersiapkan data-data lapangan yang sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan untuk diteruskan kepada

1/6

No.

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Uraian Pekerjaan Quantity Engineer sebagai materi bahan pelaporan. d. Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kuantitas dan pekerjaan sementara seta membuat catatan untuk semua pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertifikasi pembayaran untuk memastikan kontraktor dibayar sesuai dengan kontrak. e.

Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan pengukuran dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk plembayaran sertifikat bulanan atau untuk pembayaran akhir (final).

f.

Membantu dan berhubungan dengan tim supervisi dalam sumua hal yang berhubungan dengan pengukuran kuantitas.

g.

Menyelesaikan atau memeriksa perhitungan kuantitas kontraktor.

h. Mencatat rencana kemajuan yang terbaru dan membantu Pengguna Jasa dalam penyerahan data fisik dan keuangan (finansial) pada waktu yang diperlukan. i.

USULAN TEKNIS

G-6

Membuat laporan harian untuk kemajuan

Jumlah Orang Bulan

No.

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Uraian Pekerjaan pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang datang (termasuk), perubahan bentuk dan ukuran dari pekerjaan, peralatan dilapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan dan kejadian-kejadian khusus. j.

Membuat catatan lengkap dengan peralatan, tenaga kerja, dan material yang digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambahan (extra).

k.

Membantu Pengguna Jasa dalam melaksanakan dan melaporkan serah terima pekerjaan sementara (PHO).

l.

Bertanggung jawab kepada Ketua Tim untuk mengawasi kualitas dari pada konstruksi dan memastikan berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan dilakssanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi, gmbar-gambar kerja yang disahkan oleh Ketua Tim .

m. Mengawasi semua pengambilan contoh materil dan pengadaan transpotasi ke laboratorium untuk dites, setelah dites Inspector harus menginformasikan kepada kontraktor tentang hasil pengujian dan

USULAN TEKNIS

G-7

Jumlah Orang Bulan

No.

Nama Personil

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Uraian Pekerjaan

Jumlah Orang Bulan

setiap perbaikan yang dibutuhkan.

3

Tobe NAme

USULAN TEKNIS

PT. Citra Rancang Global

Lokal / Nasional

Survey

Surveyor

G-8

n.

Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan engineer dengan format laporan standar dan memberitahukan kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukannya.

o.

Menggambarkan kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada grafik (chart) yang telah disetujui.

p.

Membantu Pengguna Jasa dalam membuat laporan dan serah terima sementara seta pemeriksaan kulitas di lapangan.

q.

Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain) serta ketidak beresan di lapangan kepada Ketua Tim.

a. Mengikuti petunjuk ketua tim dalam melaksanakan tugas. b. Melakukan Survey c. Membuat gambar kerja yang diperlukan dalam proyek.

1/ 1,5

No. 4

Nama Personil Tobe NAme

Perusahaan

Tenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

PT. Citra Rancang Global

Lokal / Nasional

-

Tenaga Lokal

Uraian Pekerjaan a.

b. c. d. e.

USULAN TEKNIS

G-9

Malakukan surat-menyusurat dan pendokumentasian yang diperlukan dalam proses pelaksanaan. Membuat laporan keuangan. Mengetik Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan. Mengetik dokumen proyek dan pendataan. Mengetik laporan-laporan.

Jumlah Orang Bulan 2/ 1,5

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

H.

Keterlibatan Tenaga Ahli Masing-masing tenaga ahli berkewajiban memberikan input keahlian sesuai dengan bidangnya masing-masing pada setiap kegiatan sebagai berikut :

USULAN TEKNIS

H-1

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

JADWAL PENUGASAN PERSONIL

USULAN TEKNIS

H-2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

I.

KUALIFIKASI TENAGA AHLI

Bagian ini berisi Daftar Riwayat Hidup masing-masing tenaga ahli yang diusulkan konsultan serta surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari masing-masing tenaga ahli tersebut. Setiap tenaga ahli yang diusulkan konsultan, susunannya sebagai berikut : Daftar Riwayat Hidup Sertifikat Keahlian (SKA) Surat Referensi Kerja dari Pengguna Jasa

USULAN TEKNIS

C-1

PT. CITRA RANCANG GLOBAL Management and Engineering Consultant Jln. Dr. Mr. Mohammad Hasan No. 59 Banda Aceh 23248 Telp. 0651 – 32108 Fax. 0651 – 32108 E-mail, [email protected]

PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

:

Ir. Djoko Santosa

Alamat

:

Perum Permata Blok D/8, RT/RW 001/005, Kel. Mlajah, Kec. Bangkalan Kan. Bangkalan, Jawa Timur

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan jasa konsultansi Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh), Lokasi : Kabupaten Aceh Barat untuk Penyedia Jasa Konsultansi PT. Citra Rancang GlobaL sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan Juli 2015 sampai dengan bulan Desember 2015, dengan posisi sebagai Ketua Tim. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab.

Menyetujui :

Banda Aceh, 06 Mei 2015

PT. Citra Rancang GlobaL

Yang Membuat Pernyataan

Buchari, ST Direktur

Ir. Djoko Santosa

PT. CITRA RANCANG GLOBAL Management and Engineering Consultant Jln. Dr. Mr. Mohammad Hasan No. 59 Banda Aceh 23248 Telp. 0651 – 32108 Fax. 0651 – 32108 E-mail, [email protected]

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Posisi yang diusulkan 2. Nama Perusahaan

: :

KETUA TIM PT. CITRA RANCANG GLOBAL

3. Nama Personil 4. Tempat / Tanggal Lahir

: :

Ir. Djoko Santosa Tulung Agung, 06 Mei 1965

dilampirkan rekaman ijazah)

:

Sarjana Teknik Pengairan Malang, 14 Agustus 1991

6. Sertifikat Keahlian yang dimiliki

:

Ahli Sumber Daya Air-Muda, Intakindo 11

:

Januari 2015 -

5. Pendidikan (Lembaga pendidikan, Tempat dan tahun tamat belajar

7. Pendidikan Non Formal

UNIBRAW

8. Penguasaan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia 9. Pengalaman Kerja

: :

Sangat Baik / Aktif

TAHUN 2014 a. Nama Proyek

:

Pengawasan Pembangunan Embung Desa Calok Kec. Mamplam Kabupaten Bireuen

b. Lokasi Proyek c. Pengguna Jasa

: :

Kabupaten Bireuen - Aceh Kuasa Pengguna Anggaran Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan Dinas Pangan Aceh

d. Nama Perusahaan

:

e. Uraian Tugas

:

Pertanian

Tanaman

CV. Alif Colsultant

 Mengkaji data sekunder dan data primer untuk selanjutnya mengkompilasi data  Menganalisis dan menetapkan lokasi, elevasi dan dimensi bangunan utama.  Penentuan Struktur Bangunan dan Perhitungan Struktur Bangunan  Menyusun BOQ dan RAB  Membuat laporan Bulan  PHO f. Waktu Pelaksanaan g. Posisi Penugasan

: :

Juni 2014 s/d Desember 2014 Ahli Bangunan Air

h. Status Kepegawaian pada Perusahaan i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

: :

Pegawai Tidak Tetap Terlampir Ir. Heru Gunawan - 1

TAHUN 2009 a. Nama Proyek

:

Pengawasan Waduk Lapangan Cibantarua (Paket 13)

b. Lokasi Proyek

:

Propinsi Jawa Barat

c. Pengguna Jasa

:

Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan

d. Nama Perusahaan

:

dan Program Satker BBWS Citarum PT. Geodinamik Konsultan

e. Uraian Tugas

:

 Mengkaji data sekunder dan data primer untuk selanjutnya mengkompilasi data  Menganalisis dan menetapkan lokasi, elevasi dan dimensi bangunan utama.  Penentuan Struktur Bangunan dan Perhitungan Struktur Bangunan  Membuat laporan Bulan  PHO f.

Waktu Pelaksanaan

:

Maret 2009 – Nopember 2009 (9 bulan)

g. Posisi Penugasan h. Status Kepegawaian pada Perusahaan

: :

Ahli Bangunan Air/Bendungan Pegawai Tidak Tetap

i.

:

Terlampir

: : :

Pengawasan DAM SWS Bengawan Solo Propinsi Jawa Tengah PPK Pengawasan dan Program Satker Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo

Surat Referensi dari Pengguna Jasa

TAHUN 2008 a. Nama Proyek b. Lokasi Proyek c. Pengguna Jasa

d. Nama Perusahaan : PT. Multimera Harapan e. Uraian Tugas :  Mengkaji data sekunder dan data primer untuk selanjutnya mengkompilasi data  Menganalisis dan menetapkan lokasi, elevasi dan dimensi bangunan utama.  Penentuan Struktur Bangunan dan Perhitungan Struktur Bangunan  Membuat laporan Bulan  PHO f. Waktu Pelaksanaan

:

7 Juli 2008 – 4 Desember 2008 (6 Bulan)

g. Posisi Penugasan

:

Ahli Bangunan Air

h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan : i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa :

TAHUN 2005 a. Nama Proyek

b. Lokasi Proyek

Pegawai Tidak Tetap Terlampir

:

Pengawasan

Pembangunan

Embung/

:

Waduk Sarwadadi/ Kedondong Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat Ir. Heru Gunawan - 2

c. Pengguna Jasa

:

SKS Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Air Cimanuk-Cisanggarung

d. Nama Perusahaan e. Uraian Tugas

: :

PT. Geodinamik Konsultan

 Menganalisa perhitungan perkuatan beton dan tulangan yang digunakan  Analisa dan perhitungan Struktur Bangunan  Menentukan tata letak Bangunan Air  Melaksanakan perhitungan stabilitas Bangunan Air  Pembuatan Nota Desain  Membuat laporan Bulan  PHO f.

Waktu Pelaksanaan

:

Juli 2005 – Desember 2005 (5 bulan)

g. Posisi Penugasan h. Status Kepegawaian pada Perusahaan

: :

Ahli Bangunan Air/Bendungan Pegawai Tetap

i.

:

Terlampir

a. Nama Proyek

:

b. Lokasi Proyek

:

Pengawasan Bendung Buntal dan Headrace Canal Kabupaten Manggarai Propinsi NTT

Surat Referensi dari Pengguna Jasa

TAHUN 2004

c. Pengguna Jasa : d. Nama Perusahaan : e. Uraian Tugas :  Menentukan tata letak Bangunan Air

Proyek Irigasi Nusa Tenggara Timur PT. Maha Charisma Adiguna

 Melaksanakan perhitungan stabilitas Bangunan Air  Analisa dan perhitungan Struktur Bangunan  Pembuatan Nota Desain  Pembuatan BOQ dan RAB  Membuat laporan Bulan  PHO f.

Waktu Pelaksanaan

:

2 Juni 2004 – 15 Desember 2004 (6 Bulan)

g. Posisi Penugasan

:

Ahli Bangunan Air

h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan

:

Pegawai Tidak Tetap

i.

:

Terlampir

:

Pengawasan

Surat Referensi dari Pengguna Jasa

TAHUN 2003 a. Nama Proyek

Pengendalian

Banjir

Review Desain Program Mendesak Bengkulu b. Lokasi Proyek c. Pengguna Jasa

: :

Propinsi Bengkulu Proyek Pengendalian Banjir Pengamanan Pantai Bengkulu

dan Air

dan

Ir. Heru Gunawan - 3

d. Nama Perusahaan e. Uraian Tugas

: :

PT. Satyakarsa Mudatama

 Melakukan desain rinci dari tipe bangunan yang diusulkan termasuk menganalisa kemungkinan lainnya yang berhubungan dengan aspek bangunan air.  Menyiapkan kriteria desain dan spesifikasi teknis berdasarkan buku standar yang berlaku dan penyesuaian dengan kondisi lapangan. f.

 Mengikuti diskusi-diskusi dan asistensi Waktu Pelaksanaan :

g. Posisi Penugasan h. Status Kepegawaian Pada Perusahaan i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa

: : :

Juni 2003 - Des. 2003 (6 Bulan) Ahli Bangunan Air Pegawai Tidak Tetap Terlampir

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan. Banda Aceh, 06 Mei 2015 Mengetahui PT. Citra Rancang lobal

(Buchari, ST)

( Ir. Djoko Santosa )

Direktur

Ir. Heru Gunawan - 4

SURAT KETERANGAN Nomor : 15/SK/JK-1.793.11/2010

Yang bertanda tangan dibawah ini : Kepala Bidang Pengelolaan SDA Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta Selaku Kuasa Pengguna Anggaran menyatakan bahwa : Nama Jabatan dalam Proyek Lama Penugasan

: : :

Alamat Perusahaan

:

Ir. Djoko Santosa Ahli Bangunan Air 6 (enam) bulan kalender dari tanggal 22 Maret 2010 s/d 22 September 2010 Margahayu Raya Barat G-II No. 32 Bandung

Adalah benar telah melaksanakan pekerjaan pada : Program Kegiatan Konsultan No. Kontrak Tanggal Kontrak Biaya Kontrak Tahun Anggaran

: : : : : : :

Pengendalian Banjir Pengawasan Teknis Tata Air (X-I) Tahun 2010 PT. GEODINAMIK KONSULTAN 190B/JK-1.793.11 22 Maret 2010 Rp. 810.407.000 2010

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 4 Oktober 2010 Kepala Bidang Pengelolaan SDA Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

FAKHRURRAZI NIP. 19580118 198503 1 003

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

USULAN TEKNIS

J-1

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

BAGIAN J : URAIAN DOKUMEN PRA RENCANA KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA KONTRAK Ref : PERMEN PU NO 09/PRT/M/2008

DOKUMEN PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K)

USULAN TEKNIS

J-2

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

1. KEBIJAKAN K3 Dalam era globalisasi penampilan K3 sudah menjadi kebutuhan dan persyaratan global, termasuk Indonesia. Setiap perusahaan wajib dan di tuntut menerapkan sistem manajemen K3. Yang mana Sistem Manajemen K3 ini lebih berguna untuk mencegah kerugian akibat kecelakaan, kebakaran juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan daya saing bagi perusahaan. Persyaratan penilaian keselamatan dan keselamatan kerja ini memuat persyaratan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar organisasi (PT. CITRA RANCANG GLOBAL) mampu mengendalikan resiko-resiko K3 dan dapat meningkatkan kinerja K3 nya. Manajemen puncak harus menetapkan dan mengesahkan kebijakan K3 dan menjamin bahwa kebijakan tersebut: a. Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 yang ada di organisasinya masing-masing b. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan dan berkurangnya kesehatan secara berkelanjutan meningkatkan sistem manajemen K3 dan kinerja K3. c. Mencakup komitmen untuk paling tidak sesuai persyaratan legal yang berlakudan dengan persyaratan lain d. Memberi kerangka untuk penetapan dan peninjauan sasaran K3; e. Di dokumentasikan, diterapkan dan dipelihara f. Di komunikasikan ke semua orang yang bekerja dibawah kontrol organisasi agar mereka menyadari kewajiban individual mereka terkait K3; g. Terbuka bagi pihak-pihak yang berkepentingan; dan h. Di tinjau secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut masih relevan dan tepat bagi organisasi Sistem Manajemen K3 Bagian dari sistem manajemen organisasi untuk membangun dan menerapkan kebijakan K3 dan mengelola resiko resiko K3. -

Sistem manajemen adalah sekumpulan elemen yang berkaitan yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan sasaran dan untuk mencapai sasaran tersebut.

-

Sistem manajemen mencakup struktur organisasi, aktifitas perencanaan (termasuk, sebagai contoh, penilaian resiko dan penetapan sasaran), tanggung jawab, praktek-praktek, prosedurprosedur, proses-proses dan sumber daya.

-

Sasaran terkait dengan kinerja K3 yang ditetapkan organisasi untuk dicapai. 1. Sasaran harus quantitatif sejauh memungkinkan. 2. Sasaran K3 konsisten dengan kebijakan K3.

Kinerja K3 Hasil terukur dari pengelolaan organisasi terhadap resiko-resiko K3. - Pengukuran Kinerja K3 mencakup pengukuran dan efektifitas dari pengendalian yang dilakukan organisasi. - Dalam konteks sistem manajemen K3, hasil dapat diukur terhadap kebijakan K3, Sasaran K3 dan persyaratan kinerja K3 yang lain.

USULAN TEKNIS

J-3

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

2. PENGAWASAN 1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya No

Jenis Type Pekerjaan

1 1.

2 Pengawasan Konstruksi

2.

Mengecek mutu konstruksi

Identifikasi Jenis Bahaya & Resiko Bahaya 3 Jenis bahaya : Terseret arus air, Tertimpa material Risiko : Luka Berat/Meninggal Jenis bahaya : Tertimpa Material, Tertimbun Longsor, Risiko : Luka Berat/Meninggal

Pengendalian Resiko K3 /Metode Kendali 4 Menyediakan perlengkapan untuk keperluan pengawasan - Memastikan perlengkapan, memakai helm - Membuat landasan Rig yang kuat

2) Pemenuhan Perundang Undangan Dan Persyaratan Lainnya Peraturan yang akan diikuti adalah sesuai dengan perundangan dan persyaratan K3 mencakup : 1. UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. UU No 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 3. PerMen PU No 09/PRT/M2008 tentang Pedoman Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 4. Peraturan lainnya yang terkait 3) Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan kontrol Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur-prosedure untuk identifikasi bahaya secara berkelanjutan, penilaian resiko dan penentuan kontrol-kontrol yang diperlukan. 4) Prosedur-prosedur untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko harus mempertimbangkan: a. Aktifitas rutin dan non-rutin b. Aktifitas dari semua orang yang mempunyai akses ke lokasi kerja (termasuk masyarakat sekitar) c. Perilaku orang, kemampuan dan faktor-faktor manusia lainnya. d. Bahaya yang telah teridentifikasi yang berasal dari luar lokasi kerja yang dapat merugikan kesehatan dan keselamatan orang-orang di lokasi kerja. e. Bahaya bagi lingkungan sekitar lokasi kerja yang dihasilkan oleh aktifitas-aktifitas dari lokasi kerja (Lebih tepat bila bahaya seperti diatas dinilai sebagai Aspek Lingkungan) f.

Infrastruktur, peralatan dan material di lokasi kerja, baik yang dihasilkan oleh organisasi maupun oleh pihak lain; g. Perubahan-perubahan / rencana perubahan dalam organisasi, aktifitas / material. h. Perubahan dari sistem manajemen K3, termasuk perubahan sementara dan akibat dari perubahan tersebut bagi operasi, proses dan aktifitas; i. Semua persyaratan legal terkait dengan penilaian resiko dan penerapan kontrol yang diperlukan; j. Rancangan area kerja, proses, instalasi, peralatan, prosedur operasional dan pengaturan kerja, termasuk penyesuaiannya dengan kemampuan manusia USULAN TEKNIS

J-4

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

5) Metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko harus: a. Ditentukan lingkupnya, sifatnya, waktunya untuk menjamin agar identifikasi bahaya dan penilaian resiko dilakukan secara pro-aktif, bukan reactif; dan b. Memberi panduan untuk identifikasi, prioritasisasi dan dokumentasi resiko, dan penerapan kontrol dengan layak. Untuk mengatur perubahan, organisasi harus mengidentifikasi bahaya K3 dan resiko K3 yang berhubungan dangan perubahan-perubahan dalam organisasi, sistem manajemen atau aktifitas sebelum perbuahan-perubahan tersebut diberlakukan. Organisasi PT. CITRA RANCANG GLOBAL menjamin bahwa hasil dari penilaian dipertimbangkan dalam menentukan kontrol.Ketika menentukan kontrol, atau ingin merubah kontral yang sudah ada, harus dipertimbangkan untuk menurunkan resiko menurut hirarki sebagai berikut: a. b. c. d. e.

Penghilangan Penggantian Kontrol secara teknis Pemberian tanda dan/atau kontrol administatif Pemakaian peralatan pelindung

Organisasi harus mendokumentasikan hasil dari identifikasi bahaya, penilaian resiko dan kontrol yang ditentukan dan menjaga dokumentasi tersebut tetap up-to-date. Organisasi harus menjamin agar resiko K3 dan kontrol yang telah ditentukan dipertimbangkan dalam menngembangkan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen K3. 6) Organisasi K3 PT. CITRA RANCANG GLOBAL Oraganisasi yang akan disiapkan oleh PT. CITRA RANCANG GLOBAL adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.

Penanggung Jawab K3 Emergency Kedaruratan P3K Kebakaran

Organisasi K3 : Menyediakan Petugas K3 sesuai dengan Struktur Organisasi, seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

USULAN TEKNIS

J-5

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

PENANGGUNG JAWAB K3

EMERGENCY/ KEDARURATAN

P3K

KEBAKARAN

Banda Aceh, 06 Mei 2015 PT. CITRA RANCANG GLOBAL

USULAN TEKNIS

J-6

PT. CITRA RANCANG GLOBAL

K. PENUTUP Bersama ini kami PT. CITRA RANCANG GLOBAL mengucapkan terima kasih kepada POKJA Konsultansi - VII Jl. T. Nyak Arief No. 219 Banda Aceh telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pelelangan ini. Dokumen Teknis ini kami susun sebagai mana mestinya untuk dijadikan bahan penilaian Panitia dengan harapan agar Dokumen ini dapat meloloskan perusahaan kami ke dalam penentuan peringkat selanjutnya. kasih.

Atas perhatian dan kerjasamanya, sekali lagi diucapkan banyak terima

USULAN TEKNIS

K-1

R

PAKET PEKERJAAN :

Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap - III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh)

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

SKPA Kegiatan Nama Pekerjaan lokasi/Provinsi Tahun Anggaran

: Dinas Pengairan : Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai : Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap-III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) : Kabupaten Aceh Barat/ Provinsi Aceh : 2015

NO

JUMLAH HARGA Rp

URAIAN

I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

Rp

90.150.000

A. TENAGA AHLI B. TENAGA PENDUKUNG

Rp Rp

49.200.000 40.950.000

II. BIAYA LANSUNG NON PERSONIL

Rp

13.610.000

A. BIAYA KANTOR B. BIAYA PERLENGKAPAN C. BIAYA PELAPORAN

Rp Rp Rp

2.300.000 5.330.000 5.980.000

JUMLAH (I + II)

Rp

103.760.000

PPN 10%

Rp

10.376.000

TOTAL

Rp

114.136.000

DIBULATKAN

Rp

114.130.000

TERBILANG :

Seratus Empat Belas Juta Seratus Tiga Puluh Ribu Rupiah

Banda Aceh, 06 Mei 2015 PT. Citra Rancang GlobaL

Buchari, ST Direktur

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SKPA Kegiatan Nama Pekerjaan lokasi/Provinsi Tahun Anggaran

: : : : :

Dinas Pengairan Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai Supervisi Pengaman Pantai Padang Seurahet (Tahap-III) Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) Kabupaten Aceh Barat/ Provinsi Aceh 2015

URAIAN

I.

BIAYA LANGSUNG PERSONIL

A

TENAGA AHLI 1 Ketua Tim (Ahli Pantai)

B

SATUAN VOLUME

HARGA SATUAN (Rp)

JUMLAH HARGA (Rp)

S1 (3 th)

1 Org

x

6,00

Bln

OB

6,00

8.200.000,00

49.200.000,00

SMK (3 Th)) SMK (3 Th))

1 Org 1 Org 2 Org

x x x

6,00 1,50 1,50

Bln Bln Bln

OB OB OB

6,00 1,50 3,00

5.000.000,00 3.300.000,00 2.000.000,00

30.000.000,00 4.950.000,00 6.000.000,00

Ls

1,00

2.300.000,00

2.300.000,00

Unit.Bln Btg Ls

1,50 154,00 1,00

500.000,00 20.000,00 1.500.000,00

750.000,00 3.080.000,00 1.500.000,00

Buku Buku

2,00 6,00

270.000,00 250.000,00

540.000,00 1.500.000,00

Buku

1,00

250.000,00

250.000,00

Final Laporan - Laporan Pendahuluan - Laporan Akhir (Cover Exlusive)

Buku Buku

2,00 3,00

250.000,00 300.000,00

500.000,00 900.000,00

Shop dan As Built Drawing (A3) Lporan Hasil Pengukuran MC (Awal & Akhir) DVD-R Gambar Hasil Pelaksanaan dan Laporan-Laporan Album Foto Dokumentasi

Buku Buku Bh Album

3,00 3,00 3,00 2,00

300.000,00 250.000,00 80.000,00 200.000,00

900.000,00 750.000,00 240.000,00 400.000,00

BIAYA TENAGA PENDUKUNG 1 2 3

Inspector (Pengawas Lapangan) Surveyor Tenaga Lokal

II. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL A. BIAYA KANTOR 1 Alat Tulis Kantor B. BIAYA PERLENGKAPAN 1 Water Pass (Sewa) 2 Patok Kayu 3 Perlengkapan Lapangan C. 1 2 3

4

5 6 7 8

BIAYA PELAPORAN Rencana Mutu Kontrak Laporan Bulanan Draft Laporan - Laporan Akhir

1

Unit

x

1,50

Bln

Related Documents


More Documents from "Rsislam faisal"