Penulangan Pelat: Nur Ahmad Husin

  • Uploaded by: Yudhi Yudiansyah
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penulangan Pelat: Nur Ahmad Husin as PDF for free.

More details

  • Words: 494
  • Pages: 9
Loading documents preview...
Penulangan Pelat Nur Ahmad Husin

Pengantar

Fakta

Konsep

Ringkasan

Latihan

Pengantar Pada Pembahasan ini disampaikan  persyaratan penulangan pelat.

Elemen struktur pelat diberikan penulangan  berdasarkan tipe pelat apakah tergolong  pelat 1 arah ataukah pelat 2 arah

Asesmen

Pengantar

Fakta

Fakta

Konsep

Ringkasan

Latihan

Asesmen

Pengantar

Fakta

Konsep

Ringkasan

Latihan

Asesmen

Konsep 1.

Spasi tulangan pada penampang kritis tidak boleh lebih daripada 2 kali tebal pelat

2.

Tulangan momen positif yang tegak lurus tepi tak menerus harus diteruskan hingga mencapai tepi pelat dan ditanam, dapat dengan kaitan, minimum sepanjang 150 mm ke dalam balok tepi, kolom atau dinding

3.

Tulangan momen negatif yang tegak lurus tepi tak menerus harus dibengkokkan atau diangkur pada balok tepi, kolom atau dinding, sesuai dengan ketentuan mengenai panjang penanaman pada pasal 14 SNI 03 2847 2002.

4.

Bila pelat tidak memiliki balok tepi atau dinding pada tepi tak menerus, atau pada pelat yang membentuk kantilever pada tumpuan maka pengangkuran tulangan harus dilakukan didalam pelat itu sendiri

Pengantar

Fakta

Konsep

Ringkasan

Latihan

Asesmen

Konsep 5.

Tulangan minimum terpasang tidak boleh kurang dari : .

.

.

Tetapi tidak boleh kurang dari, 1,4 . .

6.

Sebagai alternatif, untuk komponen struktur yang besar dan masif, luas tulangan yang diperlukan pada setiap penampang positif atau negatif paling sedikit harus sepertiga lebih besar dari yang diperlukan berdasarkan analisis.

7.

Untuk pelat dan fondasi telapak struktural dengan tebal seragam, luas minimum tulangan tarik dalam arah bentang yang ditinjau harus memenuhi kebutuhan tulangan untuk susut dan suhu sesuai dengan pasal 9.12 SNI 03 2847 2002. Spasi maksimum antar tulangan tersebut tidak boleh melebihi nilai terkecil dari 3 kali tebal pelat dan 450 mm

Pengantar

Fakta

Konsep

Ringkasan

Latihan

Asesmen

Konsep • Ketentuan khusus tulangan susut dan suhu (pasal 9.12 SNI 03 2847 2002) : • Pada pelat struktural dimana tulangan lenturnya terpasang dalam satu arah saja, harus disediakan tulangan susut dan suhu yang arahnya tegak lurus terhadap tulangan lentur, dengan ratio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton sebagai berikut : 1. Pelat dengan batang tulangan ulir mutu 300 Mpa – 0,0020 2. Pelat dengan tulangan ulir atau jaring kawat las (polos atau ulit) mutu 400 Mpa – 0,0018 3. Pelat dengan tulangan dengan tegangan leleh melebihi 400 Mpa – 0,0018 x 400/fy • Tetapi tidak kurang dari 0,0014

Pengantar

Fakta

Konsep

Ringkasan

Latihan

Asesmen

Konsep • Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan jarak tidak lebih dari lima kali tebal pelat, atau 450 mm. • Bila diperlukan, tulangan susut dan suhu pada semua penampang harus mampu mengembangkan kuat leleh tarik fy. • Bila pergerakan akibat susut dan suhu terkekang, maka memenuhi persyaratan pasal 10.2(4) dan 11.2(7). • Catatan penting : • Untuk penentuan jarak penulangan buatlah semudah mungkin sehingga bisa mempermudah pelaksanaan dilapangan. • Hindari penggunaan tulangan dengan diameter yang bervariasi, untuk menhindari sulitnya pelaksanaan dilapangan.

Pengantar

Fakta

Konsep

Ringkasan

Ringkasan

Untuk menghindari  lendutan pelat  dipersyaratkan tebal  pelat minimum.

Jarak tulangan pelat  maksimum 2 kali  tebal pelat

Latihan

Asesmen

Pengantar

Fakta

Asesmen

Konsep

Ringkasan

Latihan

Asesmen

Related Documents


More Documents from "ahmad salim"