Penulisan Resep Sistemik & Topikal

  • Uploaded by: Fany Sholeha
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penulisan Resep Sistemik & Topikal as PDF for free.

More details

  • Words: 3,147
  • Pages: 17
Loading documents preview...
PENULISAN RESEP SISTEMIK DAN TOPIKAL Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan peratuan perundangan yang berlaku. Kriteria penulisan resep yang benar adalah ditulis secara jelas, dapat dibaca, lengkap dan memenuhi peraturan perundangan serta kaidah yang berlaku. Unsur-unsur resep: 1. Identitas Dokter a) Nama Dokter b) Nomor surat ijin praktek c) Alamat praktek, rumah dokter penulis resep dan nama kota d) Hari dan jam praktek e) Nomor telepon f) Tanggal resep ditulis 2. Superscriptio Ditulis dengan symbol R/ (recipe=harap diambil/Ambilah). Bila diperlukan lebih dari satu bentuk sediaan obat/formula resep, diperlukan penulisan R/ lagi. Satu lembar resep hanya terdiri maksimal 3 Regimen obat. 3. Inscriptio Inscriptio adalah bagian inti resep, terdiri dari Remedium Cardinale/obat utama, Remedium Adjuvant/Obat pendukung. Remedium Cardinale dan Adjuvant terdiri unsureunsur seperti a. Tepat Obat Menyesuaikan standar terapi dan hasil diagnosa b. Tepat Dosis Menyesuaikan standar terapi dan kondisi pasien meliputi berat dan usia c. Tepat Jumlah yang diberikan Lama waktu penggunaan obat d. Penulisan aturan pakai (Signatura/S) Informasi tentang aturan penggunaan obat yaitu meliputi frekuensi, jumlah obat dan saat diminum obat. Contoh: s.3.d.d.tab.I.u.h.p.c ( tandailah tiga kali sehari satu tablet satu jam setelah makan) m.f.l.a. pulv. d.t.d.no. X (Buatlah serbuk sesuai dosis sebanyak 10 bungkus) m.f.l.a. sol (Buatlah dalam sediaan larutan/sirup) 1

m.f.l.a. pulv. No XX da in caps (Buatlah serbuk sebanyak 20 dalam bentuk kapsul) s.i.m.m (Tandailah dan serahkan kepada dokter) e. Penulisan Waktu Minum Obat Informasi tentang waktu meliputi sebelum, sesudah, saat makan, pagi, siang, dan malam. (ac, dc,pc, ohc, mane et vespere) 4. Identitas pasien - Nama pasien ditulis pro - Usia pasien - Berat badan pasien - Alamat pasien 5. Kelengkapan - Penulisan garis dibawah obat - Penulisan Paraf - Berikan tanda

ᶴ untuk mengakhiri resep yang ditulis

- Jika resep yang dituliskan bersifat darurat, bubuhkan tulisan CITO dikanan atas lembar resep

TATA CARA PENULISAN RESEP Tidak ada standar baku di dunia tentang penulisan resep. Untuk Indonesia, resep yang lengkap menurut SK Menkes RI No. 26/2981 (BAB III, pasal 10) memuat: 1. Nama, alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter (NSIP) 2. Tanggal penulisan resep 3. Nama setiap obat/komponen obat 4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep 5. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep 6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan jumlah melebihi dosis Maksimum LANGKAH PRESKRIPSI 1. Pemilihan obat yang tepat Dalam melakukan prakteknya, dokter pertama kali harus melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik pada pasiennya untuk menegakkan diagnosis. Setelah itu 2

dengan mempertimbangkan keadaan (patologi penyakit, perjalanan penyakit dan manifestasinya) maka tujuan terapi dengan obat akan ditentukan. Kemudian akan dilakukan pemilihan obat secara tepat agar menghasilkan terapi yang rasional. Hal yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam memilih obat: a. Bagaimana rasio manfaat dengan risiko obat yang dipilih b. Bagaimana keamanan (efek samping, kontra indikasi) obat yang dipilih c. Jenis bahan obat apa (bahan baku, formula standar, bahan generik, atau bahan paten) yang dipilih d. Pertimbangan biaya/harga obat Dengan mempertimbangkan hal di atas, diharapkan preskripsi obat dokter akan tepat berdasar manfaat, keamanan, ekonomi, serta cocok bagi penderita Untuk mewujudkan terapi obat yang rasional dan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna serta biaya, maka seorang dokter perlu memahami kriteria bahan obat dalam preskripsi. Bahan obat di dalam resep termasuk bagian dari unsur inscription dan merupakan bahan baku, obat standar (obat dalam formula baku/resmi, sediaan generik) atau bahan jadi/paten Nama obat dapat dipilih nama generik (nama asli dalam buku Farmakope Indonesia) atau nama paten (nama pabrik). Pengguna jenis obat paten perlu memperhatikan kekuatan bahan aktif dan atau komposisi obat yang dikandung di dalamnya agar pemilihan obat yang rasional dapat tercapai dan pelayanan obat di apotek tidak ada masalah. Jumlah obat yang ditulis di dalam resep tergatung dari lama pemberian dan frekuensi pemberian. Parameter untuk menentukan adalah lama perjalanan penyakit, tujuan terapi, dan kondisi penderita. Jumlah obat dituliskan dengan angka Romawi untuk jenis sediaan generik atau paten. Contoh: - Tab. Sanmol 500 mg no. X atau - Tab. Sanmol 500 mg da X Bahan/sediaan obat dalam preskripsi berdasarkan peraturan perundangan dapat dikategorikan: No

Logo

Golongan

Contoh

1

Obat bebas

Multivitamin, Oralit, antasida, dan parasetamol

2

obat bebas terbatas

Ibuprofen dan CTM (Chlorfeniramin Maleat

3

3

Obat Keras dan Psikotropika

4

Obat narkotika

Amoxicillin, diazepam dan derivatnya codein, morphin, pethidin

Pada penulisan obat narkotika dan psikotropika/khusus) jumlah obat tidak cukup hanya dengan angka saja, namun disertai dengan huruf angka tersebut, misal X (decem) dan agar sah harus dibubuhi tanda tangan dokter (bukan paraf). Hal ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan obat di masyarakat. 2. Penetapan cara pemberian dan aturan dosis yang tepat a. Cara pemberian obat Obat diberikan dengan berbagai macam cara (per oral, per rectal, parenteral, topical, dll). Hal yang diperlukan dalam menentukan cara pemberian obat: – Tujuan terapi – Kondisi pasien – Sifat fisika-kimia obat – Bioaviabilitas obat – Manfaat (untung-rugi pemberian obat) Cara pemberian yang dipilih adalah yang memberikan manfaat klinik yang

optimal

dan memberikan keamanan bagi pasien. Misalkan pemberian obat

Gentamicyn yang diperlukan untuk tujuan sistemik, maka sebaiknya dipilih lewat parenteral. NSAIDs yang diberikan pada penderita gastritis sebaiknya dilakukan pemberian per rectal. b. Dosis Dosis ideal adalah dosis yang menyesuaikan individual. Hal ini mengingat bahwa respon

penderita

terhadap

obat

sangat

berbeda.

Penentuan

dosis

mempertimbangkan: 1) kondisi pasien (seperti: umur, berat badan, fisiologi dan fungsi organ tubuh 2) kondisi penyakit ( akut, kronis, berat/ringan) 3) Indeks terapi obat (lebar/sempit) 4) variasi kinetik obat 5) cara/rumus perhitungan dosis anak ( pilih yang paling teliti)

4

perlu

Perhitungan dosis pada anak secara ideal menggunakan dasar ukuran fisik (berat badan atau luas permukaan tubuh). Apabila dosis anak dihitung dengan perbandingan dengan dosis dewasa, yaitu dengan memakai rumus perhitungan dosis anak (antara lain Young, Clark), maka perlu diperhatikan tentang ketelitian dari rumus yang dipakai. c. Frekuensi pemberian Frekuansi artinya berapa kali obat yang dimaksud diberikan kepada pasien. Jumlah pemberian tergantung dari waktu paruh obat, BSO, dan tujuan terapi. Obat anti asma diberikan kalau sesak (p.r.n) namum bila untuk menjaga agar tidak terjadi serangan asma dapat diberikan secara teratur misal 3 x sehari (t.d.d). d. Waktu Pemberian Tujuan dari penentuan waktu pemberian adalah agar memiliki efek optimal, aman dan

mudah

pada kondisi pasien. Misal: Obat yang absorbsinya terganggu oleh

makanan sebaiknya diberikan saat perut kosong 1/2 – 1 jam sebelum makan (1/2 – 1 h. a.c), obat yang mengiritasi lambung diberikan sesudah makan (p.c) dan obat yang menimbulkan ngantuk diberikan sebelum tidur (h.s). f. Lama Pemberian Lama pemberian obat didasarkan perjalanan penyakit atau menggunakan pedoman pengobatan yang sudah ditentukan dalam formularium atau standar terapi. Misalkan pemberian antibiotika dalam waktu tertentu (2 hari setelah gejala hilang untuk menghindari resistensi kuman), obat simtomatis hanya perlu diberikan saat simtom muncul (p.r.n/pro renata = Bila Perlu), pada penyaklit kronis (hipertensi, DM) diperlukan pemberian obat yang terus menerus atau sepanjang hidup (ITER! = diulang). 3. Pemberian informasi bagi penderita yang tepat Pemberian informasi obat mengikuti aturan “Three Prime Statement” yaitu mengenai Indikasi obat, Harapan setelah minum obat dan cara minum obat. Informasi lain yang perlu disampaikan berupa hal-hal atau peringatan untuk meningkatkan ketaatan pasien dan mencapai rasionalitas peresepan. PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP 1. Ukuran blanko resep (ukuran lebar 10-12 cm, panjang 15-18 cm) 2. Penulisan nama obat (Bagian Inscriptio): a. Dimulai dengan huruf besar 5

b. Ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi (dalam farmakope Indonesia atau nomenklatur internasional) misal: ac. Salic; acetosal c. Tidak ditulis dengan nama kimia (kali chloride ≠ KCl) atau singkatan lain dengan huruf capital (clorpromazin ≠ CPZ) 3. Penulisan jumlah obat a. Satuan berat: mg (mil igram), g, G (gram) b. Sataun volume: ml (mililiter), l (liter) c. Satuan unit: IU/IU (Internasional Unit) d. Penulisan jumlah obat dengan satuan biji menggunakan angka Romawi. Misal: – Tab Novalgin no. XII – Tab Stesolid 5 mg no. X (decem) – m.fl.a.pulv. dt.d.no. X e. Penulisan alat penakar: Dalam singkatan bahasa latin dikenal: C.

= sendok makan (volume 15 ml)

Cth. = sendok teh (volume 5 ml) Gtt. = guttae (1 tetes = 0,05 ml) Catatan: Hindari penggunaan sendok teh dan sendok makan rumah tangga karena volumenya tidak selalu 15 ml untuk sendok makan dan 5 ml untuk sendok teh. Gunakan sendok plastik (5 ml) atau alat lain ( volume 5, 10, 15 ml) yang disertakan dalam sediaaan cair. f. Presentase (%) 0,5% (b/b) → 0,5 gram dalam 100 gram sediaan 0,5% (b/v) → 0,5 gram dalam 100 ml sediaan 0,5% (v/v) → 0,5 ml dalam 100 ml sediaan g. Hindari penulisan dengan angka desimal (misal: 0,…; 0,0….; 0,00…) 4. a. Penulisan kekuatan obat dalam sediaan obat jadi (generik/paten) yang beredar di pasaran dengan

beberapa

kekuatan,

maka

kekuatan

yang

diminta

harus

ditulis,

misalkan Tab. Primperan 5 mg atau Tab. Primperan 10 mg b. Penulisan volume obat minum dan berat sediaan topikal dalam tube dari sediaan jadi/paten yang tersedia beberapa kemasan, maka harus ditulis, misal: – Alerin exp. Yang volume 60 ml atau 120 ml – Garamycin cream yang 5 mg/tube atau 15mg/tube

A 6

a, aa = tiap-tiap accur. = seksama add. = tambahkan ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri adh. (adhibere) = gunakan applic. (applicatur) = digunakan alt.hor. (alternis horis) = tiap jam apt. (aptus) = cocok a.c. (ante coenam) = sebelum makan aur.dext. (a.d.) (auri dextrae) = telinga kanan aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri aut (aut) = atau aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali aq comm (aqua communis) = air biasa

B bid. (biduum) = waktu 2 hari b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari

C cito : segera c. (cochlear) = sendok makan (15 ml) c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml) c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml) cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok cc = cc / centimeter kubik c.l.q.s. = jumlah secukupnya caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup cav = awas caut (caute) = hati hati cer (cera) = malam, lilin col (cola) = menyari conc (concentratus) = pekat consp. (consperge) = taburkan clysm. (clysma) = enema, lavemen cois.comm. (communis) = biasa

D d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan d.c. (durante coenam) = pada waktu makan d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya d.d (de die) = sehari d.s. (da signa) = berikan dan tulis d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun det (detur) = diberikan dim (dimidio) = separuhnya dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran 7

dext. (dexter) = kanan dil (dilutus) = diencerkan dim. (dimidius) = separuhnya div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam bagian yang sama

E E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa e.d (eyes drops) = obat tetes mata emuls =emulsi e.m.p = sesuai dengan yang tertulis ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar

F f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat filtr. (filtra) = saring f.l (flores) = bunga fol (folia) = daun

G g (gramma) = gram gtt. (guttae) = tetes gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga gutta. (guttatim) = tetes demi tetes

H h. (hora) = jam h.v (hora vespertina) = malam h.m (hora matutina) = pagi pagi haust (haustus) = diminum sekaligus h.s (hora somni) = pada waktu mau pergi tidur

I i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan i.d. (idem) = sama I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh darah arteri I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian punggung (lumbal) I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena in. = dalam in.d. = dari hari ke hari inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan instill (instilla) = teteskan iter (iteratio/iteretur) = diulang

L liq. (liquid) = cair lot. (lotus) = dicuci

M 8

m (mane, misce) = pagi, campur m.f (misce fac) = campur buat mixt. (mixtura) = campuran

N ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan

O o.u = kedua mata o.s. = mata kiri o.d = mata kanan o.h (omni hora) = tiap jam o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam o.m. (omni mane) = tiap pagi o.n (omni nocte) = tiap malam opt. (optimus) = sangat baik

P p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu p.o. (per os) = secara oral pil (pilula) = pil pot. (potio) = minuman/larutan p.c. (post coenam = stelah makan pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk

Q q. (quantitas) = banyaknya q.s. (quantum satis) = secukupnya

R R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah rec. (recens) = baru reiter = dibuat ulangan baru

S s. (signa) = tanda ss. (semis) = separuh sol.,solut (solutio) = larutan solv. (solve) = larut statim : penting sum. (sume) = untuk diminum sup (super) = atas

T ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari 9

ter. (tere) = gosok tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur trit (tritus) = gerus

U urgent : penting u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui u.e (usus externus) = dipakai untuk luar u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan

V vesp. (vaspere) = malam vit.ov. (vittelum ovi) = kuning telur

10

CHECK LIST LAB SKILL : OBAT SISTEMIK

No

Aspek Penilaian

Inscriptio 1

Penulisan nama dokter

2

Penulisan alamat dokter

3

Penulisan SIP (Surat izin praktek)

4

Penulisan hari praktek

5

Penulisan jam praktek

6

Penulisan No Telpon

7

Penulisan Nama Kota

8

Penulisan tanggal resep ditulis

Invocatio 9

Penulisan tanda R/ (Bila Darurat berikan tulisan CITO/P.I.M di sebelah kanan resep) · Satu lembar resep maksimal terdiri dari 3 jenis obat

Inscriptio (Remedium Cardinale/Obat utama)1 10 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi) 11

Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien meliputi berat dan usia)

12 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari) 13

Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk : Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)

14 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn) Inscriptio (Remedium Cardinale/Obat utama)2* 15 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi) 16

Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien meliputi berat dan usia)

17 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari) 18

Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk : Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)

19 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn) Inscriptio (Remedium Adjuvant/Obat pendukung)1 11

Skor 0

1

2

3

20 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi) 21

Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien meliputi berat dan usia)

22 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari) 23

Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk : Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)

24 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn) Inscriptio (Remedium Adjuvant/Obat pendukung)2* 25 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi) 26

Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien meliputi berat dan usia)

27 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari) 28

Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk : Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)

29 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn) Inscriptio (Remedium Adjuvant/Obat pendukung)3* 30 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi) 31

Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien meliputi berat dan usia)

32 Tepat jumlah yang diberikan (pemberian selama berapa hari) 33

Penulisan aturan pakai/ Signatura/S (berapa kali perhari dan bentuk : Tab, caps, Pulv, cth, C, gtt auric, gtt nasal, gtt opth, i.m.m)

34 Penulisan waktu minum obat (ac, dc, pc, ohc, mane et vespere, prn) Administrasi 35 Penulisan garis dibawah obat 36 Penulisan paraf 37 Penulisan nama pasien (Pro) 38 Penulisan umur pasien 39 Penulisan alamat penderita 40

Penjelasan cara penggunaan pada pasien (Three Prime Statement : Indikasi, Harapan setelah minum obat dan cara minum obat)

* Bila ada Keterangan Skor Besar, ................2018 0. Tidak Dilakukan sama sekali 1. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan > 50 %) 12

Aceh Instruktur,

2. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan < 50 %) 3. Dilakukan dengan benar NILAI : Skor Total X 100 = ....... 120

(..........................................)

CONTOH PENULISAN OBAT SISTEMIK

dr. Bambang Praktik Umum SIP. 12/20/2011 Hari Praktik : Senin – Jum’at Jam Praktik : 16.00 – 18.00 Alamat : Jln. Yos Sudarso No.7 Banda Aceh

13 Aspek Administrasi Remedium Adjuvantia/Obat Cardinale/Obat utama pendukung

Kelengkapan

Keterangan : R/ recipe = Ambilah tab = Tablet mg = miligram No/Numero = Jumlah S/Signatura = Tanda dd/de die = Sehari pc/Post coenam= Setelah makan Vesp/Vespere = Malam mane = Pagi

CHECK LIST LAB SKILL : OBAT TOPIKAL No

Aspek Penilaian 14

Skor

0 Inscriptio 1

Penulisan nama dokter

2

Penulisan alamat dokter

3

Penulisan SIP (Surat izin praktek)

4

Penulisan hari praktek

5

Penulisan jam praktek

6

Penulisan No Telpon

7

Penulisan Nama Kota

8

Penulisan tanggal resep ditulis

Invocatio 9

Penulisan tanda R/ (Bila Darurat berikan tulisan CITO/P.I.M di sebelah kanan resep)

Inscriptio (Remedium Cardinale/Obat utama)1 10 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi) 11

Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien meliputi bentuk peradangan, alergi, inflamasi, dan infeksi)

Inscriptio (Remedium Cardinale/Obat utama)2* 12 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi) 13

Tepat dosis (Pemilihan dosis sesuai standar terapi dan kondisi pasien meliputi bentuk peradangan, alergi, inflamasi, dan infeksi)

Inscriptio (Remedium Adjuvant/Obat pendukung)1 14 Tepat obat (Pemilihan menurut standar terapi) 15 Tepat dosis Inscriptio (Corrigens)* 16 Penulisan bentuk sifat fisik (Coloris, saporis, odoris) Administrasi 17 Penulisan pembuatan (mf.la.) 18

Penulisan aturan pakai (Signatura/S) dan bentuk (Ungt,lotion,cream, i.m.m)

19 Penulisan cara (u.e) dan waktu penggunaan (mane et vespere) 20 Penulisan garis dibawah obat 21 Penulisan paraf 22 Penulisan nama pasien (Pro) 15

1

2

3

23 Penulisan umur pasien 24 Penulisan alamat penderita 25

Penjelasan cara penggunaan pada pasien (Three Prime Statement : Indikasi, Harapan setelah menggunakan obat, cara penggunaan)

* Bila ada Keterangan Skor Besar, ................2018 0. Tidak Dilakukan sama sekali 1. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan > 50 %) 2. Dilakukan tetapi kurang benar ( kesalahan < 50 %) 3. Dilakukan dengan benar NILAI : Skor Total X 100 = ....... 75

Aceh Instruktur,

(..........................................)

CONTOH PENULISAN RESEP TOPIKAL

dr. Ibrahim Praktik Umum SIP. 15/02/2015 Hari Praktik : Senin – Jum’at Jam Praktik : 17.00 – 20.00 Alamat : Jln. Pattimura No.17 Banda Aceh

16

Aspek Administrasi Kelengkapan

Remedium Cardinale/Obat utama Remedium Adjuvantia/Obat pendukung Corrigens Odoris

Keterangan : R/ recipe = Ambilah g = Gram Ol./Oleum = Cairan S/Signatura = Tanda m/Misce = Campur f/Fac = Buat l.a/Lege artis = Menurut aturan/teratur u.e/Usus externus = dipakai diluar Vesp/Vespere = Malam mane = Pagi

17

Related Documents

Wacana Penulisan
January 2021 0
Penulisan Ilmiah
January 2021 1
Topikal Aplikasi Fluor
February 2021 0
Wacana Penulisan
January 2021 0

More Documents from "RadityaRezha"