Penurunan Kesadaran

  • Uploaded by: drnurhakim
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penurunan Kesadaran as PDF for free.

More details

  • Words: 969
  • Pages: 19
Loading documents preview...
Tutorial Penurunan Kesadaran Oleh : Kiki Rizkia (2007730074) Moch.Novad Arsandy (2007730085) Pembimbing : dr. Susanto, Sp.S

Pendahuluan  Penurunan

kesadaran merupakan kasus gawat darurat yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari.

 Kesadaran

ditentukan oleh kondisi pusat kesadaran yang berada di kedua hemisfer serebri dan Ascending Reticular Activating System (ARAS). Jika terjadi kelainan pada kedua sistem ini, baik yang melibatkan sistem anatomi maupun fungsional akan mengakibatkan terjadinya penurunan kesadaran dengan berbagai tingkatan.

Definisi  Penurunan

kesadaran atau koma merupakan salah satu kegawatan neurologi yang menjadi petunjuk kegagalan fungsi integritas otak dan sebagai “final common pathway” dari gagal organ seperti kegagalan jantung, nafas dan sirkulasi akan mengarah kepada gagal otak dengan akibat kematian.

Menentukan penurunan kesadaran secara kualitatif Kompos

Mentis Somonolen (drowsiness atau clouding of consciousness) Stupor atau Sopor Semikoma atau soporkoma Koma

Menentukan penurunan kesadaran secara kuantitatif Pemeriksaan

derajat kesadaran GCS untuk penglihatan/

mata: ◦ ◦ ◦ ◦

E1 E2 E3 E4

tidak membuka mata dengan rangsang nyeri membuka mata dengan rangsang nyeri membuka mata dengan rangsang suara membuka mata spontan

Motorik:

◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦

M1 M2 M3 M4 M5 M6

tidak melakukan reaksi motorik dengan rangsang nyeri reaksi deserebrasi dengan rangsang nyeri reaksi dekortikasi dengan rangsang nyeri reaksi menghampiri rangsang nyeri tetapi tidak mencapai sasaran reaksi menghampiri rangsang nyeri tetapi mencapai sasaran reaksi motorik sesuai perintah

Verbal:

◦ ◦ ◦ ◦ ◦

V1 V2 V3 V4 V5

tidak menimbulkan respon verbal dengan rangsang nyeri (none) respon mengerang dengan rangsang nyeri (sounds) respon kata dengan rangsang nyeri (words) bicara dengan kalimat tetapi disorientasi waktu dan tempat (confused) bicara dengan kalimat dengan orientasi baik (orientated)

Klasifikasi Penurunan Kesadaran

Gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan fokal dan kaku kuduk 

Gangguan iskemik



Gangguan metabolik



Intoksikasi



Infeksi sistemis



Hipertermia



Epilepsi

Gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan fokal tapi disertai kaku kuduk 

Perdarahan subarakhnoid



Radang selaput otak



Radang otak

Gangguan kesadaran dengan kelainan fokal 

Tumor otak



Perdarahan otak



Infark otak

Patofisiologi Penurunan Kesadaran akibat Gangguan Metabolik Toksik O2 dan glukosa memegang peranan penting dalam memelihara keutuhan kesadaran. Namun, penyediaan O2 dan glukosa tidak terganggu, kesadaran individu dapat terganggu oleh adanya gangguan asam basa darah, elektrolit, osmolalitas, ataupun defisiensi vitamin.  Ensefalopati metabolik primer ◦ Penyakit degenerasi serebri yang menyebabkan terganggunya metabolisme sel saraf dan glia. Misalnya penyakit Alzheimer. 

Ensefalopati metabolik sekunder ◦ Koma terjadi bila penyakit ekstraserebral melibatkan metabolisme otak, yang mengakibatkan kekurangan nutrisi, gangguan keseimbangan elektrolit ataupun keracunan

Tabel Penyebab Metabolik atau Toksik pada Kasus Penurunan Kesadaran No

Penyebab metabolik atau sistemik

Keterangan

1

Elektrolit imbalans

Hipo- atau hipernatremia, hiperkalsemia, gagal ginjal dan gagal hati.

2

Endokrin

Hipoglikemia, ketoasidosis diabetik

3

Vaskular

Ensefalopati hipertensif

4

Toksik

Overdosis obat, gas karbonmonoksida (CO)

5

Nutrisi

Defisiensi vitamin B12

6

Gangguan metabolik

Asidosis laktat

7

Gagal organ

Uremia, hipoksemia, ensefalopati hepatik

Patofisiologi Penurunan Kesadaran akibat Gangguan Struktur Intrakranial  Penurunan

kesadaran akibat gangguan fungsi atau lesi struktural formasio retikularis di daerah mesensefalon dan diensefalon (pusat penggalak kesadaran) disebut koma diensefalik.

 Koma

supratentorial

◦ Lesi mengakibatkan kerusakan difus kedua hemisfer serebri, sedangkan batang otak tetap normal. ◦ Lesi struktural supratentorial (hemisfer).  Herniasi girus singuli  Herniasi transtentorial/ sentral  Herniasi unkus

Patofisiologi Penurunan Kesadaran akibat Gangguan Struktur Intrakranial  Koma

infratentorial

◦ Proses di dalam batang otak sendiri yang merusak ARAS atau/ serta merusak pembuluh darah yang mendarahinya dengan akibat iskemi, perdarahan dan nekrosis. ◦ Proses di luar batang otak yang menekan ARAS  Langsung menekan pons  Herniasi ke atas dari serebelum dan mesensefalon melalui celah tentorium dan menekan tegmentum mesensefalon.  Herniasi ke bawah dari serebelum melalui foramen magnum dan menekan medulla oblongata.

Penyebab Struktural pada Kasus Penurunan Kesadaran No

Penyebab struktural

Keterangan

1

Vaskular

Perdarahan subarakhnoid, infark batang kortikal bilateral

2

Infeksi

Abses, ensefalitis, meningitis

3

Neoplasma

Primer atau metastasis

4

Trauma

Hematoma, edema, kontusi hemoragik

5

Herniasi

Herniasi sentral, herniasi unkus, herniasi singuli

6

Peningkatan tekanan intrakranial

Proses desak ruang

Diagnosis  Anamnesis  Pemeriksaan

◦ ◦ ◦ ◦

Fisik Umum

Tanda vital Bau nafas Pemeriksaan kulit Kepala, leher, thoraks/abdomen dan ekstremitas

 Pemeriksaan

Penunjang

◦ Pemeriksaan gas darah ◦ Pemeriksaan darah, meliputi darah perifer lengkap (DPL), keton, faal hati, faal ginjal dan elektrolit. ◦ Pemeriksaan toksikologi, dari bahan urine darah dan bilasan lambung. ◦ Pemeriksaan khusus meliputi pungsi lumbal, CT scan kepala, EEG, EKG, foto toraks dan foto kepala.

Diagnosis Banding Pola

Pernafasan

Diagnosis Banding Pergerakan

spontan Pemeriksaan saraf kranial Respon Motorik terhadap stimuli

Penatalaksanaan Umum  Tidurkan pasien dengan posisi lateral dekubitus dengan leher sedikit ekstensi.  Posisi trendelenburg baik sekali untuk mengeluarkan cairan trakeobronkhial.  Lakukan imobilisasi jika diduga ada trauma servikal.  Pasang monitoring jantung jika tersedia bersamaan dengan melakukan elektrokardiogram (EKG).  Pasang nasogastric tube.

Penatalaksanaan Khusus Pada Herniasi ◦ Pasang ventilator lakukan hiperventilasi ◦ Berikan manitol 20% ◦ Edema serebri karena tumor atau abses dapat diberikan deksametason 10 mg iv lanjutkan 4-6 mg setiap 6 jam. ◦ Jika pada CT scan kepala ditemukan adanya CT yang operabel seperti epidural hematom, konsul bedah saraf untuk operasi dekompresi.

Penatalaksanaan Tanpa

Herniasi

◦ Ulang pemeriksaan neurologi yang lebih teliti. ◦ Jika pada CT scan tak ditemukan kelainan, lanjutkan dengan pemeriksaan pungsi lumbal (LP). Jika LP positif adanya infeksi berikan antibiotik yang sesuai. Jika LP positif adanya perdarahan terapi sesuai dengan pengobatan perdarahan subarakhnoid.

Kesimpulan Penurunan kesadaran atau koma merupakan salah satu kegawatan neurologi yang menjadi petunjuk kegagalan fungsi integritas otak dan sebagai “final common pathway” dari gagal organ seperti kegagalan jantung, nafas dan sirkulasi akan mengarah kepada gagal otak dengan akibat kematian. Penurunan kesadaran dapat ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif. Penurunan kesadaran disebabkan oleh kelainan metabolik dan struktural yang mempengaruhi korteks dan ARAS. Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik

‫با تشکر از شما‬

Dankie Obrigado

Merci

Gratias agimus tibi

Danke Buíochas a ghabháil leat

Gracias

Grazie

Dank u

Ju falenderoj Nirringrazzjak

Related Documents


More Documents from "RiaMarselaSuki"

Penurunan Kesadaran
January 2021 1