Penyembuhan Luka

  • Uploaded by: Jeffri Sofian Leksana
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penyembuhan Luka as PDF for free.

More details

  • Words: 785
  • Pages: 23
Loading documents preview...
REFERAT

Jeffri Sofian Leksana

0818011069

Pembimbing: dr. Harizon, M.N., Sp. B. KEPANITERAAN KLINIK SMF BEDAH RS. AHMAD YANI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG METRO Juni 2012

Pendahuluan Luka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan. Efek dari timbulnya luka antara lain hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stress simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri, hingga kematian sel. Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, pembersihan sel dan benda asing, serta perkembangan awal seluler, merupakan bagian dari proses penyembuhan

A.

Definisi Luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.

Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul : Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ  Respon stres simpatis  Perdarahan dan pembekuan darah  Kontaminasi bakteri  Kematian sel 

Penyembuhan luka adalah suatu proses kinetik dan metabolik yang kompleks yang mengikutsertakan berbagai sel dan jaringan dalam usaha menutup tubuh dari lingkungan luar dengan cara mengembalikan integritas jaringan

B.

o

o

Jenis luka Luka dapat diklasifikasi berdasarkan kategori tertentu :

Berdasarkan waktu penyembuhan luka:  Luka akut  Luka kronis

Berdasarkan proses terjadinya:       

Luka insisi (Incised wounds) : teriris benda tajam Luka memar (Contusion Wound) : benturan oleh tekanan Luka lecet (Abraded Wound.): kulit bergesekan dg bnda tdk tajam Luka tusuk (Punctured Wound) Luka gores (Lacerated Wound): jika kekuatan trauma melebihi kekuatan regang jaringan Luka tembus (Penetrating Wound) Luka Bakar (Combustio)

o

Berdasarkan Derajat Kontaminasi Luka bersih (Clean Wounds), yaitu luka tak terinfeksi, dimana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi, dan kulit disekitar luka tampak bersih. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% – 5%.  Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds), merupakan luka dalam kondisi terkontrol, tidak ada material kontamin dalam luka. Kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% – 11%.  Luka terkontaminasi (Contamined Wounds), yaitu luka terbuka kurang dari empat jam, dengan tanda inflamasi non-purulen. Kemungkinan infeksi luka 10% – 17%.  Luka kotor atau infeksi (Dirty or Infected Wounds), yaitu luka terbuka lebih dari empat jam dengan tanda infeksi di kulit sekitar luka, terlihat pus dan jaringan nekrotik. Kemungkinan infeksi luka 40%. 

C.

Penutupan Luka

Tujuan utama dari penutupan luka yaitu untuk mengembalikan integritas kulit sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi, scar dan penurunan fungsi 

Penutupan luka primer (Intensi Primer): Penyembuhan primer atau sanatio per primam intentionem terjadi bila luka segera diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan

Penutupan luka sekunder (Intensi Sekunder): Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan dari luar akan berjalan secara alami  Penutupan luka primer tertunda (Intensi Tersier): Penjahitan luka tidak dapat langsung dilakukan pada luka yang terkontaminasi berat atau tidak berbatas tegas. 

D.

Fase Penyembuhan Luka

Sehubungan dengan adanya perubahan morfologik, tahapan penyembuhan luka terdiri dari: 

Fase Hemostasis dan Inflamasi: adalah adanya respons vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan pada jaringan lunak. Tujuannya adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati, dan bakteri, untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Berlangsung sampai hari ke-3 atau ke-4



Fase Proliferasi (Fase Fibroplasia): Tujuannya adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblast sangat besar pada proses perbaikan, yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses rekonstruksi jaringan. Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira-kira akhir minggu ketiga



Fase Remodelling: Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase remodelling adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan berkualitas

E.

Perawatan Luka tujuan dari perawatan luka antara: 1. Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka 2. Absorbsi drainase 3. Menekan dan imobilisasi luka 4. Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis 5. Mencegah luka dari kontaminasi bakteri 6. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing 7. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien

F.

Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka  Usia  Nutrisi  Infeksi  Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi:  Iskemia  Diabetes  Keadaan Luka  Obat

G.

Komplikasi  Komplikasi dini:  Infeksi  Pendarahan  Dehisence dan evicesari  Komplikasi lanjut:  Keloid  Jaringan parut hipertropik

H.

Luka Kronik 

Definisi

 Luka kronik merupakan luka yang tidak

menyembuh melalui tahapan penyembuhan luka yang normal, dalam waktu kurang lebih 3 bulan



Patologi Luka Kronik  Pemanjangan fase inflamasi  Penuaan sel (sel tua yang kurang viabel), dimana terjadi perubahan kemampuan sel untuk berproliferasi.  Kekurangan reseptor faktor pertumbuhan (growth factor)  Tidak terdapat perdarahan awal yang dapat memicu kaskade penyembuhan luka  Peningkatan kadar protease (enzim yang memakan protein).



Penatalaksanaan  Perawatan Dasar  Debridement yang adekuat  Penanganan infeksi  Penutupan luka yang baik

terimakasih

Related Documents


More Documents from "Gita Xuping"