Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Era Digital

  • Uploaded by: Aiyu Nikmah
  • 0
  • 0
  • August 2022
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Di Era Digital as PDF for free.

More details

  • Words: 4,587
  • Pages: 19
Loading documents preview...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI……………………………………………………………….. 1 KATA PENGANTAR……………………………………………………... 2 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………….3 1.2 Rumusan Masalah………………………………………….. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengaruh Perkembangan Era Digital bagi Anak-Anak……. 4 2.2 Tantangan Orang Tua Membesarkan Anak di Era Digital… 6 2.3 Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digita…….. l7 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh Perkembangan Era Digital bagi Anak-Anak…….. 9 3.2 Tantangan Orang Tua Membesarkan Anak di Era Digital…. 11 3.3 Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital……. 13 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan………………………………………………… .16 4.2 Saran………………………………………………………... 17 DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………… 19

1

KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Peserta Didik. Makalah ini berjudul “Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital”, melalui makalah ini saya mencoba memaparkan pengertian era digital, dampak teknologi bagi anak, serta peran orang tua dalam mendidik anak di era digital. Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi, bentuk, maupun pemaparannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya terutama bagi mahasiswa dan calon pendidik khususnya.

Malang, 21 November 2014

PENYUSUN

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman dulu, komputer adalah benda asing yang hanya bisa dijalankan segelintir ahli, tapi sekarang komputer merupakan benda populer yang bisa dijalankan oleh banyak kalangan baik tua ataupun muda. Teknologi digital adalah produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja atau struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan seseorang. Bisa di sebut bahawa teknologi digital berupa sarana manusia dalam berkomunikasi secara sosial. Zaman sekarang ini manusia khususnya anak-anak sedang memasuki “revolusi digital”. Anak-anak tumbuh bersama perangkat teknologi digital atau gadget dalam genggaman, aktifitas keseharian lekat dengan internet serta teknologi informasi lainnya. Anak-anak aktif berkomunikasi dan berinteraksi melalui media sosial dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sana. Demikianlah teknologi digital dan informasi telah berkembang sedemikian cepat. Seiring dengan itu beragam smartphone atau gadget seperti ipad, iphone, blackberry dan sebagainya dapat dengan mudah ditemukan dalam genggaman anak-anak usia SD bahkan balita. Dengan kata lain, saat ini gadget sudah menjadi sahabat anak. Dengan gadget anak dapat dengan mudah mengakses informasi melalui internet untuk menunjang kegiatan belajar dan aktivitas lainnya. Selain itu juga dapat dengan cepat mempelajari beragam fitur dan aplikasi yang tersedia dan menambah sendiri sesuai keinginan dan kebutuhan. Oleh karena itu generasi digital mendapat sebutan anakanak multitasking. Banyak anak-anak saat ini ketika mengerjakan tugas sekolah di warnet atau dengan perangkat teknologi yang di miliki, sembari mendownload lagu, film atau game. Kemudian menulis status, memberi komentar atau chatting di jejaring sosial dengan bermain game atau mendengarkan musik bahkan streaming siaran radio atau televisi. Bagi generasi digital ini sangatlah menyenangkan mengerjakan banyak kegiatan dalam satu waktu sambil terhubung secara online dengan banyak teman. 3

Sehingga terkesan belajar menjadi tidak fokus dikarenakan mereka ingin kegiatan belajar yang menyenangkan. Selain multitasking anak-anak dan remaja di era digital ini punya kecenderungan lebih terbuka dalam berbagi informasi pribadi di dunia maya. Anak-anak banyak memiliki teman baru dan di antaranya mudah percaya dengan orang yang baru dikenalnya lewat jejaring sosial. Maka tak heran bila ada di antaranya yang menjadi korban penipuan, pelecehan dan berbagai kejahatan lain yang dilakukan oleh teman “maya”nya. Dengan demikian tantangan yang dihadapi para orang tua sangatlah berat. Diperlukan pengawasan orang tua terhadap aktivitas berinternet anak. Orang tua dituntut untuk sadar teknologi, melek media, dan jika membelikan gadget untuk anak perlu memberikan edukasi yang cukup mengenai manfaat dan dampak buruknya. Serta mengetahui usia yang tepat anak membutuhkan gadget. Pastikan anak mampu bertanggung jawab terlebih dahulu. 1.2 Rumusan Masalah (1) Apakah pengaruh perkembangan era digital bagi anak-anak? (2) Apa sajakah tantangan orang tua membesarkan anak di era digital? (3) Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak di era digital?

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengaruh Perkembangan Era Digital bagi Anak-anak Zaman sekarang ini mau tidak mau kita sedang memasuki “revolusi digital”. Sebaliknya era kertas sudah memasuki babak akhirnya. Pornograpi tidak hanya bisa ditemukan di internet, TV, CD dan DVD. Komikkomik jepang ada yang betul-betul porno bahkan handphone pun tak kalah dahsyatnya. Keadaan memang mencemaskan dan membuat para orang tua geram dan khawatir. Muthmainnah (2012) mengatakan “target utama industri pornografi adalah anak laki-laki usia 4-6 tahun. Tujuannya adalah agar mereka menjadi target masa depan pasar pornografi. Membiarkan anak hidup sendiri dalam era digital tanpa bimbingan sama halnya melepas anak di kandang macan. 4

Solusinya jelaskan dampak negative era digital terhadap anak dengan cara tanamkan pondasi agama yang kuat terhadap anak, berikan alternative permainan yang lebih menantang, luangkan waktu untuk beraktivitas dengan anak dan buatlah hidup mereka lebih bermakna”. Masa anak-anak adalah masa keemasan dimana anak-anak berada dalam masa bermain serta belajar terhadap apa yang belum diketahuinya. Sekarang perkembangan teknologi semakin pesat, dimana banyak anak-anak lebih menyukai bermain dengan teknologi baru seperti playstation, game online, handphone, tablet ataupun ipad. Hal ini memiliki sisi positif dan negatif terhadap anak. (1) Dampak positif: a. Anak-anak dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program mengetahi dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Saat ini perangkat pendidikan juga diramu dengan unsur hiburan (entertaiment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin tertarik untuk belajar. b. Dapat menjadi solusi bagi para orang tua yang memiliki anak yang merasa mudah bosan untuk belajar. c. Memudahkan anak-anak untuk mendapatkan banyak wawasan dan ilmu tambahan lewat internet. d. Dengan kemajuan teknologi pada dunia internet, anak dapat mengenal dan menjalin komunikasi dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia. e. Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang baik untuk perkembangan kreatifitas anak. (2) Dampak negatif: a. Anti sosial Kehadiran teknologi membuat mereka menjauhi pergaulan secara langsung dan hal ini akan memberi peluang terhadap gejala gangguan kepribadian “Anti sosial” untuk berkembang. b. Kurang empati Teknologi membuat anak jarang mengolah perasaan nya terhadap kesulitan orang lain. Hal ini tentu akan melahirkan sebuah pribadi yang angkuh dan sombong c.

Antipati lingkungan/alam

5

Kurang berinteraksi dengan alam membuat anak tidak sadar lingkungan. Padahal mereka adalah generasi yang harus melestarikan alam dan lingkungan untuk kelangsungan hidup manusia, apalagi eksploitasi alam semakin merajalela. d. Perilaku konsumtif Teknologi yang berkembang pesat dengan tambahan fitur-fitur yang semakin canggih, membuat anak selalu menuntut pembaruan gadget dan tidak pernah puas akan gadget yang di milikinya. e. Krisis akhlak & moral Canggih nya teknologi membuat anak bisa mengakses apa saja termasuk pornografi dan berita kriminal yang akan menjadi acuan tindakan kriminal sebagai solusi pemecahan masalah. Ini di sebabkan proses ‘meniru’ pada anak sangat tinggi. 2.2 Tantangan Orang Tua Membesarkan Anak di Era Digital Seperti yang dilansir dari vemale.com, ada beberapa hal yang akan dialami anak-anak yang tumbuh di era digital ini. Dan orang tua, perlu mengetahui tantangan besar yang harus di hadapi saat membesarkan anak di era digital yang semakin mengglobal ini. (1) Apa yang dilakukan orang tua akan sangat berdampak besar pada tumbuh kembang anak. Anak berkembang juga tergantung pada perilaku dan sikap orang tua. Akan tetapi, banyak orang tua saat ini yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget yang dimiliki. Sehingga waktu yang tersisa untuk anak-anak jadi semakin sedikit. Anak-anak pun jadi kesulitan untuk belajar melalui interaksi langsung dengan orang tuanya. (2) Sebuah studi yang dilakukan oleh Schugars dari West Chester University mengungkapkan bahwa pemahaman membaca anak-anak bisa terpengaruh. Penelitian mereka memperlihatkan bahwa anak-anak yang membaca buku cetak memiliki pemahaman yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang hanya menggunakan buku eletronik (e-book). Salah satu penyebabnya adalah ketika membaca buku elektronik, perhatian anak-anak lebih terfokus pada fitur visual dan bukan pada teks bacaan. Jadi kemampuan membaca anak-anak bisa menurun.

6

(3) Di era digital dan internet yang makin mudah diakses, waktu anak-anak bisa dihabiskan hanya di dunia maya saja. Belum lagi dengan makin banyaknya permainan online yang bisa dimainkan kapan saja. Tapi permainan tersebut akan sulit menghadirkan interaksi manusia langsung yang biasa kita dapatkan jika memainkan permainan tradisional. Memainkan permainan tradisional bersama-sama ternyata memiliki banyak sekali manfaat. Beberapa diantaranya, antara lain anak-anak bisa belajar kosakata, menghitung, membaca, dan bahkan matematika, anakanak juga bisa belajar arti menang dan kalah, anak-anak dapat membangun kepercayaan dirinya, kemampuan untuk konsentrasi dan fokus juga bisa meningkat. (4) Orang tua harus berhati-hati agar anak-anak tidak kecanduan internet. Orang tua harus meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya ketika mereka mengakses dunia maya. Banyak situs yang kurang sesuai untuk anak-anak. Selain itu, orang tua juga sudah harus bisa memberikan pendidikan dan pemahaman tentang penggunaan internet yang sehat sejak dini kepada anak-anaknya.Banyak kemudahan yang kita dapatkan di era digital ini. Tapi tantangan baru pun akan terus bermunculan. 2.3 Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital Penimbang untung ruginya mengenalkan teknologi kepada anak, pada akhirnya memang sangat tergantung pada kesiapan orang tua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat menggunakan teknologi. Karenanya, peran orang tua dalam mendidik anak di era digital sangat penting. Chatib (2012:197) memberi saran kepada orang tua untuk melindungi anak dari dampak negatif media, sebagai berikut. (1) Pendidikan agama yang lebih dalam. Tak pelak lagi, pemahaman anak tentang agama sekarang ini harus diberi porsi besar. Karena agama itu tidak terpisah dari problem-problem kehidupan. Bahkan agama adalah integrasi dalam setiap problem kehidupan sehingga agama harus menjadi obat yang manjur apabila seseorang terkena penyakitpenyakit social masyarakat. Dengan perkembangan teknologi dan media, pemahaman anak terhadap agama akan menjadi tameng yang akan melindunginya dari pengaruh negatif media.

7

(2) Mengetahui terlebih dahulu isi media informasi untuk anak. Jika orang tua ingin membelikan gadget untuk anak usahakan mengetahui dan mempertimbangkan baik buruknya untuk anak. (3) Mendampingi anak dalam menggunakan media informasi. Orang tua seharusnya mendampingi anak-anak saat mereka menggunakan media informasi. Hal ini semestinya sederhana, tetapi kenanyakan terbentur dengan kesibukan pekerjaan sehari-hari sehingga orang tua tak punya waktu lagi untk mendampingi anak-anak menonton televisi. Demikian pula, saat menggunakan internet, usahakan orang tua terlibat di dalamnya sehingga orang tua juga dituntut untuk memahami komputer dan internet. (4) Membuat kesepakatan aturan menggunakan media informasi. Orang tua harus membuat kesepakatan aturan untuk menggunakan media informasi. Saya sering menyebutnya frame of time atau bingkai waktu. Persoalan yang sering terjadi adalah anak sedang keranjingan permainan video game, dia bahkan melakukannya sampai melupakan waktu sehingga orang tua sulit untuk langsung melarangnya sebab video game sendiri seperti punya daya sihir luar biasa yang menarik perhatian pengunanya. Jangankan anak-anak, orang tua pun ikut tergila-gila dengan video game, saran praktis untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan membuat kesepakatan waktu untuk bermain video game setiap harinya. Contohnya, kesepakatan dengan anak untuk bermain video game selama satu jam pada pukul empat hingga lima sore. Pada hari sabtu, minggu, dan rabu. (5) Menggunakan media informasi menjadi sarana belajar dan membuat proyek. Seharusnya orang tua meminta dan mengajari anak membuat proyek kreatif, misalnya menulis puisi, artikel, cerita, dan menggambar, kemudian membantu mereka untuk bisa menampilkan (upload) hasil karya mereka dalam situs anak yang dapat menampung aspirasi mereka. Jika mungkin, orang tua harusnya membuatkan situs sendiri, misalnya dengan membuat blog. Media internet sebenarnya dapat menjadi tantangan untuk membuat penelitian, dengan narasumber dari berbagai situs yang dapat dicari dengan berselancar (browsing) di internet. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua tetap mendampingi mereka mencari data. (6) Mengetahui cara membendung dan menghindari situs-situs porno. Pengetahuan tentang cara membendung dan menghindari situs-situs porno sangatlah vital untuk dipahami dan dikuasai orang tua. Sebenarnya, cara melindungi agar media internet aman untuk anak tidaklah begitu sulit dan orang tua dapat belajar dengan mudah dan cepat. Sebagai pengetahuan untuk orang tua dan tantangan agar bisa mendalami internet, hal-hal ini di bawah ini dapat dicoba sebagai pengetahuan awal.  Meng-instal perangkat lunak (program/software) parental lock. Parental lock adalah software pengaman yang dapat membendung materi negatif untuk mengurangi dampak negatif internet. Beberapa software parental lock antara lain:  www.netnanny.com

8

 www.cyberpatrol.com  www.kidshield.com  www.savekids.com  Menggunakan safe search google atau telusur aman. Caranya dengan membuka: Preferences/Safe Search Filtering. Pada saat diaktifkan, program ini mampu memblokir dan menyaring situs yang berisi informasi berbau seksual dan gambar pornografi.  Mengeset mesin kendali pada ISP dengan tahapan: membuka Internet Explorer: program Content Advisor bias anda jumpai di Tools>Internet Options>Content. Cara ini berfungsi menyaring bahasa, materi berbau seksual, dan kekerasan yang ada di internet.  Anak-anak dikenalkan pada situs yang aman dan bermanfaat untuk usianya. Jika perlu, unduhlah program atau software yang dapat dibuka secara offline. Hal ini untuk menghindari situs porno yang terbuka langsung pada saat sebuah situs dibuka (pop-up). Walhasil, teknologi internet semakin berkembang. Hal ini mengharuskan orang tua untuk terus-menerus mengikutinya. Sebenarnya, para orang tua dapat mengusulkan kepada sekolah untuk membuat program pelatihan tentang internet untuk orangtua, mulai pengenal pertama internet, membuat akun e-mail, hingga pada pencegahan situs-situs pornografi di computer anak. Sekali lagi, orangtua harus akrab dengan teknologi dan media informasi, jangan malah menghindar dengan tak mau belajar atau tak mau tahu.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh Perkembangan Era Digital bagi Anak-anak Kemajuan tekhnologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung diketahui berkat kemajuan tekhnologi (globalisasi). Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan misalnya seseorang dapat melihat yang terjadi di Amerika, meskipun berada di Indonesia. Tentu kemajuan tekhnologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan

9

kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat disaksikan begitu besar pengaruh kemajuan tekhnologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan tekhnologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (hp), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Dan diakui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khasnya. Saat ini sudah banyak jutaan anak dan remaja masuk ke dalam era digital melalui kehidupan dunia maya di internet. Industri web komunitasentertement pun berkembang dengan sedemikian pesatnya. Club penguin, web kinz, starfall, dan facebook mungkin baru sebagian kecil dari jutaan kidfriendly sites yang saat ini sedang di gandrungi anak-anak. Kebanyakan penggemar website ini adalah anak-anak usia sekolah hingga mahasiswa. Dan deretan kid-friendly sites sangat menikmati keuntungan yang dihasilkan dari fenomena ini. Contohnya, web kinz, pembuat mainan anak yang mengambil karakter dari virtual-world ini mengalami pertumbuhan pengunjung hingga enam juta anak tahun ini, angka ini merupakan lonjakan kenaikan tiga ratus persen dari perolehan angka pengunjung tahun lalu. Hal ini merupan sebuah fakta baru bahwa ternyata anak-anak merupakan sasaran empuk yang banyak diincar oleh para pengiklan saat ini. Selain bagian sasaran iklan, anak-anak juga sangat terkait dalam pertumbuhan teknologi multimedia terutama dalam edukasi dan internet. Dalam dunia edukasipun telah banyak dijumpai situs maupun software edukasi dipergunakan sebagai sasaran mendidik anak-anak. Bahkan untuk anak lima tahun pun sekarang telah tersedia software dan game edukasi yang

10

dirangkai dengan musik untuk membantu anak-anak mengembangkan kemampuan dan kecerdasannya. Perkembangan games-games pun sangat berpengaruh kepada anakanak.dan yang saat ini digemari oleh anak-anak adalah games online. Dan ada juga anak-anak menggemari games-games yang berbau kekerasan. Hal ini perlu diperhatikan oleh orang tua, karena ini akan berdampak buruk bagi anak-anak dan sangat berbahaya sekali. Namun di tengah perkembangannya game yang menciptakan virtual-worlds bagi anak-anak ini, ternyata masih ada sedikit education virtual worlds. Lebih lanjut jenis virtual worlds ini memang ditunjukkan untuk tujuan edukasi, dimana modern Prometheus ini mengajarkan pada anak untuk belajar etika dan mengambil keputusan. Dalam game ini anak-anak dilibatkan dalam sebuah skenario dimana harus membuat keputusan-keputusan strategis yang menyangkut etis dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Lalu internet juga merupakan salah satu hal yang biasa mempengaruhi anak. Dengan adanya internet anak-anak dapat dengan mudah mencari tahu mengenai segala hal yang ingin mereka ketahui. Namun hal yang perlu diperhatikan disini adalah dengan semakin mudah dan familiarnya anak dengan internet dan menemukan berbagai macam informasi di internet, tidak boleh mengurangi pertumbuhan verbal dan sosial anak dalam dunia nyata. Hal tersebut didasarkan oleh fakta hasil penelitian terhadap anak-anak di Amerika, yang ternyata dengan sangat cepat dapat menunjukkan letak irak dengan internet, namun menjadi kebingungan saat mencari letaknya dalam sebuah globe fisik atau bola dunia. Tentu saja fakta seperti ini merupakan suatu yang harus diperhatikan dalam suatu perkembangan teknologi edukasi dalam masa depan. 3.2 Tantangan Orang Tua Membesarkan Anak di Era Digital Teknologi yang semakin maju dan perkembangan dunia digital yang semakin pesat memberikan tantangan baru bagi para orang tua. Membesarkan anak di era digital ini terbilang berat. Sebagai orang tua, selain harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, juga perlu memiliki siasat baru dalam mengasuh anak. Seperti yang dilansir dari vemale.com, ada beberapa 11

hal yang akan dialami anak-anak yang tumbuh di era digital ini. Dan orang tua perlu mengetahui tantangan besar yang harus di hadapi saat membesarkan anak di era digital yang semakin mengglobal ini. Apa yang dilakukan orang tua akan sangat berdampak besar pada tumbuh kembang anak. Anak berkembang juga tergantung pada perilaku dan sikap orang tua. Bayi belajar berekspresi, mengeluarkan emosi dan mulai mempelajari bahasa adalah dengan melihat ekspresi wajah orang tua. Serta akan menjadi makhluk sosial dengan memiliki sejumlah kemampuan penting ketika sudah masuk sekolah. Akan tetapi, banyak orang tua saat ini yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget yang dimiliki. Sehingga waktu yang tersisa untuk anak-anak jadi semakin sedikit. Anak-anak pun jadi kesulitan untuk belajar melalui interaksi langsung dengan orang tuanya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Schugars dari West Chester University mengungkapkan bahwa pemahaman membaca anak-anak bisa terpengaruh. Penelitian mereka memperlihatkan bahwa anak-anak yang membaca buku cetak memiliki pemahaman yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang hanya menggunakan buku eletronik (e-book). Salah satu penyebabnya adalah ketika membaca buku elektronik, perhatian anak-anak lebih terfokus pada fitur visual dan bukan pada teks bacaan. Di era digital dan internet yang makin mudah diakses, waktu anakanak bisa dihabiskan hanya di dunia maya saja. Belum lagi dengan makin banyaknya permainan online yang bisa dimainkan kapan saja. Tapi permainan tersebut akan sulit menghadirkan interaksi manusia langsung yang biasa kita dapatkan jika memainkan permainan tradisional. Memainkan permainan tradisional bersama-sama ternyata memiliki banyak sekali manfaat. Beberapa diantaranya, antara lain anak-anak bisa belajar kosakata, menghitung, membaca, dan bahkan matematika, anak-anak juga bisa belajar arti menang dan kalah, anak-anak dapat membangun kepercayaan dirinya, kemampuan untuk konsentrasi dan fokus juga bisa meningkat. Apabila orang tua melihat anak Anda lebih banyak menghabiskan waktunya bermain online, sebaiknya orang tua mengajak anaknya memainkan permainan tradisional bersama-sama.

12

Orang tua harus berhati-hati agar anak-anak tidak kecanduan internet. Orang tua harus meluangkan waktu untuk mendampingi anakanaknya ketika mereka mengakses dunia maya. Banyak situs yang kurang sesuai untuk anak-anak. Selain itu, orang tua juga sudah harus bisa memberikan pendidikan dan pemahaman tentang penggunaan internet yang sehat sejak dini kepada anak-anaknya.Banyak kemudahan yang kita dapatkan di era digital ini. Tapi tantangan baru pun akan terus bermunculan. Dan tugas orang tua untuk mendidik anak adalah lebih peduli dengan arus informasi, lingkungan pergaulan anak, dan diharapkan mampu mengendalikan pemberian fasilitas teknologi ini dengan bijaksana. 3.3 Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital Internet dan teknologi digital secara keseluruhan merevolusi cara melakukan bisnis, melakukan penelitian, memilih hiburan, dan bahkan bagaimana bersosialisasi. Kemunculan teknologi komputer sendiri sesungguhnya bersifat netral. Positif dan negatif yang dapat muncul dari alat ini tergantung dari pemanfaatannya. Jika anak dibiarkan menggunakan komputer sembarangan, pengaruhnya menjadi negatif. Komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, jadi dapat membantu perkembangan anak. Masyarakat bergerak dengan cepat sekarang, Internet telah merubah bagaimana kita berkomunikasi, belajar, dan bekerja. Anak ahli dalam mengerjakan beberapa tugas sekaligus seperti, mengerjakan PR, bicara dengan 20 teman melalui facebook, berinteraksi dengan kelompok teman lain, melihat video YouTube semuanya dilakukan pada waktu yang sama. Saat ini semua orang menjadi technojunkies, yaitu takut atau tidak bias untuk berjauhan dengan gadget atau hp dalam waktu yang lama. Penelitian menunjukkan bahwa ketagihan teknologi pada diri anak membuat pengaruh pada belajar, merusak konsentrasi, mendorong plagiarisme, serta mengganggu kehidupan sosial yang sebenarnya. Berhubungan dengan teknologi seharusnya tidak menggantikan komunikasi tatap muka pada setiap tahap kehidupan. Permainan komputer berbahaya karena membuat anak menjadi terpendam atau tenggelam dan tidak mempedulikan kehidupan sosial di 13

sekitarnya. Game memang dibuat seperti itu, pemain secara cepat akan merasa tertekan untuk menang dan tidak boleh mengecewakan timnya karena kalah. Hal ini akan menimbulkan masalah yaitu masalah kehidupan nyata yang ditinggalkan lebih banyak dan menunjukkan ketagihan komputer. Ketagihan Komputer berarti yaitu jika anak merasa lebih nyaman dengan teman online dari pada teman yang sesungguhnya, tidak dapat berhenti bermain game, serta jika anak mengabaikan hubungan sosialisasi dengan teman, tugas-tugas, dan hal lain yang penting dalam hidup. Ketika orang tua di rumah mengatur waktu bermain komputer ternyata dapat menurunkan lamanya waktu anak bermain komputer. Hal ini tentu dilakukan tidak dengan instruktif apalagi otoriter namun melalui pembicaraan produktif atau yang baik dengan anak. Hal ini akan membuat anak akan belajar mengelola waktu dalam mengerjakan tugas dan lebih termotivasi untuk fokus pada belajar dan mengerjakan tugasnya. Jadi, penggunaan kronis media dampaknya adalah akan menghilangkan kecerdasan emosional yaitu ketidak mampuan berkomunikasi satu sama lain, tidak berkembangnya empati serta tidak punya rasa kasih sayang. Orang tua berperan penting untuk mendidik anak di era digital ini. Orang tua harus lebih peduli dengan arus informasi, lingkungan pergaulan anak, dan diharapkan mampu mengendalikan pemberian fasilitas teknologi ini dengan bijaksana. Salah satu cara adalah dengan orang tua meminta anak untuk membuat catatan berapa lama anak menggunakan internet yang tidak ada kaitannya dengan tugas sekolah. Orang tua juga dapat melakukan pengamatan dan juga dialog dengan anak. Gunakan timer untuk mengingatkan waktu, misalnya jadwal tertentu anak dalam menggunakan internet. Penting bagi orang tua melatih anak untuk membuat komitmen diri untuk tidak bermain komputer di malam hari atau jam saat untuk mematikan internet. Ajari anak untuk mengganti waktu internet dengan kegiatan yang sehat. Buat rencana dengan teman untuk mengisi waktu yang bermanfaat, les yang sesuai dengan minat, membaca & menghafal Qur’an, membaca dan diskusi buku, dan lainlain. Orang tua harus berhati-hati agar anak-anak tidak kecanduan internet.

14

Orang tua harus meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya ketika mereka mengakses dunia maya. Orangtualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek. Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan. Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang. Jangan menyalahkan anak semata-mata. Orang tua perlu ingat bahwa sebenarnya orangtualah yang berperan mengenalkan anak pada game. Seringkali orang tua membelikan smartphone atau Blackberry yang sebenarnya belum pantas untuk anak-anak di usia tertentu. Kalau sudah terlanjur, usahakan membangun hubungan yang baik terlebih dahulu. Jangan sampai kemarahan atau kekecewaan orang tua mempengaruhi hubungan dengan anak. Kalau anak-anak sudah terluka dengan sikap orang tuanya, akan lebih sulit mendekatihatinya. Ayah dan ibu perlu sehati. Jangan sampai anak mengetahui konflik di antara orang tuanya, berkaitan dengan game atau internet yang dipermasalahkan. Selain game, jejaring social yang kerap digunakan anak-anak adalah twitter dan facebook. Ada baiknya orang tua dan anak bersahabat dijejaring sosial itu. Dengan demikian orang tua bisa mengawasi hal-hal yang ditulis anak-anaknya, dan mengenali gejala yang membahayakan mereka. Tanamkanlah nilai kebersamaan terhadap sesama, karena kebersamaan akan mewujudkan hubungan serta emosi yang sangat dekat. Banyak situs yang kurang sesuai untuk anak-anak. Selain itu, orang tua juga

15

sudah harus bisa memberikan pendidikan dan pemahaman tentang penggunaan internet yang sehat sejak dini kepada anak-anaknya.Banyak kemudahan yang di dapatkan di era digital ini. Dan tugas orang tua untuk mendidik anak adalah lebih peduli dengan arus informasi, lingkungan pergaulan anak, dan diharapkan mampu mengendalikan pemberian fasilitas teknologi ini dengan bijaksana.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan (1) Kemajuan tekhnologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung diketahui berkat kemajuan tekhnologi (globalisasi). Saat ini dunia sudah terasa semakin sempit karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan misalnya seseorang dapat melihat yang terjadi di Amerika, meskipun berada di Indonesia. (2) Apa yang dilakukan orang tua akan sangat berdampak besar pada tumbuh kembang anak. Anak berkembang juga tergantung pada perilaku dan sikap orang tua. Bayi belajar berekspresi, mengeluarkan emosi dan mulai mempelajari bahasa adalah dengan melihat ekspresi wajah orang tua. Serta akan menjadi makhluk sosial dengan memiliki sejumlah kemampuan penting ketika sudah masuk sekolah. Akan tetapi, banyak orang tua saat ini yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget yang dimiliki. Sehingga waktu yang tersisa untuk anak-anak jadi semakin sedikit. Anakanak pun jadi kesulitan untuk belajar melalui interaksi langsung dengan orang tuanya. (3) Generasi digital dengan banyaknya pengaruh yang dibawanya serta baik dan buruknya dampak bagi generasi muda sekarang ini merupakan buah dari terus berkembangnya teknolgi yang semakin pesat. Bijaksana dalam menghadapinya, merupakan sikap yang harus ada karena perubahan pasti memiliki dampak yang baik dan buruk. Dari perkembangan teknologi

16

tersebut tentu kita bisa memanfaatkan dampak yang baiknya seperti dalam bidang pendidikan dan kemudahan untuk bertukar informasi yang cepat, harus dikembangkan sebagai alat menciptakan karya yang berguna dan menjadikan generasi emas sebagai calon pemimpin bangsa di zaman mendatang. Orang tua harus mengambil sikap tegas untuk meminimalisir dampak negatif yang bisa menghancurkan anak-anaknya generasi sekarang dan mendatang. Tanamkanlah nilai kebersamaan terhadap sesama, karena kebersamaan akan mewujudkan hubungan serta emosi yang sangat dekat. 4.2 Saran (1) Seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone pada anak, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menjaga hubungan orang tua dan anak di era digital, antara lain: jangan memeriksa ponsel ketika anak sedang berbicara atau ketika orang tua sedang berkumpul dengan anak, ikuti perkembangan anak di sosial media (kehidupan nyata dan kehidupan di sosial media saat ini sudah hampir tidak ada bedanya), batasi penggunaan ponsel di depan anak sehingga ingatan anak akan orang tua bukanlah ingatan atas orang tua yang selalu menatap layar ponsel, dan gunakan fitur-fitur di smartphone untuk menjalin komunikasi dengan anak. (2) Ajarkan pada anak bahwa teknologi adalah alat, bukan mainan (meskipun terdapat games di dalamnya). Bimbing anak untuk menggunakan teknologi secara produktif dan konstruktif. Orang tua perlu berpartisipasi aktif dalam dunia digital anak. Sekarang sudah bukan masanya lagi orang tua dan anak bermain kelereng bersama, tetapi bermain Hay Day atau Minecraft bersama. Orang tua sebaiknya membatasi penggunaan smartphone kepada anak-anak.. Membatasi kapan, bagaimana, dan seberapa lama anak boleh melakukan aktivitas online. Ketika internet dan gadget telah menjadi candu bagi anak, melakukan pembatasan adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan. (3) Orang tua sering bicara kepada anaknya “hati-hati (jangan mudah percaya) sama orang yang ga dikenal” di dunia nyata. Di dunia maya, pesan serupa juga berlaku. Dua puluh LocialLn persen anak usia 12-15 tahun mengaku tidak pernah bertemu dengan 1 dari 3 temannya di dunia maya. Ajarkan kepada anak bahwa konsep teman adalah orang yang kita 17

kenal secara dekat di dunia nyata, bukan sekedar orang-orang yang menjadi friends di sosial media.

DAFTAR RUJUKAN Chatib, Munif. 2012. Orangtuanya Manusia. Bandung: Kaifa. Muthmainnah, Inna. 2012. Agar Anak tak Berkelana di Dunia Maya. Artikel Majalah Ummi, 23-24.

18

Vemale.com, 2014. Tantangan Besar Membesarkan Anak di Era Digital. Artikel keluarga, (Online), (http://www.vemale.com/relationship/keluarga/74511-4-tantanganbesar-membesarkan-anak-di-era-digital.html), diakses 26 Oktober 2014.

19

Related Documents


More Documents from "Venni Gedoan"