Perancangan Tata Letak Fasilitas: Perencanaan Departemen-departemen Dalam Pabrik Dan Cara Pengaturannya

  • Uploaded by: Zaenul Arifin
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perancangan Tata Letak Fasilitas: Perencanaan Departemen-departemen Dalam Pabrik Dan Cara Pengaturannya as PDF for free.

More details

  • Words: 2,089
  • Pages: 24
Loading documents preview...
PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAB 10

PERENCANAAN DEPARTEMENDEPARTEMEN DALAM PABRIK DAN CARA PENGATURANNYA

Oleh : Rio Reska Prasetya (1303034)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

Definisi Stasiun kerja merupakan kombinasi dari mesin, tools, dan equipment, serta orang-orang yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Stasiun kerja ini kadang disebut juga dengan istilah work area ataupun productuion center, selanjutnya yang dimaksud dengan departemen pada dasarnya adalah merupakan suatu kelompok ataupun group dari beberapa stasun kerja dan kemudian pengelompokan atau penggabungan dari departemen-departemen ini akan mewujudkan suatu pabrik scara total. Dengan demikian secara jelas dapat dinyatakan bahwa elemen dasar dari pembentukan suatu pabrik adalah individu-individu stasiun kerja yang mana secara skematis hal ini dapat ditunjukan dalam gambar berikut.

Individu-individu Stasiun kerja

Departemendepartemen

• Operator/Karyawan • • Mesin dan fasilitas • produksi lainnya •

Storage Departemen Produksi Departemen Perakitan • Kantol • Dll.

Pabrik • Tata Letak Mesin (Machines LayOut) • Tata Letak Departemen LayOut (Departemen Lay-Out / Departementalization)

Langkah Kronologis Perancangan Lay-Out • Area yang dibutuhkan untuk tempat penyimpanaan tools, area untuk penyimpanan material, dll. • Area yang dibutuhkan untuk operator seperti meja untuk bekerja, ruang untuk keluar masuk area kerja dll. • Area yang dibutuhkan untuk aktivitas material handling, maintance mesin, plant service, penerangan, ventilasi, dll. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada, maka suatu stasiun kerja yang direncanakan dengan sebaik-baiknya akan mendatangkan beberapa keuntungan sebagai berikut : • Mengurangi gerakan-gerakan yang tidak perlu dalam pengangkatan material keluar masuk stasiun kerja. • Menaikan moral kerja dari operator dikarenakan tempat kerja terasa cukup menyenangkan.

• Mempermudah pengelolaan pabrik karena segala sesuatunya serba teratur rapih dan baik. • Mengurangi bahaya kerusakan dari mesin atau peralatan produksi lainnya yang disebabkan oleh operator karena disini semua gerakan telah diatur secara efektif, efesien dan safe. • Faktor keselamatan kerja lebih terjamin. • Memperbesar output tanpa menambah jumlah operator disebabkan produktivitas kerja yang lebih tinggi.

Kategori Departemen • Production Service Departemen yaitu departemen yang aktivitasnya melayani secara langsung kegiatan operasi produksi. (reciving, shipping, storage, dll) • Physical Plant Service Departemen yaitu yang aktivitasnya akan berhubungan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan fasilitas fisik pabrik. (maintance, parkir, dll) • Admistration Office yaitu departemen yang berfungsi melayani kegiatan admistratif dari seluruh pabrik. (kearsipan, surat, dll) • Personel yaitu departemen yang memberikan pelayanan yang terutama bersangkutan dengan kebutuhan personil (kantin, mushhola, kamar mandi/kecil, dll)

Departemen Penerimaan Barang (Receiving) Departemen ini merupakan aktivitas yang berkaitan dengan penerimaan material atau supplies yang datang ke pabrik dan bertanggung jawab untuk mengirimkannya ke gudang untuk disimpan. Tanggung jawab Departemen Receiving : • Membongkar/Menurunkan material dari truk yang membahayakan • Membongkar kotak pembungkus material yang dikirim • Identifikasi dan pengecekan Material yang datang • Pengecekan tanda terima barang & menyesuaikan dgn kartu pesanan • Mencatat apabila ada kerusakan pada material untuk dilaporkan • Menyimpan data material yang datang untuk digunakan lain waktu • Mengirim material ke departemen lain yang membutuhkan segera atau mengirimkan ke gudang untuk disimpan.

Kesimpulan Departemen penerimaan barang ini bertanggung jawab terhadap pemeriksaan awal kualitas material yang datang dan mempunyai hubungan erat dengan departemen pengendalian kualitas (Quality Control Departement). Suatu analisa terhadap material yang menyangkut karakteristik, jumlah, frekuensi datang, berat/volume, dll serta waktu yang dibutuhkan untuk proses unloading perlu dilakukan guna menentukan area luasan yang diperlukan untuk departemen receiving ini. Departemen receiving seharusnya ditempatkan berdekatan dengan fasilitas-fasilitas transportasi yang menghubungkan pabrik dengan lingkungan luar seperti fasilitas jalan raya, jalan kereta api, tepi sungai, dsb agar memudahkan dalam melaksanakannya.

Departemen Penyimpanan Bahan (Storage) Gudang(Storage) pada umumnya akan memiliki fungsi yang cukup penting didlm menjaga kelancaran operasi produksi suatu pabrik. Tujuan utama dari departemen ini ialah sebagai berikut: • Pengawasan, dgn sistem administrasi yg terjaga dgn baik untuk mengontrol keluar masuknya material. Tugas ini juga menyangkut dgn keamanan material supaya tidak hilang. • Pemilihan, merupakan aktivitas pemieliharaan/perawatan agar material yg disimpan didalam gudang tdk cepat rusak dalam penyimpanan. • Penimbunan/Penyimpanan, Jika sewaktu-waktu diperlukan maka material yang dibutuhkan akan tetap tersedia sebelum dan selama proses produksi berlangsung.

Penentuan Luas Gudang Menentukan Luas Gudang merupakan phase yg sangat penting dlm tata letak pabrik. Untuk penentuan luas area ini informasi produksi (PPC) sangatlah diharapkan yaitu terutama informasi mengenai : • Banyaknya item yg dibeli (Purchase lot-size) • Economic product lot-size • Periode pemesanan (Order periods) • Pemakaian rata-rata dari material per periode, dll. Disini seorang perencana tata letak pabrik haruslah tahu dan dapat memperkirakan dengan tepat jumlah material yang akan disimpan dalam gudang, sehingga dapat dengan tepat pula merencanakan luas area atau space yang dibutuhkan untuk storage.

Karakteristik Material Yang Akan Disimpan • Raw Material Storage, Gudang ini akan menyimpan setiap material yang dibutuhkan/digunakan untuk proses produksi (Stock Room) • Working Process Storage, Proses ini sering pula harus terhenti karena dari satu operasi ke operasi berikutnya waktu pengerjaan yang dibutuhkan tidaklah sama sehingga untuk itu material harus menunggu sampai mesin atau operator berikutnya tersebut siap mengerjakan. Proses ini biasanya terdiri dari Small amount material dan Large amount materials. • Finished Goods Product Storage, Fungsinya untuk menyimpan produk yang telah selesai dikerjakan (Warehouse) • Storage For Supplies, Gudang untuk penyimpanan non-productive item dan digunakan untuk menunjang fungsi dan kelancaran produksi seperti packaging materials, maintance, dll.

• Finished Parts Storage, Gudang untuk menyimpan parts yang siap untuk dirakit. Gudang ini biasanya diletakan berdekatan dgn asembly area secara terpisah didalam work in process storage. • Salvage, Dalam sebagian besar proses produksi ada kemungkinan beberapa benda kerja akan salah dikerjakan yg mana untuk ini memerlukan pengerjaan kembali untuk membetulkannya sehingga kualitas produksi tersebut diperbaiki. • Scrap & Waste, Skrap adalah material atau komponen yang salah dikerjakan dan tidak bisa diperbaiki lagi sedangkan buangan atau waste adalah potongan-potongan logam dll yg tidak berguna lagi dalam proses produksi yang ada. Material yg berupa scrap biasanya akan dikumpulkan dan diletakan dalam area yg terpisah dari pabrik dgn harapan akan bisa dijual ke pihak lain yg membutuhkan.

Kesimpulan Dalam perencanaan luas area ataupun uangan yg dperlukan untuk gudang ini maka banyak pertimbangan yg harus dilakukan demikian juga banyak data informasi mengenai material yg akan disimpan sehingga harus dikumpulkan dan dianalisis sbb: • Pemakaian ruangan secara maksimal • Pemakaian seara efektif dari pada waktu, tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan • Tersedianya setiap saat material untuk proses produksi • Kemudahan proses pengambilan material dari tmpatnya • Maksimum perlindungan material terhadap bahaya perusahaan seperti korosi, jamur, dll • Penyimpanan yg rapi, teratur dan tertib dari gudang yg direncanakan.

Departemen Pengiriman Produk Jadi (Shipping) Departemen ini berkaitan dg persiapan-persiapan yang bersangkutan dgn stocking dari pda produk jadi guna memenuhi permintaan atau order, pengepakan, dan pemuatan ke dalam alat transport yg tersedia untuk kemudian dikirim ke konsumen yg memesannya. Aktivitas shipping ini bisa dikatakan lawan daripada aktivitas receiving pada dasarnya antara receiving, raw material storage, warhousing dan shipping akan mempunyai kaitan yg erat didalam perencanaan tata letaknya masing-masing. Seperti halnya dengan receiving maka lokasi daripada departemen ini harus sedekat mungkin dgn fasilitas transportasi yg menuju dan keluar pabrik sedangkan dalam perencanaan luas areanya perlu mempertimbangkan karakteristik produk yg dikelola, jumlah pengiriman dan frekuensi pengiriman. Metode handling dan peralatan yg digunakan, lokasi dari area tersedia, dll.

Tools Room mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk pembuatan dan perawatan tools, jigs, fixtures, dies, dll yg akan dipergunakan untuk menunjang proses produksi yg berlangsung. Pada umumnya suatu tool room akan dilengkapi pula dgn suatu tools shop yg berfungsi untuk perbaikan perkakas yg rusak, tumpul, bahkan mugkin pula bertugas untuk membuat perkakas yg diperlukan untuk aktivitas produksi. Untuk itu disini akan terdapat pula mesin-mesin untuk proses reconditioning tools seperti gerinda, fasilitas heat treatment, dll. Mesinmesin yg dipergunakan dlm tools shop ini umumnya tipe universal purpose machine dan cara pengaturannya letak mesin akan lebih rapat dibandingkan dengan cara meletakkan material untuk proses produksi yg normal.

Sedangkan Tools Crib adalah tempat meletakkan tools, jugs, fixtures, dies, dll yg disimpan didalam rak-rak khusus. Di samping itu tools crib juga akan dipakai untuk menyimpan beberapa small power tools, hand tools, dll. Secara umum tool room diletakan ditengah-tengah area pabrik dan tool crib bisa ditempatkan dimana akan diperlukan oleh operator secara tepat dan mudah. Kadang-kadang untuk keperluan ini bisa digunakan suatu tool crib yg bisa bergerak leluasa (movable tool crib) mendekati lokasi dari departemen produksi yg membutuhkannya setiap saat. Pada beberapa pabrik tertentu tool room dan tool crib ini akan digabungkan dengan departemen perawatan/pemeliharaan (maintenance).

Ruangan Supervisor Kegiatan Produksi Suatu tempat yang akan digunakan untuk tempat lokasi dari foreman atau supervisor yang memudahkan kontak dengan operatoroperator yg dibawahinya. Kantor untuk mandor ini biasanya diletakkan diatas lokasi dari area kerja, yg mana hal ini akan memberikan beberapa keuntungan seperti : • Pemanfaatan ruangan yg ada. • Memberikan keleluasaan untuk mengamati area kerja secara jelas sehingga hal ini akan mempermudah proses supervisi apabbila terjadi sesuatu ketidakberesan. Luas area yg dibutuhkan untuk keperluan ini tidaklah begitu besar, yaitu sekitar 3-4m2.

Departemen Pelayanan / Pemeliharaan Fasilitas Fisik Pabrik (Physical Plant Services Departement) Perencanaan tata letak pabrik haruslah jauga memperhatikan ketentuan-ketentuan yg berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan ini. Dengan demikian metode pemasangan segala instalasi yg berhubungan dgn plant services tersebut harus dipertimbangkan pada saat perencanaan lay-out pabrik, disesuaikan dgn karakteristik dari masing-masing fungsi pelayanan tersebut. Hampir semua pabrik akan memerlukan aktivitas pemeliharaan untuk menjaga semua fasilitas yg dimiliki. Untuk pabrik kecil biasannya aktivitas pemeliharaan ini dikerjakan secara langsung oleh operator yg bertugas melayani mesin atau peralatan produksi itu sendiri akan tetapi untuk pabrik besar aktivitas pemeliharaan ini akan dilaksanakaan oleh suatu departemen khusus yg dibentuk untuk memenui fungsi pemeliharaan tersebut. Maintenance shop biasanya akan diletakan berdekatan dgn depertemen produksi dibuat batas pemisah yg kelihatan jelas sehinggal tdk bnyk orang yg tidak berkepentingan akan keluar masuk area ini.

Perkantoran (Office) dan Personil Services Ruangan untuk kantor ini dirasakan sangat penting untuk suatu industri, sehingga untuk itu perlu disediakan area khusus. Umumnya lokasi untuk perkantoran ini disediakan didepan bangunan pabrik guna mempermudah orang luar berkunjung. Dalam perencanaan tata letak untuk perkantoran ini segala prosedur yg harus ditempuh pda hakekatnya tdk jauh berbeda dgn perencanaan produksi yaitu menganalisa macam pekerjaan yg berlangsung, memperhatikan segala fasilitas kerja yg dibutuhkan, menentukan luas area yg diperlukan dan menganalisa derajat hubungan antara masing-masing aktivias bagian dari kantor tersebut. Dalam perencanaan tata letak kantor ini maka pengaturan letak masing-masing departemen/bagian/sakso akan banyak dipengaruhi oleeh struktur organisasi dan tingkatan hirarki yg sesuai dgn job discription yg berlaku.

Area Kantor & Departemen • • • • • • • • • • •

Plant Manager Producion Manager Supervisors & Foreman Production Control Quality Contor Plant Engineering Sales Accounting Purchasing Industrial Engineering Shipping

• • • • • • •

Drafting Receiving Methods Eng. Scurity Drafting Personel R&D

Perkantoran (Office) dan Personil Services Tata letak perkantoran yg baik seharusnya diawali dgn penempatan fungsi dan metode kerja yg diharapkan dari departemen, personalia yg ditugaskan untuk melaksanakan masing-masing fungsi dan hubungan antara masing-masing fungsi atau tugas yg ad. Selanjutnya perkantoran ini bisa pula diletakkan pada: • Bgngunan untuk aktivitas manufakturing/produksi. • Gedung yg terpisah dgn departemen manufakturing/produksi akan tetapi masih dalam area pabrik. • Gedung yg sama sekali terpisah dgn area pabrik yaitu lokasi berada pda tempat/kota atau wilayah berbeda. Alternatif penempatan tentu saja akan tergantung pada situasi dan kondisi maupun fasilitas-fasilitas yg dimiliki oleh industri itu sendiri.

Perkantoran (Office) dan Personil Services Untuk penentuan luas area yg diperlukan dlm sebuah kantor, maka harus terlebih dahulu diperhitungkan luas area masing-masing fasilitas-fasilitas yg diperhitungkan seperti meja, kursi, dll. Tentu saja dlm hal ini juga harus dipertimbangkan kelonggaran untuk memudahkan orang dengan leluasa bergera. Untuk jalan lintasa yg duperlukan dlm ruangan kantor ini sangat bergantung pada : • Kepadatan arus lalu lintas orang yg melewati. • Arah gerakan pintu pada saat dibuka (ke dlm atau keluar). Didalam pengaturan fasilitas-fasilitas perkantoran ada dua alternatif yg bisa dilaksanakan yaitu: • Diletakan dlm ruangan yg terkotak-kotak dgn batasan yg jelas sesuai dgn fungsi & hirarki masing-masing. • Diletakan sekaligus dlm suatu ruangan yg besar tanpa ada dinding pembatas yg permanen.

Model Pengaturan Ruangan Untuk perkantoran sekarang ini cenderung mengarah pada pemilihan alternatif kedua, dimana disini agar lebih mudah membuat suasana yg serba comfort maka perlu ditambah dgn tanaman0tanaman ditengah-tengah ruangan, sehingga suasana akan lebih segar dan gairah kerja akan lebih ditingkatkan lagi. Arsitektur perkantoran macam demikian dikenal dgn office landscaping. Industri disamping harus mengadakan area atau bangunan khusus untuk perkantoran, harus pula memberikan sejumlah fasilitas kepada karyawannya dalam bentuk pengadaan: • Food Service • Medical Service • Lavatories and Locker Rooms • Dll.

Disamping itu ada pula sejumlah fasilitas yg pengadaannya akan tergantung pada situasi dan kondisi yg dipunyai seperti tempat ibadah, fasilitas rekreasi dan olah raga, bank, koperasi, dll. Luas area yg dipergunakan untuk masing-masing keperluan ini akan tergantung pada jumlah karyawan yg akan berpartisipasi dalam masing-masing kegiatan tersebut dan fasilitas serta kemampuan industri itu sendiri untuk menyelenggarakannya.

Related Documents


More Documents from "Maulana Al Indunissy"