Perawatan Populasi Rentan

  • Uploaded by: Fitri
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perawatan Populasi Rentan as PDF for free.

More details

  • Words: 891
  • Pages: 15
Loading documents preview...
• MANAJEMEN BENCANA

Perawatan untuk populasi rentan

DEFINISI KELOMPOK RENTAN



Menurut UU No 24/2007 pasal 55 ayat 2 tentang Kelompok Rentan Dalam Situasi Bencana adalah individu atau kelompok yang terdampak lebih berat diakibatkan adanya kekurangan dan kelemahan yang dimilikinya yang pada saat bencana terjadi menjadi beresiko lebih besar, yakni meliputi: bayi, balita, dan anak-anak; ibu yang sedang mengandung (hamil)/ atau sedang menyusui; penyandang cacat (disabilitas); dan orang lanjut usia (lansia)



Tindakan Yang Sesuai Untuk Kelompok Rentan Peralatan-peralatan kesehatan Pemetaan

intervensi-intervensi untuk me ngatasi hambatan informasi dan komunikasi

Transportasi dan rumah penampungan yang dapat diakses

Pusat bencana yang dapat diakses

KELOMPOK BAYI DAN ANAK-ANAK “Bayi dan anak-anak sering menjadi korban dalam semua tipe bencana karena ketidakmampuan mere ka melarikan diri dari daerah bahaya” Selain menjadi korban, anak-anak juga rentan terpi sah dari orang tua atau wali mereka saat bencana te rjadi. Diperkirakan sekitar 35.000 anak-anak Indon esia kehilangan satu atau dua orang tua mereka saa t kejadian tsunami pada tahun 2004.

TINDAKAN YANG DILAKUKAN PRA BENCANA

1. Mensosialisasikan dan melibatkan anak-anak dalam latihan kesiapsiagaan bencana misalnya dalam simulasi bencana kebakaran atau gempa bumi 2. Mempersiapkan fasilitas kesehatan yang khusus untuk bayi dan anak pada saat bencana 3. Perlunya diadakan pelatihan-pelatihan penanganan bencana bagi petugas kesehatan khusus untuk menangani kelompok-kelompok berisiko

SAAT BENCANA

1. Mengintegrasikan pertimbangan pediatric dalam sistem triase standar yang digunakan saat bencana. 2. Lakukan pertolongan kegawatdaruratan kepada bayi dan anak sesuai dengan tingkat kegawatan dan ke butuhannya dengan mempertimbangkan aspek tumbuh kembangnya, misalnya menggunakan alat dan bahan khusus untuk anak dan tidak disamakan dengan orang dewasa. 3. Selama proses evakuasi, transportasi, sheltering dan dalam pemberian pelayanan fasilitas kesehatan, hi ndari memisahkan anak dari orang tua, keluarga atau wali mereka.

LANJUTAN

PASCA BENCANA

1. Usahakan kegiatan rutin sehari-hari dapat dilakukan sesegera mungkin contohnya waktu makan dan pe rsonal hygiene teratur, tidur, bermain dan sekolah. 2. Monitor status nutrisi anak dengan pengukuran antropometri 3. Dukung dan berikan semangat kepada orang tua 4. Dukung ibu-ibu menyusui dengan dukungan adekuat, cairan dan emosional. 5. Minta bantuan dari ahli kesehatan anak yang mungkin ada di lokasi evakuasi sebagai voluntir untuk m encegah, mengidentifikasi,mengurangi resiko kejadian depresi pada anak pasca bencana. 6. Identifikasi anak yang kehilangan orang tua dan sediakan penjaga yang terpercaya serta lingkunganya ng aman untuk mereka.

KELOMPOK PEREMPUAN

Perubahan fisiologis pada ibu hamil seperti peningkatan sirkulasi darah, peningkatan kebutuhan oksigen, dan lain-lain sehingga lebih rentan saat bencana dan setelah bencana. “IBU HAMIL DAN MENYUSUI”

PRA BENCANA

1. Melibatkan perempuan dalam penyusunan perencanaan penanganan bencana 2. Mengidentifikasi ibu hamil dan ibu menyusui sebagai kelompok rentan 3. Membuat disaster plans dirumah yang disosialisasikan kepada seluruh anggota keluarga 4. Melibatkan petugaspetugas kesehatan reproduktif dalam mitigasi bencana

PASCA BENCANA

SAAT BENCANA

1. Melakukan usaha/bantuan penyelamatan yang tidak meningkatkan risiko kerent anan bumil dan busui, mis alnya: 2. Meminimalkan guncangan pada saat melakukan mobi lisasi dan transportasi kare na dapat merangsang kon traksi pada ibu hamil 3. Tidak memisahkan bayi da n ibunya saat proses evak uasi 4. Petugas bencana harus m emiliki kapasitas untuk me nolong korban bumil dan b usui.

1.

2.

3.

Dukung ibu-ibu menyusui dengan dukungan nutrisi a dekuat, cairan dan emosio nal. Melibatkan petugas-petuga s kesehatan reproduktif di r umah penampungan korba n bencana untuk menyedia kan jasa konseling dan pe meriksaan kesehatan untu k ibu hamil dan menyusui. Melibatkan petugaspetuga s konseling untuk menceg ah, mengidentifikasi, meng urangi risiko kejadian depe si pasca bencana.

KELOMPOK LANSIA

Perubahan fisiologis pada ibu hamil seperti peningkatan sirkulasi darah, peningkatan kebutuhan oksigen, dan lain-lain sehingga lebih rentan saat bencana dan setelah bencana.

PRA BENCANA

1. Libatkan lansia dalam pengambilan keputusan dan sosialisasi disaster plan di rumah 2. Mempertimbangkan kebutuhan lansia dalam perencanaan penanganan bencana. SAAT BENCANA

1. Melakukan usaha/bantuan penyelamatan yang tidka me ningkatkan risiko kerentanan lansia, misalnya meminima lkan guncangan/trauma pada saat melakukan mobilisasi dan transportasi untuk menghindari trauma sekunder 2. Identifikasi lansia dengan bantuan/kebutuhan khusus co ntohnya kursi roda, tongkat, dll.

LANJUTAN

PASCA BENCANA

1. Program inter-generasional untuk mendukung sosi alisasi komunitas dengan lansia dan mencegah isol asi sosial lansia, diantaranya: 2. Menyediakan dukungan sosial melalui pengemban gan jaringan sosial yang sehat di lokasi penampun gan korban bencana 3. Sediakan kesempatan belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan skill lansia. 4. Ciptakan kesempatan untuk mendapatkan pengha silan secara mandiri 5. Berikan konseling unuk meningkatkan semangat hi dup dan kemandirian lansia

Kelompok Berisiko Pada Orang Dengan Kecacatan Dan Penyakit Kronik

Menurut WHO, terdapat lebih dari 600 jut a orang yang menderita kecacatan di selu ruh dunia atau mewakili sekitar 7-10% da ri populasi global. 80% diantaranya tingg al di negara berkembang. Angka ini terus meningkat seiring dengan peningkatan ju mlah penduduk, angka harapan hidup da n kemajuan di bidang kesehatan

PRA BENCANA

1. Identifikasi kelompok rentan dari kelompok individu yang cacat dan berpenyakit kronis 2. Sediakan informasi bencana yang bisa diakses oleh orang-orang dengan keterbatasan fisik seperti: tunarungu, tuna netra, dll. 3. Perlunya diadakan pelatihanpelatihan penanganan kegawatdaruratan bencana bagi petugas kesehatan khusus untuk menanganni korban dengan kebutuhan khusus (cacat dan penyakit kronis)

SAAT DAN PASCA BENCANA

1.

2.

Sediakan alat-alat emerg ency dan evakuasi yang k husus untuk orang cacat dan berpenyakit kronis (H IV/AIDS dan penyakit infe ksi lainnya), alat bantu be rjalan untuk korban denga n kecacatan, alat-alat BH D sekali pakai, dll Tetap menjaga dan menin gkatkan kewaspadaan uni versal (universal precauti on) untuk petugas dalam melakukan tindakan kega watdaruratan

TERIMAH KASIH

Related Documents


More Documents from "reva"