Permodelan Gedung Aal Surabaya Menggunakan Program Sap 2000: Oleh Fran Hanung W

  • Uploaded by: harislee
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Permodelan Gedung Aal Surabaya Menggunakan Program Sap 2000: Oleh Fran Hanung W as PDF for free.

More details

  • Words: 975
  • Pages: 17
Loading documents preview...
PERMODELAN GEDUNG AAL SURABAYA MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000 Oleh Fran Hanung W

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

1.

Grid Data Jarak antar As untuk penggambaran kolom dan balok dapat diinput dengan cara Klik – Edit Grid Data – Modify/ Show System

Gambar 1.1 Coordinate System

Gambar 1.2 Input Data Jarak-jarak Grid atau As Bangunan

2

Gambar 1.3 Grid atau As Bangunan Untuk Penggambaran Kolom dan Balok

2.

Input Material Struktur Struktur gedung didesain menggunakan bahan beton bertulang dengan mutu dan persyaratan sesuai dengan standard peraturan yang ada sebagai berikut : 2.1 Beton Kuat beton yang diisyaratkan, fc’ = K-250 / 21 Mpa Modulus elastisitas beton, Ec Angka poisson, v 2.2 Baja Tulangan, Fy = 390 MPa Fu = 560 MPa Profil, Fy = 240 MPa Fu = 370 MPa Klik – Define – Material – Modify/ Show Material

= 4700√𝑓𝑐′ = 21538 Mpa = 0.2

Gambar 1.4 Material Property Data

3

3.

Detail elemen struktur Elemen-elemen struktur yang digunakan dalam perencanaan gedung ditunjukkan sebagai berikut : Jenis struktur = Beton Bertulang Kode Balok = • TIE BEAM - TB1 – 20x60 - TB2 – 20x50 - TB3 – 20x40 • Balok LT-02 - B1 – 25x60 - B2 – 25x50 - B3 – 25x40 - BA2 – 25x40 - B2K – 25x40 - BL – 20x40 • Balok Dak - BD1 – 25x60 - BD2 – 25x50 - BD3 – 25x40 - BDA1 – 25x40 - BDA2 – 20x40 - BD2K – 25x50 • Ring Balok - BR2 – 25X40 Kode Kolom = - K1 – 40x40 Kode Pelat - T10 - T12 - T18

= = 100mm = 120mm = 180mm

Kode Rangka Atap = - IWF.250.125.6.9 - C.150.50.20.3,2

4

3.1 Balok Input elemen balok dengan cara Klik – Define – Frame section – Rectangular – Add new property

Gambar 1.5 Input Detail Balok Detail penampang balok dapat dilihat pada gambar berikut ini

Satuan : Kg.mm Gambar 1.6 Input Profil Balok BT1 – 20x60

5

Satuan : Kg.mm Gambar 1.7 Input Profil Balok TB1 – 20x40

3.2 Kolom Input elemen balok dengan cara Klik – Define – Frame section – Rectangular – Add new property

Gambar 1.8 Input Detail Kolom

6

Satuan : Kg.mm Gambar 1.9 Input Profil Kolom K1 – 40x40 3.3 Pelat Input elemen balok dengan cara Klik – Define –Area section – Shell – Add new section / Modify/show section

Gambar 1.10 Input Profil Pelat

7

Gambar 1.11 Input Profil Pelat

4.

Permodelan Elemen Struktur Permodelan struktur gedung dilakukan secara 3D dengan memodelkan semua elemen balok, kolom,pelat dan tangga. 4.1 Permodelan Elemen Balok Langkah untuk membuat elemen balok adalah dengan cara Klik – Draw –Draw frame/cable/tendon.

Gambar 1.12 Denah Rencana Balok Tie Beam Lt. Dasar

8

Gambar 1.13 Denah Rencana Balok Lantai 2

Gambar 1.14 Denah Rencana Balok Lantai 2

9

4.2 Permodelan Elemen Kolom Langkah untuk membuat elemen balok adalah dengan cara Klik – Draw –Draw frame/cable/tendon.

Gambar 1.15 Denah Rencana kolom Semua elemen kolom yang digunakan dari lantai dasar sampai atap menggunakan tipe kolom dengan type K1- 40x40. 4.3 Permodelan Elemen Pelat Langkah untuk membuat elemen pelat adalah dengan cara Klik – Draw –Draw Rectangular Area/ Draw quick area.

Gambar 1.16 Denah Rencana Pelat Lantai 2

10

Gambar 1.17 Denah Rencana Pelat Lantai Dak dan Atap (T10) 4.4 Permodelan Pondasi Permodelan pondasi diasumsikan sebagai jepit, adapun Langkah untuk membuat model pondasi adalah dengan cara Klik – Assign – joint – restraints.

Gambar 1.18 Model Tumpuan Jepit (fixed)

11

5.

Menginput Beban dan Kombinasi beban 5.1 Jenis beban yang bekerja pada gedung : a.

Beban mati sendiri elemen struktur (Dead load) Contohnya : balok, kolom dan pelat

b.

Beban hidup (Live load) Meliputi beban yang berdasarkan fungsi bangunan.

c.

Beban Gempa (Earthquake load) Beban gempa statik ekuivalen dan dinamik (respon spectrum)

Jenis beban yang bekerja pada struktur dapat diinput dengan cara Klik – Define – Load case.

Gambar 1.19 Model Beban dan Kombinasi beban 5.2 Kombinasi pembebanan Beban kombinasi dapat diinput dengan cara Klik – Define – Define load combination. Adapun beban-beban kombinasinya adalah sebagai berikut : • • •

1,4 D DL+LL 1,2D+1,6L

Gambar 1.20 Kombinasi beban

12

5.3 Perhitungan beban

6.



Beban mati (Dead load) Beban mati sendiri elemen struktur (Dead load) Contohnya : balok, kolom dan pelat. Beban mati sendiri sudah dihitung otomatis oleh SAP 2000 dengan memberikan faktor pengali berat sendiri (multiplier) sama dengan 1.



Beban hidup (Live load) Beban hidup adalah beban yang bekerja pada lantai bangunan tergantung dari fungsi ruang yang digunakan. Tabel 1.1 Beban Hidup Bangunan

Menginput code yang digunakan •

References Frame Design Code yang digunakan adalah standar peraturan/pedoman dalam perencanaan beton bertulang. Adapun Code dapat diinput dengan cara Klik – Design – Concrete frame design – view/revise references.

Gambar 1.21a Input Code

13



Framing Type Framing type yang digunakan adalah Sway Ordinary. Adapun cara inputnya dengan Klik – Blok Semua frame (CTRL+A) – Design – Concrete frame design – view/revise Overwrites

Gambar 1.22a Input Frame type

14

7.

Pemilihan DOF dan Beban yang akan dianalisis Pemilihan DOF pada SAP 2000 dengan cara Klik – Analyze – Set analysis options.

Gambar 1.22 Sistem DOF Lalu melakukan analisis struktur cara Klik – Analyze – Run Analysis/Set anaysis case to run – Run now

Gambar 1.23 Set anaysis case to run

15

8.

Hasil analisis

Gambar 1.24 Hasil analisis Untuk tabel hasil perhitungan struktur maka caranya Klik – Display – Show table

Gambar 1.25 Output Tabel Hasil Perhitungan Struktur

16

9.

Proses pengecekan dan pendesainan elemen Untuk pengecekan dan pendesainan elemen struktur maka caranya Klik – Desain – Consrete frame design – start design/Check of Structure.

Gambar 1.26 Cek Elemen Struktur

Langkah Sselanjutnya adalah merevifikasi apakah ada elemen yang over strength dengan cara Klik – Desain – Consrete frame design –verify All member Passed

Gambar 1.27 Verifikasi Elemen Struktur

Bila elemen struktur ada yang gagal seperti berikut maka harus diredesain ulang.

17

Related Documents


More Documents from "Ika Khusnul Kh"