Loading documents preview...
METODE ANALISIS BAHAN BAKU ASAM MEFENAMAT
Kelompok 4 Rena (003); Riska (004); Fachreza (015); Rain (021); Anasya (024); Alamanda (027); Rahma (040)
Asam Mefenamat
BM 241,29 Asam mefenamat adalah salah satu obat dari golongan AINS (Anti Inflamasi Non Steroid) yang merupakan turunan dari asam Nphenylanthranilic (PubChem, 2017, CID: 4044).
Metode analisis asam Mefenamat Kuantitatif
Kualitatif
TLC
Near-IR
Uji warna
HPLC
Spektro UVVis
Titrasi
ANALISIS KUALITATIF
ANALISIS KUALITATIF INSTRUMEN
TLC (Thin Layer Chromatography) • Merupakan suatu metode analisis dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. • Analisis kualitatif asam mefenamat dapat dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis dengan prinsip perbedaan kepolaran atau sampel yang memiliki nilai kepolaran tertentu yang berbeda dengan senyawa lain. (Rusnaeni et al, 2016).
Komponen KLT
Alasan pemilihan KLT Asam mefenamat dapat dianalisis dengan KLT karena: • KLT digunakan untuk memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas. Asam mefenamat bersifat lipofilik (log P 5,1) • Asam mefenamat dapat larut dalam pelarut organik (kloroform, metanol) • Asam mefenamat tidak bersifat volatile (mudah menguap)
Prosedur analisis KLT 1. Dibuat eluen atau fase gerak (methanol: kloroform (0,1:9,9)) 2. Disiapkan chamber dan dijenuhkan dengan eluen 3. Dibuat sampel asam mefenamat 0,1% yang telah diencerkan dalam pelarut 4. Disiapkan plat silika gel 60 F254 dengan ukuran 10 x20 c 5. Sampel kemudian ditotolkan pada plat silika dengan jarak 3 cm dari bawah 6. Setelah itu dielusi dengan menggunakan eluen yang telah dijenuhkan 7. Elusi dihentikan sampai larutan eluen atau fase gerak telah mencapai batas atas 8. Bercak bercak noda diperiksa dibawah sinar UV dengan panjang gelombang 254 dan 366 nm 9. Rf dihitung dari perbandingan noda yang terbentuk
Parameter Kualitatif KLT • Identifikasi zat uji dilakukan dengan membandingkan kesesuaian nilai Rf dan spektrum serapan bercak dari sampel dengan nilai Rf dan spektrum serapan bercak senyawa baku dari larutan sampel adisi dan larutan baku. • Bila identifikasi nilai Rf memiliki nilai yang sama maka senyawa tersebut dapat dikatakan memiliki karakteristik yang sama atau mirip (Rusnaeni et al, 2016).
ANALISIS KUALITATIF INSTRUMEN
Spektrofotometri Infra Merah • Spektrofotometri IR merupakan analisis penentuan senyawa dalam sampel dengan mengukur banyaknya cahaya atau spektrum elektromagnetik yang diemisikan atom atau molekul yang melewati bagian ujung merah spektrum (Cairns, 2004).
Prosedur Analisis Spektro-IR
Dibuat pelat KBr yang berisikan sampel
Diletakkan pelat KBr pada spektrofotometer (Depkes RI, 1995).
Alasan pemilihan Spektro-IR Asam mefenamat dapat dianalisis menggunakan Spektro-IR karena: • Asam mefenamat mempunyai gugus kromofor • Asam mefenamat mempunyai momen dipol • Asam mefenamat merupakan senyawa tunggal
Parameter Kualitatif
Bil. Gelombang (cm-1)
Gugus Fungsi
1255
C-O ; C - N
1647
C=C
1572
C=C;N-H
1504
C=C
757
=C-H
1163
C-N ;
(Mofffat dkk., 2011)
ANALISIS KUALITATIF KONVENSIONAL Organoleptik Penentuan sifat secara fisika Uji Warna: Uji warna dengan menggunakan berbagai perekasi - Direaksikan dengan H2SO4 dan K2Cr2O7 - Direaksikan dengan FeCl3 dalam etanol - Reaksi Vitali-Morin - Percobaan Liebermann/nitrosamin
Organoleptik Serbuk hablur putih atau hampir putih. (Depkes RI, 1995).
Pemeriksaan secara fisika - Kelarutan Air
Etanol
Aseton
Eter
Kloroform
Tidak larut
1:200
1:75
1:100
1:150
KELARUTAN
(Auterhoff dan Kovar, 2002). - Titik Lebur ± 230˚C disertai peruraian (Depkes RI, 1995).
STRUKTUR ASAM MEFENAMAT ALASAN PENGGUNAAN METODE ANALISIS
Dilihat dari: - Gugus fungsi yang terdapat dalam struktur senyawa
(PubChem, 2017, CID: 4044).
PROSEDUR DAN HASIL UJI WARNA 1.
Reaksi dengan H2SO4 dan K2Cr2O7 Zat bersama asam sulfat dipanaskan sebentar: terjadi fluoresensi putihbiru. Sesudah didinginkan, tambah 1 tetes 0,1 N K2Cr2O7 : Hijau-Biru
2. Reaksi dengan FeCl3 dalam etanol : Ungu. 3. Reaksi Vitali-Morin Sejumlah 5 mg zat dan 0,5 ml asam nitrat berasap diuapkan di penangas air sampai kering. Sesudah dingin, sisa kering yang berwarna kuning dilarutkan dalam 5 ml aseton dan ditetes kira-kira 1 ml 0,1 N KOH-etanol sampai timbul warna merah tua. (Auterhoff dan Kovar, 2002).
4. Percobaan Liebermann/Nitrosamin Zat dilarutkan dalam 2 ml 3 N HCl, dinginkan pada suhu 5˚C, direaksikan dengan 2 ml NaNO2 1%. Lima menit kemudian larutan diencerkan dengan 5 ml air dan dikocok dua kali, setiap pengocokkan ditambah 5 ml eter, kemudian eternya diambil dan dicuci. Diuapkan sampai kering, sisa penguapan ditambah 50 mg fenol, dipanaskan sebentar, didinginkan dan direaksikan dengan 1 ml H2SO4 : Biru-Hijau, bila direksikan dengan air berubah menjadi merah. Jika dibasakan, warna hijau-biru muncul lagi. (Auterhoff dan Kovar, 2002).
ANALISIS KUANTITATIF
Kadar Asam Mefenamat Asam Mefenamat mengandung tidak kurang dari 98.0% dan tidak lebih dari 102.0% (Depkes RI, 2014)
ANALISIS KUANTITATIF INSTRUMEN
HPLC • High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan suatu metoda pemisahan canggih dalam analisis farmasi yang dapat digunakan sebagai uji identitas, uji kemurnian dan penetapan kadar. • Titik beratnya adalah untuk analisis senyawa- senyawa yang tidak mudah menguap dan tidak stabil pada suhu tinggi, yang tidak bisa dianalisis dengan Kromatografi Gas. • Banyak senyawa yang dapat dianalisis dengan HPLC, mulai dari ion anorganik sampai senyawa organik makromolekul (Snyder et al, 2010).
KOMPONEN HPLC
Kelebihan HPLC Metoda ini tetap dipilih untuk digunakan menganalisis obat/bahan obat karena: • Mudah memisahkan molekul dari suatu campuran • Hasil analisis yang memiliki spesifisitas, linearitas, akurasi dan presisi yang tinggi • Kolom dapat digunakan kembali • Mudah melakukan “sampel recovery” (Shah et al, 2014)
Alasan pemilihan HPLC Asam mefenamat dapat dianalisis dengan metode HPLC karena: • Asam mefenamat adalah senyawa organik makromolekul dengan BM 241,29 g/mol • Asam mefenamat tidak stabil pada suhu tinggi (melebur pada suhu 230ᵒC disertai peruraian) (Depkes RI, 2014).
Prosedur Penetapan Kadar dengan HPLC • Dapar : ammonium posfat monobasa 50 mM, pH 5 dengan penambahan ammonium hidroksida 3M • Fase Gerak : asetonitril P-Dapar-tetrahidrofuran P (23:20:7) • HPLC dilengkapi detektor 254 nm dan kolom 4.6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi. Laju alir < 1 ml/menit • Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama larutan baku dan larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak : efisiensi kolom tidak kurang dari 8200 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 1.6 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1% • Hitung jumlah dalam mg asam mefenamat dalam zat dengan rumus: 500 C
𝑟𝑐 𝑟𝑠
C adalah asam mefenamat BPFI dalam mg/ml larutan baku. Rc dan rs adalah respons puncak larutan uji dan larutan baku
Penetapan Kemurnian dengan HPLC • Masing-masing cemaran tidak lebih dari 0.1% dan semua cemaran tidak lebih dari 0.5% • Prosedur sama dengan penetapan kadar • Perhitungan persentase masing-masing cemaran dalam zat digunakan rumus 100
𝐶𝑢 𝐶𝑠
𝑟𝑖 𝑟𝑠
Cs : kadar asam mefenamat BPFI dalam µg/ml larutan uji ri : respons puncak masing-masing cemaran dari larutan uji rs : respons puncak asam mefenamat dari larutan baku (Depkes RI, 2014)
ANALISIS KUANTITATIF INSTRUMEN
Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri UV-Vis merupakan metode analisis yang berdasarkan pada penyerapan cahaya pada gelombang UV dan Visible oleh suatu senyawa baik secara kuantitatif dan kualitatif
Alasan Memilih Spektrofotometri UV • Merupakan jenis analisis yang mudah digunakan dan cepat • Merupakan jenis analisis yang dapat digunakan terhadap kontrol kualitas suatu produk • Merupakan jenis analisis yang dapat digunakan untuk senyawa yang terbaca pada gelombang UV (punya gugus fungsi) • Merupakan jenis analisis yang dapat digunakan pada konsentrasi larutan yang kecil • Merupakan jenis analisis yang dapat menetapkan kadar asam mefenamat pada serapan gelombang maksimum 285 nm
Metode Spektrofotometri UV untuk Penetapan Kadar Asam Mefenamat Spektrofotometri dengan pembacaan pada sinar UV yaitu dengan gelombang maksimum 285 nm untuk menentukan kadar asam mefenamat.
Prosedur Penetapan Kadar Asam Mefenamat dengan Spektrofotometri UV 1.
2. 3. 4.
Diambil sampel (tablet asam mefenamat dagang dan generik) Dibuat kurva baku asam mefenamat dan menetapkan panjang gelombang maksimum Dilakukan validasi terhadap parameter uji Ditetapkan kadar sampel
Validasi Metode Spektrofotometri UV untuk Asam Mefenamat
Kenapa harus divalidasi?
Validasi Metode Spektrofotometri UV untuk Penetapan Kadar Asam Mefenamat Parameter Uji 1) Ketelitian (Presicion) = 99,251 % 2) Ketepatan (Accuracy) = 92,75 % 3) Batas deteksi (LoD) = 0,1246 ppm 4) Batas kuantifikasi (LoQ) = 0,4154 ppm 5) Linearitas (Linearity) = y = 0,0311x + 0,3091
Metode Spektrofotometri UV untuk Penetapan Kadar Asam Mefenamat
Perhitungan & Hasil
ANALISIS KUANTITATIF KONVENSIONAL
Titrasi Alkalimetri • Titrasi alkalimetri dilakukan berdasarkan reaksi netralisasi yaitu menentukan kadar asam dengan direaksikan basa yang sesuai • Indikator yang digunakan dalam titrasi alkalimetri asam mefenamat berupa fenoltalein • Indikator akan berubah warna menjadi warna merah muda pada titik akhir titrasi • Indikator fenoltalein yang berubah warna dikarenakan adanya basa berlebih didalam larutan (Susilowati, 2013).
Alasan pemilihan Titrasi Alkalimetri • Asam mefenamat merupakan senyawa yang bersifat asam lemah (pKa 4,2) sehingga dapat di netralisasi dengan senyawa yang bersifat basa (NaOH) • Ion hidrogen dari gugus karboksilat (-COOH) pada asam mefenamat dapat bereaksi dengan ion hidroksida pada NaOH dengan prinsip reaksi netralisasi Asam + Basa ↔ garam + Air (Rohman, 2007).
Prosedur Penetapan Kadar Asam Mefenamat dengan Titrasi Alkalimetri 1. Pembuatan Larutan NaOH dan H2C2O4 • NaOH sebanyak 4 gram ditimbang dengan timbangan analitis. NaOH yang sudah ditimbang kemudian dilarutkan dalam 1 L air bebas CO2 dalam gelas kimia. • Asam Oksalat sebanyak 0,315 gram ditimbang dengan timbangan analitis. Asam oksalat yang sudah ditimbang kemudian dilarutkan dalam labu ukur 50 mL. 2. Pembakuan NaOH • Larutan baku asam oksalat dimasukkan ke labu Erlenmeyer sebanyak 10 mL dengan menggunakan pipet ukur. • Larutan baku Asam oksalat dititrasi dengan larutan NaOH dalam buret dengan menggunakan indicator fenolftalein. Titrasi dilakukan sebanyak tiga kali (triplo).
Prosedur Penetapan Kadar Asam Mefenamat dengan Titrasi Alkalimetri 3. Preparasi Sampel • Etanol dimasukkan dalam labu Erlenmeyer sebanyak 50 mL dinetralkan dengan menggunakan NaOH hingga berwarna merah muda dengan penambahan indicator Fenolftalein. • Sampel ditimbang sebesar 100,3 mg lalu dimasukkan ke dalam etanol yang sudah netral. Dilakukan lagi dalam dua labu Erlenmeyer lain dengan sampel sebanyak 100,2 mg dan 100,1 mg. 4. Analisis Sampel • Sampel yang telah selesai di preparasi dititrasi dengan NaOH dalam buret menggunakan indikator Fenolftalein. • Sampel dititrasi hingga larutan berwarna merah muda. Volume NaOH yang dibutuhkan dicatat untuk perhitungan kadar sampel.
Parameter analisis dalam Titrasi Alkalimetri • Parameter yang digunakan dalam titrasi alkalimetri yaitu trayek pH. Jika setelah titrasi trayek pH 8,3-10, maka indikator akan berubah warna menjadi merah muda yang menandakan titik akhir titrasi telah tercapai (Harvey, 2000).
Perhitungan •
(V x N)NaOH x BEsampel Berat Sampel (mg)
x 100%
Daftar Pustaka • Auterhoff, Harry dan Karl, Artur Kovar. 2002. Identifikasi Obat Edisi Kelima. Bandung: ITB. • Cairns, D. 2004. Intisari Kimia Farmasi. Jakarta: EGC. • Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. • Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. • Harvey, David. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York : McGraw-Hill Comp. • Moffat, A. C., M David O., dan Brian W. 2011. Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons 4th edition. Italy: LEGO S.p.A. • PubChem. 2017. Mefenamic acid. Tersedia online di http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/4044#section=Top [Diaskes pada 26 Februari 2017: 08.12 am] • Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Jakarta : Pustaka Pelajar
Daftar Pustaka • Rusnaeni, et al. 2016. Identification Of Mefenamic Acid in Rheumatic Jamu Preparations Solid In Heram District, Jayapura, Papua. Jurnal PHARMACY 13 (01) [84-91]. ISSN 1693-3591. • Shah, D. A., Jainika P. Rana., Usmangani K. Chhalotiya., S. L. Baldania., and K. K Bhatt. 2014. Development and Validation of a Liquid Chromatographic Method for Estimation of Dicyclomine Hydrochlorine, Mefenamic Acid and Paracetamol in Tablets. Indian J. Pharm Sci 76 (6): 529-534. • Snyder, Lyold R., Joseph J. Kirkland., and John W. Dolan. 2010. Introduction To Modern Liquid Chromatography. 3rd Edition. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Daftar Pustaka • Susilowati, Andari. 2013. Perbandingan Penetapan Kadar Ketoprofen Tablet Secara Alkalimetri Dengan Spektrofotometri-Uv. Jurnal Eduhealth (2): 114-119. • Uno, Noviny Ramayany, Sri Sudewi, dan Lolo, Widya Astuty. 2015. Validasi Metode Analisis untuk Penetapan Kadar Tablet Asam Mefenamat Secara Spektrofotometri Ultraviolet. Jurnal Ilmiah Farmasi 4 (4): 156167.